Anda di halaman 1dari 30

Klasifikasi dan Aplikasi Keramik

Klasifikasi Keramik
Glass

Clay
Product

Refrakori

Abrasif

Semen

Keramik
Maju

Glass
Material yang tidak mempunyai

microstruktur atau lebih dikenal


dengan istilah amorf.
Silikat bentuk non-kristalin yang
mengandung oksida lainnya,
terutama CaO, Na2O, K2O, dan
Al2O3, yang mempengaruhi sifat
kaca
Memikirkan sifat estetika atau
keindahan
Sifat tembus pandang secara optic
(transparan)
Sifat ketahanan terhadap zat/reaksi
kimia
Kekurangan dari glass adalah
sifatnya yang mudah pecah

Keramik Kaca (Glass-Ceramics)


Gelas

anorganik dapat dibuat untuk mengubah dari keadaan


nonkristalin ke kristal dengan perlakuan suhu tinggi yang tepat.
Proses ini disebut kristalisasi, dan produknya bahan polikristalin
berbutir halus yang sering disebut kaca-keramik

Glass
Jenis Kaca
Secara umum terdapat 3 (Tiga)
jenis dari kaca :
Kaca
soda-kapur
(Soda-lime
glass)
Sekitar 95% dari semua jenis kaca,
jendela, kontainer (wadah), dll.
Kaca timbal (Leadglass)
Berisi
oksida
timbal
untuk
meningkatkan indeks bias.
Borosilicate
Berisi oksida boron (boronoxide),
yang dikenal sebagai Pyrex.

Contoh Gelas Keramik

Contoh Gelas Keramik

Contoh Gelas Keramik


Kaca Lapis Baja
(Amoured Glass)

Kaca dengan Timbal


(Leaded Glass)

Clay Product
Tanah liat atau lempung adalah partikel mineral berkerangka dari

silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung


mengandung leburan silica dan/ alumunium yang halus. Lempung
terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam
karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi.

Clay Products
Karakteristik Clay Product

Murah
Tersedia dalam jumlah

banyak
Mudah dibentuk (+ air)
Dikeringkan (- air)
Sifat mekanik meningkat
setelah dikeringkan

Clay Products
Structural Clay Product

Whitewares

Batu bata

Porselin

Ubin

Tembikar
Peralatan makan

Clay Product

Refraktori
Bahan anorganik non logam yang

sukar leleh pada temperature


tinggi.
Biasanya terdiri dari alumina
(Tm=2050C) dan silika bersama
dengan oksida lainnya: MgO
(Tm=2850C), Fe2O3, TiO2, dll,
dan memiliki porositas yang
intrinsik, biasanya lebih besar dari
10% volumenya.
Sifat fisik dan termal : Titik lebur,
Porositas, Kekuatan panas dan
dingin,
Termal
ekspansi,
Konduktivitas panas, Temperature
Sintering, Penyusutan

Abrasif
Bahan anorganik keras yang

biasanya
dipakai
sebagai
bahan pemotong dan pemoles
logam.
Abrasif adalah suatu proses
untuk pelepasan suatu bahan
yang
dikenakan
pada
permukaan suatu bahan oleh
bahan yang lain dengan
penggosokan,
pencungkilan
pemahatan, pengasahan, atau
dengan cara mekanis lainnya
secara berulang-ulang oleh
suatu gesekan (Anusavice,
2004).

Abrasif

Semen
Bahan anorganik yang mengeras apabila dicampur dengan air atau

larutan garam
Bahan baku utama yang digunakan yaitu batu kapur (Lime Stone)
dan tanah liat (Clay).

Semen
Bahan baku penunjang (korektif) mengandung oksida silika, oksida

alumina dan oksida besi yang diperoleh dari pasir silika (silika sand)
dan pasir besi (iron sand).
Pasir silika (silika sand) dapat digunakan sebagai pengkoreksi kadar
SiO2 dalam tanah liat yang rendah.
Pasir besi (iron sand) dapat digunakan sebagai pengkoreksi kadar
Fe2O3 yang biasanya dalam bahan baku utama masih kurang.

Semen
Bahan baku tambahan. Bahan baku yang ditambahkan

pada terak atau klinker untuk memperbaiki sifat-sifat


tertentu dari semen yang dihasilkan.
Gypsum.

Semen

Keramik Maju
Keramik maju dikenal juga advanced ceramics menggunakan bahan

baku artifikal murni yang mempunyai fasa kristalin.


Aplikasi mesin sangat umum untuk jenis bahan yang mencakup
silicon nitride/silicon nitride (Si3N4), silicon karbida/silicon carbide
(SiC), Zirkonia/Zirconia (ZrO2), Barium tinatat untuk industry
elektronika (kapasitor dan gunting), Keramik nitrid oksida, Alumina
(Al2O3), Fiber Optic (industri telekomunikasi, penerangan, gedung
pencakar langit dan tenaga surya).
Ketahanan panas dan sifat yang diinginkan lainnya telah mengarah
pada pengembangan metode untuk menguatkan material melalui
penguatan dengan serat dan serabut (whiskers), membuka lebih
banyak apliaksi untuk keramik.

Keramik Maju
Struktur rangka : biokeramik, alat pemotong, komponen

mesin, lapis baja.


Listrik : kapasitor, insulators, paket sirkuit terpadu
(integrated circuit packages), piezoelectrics, magnet dan
superkonduktor.
Lapisan : komponen mesin, alat pemotong, dan bagian
komponen industri.
Kimia dan lingkungan : filter (saringan), membran, katalis,
dan katalis pendukung.

Keramik Maju
Rotor/Kipas (Alumina)

Roda Gigi (Alumina)

Keramik Maju
Turbocharger

Rem Cakram

Fabrikasi dan Proses dari Keramik


Teknik Fabrikasi Keramik

Glass Forming
Processes

Particulate
Forming
Processes

Cementetion

Glass Forming
Bahan dasar didalam glass forming adalah silica (SiO2) dengan

penambahan additives berupa air kaca (soda glass) sebanyak 30%,


untuk gelas temperatur tinggi seperti pyrex ditambahkan air kaca
sebanyak 20%.
Ada beberapa proses didalam pembuatan benda-benda dari gelas,
berikut ini prosesnya : Hot-pressing, Rolling, Float moulding, Blow
moulding, Fiber drawing.

Hot Pressing

Forming of a glass article in a press-and-blow machine;


(1) deposit of the gob,
(2) pressing of the gob into a preliminary shape,
(3) and
(4) transfer of the preliminary shape to the blow mold,
(5) blowing theitem into its final shape,
(6) removal of the item to a conveyor

Proses Kaca Tekan (Pressed Glass)

Cetakan Tiup (Blow Molding)

Particulate Forming
Pembuatan komponen dari keramik umumnya dengan

metode ini yang mana melibatkan proses pressing


menggunakan cetakan kemudian dilanjutkan dengan
proses sintering pada temperatur tinggi sehingga terjadi
perletakan antar partikel.
Ada tiga jenis teknik pressing didalam proses ini yaitu :
Uniaxial compression, Isostatic (hydrostatic) compression,
Hot pressing.

Hydroplastic Forming

Cementation
Proses pengerasan semen terjadi karena peristiwa hidrasi dari semen

(reaksi kimia kompleks yang melibatkan air dan partikel semen).


Sampai saat ini, material semen portland yang paling banyak
dipergunakan pada proses cementation. Semen portland dibuat dari
campuran antara clay dan mineral gamping yang kemudian dikalsinasi
pada 1400oC.
Setelah proses kalsinasi kemudian dilakukan grinding hingga menjadi
serbuk halus yang kita kenal sebagai semen untuk bangunan.
Beberapa contoh engineering ceramics adalah alumina (Al2O3),
Zirconia (ZrO2), silicon karbida (SiC), Magnesia (MgO). Materialmaterial tersebut banyak dipergunakan sebagai batu tahan api
(refraktori) karena ketahanan temperatur tinggi yang baik seperti
alumina dan magnesia.
Ada juga yang dipergunakan untuk bidang medis seperti zirconia
untuk dental crowns, bridges, root pins dan non-metallic implants.

Anda mungkin juga menyukai