Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah Optik Nonlinier

Busrifa Laras D (140310140015)


Degenerate Resi Resitasari
Dewi Puspita
(140310140035)
(140310140036)
Four Wave Intan Octaviani (140310140048)

Mixing
Universitas Padjadjaran
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
Jurusan Fisika
2017
Optik Nonlinier

Optik nonlinier adalah ilmu pengetahuan modern terbaru dengan


fenomena fisika yang terjadi akibat medan yang ditimbulkan laser.
Dimana menjelaskan tentang sifat sifat cahaya pada medium non
linier, yakni respon polarisasi dan medan elektrik cahaya.
Sifat optik nonlinier suatu bahan akan nampak jika intensitas
cahaya yang melalui bahan cukup tinggi. Sifat nonlinieritas bahan
tersebut diungkapkan dengan suseptibilitas nonlinier (X(n))dengan
n = 2 dan 3 masing-masing untuk suseptibilitas non linier orde
kedua dan ketiga berturut-turut.
Third Harmonic Generation(THG)

Untuk bahan sentro simetri di dapatkan polarisasi pada indeks


genap akan hilang sehingga persamaan polarisasi berubah
menjadi, polarisasi dengan nilai suspetibilitas orde 3:

Berubah menjadi:

= 0 (1) + 0 (3) (3) +


Four Wave Mixing (FWM)

FWM terjadi ketika cahaya dari 3 panjang gelombang yang


berbeda keluar dari serat optik,membangkitkan satu gelombang yang
baru (yang di ketahui adalah idler) panjang gelombang ini adalah
panjang gelombang baru yang tidak identik dengan ke-3 gelombang
yang di tembakan pada bahan.
Four-wave mixing merupakan efek nonlinier yang dihasilkan
oleh nonlinieritas optik orde ketiga yang ditunjukkan oleh koefisien
(3)
Four Wave Mixing (FWM)

Dan frekuensi idler di dapatkan dari:

= 1 + 2
Degenerate Four Wave Mixing (DFWM)
Ketika frekuensi dari 2 gelombang yang di pompa adalah
identik atau sama, istilah yang lebih spesifik di pakai adalah
degenerate four wafe mixing (DFWM).

Dan persamaan frekuensinya menjadi

= 2
Degenerate Four Wave Mixing (DFWM)
Degenerate menunjukkan gelombang yang memiliki frekuensi
yang sama walaupun arah gelombangnya berbeda
DFWM merupakan proses optik koheren dimana tiga sinar input
dengan frekuensi sama yang berinteraksi dengan medium
nonlinier menghasilkan output sinar keempat (phase conjugate
beam) freukensi sama.
DFWM merupakan salah satu Teknik gelombang dengan optik
fasa konjugate.
DFWM digunakan untuk mengkarakterisasi third order nonlinear
materials
Jenis geometri DFWM diantaranya, seperti backward DFWM,
forward four-wave mixing, folded boxcars, dan two-beam DFWM
.
Degenerate Four Wave Mixing (DFWM)

Prinsip kerja untuk semua geometry : dua sinar bergabung


untuk membentuk beberapa tipe kisi dan sinar ketiga
penghamburan dari kisi, mengahasilkan sinar keempat yang
disebut conjugate atau singnal beam.

Frekuensi yang digunakan konfigurasi DFWM adalah phase


-conjugate geometry (Gambar 1)
Degenerate Four Wave Mixing (DFWM)

Gambar 3.1 (a) Geometry and grating


interpretation for phase-conjugation.

Dua arah (berlawanan) penyebaran sinar, backwards (B),


forward (F) dan probe (P).
Sinar B dan F merupakan collinear, kF=-kB.
Karena polarisasi nonlinear orde ketiga, sinar keempat
terbentuk dan disebut sinar konjugate (C). Arah sinar
keempat berlawanan dengan sinar probe, kC=-kP
Degenerate Four Wave Mixing (DFWM)

Gambar 3.1 (b) Backward beam scatteri


ng off grating created by forward and pro
be beams

Gambar 3.1 (c) Forward beam scattering


off grating formed by backward and prob
e beams
Degenerate Four Wave Mixing (DFWM)
Contoh Hasil pengukuran dan Penghitungan (3)

(3) sampel dihitung dengan:


referen
si
2
n Lref Le L / 2 I1ref I 2ref I 3ref I 4 ( 3)
( 3)
ref
n ref L 1 e L I1I 2 I 3I 4ref

L : tebal sampel
Lref: tebal referensi

Referensi yang sering digunakan:

1. CS2; ref(3) = 3.0 x 10-20 m2/V2 = 2.1 x 10-12 esu

2. CHCl3; ref(3) = 1.7 x 10-21 m2/V2 = 1.2 x 10-13 esu


Thanks for
your attention

Anda mungkin juga menyukai