Anda di halaman 1dari 6

Review Jurnal

Application of Redox Titration Techniques for Analysis of Hydrometallurgical


Solutions
(Aplikasi Teknik Titrasi Redoks untuk Analisis Larutan Hidrometalurgi)

Proses hidrometalurgi melibatkan pemisahan logam dari berbagai jenis


bijih, konsentrat, dan limbahnya oleh larutan yang mengandung berbagai jenis
reagen kimia. Masalah utama di dalam proses analisis hidrometalurgi
berhubungan dengan komposisi larutan yang kompleks (beragam). Material
mentah umumnya mengandung banyak komponen dan kemungkinan mengandung
logam seperti Fe, Co, Ni, Cu, Cr, Mn, Al, Pt, dan U, serta beberapa logam rareearth. Pemilihan metode yang sesuai untuk analisis berdasarkan kriteria seperti
ketelitian, ketepatan, sensitivitas, ke-urgensi-an hasil, biaya peranalisis, jumlah
sampel yang dianalisis dan yang tersedia, serta kemampuan untuk terhindar dari
gangguan kimia dan fisik.
Salah satu metode modern yang banyak digunakan dalam proses
hidrometalurgi adalah metode fisik dan kimia-fisik. Metode ini berdasarkan
penyerapan, dan pengeluaran atau penghamburan radiasi elektromagnetik.
Walaupun metode yang digunakan rumit, namun metode photometry dan
spectrophotometry digunakan oleh para analis secara luas dan efektif.
Meskipun metode kimia-fisik secara terus menerus berkembang, namun
metode titrasi tidak kalah penting digunakan untuk analisis kimia. Metode ini
mudah dan cepat, serta tidak memerlukan peralatan yang mahal dan rumit.
Terlebih lagi, titrasi menghasilkan hasil yang terpercaya.
Salah satu metode titrasi yang digunakan adalah titrasi redox. Titrasi redox
banyak digunakan untuk menganalisis berbagai analat anorganik. Salah satu
penerapan metode titrasi redox yang paling penting dalam proses hidrometalurgi
adalah penentuan tembaga (copper). Untuk menganalisa larutan tembaga hasil
electrowinning, digunakan titrasi iodometri.

Sementara memilih metode analisis perlu memperkirakan komposisi analit


dan gangguan kimia yang mungkin dapat menyebabkan hasil analisis yang salah.
Berbeda teknik pemisahan seperti pengendapan, ekstraksi, atau kromatografi
dapat digunakan untuk menghapus baik analit atau interferent dari sampel
matriks. Sebuah teknik sederhana yang digunakan oleh para ahli kimia analitik
untuk mengurangi efek matriks adalah masking agent. Masking agent secara
teknis bukan teknik pemisahan karena analit dan interferent tidak pernah secara
fisik terpisah satu sama lain. Masking agent mengikat interferent sebagai larutan
kompleks atau merubah bilangan oksidasi dari interferent, yang mencegah dari hal
yang mempengaruhi penentuan analit. Berbagai macam ion dan molekul yang
digunakan sebagai masking agent.

Pada titrasi iodometri, Cu2+ bereaksi dengan KI berlebih dalam suasana


asam
2CuSO4 + 4KI 2CuI + K2SO4 + I2
Reaksi tersebut diikuti dengan pembebasan I2. KI berlebih dibutuhkan untuk
meminimalisasi penguapan I2. I2 tidak menguap dalam KI berlebih karena
terbentuk ion I3I2 + I- I3Setelah reaksi selesai, I2 yang dihasilkan dititrasi dengan Na2S2O3
I2 + 2Na2S2O3 Na2S4O6 + 2NaI
Titik akhir titrasi terjadi ketika adanya perubahan warna indicator pati. Jumlah
larutan Na2S2O3 yang digunakan setara dengan jumlah tembaga.
Beragam metode fisik dan kimia-fisik digunakan. Namun, banyak metode
modern membutuhkan peralatan yang mahal dan rentan oleh gangguan. Aplikasi
ini membuktikan bahwa metode titrasi redoks dapat digunakan dalam analisis
larutan hidrometalurgi dengan lebih efisien dan hemat biaya.

Anda mungkin juga menyukai