Anda di halaman 1dari 5

1.

Cafe Sampireun
• Program csr (ekonomi)
• Tadinya warung kecil skrg udh bisa jadi cafe
• Jual produk2 dari setiap desa (khas desa masing2)
cth jahe, jamur dll
• Buat nongkrong2 sekaligus tempat oleh2
• Harga yg dijual itu 10% diambil untuk cafe
sampireun
• Keuntungannya utk biaya operasional, kalo lebih
dibagi untuk anggota/pengurus
• Baru berlangsung 2 bulan
Masalah Cafe
• Tidak semua desa “setor” produk kesitu
• Ngga semua desa ngerasa café sampireun milik
bersama, tp milik bbrp desa aja
• Karena anggota nya kebanyakan dari desa A,
sementara ada desa lain yang kurang kontribusi
• Anggota kebanyakan ibu2 rumah tangga dan
gaptek.. Jd gabisa pake laptop dll (gabisa buat
laporan keuangan gtgtt)
• Anak muda ga ikut gara2 kl skrg ini blm bisa digaji
krn uang untuk biaya operasional dulu
Menurutku:
1. Kayanya ada yg salah di sosialisasi program nya..
2. Ngga semua desa pny visi misi yang sama jd ada
yg ambi ada yg ngga
3. Ada yg mau kontribusi ada yg ngga
4. Atau ada yg salah dalam pembuatan program?
Atau kurang survey gt kali ya?
5. Ohiya gaada survey setiap program, adanya
Cuma di akhir dan itu juga program csr holcim
secara keseluruhan
2. Anak muda
• Blm ada program anak muda
• Anak muda disini kl disuruh gabung jd bagian
café sampireun pd mager krn mending cari
kerja aja dpt uang lsg gituu
• Yg aktif dalam setiap program umumnya orang
tua, anak muda perannya minim bgtt
• Wkt itu sempet ada program lingkungan gitu
dikasih ke anak muda nya malah ga dikerjain
jd pada mager gituu
3. Key opinion leader
• Sejauh ini KOL terpilih dari setiap desa
ternyata kurang oke.. Jd kayanya salah dalam
penentuannya malah ga bisa diandelin gituu
atau kadang pesan ga nyampee

Anda mungkin juga menyukai