Kelompok 14 :
Hanif M Fathurrahman 40040117640007
Sagitha Fitri Novia 40040117640018
Dengan terus meningkatnya jumlah enzim yang baru ditemukan, suatu dasar penggolongan
enzim secara sistematis telah dikemukakan oleh persetujuan Internasional. Sistem ini
menempatkan semua enzim ke dalam enam kelas utama, masing-masing dengan subkelas,
berdasarkan atas jenis reaksi yang dikatalisisnya (file.upi.edu).
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196512271991031-SUHARA/9._BAB-9__Enzim__ppt_UPI.pdf
2.3 Enzim Epimerase
Enzim epimerase merupakan salah satu contoh dari enzim kelas isomerase atau bisa
disebut satu keluarga dengan kelas isomerasi. Enzim empimerase bekerja pada asam amino
dan turunannya sama seperti enzim rachemases,selain itu enzim epimerase itu sendiri
berfungsi untuk mengkatalis perubahan suatu gula atau suatu drivat gula menjadi
epimernya.
Nama trivial enzim sudah lama dikenal dan masih digunakan hingga saat ini.
Misalnya seperti tripsin, pepsin, papain dan lain – lain. Perkembangan tata nama enzim
selanjutnya memberikan nama khusus bagi enzim yaitu dengan akhiran –ase pada jenis
reaksi yang dikatalisnya. Misalnya enzim dehidrogenase untuk reaksi dehidrogenasi,
transferase untuk reaksi transfer gugus dan dekarboksilase.
Untuk perenggut CO2, akhiran –ase juga diberikan pada akhir nama substrat untuk
menunjukkan enzim hidrolitik, misalnya protease untuk penguraian protein, amylase untuk
penguraian amilum dan fosfofotase untuk penguraian ester fosfat secara hidrolitik.
Tatanama enzim yang lebih jelas dan lengkap menggunakan nama substrat dan
reaksi yang di katalisis + akhiran –ase. Misalnya enzim laktat dehydrogenase, sitokrom
oksidase dan glukosa-6-fosfatase (Martina restuati, dkk. 2016).
Sedangkan tata penamaan enzim berdasarkan sistem klasifikasi menurut Enzyme Comission
(EC) dari International Union of Biochemistry (IUB) dilakukan dengan cara melengkapi setiap
enzim dengan E.C number sebanyak 4 digit yang dipisahkan dengan titik.
E.C.a.b.c.d
- a. Kelas enzim
- b. Subkelas enzim
- c. Sub-sub kelas enzim
- d. Sub-sub-sub kelas enzim (Anonymous, 2018)
2.5 Tata Penamaan Enzim Kelas Isomerase
EC. 5.b.c.d
- Digit pertama: menunjukan kelas enzim. Untuk enzim kelas isomerase ditunjukan
oleh angka 5
- Digit Kedua: menunjukan jenis reaksi
1. Rasemisasi atau epimerisasi
2. Isomerisasi cis – trans
3. Oksidoreduktase intramolekul
4. Reaksi transfer intramolekul
1. Asam amino
2. Asam hidroksi
3. Karbohidrat (anonymous, 2018)
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/Structure/pdb/2HK1
https://www.brenda-enzymes.org/structure.php?show=reaction&id=51146&type=I&displayType=marvin
Berdasarkan tata penamaannya, enzim D-Psicose 3-epimerase memiliki substrat D-psicose,
dengan jenis reaksi yang dilakukan ialah epimerisasi. Epimerisasi merupakan suatu peristiwa
perubahan struktur senyawa hidrokarbon asimetrik tanpa merubah rumus molekulnya.
Dari Gambar 2.7 menunjukan bahwa substrat D-psicose 3-epimerase ialah D-psicose,
dengan D-fructose sebagai produknya (BRENDA:EC5.1.3.30)
2.8.1 Dapat menurunkan tekanan gula darah, terutama pada penderita diabetes
2.8.2 Dapat menghasilkan cita rasa yang baik pada produk makanan
Aktivitas pada enzim dapat diketahui setelah adanya 1mM Mn2+. Suhu optimal dan pH
optimal untuk aktivitas relatif D-psicose 3-epimerase ialah 7,5 dan 60oC. Adapun pengaruh
suhu dan temperatur terhadap aktivitas relatif dapat dilihat pada tabel 2.9A dan 2.9B
Pada Grafik 2.10A menunjukan aktivitas relatif enzim pada kondisi 0 – 100 µM Mn2+. Ketika
konsentrasi Mn2+ lebih dari 60 µM, aktivitas relatif enzim cenderung statis. Hal ini dapat
dikarenakan ikatan enzim terhadap ion logam mendekati kejenuhan.
Pada Grafik 2.10B menunjukan garis linear dari efek konsentrasi Mn2+ terhadap aktivitas
enzim. Percobaan ini menggunakan 1 µM C. scindens DPEase (Zhang W, Fang D, Xing Q,
Zhou L, Jiang B, et al. (2014).
Zn2+ dan Cu2+ merupakan inhibitor kuat pada aktivitas D-psicose 3-epimerase. Ion logam ini
termasuk ke dalam inhibitor irreversible karena masing – masing ion logam tersebut
menyebabkan 4,4% dan 2,2% aktivitas residu pada enzim (Appl Environ Microbiol. 2006 Feb;
72(2): 981–985).
DAFTAR PUSTAKA
BRENDA:EC5.1.3.30. https://www.brenda-
enzymes.org/enzyme.php?ecno=5.1.3.30#INHIBITORS
Hayashi N, Iida T, Yamada T, Okuma K, Takehara I, et al. (2010) Study on the postprandial
blood glucose suppression effect of D-psicose in borderline diabetes and the safety of long-
term ingestion by normal human subjects. Biosci Biotechnol Biochem 74: 510–519.
Martina restuati, dkk. 2016. Biokimia Untuk Biologi. Medan : Unimed Press
Sun Y, Hayakawa S, Ogawa M, Izumori K (2005) Evaluation of the site specific protein
glycation and antioxidant capacity of rare sugar-protein/peptide conjugates. J Agric Food
Chem 53: 10205–10212