DISUSUN OLEH:
(G30120010)
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Unsur-unsur kimia pada sel hidup mengalami berbagai proses dan reaksi.Pada setiap
reaksi kimia organik dibutuhkan katalisator untuk mempercepat reaksi kimia. Enzim memiliki
fungsi sebagai biokatalisator yaitu mempercepat proses suatu reaksi kimia tanpa ikut terlibat
dalam reaksi tersebut. Maksudnya, enzim tidak ikut berubah menjadi produk melainkan akan
kembali ke bentuk asalnya setelah reaksi kimia selesai. Enzim mengubah molekul awal zat,
substrat, menjadi hasil reaksi yang molekulnya berbeda dari molekul awal (produk).
Sejak tahun 1926 pengetahuan tentang enzim atau enzimologi berkembang dengan
cepat. Dari hasil penelitian para ahli biokimia ternyata enzim mempunyai gugus bukan
protein, jadi termasuk golongan protein majemuk. Enzim semacam ini(holoenzim) terdiri atas
protein (apoenzim) dan suatu gugus bukan protein.
Enzim merupakan zat yang paling menarik dan penting di alam. Pertama, sangat
penting untuk menyadari bahwa enzim bukanlah benda hidup. Mereka benda mati, sama
seperti mineral. Tapi juga tidak seperti mineral, mereka dibuat oleh sel hidup. Enzim adalah
benda tak hidup yang diproduksi oleh sel hidup. Oleh karena itu, enzim sudah tidak diragukan
memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Tidak hanya dalam kehidupan manusia,
tetapi bagi hewan dan tumbuhan. Bahkan bisa dikatakan bahwa enzim berperan penting dalam
kelangsungan alam ini
1.3. TUJUAN
PEMBAHASAN
Penamaan enzim secara trivial dan sistematis. Tata nama secara trivial dapat
diklasifikasikan berdasarkan pada substrat yang dikatalisis, produk yang terbentuk, substrat
dan jenis mekanisme reaksi, produk yang disintesis dan berdasarkan jenis reaksi umum
yang dikatalisis dengan enzim. Penamaan berdasarkan sistem klasifikasi sesuai dengan
Enzyme Commission (EC) dari International Union of Biochemistry (IUB).
5. Penamaan berdasarkan jenis/sifat reaksi yang dikatalisis, tanpa substrat yang spesifik
Berdasarkan sifat reaksi, tanpa menunjukkan substrat yang spesifik yaitu enzim
transfer, hidrolisis, sintase, isomerase, sintase, dan enzim yang menambahkan gugus
fungsi atau ikatan rangkap.
Enzim yang mempunyai aktivitas terhadap dua reaksi, nama diberikan ke reaksi yang
penting secara biokimia, nama (aktivitas) kedua ditunjukkan di dalam kurung. Contoh: enzim
yang mengkatalisis reaksi redoks dan dekarboksilasi, maka Oksidoreduktase (dekarboksilasi).
➢ Kelas 1 Oksidoreduktase
Penomoran E.C. untuk digit ke-2 menunjukkan donor pereduksinya (H atau
elektron) yang
terlibat dalam reaksi, dengan rincian sebagai berikut :
1. alkohol ( -CHOH)
2. aldehid atau keton (-C=O)
3. gugus -CH=CH4 amina primer (-CH2NH2 atau –CH2NH3+)
4. 5amina sekunder (-CHNH-)
5. NADH atau NADPH
Untuk digit ke-3 akseptor hidrogen atau elektron
1. NAD+ atau NADP+
2. Fe3+ (contoh dalam sitrokrom)
3. O2 99 akseptor lain tidak terklasifikasi
➢ Kelas 2 Transferase
Penamaan untuk digit ke 2 pada kelas ini menyatakan gugus yang ditransfer yaitu :
1. gugus C
2. gugus aldehid atau keton (-C=O)
3. gugus asil (R-C=O)
4. gugus glikosil (karbohidrat)
5. transfer gugus mengandung N
6. gugus fosfat
7. transfer gugus mengandung S
Digit 3 menerangkan lebih lanjut gugus yang ditransfer, misalnya :
E.C.2.1.1 : metiltransferase (transfer –CH3)
E.C.2.1.2 : hidroksimetiltransferase (transfer –CH2OH)
E.C.2.1.3 : karboksil atau karbamoil transferase (transfer –COOH atau –CONH2)
E.C.2.3.1 : asiltransferase
E.C.2.3.2 : aminoasiltransferase
E.C.2.4.1 : heksosiltransferase (transfer unit heksosa)
E.C.2.4.2 : pentosiltransferase (transfer unit pentosa)
E.C.2.7.1 : fosfotransferase, akseptor gugus alkohol
E.C.2.7.2 : fosfotransferase, akseptor gugus karboksil
E.C.2.7.3 : fosfotransferase, akseptor gugus nitrogen
➢ Kelas 3 Hidrolase
Enzim diklasifikasikan berdasarkan gugus yang dihidrolisis.
Digit ke-2 menyatakan ikatan yang terhidrolisis yaitu :
1. ester
2. glukosida (ikatan antar unit karbohidrat)
3. peptida (-CO-NH-)
4. ikatan C-N selain peptida
5. ikatan asam anhidrida
Digit ke-3 menerangkan lebih lanjut jenis ikatan yang dihidrolisis
E.C.3.1.1. menghidrolisis ester karboksilat (-CO-O-)
E.C.3.1.2. menghidrolisis ester tiol (-CO-S-)
E.C.3.1.3. menghidrolisis monoester fosfat (-O-PO32-)
E.C.3.1.4. menghidrolisis diester fosfat
E.C.3.1.5. menghidrolisis monoester trifosfat
E.C.3.1.6. menghidrolisis ester sulfat
E.C.3.2.1. menghidrolisis gugus glikosida
E.C.3.2.2. menghidrolisis senyawa N-glikosil
E.C.3.2.3. menghidrolisis senyawa S-glikosil
➢ Kelas 4 Liase
Enzim ini mengkatalisis pemutusan gugus atau ikatan rangkap secara non-hidrolitik
Digit ke-2 menyatakan ikatan yang terputus yaitu :
1. C-C
2. C-O
3. C-N
4. C-S
Digit ke-3 menyatakan gugus yang terputus yaitu :
1. gugus karboksil (CO2)
2. gugus aldehid (-CH=O)
3. gugus asam keto (-CO-CO2-)
➢ Kelas 5 Isomerase
Enzim mengkatalisis reaksi isomerisasi, penomoran digit ke-2 berdasarkan tipe reaksi yaitu:
1. Rasemisasi atau Epimerisasi (inversi pada C*)
2. Isomerisasi cis-trans
3. Oksidoreduktasi intramolekuler
4. Reaksi transfer intramolekuler
Digit ke-3 menerangkan molekul terisomerisasi.
1. asam amino
2. asam hidroksi
3. karbohidrat
➢ Kelas 6 Ligase
Enzim mengkatalisis pembentukan ikatan baru, diikuti dengan pemutusan ATP atau
nukleotida trifosfat lain.
Reaksi umum : X + Y + ATP → X-Y + ADP + Pi
Pada penomoran enzim ligase, digit ke-2 menyatakan ikatan tersintesis
1. C-O
2. C-S
3. C-N
4. C-C
Digit ke-3 menerangkan lebih lanjut ikatan yang terbentuk.
E.C.6.3.1.: asam-amonia ligase (amida, -CO-NH2, sintase)
E.C.6.3.2.: asam-asam amino ligase (peptida, -CO-NH-, sintase
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Enzim adalah biomolekul berupa protein berbentuk bulat (globular), yang terdiri atas
satu rantai polipeptida atau lebih dari satu rantai polipeptida. Enzim berfungsi sebagai katalis
atau senyawa yang dapat mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi. Dengan adanya
enzim, molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul
lain yang disebut produk. Keunggulan enzim sebagai biokatalisator antara lain memiliki
spesifitas tinggi, mempercepat reaksi kimia tanpa pembentukkan produk samping,
produktivitas tinggi dan dapat menghasilkan produk akhir yang tidak terkontaminasi sehingga
mengurangi biaya purifikasi dan efek kerusakan lingkungan.
3.2. SARAN
Kesempurnaan makalah ini tergantung pada motivasi dan saran yangmembangun dari
para pembaca. Maka dari itu, penulis mengharapkan masukanataupun saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, M.F. and Bucke. (1990). Enzyme Technology. Cambridge University Press. Cambridge,
Great Britain. Chibata, I. 1978. Immobilized of enzyms.
Fujii, J. (2019). Catalytic Protein - Enzyme. In Medical Biochemistry, 5th ed., pp. 61–74. Elsevier
Ltd.