Anda di halaman 1dari 19

Nama : Annisa Muthmainnah

NIM : 14030204057
Kelas : PBB 2014

Natural Selection Lab- PhET


Simulation

Pre-Lab Questions
1. What variables can you influence in this lab?
1. Variabel kontrol : spesies kelinci, waktu
2. Variabel manipulasi : faktor seleksi (makanan dan predator), lingkungan,
mutasi gen, sifat gen
3. Variabel respon : populasi kelinci

2. Define what a genetic mutation is. How do genetic mutations happen? How
often?
Mutasi genetik yang dapat terjadi dalam percobaan ini adalah sebagai berikut.
a. Warna rambut (kelinci berambut cokelat yang mengalami mutasi)
b. Ukuran ekor (kelinci berekor panjang yang mengalami mutasi)
c. Ukuran gigi taring (kelinci bergigi taring panjang yang mengalami mutasi)
Mutasi genetik dapat terjadi karena faktor genetik dan pengaruh lingkungan seperti
radiasi sinar UV. Mutasi genetik bersifat permanen

3. What do the terms fitness and adaptation mean? What is the difference
between the two?
a. Kebugaran adalah suatu keadaan atau kondisi pada makhluk hidup yang
memiliki kondisi fisik yang dapat dikategorikan sehat dan dapat berdaptasi
dengan keadaan lingkungan.
b. Adaptasi adalah suatu kemampuan makhluk hidup dalam menyesuaikan
keadaan lingkungan yang dihadapi.

4. What selection factors might effect an animal population besides the ones
used in this lab?
Faktor seleksi yang dapat mempengaruhi selain yang digunakan dalam laboratorium
ini yakni diantaranya faktor reproduksi , faktor penyakit, kompetisi untuk
mendapatkan pasangan , dan perebutan wilayah .

Designing The Experiment


In this Lab you will be controlling the mutations and environment of a population of
rabbits. Your will create four hypotheses and design an experiment to test each one.
Your hypothesis will follow the format where you fill in the (...) with your own ideas
and reasons.

I hypothesize that (select a rabbit phenotype) rabbits will be (more/ less) likely to
survive under (type of selective factor) within the (select type of environment)
environment, because..... (explain how their trait will help them to survive or not)

***You must make at least one hypothesis for each of the three different types of phenotype
mutations***
For each experiment you must have a control (no mutation) and fill in the following chart.

Tabel 1. Hasil percobaan pengaruh faktor seleksi alam (makanan dan predator) terhadap perubahan populasi kelinci

KONTROL KONTROL Percobaan Percobaan


Percobaan Faktor
Fenotip Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kesimpulan/
dan Seleksi
Populasi Populasi Populasi Awal Populasi Pengamatan
Hipotesa Alam
Awal di F3 akhir di F3 akhir

Saya berhipotesis bahwa Warna Makanan a. Total : 54 a. Total : 490 a. Total : 54 Total : 12 Adanya mutasi menyebabkan
kelinci berambut putih akan rambut b. Berambut b. Berambut b. Berambut terdapat dua individu dengan fenotip
lebih cenderung untuk bertahan putih : 38 putih : 320 putih : 38 berbeda yaitu warna rambut putih
hidup terhadap faktor makanan c. Berambut c. Berambut c. Berambut dan cokelat.
dalam lingkungan tropis, cokelat : cokelat : cokelat : 16
karena kelinci berambut putih 16 170 Jika tidak ada faktor seleksi alam,
mendominasi populasi dan jumlah populasi kelinci terus
aktif mencari makan di meningkat dari generasi ke generasi
lingkungan tropis. dalam kurun waktu tertentu. Jumlah
populasi kelinci berambut putih
lebih tinggi daripada jumlah
populasi kelinci berambut cokelat.

Faktor makanan mempengaruhi


perubahan jumlah populasi kelinci.
Semakin lama populasi kelinci itu
Gambar 1. Grafik jumlah populasi kelinci kelompok kontrol bertahan hidup, maka semakin
berkurang jumlah populasinya.
Namun, jumlah populasi kelinci
berambut putih lebih tinggi dari
generasi ke generasi dibandingkan
kelinci berambut cokelat.

Sehingga, kelinci berambut putih


lebih bertahan hidup terhadap faktor
makanan dalam lingkungan tropis
daripada kelinci berambut cokelat.
Gambar 2. Grafik jumlah populasi kelinci kelompok mutasi
KONTROL KONTROL Percobaan Percobaan
Percobaan Faktor
Fenotip Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kesimpulan/
dan Seleksi
Populasi Populasi Populasi Awal Populasi Pengamatan
Hipotesa Alam
Awal di F3 akhir di F3 akhir

Saya berhipotesis bahwa Warna Predator a. Total : 54 a. Total : 490 a. Total : 64 a. Total : Adanya mutasi menyebabkan
kelinci berambut putih kurang rambut b. Berambut b. Berambut b. Berambut 135 terdapat dua individu dengan fenotip
cenderung untuk bertahan putih : 38 putih : 320 putih : 27 b. Berambut berbeda yaitu warna rambut putih
hidup terhadap faktor predator c. Berambut c. Berambut c. Berambut putih : 15 dan cokelat.
dalam lingkungan tropis, cokelat : cokelat : cokelat : 37 c. Berambut
karena rambut putihnya 16 170 cokelat Faktor seleksi alam berupa adanya
membuat predator lebih mudah :120 predator mempengaruhi perubahan
menemukannya kemudian jumlah populasi kelinci.
memangsanya.
Sebelum adanya predator, populasi
kelinci berambut cokelat dan putih
meningkat dengan jumlah populasi
kelinci berambut putih lebih tinggi
daripada populasi kelinci berambut
cokelat.

Adanya predator menyebabkan


jumlah populasi kelinci menurun
Gambar 3. Grafik jumlah populasi kelinci kelompok kontrol dalam kurun waktu tertentu (satu
generasi), kemudian meningkat pada
generasi selanjutnya. Namun,
populasi kelinci berambut putih
menurun, sedangkan populasi
berambut cokelat tetap meningkat.

Sehingga, kelinci berambut cokelat


lebih bertahan hidup terhadap
adanya predator dalam lingkungan
tropis daripada kelinci berambut
putih.
Gambar 4. Grafik jumlah populasi kelinci kelompok mutasi
KONTROL KONTROL Percobaan Percobaan
Percobaan Faktor
Fenotip Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kesimpulan/
dan Seleksi
Populasi Populasi Populasi Awal Populasi Pengamatan
Hipotesa Alam
Awal di F3 akhir di F3 akhir

Saya berhipotesis bahwa Ukuran Makanan a. Total : 53 a. Total : 490 a. Total : 53 a. Total : 30 Adanya mutasi menyebabkan
kelinci berekor pendek akan ekor b. Ekor b. Ekor b. Ekor b. Ekor terdapat dua individu dengan fenotip
lebih cenderung untuk bertahan pendek : pendek : pendek : 39 pendek : berbeda yaitu kelinci berekor pendek
hidup terhadap faktor makanan 39 340 c. Ekor 20 dan kelinci berekor panjang.
dalam lingkungan tropis, c. Ekor c. Ekor panjang : 15 c. Ekor
karena kelinci berekor pendek panjang : panjang : panjang : Jika tidak ada faktor seleksi alam,
lebih mudah dalam 15 150 11 jumlah populasi kelinci terus
memperoleh makanan. meningkat dari generasi ke generasi
dalam kurun waktu tertentu. Jumlah
populasi kelinci berekor pendek
lebih tinggi daripada jumlah
populasi kelinci berekor panjang.

Adanya faktor seleksi alam,


misalnya makanan mempengaruhi
perubahan jumlah populasi kelinci.

Faktor makanan menyebabkan


Gambar 5. Grafik jumlah populasi kelinci kelompok kontrol jumlah populasi kelinci mengalami
penurunan dengan populasi kelinci
berekor pendek lebih tinggi dari
generasi ke generasi dibandingkan
kelinci berekor panjang.

Sehingga, kelinci berekor pendek


lebih bertahan hidup terhadap faktor
makanan dalam lingkungan tropis
daripada kelinci berekor panjang.

Gambar 6. Grafik jumlah populasi kelinci kelompok mutasi


KONTROL KONTROL Percobaan Percobaan
Percobaan Faktor
Fenotip Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kesimpulan/
dan Seleksi
Populasi Populasi Populasi Awal Populasi Pengamatan
Hipotesa Alam
Awal di F3 akhir di F3 akhir

Saya berhipotesis bahwa Ukuran Predator a. Total : 53 a. Total : 490 a. Total : 53 Total : 6 Adanya mutasi menyebabkan
kelinci berekor panjang akan ekor b. Ekor b. Ekor b. Ekor terdapat dua individu dengan fenotip
lebih cenderung untuk bertahan pendek : pendek : pendek : 37 berbeda yaitu kelinci berekor pendek
hidup terhadap predator dalam 39 340 c. Ekor dan kelinci berekor panjang.
lingkungan tropis, karena c. Ekor c. Ekor panjang : 17
kelinci berekor pendek lebih panjang : panjang : Faktor predator mempengaruhi
mudah ditangkap oleh predator 15 150 perubahan jumlah populasi kelinci.

Sebelum adanya predator, terjadi


peningkatan populasi kelinci berekor
panjang dan kelinci berekor pendek
dengan jumlah populasi kelinci
berekor pendek lebih tinggi daripada
populasi kelinci berekor panjang.

Setelah adanya predator, populasi


kelinci berekor panjang dan kelinci
berekor pendek mengalami
penurunan dengan jumlah populasi
Gambar 7. Grafik jumlah populasi kelinci kelompok kontrol kelinci berekor pendek lebih tinggi
daripada populasi kelinci berekor
panjang.

Sehingga, kelinci berekor pendek


lebih bertahan hidup terhadap
adanya predator dalam lingkungan
tropis daripada kelinci berekor
panjang.

Gambar 8. Grafik jumlah populasi kelinci kelompok mutasi


KONTROL KONTROL Percobaan Percobaan
Percobaan Faktor
Fenotip Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kesimpulan/
dan Seleksi
Populasi Populasi Populasi Awal Populasi Pengamatan
Hipotesa Alam
Awal di F3 akhir di F3 akhir

Saya berhipotesis bahwa Ukuran Makanan a. Total : 53 a. Total : 490 a. Total : 53 a. Total : 85 Adanya mutasi menyebabkan
kelinci bergigi taring gigi b. Taring b. Taring b. Taring b. Taring terdapat dua individu dengan fenotip
panjang akan lebih cenderung taring pendek : pendek : pendek : 38 pendek : berbeda yaitu kelinci bergigi taring
untuk bertahan hidup terhadap 38 340 c. Taring 20 pendek dan panjang.
faktor makanan dalam c. Taring c. Taring panjang : 17 c. Taring
lingkungan tropis, karena panjang : panjang : panjang : Jika tidak ada faktor seleksi alam,
kelinci bergigi taring panjang 17 150 65 jumlah populasi kelinci terus
membantunya untuk lebih meningkat dari generasi ke generasi
kuasa dalam mendapatkan dalam kurun waktu tertentu. Jumlah
makanan. populasi kelinci bergigi taring
pendek lebih tinggi daripada jumlah
populasi kelinci bergigi taring
panjang.

Faktor makanan mempengaruhi


perubahan jumlah populasi kelinci.
Semakin lama populasi kelinci itu
bertahan hidup, maka semakin tinggi
Gambar 9. Grafik jumlah populasi kelinci kelompok kontrol jumlah populasinya jika tersedia
makanan yang cukup.

Setelah diberi perlakuan pemberian


makanan, populasi kelinci bergigi
taring pendek menurun, sedangkan
populasi kelinci bergigi taring
panjang meningkat.

Sehingga, kelinci bergigi taring


panjang lebih bertahan hidup
terhadap faktor makanan dalam
lingkungan tropis daripada kelinci
Gambar 10. Grafik jumlah populasi kelinci kelompok mutasi bergigi taring pendek.
KONTROL KONTROL Percobaan Percobaan
Percobaan Faktor
Fenotip Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kesimpulan/
dan Seleksi
Populasi Populasi Populasi Awal Populasi Pengamatan
Hipotesa Alam
Awal di F3 akhir di F3 akhir

Saya berhipotesis bahwa Ukuran Predator a. Total : 53 a. Total : 490 a. Total : 53 Total : 6 Adanya mutasi menyebabkan
kelinci bergigi taring taring b. Taring b. Taring b. Taring terdapat dua individu dengan fenotip
panjang akan lebih cenderung pendek : pendek : pendek : 37 berbeda yaitu kelinci bergigi taring
untuk bertahan hidup terhadap 38 340 c. Taring pendek dan panjang.
faktor predator dalam c. Taring c. Taring panjang : 17
lingkungan tropis, karena panjang : panjang : Adanya predator mempengaruhi
kelinci bergigi taring panjang 17 150 perubahan jumlah populasi kelinci..
banyak melakukan perlawanan.
Sebelum adanya predator, terjadi
peningkatan populasi kelinci bergigi
taring panjang dan pendek dengan
jumlah populasi kelinci bergigi
taring pendek lebih tinggi daripada
populasi kelinci bergigi taring
panjang.

Setelah adanya predator, populasi


kelinci bergigi taring panjang dan
Gambar 11. Grafik jumlah populasi kelinci terhadap predator (kelompok kontrol) pendek menurun dengan jumlah
populasi kelinci bergigi taring
pendek lebih tinggi daripada kelinci
bergigi taring panjang.

Sehingga, kelinci bergigi taring


pendek lebih bertahan hidup
terhadap adanya predator dalam
lingkungan tropis daripada kelinci
bergigi taring pendek.

Gambar 12. Grafik jumlah populasi kelinci terhadap predator (kelompok mutasi)

For each of the experiments, begin by adding a friend and a mutation. Wait until the
F3 generation before adding the selective factor. After adding the selective factor let
the simulation run for another 3 or 4 generations.
Use the population numbers from the chart to get you numbers for the table,
remember you can zoom in and out on the chart to get more accurate reads.
Repeat for experiments 2, 3 and 4

Post-Lab Questions
1. Based upon your evidence from the simulation what conclusion are you able to
make about each of the three different types of phenotypes in rabbits?
1) Adanya faktor seleksi menyebabkan jumlah populasi kelinci mengalami
penurunan.
2) Jenis fenotipe individu (kelinci) yang berbeda akan mempengaruhi jumlah
populasinya terhadap faktor seleksi (makanan dan predator). Berikut penjelasan
dari ketiga jenis fenotipe tersebut.
a. Warna rambut (Coklat >< Putih)
Kelinci berambut putih lebih tahan terhadap faktor makanan, sedangkan kelinci
berambut coklat lebih bertahan hidup terhadap faktor predator
b. Ukuran ekor (Panjang >< Pendek)
Kelinci berekor pendek lebih bertahan hidup terhadap faktor makanan,
sedangkan kelinci berekor panjang lebih bertahan hidup terhadap faktor
predator
c. Ukuran gigi taring (Panjang >< Pendek)
Kelinci bergigi taring panjang lebih bertahan hidup terhadap faktor makanan
dan predator daripada kelinci bergigi taring pendek

2. What happens to animals that cannot compete as well with other animals in the
wild?
Hewan tersebut tidak dapat mempertahankan hidupnya atau mati. Hal ini
menyebabkans populasi hewan tersebut menurun.

3. Sometimes animals that are introduced into an area that they never lived in
before, out-compete and endanger resident species, why do you think this
happens?
Hewan tersebut kemungkinan mengalami stress atau sedang dalam proses adaptasi,
mengenali lingkungannya. Proses adaptasi tersebut menjadikan hewan melakukan
perubahan tingkah laku.

4. If only one species is considered the "fittest", why do we still have so many
variations among species. Why do some birds have very long pointy beaks,
while other birds have short flat beaks?
Variasi antar spesies masih dijumpai, walaupun jumlah populasi masing-masing
spesies berbeda bahkan ada spesies tertentu yang memiliki jumlah populasi sedikit.
Hal ini diperlukan untuk mendukung kestabilan ekosistem. Jika hanya ada satu
spesies yang dianggap terkuat, maka tidak akan terjadi peristiwa rantai makanan
dalam sebuah ekosistem.

5. How do you think diseases can affect natural selection?


Jika ada satu hewan yang terkena penyakit, maka hewan lainnya juga akan tertular
bahkan hewan yang terkena penyakit tersebut dapat mengalami kematian sehingga
jumlah hewan tersebut semakin berkurang dan hewan yang terkena mutasi juga
akan mengalami kepunahan.
6. How does this simulation mimic natural selection? In what ways does this
simulation fail to represent the process of natural selection?
Simulasi yang meniru proses seleksi alam tersebut sudah baik, dengan adanya
banyak pilihan faktor-faktor yang dapat dimanipulasi sehingga dapat mengetahui apa
saja akibat yang muncul dari adanya perubahan faktor tersebut. Akan tetapi, simulasi
tersebut menunjukkan bahwa seleksi alam dapat terjadi pada hewan yang tidak
memiliki ciri khusus yang mendukung untuk untuk bertahan pada habitat tertentu.

Smulasi ini gagal menggambarkan proses seleksi alam ketika masih ditemukan
kelinci berambut putih dari generasi ke generasi walaupun sifat tersebut tidak dapat
mendukung untuk dia bertahan hidup pada lingkungan tropis.
Extension- Changing the Dominance and
Recessive Alleles
Take one of the experiments from the lab. Recreate the same
experiment, EXCEPT when you add the mutation EDIT THE
GENES by switching the dominant and recessive allele for that
trait. Make a hypothesis, fill in the chart again and compare the
results to your initial experiment.
Tabel 2. Hasil percobaan pengaruh faktor seleksi alam (makanan dan predator) terhadap perubahan populasi kelinci dengan mengubah sifat alelnya

KONTROL KONTROL Percobaan Percobaan


Percobaan Faktor
Fenotip Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kesimpulan/
dan Seleksi
Populasi Populasi Populasi Populasi Pengamatan
Hipotesa Alam
Awal di F3 akhir Awal di F3 akhir

Saya berhipotesis bahwa Warna a. Total : 52 a. Total : 490 d. Total : 52 a. Total : 36 Jika kelinci berambut putih bersifat
kelinci berambut putih akan rambut b. Rambut b. Rambut e. Rambut b. Rambut dominan terhadap kelinci berambut
lebih cenderung untuk (dominan putih : 51 putih : 480 putih : 51 putih : 36 cokelat, maka jumlah populasi kelinci
Makanan
bertahan hidup terhadap putih, c. Rambut c. Rambut a. Rambut c. Rambut berambut putih lebih tinggi daripada
faktor makanan dalam resesif coklat : 1 coklat : 10 coklat : 1 coklat : 0 populasi kelinci berambut cokelat.
lingkungan tropis, karena coekelat) Kelinci berambut putih mendominasi.
kelinci berambut putih
mendominasi populasi dan Populasi kelinci berambut cokelat
aktif mencari makan di meningkat dalam kurun waktu yang
lingkungan tropis. lebih lama daripada kelinci berambut
putih.

Populasi kelimci berambut putih


memiliki hingga 5 generasi,
sedangkan kelinci berambut coklat
hanya memiliki 3 generasi
Gambar 1. Grafik jumlah populasi kelinci berambut dominan putih, resesif coklat (perlakuan
Adanya faktor makanan menyebabkan
kontrol)
jumlah populasi kelinci meningkat
dalam kurun waktu tertentu (satu
generasi), kemudian menurun dari
generasi ke generasi. Jumlah populasi
kelinci berambut putih lebih tinggi
daripada populasi kelinci berambut
cokelat.

Sehingga, populasi kelinci berambut


putih lebih bertahan hidup terhadap
Gambar 2. Grafik jumlah populasi kelinci berambut dominan coklat, resesif putih terhadap makanan di lingkungan tropis daripada
faktor makanan kelinci berambut cokelat.
KONTROL KONTROL Percobaan Percobaan
Percobaan Faktor
Fenotip Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kesimpulan/
dan Seleksi
Populasi Populasi Populasi Populasi Pengamatan
Hipotesa Alam
Awal di F3 akhir Awal di F3 akhir

Saya berhipotesis bahwa Warna Predator a. Total : 52 a. Total : 490 a. Total : 52 a. Total : 36 Jika kelinci berambut putih bersifat
kelinci berambut putih akan rambut b. Rambut putih b. Rambut b. Rambut b. Rambut dominan terhadap kelinci berambut
kurang cenderung untuk (dominan : 51 putih : 480 putih : 51 putih : 3 cokelat, maka jumlah populasi kelinci
bertahan hidup terhadap putih, c. Rambut c. Rambut c. Rambut c. Rambut berambut putih lebih tinggi daripada
faktor predator dalam resesif coklat : 5 coklat : 10 coklat : 5 coklat : 33 populasi kelinci berambut cokelat.
lingkungan tropis, karena cokelat) Kelinci berambut putih mendominasi.
rambut putihnya membuat
predator lebih mudah Populasi kelinci berambut cokelat
menemukannya kemudian meningkat dalam kurun waktu yang
memangsanya. lebih lama daripada kelinci berambut
putih.

Adanya predator menyebabkan


populasi kelinci menurun. Jumlah
populasi kelinci putih menurun,
sedangkan populasi kelinci berambut
cokelat meningkat.
Gambar 3. Grafik jumlah populasi kelinci berambut putih dominan, resesif coklat (perlakuan
kontrol) Sehingga, populasi kelinci berambut
cokelat lebih bertahan hidup terhadap
predator di lingkungan tropis daripada
kelinci berambut putih.

Gambar 4. Grafik jumlah populsi kelinci berambut coklat dominan, resesif putih terhadap
faktor predator
KONTROL KONTROL Percobaan Percobaan
Percobaan Faktor
Fenotip Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kesimpulan/
dan Seleksi
Populasi Populasi Populasi Populasi Pengamatan
Hipotesa Alam
Awal di F3 akhir Awal di F3 akhir

Saya berhipotesis bahwa Ukuran Makanan a. Total : 52 a. Total : 490 a. Total : 52 a. Total : 20 Jika kelinci berekor pendek bersifat
kelinci berekor pendek akan ekor b. Ekor b. Ekor b. Ekor b. Ekor dominan terhadap kelinci berekor
lebih cenderung untuk (dominan pendek : 51 pendek : pendek : 51 pendek : 19 panjang, maka jumlah populasi kelinci
bertahan hidup terhadap pendek, c. Ekor 480 c. Ekor c. Ekor berekor pendek lebih tinggi daripada
faktor makanan dalam resesif panjang : 1 c. Ekor panjang : 1 panjang : 1 populasi kelinci berekor panjang.
lingkungan tropis. panjang) panjang : Kelinci berekor pendek mendominasi.
10
Populasi kelinci berekor panjang
meningkat dalam kurun waktu yang
lebih lama daripada kelinci berekor
pendek.

Adanya makanan menyebabkan


populasi kelinci menurun dengan
jumlah populasi kelinci berekor
pendek lebih tinggi daripada populasi
kelinci berekor panjang.
Gambar 5. Grafik jumlah populasi kelinci berekor pendek dominan dan berekor panjang ressif Sehingga, populasi kelinci berekor
(perlakuan kontrol) pendek lebih bertahan hidup terhadap
predator di lingkungan tropis daripada
kelinci berekor panjang.

Gambar 6. Grafik jumlah populasi kelinci berekor pendek dominan dan berekor panjang ressif
terhadap faktor makanan
KONTROL KONTROL Percobaan Percobaan
Percobaan Faktor
Fenotip Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kesimpulan/
dan Seleksi
Populasi Populasi Populasi Populasi Pengamatan
Hipotesa Alam
Awal di F3 akhir Awal di F3 akhir

Saya berhipotesis bahwa Ukuran Predator a. Total : 52 a. Total : 490 a. Total : 52 a. Total : 12 Jika kelinci berekor pendek bersifat
kelinci berekor pendek akan ekor b. Ekor b. Ekor b. Ekor b. Ekor dominan terhadap kelinci berekor
lebih cenderung untuk (dominan pendek : 51 pendek : pendek : 51 pendek : 11 panjang, maka jumlah populasi kelinci
bertahan hidup terhadap pendek, c. Ekor 480 c. Ekor c. Ekor berekor pendek lebih tinggi daripada
faktor predator dalam resesif panjang : 1 c. Ekor panjang : 1 panjang : 1 populasi kelinci berekor panjang.
lingkungan tropis. panjang) panjang : Kelinci berekor pendek mendominasi.
10
Populasi kelinci berekor panjang
meningkat dalam kurun waktu yang
lebih lama daripada kelinci berekor
pendek.

Adanya maknanan menyebabkan


populasi kelinci meningkat dengan
jumlah populasi kelinci berekor
pendek lebih tinggi daripada populasi
kelinci berekor panjang.
Gambar 7. Grafik jumlah populasi kelinci berekor pendek dominan dan berekor panjang ressif Sehingga, populasi kelinci berekor
(perlakuan kontrol) pendek lebih bertahan hidup terhadap
predator di lingkungan tropis daripada
kelinci berekor panjang.

Gambar 8. Grafik jumlah populasi kelinci berekor pendek dominan dan berekor panjang resesif
terhadap faktor predator
KONTROL KONTROL Percobaan Percobaan
Percobaan Faktor
Fenotip Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kesimpulan/
dan Seleksi
Populasi Populasi Populasi Populasi Pengamatan
Hipotesa Alam
Awal di F3 akhir Awal di F3 akhir

Saya berhipotesis bahwa Ukuran Makanan a. Total : 52 a. Total : 490 a. Total : 52 a. Total : 30 Jika kelinci bergigi taring pendek
kelinci bergigi taring panjang gigi taring b. Gigi taring b. Gigi taring b. Gigi taring b. Gigi taring bersifat dominan terhadap kelinci
akan lebih cenderung untuk (dominan pendek : 51 pendek : pendek : pendek : 30 bereor panjang, maka jumlah populasi
bertahan hidup terhadap gigi taring c. Gigi taring 480 51 c. Gigi taring kelinci bergigi taring pendek lebih
faktor makanan dalam pendek, panjang :1 c. Gigi taring c. Gigi taring panjang : 0 tinggi daripada populasi kelinci
lingkungan tropis. resesif panjang :10 panjang : 1 bergigi taring panjang. Kelinci bergigi
gigi taring taring pendek mendominasi.
panjang)
Populasi kelinci bergigi taring panjang
meningkat dalam kurun waktu yang
lebih lama daripada kelinci bergigi
taring pendek.

Adanya faktor makanan menyebabkan


jumlah populasi kelinci meningkat
dalam kurun waktu tertentu (satu
generasi), kemudian menurun dari
generasi ke generasi. Jumlah populasi
Gambar 9. Grafik jumlah populasi kelinci bergigi taring pendek dominan dan bergigi taring kelinci bergigi taring pendek lebih
panjang resesif (perlakuan kontrol) tinggi daripada populasi kelinci
bergigi taring panjang..

Sehingga, populasi kelinci bergigi


taring pendek lebih bertahan hidup
terhadap adanya makanan dalam
lingkungan tropis daripada kelinci
bergigi panjang.

Gambar 10. Grafik jumlah populasi kelinci bergigi taring pendek dominan dan bergigi taring
panjang resesif terhadap faktor makanan
KONTROL KONTROL Percobaan Percobaan
Percobaan Faktor
Fenotip Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kesimpulan/
dan Seleksi
Populasi Populasi Populasi Populasi Pengamatan
Hipotesa Alam
Awal di F3 akhir Awal di F3 akhir

Saya berhipotesis bahwa Ukuran Predator a. Total : 52 a. Total : 490 a. Total : 52 d. Jika kelinci bergigi taring pendek
kelinci bergigi taring panjang gigi taring b. Gigi taring b. Gigi taring b. Gigi taring bersifat dominan terhadap kelinci
akan lebih cenderung untuk (dominan pendek : 51 pendek : pendek : 51 bereor panjang, maka jumlah populasi
bertahan hidup terhadap gigi taring c. Gigi taring 480 c. Gigi taring kelinci bergigi taring pendek lebih
faktor makanan dalam pendek, panjang :1 c. Gigi taring panjang :1 tinggi daripada populasi kelinci
lingkungan tropis. resesif panjang :10 bergigi taring panjang. Kelinci bergigi
gigi taring taring pendek mendominasi.
panjang)
Populasi kelinci bergigi taring panjang
meningkat dalam kurun waktu yang
lebih lama daripada kelinci bergigi
taring pendek.

Adanya predator menyebabkan jumlah


populasi kelinci menurun dari generasi
ke generasi dengan jumlah populasi
kelinci bergigi taring pendek lebih
tinggi daripada populasi kelinci
Gambar 11. Grafik jumlah populasi kelinci bergigi taring pendek dominan dan bergigi taring bergigi taring panjang..
panjang resesif (perlakuan kontrol)
Sehingga, populasi kelinci bergigi
taring pendek lebih bertahan hidup
terhadap adanya predator dalam
lingkungan tropis daripada kelinci
bergigi panjang.

Gambar 12. Grafik jumlah populasi kelinci bergigi taring pendek dominan dan bergigi taring
panjang resesif terhadap faktor predator
1. Did switching the alleles for dominant and recessive have any impact on the
population of rabbits? If so Why? In nothing changed Why not?
Iya, alel dominan dan resesif memberikan pengaruh pada perubahan populasi
kelinci. Berdasarkan simulasi percobaan menunjukkan hasil sebagai berikut.
Kelinci berambut putih dominan terhadap kelinci berambut cokelat. Hal ini
menyebabkan bahwa populasi kelinci berambut putih lebih tinggi daripada
populasi keiinci berambut cokelat. Jumlah populasi kelinci putih yang banyak
menjadikan predator lebih mudah menemukan, menangkap dan memangsanya,
sehingga adanya predator menyebabkan populasi kelinci putih menurun.
Sedangkan populasi kelinci berambut cokelat meningkat.

2. Two parent rabbits are both heterozygous for the trait. Create Punnet
squares for the original experiment and the new experiment (with the
changed alleles). What are the phenotype ratios of the Punnet squares?
Does this evidence support your finding? and how?
A = Kelinci berambut putih
B = Kelinci berambut coklat
P : Aa x Bb
G : AB, Ab, Ba, ab x AB, Ab, Ba, ab
F1 :
AB Ab Ba Ab
/
AB AABB AABb AaBB AaBb
Ab AABb AAbb AaBb Aabb
Ba AaBB AaBb aaBB aaBb
ab AaBb Aabb aaBb Aabb

F2 : 9 A_B_ : 3 A_BB : 3 aaB_ : 1 aabb

Perbandingan fenotip pada percobaan pertama


Kelinci berambut putih (resesif) : Kelinci berambut cokelat (dominan)
15 : 120
Perbandingan fenotip pada percobaan kedua
Kelinci berambut putih (dominan) : Kelinci berambut cokelat (resesif)
3 : 33

3. If this new experiment were to run longer would the end result be the same
or different from the original experiment?
Iya berbeda, dapat dilihat berdarkan perbandingan fenotipnya. Pada percobaan
pertama populasi kelinci lebih tinggi daripada percobaan kedua.
Extension- Working with Pedigrees-
Switch from the population chart to the pedigree
chart

Begin by adding a friend and a mutation. Wait


until the F5 generation. Copy the Pedigree for
two rabbits (described below) using the key.
Assume that male rabbits are on the left and
female rabbits are on the right.

Find these two rabbits, make sure they have at least four generations:
1. Select a rabbit that has the mutation.

2. Select a rabbit without the mutation but with parents or grandparent with the mutation.
Answer the following questions:
1. How could using a pedigree be helpful?
Berdasarkan diagram silsilah, kita dapat menerka adanya kemungkingan-
kemungkinan penyebab mutasi yang terjadi pada generasi keturunan pertama (F1),
kedua (F2), dan seterusnya berdasarkan penyilangan antar individu jantan dan
betina. Selain itu, dengan menggunakan diagram silsilah, dapat diketahui juga
apakah individu parentalnya bersifat normal, pembawa (carrier) atau telah membawa
sifat mutasi. Dengan demikian, kita bisa menganalisis kemampuan bertahan hidup
dan adanya gen mutasi pada keturunan dari setiap generasi

2. What does it mean to have a yellow triangle above the rabbit?


Kelinci yang memiliki segitiga kuning menunjukkan bahwa kelinci tersebut
mengalami mutasi.

3. What does it mean when a rabbit has a red X over it?


Kelinci yang memiliki tanda X merah di atas menunjukkan bahwa kelinci tersebut
tidak mengalami mutasi dan tidak membawa gen mutasi.

4. How accurate are the pedigrees used in this lab? Did each couple only have
one baby?
Iya penggunaan diagram silsilah dalam percobaan ini dapat dikatakan cukup akurat
sekitar 80%. namun penentuan individu tertentu bersifat normal, carrier, atau mutasi
masih dinyatakan sebagai kemungkinan, karena hanya menunjuk pada satu anak
dari setiap generasi.
Berdasarkan diagram silsilah menunjukkan bahwa setiap pasangan kelinci memiliki
satu anak dari setiap generasi.

Anda mungkin juga menyukai