COOPERATIVE LEARNING
Disusun oleh :
Annisa Muthmainnah
14030204057
Nilta Husnayaini
14030204058
Wahyu Utami
14030204077
14030204080
Pendidikan Biologi B
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2015
Page
1
Page
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Metode pembelajaran sangat menentukan keberhasilan anak didik dalam menuntut
ilmu. Metode sebagai cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Penguasaan substansi tidaklah cukup, jika metode yang dipakai tidak tepat. Hal
ini merupakan salah satu usaha yang tidak boleh ditinggalkan oleh tenaga pendidik adalah
bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil
bagian bagi keberhasilan kegiatan pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidik
diharapkan mampu mengelola seluruh proses kegiatan belajar-mengajar secara efektif.
Untuk itu guru harus memliki pengetahuan yang cukup tentang prinsip-prinsip belajar
sebagai dasar dalam merancang kegiatan belajar-mengajar, salah satunya adalah
B.
1.
2.
C.
1.
2.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana model pembelajaran cooperative learning?
Apa kelemahan dan keunggulan model pembelajaran cooperative learning.
TUJUAN
Menjelaskan model pembelajaran cooperative learning.
Mengetahui kelemahan dan keunggulan model pembelajaran cooperative learning.
BAB II
PEMBAHASAN
Page
3
A. COOPERATIVE LEARNING
2.1 PENGERTIAN PEMBELAJARAN COOPERATIF
Adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil
siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai
tujuan belajar.
2.2 KONSEP DASAR PEMBELAJARAN KOPERATIF
Pada dasarnya manusia mempunyai perbedaan, dengan perbedaan itu manusia
saling asah, asih, asuh (saling mencerdaskan). Dengan pembelajaran kooperatif
diharapkan saling menciptakan interaksi yang asah, asih, asuh sehingga tercipta
masyarakat belajar (learning community). Siswa tidak hanya terpaku belajar pada
guru, tetapi dengan sesama siswa juga.
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja
mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan
kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di
masyarakat.
2.3 CIRI-CIRI PEMBELAJARAN KOPERATIF
Didalam pembelajaran kooperatif terdapat elemen-elemen yang berkaitan.
Menurut Lie ( 2004 ) :
a.
tujuan,
saling
ketergantungan
menyelesaikan
tugas,
saling
c.
Akuntabilitas individual
Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok.
Penilaian ditunjukkan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran secara individual. Hasil penilaian ini selanjutnya disampaikan oleh guru
kepada kelompok agar semua kelompok mengetahui siapa kelompok yang
memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan,maksudnya yang
dapat mengajarkan kepada temannya. Nilai kelompok tersebut harus didasarkan
pada rata-rata, karena itu anggota kelompok harus memberikan kontribusi untuk
kelompnya. Intinya yang dimaksud dengan akuntabilitas individual adalah
penilaian kelompok yang didasarkan pada rata-rata penguasaan semua anggota
secara individual.
ini
menunjukkan
bahwa
dalam
pembelajaran
kooperatif
ada
Mengatur sedemikian rupa sehingga setiap peserta didik dalam kelompok hanya
mendapatkan sebagian dari keseluruhan tugas kelompok.
Page
5
Setiap peserta didik ditugasi dengan tugas atau peran yang saling mendukung dan
saling berhubungan, saling melengkapi dan saling terikat dengan peserta didik lain
dalam kelompok.
ii.
iii.
iv.
Saling mengingatkan
v.
Saling percaya
vi.
Page
6
Adanya saling ketergantungan positif, saling Guru sering membiarkan adanya siswa
membantu dan saling memberikan motivai yang
sehingga ada interaksi promotif.
Adanya
akuntabilitas
individual
mendominasi
kelompok
atau
individual
sering
mengukur penguasaan materi pelajaran tiap diabaikan sehingga tugas- tugas sering
anggota kelompok. Kelompok diberi umpan diborong oleh salah seorang anggota
balik tentang hasil belajar para anggotanya kelompok,
sedangkan
anggota
sehingga dapat saling mengetahui siapa yang kelompok lainnya hanya enak-enak
memerlukan bantuan dan siapa yang dapat saja diatas keberhasilan temannya yang
memberikan bantuan.
dianggap pemborong.
Page
7
Pimpinan
kelompok
dipilih
demokratis atau bergilir untuk memberikan oleh guru atau kelompok dibiarkan
pengalaman memimpin bagi para anggota untuk memilih pemimpinnya dengan
kelompok.
cara masing-masing.
sosial
sering
tidak
saat
belajar
berlangsung,
guru
pemantauan
melalui
kooperatif
terus
sedang Pemantauan
melalui
observasi
dan
observasi
dan pada
saat
belajarkelompok
sedang
kelompok belajar.
sering
hanya
antar
pribadi
yang
saling
menghargai).
PERILAKU GURU
Page
8
pada
peserta
peserta
didik
ke
penjelasan
didik
pembentukan
membantu
tentang
tim
kepada
tata
cara
belajar
dan
kelompok
melakukan
mengenai
berbagai
pembelajaran
kelompok
atau
materi
kelompok-
mempresentasikan
hasil
kerjanya.
Fase 6 : provide recognition
Memberikan
pengakuan
penghargaan
Page
9
c) Secara individual atau tim, tiap minggu atau tiap dua minggu akan mengevaluasi
untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah
dipelajari.
d) Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan
kepada siswa secara individual atau tim yang meraih prestasi tinggi atau
memperoleh skor sempurna diberi penghargaan. Kadang kadang beberapa atau
semua tim memperoleh penghargaan jika mampu meraih suatu criteria atau srandar
tertentu.
b. Metode Jigsaw
Langkah langkahnya :
a) Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri 4 atau 5 siswa dengan
karakteristik yang heterogen.
b) Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks dan setiap siswa
bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut.
c) Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk
mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk
saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut (kelompok pakar / expert group).
d) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok
semula (home teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah
dipelajari dalam kelompok pakar.
e) Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam home teams para siswa dievaluasi
secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari.
c. Metode G (Group Investigation)
Metode ini dirancang oleh Herbet Thelen dan diperbaiki oleh Sharn. Dalam
metode ini siswa dilibatkan sejak perencanaan baik dalam menentukan topik maupun
mempelajari melalui investigasi. Dalam metode ini siswa dituntut untuk memiliki
kemampuan yang baik dalam komunikasi dan proses memiliki kelompok.
Langkah langkahnya :
a) Seleksi topik
b) Merencanakan kerjasama
c) Implementasi
d) Analisis dan sintesis
Page
10
kooperatif
memiliki
keunggulan
keunggulan
dalam
Page
11
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Cooperative learning merupakan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi
belajar untuk mencapai tujuan belajar.
B. SARAN
Cooperative learning tidak hanya memiliki banyak kelebihan, tetapi juga
beberapa kelemahan. Oleh karena itu perlu adanya pemahaman yang mendalam
mengenai metode pembelajaran ini dalam penerapannya dapat terlaksana dengan
efektif.
Page
12
DAFTAR PUSTAKA
Mohamad Nur. 2004. Model-model Pembelajaran. FMIPA Universitas Negeri
Surabaya
Slavin E. Robert. 2011. Educational Psychology Theory and Practice. Jakarta: Indeks.
Page
13