ALKALOID
lebih dari 5000 senyawa alkaloid yang ditemukan dalam tumbuhan mempunyai
keaktifan fisiologis tertentu. Semua alkaloid mengandung paling sedikit satu atom
nitrogen yang biasanya bersifat basa dan sebagian besar atom nitrogen ini
dalam daun dan buah segar biasanya memberikan rasa pahit di lidah. Alkaloid
memiliki efek dalam bidang kesehatan berupa pemicu sistem saraf, menaikkan
tekanan darah, mengurangi rasa sakit, anti mikroba, obat penenang, obat penyakit
Alkaloid dapat juga berbentuk cair, misalnya nikotin dan konin. Pada
umunya alkaloid hanya larut dalam pelarut organik. Kebasaan pada alkaloid
panas dan sinar dengan adanya oksigen. Hasil dekomposisi seringkali berupa
Noksida (Lenny,2016).
lain berdasarkan sifat basanya. Oleh karena itu, golongan senyawa ini sering
diisolasi dalam bentuk garamnya dengan suatu pelarut HCl atau H 2SO4 (Kristanti,
dkk., 2018).
jumlah strukturnya. Senyawa ini banyak terdapat di dalam tumbuhan dan tersebar
kedokteran, the, tuan atau tapal, dan racun selama 4000 tahun. Tidak ada usaha
adalah opium, getah kering Apium Papaver somniferum. Opium telah digunakan
Pada tahun 1803, Derosne mengisolasi alkaloid semi murni dari opium dan
diberi nama narkotin. Seturner pada tahun 1805 mengadakan penelitian lebih
tahun 1826, Pelletier dan Caventon juga memperoleh Koniin suatu alkaloid yang
memiliki sejarah cukup terkenal. Alkaloid tersebut tidak hanya yang bertanggung
jawab atas kematian Socrates akibat dari hisapan udara yang beracun, tetapi
yang ditentukan sifat-sifatnya (1870) dan yang pertama disintesis (1886). Selama
tahun 1884 telah ditemukan paling sedikit 25 alkaloid hanya dari Chinchona.
abad ke sembilan belas bahkan pada awal abad ke dua puluh. Sebagai contoh
adalah Stikhnin yang ditemukan pertama kali oleh Pelletier dan Caventon pada
tahun 1819 dan struktur akhirnya dapat ditentukan oleh Robinson dan
kawankawan pada tahun 1946 setelah melakukan pekerjaan kimia yang ekstra
Tahun 1939 hampir 300 alkaloida telah diisolasi dan ± 200 telah ditentukan
struktur. Dalam seri Alkaloida yang diterbitkan pertama oleh Manske pada 1950
Buku terbitan 1973 mencatat 4959 alkaloida dapat diisolasi dan 3293 ditentukan
isolasi dan penentuan struktur alkaloida sudah tidak terbilang lagi. (Padmawinata,
2015).
dengan struktur sangat beragam, sehingga hingga sekarang tidak ada batasan yang
jelas untuknya. Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak
ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan
tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar
2015).
berdasarkan kereaktifan fisiologi yang khas. Senyawa ini terdiri atas karbon,
dengan namanya yang mirip dengan alkali (bersifat basa) dikarenakan adanya
sepasang elektron bebas yang dimiliki oleh nitrogen sehingga dapat mendonorkan
Garam alkaloid dan alkaloid bebas biasanya berupa senyawa padat, berbentuk
sering kali optik aktif, dan biasanya hanya satu dari isomer optik yang dijumpai di
alam, meskipun dalam beberapa kasus dikenal campuran rasemat, dan pada kasus
N
H
Gambar 2.2 Contoh struktur senyawa Alkaloid (Robinson 2015)
terlalu bervariasi. Atom nitrogen alkaloid hampir selalu berada dalam bentuk
gugus amin (-NR2) atau gugus amida (-CO-NR2) dan tidak pernah dalam
bentuk gugus nitro (NO2) atau gugus diazo. Sedangkan subtituen oksigen
biasanya ditemukan sebagai gugus fenol (-OH), metoksi (-OCH 3) atau gugus
dalam bentuk gugus amina (-NR2) atau amida (-CO-NR2), dan tidak pernah
dalam bentuk gugus nitro (-N02) atau diazo (-N=N-). Substituen oksigen
umumnya berada dalam bentuk gugus fenol GOH), dan metoksi (-0CH3)
(Suradikusumah, 2019).
keaktifan fisiologis tertentu, ada yang sangat beracun namun ada pula yang
tuberosum). Selain itu juga dapat berupa senyawa aromatik seperti kolkisina
terdapat pada berbagai sumber adalah isolasi muskopiridin dari sebangsa rusa;
besar pada tanaman berbunga, maka para ilmuwan sangat tertarik pada
adalah Liliaceae, solanaceae dan Rubiaceae. Famili tanaman yang tidak lazim
sedangkan genera yang lain tidak mengandung alkaloid. Suatu genus sering
menghasilkan alkaloid yang sama, dan bahkan beberapa genera yang berbeda
dalam suatu famili dapat mengandung alkaloid yang sama. Sebagai contoh
hiossiamin diperoleh dari tujuh genera yang berbeda dari famili tanaman
Solanaceae. Dilain pihak alkaloid yang lebih kompleks, seperti vindolin dan
morfin, sering terdapat dalam jumlah yang terbatas pada satu spesies atau genus
(terkonsentrasi) pada jumlah yang tinggi pada bagian tanaman tertentu. Sebagai
Quinin terdapat dalam kulit, tidak pada daun Cinchona ledgeriana ; dan morfin
terdapat pada getah atau latex Papaver samniferum. Pada bagian tertentu
tanaman tidak mengandung alkaloid tetapi bagian tanaman yang lain sangat
kaya alkaloid. Namun ini tidak berarti bahwa alkaloid yang dibentuk di bagiam
dihasilkan dalam akar tetapi ditranslokasi cepat ke daun, selain itu alkaloid juga
dalam biji (Nux vomica, Areca catechu), buah (Piperis nigri ), daun (Atropa
belladona), akar & rhizoma (Atrpa belladona & Euphorbia ipecacuanhae) dan
binatang, sebagai hasil akhir dari reaksi detoksifikasi yang merupakan hasil
alkaloida dinyatakan dengan nama trivial, misalnya kuinin, morfin dan strikhnin.
Hampir semua nama trivial ini berakhiran –in yang mencirikan alkaloida. (Sovia
Lenny. 2016)
indol.
N
N
H H
Piperidina Indol
lisin.
dan 3,4-dihidrofenilalanin.
a. Alkaloida sesungguhnya
Alkaloida ini merupakan racun, senyawa tersebut menunjukkan
dari asam amino, biasanya terdapat dalam tanaman sebagai garam asam
kolkhisin dan asam aristolokhat yang bersifat bukan basa dan tidak
b. Protoalkaloida
kelompok ini.
c. Pseudoalkaloida
Senyawa ini biasanya bersifat basa. Ada dua seri alkaloida yang penting
juga secara luas digunakan : (Trevor Robinson. 2010, dan Anonim. 2015)
H
6. Inti Imidazol, misalnya pilokarpin.
N
N
7. Inti Steroid, misalnya solanidin dan konesin.
mengandung atom N didalam intinya dan bersifat basa, karena itu dapat larut
aktifitas fisiologis baik terhadap manusia ataupun hewan. (Anonim. 2012, dan
Anonim. 2016)
4. Dalam tumbuhan berada dalam bentuk bebas, dalam bentuk N-oksida atau
6. Alkaloid dalam bentuk bebas tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
kloroform, eter dan pelarut organik lainnya yang bersifat relative non polar.
8. Alkaloid bebas bersifat basa karena adanya pasangan elektron bebas pada
atom N-nya.
9. Alkaloid dapat membentuk endapan dengan bentuk iodide dari Hg, Au dan
sentries”.
tanaman kratom serta kodein, adalah sejenis obat golongan opiat yang
dan diare.
penurunan tekanan darah). Lobelia (Lobelin murni ialah obat asma untuk
Erythroxylon coca.
meliputi piperini yang diperoleh dari Piperis nigri Fructus, yang berasal
berlebih.
Alkaloid sebagai basanya tidak larut dalam air, sebagai garamnya larut
baik dalam air. Sebaiknya pelarut yang digunakan adalah pelarut organik
nitroprussida = biru-ungu.
d. Gugus Formilen
panaskan = merah.
• Reaksi LABAT :
Alkaloida + Asam Gallat + asam Sulfat pekat, dipanaskan diatas
ester.
f. Reaksi GUERRT
g. Reduksi Semu
kompleks.
h. Gugus Kromofor
• Reaksi KING :
a. Iodium-asam hidroklorida
merah.
b. Iodoplatinat
Metode pemurnian dan pencirian ialah umumnya mengandalkan sifat ini, dan
dalam suatu bakal sebagai bentuk garam, dibebaskan dari ikatan garam
tersebut menjadi alkaloida yang bebas. Untuk itu ditambahkan basa lain
yang lebih kuat daripada basa alkaloida tadi. Alkaloida yang bebas tadi
maka yang masuk kedalam air yakni garamgaram alkaoida dan zat-zat
maupun amorf. Ini tidak berate bahwa alkaloida yang diperoleh dalam
pendesakan.
b. Basa yang dipakai tidak boleh terlalu kuat karena alkaloida pada
dan Atropin.
Larutan dalam air yang bersifat asam dan mengandung alkaloid dapat
senyawa netral dan asam yang mudah larut dalam air tertinggal dalam
air. Cara lain yang berguna untuk memperoleh alkaloid dari larutan asam
timbul pada beberapa kasus adalah bahwa alkaloid berada dalam bentuk
Robinson. 2010)
pertukaran ion.
Cara kedua dan ketiga merupakan cara yang paling umum dan cocok
2010).
Rangkuman :
hidroklorida !
dan pernapasan!
heterosikliknya!
Jawaban :
2.
N
H
berlebih.
(Lobelin murni ialah obat asma untuk stimulan pada pernapasan), golongan
struktur molekul. Berdasarkan hal tersebut, maka alkaloida dapat dibedakan atas
7 . a. Sebagai kemoterapeutika dan anti parasit, alkaloid kina sebagai anti malaria,
alkaloid dari Areca dan Granatum sebagai anti cacing, Ipecacuancha emetin dan
Erythroxylon coca.
8 . Fungsi alkaloid ini bermacam-macam diantaranya sebagai racun untuk
melindungi tanaman dari serangga dan binatang, sebagai hasil akhir dari reaksi
cadangan makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Lenny, S. 2016. Uji Bioaktifitas Kandungan Kimia Utama Puding Merah dengan
Metode Brine Shirmp. Jurnal. Medan: USU.
Robinson, T. 2015. Kandungan Senyawa Organik Tumbuhan Tinggi.
Kristanti, novi, 2018. Buku ajar fitokimia. Surabaya: Airlangga University Press.
Penerbit ITB.
Hesse M. 2011. Alkaloid Chemistry. Toromto: John Wiley and Sons, Inc.
2020)
2020.
Egon Stahl. 2015. Analisis obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi. Penerbit
ITB. Bandung.