PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran.
Dalam dunia medis dan kimia organik, istilah alkaloid telah lama
menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dalam penelitian yang telah
dilakukan selama ini, baik untuk mencari senyawa alkaloid baru ataupun
fisiologis tertentu pada mahluk hidup. Fungsi alkaloid sendiri dalam tumbuhan
sejauh ini belum diketahui secara pasti, beberapa ahli pernah mengungkapkan
B. Maksud Percobaan
pereaksi umum dan pereaksi khusus serta mengenali jenis senyawa alkaloid
C. Tujuan Percobaan
ini yaitu;
pereaksi umum
3. Mengenali jenis golongan obat senyawa alkaloid dari sampel murni atau
sampel campuran
D. Prinsip Percobaan
A. Teori Umum
dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Semua alkaloid mengandung
paling sedikit satu atom nitrogen yang bersifat basa dan dalam sebagian besar
atom nitrogen ini merupakan bagian dari cincin heterosiklik. Alkaloid dapat
ditemukan dalam berbagai bagian tumbuhan seperti, biji, daun, ranting, dan
kulit batang. Alkaloid harus berasal dari campuran senyawa rumit yang berasal
mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan, sebagai
bagian dari sistem siklik. Alkaloid sering kali beracun bagi manusia dan
secara luas dalam bidang pengobatan. Alkaloid biasanya tanpa warna, sering
kali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal tetapi hanya sedikit yang
atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen)
manusia dan hewan. Sebagai contoh, morfina sebagai pereda rasa sakit,
berdasarkan kereaktifan fisiologi yang khas. Senyawa ini terdiri atas karbon,
adanya sepasang elektron bebas yang dimiliki oleh nitrogen sehingga dapat
ditinggalkan (Fessenden,1997).
kuning).Alkaloid sering kali optik aktif, dan biasanya hanya satu dari isomer
optik yang dijumpai dialam, meskipun dalam beberapa kasus dikenal campuran
rasemat, dan pada kasus lain satu tumbuhan mengandung satu isomer
2. Alkaloid bebas (yang bersifat basa) biasanya larut dalam eter, CHCl, atau
pelarut organik lainnya, tapi garamnya tidak larut. Sifat kelarutan ini
Garam alkaloid tidak sama bentuk kristalnya dan, bentuk kristal ini
pathway) yang dipakai untuk membentuk molekul itu. Kalau biosintesis dari
binatang dimana senyawa itu diisolasi. Jika setelah alkaloid itu dikaji,
yaitu (Robbers,1996):
sparteine, pelletierine.
senyawa amina siklik dengan cincin beranggora lima yang terdiri dari
empat atom karbon dan satu atom nitrogen. Ia berupa cairan bening
alami pada daun tembakau dan wortel. Struktur cincin pyrolidina dapat
cuscohygrine, nikotina
c. Golongan Isokulina
d. Golongan Isokulina
e. Golongan Isokulina
f. Golongan Tropane
g. Golongan indola
Yohimbans : Reserpine, yohimbine
berasal hanya dari beberapa asam amino tertentu saja. Berdasarkan hal
tersebut, maka alkaloida dapat dibedakan atas tiga jenis utama, yaitu :
a. Alkaloida alisiklik yang berasal dari asam-asam amino ornitin dan lisin.
bukan basa dan tidak memiliki cicin heterosiklik dan alkaloida quartener
kelompok ini;
ini biasanya bersifat basa. Ada dua seri alkaloida yang penting dalam
rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Pelarut
2. Asam Sitrat (FI ed. III : 78)
jingga
Pemerian : hitam kehijauan,bebas warna jingga dari garam
korosif
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan
8. Natrium Nitrit (Dirjen POM, 1979 :714)
etanol 95 % P
Pemerian : Hablur atau granul, tidak berwarna atau putih ke-
kuningan rapuh
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan
9. Perak Nitrat (FI ed.III : 97)
1. M150 (m-150.co.id)
serta kafein
Kadar : Kadar kafein dalam 1 botol M- 150 adalah 50 mg /
kafein / 130 ml
Dosis : Batas aman konsumsi kafein dalam sehari adalah 400
mg
2. Cokelat Silverqueen (Samyoseph,2017)
Antioksidan BHT.
Kadar : Energi total 170 kkal (energi dari lemak 100 kkal),
Lemak total 11 gram (Lemak jenuh 0 gram), Protein
Natrium (sodium) 30 mg
3. Kafein (FI ED III; 175)
pahit.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sampel
4. Theopylin (Pedoman Obat untuk Perawat : 1098)
hidroksi alkali/ammonia.
Pemerian : Serbuk putih, tidak berbau, rasa pahit
Stabilitas : Stabil di udara, melebur antara270 – 274
Incompatibilitas : Tannin
Dosis : Dewasa : DL : 200 mg / 500 mg (FI III : 990) DM :
PROSEDUR KERJA
A. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu: Alu,
analitik, penjepit tabung, pipet tetes, pipet skala, rak tabung, dan sendok
tanduk.
B. Bahan
C. Cara Kerja
1. Berberin
reaksi
2. Cofein
a. Disiapkan alat dan bahan
3. Theobromin
kemudian ad homegen
4. Theopylin
kemudian ad homegen
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tabel Pengamatan
Uji
No. Pereaksi Teori Hasil Reaksi Keterangan
Golongan
Berwarn Berwarna
Berberin + 2 mL
1. Berberin a kuning putih (-)
H2SO4 pekat
hijau kekuningan
Cafein + 1 ml Coklat
larutan I2 -> tidak larut Cekalat larut
2. Cafein (+)
terjadi endapan + dalam dalam NaOH
1 ml HCL NaOH
Cokelat + 1 ml
Theobram Berwarn Berwarna
3. HNO3 dilut + 1 (-)
a a jingga jingga
ml AgNO3
Theopilin + 1 ml Berwarn Berwarna
4. Theopilin NH4OH + 1 ml a cokelat cokelat (-)
AgNO3 muda kehitaman
B. Pembahasan
(tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan). Asam
amino peptida, protein, nukleik, gula, amino, dan antibiotik biasanya tidak
alkaloid berbentuk kristal sedikit amorf dengan titik lebur tertentu tetapi
beberap senyawa kompleks berwarna, dan basa bebas alkaloid hanya larut
dengan perlarut organik, alkaloid quartener dan garam alkaloid sangat larut
Pada praktikum kali ini dilakukan uji spesifik pada alkaloid yaitu
diperoleh yaitu larutan berwarna hitam, hal ini tidak sesuai dengan teori yang
Pada uji kafein digunakan sampel bubuk kopi. Pertama – tama bubuk
kopi ditimbang sebanyak 0,2 gram dimasukan kedalam tabung reaksi kemudian
ad homogenkan. Hasil reaksi yang diperoleh yaitu tidak terjadi endapan kristal
jarum panjang pada larutan, hal ini tidak seusai dengan teori yang ada yaitu
homogenkan. Hasil reaksi yang diperoleh yaitu tidak terjadi endapan seperti
selai pada larutan, hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada dimana dalam
yaitu dimana alkaloid merupakan senyawa yang sering dijumpai pada tumbuh
– tumbuhan dan dapat memberikan efek fisiologis pada mahluk hidup sehingga
ini kita dapat diberikan gambaran tentang golongan dan jenis alkaloid dalam
suatu produk.
A. Kesimpulan
yaitu :
B. Saran
selama praktikum
DAFTAR PUSTAKA
Deglin, Judith Hopfer & Vallerand, April Hazard. 2004. Pedoman Obat untuk
Perawat Edisi 4. Jakarta : EGC
1. Berberin
Disiapkan alat dan bahan
2. Cofein
Disiapkan alat dan bahan
Ditambahkan 1 ml larutan iodium pekat kedalam tabung reaksi yang berisi sampel
kemudian ad homegen
3. Theobromin
Disiapkan alat dan bahan
Ditimbang cokelat silver queen sebanyak 0,2 gram dengan timbangan analitik
kemudian dimasukan kedalam tabung reaksi
4. Theopylin
Disiapkan alat dan bahan
Digerus obat theopilin, lalu ditimbang sebanyak 0,2 gram dengan timbangan
analitik kemudian dimasukan kedalam tabung reaksi
1. Berberin 2. Kafein
Gambar 1.
Suplemen Makanan M150 + H2SO4 Gambar 2.
Pekat Kafein + I2 + HCL + NaOH
3. Theobram 3. Theopilin
LABORATORIUM ANALISIS FARMASI LABORATORIUM ANALISIS FARMASI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR
Gambar 3. Gambar 4.
Cokelat + HNO3 dilut + AgNO3 Theopylin + NH4OH + AgNO3