NPM : 1841027
Jurusan : Agroteknologi
Dosen Pengampuh : Dr Susanti Diana, S.P., M.Si
Mata Kuliah : Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)
A. Pengertian Alkaloid
Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat
basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut
dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan
efek farmakologis pada manusia dan hewan. Alkaloid juga adalah suatu golongan senyawa
organik yang terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh senyawa alkaloida berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Semua alkaloida
mengandung paling sedikit satu atom nitrogen.
Hampir semua alkaloida yang ditemukan di alam mempunyai keaktifan biologis tertentu,
ada yang sangat beracun tetapi ada pula yang sangat berguna dalam pengobatan. Misalnya
kuinin, morfin dan stiknin adalah alkaloida yang terkenal dan mempunyai efek sifiologis dan
fisikologis. Alkaloida dapat ditemukan dalam berbagai bagian tumbuhan seperti biji, daun,
ranting dan kulit batang. Alkaloida umunya ditemukan dalam kadar yang kecil dan harus
dipisahkan dari campuran senyawa yang rumit yang berasal dari jaringan tumbuhan.
N CH3
9) Alkaloid Amina
Golongan ini tidak mengandung N heterosiklik. Banyak yang merupakan tutrunan
sederhana dari feniletilamin dan senyawa-senyawa turunan dari asam amino
fenilalanin atau tirosin.
Struktur inti:
Kolkisina
Alkaloid ini berasal dari biji tumbuhan Colchicum autumnalei (famili:
Liliaceae) berguna sebagai antineoplasmik dan stimulan SSP, selain pada biji
kormus (pangkal batang yang ada di dalam tanah) tumbuhan ini juga
mengandung alkaloid yang sama.
d-Norpseudo Efedrina
Alkaloid ini diperoleh dari daun-daun segar tumbuhan Catha edulis (famili:
Celastraceae). Nama lain dari tumbuhan ini adalah Khat atau teh Abyssina,
tumbuhan ini berupa pohon kecil atau semak-semak yang berasal dari daerah
tropik Afrika Timur. Khasiat dari simplisia ini adalah stimulan pada SSP.
Meskalina
Diperoleh dari sejenis tumbuhan cactus Lophophora williamsii (famili:
Cactaceae) dikenal dengan nama Peyote yang dapat menyebabkan halusinasi
dan euphoria.
10) Alkaloid Purin
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 4 atom nitrogen.
Struktur inti:
Susunan inti heterosiklik yang terdiri dari cincin pirimidin yang tergabung dengan
Imidazole.
Golongan ini dibagi dalam 3 sub golongan:
Kafeina (1,3,7 trimetil Xanthin)
Alkaloid ini diperoleh dari biji kopi Coffe arabica, C. Liberica (famili:
Rubiaceae) mengandung kafein. Aksi dari kopi pada prinsipnya di dasarkan
pada daya kerja kafein, yang bekerja pada susunan syaraf pusat, ginjal, otot-
otot jantung.
Selain tumbuan kopi ada tumbuhan lain yang juga mengandung caffein
seperti camellia sinensis (famili: Theaceae), cola nitida(famili:
Starculiaceae).
b. Berdasarkan jenis tumbuhan dari mana alkaloid ditemukan. Cara ini digunakan untuk
menyatakan jenis alkaloid yang pertama-tama ditemukan pada suatu jenis tumbuhan.
Berdasarkan cara ini, alkaloid dapat dibedakan atas beberapa jenis yaitu alkaloid
tembakau, alkaloid amaryllidaceae, alkaloid erythrine dan sebagainya. Cara ini
mempunyai kelemahan yaitu: beberapa alkaloid yang berasal dari suatu tumbuhan
tertentu dapat mempunyai struktur yang berbeda-beda.
c. Berdasarkan asal-usul biogenetik. Cara ini sangat berguna untuk menjelaskan hubungan
antara berbagai alkaloid yang diklasifikasikan berdasarkan berbagai jenis cincin
heterosiklik. Dari biosintesa alkaloid, menunjukkan bahwa alkaloid berasal dari hanya
beberapa asam amino tertentu saja. Berdasarkan hal tersebut, maka alkaloid dapat
dibedakan atas tiga jenis utama yaitu:
1) Alkaloid alisiklik yang berasal dari asam-asam amino omitin dan lisin.
2) Alkaloid aromatik jenis fenilalanin yang berasal dari fenilalanin, tirosin dan 3,4-
dihidrofenilalanin.
3) Alkaloid aromatik jenis indol yang berasal dari triptofan.
Sebagian besar alkaloid mempunyai kerangka dasar polisiklik termasuk cincin
heterosiklik nitrogen serta mengandung substituen yang tidak terlalu bervariasi. Atom
nitrogen alkaloid hampir selalu berada dalam bentuk gugus amin (-NR 2) atau gugus amida (-
CO-NR2) dan tidak pernah dalam bentuk gugus nitro (NO 2) atau gugus diazo. Sedangkan
substituen oksigen biasanya ditemukan sebagai gugus fenol (-OH), metoksi (-OCH 3) atau
gugus metilendioksi (-O-CH2-O). Substituen-substituen oksigen ini dan gugus N-metil
merupakan ciri sebagian besar alkaloid.
Senggugu memiliki sifat kimiawi yang terdapat di daun, kulit batang dan kulit akar. Daun
Senggugu memiliki kandungan kimia, antara lain kalium, sedikit natrium, alkaloid, dan
flavonoid flavon.Daun senggugu bersifat pahit, pedas, dan sejuk.Kulit batang Senggugu
mengandung senyawa triterpenoid, asam oleanolat, asam queretaroat, dan asam
serratogenat.Sedangkan kulit akar mengandung glikosida fenol, manitol, dan sitosterol.
Kegunaan Senggugu. Dalam farmakologi cina, senggugu bersifat rasa pahit, pedas dan
sejuk. Anggota family verbenaceae itu berfaedah menghilangka sakit atau analgtik. Bagian
tumbuhan yang digunakan adalah daun, kulit batang, dan bunga untuk mengatasi beberapa
penyakit berikut ini:
1. Borok berair : Daun segar secukupnya direbus, airnya untuk cuci bagian yang sakit.
2. Rematik : Daun segar di tumbuk dengan adas pulasari atau daun muda di remas halus
dengan sedikit kapur,di pakai sebagai saleb atau obat gosok.
3. Perut busung ,cacingan : Daun di seduh dengan garam dan temulawak,minum.
4. Batuk : Buah di kunyah dengan sirih,telan. Atau buahnya 2 buah di cuci bersih lalu
dikunyah perlahan-lahan,telan.kemudian minum air hangat.
5. Asma,bronchitis,susah kencing : minum seduhan akarnya.
6. Malaria,memulihkan tenaga sehabis melahirkan,menjernihkan suara : Tanaman
senggugu kering 10-15 gram,digodok,minum.
7. Tulang patah,luka terpukul,di gigit ular,bisul : Tanaman di tumbuk sampai
lumat,tempelkan ke tempat yang sakit.