Anda di halaman 1dari 21

1.

Karakteristik Alkaloid

Tumbuhan berkembang biak dalam banyak cara untuk mengatasi tekanan

yang berbeda. Salah satunya adalah produksi metabolit sekunder yang bersifat toksik.

Senyawa metabolik tumbuhan sekunder memiliki beberapa fungsi, salah satunya

sebagai atraktan. (penyerbuk serangga), melindungi dari tekanan lingkungan,

melindungi dari hama dan penyakit (phytoalexin), perlindungan terhadap sinar

ultraviolet, sebagai pengatur tumbuh, bersaing dengan tanaman lain (alelopati) dan

ada senyawa yang mampu melakukannya menginduksi pembentukan senyawa

tertentu sebagai reaksi pertahanan tanaman. Ini termasuk metabolit sekunder yang

dihasilkan oleh banyak spesies tanaman yang berbeda dapat memicu respon

fisiologis, morfologi dan akumulasi phytoalexin. (Perangin-Perangin, n.d.)

Alkaloid ialah salah satu senyawa golongan organik yang banyak ditemukan

di alam. Kebanyakan senyawa alkaloid ini berasal dari tanamana atau tumbuhan dan

banyak sekali ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi. (Novia Sari, n.d.)

Pada tumbuhan monokotil dan pterodofita, alkaloid hanya memiliki kadar

yang sedikit terkandung didalamanya. Sedangkan pada tumbuhan dikotil ada banyak

alakaloid yang terkandung didalamnya. (Lenny & Ssi, n.d.-a)

Alkaloid biasanya mengandung setidaknya satu atom nitrogen yang mendasar

dan bagian dari cincin heterosiklik. Kebanyakan dari itu alkaloid dalam bentuk

padatan kristal memiliki atau merupakan titik leleh tertentu daerah dekomposisi.

Alkaloid juga ditemukan dalam bentuk amorf atau cair. saat ini ribuan senyawa

alkaloid telah banyak ditemukan dan dengan banyak varietas berstruktur unik,

1
dimulai dengan yang terbesar, dari yang sederhana sampai yang sangat sulit.

(Hammado, n.d.)

Alkaloid dalam arti lain yaitu senyawa organic yang ada pada alam bersifat

basa atau alkali yang disebabkan oleh adanya atom nitrogen dalam senyawa tersebut

dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis. Alkaloid dalam dosis kecil dapat

memberikan efek farmakologis pada manusia dan juga binatang. Contohnya adalah

morfina sebagai pereda rasa nyeri, reserfina sebagai penenang, atrofina sebagai

antispamodia dan lain-lain. (Novia Sari, n.d.)

Metabolit termasuk alkaloid sekunder, yang tersebar luas pada tanaman dan ia

memiliki tugas utama pertahanan bahan kimia yang digunakan tumbuhan untuk

melawan herbivora predator Di samping itu, efek fisiologis yang kuat dan selektivitas

senyawa alkaloid menyebabkan senyawa alkaloid ini sangat berguna. Perlakuan.

Kebanyakan alkaloid aktivitas biologis pada manusia terganggu sistem saraf terutama

sebagai neurotransmitter bahan kimia seperti asetilkolin, adrenalin, Norepinefrin,

asam gamma-aminobutirat (GABA), dopamin, dan serotonin. (Taebe & Rahim, 2018)

Alkaloid berkhasiat sebagai anti diabetes, anti malaria, dan anti mikroba.

Namun selain banyaknya khasiat dari alkaloid ini ternyata beberapa dari senyawa

alkaloid bersifat racun sehingga identifikasi senyawa alkaloid diperlukan untuk

mengetahui kandungan dan manfaat alkaloid tersebut. (Pendidikan & Indonesia,

2016)

2. Sejarah Alkaloid

2
Manusia telah menggunakan obat-obatan yang mengandung senyawa alkaloid

selama 4000 tahun. Alkaloid ini digunakan dalam obat-obatan, makanan, minuman

dan juga sebagai racun. Opium, getah kering dari Papaver somniverum adalah obat-

obatan yang pertama kali ditemukan. Opium ini digunakan sebagai analgesic dan juga

narkotik dan telah digunakan berabad-abad lamanya. (Novia Sari, n.d.)

Pada tahun 1803 Derosne mengisolasi alkaloid semi murni opium dan

kemudian memberinya nama narkotin. Dan pada tahun 1805 Seturner meneliti opium

lebih lanjut dan didapatkan morfin.(Novia Sari, n.d.)

3. Sumber Alkaloid

Sebagian alkaloid pada masa lalu ditemukan apada tumbuhan angiospermae

dan monokotil. Lalu pada tahun-tahun berikutnya ternyata alkaloid tidak hanya dapat

ditemukan pada angiospermae dan monokotil, melainkan alkaloid ini dapat dtemukan

juga pada hewan, serangga, organisme laut, mikroorganisme, dan tanaman tingkat

rendah. (Novia Sari, n.d.)

Alkaloid merupakan senyawa organik yang paling banyak ditemukan, karena

sebagian besar zat alkaloida berasal dari tanaman. Pada umumnya alkaloida memiliki

satu buah atom nitrogen atau lebih dengan sifat basasehingga disebut alkaloid.

Alkaloid berfungsi untuk pelindung tanamandari penyakit, serangan hama, sebagai

pengatur perkembangan, dan sebagai basa mineral untuk mengatur keseimbangan ion

pada bagian-bagian tanaman, alkaloida yang ditemukan dan dihasilkan oleh tanaman

termasukdalam bagian kelompok metabolit sekunder.(Hiskia Sianipar SSi & Arianto

Siahaan SSi, n.d.)

3
4. Sifat Fisika Dan Sifat Kimia Alkaloid

a. Sifat Fisika

Alkaloid kebanyakan berbentuk Kristal dan jarang sekali ditemukan dalam bentuk

amorf. Tertapi beberapa alkaloid ternyata ditemui dalam bentuk cairan seperti nikotin

dan konini. Alkaloid ini tidak berwarna namun ada alkaloid yang berwarna kuning

yaitu berberin dan ada juga yang berwarna merah yaitu betanin. Basa alkaloid ini

baisanya bebas larut dalam pelarut organik. Garam alkaloid dan alkaloid quarterner

bersifat sangat larut dalam air. (Lenny & Ssi, n.d.-b)

b. Sifat kimia

Alkaloid bersifat basa karena adanya molekul nitrogen dalam strukturnya . dimana

kebasaannya ini membuat alkaloid bersifat dekomposisi pada saat isolasi maupun

setelah perlakuan isolasi dilakukan terutama oleh adanya panas dari sinar matahari

dan juga adanya oksigen. Tapi alkaloid dalam bentuk garam mencegah senyawa

alkaloid ini mengalami dekomposisi. Oleh karena itu banyak ditemukan alkaloid yang

diperdagangkan dalam bentuk garamnya. (Aksara et al., n.d.)

5. Klasifikasi Alkaloid

Klasifikasi alkaloid dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

a. Berdasarkan sifat cincin nitrogen heterosiklik yang merupakan bagian dari

struktur molekul. Atas dasar ini, alkaloid dapat dibagi menjadi berbagai jenis

yaitu alkaloid pyrrolidine, alkaloid piperidin, alkaloid isoquinoline, alkaloid

quinoline dan alkaloid indole. (Novia Sari, n.d.)

4
b. Berdasarkan jenis tanaman di mana alkaloid ditemukan. Metode ini digunakan

untuk menunjukkan jenis alkaloid yang pertama kali ditemukan pada suatu

spesies tumbuhan. Berdasarkan metode ini, alkaloid dapat dibagi menjadi

beberapa jenis, yaitu alkaloid tembakau, alkaloid Amaryllidaceae, alkaloid

erythrine, dll. Metode ini memiliki kelemahan, yaitu: alkaoid dari tumbuhan

tertentu dapat memiliki struktur yang berbeda-beda.(Novia Sari, n.d.)

c. Berdasarkan asal biogenetik. Metode ini sangat berguna untuk memperjelas

hubungan antara berbagai alkaloid yang diklasifikasikan berdasarkan jenis

cincin heterosiklik yang berbeda.

Biosintesis alkaloid menunjukkan bahwa alkaloid hanya muncul dari asam

amino tertentu. Atas dasar ini, alkaloid dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis

utama, yaitu:

a. Alkaloid alisiklik berasal dari asam amino ornitin dan lisin.

b. Alkaloid aromatik tipe fenilalanin yang diturunkan dari fenilamin. tirosin

dan 3,4-dihidrofenilalanin.

c. Alkaloid aromatik tipe indole turunan triptofan.

Sistem klasifikasi yang paling banyak diterima adalah menurut Hegnauer, dimana

alkaloida dikelompokkan atas:

1. Alkaloid Sejati

Alkaloid ini beracun, senyawa ini memiliki spektrum aktivitas fisiologis yang

luas, hampir selalu basa, biasanya mengandung nitrogen dalam cincin heterosiklik,

dan berasal dari asam amino yang biasanya ditemukan pada tumbuhan sebagai

garam asam organik. Beberapa pengecualian untuk aturan ini adalah colchicine dan

5
asam aristobat, yang nonbasa dan tidak memiliki cincin heterosiklik, dan alkaloid

kuaterner, yang sedikit asam daripada basa. (Lenny & Ssi, n.d.-b)

2. Protoalkaloid

Protoalkaloid adalah amina yang relatif sederhana tanpa nitrogen asam

aminodalam cincin beterosiklik. Protoalkaloid diperoleh berdasarkan biosintesis

asam amino basa. Istilah amina biologis sering digunakan untuk kelompok ini.

(Lenny & Ssi, n.d.-b)

3. Pseudoalkaloid

Pseudoalkaloid tidak berasal dari prekursor asam amino. Senyawa ini

biasanya bersifat basa. Ada dua seri alkaloid penting dalam kelompok ini, yaitu

alkaloid steroid dan purin

6. Fungsi Alkaloid

Alkaloid telah dikenal selama bertahun-tahun dan telah banyak sekali menarik

perhatian yang terutama disebabkan karena efek fisiologisnya pada mamalia dan

penggunaan obat-obatannya, tetapi fungsinya pada tumbuhan hampir sepenuhnya

tidak jelas. Berikut adalah beberapa pemikiran tentang kemungkinan perannya pada

tumbuhan

a. Alkaloid bertindak pada hewan sebagai residu nitrogen seperti urea dan asam

urat (salah satu pendapat pertama yang diajukan tidak lagi valid).

b. Beberapa alkaloid dapat bertindak sebagai penyimpan nitrogen, meskipun

banyak alkaloid yang disimpan dan tidak lagi dimetabolisme meskipun

kekurangan nitrogen yang parah. Dalam beberapa kasus, alkaloid dapat

6
melindungi tanaman dari serangan parasit atau predator tanaman. Meskipun

dalam beberapa kasus tidak ada bukti yang disajikan untuk mendukung atribusi

ini, itu bisa menjadi konsep yang dibuat-buat dan berpusat pada manusia."

c. Alkaloid dapat berperan sebagai zat pengatur tumbuh karena beberapa alkaloid

secara struktural mirip dengan zat pengatur tumbuh. Beberapa alkaloid

merangsang perkecambahan, yang lain mencegahnya.

d. Liebig awalnya menyarankan bahwa karena sebagian besar bersifat basa,

alkaloid dapat menggantikan basa mineral dalam menjaga keseimbangan ionik

pada tumbuhan.Salah satu contoh pertama alkaloid yang digunakan dalam

pengobatan adalah isolasi morfin pada tahun 1805. Kaloid diterpenoid yang

diisolasi dari tanaman memiliki sifat antimikroba.

7. Alkaloid pada tumbuhan

Senyawa alkaloid adalah senyawa organik alami yang paling umum ditemukan

pada tumbuhan dan hampir semua senyawa alkaloid berasal dari

tanaman serta tersebar luas di berbagai tumbuh-tumbuhan. senyawa yang

mengandung alkaloid ini biasanya memiliki daun yang jika dirasa akan terasa pahit,

dan sepat sehingga sering diidentikkan mengandung alkaloid. Selain daunnya juga

terdapat senyawa alkaloid pada akar, biji, cabang dan kulit kayu .(Novia Sari, n.d.)

Salah satu tanaman obat asal Indonesia yang mengandung alkaloid ialah

(Annona muricata L.). Sirsak adalah tanaman yang beragam manfaat kesehatan yang

berbeda untuk kedua jenis daging tersebut buah, daun dan biji adalah kandungan

kimia yang bermanfaat untuk pengobatan, termasuk sebagai agen antibakteri

7
antivirus, antioksidan, antijamur, antiparasit, menurunkan tekanan darah, anti stress

dan menyehatkan sistem saraf.(Wullur et al., n.d.)

Alkaloid diproduksi oleh banyak organisme, termasuk bakteri, jamur,

tumbuhan dan binatang. Ekstraksi alkalaoid secara kasar biasanya mudah dilakukan

dengan menggunakan teknik ekstraksi asam-basa. Rasa pahit atau asam di lidah bisa

disebabkan oleh alkaloid yang terkandung didalamnya. Istilah "alkaloid" (yang dapat

diartikan juga sebagai "alkalin" karena dianggap basa) pertama kali digunakan oleh

Carl Friedrich Wilhelm Meissner (1819), seorang apoteker dari Halle, Jerman, untuk

menyebut berbagai senyawa yang berasal dari ekstrak tumbuhan. bersifat basa (saat

itu sudah dikenal sebagai misalnya morfin, strychnine dan solanine). Sampai saat ini,

ada sekitar 10.000 senyawa yang diklasifikasikan sebagai alkaloid. Struktur mereka

sangat beragam, jadi saat ini tidak ada batasan yang jelas untuk alkaloid-alkaloid

ini. (Novia Sari, n.d.)

Ekstrak alkaloid pada umumnya yang berasal dari beberapa spesies tumbuhan

yang dilaporkan memiliki fungsi obat di lapangan untuk bidang kesehatan, seperti

siamin, alkaloid di Cassia Siamea yang mampu menjadi antioksidan. Konsentrasi

senyawa alkaloid adalah satu dari banyaknya senyawa utama yang terkandung dalam

tanaman anting-anting.Diduga ekstrak senyawa aktif alkaloid tersebut memiliki

aktivitas seperti misalnya mampu melawan kanker. Tumbuhan memiliki banyak

senyawa alkaloid yang bersifat aktif sebagai obat antikanker seperti vincristine dan

vinblastine. (M. Laily, n.d.)

Berikut adalah klasifikasi beberapa tanaman yang mengandung alkaloid:

1. Tanaman coklat

8
Kingdom: Plantae

Divisio: Spermatophyta

Class: Dicotyledoneae

Ordo: Malvales

Family: Sterculiaceae

Genus: Theobroma

Spesies: Theobroma cacao L.

Cokelat merupakan makanan yang terbuat dari biji kakao. Cokelat

mengandung alkaloid seperti theobromine, phenethylamine dan anandamide, yang

memiliki efek fisiologis pada tubuh. Sebagian besar kandungan ini terkait dengan

kadar serotonin di otak. Menurut para peneliti, coklat dapat menurunkan tekanan

darah bila dikonsumsi secara teratur dalam jumlah yang normal. .(Theobroma Cacao

et al., n.d.)

2. Tanaman pare

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Cucurbitales

Suku : Cucurbitaceae

Marga : Momordica

Jenis : Momordica charantia L.

Buah Pare disebut Momordica charantia L. yang berasal dari bahasa Latin.

tumbuhan pare ini berasal dari Asia tropis. Buahnya banyak sekali mengandung

9
protein, karbohidrat dan zat pewarna, daunnya pula mengandung momordisin,

momordin, karantina, damar dan minyak lemak. sedangkan pada bijinya mengandung

saponin, alkaloid, triterprenoid dan asam momordic. Khasiat dari

mengkonsumsi buah ini dapat menambah nafsu makan, meringankan penyakit batuk,

memperlancar saluran pada pencernaan, membersihkan darah wanita yang baru

mengalami proses persalinan, menghilangkan penyakit kuning, dan juga

sangat bermanfaat untuk menyembuhkan diare pada bayi. (Angga Yuda, 2013)

3. Tembakau

Divisio: Spermatophyta

Sub divisio: Angiospermae

Class: Dicotyledoneae

Ordo: Personatae

Famili: Solanaceae

Genus: Nicotiana

Species: Nicotiana tabacum L.

Tembakau mengandung senyawa alkaloid, termasuk nikotin. Nikotin adalah

senyawa yang termasuk dalam kelas alkaloid dari keluarga Solanaceae. Nikotin

ditemukan dalam jumlah besar pada tanaman tembakau, sedangkan dalam jumlah

kecil ditemukan pada tomat, kentang, dan terong. Nikotin dan kokain

juga tercatat ditemukan pada daun tanaman kota. Konsentrasi nikotin bervariasi

antara 0,6 dan 3,0 persen berat kering tembakau, dimana proses biosintetik

berlangsung di akar dan terakumulasi di daun tembakau. Nikotin dibentuk oleh

biosintesis unsur N di akar dan terakumulasi di daun. Fungsi nikotin adalah untuk

10
mengendalikan herbivora dan mengandung racun saraf yang sangat sensitif bagi

serangga, oleh karena itu pada masa lalu, nikotin ini banyak digunakan sebagai

insektisida. (Hikmah, n.d.)

4. Tanaman tapak dara

Divisi : Plantae

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Gentianales

Suku : Apocynaceae

Marga : Catharanthus

Spesies : Catharanthus roseus (L.) G. Don.

Secara fisiologis, Catharanthus roseus menghasilkan alkaloid antineoplastik

seperti vincristine dan vinblastine yang terdapat pada daun dan alkaloid Obat

antihipertensi (ajmalisin, serpentin dan reserpin) ditemukan di akar daun

Catharanthus roseus dan digunakan untuk pengobatan. menorrhagia, rematik,

dispepsia, gangguan pencernaan, dismenore, diabetes, hipertensi, kanker, gangguan

haid, penyakit kulit, diare dan obat antivirus.(Faqih & Jihadi, 2019)

5. Tumbuhan sirih

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermathophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Urticales Familia : Piperaceae

11
Genus : Piper Spesies :Piper betle L.

Infeksi bakteri adalah masalah umum yang berdampak negatif pada kesehatan

manusia dan juga pada binatang. penggunaan Antibiotik sering digunakan untuk

mengobati penyakit infeksi, tetapi ada banyak kegunaan dari antibiotik yang sangat

disalahgunakan sehingga dapat menyebabkan resistensi bakteri dan ketidakefektifan

terhadap pengobatan antibiotik. Daun sirih hijau merupakan obat tradisional yang

mengandung minyak atsiri dan komponen utamanya adalah fenol dengan beberapa

turunan yang berperan sebagai agen antibakteri. Dari hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa daun sirih hijau berpotensi sebagai agen antibakteri. Selain itu

daun sirih hijau mudah didapat dan memiliki toksisitas yang rendah menyebabkan

penggunaan tanaman tradisional tersebut sebagai alternatif dalam pengobatan infeksi

bakteri. (Sadiah et al., 2022)

6. Tanaman Mahkota Dewa

Divisi : Spermathophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotylodeneae

Bangsa : Thymelaeaceae

Suku : Thymelaeceae

Marga : Phaleria

Spesies : Phaleria Macrocarpa Boerl atau Phaleria papuana Warb var.

Mahkota dewa (Phalerio macrocarpa) merupakan tumbuhan asli Indonesia

yang berasal dari Papua. Mahkota Dewa berisi beberapa bahan aktif yang banyak

12
digunakan untuk kesehatan antara lain alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol dan

tanin.(Astutiningsih, n.d.)

Konsentrasi tertinggi yang terdapat pada mahkota dewa ini adalah saponin

(20,4%). Mekanisme kerja saponin adalah sebagai penghambat enzim α-glukosidase

dan berfungsi mencegah pemecahan karbohidrat menjadi glukosa. Selain saponin,

tanin mahkota dewa juga berperan penting untuk menurunkan kadar gula yang

terdapat dalam darah. Tanin memiliki efek astringen dan dapat mengendapkan protein

lapisan usus dan membentuk lapisan pelindung usus yang mencegah penyerapan

glukosa. sehingga menyebabkan penurunan kadar gula darah dengan menghambat

proses glikolisis dan glukosa. Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa

buah mahkota dewa dapat menurunkan gula darah namun sejauh ini, belum ada

informasi tentang uji klinis pada manusia terhadap mahkota dewa. (Fiana & Oktaria,

2016)

13
DAFTAR PUSTAKA

Aksara, R., Musa, W. J. A., & Alio, L. (n.d.). Identifikasi Senyawa Alkaloid Dari
Ekstrak Metanol Kulit Batang Mangga (Mangifera indica L).
Angga Yuda, I. K. (2013). Identifikasi Golongan Senyawa Kimia Estrak Etanol Buah
Pare (Momordica charantia) dan Pengaruhnya Terhadap Penurunan Kadar
Glukosa Darah Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) yang Diinduksi Aloksan.
Astutiningsih, christina. (n.d.). ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA
ALKALOID BUAH MAHKOTA DEWA SECARA SPEKTROFOTOMETR UV-
VIS DAN IR SERTA UJI TOKSISITAS AKUT TERHADAP LARVA Artemia
salina Leach.
Faqih, A., & Jihadi, A. (2019). UJI DAYA KONSEPSI EKSTRAK METANOL
DAUN TAPAK DARA (Catharantus roseus) TERHADAP MENCIT (Mus
musculus) ICR JANTAN. In Indonesian Journal of Fundamental Sciences (Vol.
5, Issue 1).
Fiana, N., & Oktaria, D. (2016). Nuzulut Fiana dan Dwota Oktaria│Pengaruh
Kandungan Saponin dalam Daging Buah Mahkota Dewa (Phaleria
macrocarpa) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah MAJORITY I Volume
5 I Nomor 4 I Oktober.
Hammado, N. (n.d.). IDENTIFIKASI SENYAWA BAHAN AKTIF ALKALOID PADA
TANAMAN LAHUNA (Eupatorium odoratum).
Hikmah, N. (n.d.). UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN TEMBAKAU DAN
TEMBAKAU PADA ROKOK TERHADAP KEMATIAN LARVA Aedes sp
Manuscript. http://repository.unimus.ac.id
Hiskia Sianipar SSi, R., & Arianto Siahaan SSi, M. (n.d.). PEMERIKSAAN
SENYAWA ALKALOID PADA BEBERAPA TANAMAN FAMILIA
SOLANACEAE SERTA IDENTIFIKASINYA DENGAN KROMATOGRAFI
LAPIS TIPIS (KLT).

14
Lenny, S., & Ssi, M. (n.d.-a). KARYA ILMIAH SENYAWA FLAVONOIDA,
FENILPROPANOIDA DAN ALKALOIDA.
M. Laily, N. (n.d.). ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS SENYAWA ALKALOID DARI
TANAMAN ANTING-ANTING (Acalypha indica L.) PADA SEL KANKER
PAYUDARA T47D.
Novia Sari, D. (n.d.). MAKALAH BAHAN ALAM HAYATI II ALKALOID DISUSUN
OLEH KELOMPOK 3.
Pendidikan, J., & Indonesia, B. (2016). IDENTIFIKASI SENYAWA ALKALOID DARI
BATANG KARAMUNTING (Rhodomyrtus tomentosa) SEBAGAI BAHAN AJAR
BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X Alkaloid Compound Identification of
Rhodomyrtus tomentosa Stem as Biology Instructional Material for Senior High
School X Grade. 2.
Perangin-Perangin, Y. (n.d.). PEMANFAATAN KANDUNGAN METABOLIT
SEKUNER YANG DIHASILKAN TANAMAN CEKAMAN BIOTIK.
Sadiah, H. H., Cahyadi, A. I., & Windria, S. (2022). Kajian Daun Sirih Hijau (Piper
betle L) Sebagai Antibakteri. Jurnal Sain Veteriner, 40(2), 128.
https://doi.org/10.22146/jsv.58745
Taebe, B., & Rahim, A. (2018). Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Alkaloid Ekstrak
Metanol Klika Faloak (Sterculia populifolia) Isolation and Characterization of
Alkaloid Compound of Methanol Extract of Bark Faloak (Sterculia populifolia).
In J.Pharm.Sci (Vol. 1, Issue 2).
Theobroma Cacao, L., Kayaputri, I. L., Sumanti, D. M., Djali, M., Indiarto, R., &
Dewi, D. L. (n.d.). KAJIAN FITOKIMIA EKSTRAK KULIT BIJI KAKAO
(Theobroma cacao L.).
Wullur, A. C., Schaduw, J., Wardhani, A. N. K., Farmasi, J., Kesehatan, P., &
Manado, K. (n.d.). IDENTIFIKASI ALKALOID PADA DAUN SIRSAK (Annona
muricata L.).

15
16
LAMPIRAN
SOAL OBJEKTIF DAN JAWABAN

1. Pada tahun 1803 Derosne mengisolasi alkaloid semi murni…


a. tembakau
b. ganja
c. candu
d. kokain
e. opium

2. Berikut penggolongan alkaloid,kecuali


a. Alkaloid sesungguhnya
b. Iodoalkaloid
c. Pseudoalkaloid
d. Protoalkaloid
e. alkaloid sesungguhnya, psudoalkaloid dan protoalkaloid

3. Fungsi alkaloid bagi manusia, kecuali


a. Morfin
b. Efedrin
c. Vincristine
d. paracetamol
e. vinblastinE

4.Sifat dari alkaloid merupakan


a. Basa
b. Asam
c. Garam
d. Netral
e. Asam-Basa

5. Nama lain dari daun sirih adalah


a. Piper betle
b. Morinda citrifolia
c. Curcuma rhizoma
d. Piper nigrum
d. Oleum Cocos

6. Alkaloid merupakan suatu basa organik yang mengandung unsur…..


a. oksigen
b. nitrogen
c. carbon
d. hidrogen
e. helium

7. kingdom dari tanaman coklat adalah


a. tracheophyta
b. spermatophyta
c. angiospermae
d. gymnospermae
e. plantae

8. zat apa yang terkandung dalam tembakau?


a. opium
b. sabu
c. kodein
d. nikotin
e. kafein

9. Ciri khas akaloid adalah, kecuali a. Rasa pahit


b. Tidak berwarna
c. Bersifat asam
d. Terbentuk kristal
e. bersifat basa

10. Manfaat alkaloid bagi tumbuhan adalah


a. Mempercepat pertumbuhan batang
b. Membuat daun menjadi lebar
c. Mengatur fotosintesis
d. Melindungi dari serangan hama
e. mempercepat pertumbuhan daun

Anda mungkin juga menyukai