Anda di halaman 1dari 9

POMPA ROTARY

(LOBE PUMP)

Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Mekanika Fluida


Dosen Pengampu : Dr. Eng. Vita Paramita, ST , MM., M.Eng

Kelompok 8 :
Dhuta Ajiharya 400401176400073
Sagitha Fitri Novia 40040117640018

PROGRAM STUDI S.Tr TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pompa telah banyak digunakan orang sejak lama, mulai dari unit terkecil di rumah
tangga sampai industri-industri besar. Pompa memiliki berbagai macam jenis, salah satunya
adalah Pompa Lobe. Pompa Lobe digunakan dalam berbagai industri termasuk, pulp dan
kertas, kimia, makanan, minuman, farmasi, dan bioteknologi.

Pompa Lobe sangat populer di industri-industri yang beragam karena Pompa Lobe
menawarkan kualitas sanitasi yang luar biasa, efisiensi tinggi, kehandalan, ketahanan korosi,
dan tempat yang baik bersih dan steril.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana pengaplikasian pompa lobe dalam industri?
1.2.2 Bagaimana prinsip kerja dari pompa lobe?
1.2.3 Bagaimana cara kerja dari pompa lobe?
1.2.4 Bagaimana Kelebihan dan kekurangan dari pompa lobe?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengaplikasian pompa lobe dalam industri
1.3.2 Mengetahui prinsip kerja dari pompa lobe?
1.3.3 Mengetahui cara kerja dari pompa lobe?
1.3.4 Mengetahui Kelebihan dan kekurangan dari pompa lobe?
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Pompa Lobe


Pompa Lobe merupakan pompa sanitary yang biasa digunakan pada industry
makanan, minuman obat-obatan dan kosmetik. Lobe pump memiliki sifat tahan
terhadap korosif karena bagian utamanya terbuat dari bahan material Stainless Steel
316L.
Pada pompa lobe tidak terjadi gesekan antar logam dengan logam. Maka untuk
kevacuman pompa ini sangat kurang karena adanya space/jarak antar lobe. Pompa ini
sangat baik untuk mentransfer cairan yang mempunyai viskositas ringan sampai yang
tinggi (Candra, 2014).

2.2. Bagian – Bagian pada Pompa Lobe

Gambar Bagian – Bagian pada Pompa Lobe


https://html2-f.scribdassets.com/1ser7du3gg42cdwm/images/8-4c15d51a33.jpg

Pompa lobe mempunyai dua rotor setiap lobe, baik untuk lobe dua, tiga maupun
empat masing-masing lobenya tetap mempunyai dua rotor. Pompa tiga lobe
mempunyai efisiensi lebih baik dibanding dengan dua lobe, begitu seterusnya. Namun
dari segi pembuatannya lebih sulit

2.3. Jenis – Jenis Pompa Lobe


Jenis – jenis pompa lobe berdasarkan bentuk rotornya terbagi menjadi 4, yaitu
single, double, trilobe, dan multi lobe. Masing – masing jenis memiliki kekurangan dan
kelebihannya. Pada single winged rotor memiliki kapasitas pemompaan terbesar tiap
perputaran sehingga memungkinkan untuk mentransfer cairan dengan partikulat besar.
Namun alirannya menjadi berdenyut dan tekanan yang dihasilkan rendah. Pada jenis
double winged rotor memiliki kemampuan untuk memompa produk dengan partikulat
kecil. Contohnya seperti potongan stroberi pada es krim. Dalam hal ini, denyutan aliran
lebih rendah dibanding jenis single winged rotor. Pada jenis trilobe menghasilkan
denyut aliran yang sedikit tetapi memiliki kapasitas perputaran yang sedikit. Jenis
multilobe merupakan jenis yang memiliki denyut aliran terendah dan kapasitas
perputaran yang paling sedikit.
Kapasitas dan tekanan maksimum pada pompa lobe sebesar 12 bar dan 400m 3/hr
(Kirana, 2014).

Single lobe Double lobe

Tri lobe Multi lobe


http://arasains.co.id/product_72_Positive-Displacement-Pumps

2.4. Aplikasi Pompa Lobe

Pompa lobe dapat digunakan untuk memompa cairan yang kental (viskositasnya
tinggi) dan mengandung padatan. Pemilihan dua rotor lobe atau tiga rotor lobe
didasarkan atas ukuran padatan yang terkandung dalam cairan, kekentalan cairan, dan
kontinyuitas aliran. Dua rotor lobe cocok digunakan untuk cairan kental, ukuran
padatan yang relatif kasar dengan kontinyuitas kecepatan aliran yang tidak halus
(Candra, 2014).
2.5. Prinsip Kerja Pompa Lobe

Gambar 1.3 Urutan Penekanan Cairan pada Pompa Lobe


https://www.scribd.com/doc/241297079/Makalah-Pompa-Cuping-Lobe-Pump

Pada dasarnya pompa lobe memiliki pirnsip kerja, yaitu kedua rotor berputar
serempak dengan arah saling berlawanan. Kemudian sumbu gigi dari rotor selalu
membentuk sudut 90o terhadap sumbu gigi rotor yang lain. Jika rotor diputar, seperti
pada gambar di atas, maka fluida yang terkurung antara casing dengan lobe akan
dipindahkan dari inlet menuju outlet (Novidenny, 2014).

2.6. Cara Kerja Pompa Lobe

Gambar 1.4 Urutan Cara Kerja Pompa Lobe


http://arasains.co.id/product_72_Positive-Displacement-Pumps

1. Kedua lobus berputar sehingga volume cairan pada sisi inlet meningkat
2. Lalu cairan mengalir ke dalam rongga dan terperangkap oleh lobus ketika lobus
berputar.

3. Cairan mengalir pada bagian dalam antara lobus dan casing.

4. Kemudian, cairan mengalir menuju sisi outlet dengan bantuan tekanan (Candra,
2014).

2.7. Trouble Shooting


2.7.1 Suara Bising pada Pompa
Banyak hal yang menyebabkan timbulnya suara bising pada pompa, salah
satunya adalah kerusakan pada mesin. Kerusakan pada mesin ini contohnya pada
bagian valve yang terdapat pada bagian keluaran pompa yang sering mengalami
getaran hidrolik yang disebabkan oleh tekanan operasi, laju alir dan desain dari valve
sendiri.
Untuk mengatasi permasalahan ini dapat dilakukan dengan memasang
kembali valvenya atau dengan mengganti valve yang baru.
2.7.2 Kavitasi

Kavitasi adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh berubahnya fase cairan
yang sedang dialirkan dari fase cair menjadi fase uap sehingga menimbulkan
gelembung-gelembung. Timbulnya gelembung tersebut disebabkan oleh
menurunnya tekanan hingga berada di bawah tekanan uap jenuh cairan tersebut.

Hal – Hal yang dapat dilakukan untuk menghindari kavitasi, yaitu dengan
mempertahankan tekanan drop pada inlet pompa, dan dengan menurunkan suhu
fluida.

2.8. Kelebihan dari Pompa Lobe


2.8.1 Tidak terjadi kontak antar lobus.
2.8.2 Dapat dilalui cairan yang padat.
2.8.3 Higienis
2.8.4 Tekanan yang dihasilkan cukup tinggi
2.8.5 Aliran zat cair yang dihasilkan uniform (Candra, 2014).

2.9. Kekurangan dari Pompa Lobe


2.9.1 Membutuhkan dua seal
2.9.2 Tidak dapat bekerja secara maksimal bila digunakan untuk cairan yang bercampur
padatan (Candra, 2014).

2.10. Aplikasi Pompa Lobe pada Industri


Pompa lobe dapat digunakan pada berbagai macam industri, seperti:
2.10.1 Polimer
2.10.2 Pulp dan Kertas
2.10.3 Sabun dan surfaktan
2.10.4 Industri tekstil
2.10.5 Farmasi
2.10.6 Industri pangan (Anonim, 2017).
BAB III

PENUTUP

Pengaplikasian lobe pump dapat digunakan di berbagai industri seperti polimer,


sabun dan surfaktan, kertas, bahkan industri pangan. Pompa lobe pada prinsipnya sama
dengan cara kerja dengan pompa roda gigi eksternal. Cara kerjanya yaitu feed masuk ke
inlet pompa, lalu lobe akan berputar sehingga feed masuk ke dalam rongga antar lobe
kemudian fee akan keluar menuju outlet dengan bantuan tekanan.

Adapun kelebihan dari pompa lobe yaitu higienis, memiliki tekanan alir yang cukup
tinggi, dan tidak mengalami kontak antar logam sehingga pompa dapat dilalui cairan yang
padat. Adapun kekurangannya salah satunya adalah membutuhkan dua seal.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2017. Lobe Pump. http://www.pumpschool.com/principles/lobe.asp

Candra, 2014. Lobe Pump Operasi Teknik Kimia 2.


https://www.academia.edu/9844432/lobe_pump_operasi_teknik_kimia_2

Kirana, 2014. Positive Displacement Pump. http://arasains.co.id/product_72_Positive-


Displacement-Pumps

Novidenny, 2014. Makalah Pompa Cuping.


https://www.scribd.com/doc/241297079/Makalah-Pompa-Cuping-Lobe-Pump

Johnson, (-). Rotary Lobe Problem Solving. https://www.stuartjohnsonco.com/

Anda mungkin juga menyukai