Anda di halaman 1dari 15

GEJALA PERMUKAAN : ADSORPSI

Nama Anggota Kelompok A-05

1. Salsabela Komalasari (051911133012)


2. Fitria Ramadanti (051911133026)
3. Sylvia Annisa Mahardiani (051911133090)
4. Ariesta Yusuf Adyatama (051911133108)
5. Sagita Putri Ramadhina (051911133118)
6. Namira Shalawasabila Risyaputri (051911133143)
7. Allisya Fathatul Fauziyah Azzumar (051911133208)
ABSORPSI, ADSORPSI, SORPSI

ABSORPSI : molekul-mlekul dari satu fase berinterpetasi secara merata diantara moleku-molekul
lainnya membentuk suatu larutan dengan fase kedua
ADSORPSI : molekul-molekul satu fase berada dalam kadar lebih tinggi ada permukaan fase
kedua
SORPSI : meliputi keduanya ( absorpsi dan adsopsi ) yaitu proses bergeraknya subtansi dari satu
fase untuk terakumulasi ke fase yang lain.

CONTOH
◦ Adsorpsi : penyerapan uap air oeh sillica gel, uap air tidak masuk kedalam silica gel, melainkan
hanya di permukaan sehingga mudah untuk dilepas kembali
◦ Absprpsi : uap ar yang diserap oleh cacl2 anhidrat, uap air masuk kedalam molekul cacl2
sehingga sukr untuk dipisah kembai
JENIS ADSORPSI

Berdasarkan sifat gaya tarik antar partikel adsorbat dan adsorben, adsorpsi dapat dikelompokkan menjadi
dua jenis, yaitu:
1. Adsorpsi Fisik
Gaya tarik antar adsorbat dan adsorben adalah gaya van Der Waals dimana interaksi intermolekuler sangat
lemah.
Contohnya dalam bidang farmasi yaitu pemurnian gas dan perlindungan korosi.
2. Adsorpsi Kimia
Gaya tarik menarik antara adsorbat dan adsorben adalah gaya tarik menarik yang sangat kuat, molekul-
molekul adsorbat membentuk ikatan kimia dengan molekul-molekul adsorben yang ada di permukaan.
Contohnya dalam bidang farmasi yaitu reaksi terkatalis.
AKTIVASI ADSORBEN

Aktivasi adsorben bertujuan untuk membuka ruang antarmolekul sebagai tempat adsorbsi dengan melepas (desorpsi)
molekul gas terikat. Aktivasi absorben dilakukan dengan:
Aktivasi fisika: proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik dengan bantuan panas, uap dan 𝐶𝑂2 (Sembiring,
dkk, 2003) yang menggunakan uap air, gas karbon dioksida, oksigen, dan nitrogen yang berguna mengembangkan
struktur rongga arang sehingga memperluas permukaan, menghilangkan konstituen yang mudah menguap dan
membuang produksi tar atau hidrokarbon pengotor pada adsorben. Sebagai contoh, 1 g arang yang semula hanya dapat
mengadsorpsi 𝐶𝐶𝑙4 24°𝐶 sebanyak 0,011 g dipanaskan dengan suhu 350°𝐶 − 1000°𝐶, dapat mengadsorpsi 1,48 g
𝐶𝐶𝑙4 .
Aktivasi kimia: proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik dengan bahan kimia (Sembiring, dkk, 2003)
yang menggunakan bahan pengaktif seperti garam kalsium klorida (𝑪𝒂𝑪𝒍2 ), magnesium klorida (𝑴𝒈𝑪𝒍𝟐 ), seng
klorida (𝒁𝒏𝑪𝒍𝟐 ), natrium hidroksida (NaOH), natrium karbonat (𝑵𝒂𝟐 𝑪𝑶𝟐) dan natrium klorida (NaCl) yang berguna
mendegradasi molekul organik selama proses karbonisasi, membatasi pembentukan tar, membantu dekomposisi
senyawa organik pada aktivasi berikutnya, dehidrasi air yang terjebak dalam rongga karbon, membantu menghilangkan
endapan hidrokarbon yang dihasilkan saat karbonisasi dan melindungi permukaan karbon sehingga terjadinya oksidasi
dapat dikurangi (Manocha, 2003).
ISOTERM ADSORPSI GAS
Adsorpsi sesuai tekanan gas pada suhu konstan ditunjukan dalam bentuk kurva yang disebut
dengan Isoterm Adsorpsi.
Isoterm Adsorpsi adalah adsorpsi yang menggambarkan hubungan antara zat yang teradsorpsi
oleh adsorben dengan tekanan (gas) atau konsentrasi (zat cair) pada keadaan kesetimbangan dan
suhu konstan.
Ada 6 tipe kurva isoterm adsorpsi,
• Tipe I
a. Jumlah adsorbat (gram) akan meningkat relatif cepat yang diikuti dengan naiknya tekanan.
b. Akan menjadi lebih lambat bila permukaannya tertutup oleh molekul adsorbat.
- Adsorpsi kimiawi = Isoterm adsorpsi Tipe I
- Adsorpsi fisik = Meliputi semua tipe.
◦ Tipe II dan IV
a. Merupakan adsorpsi multilayer yang dimulai dari titik B (melengkung).
- Tipe II berlangsung pada bahan bebas pori.
- Tipe IV serupa dengan tipe II pada tekanan rendah, namun berbeda pada tekanan tinggi yaitu
berlangsung kondensasi gas pada pori.
◦ Tipe III dan V
a. Merupakan adsorpsi multilayer .
- Tipe III berlangsung gaya kohesi yang kuat antara molekul-molekul adsorbat (akan terjadi jika
air teradsorpsi pada karbon aktif yang hidrofobik).
- Tipe V serupa dengan tipe III pada tekanan rendah, namun berbeda pada tekanan tinggi yaitu
berlangsung kondensasi gas pada pori seperti tipe IV.
◦ Tipe VI (jarang terjadi)
a. Merupakan isoterm tipe I yang berulang-ulang.
ISOTERM ADSORPSI FREUNDLICH
◦ Persamaan ini pertama kali diperkenalkan oleh Freundlich dan Kuster pada tahun 1894, yang merupakan rumus
empirik murni untuk adsorbat gas.
◦ Persamaan ini menjelaskan bahwa proses adsorpsi pada bagian permukaan adalah heterogen (Tidak semua permukaan
adsorben mempunyai daya adsorpsi).

◦ Keterangan : x = Jumlah yang diadsorpsi


m = Massa adsorben
P = Tekanan adsorbat
k dan n = Tetapan empirik untuk tiap pasangan adsorben-adsorbat
pada suhu tertentu.

Persamaan ini mempunyai asymptotic maximum


HUBUNGAN SIFAT GAS DAN JUMLAH ADSORBSINYA
Kemudahan gas untuk dicairkan tergantung pada besar suhu kritiknya (Tc).
Wujud gas dari suatu zat akan menjadi cair apabila dibawah suhu kritik dan pada tekanan kritis.
Sebaliknya, pada suhu yang lebih tinggi dari suhu kritik dan tekanan yang sangat besar wujud gas tidak
bisa berubah menjadi cair
Semakin basar suhu kritiknya maka gas akan semakin mudah untuk dicairkan.
Berdasarkan tabel, suhu kritik besar  gas mudah dicairkan  jumlah adsorbs meningkat.

Tabel 2. Volume gas-gas pada NTP yang diadsorbsi oleh 1g arang


pada 288 K
Tabel 1. Suhu kritik dan tekanan kritik suatu gas
HUBUNGAN SIFAT LARUTAN DAN JUMLAH ABSORBSINYA
◦ Jumlah adsorbsi solut dari larutan ditentukan oleh sifat zat terlarut, yaitu KELARUTAN
◦ Kelarutan solut meningkat, maka jumlah adsorbsi menurun.
Terjadi persaingan antara interaksi solute-adsorben dengan solute-solven

Agar terjadi adsorbsi, molekul yang akan diadsorbsi harus terpisah dari larutannya.
Pada senyawa yang memiliki kelarutan tinggi memiliki afinitas yang kuat untuk lar
utannya sehingga sukar untuk teradsorbsi.

◦ Adanya zat ketiga (solute lain) dalam larutan yang sama akan menurunkan jumlah adsorbsi.

Akan terjadi kompetisi untuk merebutkan tempat adsorbsi yang terbatas pada
permukaan adsorben.
ADSORPSI NEGATIF
Adsoprsi negatif adalah kecenderungan adsorben untuk menarik zat-zat tertentu lebih banyak daripada
yang lain. Konsentrasi solut meningkat setelah proses adsorpsi (Nuzul, 2016:13-14).

Contoh :
o Larutan encer kalium klorida yang diaduk dengan karbon. Karbon akan
cenderung mengadsorpsi pelarutnya, yaitu air, dibanding solut kalium kl
orida, yang elektrolit, sehingg konsentrasi solut selalu meningkat.
o Dalam larutan KCl, H2O diserap oleh arang darah, hingga konsentrasi n
aik.
1. Jelaskan mengapa jika suhu lingkungan meningkat, jumlah adsorpsi gas atau larutan akan
berkurang !

Pembahasan:
Pada saat molekul-molekul gas atau larutan (adsorbat) melekat pada permukaan adsorben akan terja
di pembebasan sejumlah energi yang dinamakan peristiwa eksotermik.
Sehingga berdasarkan prinsip Le Chatelier, laju adsorpsi akan meningkat dengan turunnya suhu. Ju
mlah adsorpsi yang berkurang dengan naiknya suhu terutama berlaku untuk adsorpsi fisik (Nuzul, 2
016:8).
Pembahasan Gambar 1.7
Persamaan Freundlich
𝑥 1
log = log 𝐶 + log 𝑘
𝑚 𝑛

𝑦 = 7.599∗ 𝑥 ^ (0.8657) 𝑅 = 0.9061


𝑥
𝑙𝑜𝑔 = 7.599 log 𝐶 + 0.8657
𝑚

Mencari nilai n
1
= 7.599
𝑛
𝑛 = 0.1316
Mencari nilai k
𝑘 = 𝑎𝑛𝑡𝑖𝑙𝑜𝑔 0.8657
= 7.340
Soal Halaman 20
1. Berikut ini data adsorpsi CO oleh 2,964 g arang kayu pada 0 °C. Tekanan P adalah mm Hg, sedangkan x adalah
volume gas dalam cc, diukur pada kondisi standar.

a) Tentukan persamaan isoterm adsorpsi Freundlich dan hitunglah tetapan n dan k dari persamaan tersebut.
b) Jika tekanan gas terukur adalah 340 mmHg, berapa volume (cc) gas CO yang diadsorpsi oleh 1 g arang?
Pembahasan
a) Persamaan Freundlich
𝑥 1 𝑥 1
= 𝑘𝑃 ൗ𝑛 log = log 𝑃 + log 𝑘
𝑚 𝑚 𝑛
7,5 1 Eliminasi
◦ 𝑙𝑜𝑔 2,964 = 𝑛 𝑙𝑜𝑔73 + log 𝑘
1
1
0,4 = 1,86 + log 𝑘
◦ 0,4 = 𝑛 1,86 + log 𝑘 𝑛
1
16,5 1
0,75 = 2,26 + log 𝑘
◦ 𝑙𝑜𝑔 2,964 = 𝑛 𝑙𝑜𝑔180 + log 𝑘 𝑛

1
◦ 0,75 = 𝑛 2,26 + log 𝑘 −0,35 = − 0,4ൗ𝑛
𝑛 = 1,143 ≈ 1,14

Subtitusi nilai n
1
0,4 = 1,86 + log 𝑘
𝑛
1
0,4 = 1,86 + log 𝑘
1,143
0,4 = 1,62 + log 𝑘
log 𝑘 = 1,22
𝑘 = 0,06
b) Jika tekanan gas terukur adalah 340 mmHg, berapa volume (cc) gas CO yang diadsorpsi oleh 1 g
arang?
𝑥 1
= 𝑘𝑃 ൗ𝑛
𝑚

𝑥 1ൗ
= 0,06.340 1,143
1

𝑥 = 0,06.166,19

𝑥 = 9,97

Anda mungkin juga menyukai