Anda di halaman 1dari 24

PRAKTIKUM KOMPUTASI TEKNIK KIMIA 2

PRAKTIKUM 2

SIKLUS REFRIGERASI

Disusun oleh

Nama :

NIM :

Shift :

Tanggal :

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020
LEMBAR PENUGASAN DAN PENILAIAN
PRAKTIKUM KOMPUTASI TEKNIK KIMIA 2
PRAKTIKUM 2
Judul Praktikum Siklus Refrigerasi
Nama
NIM
Shift D
Tanggal Praktikum
Nama Asisten

Detil Penugasan:
Bahan Kimia: Refrigeran 113
Udara

Kondisi/Persamaan Menentukan nilai Energi Evaporator, Energi Kondensor, COP Actual,


Keadaan: COP Carnot, Efisiensi, dan Qe pada komponen yang telah ditentukan
dengan menggunakan persamaan/fluid package Peng-Robinson.
Dengan kondisi tekanan masuk kompresor 100 kPa dan tekanan
keluar kompresor 600 kPa.

Tanda Tangan Persetujuan Tugas oleh Tgl Acc laporan dan Tanda Tangan Asisten
Asisten:

( ) ( )

*(lembar dicetak oleh praktikan sebelum praktikum , ditandatangani oleh asisten sewaktu
praktikum, disertakan di laporan yang diupload di schoology)
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

I. JUDUL
SIKLUS REFRIGERASI

II. TUJUAN
1. Mahasiswa paham prinsip termodinamika dari kompresi, throttling, dan
perubahan wujud melalui penukar panas, dan penerapannya pada refrigerasi.
2. Mahasiswa dapat menganalisis sistem refrigerasi.
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

III. ALGORITMA
Berikut ini merupakan algoritma dari praktikum siklus refrigerasi dengan
percobaan pada Ammonia, Refrigerant-142b, Refrigerant-290 pada Udara
Lingkungan.
START

Component

Ammonia + Udara Refrig-142b + Refrig-290 +


Lingkungan Udara Lingkungan Udara Lingkungan

Fluid Packages PRSV

Enter Simulation Environtment

Kompresor Kondensor Valve Evaporator


1. Inlet = 1 1. Tube Side Inlet = 2 1. Inlet = 3 1. Tube Side Inlet = 4
Vapour = 1 Vapour = 1 2. Outlet = 4 2. Tube Side Outlet = 1
P1= 500 kPa 2. Tube Side Outlet = 3 ΔP = 8800 kPa 3. Shell Side Inlet =
Mass Flow = Vapour = 0 Udara Lingkungan 2
1000 kg/h 3. Shell Side Inlet = T = 28°C
2. Outlet = 2 Udara Lingkungan Molar Flow = 1000
P2= 9300 kPa Vapour = 1 kgmole/h
P = 1 atm P = 1 atm
Molar Flow = 1000 4. Shell Side Outlet =
kgmole/h Udara Dingin
4. Shell Side Outlet = P = 1 atm
Udara Panas
P = 1 atm

COP Actual = ...?


COP Carnot=...?
Efisiensi=...?

END
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

IV. HASIL
Berikut ini merupakan hasil dari praktikum siklus refrigerasi dengan
percobaan pada Ammonia, Refrigerant-142b, Refrigerant-290 pada Udara
Lingkungan.
Tabel 1. Data hasil percobaan dengan menggunakan Ammonia, Refrig-142b,
dan Refrig-290.

Rasio T T
COP COP Efisiensi
Refrigeran Kompresi Evaporator Kondensor Penerapan
Carnot Actual (%)
(P2/P1) (°C) (°C)
Cold Storage,
Ammonia,
Pabrik Es,
Udara 1 : 18,6 4,294 335,2 0,8380 0,7493 89,42
Pendingin
Lingkungan
Bahan Pangan
Refrig- Zat peniup
142b, untuk plastik
1 : 12 -9,178 94,63 2,541 2,270 89,32
Udara busa poliuretana
Lingkungan dan polietilen
Refrig-290,
AC, Industri
Udara 1 : 7,5 -41,41 47,16 2,615 2,337 89,37
Pendingin
Lingkungan
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

Berikut ini merupakan data hasil dari praktikum siklus refrigerasi dengan
percobaan pada Ammonia, Refrigerant-142b, Refrigerant-290 pada Udara
Lingkungan :
a. Ammonia
Berikut merupakan hasil COP Actual, COP Carnot, Efisiensi dan Rasio
Kompresi pada Kompresor untuk Ammonia.
1. COP Actual
Berikut merupakan hasil dari COP Actual pada Ammonia dengan
udara dengan suhu lingkungan 28°C dan kompresi 1 : 18,6.

Gambar 1. Hasil dari COP Actual pada Ammonia dengan udara dengan
suhu lingkungan 28°C dan kompresi 1 : 18,6.
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

2. COP Carnot
Berikut merupakan hasil dari COP Carnot pada Ammonia dengan
udara dengan suhu lingkungan 28°C dan kompresi 1 : 18,6.

Gambar 2. Hasil dari COP Carnot pada Ammonia dengan udara dengan
suhu lingkungan 28°C dan kompresi 1 : 18,6.
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

3. Efisiensi

Berikut merupakan hasil dari Efisiensi pada Ammonia dengan udara


dengan suhu lingkungan 28°C dan kompresi 1 : 18,6.

Gambar 3. Hasil dari Efisiensi pada Ammonia dengan udara dengan suhu
lingkungan 28°C dan kompresi 1 : 18,6.
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

4. Rasio Kompresi pada Kompresor


Berikut merupakan hasil dari Rasio Kompresi pada Kompresor pada
Ammonia dengan udara dengan suhu lingkungan 28°C dan kompresi 1 :
18,6.

Gambar 4. Hasil dari Rasio Kompresi pada Kompresor pada Ammonia


dengan udara dengan suhu lingkungan 28°C dan kompresi 1 :
18,6.
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

b. Refrigeran-142b
Berikut merupakan hasil COP Actual, COP Carnot, Efisiensi dan Rasio
Kompresi pada Kompresor untuk Refrigeran-142b.
1. COP Actual
Berikut merupakan hasil dari COP Actual pada Refrigeran-142b
dengan udara dengan suhu lingkungan 29°C dan kompresi 1 : 12.

Gambar 5. Hasil dari COP Actual pada Refrigeran-142b dengan udara


dengan suhu lingkungan 29°C dan kompresi 1 : 12.
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

2. COP Carnot
Berikut merupakan hasil dari COP Carnot pada Refrigeran-142b
dengan udara dengan suhu lingkungan 29°C dan kompresi 1 : 12.

Gambar 6. Hasil dari COP Carnot pada Refrigeran-142b dengan udara


dengan suhu lingkungan 29°C dan kompresi 1 : 12.
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

3. Efisiensi
Berikut merupakan hasil dari Efisiensi pada Refrigeran-142b dengan
udara dengan suhu lingkungan 29°C dan kompresi 1 : 12.

Gambar 7. Hasil dari Efisiensi pada Refrigeran-142b dengan udara dengan


suhu lingkungan 29°C dan kompresi 1 : 12.
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

4. Rasio Kompresi pada Kompresor


Berikut merupakan hasil dari Rasio Kompresi pada Kompresor pada
Refrigeran-142b dengan udara dengan suhu lingkungan 29°C dan kompresi
1 : 12.

Gambar 8. Hasil dari Rasio Kompresi pada Kompresor pada Refrigeran-


142b dengan udara dengan suhu lingkungan 29°C dan
kompresi 1 : 12.
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

c. Refrigeran-290
Berikut merupakan hasil COP Actual, COP Carnot, Efisiensi dan Rasio
Kompresi pada Kompresor untuk Refrigeran-290.
1. COP Actual
Berikut merupakan hasil dari COP Actual pada Refrigeran-290
dengan udara dengan suhu lingkungan 28°C dan kompresi 1 : 7,5.

Gambar 9. Hasil dari COP Actual pada Refrigeran-290 dengan udara


dengan suhu lingkungan 28°C dan kompresi 1 : 7,5.
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

2. COP Carnot
Berikut merupakan hasil dari COP Carnot pada Refrigeran-290
dengan udara dengan suhu lingkungan 28°C dan kompresi 1 : 7,5.

Gambar 10. Hasil dari COP Carnot pada Refrigeran-290 dengan udara
dengan suhu lingkungan 28°C dan kompresi 1 : 7,5.
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

3. Efisiensi
Berikut merupakan hasil dari Efisiensi pada Refrigeran-290 dengan
udara dengan suhu lingkungan 28°C dan kompresi 1 : 7,5.

Gambar 11. Hasil dari Efisiensi pada Refrigeran-290 dengan udara dengan
suhu lingkungan 28°C dan kompresi 1 : 7,5.
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

4. Rasio Kompresi pada Kompresor


Berikut merupakan hasil dari Rasio Kompresi pada Kompresor pada
Refrigeran-290 dengan udara dengan suhu lingkungan 28°C dan kompresi 1
: 7,5.

Gambar 12. Hasil dari Rasio Kompresi pada Kompresor pada Refrigeran-
290 dengan udara dengan suhu lingkungan 28°C dan kompresi
1 : 7,5.
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

V. PEMBAHASAN
Siklus refrigerasi adalah refrigerasi dimana panas diambil dari sumber
temperatur rendah dan dibuang ke temperatur tinggi dengan bantuan kerja
eksternal. Siklus refrigerasi adalah kebalikan dari siklus power yang
menghasilkan kerja dari panas yang diambil. Dari tujuannya alat dengan siklus
refrigerasi dibagi menjadi dua yaitu refrigerator yang berfungsi untuk
mendinginkan media dan heat pump yang berfungsi untuk memanaskan media.
Sedangkan pada percobaan ini yang digunakan adalah sebuah siklus refrigerasi.
Refrigerasi adalah cara untuk merubah atau membuang tingkat suhu dari
suatu produk atau ruangan supaya suhu lebih rendah dari suhu lingkungan
disekitarnya dangan cara menyerap panas dari produk atau ruangan.
Kinerja (performance) suatu sistem refrigerasi disebut dengan Coefficient Of
Performance (COP). Besaran ini menyatakan kemampuan sistem untuk menarik
kalor dari ruangan (di evaporator) per satuan daya kompresor.
COP carnot atau COP ideal adalah COP maksimum yang dapat dimiliki oleh
suatu system. COP aktual adalah nilai COP sebenarnya yang dimiliki oleh
sistem. Perbandingan antara COP aktual dan COP carnot disebut dengan
efisiensi. Efisiensi refrigerasi menunjukkan kedekatan sistem atau siklus
pendingin tersebut dengan siklus ideal yang mampu-balik. Dengan demikian
COP aktual akan selalu lebih rendah dibanding COP carnot bila bekerja pada
suhu evaporasi dan suhu kondensasi yang sama. Perbandingan COP aktual dan
COP carnot menunjukkan efisiensi sistem refrigerasi.
Untuk mendapatkan nilai dari COP Actual, COP Carnot, dan Efisiensi dari
masing-masing komponen didapatkan dengan rumus sebagai berikut:
a. Berikut merupakan rumus untuk COP Actual:
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 𝑑𝑖 𝑒𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟
𝐶𝑂𝑃𝐴𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 =
𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑜𝑟

b. Berikut merupakan rumus untuk COP Carnot:


𝑇𝑒𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑠𝑖
𝐶𝑂𝑃𝐶𝑎𝑟𝑛𝑜𝑡 =
𝑇𝑘𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑎𝑠𝑖 − 𝑇𝑒𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑠𝑖

c. Berikut merupakan rumus untuk efisiensi sistem refrigerasi:


𝐶𝑂𝑃
ɳ 𝑟𝑒𝑓𝑟𝑖𝑔𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 = 𝐶𝑂𝑃 𝐴𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 × 100%
𝐶𝑎𝑟𝑛𝑜𝑡
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

Berikut ini merupakan pembahasan dari praktikum siklus refrigerasi dengan


percobaan pada Ammonia, Refrigerant-142b, Refrigerant-290 pada Udara
Lingkungan.
Tabel 2. Data hasil percobaan dengan menggunakan Ammonia, Refrig-142b,
dan Refrig-290.

Rasio T T
COP COP Efisiensi
Refrigeran Kompresi Evaporator Kondensor Penerapan
Carnot Actual (%)
(P2/P1) (°C) (°C)
Cold Storage,
Ammonia,
Pabrik Es,
Udara 1 : 18,6 4,294 335,2 0,8380 0,7493 89,42
Pendingin
Lingkungan
Bahan Pangan
Refrig- Zat peniup
142b, untuk plastik
1 : 12 -9,178 94,63 2,541 2,270 89,32
Udara busa poliuretana
Lingkungan dan polietilen
Refrig-290,
AC, Industri
Udara 1 : 7,5 -41,41 47,16 2,615 2,337 89,37
Pendingin
Lingkungan

Dari hasil praktikum siklus refrigerasi dengan menggunakan komponen


Ammonia, R-142b, dan R-290 didapatkan nilai dari COP Actual, COP Carnot,
dan efisiensi serta suhu di evaporator dan kondensor yang berbeda-beda dari
setiap komponennya. Pada Ammonia didapatakan nilai dari COP Actual sebesar
0.7493, COP Carnot sebesar 0.8380, efisensi sebesar 89,42%, dan suhu di
evaporator dan kondensor secara berturut-turut sebesar 4,294°C dan 335,2°C.
Sedangkan pada refrigerant 142b diperoleh nilai COP Actual sebesar 2,270,
COP Carnot sebesar 2,541, efisensi sebesar 89,32%, dan suhu di evaporator dan
kondensor secara berturut-turut sebesar -9,178°C dan 94,63°C. Dan pada
refrigerant 290 diperoleh nilai COP Actual sebesar 2,337, COP Carnot sebesar
2,615, effisensi sebesar 89,37%, dan suhu di evaporator dan kondensor secara
berturut-turut sebesar -41,41°C dan 47,16°C.

COP (Coefficient Of Performance) merupakan suatu sistem refrigerasi yang


besarannya menyatakan kemampuan sistem untuk menarik kalor dari ruangan
(di evaporator) per satuan daya kompresor. Dari tabel diatas, yang paling tinggi
nilai COP nya yaitu refrigeran 290, nilai COP ideal/carnot sebesar 2,615
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

sedangkan pada COP nyata/aktual sebesar 2,337. Efisiensi yang paling tinggi
terdapat pada refrigeran Ammonia pada rasio kompresi 1:18,6.

Refrigeran Ammonia dengan rasio 1:18,6 pada suhu evaporator sebesar


4,294°C sedangkan suhu kondensor yaitu sebesar 335,2°C cocok digunakan
dalam Cold Storage, Pabrik Es, Pendingin Bahan Pangan. Sehingga refrigeran
Ammonia cocok digunakan untuk frezeer untuk menyimpan daging beku di
Indonesia. Hal ini dikarenakan frezeer bekerja dengan cara mengambil
kalor/panas dari kompartemen atau benda-benda yang disimpan didalamnya,
kemudian secara perlahan menurunkan suhu hingga beku.
Refrigerant 142b pada rasio kompresi 1:12 memiliki suhu evaporator yang
rendah yaitu sebesar -9.178°C sedangkan suhu kondensor yaitu sebesar 94.63°C
cocok digunakan dalam Zat peniup untuk plastik busa poliuretana dan polietilen
dan sebagai campuran zat pendingin. Selain itu Refrigerant 142b berfungsi
menyerap panas dari udara dan bekerja pada pendingin udara bersuhu tinggi.
Refrigerant 290 dengan rasio kompresinya yaitu 1:7,5 memiliki suhu
kondensor 47,16°C, dimana suhu tersebut lebih tinggi dari suhu evapotator yaitu
-41,41°C. Refrigeran ini cocok untuk Pabrik Es dan Air Conditioner (AC) di
Indonesia. Alasan dasarnya yaitu dengan suhu evaporasi yang rendah tersebut
R-290 dapat digunakan dalam industri pabrik es. Selain itu R-290 berfungsi
menyerap panas dari udara pada ruangan dan memiliki karakteristik tekanan
kerja dan suhu kerja yang lebih rendah sehingga dapat digunakan sebagai Air
Conditioner (AC) yang lebih besar.
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

VI. KESIMPULAN
Berikut merupakan kesimpulan dari praktikum siklus refrigerasi dengan
menggunakan komponen Ammonia, R-142b, dan R-290 :
1. Refrigeran Ammonia dan Udara Lingkungan pada suhu 28°C
a. COP Actual = 0,7493
b. COP Carnot = 0,8380
c. Efisiensi = 89,42%,
2. Refrigeran 142b dan Udara Lingkungan pada suhu 29°C
a. COP Actual = 2,270
b. COP Carnot = 2,541
c. Efisiensi = 89,32%
3. Refrigeran 290 dan Udara Lingkungan pada suhu 28°C
a. COP Actual = 2,337
b. COP Carnot = 2,615
c. Efisiensi = 89,37%
4. Refrigeran Ammonia pada rasio kompresi 1:18,6 adalah cocok digunakan
dalam Cold Storage, Pabrik Es, Pendingin Bahan Pangan. Sehingga
refrigeran Ammonia cocok digunakan untuk frezeer untuk menyimpan
daging beku di Indonesia.
5. Refrigeran-142b pada rasio kompresi 1:12 cocok digunakan dalam Zat
peniup untuk plastik busa poliuretana dan polietilen dan sebagai campuran
zat pendingin. Karena Refrigerant 142b berfungsi menyerap panas dari
udara dan bekerja pada pendingin udara bersuhu tinggi.
6. Refrigeran-290 pada rasio kompresi 1:7,5 cocok untuk Conditioner (AC),
dan Industri Pabrik Es di Indonesia. Karena dengan suhu evaporasi yang
rendah tersebut R-290 dapat digunakan dalam industri pabrik es. Selain itu
R-290 berfungsi menyerap panas dari udara pada ruangan dan memiliki
karakteristik tekanan kerja dan suhu kerja yang lebih rendah sehingga dapat
digunakan sebagai Air Conditioner (AC) yang lebih besar.
7. Effisiensi yang paling tinggi diperoleh dari refrigeran Ammonia dengan
udara dengan nilai effisiensi sebesar 89,42% dengan rasio kompresi 1:18,6.
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

VII. LAMPIRAN
Berikut merupakan lampiran dari praktikum siklus refrigerasi dengan
menggunakan komponen Ammonia, R-142b, dan R-290 :
a. Refrigerant Ammonia dengan udara
Berikut merupakan lampiran dari praktikum siklus refrigerasi dengan
menggunakan komponen Ammonia.

Gambar 13. Lampiran dari praktikum siklus refrigerasi dengan


menggunakan komponen Ammonia.
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

b. Refrigerant 142b dengan udara


Berikut merupakan lampiran dari praktikum siklus refrigerasi dengan
menggunakan komponen R-142b.

Gambar 14. Lampiran dari praktikum siklus refrigerasi dengan


menggunakan komponen R-142b.
NIM NAMA PK2_2_SHIFT

c. Refrigerant 290 dengan udara


Berikut merupakan lampiran dari praktikum siklus refrigerasi dengan
menggunakan komponen R-290.

Gambar 15. Lampiran dari praktikum siklus refrigerasi dengan


menggunakan komponen R-290.

Anda mungkin juga menyukai