Anda di halaman 1dari 3

Metode- metode analisa bilangan iodine

1. Metode hanus
Pembuatan pereaksi hanus
Dalam cara hanus digunakan pereaksi iodium bromide dalam larutan
asam asetat glacial (larutan hanus). Untuk membuat larutan ini 20 gram
iodium bromide dilarutkan dalam 1000 ml alcohol murni yang bebas dari
asam asetat jumlah contoh yang ditimbang tergantung dari perkiraan
besarnya bilangan iod yaitu sekitar 0,5 gram untuk lemak 0,25 gram untuk
minyak dan 0,1 sampai 0,2 gram untuk minyak dengan derajat
ketidakjenuhan yang tinggi. Jika ditambahkan 25 ml pereaksi harus ada
kelebihan pereaksi sekitar 60%.
Contoh prosedur :
Minyak atau lemak dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 200 ml
atau 300 ml yang tertutup, kemudian dilarutkan dengan 10 ml kloroform
atau karbon tetra klorida dan ditambahkan 25 ml pereaksi. Reaksi dibiarkan
selama 1 jam ditempat yang gelap, sebagian iodium akan dibebaskan dari
larutan (larutan KI yang digunakan adalah KI 10 % atau 10 ml larutan KI 15
%). Iodine yang dibebaskan dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0,1 N
dengan indikator larutan pati. Titrasi untuk blanko dilakukan dengan cara
yang sama.
2. Metode Kaufmann dan von hubl
Pada cara ini digunakan pereaksi Kaufmann yang terdiri dari
campuran 5,2 ml larutan brom murni didalam 1000 ml methanol dan
dijenuhkan dengan natrium bromide.
Contoh :
Yang telah ditimbang dilarutkan dalam 10 ml kloroform
kemudian ditambahkan 25 ml pereaksi. Didalam reaksi ini natrium
bromide akan mengendap, reaksi dilakukan ditempat yang gelap.
Larutan ini dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0,1 N dengan
indikator larutan pati. Blanko dikerjakan dengan cara yang sama.
3. Metode wijs
Pembuatan larutan wijs
4. Pereaksi wijs yang terdiri dari 16 gram iod monoklorida dalam 1000 ml
asam asetat glacial. Cara lain yang lebih baik untuk membuat larutan ini
yaitu dengan melarutkan 13 gram iod dalam 1000 ml asam asetat glacial,
kemudian dialirkan gas klor yang dimasukkan sudah cukup. Pembuatan
larutan ini sangat peka terhadap cahaya dan panas serta udara, sehinga harus
disimpan ditempat gelap, sejuk dan tertutup rapat.
Contoh prosedur :
Minyak yang telah disaring ditimbang sebanyak 0,1 – 0,5 gram
didalam Erlenmeyer 500 ml yang tertutup, kemudian ditambahkan 20 ml
karbon tetraklorida sebagai pelarut, ditambahkan 25 ml larutan wijs dengan
pipet, dengan kelebihan volume pereaksi sekitar 50 – 60%, dengan cara yang
sama dibuat juga larutan blanko. Erlenmeyer disimpan ditempat yang gelap
pada suhu kamar selam 30 menit. Akhirnya ditambahkan 20 ml larutan
kalium iodida 15% dan 100 ml air, dan botol natrium tiosulfat 0,1 N dengan
menggunakan indikator larutan pati.
Dalam jal in ternyata metode wijs hasilnya lebih baik dan praktis.

(𝐵−𝑆)𝑥 𝑁 𝑥 12,69
Bilangan iodine =
𝐺𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

Dimana :
 B = jumlah ml Na2S2O3 untuk titrasi blanko
 S = jumlah ml Na2S2O3 untuk titrasi sampel
 N – normalitas larutan Na2S2O3

Anda mungkin juga menyukai