Anda di halaman 1dari 5

UJI KUALITATIF ALKOHOL

Uji Metode Iodoform

– Uji Iodoform menjelaskan tentang bagaimana reaksi triiodometana


(iodoform) bisa digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan sebuah
gugus CH3CO dalam aldehid dan keton.
– Larutan iodin dimasukkan ke dalam sedikit aldehid atau keton, diikuti
dengan larutan natrium hidroksida secukupnya untuk menghilangkan
warna iodin. Jika tidak ada yang terjadi pada suhu biasa, mungkin
diperlukan untuk memanaskan campuran dengan sangat perlahan.
– Hasil positif ditunjukkan oleh adanya endapan kuning pucat-pasi dari
triiodometana (yang dulunya disebut iodoform) – CHI3.
– Selain dapat dikenali dari warnanya, triiodometana juga dapat dikenali dari
aromanya yang mirip aroma “obat”. Senyawa ini digunakan sebagai
sebuah antiseptik pada berbagai plaster tempel, misalnya untuk luka-luka
kecil.

Contoh:

Aldehide dan Keton


Aldehid: Formaldehide dan Benzaldehid
Keton: Aseton

Pereaksi: NaOH dan Larutan Iodin

Cara Kerja:
Formaldehide, Benzaldehide dan Aseton masing masing di teteskan 2mL NaOH
dan dipanaskan dengan suhu 60oC dan diteteskan larutan I2-KI hingga berwarna
coklat selama 2 menit pada 60oC setelah itu diteteskan kembali NaOH 6M sampai
larutan tidak berwarna dan dibiarkan dalam penangas air selama 5 menit lalu
didinginkan di suhu ruang. Pengamatan dilakukan pada endapan warna kuning
yang terbentuk.

Hasil:
Hanya pada aseton terdapat endapan berwarna kuning. Jadi, iodoform hanya
bereaksi pada aseton.

Tes Iodoform atau reaksi triiodometana (iodoform) bisa digunakan untuk


mengidentifikasi keberadaan sebuah gugus CH3CO dalam aldehid dan keton. Hal
ini dibuktikan dengan hasil positif – endapan kuning pucat dari triiodometana
pada Aseton (Keton).

Reaksi pada Uji Iodofrom:


Uji Metode Ritter

Metode Ritter: Reaksi oksidasi alkohol primer dan sekunder oleh larutan kalium
permanganat dalam asam asetat

Contoh:

Metanol
Alil Alkohol
Isopropil Alkohol

Pereaksi: Asam asetat glasial dan KMnO4

Cara Kerja:
Disiapkan 3 tabung reaksi berisi 3mL Asam Asetat Glasial kemudian tabung 1
diisi dengan Metanol, tabung 2 diisi dnegan Alil alkohol dan tabung 3 diisi
dengan Isopropil alkohol lalu diaduk. Setelah itu ditambah 3 tetes KmnO4 lalu
dikocok dan dilakukan pengamatan pada perubahan warna.
Uji Oksidasi

Contoh:

Penentuan Kadar Etanol Hasil Fermentasi Secara Enzimatis

1. Preparasi Sample
Sampel-sampel TKKS, ampas tebu dan jerami padi dibersihkan,
dikeringkan, dan dihaluskan hingga ukuran 100 mesh. Untuk
menghilangkan kadar lignin atau delignifikasi, sampel di pretreatment
menggunakan asam HCl pekat. Sedangkan hidrolisis dilakukan
menggunakan HCl dan steam explossion pada 12oC selama 20 menit.
Selanjutnya sampel dicuci dengan air steril hingga pH normal.

2. Fermentasi
Sampel-sampel dilarutkan dalam air hingga berbentuk bubur,
ditambahkan S.cerevisiae yang telah diinokulasi dan dikultivasi
sebanyak 1/100 volume sampel. Inkubasi pada temperatur 30oC selama 2
hari hingga terbentuk etanol.

3. Penentuan kadar etanol dengan secara enzymatic bioanalysis yang


diukur secara UV methode
Kit Raegent enzymatic bioanalysis terdiri atas 4 botol.
Botol 1 berisi bufer potasium difosfat pH 8,9
Botol 2 berisi tablet yang mengandung nikotinamida-adenin dinukleotida 4
mg, aldehid dehidrogenase 0,8 unit
Botol 3 berisi alkohol dehidrogenase (ADH) 7000 unit
Botol 4 berisi larutan etanol kontrol.

Larutan botol 1 yang tidak diencerkan disebut juga larutan 1. Larutan 2


dibuat dengan melarutkan tablet dari botol dua ke dalam larutan bufer
botol. Larutan 3 merupakan larutan botol 3 yang tidak diencerkan.
Tambahkan ke dalam 3 mL larutan 2, kedalam 0,1 mL sampel atau 0,1 mL
air redistilasi sebagai blanko. Campurkan dengan baik dan homogen
campuran di atas, setelah 3 menit baca dengan segera larutan pada panjang
gelombang 334 nm, 340 nm,atau 365 nm dan dicatat sebagai A1.
Selanjutnya tambahkan 0,5 mL larutan 3, inkubasi selama 5-10 menit
supaya reaksi berlangsung sempurna, dan baca larutan pada panjang
gelombang 334 nm, 340 nm,atau 365 nm dan dicatat sebagai A2.
Perbedaan pengukuran absorbansi (A2-A1) sampel dihitung dengan ∆A =
(A2 - A1) sampel – (A2 - A1) blangko.

Anda mungkin juga menyukai