Anda di halaman 1dari 15

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI

BONTANG

Implementasi Sila Ke-5 Pancasila


“Keadilan Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”

Oleh:
Ilham Dwi Prasojo
Latar Belakang

Secara yuridis-konstitusional Pancasila merupakan alat pemersatu


bangsa dalam hal ini digunakan sebagai acuan dasar dalam mengatur-
menyelenggarakan pemerintahan negara, oleh karena itu tidak boleh bagi
setiap individu untuk menafsirkan Pancasila menurut perspektif pribadi.
Diharapkan dengan adanya pendidikan Pancasila, masyarakat Indonesia
mengerti akan arti Pancasila dan mampu mengamalkan Pancasila dengan baik
dan benar sesuai dengan cita – cita bangsa Indonesia. Sehingga penyimpangan
pengamalan Pancasila tidak terjadi lagi seperti pada zaman orde baru maupun
jaman reformasi saat ini.
Pancasila memiliki fungsi sebagai dasar filsafah negara dijabarkan
juga sebagai jiwa bangsa, sebagai kepribadian bangsa, sebagai pandangan
hidup bangsa, yang kemudian dijadikan sebagai pedoman hidup bangsa
Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pancasila merupakan dasar falsafah Negara Republik Indonesia


secara resmi tercantum didalam alenia ke-empat Pembukaan Undang-undang
Dasar 1945, yang ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila
yang disahkan sebagai dasar negara yang dipahami sebagai sistem filsafat
bangsa yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa. Sebagai ideologi, nilai-
nilai Pancasila sudah menjadi budaya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Hakikat Pancasila
Pada hakikatnya pengertian Pancasila dikembalikan pada 2 hal yaitu:

Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Pancasila dalam pengertian ini sering disebut dengan way of live bangsa
Indonesia, dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai petunjuk hidup sehari –
hari atau bisa dikatakan Pancasila dijadikan penunjuk arah semua kegiatan
atau aktivitas hidup bangsa Indonesia. Dengan demikian jiwa keagamaan
(manifestasi sila pertama), jiwa berperikemanusiaan (manifestasi sila kedua),
jiwa kebangsaan (manifestasi sila ketiga), jiwa kerakyatan (manifestasi sila
keempat), dan jiwa keadilan sosial (manifestasi sila kelima) semuanya terlihat
dalam tingkah laku serta sikap hidup bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

Pancasila dalam pengertian ini sering disebut sebagai Dasar Falsafah Negara
Indonesia. Menurut Prof. Drs. Notonagoro SH dalam karangan beliau yang
berjudul “Berita pikiran ilmiah tentang jalan keluar dari kesulitan mengenai
Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia” antara lain dinyatakan
bahwa Pancasila memiliki kedudukan istimewa. Di bagian lain dalam buku
tersebut beliau juga mengatakan bahwa norma hukum mempunyai hakikat dan
kedudukan yang tetap, Pancasila sendiri merupakan acuan dasar dibentuknya
norma – norma hukum yang ada di Indonesia dan dengan ini membuktikan
bahwa kedudukan Pancasila memiliki arti yang penting bagi berjalannya
hukum dan sistem ketatanegaraan di Indonesia.
Dengan demikian, hakikat pandangan hidup Pancasila berbentuk pada
norma moral bangsa Indonesia; hakikat dasar negara Pancasila berbentuk pada
norma hukum negara Indonesia; dan hakikat tujuan nasional/negara Pancasila
berbentuk pada norma politik (kebijakan) pembangunan nasional Indonesia.

Fungsi Pokok daripada Pancasila adalah sebagai Dasar Negara, sesuai


dengan Pembukaan UUD 1945 dan pada hakikatnya merupakan sumber dan
segala sumber hukum yang ada dan berlaku di Indonesia sebagaimana tertuang
dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966.
Makna Keadilan Yang Berhubungan
Dengan Sila Ke-5
Yang dimaksud ‘KEADILAN’ adalah pengakuan dan perlakuan yang
seimbang antara hak dan kewajiban, atau sikap yang mutlak untuk meletakkan
hak dan kewajiban secara prorposional, dan tidak merubah ketentuan karena
kasih saying atau benci.
Makna Sila Ke-5 Dalam Pancasila
Maka dalam sila ke – 5 tersebut terkandung nilai keadilan yang harus
terwujud dalam kehidupan bersama (kehidupan sosial). Keadilan tersebut
didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan manusia yaitu keadilan dalam
hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain ,
manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya serta hubungan manusia
dengan Tuhannya.
Butir-Butir Pancasila Sila Ke-5
– Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

– Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

– Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

– Menghormati hak orang lain.

– Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

– Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat


pemerasan terhadap orang lain.
– Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan
dan gaya hidup mewah.

– Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau


merugikan kepentingan umum.

– Suka bekerja keras.

– Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi


kemajuan dan kesejahteraan bersama.

– Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang


merata dan berkeadilan sosial.
Implementasi Sila Ke-5 Dalam Kehidupan
Sehari-Hari
Contoh implementasi penerapannya pada generasi muda yang paling
sederhana adalah bersikap adil terhadap teman, tidak membedakan status sosial
diantara teman, menghormati hak – hak orang lain, mengembangkan perbuatan luhur
yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan serta gotong royong (dalam hal ini
contohnya adalah mengikuti berbagai kegiatan organisasi di lingkungan kampus
sehingga menumbuhkan semangat kekeluargaan yang didalamnya setiap anggota diberi
tugas yang sesuai dengan kapasitas kemampuan masing – masing), suka memberi
pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri, tidak menggunakan hak milik
orang lain untuk usaha – usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain serta suka
menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama
Penyimpangan Sila Ke-5 Dalam Kehidupan
Sehari-Hari
Bidang Hukum
Contoh kasus:
Kasus nenek Minah yang mencuri 2 buah kakao dan mendapat hukuman penjara.

Bidang Kesehatan
Contoh kasus:
Dapat ilihat dari aspek mulai dari antrian yang panjang, kerumitan dalam mengurus
syarat-syarat administrasi, bahkan tidak jarang ada yang mendapat penolakan dari
beberapa Rumah Sakit
Bidang Pendidikan
Contoh kasus:
Banyak anak-anak di daerah pedalaman yang membutuhkan pendidikan formal, bahkan
hanya untuk sampai kesekolahan saja mereka sampai harus rela berjalan atau
menyeberangi sungai yang jaraknya sangat jauh dari tempat tinggalnya.

Bidang Ekonomi
Contoh kasus:
Pengeksploitasian terhadap buruh-buruh pabrik untuk bekerja selama berjam-jam tetapi
dengan tingkat upah yang sangat rendah.

Bidang Budaya:
Contoh kasus:
Perbedaan kehidupan masyarakat di Papua dengan masyarakat di Jakarta.
Kesimpulan
• Masih banyak perilaku di masyarakat Indonesia yang bertentangan dengan
ajaran Pancasila.

• Perilaku menyimpang dari nilai filosofi Pancasila nantinya akan membawa


dampak buruk bagi bangsa Indonesia.

• Penyimpangan dari pengamalan pengamalan Pancasila akan menghilangkan


kepribadian bangsa.
Saran
• Kita sebagai rakyat Indonesia hendaknya:

• Berperilaku sesuai nilai –nilai moral Pancasila

• Mengendalikan diri dari kepentingan pribadi agar dapat melaksanakan


kewajibannya sebagai manusia social

• Bersama- sama mewujudkan kehidupan berdasar Pancasila

• Berpegang teguh pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila

Anda mungkin juga menyukai