Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK 2

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

“Pancasila Sebagai Solusi Atas Masalah Disintegrasi Bangsa Akibat SARA”

Guna memenuhi tugas yang disampaikan

oleh Dosen Handri Raharjo, SH.MH

Disusun oleh

Nadyya Maulidiyanti (17323081)

Winanda Aryansyah (17323055)

Ahmad Muzaffar (17323060)

Nindita IsPraditya (17323062)

Wafda Nanda Putri (17323066)

Muhammad Jody Rahmatullah (17323072)

Zaedani Firmansyah (17323073)

Alfida Farahdina (17323075)

Fahkrurazi (17323080)

Kelas B

PRODI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-
Nya sehingga makalah yang memuat manfaat dari Pancasila Sebagai Solusi Atas Masalah
Disintergrasi Bangsa Akibat SARA dapat tersusun dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila, Handri Raharjo yang telah
memberikan tugas kepada kami semua sehingga mendorong kita untuk mencari dan
memahami nilai-nilai dari pancasila sebagai solusi dari terjadinya disintegrasi bangsa akibat
konflik SARA.

Makalah yang telah kami susun ini tentu memerlukan kritik dan masukan dari dosen
dan para pembaca agar menambah kesempurnaan dari makalah yang telah kami susun.

Besar harapan kami dari makalah ini dapat membantu kita semua dalam memahami
nilai-nilai Pancasila sebagai solusi dalam perpecahan bangsa yang terjadi belakangan ini dan
untuk kedepan juga.

Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga dapat mengambil manfaat dari
tugas kami ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu dan wawasan bagi
kita semua agar lebih berpikir kritis dalam menanggapi masalah isu SARA di bangsa ini.
Semoga Allah merahmati kita semua ini.

Yogyakarta, 08 Desember 2017

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... 2

DAFTAR ISI........................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 4

1.1 LATAR BELAKANG........................................................................ 4

1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 5

2.1 Suku, Ras, Agama, dan Antar Golongan (SARA).................. 5

2.2 Pancasila Sebagai Solusi Atas Masalah Disintegrasi -

Bangsa Akibat Sara.................................................................... 7

2.3 Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa....................................... 9

2.4 Mengamalkan Nilai-Nilai luhur Pancasila sebagai

pencegah terjadinya SARA...................................................... 10

BAB III PENUTUP................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan................................................................................ 11

3.2 Saran..........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 13

BAB I

3
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki banyak sekali
suku, agama, ras, budaya, bahasa daerah, dan golongan. Indonesia memiliki lebih dari 300
suku bangsa, dimana setiap suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda antara satu dan
lainnya. Selain itu masing-masing suku bangsa juga memliki norma sosial pada
masyarakatnya yang bersifat mengikat agar masyarakat tersebut taat dan mengikuti segala
aturannya. Dalam hal pandangan, tentu saja terdapat perbedaan pandangan pada masing-
masing individu. Sehingga tidak jarang terjadi pertentangan antar individu atau masyarakat
yang berlatar belakang suku ataupun agama yang berbeda, mereka akan berkelompok
menurut asal daerah dan sukunya.

Perbedaan seperti itulah yang dapat berpotensi sebagai sumber konflik, antara lain
perubahan sosial, perebutan sumber daya, alat-alat produksi dan akses ekonomi lainnya.
Selain itu, benturan-benturan kepentingan kekuasaan, politik dan ideologi juga tidak jarang
dapat menimbulkan konflik. Untuk menghindari hal tersebut diperlukan adanya kesadaran
tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa didalam banyaknya perbedaan. Disinilah
Pancasila dapat berperan sebagai alat pemersatu bangsa untuk menjadi solusi permasalah
Disintegrasi Bangsa Indonesia karena SARA, karena dengan adanya pengertian yang
memadai terhadap Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa, kita dapat menghindari konflik-
konflik serta perpecahan yang menggunakan isu SARA untuk memecah belah bangsa
Indonesia.

Rumusan Masalah :

1. Apa itu SARA ?

2. Apa fungsi dari nilai-nilai Pancasila ?

3. Bagaimana nilai-nilai dari Pancasila sebagai solusi atas disintegrasi bangsa akibat
SARA ?

BAB II

PEMBAHASAN
4
1. Suku, Ras, Agama, dan Antar Golongan (SARA)

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terdiri dari beranekaragam suku,
agama, ras, dan adat istiadat yang dimana perbedaan itu disatukan dibawah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Jika mengingat sejarah kembali, persatuan bangsa Indonesia itu telah ada
sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu, semisalnya saja bersatu dalam mengusir penjajah dan
bersatu dalam meraih kemerdekaan. Namun, hal ini tidak berarti Indonesia terhindar dari
konflik akibat SARA, sudah banyak sekali konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan di
Indonesia yang kemudian menimbulkan terjadinya disintegrasi bangsa.

Apa sebenarnya SARA itu ? SARA adalah berbagai pandangan dan tindakan yang
didasarkan pada sentimen identitas yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan atau
kesukuan dan golongan. Setiap tindakan yang melibatkan kekerasan, diskriminasi dan
pelecehan yang didasarkan pada identitas diri dan golongan dapat dikatakan sebagai tidakan
SARA. Tindakan ini mengebiri dan melecehkan kemerdekaan dan segala hak-hak dasar yang
melekat pada manusia1 Konflik Sara biasanya karena adanya egoisitas seseorang atau
sekelompok orang yang dilakukan dengan jalan kekerasan. Konflik tersebut bisa disebabkan
hanya karena hal sepele, seperti tersinggung, diledek atau hal-hal yang sekiranya tidak perlu
dibesar-besarkan.2 Bukan hanya fisik yang terkena dampaknya, psikispun terganggu. Pasca
konflik tersebut seseorang mungkin saja trauma akibat perlakuan yang tidak pernah dialami
sebelumnya dan tidak mau mengalaminya lagi. Sedangkan primordialisme yaitu suatu paham
yang menganggap bahwa kelompoknya lebih tinggi dan lebih hebat dari kelompok lain.
Primordialisme tertuju kepada pemikiran suatu kelompok terhadap kelompok lain. Paham
tersebut mengakibatkan anggota-anggotanya lebih menghormati kelompoknya sendiri
dibandingkan dengan kelompok lain3. Primordialisme dapat berdampak positif dan juga dapat
berdampak negative. Dampak positifnya, lebih mengeratkan hubungan antar anggota-
anggotanya tetapi dampak negatifnya, melihat kelompok lain lebih rendah dan hina
dihadapan mereka, serta segala halnya harus seperti yang mereka lakukan. Ada sekelompok
orang yang ingin mendominasi suatu kelompok tertentu dan ingin menguasai semua hal yang
menurut mereka berharga dan tak ternilai harganya. Entah itu Sumber Daya Alam, Sumber
Daya manusia, Pertambangan dan lain sebagainya. Tetapi kelompok yang terdominasi ini
melawan sekuat tenaga dan terjadilah konflik. Namun kelompok tersebut tidak dapat

1
http://id.wikipedia.org/wiki/SARA
2
http://research.amikom.ac.id/index.php/sti/article/download/6184/4597
3
https://kbbi.web.id/primordialisme
5
melawan maka, mereka tidak segan-segan menyakiti atau bahkan membunuh demi
kepentingan mereka. Setelah mereka mengambil dan mengeruknya sampai habis, lalu mereka
meninggalkan dan mencari yang lainnya, ini akan berlanjut terus menerus karena ambisi
manusia tidak pernah reda. Konflik tersebut seharusnya dapat diatasi bila kita saling
menghormati satu sama lain dan menjaga agar tidak terjadi konflik yang berkelanjutan demi
keutuhan hidup yang tentram dan damai. Ideologi Pancasila merupakan pandangan yang
mampu meredam berbagai isu SARA yang sering terjadi belakangan ini, Lalu bagiamana
peran pancasila sebagai solusi terjadinya disintegrasi bangsa akibat dari konflik ?

Pertama ditinjau dari fungsi pancasila sendiri :

1) Sebagai pandangan hidup bangsa;

2) Dasar filsafat Negara;

3) Ideologi Negara;

4) Etika politik di Indonesia;

5) Etos budaya;

6) Sebagai paradigma pembangunan nasional; 4

Jika kita lihat fenomena maraknya konflik berbau SARA saat ini, sebenarnya
merupakan refleksi proses panjang bangsa Indonesia dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika
yang sedang diuji. Jika kita melihat kembali pada masa lalu, tidak akan ada kita lihat orang
berperang atas nama perbedaan. Para pahlawan contohnya. Walaupun mereka berbeda daerah
asal, tapi mereka sama-sama bertujuan dan bertempur melawan penjajah. Tidak ada yang
saling berdebat bahwa cara peperangan yang baik adalah dari daerahku, atau agama yang
paling baik untuk dipertahankan dan disebarkan pada masyarakat adalah agamaku. Semua
seakan berjalan selaras dan saling berdampingan. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang
mengakui banyak perbedaan dan seharusnya tidak ada konflik yang berujung pada kekerasan.
Konflik sebagai alat berekspansi merupakan sifat dasar manusia yang ingin memperluas
wilayah kekuasaannya, sehingga menimbulkan konflik. Kalau ada solusi untuk konflik itu
maka ada perubahan untuk penyesuaian, sedangkan kalau tidak ada solusi maka yang terjadi
adalah peperangan.
4
Ubaidillah, A. dan Adul Rojak. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education). Jakarta: ICCE
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6
Dengan adanya konflik SARA yang sering muncul akhir-akhir ini, mungkin kita tidak
bisa hanya menyalahkan orang-orang yang berkonflik saja, tetapi kita juga patut mengamati
kinerja pemerintahan dalam menangani konflik. Selama ini pemerintah hanya menyampaikan
slogan-slogan untuk meredam konflik, tanpa ada ketegasan dalam sebuah aturan dan tindakan
kongkrit. Pemerintah seolah menggampangkan kasus ini hanya menurunkan anggota militer
yang contohnya dalam kasus penyerangan jemaat Ahmadiyah di Banten yang saat terjadi
penyerangan hingga merusak satu rumah dan menelan tiga korban jiwa, mereka tetap tidak
berkutik untuk menghalang massa tersebut.

2. Pancasila Sebagai Solusi Atas Masalah Disintegrasi Bangsa Akibat Sara

Pancasila yang merupakan ideologi dan pandangan hidup bernegara bisa dijadikan
sebagai salah satu solusi untuk mempersatukan kembali bangsa setelah adanya disintegrasi
akibat SARA. Dengan mengamalkan nilai-nilai pancasila maka bangsa Indonesia dapat hidup
damai dan tentram tanpa adanya rasa primodialisme dan etnosentrisme.

Ada banyak sekali konflik akibat agama yang terjadi di Indonesia semisalnya saja
kerusuhan di Poso, pembakaran masjid di Tolikora, dan lainnya. Di Indonesia sendiri agama
yang telah diakui ada 6 yakni Agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan
Kong Hu Cu dan masih banyak agama lainnya yang dianut oleh masyarakat Indonesia.
Masalah agama tercantum dalam sila pertama pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa
yang dimana kebebasan untuk memeluk agama sesuai kepercayaan masing-masing telah ada,
serta menekankan untuk saling menghormati antar pemeluk agama agar dapat terlaksananya
kerukunan hidup. Kebebesan beragama merupakan hak asasi manusia yang paling mendasar,
sehingga dengan demikian tidak boleh ada pemeluk suatu agama tertentu memaksa orang lain
untuk memeluk agamanya. Namun masih ada banyak konflik yang bermula dari masalah
agama, padahal agama dan kepercayaan telah menjadi budaya batin bangsa yang mendidik
kita semua untuk saling menghormati antar sesama anggota juga mengajarkan untuk saling
bantu-membantu dalam usaha-usaha memajukan kesejahteraan negara dan bangsa serta
masyarakat. 5

Sila kedua pancasila berbunyi Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, dimana sila ini
bermaksud bahwa diharuskannya ada penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia

5
H.M Arifin, Ideologi Pancasia Bimbingan Ke Arah Penghayatan dan Pemgamala Bagi Remaja, ( Jakarta
:Golden Terayon Press, 1990), hlm 22-23
7
yang luhur tanpa harus membeda-bedakan antara satu sama lainnya dikarenakan adanya
perbedaan keyakinan hidup, politik, status sosial, ekonomi, suku, agama, dan agama. Tuhan
menciptakan manusia dalam kedudukan yang sama dan sederajat, tanpa ada yang dilebihkan
oleh karena itu satu sama lain harus saling menghormati, saling menghargai, saling mencintai
dan memperlakukan siapapun dengan satu sama lain untuk menghindari adanya konflik
akibat dari perbedaan yang ada.6

Banyaknya konflik yang terjadi di Indonesia menyebakan terjadinya disintegrasi


terhadap bangsa ini, padahal dalam sila ketiga pancasila menyerukan adanya persatuan
Indonesia. Dimana seharusnya menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan
keselamatan bangsa diatas kepentingan pribadi ataupun golongan, maka dari itu apabila
terjadinya suatu konflik maka perlu mengingat kembali apa cita-cita luhur dan tujuan dari
bangsa ini walaupun kita sadari bahwa bangsa kita terdiri dari berbagai macam suku, agama,
dan ras tetapi apabila kita mengedepankan persatuan dan saling menghargai antar sesama
maka cita-cita bangsa Indonesia akan tercapai.

Sebagai bangsa yang mengutamakan musyawarah dalam mengeluarkan pendapat


maka ada baiknya untuk menyeleseikan permasalahan dengan cara bermusyawarah, sesuai
dengan sila ke-empat pancasila dimana Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan dimana terkandung nilai-nilai seperti
lebih mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat dibandingkan dengan kepentingan
golongan yang bertentangan dengan kepentingan umum sehingga bisa menimbulkan adanya
perbedaan kepentingan dan perbedaan tujuan.

Indonesia adalah negara yang menunjung tinggi keadilan bagi rakyatnya, dimana
semuanya memiliki hak dan kewajiban yang sama sehingga apabila ada yang melanggar
maaka dapat dikenai sanksi. Dalam sila ke-lima yang berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia maka kita harus menghormati hak-hak orang lain, menghargai adanya
perbedaan diantara kita akibat dari bangsa Indonesia yang merupakan bangsa yang majemuk
karena semua orang berhak untuk hidup dalam kedamaian dan ketentraman serta terhindar
dari konflik yang ada.

6
Mustafa Kemal Pasha dkk, Pancasila Dalam Tinjauan Historis, Yuridis, dan Filosofis, ( Yogyakarta :Citra
Karsa Mandiri) hlm 152
8
Dengan demikian bangsa kita tentu dapat memperoleh kearifan sehingga tidak perlu
mengulang kesalahan-kesalahan yang berkaitan dengan bidang politik, hukum, ekonomi serta
bidang yang lain, sebagai suatu bangsa kita semua merasakan kerugian yang sangat besar, hal
itu merupakan akibat karena sebagai suatu bangsa yang besar kita belum memiliki kearifan
yang memadai, kearifan itu tidak lain adalah salah satunya pikiran, kata, perbuatan, dan
kemampuan yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara.7

3. Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa

Pancasila merupakan satu rumusan yang padu-padat, asal usulnya terdiri dari lima unsur.
Kelima unsur dari Pancasila ini hakikatnya merupakan kristalisasi dari sekian banyak nilai,
yang oleh bangsa indonesia dipilih dengan cermat, teliti, bijaksana, dan penuh pertimbangan
atas dasar kemaslahatan serta persatuan dan kesatuan bangsa. Unsur-unsur yang terhimpun
dalam pancasila oleh bangsa indonesia diyakini sebagai sesuatu yang mengandung nilai
kebenaran hakiki, mengandung nilai kebaikan dan nilai kebagusan, dan oleh karenanya dapat
diterima oleh seluruh rakyat indonesia. Di sinilah letak kekuatan Pancasila sebagai
pandangan hidup karena mampu memerankan dirinya sebagai pemersatu bangsa indonesia
yang sangat majemuk latar belakang kebudayaanya serta sangat beragam keyakinan
hidupnya.8

Tujuan nasional Bangsa Indonesia dituangkan secara jelas dan gamblang dalam
pembukaan UUD 1945. Tujuan nasional tersebut adalah :

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia.


2. Memajukan kesejahteraan umum.

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

4. Melaksanakan ketertiban dunia yang berasarkan kemerdekaan, perdamaian dan


keadilan sosial.9

4. Mengamalkan Nilai-Nilai luhur Pancasila sebagai pencegah terjainya SARA

Dan juga kita harus mengamalkan nilai-niai Pancasila di kehidupan sehari-hari mulai
dari sila pertama hingga sila kelima, antara lain:
9
a. Meyakini benar-benar bahwa Tuhan YME adalah yang menciptakan alam semesta
beserta isinya, termasuk makhluk manusia seperti kita.
b. Iman (percaya) dan taqwa yang telah anda miliki itu,kemudian anda
manifestasikan dalam kehidupan sehari-hari yang berupa ibadah terhadap-nya dan
berupa amalah-amalan baik kepada masyarakat (misalnya berakhlak,berbudi
luhur, bergotong royong memmbangun masyarakat)

c. Senantiasa berusaha menalaah/mempelajari ajaran tuhan melalui kitab-kitab suci


atau kitab agama guna memperluar pemahaman /pengertian anda tentang
ajaranyaNya lebih lanjut.

d. Dengan mengakui persamaan derajat dan persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia.

e. Mengembangkan sikap tenggang rasa.

f. Sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

g. Menjujung tinggi nilai kemanusiaan.

h. Cinta tanah air dan bangsa.

i. Musyawarah mufakat yang diliputi oleh semangat kekeluargaan.

j. Menghormati hak-hak orang lain.

k. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.10

7
.Soejadi,Pancasila sebagai sumber tata tertib hukum Indonesia,1999,Lukman Offset,Yogyakarta.
8
. Mustafa Kemal Pasha, Pancasila UUD 1945 dan Mekanisme Pelaksanaanya,1988,Mitra Gama
Widya,Yogyakarta.
9
M. Syamsudin dkk, Pendidikan Pancasila (Menempatkan Pancasila dalam Konteks Keislaman dan
Keindonesiaan),TotalMedia, 2009, Yogyakarta.
10
.H.M Arifin, Ideologi Pancasia Bimbingan Ke Arah Penghayatan dan Pemgamala Bagi Remaja,
( Jakarta :Golden Terayon Press, 1990).

BAB III

10
PENUTUP

1. Kesimpulan

Pancasila sebagai ideologi bangsa ini merupakan solusi yang tepat untuk
dijadikan pandangan hidup berbangsa dan bernegara. Dengan adanya keberagaman di
Indonesia serta tidak bisanya dihindari adanya suatu konflik, baik konflik berskala
kecil ataupun konflik berskala besar yang bisa menyebabkan terjadinya disintegrasi
terhadap bangsa ini akibat dari perbedaan yang ada maka diperlukannya adanya
pemahaman terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Dalam sila
pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa memuat nilai dimana setiap orang memiliki
kebebasan dalam beragama maka kita harus menghormati perbedaan tersebut. Dalam
sila kedua yaitu Kemanusian Yang Adil dan Beradab dimana menekankan
harusnyaada penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia. Sedangkan sila
ketiga yaitu Persatuan Indonesia menyerukan adanya persatuan antar bangsa
Indonesia, dimana kita harus meengedepankan persatuan dan kesatuan daripada
mementingkan kepentingan kelompok ataupun pribadi yang apalagi bisa
menimbulkan suatu konflik. Sila keempat yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan dan sila kelima yaitu
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang masing-masing memuat nilai
bahwa kita tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain dan menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Apabila nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat diamalkan dan


diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat maka integrasi bangsaa akn terjaga,
walaupun masih adanya konflik akibat SARA maka harus diberikan pemahaman yang
mendalam mengenai nilai-nilai dalam Pancasila.

2. Saran

11
Untuk menghindari adanya konflik akibat SARA maka kami kelompok 2
menekankan agar kita sebagai warga negara yang baik untuk tidak cepat terpancing
dengan isu-isu yang berkaitan dengan SARA dan mulai menjadikan Pancasila sebagai
ideologi kita sesuai dengan kedudukan Pancasila. Saran kami untuk pemerintah agar
lebih tegas dalam menuntaskan kasus-kasus yang ada, terutama kasus akibat konflik
SARA

DAFTAR PUSTAKA

12
Internet

Http://id.wikipedia.org/wiki/SARA ( diakses 10 Desember 2017)

Http://research.amikom.ac.id/index.php/sti/article/download/6184/4597 ( diakses 10
Desember 2017)
Https://kbbi.web.id/primordialisme ( diakses 10 Desember 2017)

Buku

Ubaidillah, A. dan Adul Rojak.Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education). Jakarta:


ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

H.M,Arifin.Ideologi Pancasia Bimbingan Ke Arah Penghayatan dan Pemgamala Bagi


Remaja.Jakarta :Golden Terayon Press.

Mustafa Kemal Pasha dkk.Pancasila Dalam Tinjauan Historis, Yuridis, dan


Filosofis.Yogyakarta :Citra Karsa Mandiri..

Soejadi.Pancasila Sebagai Sumber Tata Tertib Hukum Indonesia.Yogyakarta:


Lukman Offset.

Pasha,Mustafa Kemal.Pancasila UUD 1945 dan Mekanisme Pelaksanaanya.Yogyakarta:


Mitra Gama Widya,

M. Syamsudin dkk.Pendidikan Pancasila (Menempatkan Pancasila dalam Konteks Keislaman


dan Keindonesiaan).Yogyakarta:TotalMedia.

13

Anda mungkin juga menyukai