Anda di halaman 1dari 16

INTEGRASI &

DISINTEGRASI NASIONAL
Oleh
Alamsyah
Fadlih
Hendry
Nizar

Integrasi
Pengertian : berasal Dari bahasa Inggris integration
yang berarti keseluruhan.
Integrasi Nasional : pembauran warga masyarakat
menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat kedalam satu
kesatuan social. Diatas tumbuhnya consensus
(kesepakatan) di antara sebagian besar anggota
masyarakat tentang nilai- nilai kemasyarakatan yang
bersifat fundamental (mendasar).

Bentuk Integrasi Nasional


Asimilasi
Akulturasi

Faktor Integrasi
sisi sosial
Factor internal : kesadaran diri sebagai makhluk social, tuntutan
kebutuhan, dan semangat gotong royong.
Factor eksternal : tuntutan perkembangan zaman, persaman
kebudayaan, terbukanya kesempatan, berpartisipasi dalam
kehidupan bersama, persamaan visi, dan tujuan, sikap toleransi,
adanya consensus nilai, dan adanya tantangan dari luar.
Sisi nasional
(1)Pancasila, (2)Bhineka Tunggal Ika, (3) Rasa cinta tanah air, (4)
Perasaan senasib sepenanggungan

Faktor-Faktor Penghambat Integrasi


Nasional
a.Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam)
b. Wilayah negara yang begitu luas
c.Lemahnya nila-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh
budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
d. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan
pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai
rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama,
Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan,
demonstrasi dan unjuk rasa.
e.
Adanya paham etnosentrisme di antara beberapa suku bangsa
yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan
menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

Ancaman dan Tantangan Integrasi


Nasional
Birokrasi sipil dan militer
Partai Politik.
Sistem Pendidikan Nasional
Kemajuan Teknologi Komunikasi dan Transportasi.

Gangguan Integrasi Nasional


Geograf
Demograf
Ideologi
Politik
Ekonomi
Sosial Budaya
Pertahanan Keamanan

Syarat Berhasilnya Integrasi


Nasional
Mengedepankan identitas bersama
Menerapkan sistem sosial yang bersifat kolektiva sosial
dalam masyarakat dalam segala bidang.
Membiasakan system kepribadian yang terintegrasi
dengan nilai- nilai social kemasyarakatan yang terwujud
dalam pola- pola penglihatan (persepsi), perasaan
(cathexis).
Mendasarkan pada nasionalisme yang tidak
diklasifkasikan atas persamaan ras, melainkan identitas
kenegaraan.

Contoh wujud Integrasi Nasional


1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia yang
diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah terdapat anjungan dari semua
propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27 provinsi). Setiap anjungan menampilkan rumah adat beserta
aneka macam hasil budaya di provinsi itu, misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas daerah, dan
sebagainya.
2. Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita berbeda dengan teman, tetangga atau
saudara, kita harus saling menghormati.
3. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain, bahkan mau mempelajari
budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau Sumatra, belajar menari legong yang merupakan
salah satu tarian adat Bali. Selain anjungan dari semua propinsi di Indonesia, di dalam komplek Taman
Mini Indonesia Indah juga terdapat bangunan tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di
Indonesia, yaitu masjid (untuk agama Islam), gereja (untuk agama Kristen dan Katolik), pura (untuk
agama Hindu) dan wihara (untuk agama Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu itu agama resmi di
Indonesia baru 5 (lima) macam.
4. Diadakan Pekan Olahraga Nasional (PON), yaitu perlombaan bidang olahraga tingkat nasional yang
diselenggarakan setiap 4 (empat) tahun sekali. Melalui Pekan Olahraga Nasional akan terpupuk
persatuan Indonesia dan menggali potensi para atlet daerah untuk dapat berkembang mewakili negara
di tingkat internasional.

DISINTEGRASI
Pengertian : Disintegrasi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah suatu keadaan tidak bersatu padu atau
keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau
persatuan; perpecahan. Disintegrasi secara harfah
difahami sebagai perpecahan suatu bangsa menjadi
bagian-bagian yang saling terpisah (Websters New
Encyclopedic Dictionary 1994).

Pola Disintegrasi Sosial


Pertama, kebodohan dan kemiskinan, jaminan
pendidikan untuk orang banyak yang tidak tersedia.
Kedua, penyimpangan yang mengganggu kepentinagn
umum dengan modus operandi yang beragam,
penyimpangan lain yaitu ketergantungan obat dan
heroin dan penyakit menular seksual.
Ketiga, rendahnya ketaatan publik terhadap berbagai
peraturan dan suatu komunal. Nilai kemanusiaan
menipis.
Keempat, tidak berfungsinya institusi-institusi sosial
dan jaringan sosial karena persoalan birokrasi

Gejala Disintegrasi
Secara umum gejala disintegrasi sosial ditandai oleh halhal berikut ini :
1. sebagian masyarakat tidak mematuhi aturan dan
norma yang ada
2.muncul silang pendapat di antara anggota masyarakat
tentang
tujuan yang akan dicapai
3. wibawa dan karisma para pemimpin semakin pudar
4. sanksi dan hukuman yang tidak dilaksanakan secara
benar dan konsekuen

Bentuk disintegrasi sosial antara


lain:
1. Pemberontakan atau pergolakan daerah
2. Aksi protes dan demontrasi
3.Kriminalitas
4. Kenakalan remaja

Faktor Disintegrasi
Geograf. Letak Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Daerah yang berpotensi untuk memisahkan diri adalah
daerah yang paling jauh dari ibu kota, atau daerah yang besar pengaruhnya dari negara
tetangga atau daerah perbatasan, daerah yang mempunyai pengaruh global yang besar,
seperti daerah wisata, atau daerah yang memiliki kakayaan alam yang berlimpah.
Demograf. Pengaruh (perlakuan) pemerintah pusat dan pemerataan atau penyebaran
penduduk yang tidak merata merupakan faktor dari terjadinya disintegrasi bangsa, selain
masih rendahnya tingkat pendidikan dan kemampuan SDM.
Kekayaan Alam. Kekayaan alam Indonesia yang sangat beragam dan berlimpah dan
penyebarannya yang tidak merata dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya
disintegrasi bangsa, karena hal ini meliputi hal-hal seperti pengelolaan, pembagian hasil,
pembinaan apabila terjadi kerusakan akibat dari pengelolaan.
Ideologi. Akhir-akhir ini agama sering dijadikan pokok masalah didalam terjadinya konflik
di negara ini, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap agama yang
dianut dan agama lain. Apabila kondisi ini tidak ditangani dengan bijaksana pada akhirnya
dapat menimbulkan terjadinya kemungkinan disintegrasi bangsa, oleh sebab itu perlu
adanya penanganan khusus dari para tokoh agama mengenai pendalaman masalah agama
dan komunikasi antar pimpinan umat beragama secara berkesinambungan.

Faktor Disintegrasi
Politik. Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk menyulut berbagai
ketidak nyamanan atau ketidak tenangan dalam bermasyarakat dan sering
mengakibatkan konflik antar masyarakat yang berbeda faham apabila tidak
ditangani dengan bijaksana akan menyebabkan konflik sosial di dalam masyarakat.
Selain itu ketidak sesuaian kebijakan-kebijakan pemerintah pusat yang diberlakukan
pada pemerintah daerah juga sering menimbulkan perbedaan kepentingan yang
akhirnya timbul konflik sosial karena dirasa ada ketidak adilan didalam pengelolaan
dan pembagian hasil atau hal-hal lain seperti perasaan pemerintah daerah yang sudah
mampu mandiri dan tidak lagi membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat, konflik
antar partai, kabinet koalisi yang melemahkan ketahanan nasional dan kondisi yang
tidak pasti dan tidak adil akibat ketidak pastian hukum.
Ekonomi. Krisis ekonomi yang berkepanjangan semakin menyebabkan sebagian besar
penduduk hidup dalam taraf kemiskinan. Kesenjangan sosial masyarakat Indonesia
yang semakin lebar antara masyarakat kaya dengan masyarakat miskin dan adanya
indikasi untuk mendapatkan kekayaan dengan tidak wajar yaitu melalui KKN.
Sosial Budaya. Pluralitas kondisi sosial budaya bangsa Indonesia merupakan sumber
konflik apabila tidak ditangani dengan bijaksana. Tata nilai yang berlaku di daerah
yang satu tidak selalu sama dengan daerah yang lain. Konflik tata nilai yang sering
terjadi saat ini yakni konflik antara kelompok yang keras dan lebih modern dengan
kelompok yang relatif terbelakang.

Upaya Pencegahan Disintegrasi


1. Hukum di Indonesia harus tegas demi menjaga persatuan (integrasi),
serta tidak menimbulkan perpecahan (disintegrasi) wilayah dan ideologi.
2. Hukum di Indonesia harus berdasarkan Pancasila dan tidak untuk
mementingkan golongan ataupun pribadi melainkan demi kepentingan
negara.
3. Keadilan harus dijunjung tinggi, tidak ada penyalahgunaan hukum atau
penindasan.
4. Toleransi antar agama dan ras harus ditingkatkan.
5. Meningkatkan rasa Nasionalisme.
6. Upaya integrasi nasional harus dijalankan semaksimal mungkin dan
dilakukan oleh setiap warga negara.

Anda mungkin juga menyukai