Anda di halaman 1dari 10

Populasi (Statistika)

Dalam statistika, populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai


karakteristik yang sama dan menjadi objek inferensi,
Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua konsep dasar, populasi
sebagai keseluruhan data, baik nyata maupun imajiner, dan sampel, sebagai
bagian dari populasi yang digunakan untuk melakukan inferensi
(pendekatan/penggambaran) terhadap populasi tempatnya berasal. Sampel
dianggap mewakili populasi. Sampel yang diambil dari populasi satu tidak
dapat dipakai untuk mewakili populasi yang lain.
Suatu sensus dilakukan untuk mendapatkan karakteristik populasi secara
nyata. Karakteristik yang dimiliki oleh populasi dinamakan parameter. Bagi
suatu karakteristik yang dimiliki sampel (disebut statistik), nilai parameter
adalah nilai harapannya (expected value).
Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang
dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala, nilai, peristiwa,
sikap hidup, dan sebagainya yang menjadi pusat perhatian dan menjadi
sumber data penelitian.Apabila kita lihat definisi tersebut, pengertian
populasi bisa sangat beragam sehingga kita harus mendefinisikan populasi
tersebut dengan jelas dan tepat.
Berikut ini adalah contoh suatu populasi:

Populasi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad)

Populasi Mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta)

Populasi Mahasiswa Agroteknologi, Faperta, Unpad

Populasi Mahasiswa Agroteknologi Angkatan 2009, Faperta, Unpad

Populasi Mahasiswa Agroteknologi Kelas A, Angkatan 2009, Faperta,


Unpad

Apabila kita perhatikan contoh populasi di atas, pengertian populasi di sana


bersifat relatif, pendefinisiannya tergantung dari si Peneliti, apakah dia ingin

mengetahui Populasi Mahasiswa Unpad secara keseluruhan ataukah hanya


tertarik pada populasi mahasiswa Agroteknologi angkatan 2009 saja.
Kita harus hati-hati dalam mendefinisikan suatu populasi. Populasi harus
didefinisikan dengan jelas dan tepat. Misalnya, kita ingin mengetahui ratarata nilai IPK mahasiswa Unpad. Berarti parameter/sifat/ciri yang ingin
diketahui adalah rata-rata nilai IPK mahasiswa dan obyek yang ditelitinya
adalah Mahasiswa Unpad. Jika kita merumuskan populasi seperti ini,
rumusannya sudah jelas tapi belum tepat. Jelas maksudnya: (1) parameter
yang ingin diteliti sudah jelas, yaitu Nilai IPK mahasiswa Unpad dan bukan
parameter lain, seperti tinggi, nilai IQ dan sebagainya (2) populasinya hanya
mahasiswa Unpad bukan nilai IPK mahasiswa dari universitas lain. Belum
tepat maksudnya, apabila kita berbicara tentang mahasiswa Unpad
cakupannya cukup luas. Apakah kita akan mendata nilai IPK semua
mahasiswa Unpad dari semua angkatan, baik yang masih aktif, non aktif,
meninggal, DO, maupun yang sudah lulus?
Dengan demikian, batasan ruang lingkup dari populasi yang akan diteliti
harus didefinisikan dengan jelas dan tepat, karena semua kesimpulan yang
nantinya akan diperoleh dari hasil penarikan contoh (sampel) hanya berlaku
untuk populasi yang dimaksud, bukan untuk populasi yang berada diluar
batasan ruang lingkup yang diberikan.

Perhatikan pendefinisian populasi berikut:


Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Agroteknologi
Angkatan 2009, Faperta Unpad, yang masih aktif
Pendefinisian populasi seperti ini sudah jelas batas ruang
lingkupnya, sehingga kesimpulan apapun yang diberikan terhadap
suatu sampel yang diambil dari populasi tersebut hanya berlaku
untuk populasi yang dibatasi oleh Mahasiswa Agroteknologi
Angkatan 2009, Faperta, Unpad, yang masih aktif kuliah dan tidak
berlaku untuk mahasiswa lainnya yang berada diluar ruang lingkup
tersebut. Jadi hanya menggambarkan keadaan rata-rata nilai IPK
mahasiswa pada ruang lingkup tersebut.

Populasi dapat dibagi berdasarkan keadaan (kompleksitasnya) dan


berdasarkan ukurannya. Menurut keadaannya populasi dapat dibagi menjadi
dua bagian yaitu Populasi Homogen, dan Populasi heterogen. Berdasarkan
ukurannya, populasi juga dibagi menjadi dua bagian yaitu Populasi
terhingga, dan Populasi tak terhingga.

Populasi berdasarkan keadaannya:


Populasi Homogen: populasi dikatakan homogen apabila unsur-unsur dari
populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif seragam satu sama
lainnya. Karakteristik seperti ini banyak ditemukan di bidang eksakta,
misalnya air, larutan, dsb. Apabila kita ingin mengetahui manis tidaknya
secangkir kopi, cukup dengan mencoba setetes cairan kopi tersebut. Setetes
cairan kopi sudah bisa mewakili kadar gula dari secangkir kopi tersebut.
Populasi Heterogen: populasi dikatakan heterogen apabila unsur-unsur
dari populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif berbeda satu sama
lainnya. Karakteristik seperti ini banyak ditemukan dalam penelitian sosial
dan perilaku, yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan
manusia yang bersifat unik dan kompleks. Misalnya, apabila kita ingin
mengetahui rata-rata IQ mahasiswa Unpad angkatan 2009 (berarti rata-rata
dari semua Fakultas). Jelas, rata-rata IQ mahasiswa antar Fakultas
kemungkinan besar bervariasi, IQ mahasiswa Fakultas Kedokteran relatif
lebih tinggi dibanding dengan rata-rata IQ mahasiswa Fakultas lainnya,
sehingga kita bisa mengatakan bahwa populasi tersebut keadaannya
heterogen. Untuk mengatasi populasi yang heterogen dalam melakukan
penelitian, perlu adanya pengelompokan berdasarkan karakteristiknya,
sehingga dari populasi yang ada digrupkan dalam beberapa kelompok, yang
nantinya kelompok-kelompok tersebut akan hogomen dalam kelompoknya,
tetapi kelompok-kelompok tersebut sangat heterogen diantara kelompkonya.
Pada pemisalan sebelumnya, kelompok identik dengan Fakultas.
Populasi berdasarkan ukurannya:
Populasi terhingga: Populasi dikatakan terhingga bilamana anggota
populasi dapat diperkirakan atau diketahui secara pasti jumlahnya, dengan
kata lain, jelas batas-batasnya secara kuantitatif, misalnya:

Banyaknya Mahasiswa Agroteknologi Kelas A, Angkatan 2009, Faperta,


Unpad

Tinggi penduduk yang ada di kota tertentu

Panjang ikan di sebuah danau

Populasi tak hingga: populasi dikatakan tak hingga bilamana anggota


populasinya tidak dapat diperkirakan atau tidak dapat diketahui jumlahnya,
dengan kata lain, batas-batasnya tidak dapat ditentukan secara kuantitatif,
misalnya:

Air di lautan

Banyaknya pasir yang ada di Pantai Pangandaran.

Banyaknya anak yang menderita kekurangan gizi

Kedalaman suatu danau yang diukur dari berbagai titik

Namun demikian, dalam praktek kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai


adanya populasi terhingga dianggap sebagai populasi tak terhingga, dan
hal seperti ini dibenarkan secara statistika, misalnya banyaknya orang
Indonesia yang merokok, banyaknya penduduk Indonesia sekarang, dan
sebagainya.

Sampel (Statistika)
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang
sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu
sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya
mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel
menjadi penentu baik tidaknya sample yang diambil. Terdapat dua cara
pengambilan sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita dan tidak acak
(non-random)/non-probabilita.

Acak/Random
Artinya setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan dan peluang yang
sama untuk dipilih sebagai samplet.

Pengambilan acak sederhana (Simple random sampling)


Merupakan sistem pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan
undian atau tabel angka random. Tabel angka random merupakan tabel yang
dibuat dalam komputer berisi angka-angka yang terdiri dari kolom dan baris,
dan cara pemilihannya dilalukan secara bebas.Pengambilan acak secara
sederhana ini dapat menggunakan prinsip pengambilan sampel dengan
pengembalian ataupun pengambilan sampel tanpa pengembalian.
Kelebihan: mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota sampel,
dan kemampuan menghitung standard error.
Kekurangan: tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara
acak akan merepresentasikan populasi secara tepat.
Pengambilan acak secara sistematis (Systematic random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan
menggunakan selang interval tertentu secara berurutan. Misalnya, jika ingin
mengambil 1000 sampel dari 5000 populasi secara acak, maka kemungkinan
terpilihnya 1/5. Diambil satu angka dari interval pertama antara angka 1-5,
dan dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya dari interval selanjutnya.
Kelebihan: lebih praktis dan hemat dibanding dengan pengambilan acak
sederhana.

Kekurangan: tidak bisa digunakan pada penelitian yang heterogen karena


tidak mampunya menangkap keragaman populasi heterogen.
Pengambilan acak berdasar lapisan (Stratified random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisan-lapisan
tertentu dan masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama.
Kelebihan: lebih tepat dalam menduga populasi karena variasi pada populasi
dapat terwakili oleh sampel.
Kekurangan: harus memiliki informasi dan data yang cukup tentang variasi
populasi penelitian, kadang-kadang ada perbedaan jumlah yang besar antar
masing-masing strata.
Pengambilan acak berdasar area (Cluster sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan areanya.
Setiap area memiliki jatah terambil yang sama.
Kelebihan: lebih tepat menduga populasi karena variasi dalam populasi
dapat terwakili dalam sampel. Kekurangan: memerlukan waktu yang lama
karena harus membaginya dalam area-area tertentu.
Tidak acak (Non-random sampling)
Masing-masing anggota tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih
anggota sampel
Pengambilan sesaat (Accidental/haphazard sampling)
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tiba-tiba
berdasarkan siapa yang ditemui oleh peneliti. Misalnya, reporter televisi
mewawancarai warga yang kebetulan sedang lewat.
Kelebihan: praktis.
Kekurangan: belum tentu responden memiliki karakteristik yang dicari oleh
peneliti.
Pengambilan menurut jumlah (Quota sampling)
Merupakan pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah yang
diinginkan oleh peneliti.
Kelebihan: praktis karena jumlah sudah ditentukan dari awal.
Kekurangan: adalah bias, belum tentu mewakili seluruh anggota populasi.
Pengambilan menurut tujuan (Purposive sampling)
Merupakan pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan
pertimbangan tertentu dari peneliti.

Kelebihan: tujuan dari peneliti dapat terpenuhi.


Kekurangan: belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.
Pengambilan beruntun (Snow-ball sampling)
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan sistem
jaringan responden. Mulai dari mewawancarai satu responden. Kemudian,
responden tersebut akan menunjukkan responden lain dan responden lain
tersebut akan menunjukkan responden berikutnya. Hal ini dilakukan secara
terus-menerus sampai dengan terpenuhinya jumlah anggota sampel yang
diingini oleh peneliti.
Kelebihan: bisa mendapatkan responden yang kredibel di bidangnya.
Kekurangan: memakan waktu yang cukup lama dan belum tentu mewakili
keseluruhan variasi yang ada.

Dalam statistik inferensial, kita ingin mengetahui gambaran karakteristik


tertentu dari suatu populasi, namun terkadang hal tersebut terkadang tidak
mungkin dan tidak praktis untuk mengamati seluruh obyek/individu yang
menyusun suatu populasi. Pedagang eceran beras hanya meneliti
segenggam beras untuk menentukan kualitas sekarang beras. Pedagang
emas hanya meneliti bekas gosokan dari perhiasan tersebut untuk
menentukan kualitas emas perhiasan tersebut. Peneliti lingkungan hanya
meneliti beberapa milliliter air untuk menentukan kualitas air pada suatu
sungai atau danau. Pertanyaannya, mengapa tidak meneliti secara
keseluruhan, bukankah hasilnya akan lebih baik dan lebih tepat?
Mengingat seorang peneliti dalam melakukan penelitian penuh dengan
keterbatasan baik dari segi biaya, waktu, dan lain sebagainya maka
penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi atau data yang
diinginkan sesuai dengan permasalah yang diteliti ditempuh dengan
mengambil sebagian dari populasi, dengan mempertimbangkan ketebatasan
yang ada dari peneliti. Bagian dari populasi tersebut sebagai tempat untuk
mengumpulkan informasi dinamakan contoh (sampel).
Dengan demikian, sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih
dengan menggunakan aturan-aturan tertentu, yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan sifat atau ciri yang
dimiliki populasi.

Dari definisi tersebut jelas bahwa sampel yang kita ambil digunakan untuk
menggambarkan karakteristik suatu populasi, atau dengan kata lain, sampel
digunakan untuk menggeneralisasi suatu populasi. Dengan demikian,
sampel harus betul-betul bersifat representatif sehingga dapat mewakili dan
mencerminkan karakteristik populasi dari mana sampel itu diambil.

Seorang peneliti, jarang mengamati keseluruhan populasi karena


dua alasan:

Biaya terlalu tinggi dan


Populasi bersifat dinamis, yaitu unsur-unsur populasi bisa berubah dari
waktu ke waktu.

Ada tiga keuntungan utama pengambilan sampel:

Biaya lebih rendah,

Pengumpulan data lebih cepat, dan

Hal ini mungkin untuk memastikan keseragaman dan untuk


meningkatkan akurasi dan kualitas data karena kumpulan data lebih kecil .

Jenis-Jenis sampel
Dalam proses pemilihan sampel ada dua faktor penentu yang berperan
yaitu:

Ada atau tidak adanya faktor pengacakan, dan

Peran orang yang memilih (mengambil) sampel tersebut.

Pada proses pengambilan sampel dengan menggunakan faktor pengacakan


didalamnya termasuk unsur-unsur peluang, sedangkan peran dari orang
pemilih sampel dapat bersifat obyektif dan dapat pula bersifat subyektif.
Yang dimaksud dengan sikap obyektif dalam memilih sampel adalah suatu
cara pemilihan sampel yang menggunakan metode tertentu yang jelas,
sehingga penarikan sampel tersebut bila dilakukan oleh orang lain akan
diperoleh hasil yang tidak jauh berbeda dari penarikan sampel sebelumnya,
dalam menduga sifat atau ciri populasinya. Jadi dengan pengambilan sampel
dengan menggunakan metode tertentu dan jelas, akan diperoleh sampel
yang konsisten, artinya bila pengambilan sampel dilakukan secar berulangulang terhadap populasi yang sama hasilnya tetap terkendali dalam arti
tetap menggambarkan sifat atau ciri dari populasinya, walaupun hasilnya
tidak persis sama antara yang satu dengan yang lainnya.
Sifat subyektif dalam memilih sampel adalah suatu pemilihan sampel
dengan melibatkan pertimbangan pribadi dari pengambil sampel untuk
mengambil sampel yang baik menurut versinya sendiri (versi peneliti).
Dengan demikian sampel yang diperoleh merupakan sampel yang berbias,
apalagi orang yang memilih cotnoh sampel mempunyai latar belakang yang
kurang terhadap konsep statistika khususnya konsep tentang teori penarikan
sampel.

Anda mungkin juga menyukai