Anda di halaman 1dari 3

Nama : H. ANDY SOSIAWAN, SE., M.

Si
Program Pelatihan : Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP)
Materi : Manajemen Pengawasan
Angkatan : 2 TAHUN 2021
Instansi Peserta : Kecamatan Cikupa

MANAJEMEN PENGAWASAN

Pengertian dan fungsi manajemen pengawasan adalah pembahasan yang akan diuraikan
dengan detail pada artikel berikut ini. Dan yang menjadi fokus pembahasan yang akan di
jelaskan yakni sebagai berikut :
1. Pengertian Manajemen.
2. Fungsi Manajemen.
3. Pengertian Pengawasan.

Pengertian Manajemen
Arti manajemen adalah suatu seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain didalam ilmu
ekonomi serta proses pengorganisasian yang disingkat POAC seperti :

1. Perencanaan (planning).
2. Pengorganisasian (organizing).
3. Pergerakan (actuating).
4. Pengendalian atau pengawasan (controlling).

Sehingga definisi manajemen adalah suatu proses dimana pelaksanaan tujuan yang telah


ditetapkan diselenggarakan dan diawasi oleh seorang manajer. Pengertian Manajer
adalah orang yang mengendalikan dan mengawasi proses pelaksanaan suatu pekerjaan atau
kegiatan pada suatu perusahaan atau organisasi.

Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah suatu elemen dasar yang selalu terdapat didalam sebuah proses
manajemen yang kemudian menjadi ukuran/patokan bagi manajer didalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun fungsi manajemen yang secara
umum adalah yakni dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Fungsi Perencanaan (Planning)


Pengertian perencanaan atau planning adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk membuat
suatu rencana demi meraih tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu perusahaan atau organisasi.
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Pengertian pengorganisasian atau organizing adalah suatu pembagian kegiatan/kerja yang
terbilang besar menjadi kedalam suatu kegiatan/kerja yang kecil sehingga terbentuklah masing-
masing tugas agar lebih mudah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Fungsi Pengarahan (Directing)


Pengertian pengarahan atau directing adalah suatu usaha tindakan agar seluruh elemen anggota
kelompok didalam perusahaan atau organisasi supaya untuk dengan giat berusaha demi meraih
tujuan yang telah ditetapkan.

Pengertian Pengawasan
Menurut Herujito (2006:242) definisi pengawasan (controlling) sebagai elemen atau fungsi
keempat manajemen ialah mengamati dan mengalokasikan dengan tepat penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi. Dalam praktek kita lihat, kegagalan suatu rencana atau aktivitas
bersumber pada dua hal, yaitu :
1. Akibat pengaruh di luar jangkauan manusia (force major).
2. Pelaku yang mengerjakannya tidak memenuhi persyaratan yang diminta.

Kemudian menurut Terry dan Leslie (2005:238) Pengawasan adalah proses mengevaluasikan


pelaksanaan kerja dengan membandingkan pelaksanaan aktual dengan apa yang diharapkan (goal
and objectives) serta mengambil tindakan yang perlu.

Sedangkan menurut Siagian (2005:125) Pengawasan sebagai salah satu fungsi organik
manajemen merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin
bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya. Sebagai fungsi organik, pengawasan merupakan salah satu tugas mutlak
diselenggarakan oleh semua orang yang menduduki jabatan manajerial, mulai dari manajer
puncak hingga para manajer rendah yang secara langsung mengendalikan kegiatan-kegiatan
teknis yang diselenggarakan oleh semua petugas operasional.

Menurut Bohari (2002:3) pengertian pengawasan yang sesungguhnya yaitu suatu upaya agar apa
yang telah direncanakan sebelumnya diwujudkan dalam waktu yang telah ditantukan serta untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan dan kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan tadi, sehingga
berdasarkan pengamatan-pengamatan tersebut dapat diambil suatu tindakan untuk
memperbaikinya, demi tercapainya wujud semula.

Schermerhorn (dalam Sule dan Saefullah, 2005:317) mendefenisikan pengawasan sebagai proses
dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian
hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
Definisi tersebut sejalan dengan pengertian pengawasan menurut Stoner (dalam Sule dan
Saefullah, 2005:317) yang mengatakan bahwa pengawasan adalah proses untuk memastikan
bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah dirancanakan.

Sedangkan Mockler (dalam Sule dan Saefullah, 2005:317) secara lengkap menguraikan bahwa
pada intinya pengawasan tidak hanya berfungsi untuk menilai apakah sesuatu itu bejalan atau
tidak, akan tetapi termasuk tindakan koraksi yang mungkin diperlukan mampu mementukan
sekaligus penyesuaian standar yang tekait dengan pencapaian tujuan dari waktu ke waktu.

Kemudian Koontz dan O’Donnell (dalam Silalahi, 2005:5) Pengawasan adalah pengukuran dan
perbaikan kegiatan-kegiatan bawahan untuk menjamin bahwa kejadian-kejadian sesuai dengan
rencana-rencana.

Lebih lanjut mengenai teori konsep pengawasan, Wursanto (2002:270) menyatakan


bahwa, pengawasan atau controlling bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan
tugas/pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan menyangkut kegiatan
membandingkan antara hasil nyata yang dicapai dengan standar yang telah ditetapkan, dan
apabila pelaksanaannya menyimpang dari rencana maka perlu diadakan koreksi seperlunya.
Organisasi akan mencapai sasarannya apabila pimpinan mampu melaksanakan fungsi
pengawasan dengan sebaik-baiknya.
Sedangkan menurut Simbolon (2004:61) pengawasan ialah suatu proses dimana pimpinan ingin
mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya sesuai dengan
rencana, perintah, tujuan, kebijakan yang telah ditentukan. Jelasnya pengawasan harus
berpedoman terhadap hal-hal berikut :

1. Rencana (planning) yang harus ditentukan.


2. Perintah (orders) terhadap pelaksanaan pekerjaan (performance).
3. Tujuan.
4. Kebijakan yang telah ditentukan sebelumnya.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan adalah serangkaian proses evaluasi
terhadap pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan, guna menjamin bahwa semua pekerjaan
yang sedang berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan/direncanakan. Dengan adanya
pengawasan, kesalahan-kesalahan yang telah terjadi diharapkan dapat diperbaiki dan tidak
terulang dikemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai