Si
Program Pelatihan : Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP)
Materi : Manajemen Pengawasan
Angkatan : 2 TAHUN 2021
Instansi Peserta : Kecamatan Cikupa
MANAJEMEN PENGAWASAN
Pengertian dan fungsi manajemen pengawasan adalah pembahasan yang akan diuraikan
dengan detail pada artikel berikut ini. Dan yang menjadi fokus pembahasan yang akan di
jelaskan yakni sebagai berikut :
1. Pengertian Manajemen.
2. Fungsi Manajemen.
3. Pengertian Pengawasan.
Pengertian Manajemen
Arti manajemen adalah suatu seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain didalam ilmu
ekonomi serta proses pengorganisasian yang disingkat POAC seperti :
1. Perencanaan (planning).
2. Pengorganisasian (organizing).
3. Pergerakan (actuating).
4. Pengendalian atau pengawasan (controlling).
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah suatu elemen dasar yang selalu terdapat didalam sebuah proses
manajemen yang kemudian menjadi ukuran/patokan bagi manajer didalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun fungsi manajemen yang secara
umum adalah yakni dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pengertian Pengawasan
Menurut Herujito (2006:242) definisi pengawasan (controlling) sebagai elemen atau fungsi
keempat manajemen ialah mengamati dan mengalokasikan dengan tepat penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi. Dalam praktek kita lihat, kegagalan suatu rencana atau aktivitas
bersumber pada dua hal, yaitu :
1. Akibat pengaruh di luar jangkauan manusia (force major).
2. Pelaku yang mengerjakannya tidak memenuhi persyaratan yang diminta.
Sedangkan menurut Siagian (2005:125) Pengawasan sebagai salah satu fungsi organik
manajemen merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin
bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya. Sebagai fungsi organik, pengawasan merupakan salah satu tugas mutlak
diselenggarakan oleh semua orang yang menduduki jabatan manajerial, mulai dari manajer
puncak hingga para manajer rendah yang secara langsung mengendalikan kegiatan-kegiatan
teknis yang diselenggarakan oleh semua petugas operasional.
Menurut Bohari (2002:3) pengertian pengawasan yang sesungguhnya yaitu suatu upaya agar apa
yang telah direncanakan sebelumnya diwujudkan dalam waktu yang telah ditantukan serta untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan dan kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan tadi, sehingga
berdasarkan pengamatan-pengamatan tersebut dapat diambil suatu tindakan untuk
memperbaikinya, demi tercapainya wujud semula.
Schermerhorn (dalam Sule dan Saefullah, 2005:317) mendefenisikan pengawasan sebagai proses
dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian
hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
Definisi tersebut sejalan dengan pengertian pengawasan menurut Stoner (dalam Sule dan
Saefullah, 2005:317) yang mengatakan bahwa pengawasan adalah proses untuk memastikan
bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah dirancanakan.
Sedangkan Mockler (dalam Sule dan Saefullah, 2005:317) secara lengkap menguraikan bahwa
pada intinya pengawasan tidak hanya berfungsi untuk menilai apakah sesuatu itu bejalan atau
tidak, akan tetapi termasuk tindakan koraksi yang mungkin diperlukan mampu mementukan
sekaligus penyesuaian standar yang tekait dengan pencapaian tujuan dari waktu ke waktu.
Kemudian Koontz dan O’Donnell (dalam Silalahi, 2005:5) Pengawasan adalah pengukuran dan
perbaikan kegiatan-kegiatan bawahan untuk menjamin bahwa kejadian-kejadian sesuai dengan
rencana-rencana.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan adalah serangkaian proses evaluasi
terhadap pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan, guna menjamin bahwa semua pekerjaan
yang sedang berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan/direncanakan. Dengan adanya
pengawasan, kesalahan-kesalahan yang telah terjadi diharapkan dapat diperbaiki dan tidak
terulang dikemudian hari.