Anda di halaman 1dari 38

PENYUSUNAN

REGISTER RESIKO
OPD
Kamis, 12 Agustus 2021
KETERKAITAN ANTARA SPIP DENGAN
MANAJEMEN RISIKO
DASAR HUKUM
PENYELENGGARAAN SPIP
UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara, Pasal 58 ayat (1) dan (2):

“Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan


akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku
Kepala Pemerintah mengatur dan menyelenggarakan Sistem
Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah secara
menyeluruh. SPI ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.”

PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah:

“SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai
untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.”
FRAMEWORK DASAR HUKUM PENILAIAN PENYELENGGARAN SPIP

PENYELENGGARAAN SPIP

PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP

Diturunkan

Perka BPKP No: PER-1326/K/LB/2009 tentang


Pedoman Teknis Penyelenggaraan SPIP

PENILAIAN MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP

Perka BPKP 4/2016


Peraturan BPKP No: 5
PROSES SE-001/D3/02/2018
Tahun 2021
SA dan tentang Pedoman
SE-002/D3/02/2018 Penilaian Maturitas
SE-01/D3/02/2019
Digantikan Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah pada
PROSES Perdep PPKD No. Kementerian/Lembaga/
QA 4/2017
Pemerintah Daerah
DALAM PP 60 TAHUN 2008
PIMPINAN INSTANSI PEMERINTAH MEMILIKI TANGGUNG JAWAB UNTUK:

1 3
MENYUSUN
MENCAPAI TUJUAN
PERENCANAAN DAN
ORGANISASI
MENETAPKAN PENILAIAN
RISIKO MELALUI 4 TUJUAN
TUJUAN
SPIP
ORGANISASI

LINGKUNGAN 2 KEGIATAN
PENGENDALIAN PENGENDALIAN
MEMBANGUN
SISTEM
SESUAI VISI MISI PENGENDALIAN EFEKTIVITAS & EFISIENSI
INTERN YANG
MEMADAI
KEANDALAN PELAPORAN
CASCADING SELARAS KEUANGAN
INFORMASI
DAN
PEMANTAUAN KOMUNIKASI PENGAMANAN ASET
ORIENTASI HASIL/ NEGARA
OUTCOME
KETAATAN TERHADAP
PROGRAM DAN PERATURAN
KEGIATAN TEPAT PERUNDANG UNDANGAN
Sumber: gambar diolah dari PP 60 Tahun 2008
TANTANGAN PENYELENGGARAAN DAN PENILAIAN
SPIP, MANAJEMEN RISIKO, DAN PENGAWASAN APIP SAAT INI

PENYELENGGARAAN BELUM DIARAHKAN


BELUM SALING UNTUK MENGAWAL
TERINTEGRASI TUJUAN ORGANISASI

BELUM TERINTEGRASI
PENILAIAN BELUM
DENGAN PENGENDALIAN
TERINTEGRASI
ATAS FRAUD

PENILAIAN BERFOKUS
PENILAIAN TERKESAN
PADA PEMBERIAN
DOCUMENT BASED
SKOR

AoI & REKOMENDASI AoI & REKOMENDASI


MASIH PARSIAL BELUM DIPANTAU
PENTINGNYA SPIP

Tercapainya tujuan organisasi


PEMAHAMAN
MANAJEMEN RISIKO
DEFINISI MANAJEMEN RISIKO

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/


metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk : penilaian
risiko, pengembangan strategis untuk mengelolanya, mitigasi risiko
dengan menggunakan perberdayaan/pengelolaam sumberdaya.

Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko


kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif
risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu.

10
MENGAPA MANAJEMEN RISIKO PENTING ???

MANFAAT:
 Tuntutan masyarakat o Keputusan yang lebih efektif
tentang peningkatan Good
o Efektivitas dalam pelaksanaan program-
program atau kegiatan
Governance
o Efektivitas pengalokasian dan penggunaan
 Perubahan lingkungan sumber daya
 Persyaratan investor o Standar yang tinggi dalam pelayanan
dan regulator pelanggan
o Standar yang tinggi dalam akuntabilitas
o Kreativitas dan inovasi dalam praktik
manajemen
o Peningkatan kapasitas
o Peningkatan moral organisasi
o Transparansi

11
PROSES MANAJEMEN RISIKO
• Identifikasi beberapa
opsi penanganan risiko
Penilaian Frekuensi • Memutuskan opsi
& Dampak risiko penanganan risiko
thd pencapaian
• Tujuan Instansi tujuan Penanganan
• Tujuan tingkat RISIKO MONITORIN
kegiatan G
Dan
ANALISIS
RISIKO REVIU
EVALUASI
RISIKO
Penetapan Perlu tidaknya
TUJUAN Identifikasi penanganan risiko
RISIKO lebih lanjut & prioritas
Memastikan bahwa penanganannya
manajemen risiko &
• Identifikasi perbaikan telah
kegiatan,penyeb
dilaksanakan sesuai
ab, dan proses
peristiwa
rencana
• Membuat daftar
risiko
PENGENDALIAN PELAKSANAAN KEGIATAN
(Permen KP Pasal 14 -17)
Penyelenggaraan SPIP diintegrasikan pada semua

1 kegiatan yang dilaksanakan melalui pengendalian rutin,


berkala, dan dengan pendekatan manajemen risiko

Pengendalian rutin meliputi: pengelolaan


2 organisasi, perencanaan, keuangan negara,
kepegawaian, dan kinerja

Pengendalian berkala dilaksanakan secara


berkala, meliputi: pengendalian kapasitas

3 SDM, penyusunan anggaran, PBJ, BMN,


penyelesaian kerugian negara, dan
penyerapan anggaran.

Pengendalian dengan pendekatan manajemen


4 risiko dirancang dan dimulai sejak
perencanaan kebijakan dan kegiatan/aktifitas.
Risiko adalah…..
Terjadinya
Suatu Suatu peluang
sesuatu yang
ketidakpastian yang hilang
tak diharapkan

(the risk of loss) (the risk of lost opportunity)


(the risk of volatility)
6
DEFINISI RISIKO
Definisi Risiko menurut AS/NZS 4360:2004 (Standards Australia and
Standards New Zealand (2004) :
“the chance of something happening that will have an impact on
objectives”
“kesempatan terjadinya sesuatu yang akan berdampak pada tujuan”

Definisi Risiko menurut Enterprise Risk Management - COSO (Committee of


Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) :
“Events with a negative impact represent risks, which can prevent value creation or
erode existing value”

“Suatu keadaan dengan dampak negatif merupakan risiko, yang dapat


mencegah penciptaan nilai atau mengikis nilai yang ada”

Definisi Risiko menurut Peraturan Deputi Bidang PPKD-BPKD


“Kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran.
Kejadian ini bisa sudah terjadi atau yang akan terjadi”

16
Jadi, risiko adalah…….

Tujuan
Strategi
Sasaran dan
Yang membawa akibat
atau
yang tidak diinginkan Target
atas:

17
Risiko adalah kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran.
Kejadian ini bisa sudah terjadi atau yang akan terjadi.
Risiko yang teridentifikasi telah menetapkan apa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana sesuatu dapat
terjadi (4W 1H) sehingga berpotensi berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan. Risiko harus
dipastikan bukanlah negasi tujuan (membalik tujuan)

Permasalahan terkait penilaian risiko :


◦ Penilaian Risiko masih bersifat formalitas dan belum menjadi pertimbangan dalam perencanaan
pengawasan;
◦ Rencana Tindak Pengendalian tidak ditindaklanjuti;
◦ Waktu pelaksanaan penilaian risiko tidak terstandar, dilakukan sewaktu- waktu;
◦ Penilaian Risiko bersifat manual belum menggunakan aplikasi;
◦ Tahapan penilaian risiko tidak dilakukan sesuai ketentuan;
◦ Penilaian risiko masih atas kegiatan operasional, belum atas tujuan strategis;
◦ Pejabat strategis belum dilibatkan dalam penilaian risiko;
Pengelolaan Risiko Strategis dan Operasional OPD
Tujuan : Mengendalikan risiko prioritas atas tujuan dan sasaran strategis OPD yang tertuang dalam

dokumen Perencanaan Strategis OPD (Renstra OPD). Sedangkan Pengelolaan risiko operasioal
OPD bertujuan mengendalikan risiko - risiko prioritas atas tujuan dan sasaran operasional
kegiatan utama OPD yang tertuang dalam dokumen perencanaan kerja tahunan OPD, seperti;
Penetapan Kinerja OPD (Perkin), dan Rencana Kerja OPD (Renja dan/atau RKPD). Pengelolaan
risiko strategis dan operasional tingkat OPD dilakukan oleh masing-masing Pimpinan OPD
bersama jajaran manajemennya, sebagai Unit Pemilik Risiko Tingkat Eselon 2 dan dibantu oleh
Unit Pemilik Risiko Tingkat Eselon 3 dan 4.

Koordinator teknis pengelolaan risiko strategis OPD dilakukan oleh


sekretaris OPD/Kepala Bagian/Kepala Bidang yang menanganai
perencanaan, sedangkan
Koordinator Teknis pengelolaan risiko operasional dikoordinasikan
oleh Kepala Sub Bagian yang menangani perencanaan pada OPD.
Penetapan struktur analisis risiko
Tujuan : Memberikan pemahaman yang sama bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan risiko di

lingkup pemerintah daerah (stakeholders) mengenai aspek-aspek pengelolaan risiko, yang antara
lain meliputi:
a. Sumber risiko, berasal dari internal dan eksternal.
 Risiko yang berasal dari faktor eksternal misalnya peraturan perundang-undangan baru,
perkembangan teknologi, bencana alam, dan gangguan keamanan.
 Risiko yang berasal dari faktor internal misalnya keterbatasan dana operasional, sumber
daya manusia yang tidak kompeten, peralatan yang tidak memadai, kebijakan dan
prosedur yang tidak jelas, dan suasana kerja yang tidak kondusif. (Sumber: Penjelasan
pasal 16 PP 60 tahun 2008)
b. Dampak risiko, diidentifikasi untuk mengetahui pengaruh atau akibat yang ditimbulkan
seandainya peristiwa/kejadian yang menghambat pencapaian tujuan terjadi.
c. Pihak yang terkena dampak, diidentifikasi untuk mengetahui pengaruh dampak tersebut
kepada pihak-pihak yang terkait dengan pencapaian tujuan.
Penetapan kriteria penilaian risiko
Tujuan : Memberikan pemahaman yang sama bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan risiko
di lingkup pemerintah daerah (Stakeholders) mengenai kriteria penilaian dan analisis atas risiko-
risiko yang telah diidentifikasi, sebagai dasar pengambilan keputusan mengenai tingkat risiko
yang dapat diterima (acceptable risk) atau tingkat risiko yang dapat ditoleransi (tolerable risk)
maupun tingkat risiko yang tidak dapat diterima (unacceptable risk) dan memerlukan respon
penanganan lebih lanjut.

Kriteria Penilaian Risiko : Skala Dampak Risiko,


Skala Kemungkinan Terjadinya (Probabilitas) Risiko, dan
Skala Tingkat Risiko (Nilai Risiko).
Skala Dampak Risiko
Tingkat konsekuensi atau dampak
risiko yang diperlukan untuk
menjamin konsistensi dalam analisis
dampak risiko.

Risiko
Strategis

Risiko Operasiona
Skala Probabilitas Risiko
Untuk menjamin konsistensi dalam analisis kemungkinan terjadinya risiko

Risiko
Strategis

Risiko Operasional
Skala Nilai Risiko (Matriks Risiko)
Merupakan hasil perkalian skor dampak risiko dan skor probabilitas risiko

Risiko Prioritas
KELEMAHAN ATAS REGISTER RISIKO

MASIH DITEMUKAN
OPD BELUM
MEMAHAMI RISIKO, PERMASALAHAN NAMUN
SEBAB DAN DAMPAK TIDAK DIMASUKKAN
REGISTER RISIKO
BELUM ADANYA PENYUSUNAN RR BELUM
KETERBUKAAN ATAS MELIBATKAN PEMILIK RISIKO
RISIKO

BELUM ADA BUKTI


PEMANFAATAN ATAS RR
DALAM PELAKSANAAN
PROGRAM/KEGIATAN
KUNCI KEBERHASILAN
STRATEGI
IMPLEMENTASI

KOMITMEN
PIMPINAN

BERSAMA - SAMA

ADANYA PEDOMAN
TERIMA KASIH

Mengelola Risiko
lebih penting
daripada sekedar bereaksi ketika
masalah telah terjadi

Anda mungkin juga menyukai