Kristal tidak berwarna, bau dan rasa mirip kamfer; menguap pada suhu kamar.
Mudah larut dalam etanol, eter dan CHCl3, larut dalam 130 bagian air.
Identifikasi:
•Larutan zat 0,5% ditambahkan 1 ml NaOH 1 N dam 2 ml aqua iod, panaskan
diatas penangas air akan menghasilkan endapan kuning iodoform.
•Zat dipanaskan dengan larutan NaOH dan anilin akan tercium bau isonitril.
•Zat dipanaskan dengan larutan NaOH dan resorsin akan terbentuk warna merah
•Test Beilstein positif.
•Sedikit zat dipanaskan dengan HNO3 encer, saring, filtrat ditambahkan larutan
AgNO3 akan menghasilkan endapan putih yang larut dalam NH 4OH encer.
•Campur 20 mg zat dengan 1 ml NaOH 10 N dan 0,5 ml piridin, panaskan didalam
penangas air (100o) sambil diaduk, menghasilkan lapisan piridin berwarna merah
(reaksi Fujiwara).
Polihidroksi Alifatis
Senyawa ini disebut juga alcohol polivalen karena mempunyai gugus
OH lebih dari satu
Reaksi Cuprifil: 500 mg zat ditambahkan 1 ml natrium hidroksida
10% dan beberapa tetes larutan CuSO4 akan terbentuk pewarnaan biru
jernih (biru tua). Pada pemanasan tidak terjadi endapan Cu2O.
Reaksi Carletty positif: yaitu zat bebas air ditambahkan sedikit kristal
asam oksalat, kristal resorsin dan teteskan beberapa tetes H2SO4 pekat
makan akan terjadi warna ungu kemerahan, jika diencerkan dengan air
Reaksi Muliken: yaitu 1 ml larutan zat ditambahkan 3 tetes larutan
pirogalol dan 1 ml H2SO4 pekat, panaskan di atas penangas air selama 2
menit, dinginkan segera (di bawah aliran air) maka akan terbentuk
ungu merah, jika ditambahkan etanol maka warna akan berubah
menjadi merah rosa dan lama kelamaan menjadi tidak berwarna
Polihidroksi alifatis
1.Gliserin
Identifikasi
• Uap akrolein dapat ditest dengan kertas saring
yang sudah dibasahi dengan 1 tetes natrium nitro
prussid 5% dan 1 tetes piperidin 20% makan kertas
saring akan berwarna biru gentian.
• Campur 1 ml zat dengan 10 ml HNO3, hati-hati
tambahkan 10 tetes larutan K2Cr2O7 melalui
dinding tabung maka pada batas larutan terbentuk
cincin biru, yang tidak berdifusi ke lapisan bawah.
2. Propilen Glikol
Identifikasi
• Dioksidasi dengan HNO3 5% akan
menghasilkan keton/asam keto propionat
yang dapat ditunjukkan dengan pereaksi Legal
Rothera.
• dipanaskan dengan asam borat, terbentuk bau
harum, karena terbentuknya ester asam borat
• dengan ninhidrin i% dan H2SO4 akan terbentuk
warna ungu
ETILEN GLIKOL
HO
OH
Cairan agak kental, tidak berwarna, tidak berbau, rasa manis. Dapat
bercampur dengan air dan allkohol.
Identifikasi:
Reaksi-reaksi yang berlaku untuk alkohol Alifatis polivalen umumnya
positif.
1.Reaksi Carletty: zat bebas air ditambahkan kristal asam oksalat,
kristal resorsin dan beberapa tetes H2SO4 pekat akan terbentuk warna
ungu.
2.Reaksi Muliken: positif
3.Dioksidasi dengan penambahan KmnO4 dan H2SO4 maka akan
dihasilkan glikol aldehid yang dapat ditunjukkan dengan:
•pereaksi Schiff
•ditambah resorsin dalam H2SO4 dan dipanaskan di atas penangas air
akan terbentuk warna merah.
3. Manitol
Senyawa ini berbentuk padat dan mudah larut dalam air
Identifikasi
Reaksi cuprifield, mulliken dan carletty positip
• Kedalam 1 ml larutan jenuh tambahkan 0,5 ml larutan FeCl3
15% dan 5 tetes larutan NaOH 20%, kocok, diperoleh
larutan biru jernih, dan larutan tetap jernih pada
penambahan NaOH lebih lanjut.
• Campur 500 mg zat dengan 2,5 ml asetil klorida,
tambahkan 0,5 ml piridin perlahan, hangatkan campuran
sampai menjadi keruh, dinginkan dalam es. Endapan yang
dihasilkan, setelah disaring dan direkristalisasi beberapa
kali dengan eter, meleleh pada 123o.
4. Sorbitol
Senyawa ini berbentuk padat dan mudah larut
dalam air
Identifikasi
Reaksi cuprifield, mulliken dan carletty positip
• Larutkan 50 mg zat dalam 3 ml air tambahkan 3
ml larutan pirokatekol (10% r.p), tuangkan
campuran kedalam 6 ml H2SO4 akan terbentuk
warna pink
• Sorbit dipanaskan dengan KMnO4 dan NaOH
dapat mereduksi pereaksi Fehling
INOSITOL
Pemanis
Kristal putih, rasa manis. Larut dalam 6 bagian air, sedikit larut
dalam etanol, tidak larut dalam pelarut organic
Identifikasi:
•Reaksi Cuprifil: larutan zat ditambahkan larutan Cu asetat akan
terbentuk endapan hijau kebiruan, kemudian tambahkan NH4OH
encer secara perlahan akan terbentuk larutan biru tua jernih.
•Sedikit zat tambahkan beberapa tetes HNO3 pekat, lalu
tambahkan NaOH 4N dan larutan natrium nitroprussid akan
terbentuk warna coklat, asamkan dengan asam asetat akan
terbentuk warna biru ungu yang segera berubah menjadi biru.
CHO Aromatis
Reaksi kristal:
Sublimasi
aseton air
Cara melakukan:
Larutkan sedikit sampel dengan beberapa tetes aseton, letakkan pada
objek glas yang telah ditetesi 1-2 tetes air. Biarkan aseton menguap,
terbentuk kristal dan diamati di bawah
BUTIL HIDROKSI TOLUEN
(BHT)
Antioksidan
Serbuk kristal putih atau tidak berwarna, t.l 70°. Tidak larut
dalam air, larut dalam aseton, larut dalam 4 bagian etanol, 1
bagian CHCl3, tidak larut dalam larutan alkali hidroksida.
Identifikasi:
1.Larutkan 0,1g zat dalam 10 ml etanol, tambahkan 2 ml
larutan borax 2% dan sedikit Kristal 2,6–dichloroquinone–
chloroimide akan terbentuk warna biru pucat (bandingkan
dengan warna yang dihasilkan BHA).
2.Spektrum UV: dalam etanol dehidrat λ max pada 278 nm
( A11=85a).
Poli Hidroksi Aromatis
Resorsinol
Identifikasi
Larutan zat ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk warna
ungu kebiruan, jika dibasakan dengan NH4OH encer warna
akan berubah menjadi kuning kecoklatan.
Dengan penambahan aqua brom akan terbentuk warna
kuning citrun, yang lama-lama terbentuk endapan putih.
Larutan zat dalam NaOH dipanaskan dengan 1 tetes CHCl3
akan terbentuk warna merah tua, jika diasamkan dengan
HCl akan menjadi kuning pucat.
Hidrokinon
Identifikasi
• Dengan penambahan FeCl3 akan terbentuk
warna hijau yang berubah menjadi biru hijau.
• Dengan penambahan aqua brom akan
terbentuk warna kuning muda yang berubah
menjadi jingga.
• Dengan penambahan perak amoniakal akan
terbentuk warna kuning abu-abu lalu berubah
menjadi coklat lama kelamaan menjadi hitam.
Dermatol
• Sisa pijar memberikan reaksi terhadap bismuth positif.
sisa pirolisa berwarna jingga diwaktu panas, kuning
setelah dingin.
• larutkan sisa pirolisa dalam asam nitrat encer, pada
sebagian larutan tambahkan beberapa tetes larutan KI,
terbentuk larutan hitam yang larut jika pereaksi berlebih
menghasilkan larutan jingga.
• Dengan penambahan FeCl3 akan terbentuk warna hitam
kebiruan/hijau kotor.
• Dengan penambahan NaOH (atau basa lain) menghasilkan
warna merah.
Gliseril Guayakolat
Identifikasi
• Dengan penambahan FeCl3 menghasilkan
warna hijau biru yang berubah menjadi hijau
lama kelamaan menjadi coklat kehijauan.
• Reaksi marquis menghasilkan warna ungu
(dari merah kersen menjadi ungu).
• Test terhadap gliserin positif yaitu Cuprifil,
Carletty dan Mulliken positif.
CHO dengan Gugus Karboksilat
Alifatis yang mono valent
1. Asam Asetat
• Ke dalam larutan zat 5% tambahkan 5 tetes lantanum nitrat, 2
tetes larutan iodium 0,1 N dan 1 tetes NH4OH encer, panaskan
hati-hati pada api kecil menghasilkan warna biru.
• Jika 1 ml zat yang telah dinetralkan ditambahkan 1 ml FeCl3 10%
akan terbentuk warna merahtua │Fe3(OH)2(CH3COO)6│+ , yang
jika dipanaskan terbentuk warna coklat merah, karena terurai
menjadi besi asetat basa│Fe(OH)2CH3COO│.
• Larutan garam asetat yang pekat dan netral ditambahkan larutan
AgNO3 akan terbentuk endapan putih.
2 Asam Formiat
Identifikasi
Reaksi Dengan FeCl3 Merah coklat
3. Asam Laktat
• Dipanaskan dengan KMnO4 dan H2SO4 pekat maka warna
hilang dan terbentuk asetaldehid, yang dapat ditest dari
baunya atau dengan kertas saring yang sudah dibasahi dengan
natrium nitroprussid dan piperidin - biru ungu.
• Reaksi Iodoform positif.
• Zat ditambahkan resorsin dan H2SO4 pekat akan terbentuk
warna merah.
Asam Suksinat
• Dipanaskan kering: mengeluarkan uap yang
menyebabkan batuk.
• Larutan zat dalam air dinetralkan dengan
NH4OH, ditambahkan FeCl3 akan terbentuk
endapan coklat.
• Larutan zat netral tambahkan kristal Pb Asetat
akan terbentuk endapan putih (kristal bentuk
segitiga).
Vitamin C
• Jika 1 ml larutan zat 2% ditambahkan 1 ml fehling, terbentuk
endapan kuning jingga yang berubah menjadi endapan merah
kecoklatan (reduksi positif).
• Larutan dalam air ditambahkan 0,1 g NaHCO 3 dan 20 mg FeSO4,
kemudian dikocok, akan menghasilkan warna ungu tua. Jika
ditambahkan 5 ml H2SO4 10%, warna ungu akan hilang.
• Larutan dalam air ditambahkan 1-2 tetes HNO 3 13% dan 1-2 tetes
AgNO3 4% akan menghasilkan endapan abu-abu tua.
• Mempunyai daya reduksi kuat (terhadap aqua brom, KmnO 4, perak
amoniakal, 2,6-diklorfenol indofenol natrium, dll).
• Vitamin C dinetralkan sampai pH 6-8 kemudian ditambahkan
larutan FeCl3 akan menghasilkan warna ungu.
• Dengan pereaksi Nessler akan terbentuk warna hitam.
Poli Karboksilat
Asam Sitrat
Larutan zat netral ditambahkan larutan CaCl2 berlebih, tidak terbentuk endapan,
tetapi jika dididihkan terbentuk endapan putih (kalsium sitrat) yang larut
dalam asam asetat.
Larutan zat ditambahkan pereaksi Deniges (larutan HgSO 4) berlebihan, lalu
didihkan, kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan KmnO 4 akan
menyebabkan warna ungu hilang dan terbentuk endapan putih susu.
Sedikit zat ditambahkan 3,5 ml piridin dan 1,5 ml asam asetat anhidrat, panaskan
di penangas air selama 2-3 menit akan menghasilkan warna merah karmin.
Dengan penambahan larutan CuSO4 dan NaOH terbentuk warna biru tua.
Asam sitrat tidak mereduksi Fehling dan perak amoniakal tetapi mereduksi
KMnO4 dalam suasana H2SO4 (p) pada pemanasan.
Asam Tartrat
• Larutan dalam air ditambahkan sedikit kristal resorsin dan teteskan
asam sulfat pekat hati-hati melalui dinding tabung sehingga
terbentuk 2 lapisan cairan. Panaskan pada api kecil pada batas
larutan terbentuk warna ungu. Jika pemanasan diteruskan, lapisan
asam sulfat berwarna ungu (reaksi Mohler). Jika diencerkan dengan
air warnanya hilang.
• Larutan zat dalam air ditambahkan 1 tetes FeSO 4 3% dan 1 tetes
H2O2 3% akan menghasilkan warna kuning. Tambahkan NaOH 3 N
setetes demi setetes sampai berlebihan (warna hilang), akhirnya
terbentuk warna biru sampai ungu (reaksi Fenton).
• Dapat mereduksi perak amoniakal. Larutan zat ditambahkan
larutan AgNO3, dan endapan yang terbentuk dilarutkan dengan
amonia encer, panaskan di atas penangas air, terbentuk cermin
perak pada dinding tabung.
Asam Karboksilat Yang Aromatis
Asam Benzoat
Esterifikasi dengan etanol dan H2SO4 menghasilkan etil
benzoat yang dapat diidentifikasi dari baunya yaitu bau
pisang ambon.
Didihkan 100 mg zat dengan CaCO3 dan 5 ml air, saring,
pada filtrat ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk
endapan kuning coklat atau jingga kekuningan, jika
dikocok dengan eter, maka lapisan eter akan berwarna
merah coklat.
Reaksi Kristal Aseton Air dan Sublimasi
Asam Salisilat,Natriumsalisilat,Asetosal
• Larutan dalam etanol ditambahkan aqua brom
akan terbentuk endapan putih kekuningan.
• Dengan penambahan larutan FeCl3 akan
terbentuk warna ungu (ungu tua kemerahan).
• Esterifikasi dengan metanol dan H2SO4 pekat
akan menghasilkan metil salisilat yang dapat
diidentifikasi dengan baunya yaitu bau
gandapura.
• Reaksi Kristal Aseton air dan Sublimasi