Anda di halaman 1dari 42

Senyawa dengan Unsur CHO

 Senyawa-senyawa yang termasuk ke dalam golongan


ini adalah:
Senyawa organik dengan gugus fungsi OH Alifatis baik
berupa monovalen seperti metanol maupun polivalen
seperti glicerin.
Senyawa organik gugus fungsi OH aromatis baik
berupa monovalen seperti 1 napthol maupun polivalen
seperti resorcin
Senyawa organik gugus fungsi –COOH baik berupa
mono karboksilat asam asetat maupun poli karboksilat
seperti asam sitrat.
 
1. Senyawa Dengan mono hidroksi Alifatik
contoh metanol, etanol, propanol, iso
propanol, butanol, iso butanol, amil alkohol,
mentol, klor butanol, kloral hidrat
2. Senyawa dengan polihidroksi Alifatik contoh
etilen glikol, propilen glikol, gliserol, sorbitol
dan manitol.
3. Senyawa Dengan mono hidroksi Aromatis
contoh Fenol, kresol, timol, α-naftol, β-naftol,
guaiakol, tiokol, nipagin ,nipasol, salol, vanilin
4. Senyawa dengan polihidroksi Aromatis
hidrokinon, resorsinol, dermatol, floroglusin,
pirokatekol, pirogalol.
5. Senyawa Mono Karboksilat Alifatik Contoh
Asam asetat, Asam Propionat
6. Seny. Monokarboksilat Aromatis Asam Benzoat
7. Seny. Monokarboksilat dengan mono hydroksi
8. Seny. Monokarboksilat dengan polihidroksi
9. Seny. Polikarboksilat dengan polihidroksi
Mono Hydroksi Alifatik
Senyawa golongan ini disebut golongan alkohol
monovalent dengan rumus R-OH
R merupakan senyawa alkil seperti CH3, C2H5
Senyawa golongan ini dalam bentuk normal, dan
bentuk iso, yang kesemuanya dalam bentuk
cair kecuali bentuk halogenida yaitu chlor
butanol, chloralhydrat dalam bentuk padat
yang larut dalam air
Reaksi Umum
Reaksi Azo Terdiri dari
Diazo A: larutan asam sulfanilat 0,5% dalam (30 ml HCl 4N + 70
ml air).
Diazo B: larutan NaNO2 9% dalam air.
Dengan reaksi ini positif untuk Gugus fungsi C,H dan O Alifatis
yang larut dalam air dan tidak tertarik dengan amil alkohol.

Reaksi esterifikasi dengan asam asetat, benzoat atau salisilat.


Cara kerja :3 tetes etanol dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
tambahkan sedikit kristal asam salisilat dan 1-2 tetes H2SO4
pekat, tutup mulut tabung dengan kapas basah, panaskan
dalam penangas air selama 5 menit. Angkat dan encerkan
dengan 1 ml air. Cium baunya maka akan tercium bau
gandapura (untuk etanol dan metanol).
Beberapa contoh CHO alifatis:
1. Metanol
Identifikasi
• Jika 0,2 ml larutan sampel ditambahkan beberapa tetes
KmnO4 1% dan 2-3 tetes H2SO4 pekat, aduk, setelah 15menit
tambahkan 2-3 tetes asam oksalat 5% dalam H 2SO4 50%
(sampai warna ungu hilang), lalu tambahkan 2 tetes
pereaksi Schiff akan terbentuk warna merah atau rosa.
• Jika 1 tetes sampel ditambahkan 1 tetes larutan K 2Cr2O7 dan
1 tetes H2SO4 akan terbentuk warna hijau.
• Esterifikasi: Dengan penambahan asam salisilat dan H 2SO4
pekat akan terbentuk ester dengan aroma minyak
gandapura.
2. Etanol
• Reaksi Simon Cara: campurkan 5 tetes zat dalam
tabung reaksi dengan 1 ml larutan KMnO4 1% dan 5
tetes H2SO4 encer, tutup tabung dengan kertas saring
yang sudah dibasahi dengan pereaksi (100 mg
natrium nitroprusid dan 500 mg piperazin dilarutkan
dalam 5 ml air, dibuat segar) akan terjadi pewarnaan
biru pada kertas
• Reaksi Iodoform: 5 ml larutan zat 0,5% ditambahkan 1
ml NaOH 0,1 N dan 2 ml aqua iod setetes demi
setetes (bila perlu panaskan di atas penangas air),
terbentuk endapan kuning dan tercium bau iodoform.
ISO PROPANOL
Identifikasi:
• Reaksi Iodoform: positif
• Kedalam tabung yang berisi 1 ml zat alirkan
hati-hati 0,5 ml p DAB 1% dalam H2SO4 pekat,
setelah 15 detik terbentuk warna merah darah
pada batas kedua lapisan.
• Dipanaskan  dengan  K2Cr2O7  dan  H2SO4
menghasilkan warna hijau.
• Reaksi Azo negatif.
BENZIL ALKOHOL
(Phenil metanol) anastesi lokal/desinfektan

Cairan tidak berwarna, bau aromatis, massa jenis:


1,043-1,046. Larut dalam 25 bagian air,dapat
bercampur  dengan etanol, kloroform dan eter.
Identifikasi:
•Jika dipanaskan dengan HNO3 4 N akan tercium bau
benzadehida.
•Dilarutkan dengan HNO3 pekat, biarkan 5 menit
menghasilkan asam benzoat
4. KLORALHIDRAT
Kristal tidak berwarna, bau merangsang, rasa pahit dan panas.
Identifikasi:
• Larutan zat ditambahkan larutan natrium hidroksida akan terjadi
kekeruhan karena terbentuknya CHCl3.
• Larutan zat ditambahkan larutan Na2S akan terjadi pewarnaan
kuning yang lama kelamaan menjadi merah selanjutnya
terbentuk endapan merah.
• Reaksi Fujiwara :Campur 1 ml larutan natrium hidroksida 10 N
dengan 0,5 ml piridin, kocok lalu panaskan dalam penangas air
selama 2 menit , Ke dalam pereaksi ini ditambahkan 1 ml larutan
zat, kocok, panaskan di atas penangas air maka pada lapisan
piridin akan berwarna rosa atau merah
• Test Beilstein positif: terbentuk nyala hijau.
AKSEROFTOL
(Vitamin A)
Cairan mirip minyak, kuning muda hingga merah, hampir tidak
berbau atau sedikit berbau minyak ikan, tidak berasa tengik. Tidak
larut dalam air, larut dalam etanol dan minyak nabati, sangat
mudah larut dalam CHCl3 dan eter.
Identifikasi:
1. Reaksi Carr & price: larutan zat dalam CHCl3 ditambahkan
larutan SbCl3 akan terbentuk warna biru tidak stabil (segera hilang).
Pereaksi:100 ml larutan SbCl3 22% dalam CHCl3 bebas etanol
ditambah 2,5 ml asetil klorida, biarkan 30’.
2. Dengan AgNO3 akan terbentuk warna merah muda.
3. Dibawah sinar UV berfloresensi hijau kuning pupus.
4. Dengan asam fosfowolframat terbentuk warna biru.
KALSIFEROL
(Vitamin D2 Kalsiferol = Ergokalsiferol)
Serbuk kristal putih, tidak berbau dan tidak berasa. Tidak larut dalam air, larut dalam 2
bagian etanol,mudah larut dalam CHCl3 dan eter, larut dalam 10 bagian aseton.
Identifikasi:
1.Reaksi Carr & Price:
Pereaksi:100 ml larutan SbCl3 22% dalam CHCl3 bebas etanol ditambah 2,5 ml asetil
klorida, biarkan 30’.
Zat atau larutan dalam CHCl3 ditambahkan 2 ml pereaksi, panaskan di atas penangas
air akan terbentuk warna merah. (tanpa pemanasan terbentuk warna jingga
kekuningan).
2.Larutan 4 mg zat dalam 2 ml CHCl3 tambahkan 1 ml asam Asetat anhidrat dan 2
tetes H2SO4 pekat akan terbentuk warna merah yang berubah menjadi ungu lalu hijau
tua.
3.Larutan 1 mg zat dalam 2 ml H2SO4 pekat akan berwarna kuning jingga yang
berubah menjadi merah jingga.
4.Dengan iod etilen diklorida akan terbentuk warna kuning.
5.Spektrum UV: dalam alkohol 95% λ maksimum pada 265 nm (A11= 475b).
KOLEKALSIFEROL
(Vitamin D3)
Kristal putih, tidak berbau. Tidak larut dalam air, larut dalam etanol CHCl3,
eter dan aseton
Identifikasi:
1.Larutan 10% dalam CHCl3 ditambahkan 0,3 ml asam asetat anhidrat dan 0,1
ml H2SO4 pekat akan terbentuk warna merah yang akan berubah menjadi
ungu lalu hijau biru.
2.Reaksi Carr & Price akan terbentuk warna jingga kekuningan.
3.Larutkan 1 mg dalam 1 ml H2SO4 pekat akan terbentuk warna jingga
kuning yang berubah jingga merah.
4.Larutkan 5 mg dalam 5 ml CHCl3 tambahkan 5 tetes Aqua Iod, kocok,
setelah 3 menit tambahkan 5 tetes larutan Na2S2O3 2% aduk akan
terbentuk warna hijau terang.
5.Spektrum UV: dalam alkohol 95% λ maksimum pada 265 nm (A11 = 480a).
6.Spektrum IR: puncak utama pada 1052, 894, 901, 967, 862, 1075 cm-1 (KBr
disk).
Chloreton
(Chlor butanol: pengawet & sedativa)

Kristal tidak berwarna, bau dan rasa mirip kamfer; menguap pada suhu kamar.
Mudah  larut  dalam  etanol, eter dan CHCl3, larut dalam  130 bagian air.
Identifikasi:
•Larutan zat 0,5% ditambahkan 1 ml NaOH 1 N dam 2 ml aqua iod, panaskan
diatas penangas air akan menghasilkan endapan kuning iodoform.
•Zat dipanaskan dengan larutan NaOH dan anilin akan tercium bau isonitril.
•Zat dipanaskan dengan larutan NaOH dan resorsin akan terbentuk warna merah
•Test Beilstein positif.
•Sedikit zat dipanaskan dengan HNO3 encer, saring, filtrat ditambahkan larutan
AgNO3 akan menghasilkan endapan putih yang larut dalam NH 4OH encer.
•Campur 20 mg zat dengan 1 ml NaOH 10 N dan 0,5 ml piridin, panaskan didalam
penangas air (100o) sambil diaduk, menghasilkan lapisan piridin berwarna merah
(reaksi Fujiwara).
Polihidroksi Alifatis
Senyawa ini disebut juga alcohol polivalen karena mempunyai gugus
OH lebih dari satu
Reaksi Cuprifil: 500 mg zat ditambahkan 1 ml natrium hidroksida
10% dan beberapa tetes larutan CuSO4 akan terbentuk pewarnaan biru
jernih (biru tua). Pada pemanasan tidak terjadi endapan Cu2O.
Reaksi Carletty positif: yaitu zat bebas air ditambahkan sedikit kristal
asam oksalat, kristal resorsin dan teteskan beberapa tetes H2SO4 pekat
makan akan terjadi warna ungu kemerahan, jika diencerkan dengan air
Reaksi Muliken: yaitu 1 ml larutan zat ditambahkan 3 tetes larutan
pirogalol dan 1 ml H2SO4 pekat, panaskan di atas penangas air selama 2
menit, dinginkan segera (di bawah aliran air) maka akan terbentuk
ungu merah, jika ditambahkan etanol maka warna akan berubah
menjadi merah rosa dan lama kelamaan menjadi tidak berwarna
Polihidroksi alifatis
1.Gliserin
Identifikasi
• Uap akrolein dapat ditest dengan kertas saring
yang sudah dibasahi dengan 1 tetes natrium nitro
prussid 5% dan 1 tetes piperidin 20% makan kertas
saring akan berwarna biru gentian.
• Campur 1 ml zat dengan 10 ml HNO3, hati-hati
tambahkan 10 tetes larutan K2Cr2O7 melalui
dinding tabung maka pada batas larutan terbentuk
cincin biru, yang tidak berdifusi ke lapisan bawah.
2. Propilen Glikol
Identifikasi
• Dioksidasi dengan HNO3 5% akan
menghasilkan keton/asam keto propionat
yang dapat ditunjukkan dengan pereaksi Legal
Rothera.
• dipanaskan dengan asam borat, terbentuk bau
harum, karena terbentuknya ester asam borat
• dengan ninhidrin i% dan H2SO4 akan terbentuk
warna ungu
ETILEN GLIKOL
HO
OH
Cairan agak kental, tidak berwarna, tidak berbau, rasa manis. Dapat
bercampur dengan air dan allkohol.
Identifikasi:
Reaksi-reaksi yang berlaku untuk alkohol Alifatis polivalen umumnya
positif.
1.Reaksi Carletty: zat bebas air ditambahkan kristal asam oksalat,
kristal resorsin dan beberapa tetes H2SO4 pekat akan terbentuk warna
ungu.
2.Reaksi Muliken: positif
3.Dioksidasi dengan penambahan KmnO4 dan H2SO4 maka akan
dihasilkan glikol aldehid yang dapat ditunjukkan dengan:
•pereaksi Schiff
•ditambah resorsin dalam H2SO4 dan dipanaskan di atas penangas air
akan terbentuk warna merah.
3. Manitol
Senyawa ini berbentuk padat dan mudah larut dalam air
Identifikasi
Reaksi cuprifield, mulliken dan carletty positip
• Kedalam 1 ml larutan jenuh tambahkan 0,5 ml larutan FeCl3
15% dan 5 tetes larutan NaOH 20%, kocok, diperoleh
larutan biru jernih, dan larutan tetap jernih pada
penambahan NaOH lebih lanjut.
• Campur 500 mg zat dengan 2,5 ml asetil klorida,
tambahkan 0,5 ml piridin perlahan, hangatkan campuran
sampai menjadi keruh, dinginkan dalam es. Endapan yang
dihasilkan, setelah disaring dan direkristalisasi beberapa
kali dengan eter, meleleh pada 123o.
4. Sorbitol
Senyawa ini berbentuk padat dan mudah larut
dalam air
Identifikasi
Reaksi cuprifield, mulliken dan carletty positip
• Larutkan 50 mg zat dalam 3 ml air tambahkan 3
ml larutan pirokatekol (10% r.p), tuangkan
campuran kedalam 6 ml H2SO4 akan terbentuk
warna pink
• Sorbit dipanaskan dengan KMnO4 dan NaOH
dapat mereduksi pereaksi Fehling
INOSITOL
Pemanis

Kristal putih, rasa manis. Larut dalam 6 bagian air, sedikit larut
dalam etanol, tidak larut dalam pelarut organic
Identifikasi:
•Reaksi Cuprifil: larutan zat ditambahkan larutan Cu asetat akan
terbentuk endapan hijau kebiruan, kemudian tambahkan NH4OH
encer secara perlahan akan terbentuk larutan biru tua jernih.
•Sedikit zat tambahkan beberapa tetes HNO3 pekat, lalu
tambahkan NaOH 4N dan larutan natrium nitroprussid akan
terbentuk warna coklat, asamkan dengan asam asetat akan
terbentuk warna biru ungu yang segera berubah menjadi biru.
CHO Aromatis

Senyawa dengan unsur C,H dan O dengan OH Aromatis dibedakan


atas:
• OH Aromatis monovalen: yang mempunyai 1gugus –OH terikat
pada ring, misalnya: Fenol, Guaiakol, Kresol, α naftol, β naftol,
Nipagin, Nipasol, Salol, Timol, Tiokol, Vanilin, dll.
• [Senyawa lain (senyawa C,H,O,N) yang mengandung gugus fenol
a.l: adrenalin (fenol polivalen), PAS (asam para amino salisilat),
 parasetamol, salisilamid, tetrasiklin dan turunannya, Vioform, dll].
• OH Aromatis polivalen: yang mempunyai lebih dari 1gugus –OH
terikat pada ring, misalnya: Dermatol, Floroglusinol, Hidrokinon;
Pirogallol; Pirokatekol; Resorsinol; Tannin; Tannalbumin, Tannas
Chinin
REAKSI UMUM
Reaksi umum terhadap gugus OH Aromatis:
• Reaksi Azo warna merah dapat terbentuk dalam
keadaan dingin, jika dikocok dengan amil Alkohol,
umumnya warna merah dapat tertarik kedalam amil
Alkohol
• Reaksi dengan FeCl3 Pada plat tetes, sedikit sampel
atau larutan sampel netral dalam air atau etanol
ditambahkan 1 tetes larutan FeCl3, akan terbentuk
warna tergantung pada sampel yang diperiksa. (amati
perubahan warna yang terjadi).
Reaksi Marquis
Pereaksi:
• Campuran 1 bagian formaldehid dengan 9 bagian
H2SO4pekat (dibuat baru).
• Cara melakukan:
• Pada plat tetes sedikit sampel padat ditambahkan 1
tetes pereaksi, akan terbentuk warna.
Reaksi dengan aqua brom
• Dalam tabung reaksi (atau plat tetes )letakkan sedikit
larutan sampel (dalam air atau etanol), ditambahkan
aqua brom setetes demi setetes, Maka pada yang
monovamen terbentuk endapan putih sedangkan yang
polivalen terbrentuk warna.
CHO Mono hydroksi Aromatis
1 Fenol
Identifikasi:
• Reaksi azo akan menghasilkan warna merah. Dan tertarik dengan amil
alkohol
• Larutan zat dalam air ditambahkan larutan FeCl3 akan menghasilkan
endapan ungu tua, jika ditambah etanol berubah menjadi kuning.
• Dengan p DAB – H2SO4 (0,5 g p DAB dilarutkan dalam 60 ml etanol
dan 40 ml H2SO4), bila perlu panaskan akan terbentuk warna jingga,
jika diencerkan dengan air akan berubah menjadi ungu
• Larutan zat dalam air ditambahkan aqua brom akan menghasilkan
endapan putih yang mula-mula larut, tetapi mengendap kembali jika
pereaksi berlebih.
1. Alfa Naphtol
Identifikasi:
• Dengan FeCl3 terbentuk warna hijau yang lama kelamaan
akan menjadi endapan ungu.
• Larutan zat dalam etanol ditambahkan aqua Brom akan
terbentuk endapan putih dan larutan berwarna ungu.
• Dengan larutan 5% natrium kobaltinitrit dan asam asetat
glasial, panaskan pada api kecil terbentuk warna  kuning
 sampai coklat.
• Sedikit zat tambahkan aqua iod, basakan dengan NaOH 2
N akan terbentuk warna ungu.
• Sublimasi
2. Beta Naphtol
Identifikasi:
Dengan FeCl3 akan terbentuk warna hijau.
Zat padat berfluoresensi ungu dibawah sinar UV,
dalam NaOH berfloresensi ungu kuat.
Dengan reaksi Marquis terbentuk warna hijau (coklat).
larutan zat dalam etanol ditambahkan aqua Brom akan
terbentuk endapan putih dan larutan berwarna hijau
kekuningan.
• Zat dipanaskan dengan asam tartrat dan
2 tetes H2SO4 akan terbentuk warna hijau.
Nipagin dan nipasol
Ditambah larutan Hg(NO3)2 akan terbentuk cairan berwarna merah.
Dipanaskan dalam air panas + larutan FeCl3 akan terbentuk warna
ungu merah
Larutan Nipasol dalam etanol ditambahkan FeCl3 akan terbentuk
warna ungu

Reaksi kristal:
Sublimasi
aseton air
Cara melakukan:
Larutkan sedikit sampel dengan beberapa tetes aseton, letakkan pada
objek glas yang telah ditetesi 1-2 tetes air. Biarkan aseton menguap,
terbentuk kristal dan diamati di bawah
BUTIL HIDROKSI TOLUEN
(BHT)
Antioksidan
Serbuk kristal putih atau tidak berwarna, t.l 70°. Tidak larut
dalam air, larut dalam aseton, larut dalam 4 bagian etanol, 1
bagian CHCl3, tidak larut dalam larutan alkali hidroksida.
Identifikasi:
1.Larutkan 0,1g zat dalam 10 ml etanol, tambahkan 2 ml
larutan borax 2% dan sedikit Kristal 2,6–dichloroquinone–
chloroimide akan terbentuk warna biru pucat (bandingkan
dengan warna yang dihasilkan BHA).
2.Spektrum UV: dalam etanol dehidrat λ max pada 278 nm
( A11=85a).
Poli Hidroksi Aromatis
Resorsinol
Identifikasi
Larutan zat ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk warna
ungu kebiruan, jika dibasakan dengan NH4OH encer warna
akan berubah menjadi kuning kecoklatan.
Dengan penambahan aqua brom akan terbentuk warna
kuning citrun, yang lama-lama terbentuk endapan putih.
Larutan zat dalam NaOH dipanaskan dengan 1 tetes CHCl3
akan terbentuk warna merah tua, jika diasamkan dengan
HCl akan menjadi kuning pucat.
Hidrokinon
Identifikasi
• Dengan penambahan FeCl3 akan terbentuk
warna hijau yang berubah menjadi biru hijau.
• Dengan penambahan aqua brom akan
terbentuk warna kuning muda yang berubah
menjadi jingga.
• Dengan penambahan perak amoniakal akan
terbentuk warna kuning abu-abu lalu berubah
menjadi coklat lama kelamaan menjadi hitam.
Dermatol
• Sisa pijar memberikan reaksi terhadap bismuth positif.
sisa pirolisa berwarna jingga diwaktu panas, kuning
setelah dingin.
• larutkan sisa pirolisa dalam asam nitrat encer, pada
sebagian larutan tambahkan beberapa tetes larutan KI,
terbentuk larutan hitam yang larut jika pereaksi berlebih
menghasilkan larutan jingga.
• Dengan penambahan FeCl3 akan terbentuk warna hitam
kebiruan/hijau kotor.
• Dengan penambahan NaOH (atau basa lain) menghasilkan
warna merah.
Gliseril Guayakolat
Identifikasi
• Dengan penambahan FeCl3 menghasilkan
warna hijau biru yang berubah menjadi hijau
lama kelamaan menjadi coklat kehijauan.
• Reaksi marquis menghasilkan warna ungu
(dari merah kersen menjadi ungu).
• Test terhadap gliserin positif yaitu Cuprifil,
Carletty dan Mulliken positif.
CHO dengan Gugus Karboksilat
Alifatis yang mono valent
1. Asam Asetat
• Ke dalam larutan zat 5% tambahkan 5 tetes lantanum nitrat, 2
tetes larutan iodium 0,1 N dan 1 tetes NH4OH encer, panaskan
hati-hati pada api kecil menghasilkan warna biru.
• Jika 1 ml zat yang telah dinetralkan ditambahkan 1 ml FeCl3 10%
akan terbentuk warna merahtua │Fe3(OH)2(CH3COO)6│+ , yang
jika dipanaskan terbentuk warna coklat merah, karena terurai
menjadi besi asetat basa│Fe(OH)2CH3COO│.
• Larutan garam asetat yang pekat dan netral ditambahkan larutan
AgNO3 akan terbentuk endapan putih.
2 Asam Formiat
Identifikasi
Reaksi Dengan FeCl3 Merah coklat

3. Asam Laktat
• Dipanaskan dengan KMnO4 dan H2SO4 pekat maka warna
hilang dan terbentuk asetaldehid, yang dapat ditest dari
baunya atau dengan kertas saring yang sudah dibasahi dengan
natrium nitroprussid dan piperidin - biru ungu.
• Reaksi Iodoform positif.
• Zat ditambahkan resorsin dan H2SO4 pekat akan terbentuk
warna merah.
Asam Suksinat
• Dipanaskan kering: mengeluarkan uap yang
menyebabkan batuk.
• Larutan zat dalam air dinetralkan dengan
NH4OH, ditambahkan FeCl3 akan terbentuk
endapan coklat.
• Larutan zat netral tambahkan kristal Pb Asetat
akan terbentuk endapan putih (kristal bentuk
segitiga).
Vitamin C
• Jika 1 ml larutan zat 2% ditambahkan 1 ml fehling, terbentuk
endapan kuning jingga yang berubah menjadi endapan merah
kecoklatan (reduksi positif).
• Larutan dalam air ditambahkan 0,1 g NaHCO 3 dan 20 mg FeSO4,
kemudian dikocok, akan menghasilkan warna ungu tua. Jika
ditambahkan 5 ml H2SO4 10%, warna ungu akan hilang.
• Larutan dalam air ditambahkan 1-2 tetes HNO 3 13% dan 1-2 tetes
AgNO3 4% akan menghasilkan endapan abu-abu tua.
• Mempunyai daya reduksi kuat (terhadap aqua brom, KmnO 4, perak
amoniakal, 2,6-diklorfenol indofenol natrium, dll).
• Vitamin C dinetralkan sampai pH 6-8 kemudian ditambahkan
larutan FeCl3 akan menghasilkan warna ungu.
• Dengan pereaksi Nessler akan terbentuk warna hitam.
Poli Karboksilat
Asam Sitrat

Larutan zat netral ditambahkan larutan CaCl2 berlebih, tidak terbentuk endapan,
tetapi jika dididihkan terbentuk endapan putih (kalsium sitrat) yang larut
dalam asam asetat.
Larutan zat ditambahkan pereaksi Deniges (larutan HgSO 4) berlebihan, lalu
didihkan, kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan KmnO 4 akan
menyebabkan warna ungu hilang dan terbentuk endapan putih susu.
Sedikit zat ditambahkan 3,5 ml piridin dan 1,5 ml asam asetat anhidrat, panaskan
di penangas air selama 2-3 menit akan menghasilkan warna merah karmin.
Dengan penambahan larutan CuSO4 dan NaOH terbentuk warna biru tua.
Asam sitrat tidak mereduksi Fehling dan perak amoniakal tetapi mereduksi
KMnO4 dalam suasana H2SO4 (p) pada pemanasan.
Asam Tartrat
• Larutan dalam air ditambahkan sedikit kristal resorsin dan teteskan
asam sulfat pekat hati-hati melalui dinding tabung sehingga
terbentuk 2 lapisan cairan. Panaskan pada api kecil pada batas
larutan terbentuk warna ungu. Jika pemanasan diteruskan, lapisan
asam sulfat berwarna ungu (reaksi Mohler). Jika diencerkan dengan
air warnanya hilang.
• Larutan zat dalam air ditambahkan 1 tetes FeSO 4 3% dan 1 tetes
H2O2 3% akan menghasilkan warna kuning. Tambahkan NaOH 3 N
setetes demi setetes sampai berlebihan (warna hilang), akhirnya
terbentuk warna biru sampai ungu (reaksi Fenton).
• Dapat mereduksi perak amoniakal. Larutan zat ditambahkan
larutan AgNO3, dan endapan yang terbentuk dilarutkan dengan
amonia encer, panaskan di atas penangas air, terbentuk cermin
perak pada dinding tabung.
Asam Karboksilat Yang Aromatis
Asam Benzoat
Esterifikasi dengan etanol dan H2SO4 menghasilkan etil
benzoat yang dapat diidentifikasi dari baunya yaitu bau
pisang ambon.
Didihkan 100 mg zat dengan CaCO3 dan 5 ml air, saring,
pada filtrat ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk
endapan kuning coklat atau jingga kekuningan, jika
dikocok dengan eter, maka lapisan eter akan berwarna
merah coklat.
Reaksi Kristal Aseton Air dan Sublimasi
Asam Salisilat,Natriumsalisilat,Asetosal
• Larutan dalam etanol ditambahkan aqua brom
akan terbentuk endapan putih kekuningan.
• Dengan penambahan larutan FeCl3 akan
terbentuk warna ungu (ungu tua kemerahan).
• Esterifikasi dengan metanol dan H2SO4 pekat
akan menghasilkan metil salisilat yang dapat
diidentifikasi dengan baunya yaitu bau
gandapura.
• Reaksi Kristal Aseton air dan Sublimasi

Anda mungkin juga menyukai