PEMBUATAN ALKOHOL
1.1 Tujuan
Untuk mempelajari proses pembuatan alkohol.
1.2 Dasar teori
Alkohol merupakan senyawa organik yang mengandung satu atau lebih gugus hidroksil,
sehingga alkohol dapat dianggap sebagai derivat alkana dimana satu atau lebih atom H
pada alkana diganti oleh gugus hidroksil.
Alkohol diklasifikasi menjadi alkohol primer, sekunder, dan tersier. Pada senyawa
alkohol dapat mengandung satu gugus OH disebut monohidrik, dua gugus OH disebut
dihidrik, tiga gugus OH disebut trihidrik, empat gugus OH disebut tetrahidrik, atau lebih
dari lima gugus OH disebut polihidrik.
3.
1.6. Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan percobaan pada pembuatan alcohol. Alcohol
adalah satu senyawa yang memiliki rumus umur R-OH dan diricikan oleh hadirnya
gugus hidroksil -OH. Dalam IUPAC, gugus hidroksil pada alcohol dinyatakan
dengan akhirnya –ol. Fenol merupakan senyawa yang memiliki gugus hidroksil
melekat langsung ke cincin aromatic. Fenol menpunyai rumus struktur yang serupa
dengan alcohol tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatic, dan
dengan Ar-(sebagai aril) maka rumus umum fenol dituliskan sebagai Ar-OH.
2.1 Tujuan
Alat
Bahan
Propanol
HCl 90%
Etanol
NaOH 0,1 M
2.4 Pembahasan
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara
suatu asam karboksilat dengan suatu alcohol. Pada percobaan ini yaitu reaksi pembuautan
ester yang bertujuan agar mahasiswa mampu memsintesis beberapa macam ester,
mengetahui pengaruh konsentrasi alcohol terhadap reaksi kesentimbangan pada pembuatan
ester, mengetahui pengaruh konsentrasi asam karboksilat terhadapreaksi kesetimbangan pada
permukaan ester serta manpu mengenal bau khas beberapa macam ester. Pada percobaan ini
praktikum menggunakan alat dan bahan yang disarankan oleh buku paduan praktikum. Alat
yang digunakan oleh praktikum yaitu adalah labu Erlenmeyer 100 mL pipet ukur, kertas label
dan pipet tetes, sedangkan bahan yang digunakan adalah propanol, HCL 90%, etanol dan
NaOH 0,1 m. reaksi penbuatan ester dissebut esterifikasi dan reaksi yang terjadi disebut
reaksi esterifikasi fischer. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi reaksi reversivel yang sangat
lambat, tetapi bila menggunakan katalis asam mineral seperti asam sulfat (H2SO4) dan asam
klorida (HCL) kesetimbangan akan tercapai dalam waktu yang cepat. Didapat hasil campuran
tersebut tidak menyatu, dan tercium bau fenol yang menyengat dari larutan. Karena reaksi
berlansung lambat dan dapat balik (reversivel), ester yang terbentuk tidak banyak. Bau khas
ester seringkali tertutupi atau terggangu oleh bau fenol. Sebuah cara sederhana untuk
mendeteksi bau ester adalah dengan menabur campuran reaksi ke dalam sejumlah air di
sebuah gelas kimia kecil. Ester cukup tidak larut dalam air dan cenderung menbentuk
sebuah lapisan tipis pada permukaan.asam dan alcohol yang berlebih akan larut dan terpisah
di bawah lapisan ester.
Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa Ester terbentuk dari reaksi alcohol dan
asam karboksilat . reaksi yang terjadi pada pembuatan ester adalh reaksi bolak balik sehingga
kesetimbangan harus digeser kearah produk dengan menaikan konsentrasi reaktan.
PERCOBAAN 3
FENOL
3.1 Tujuan
Alat
Sundip
Tabung reaksi
Labu Erlenmeyer 100 ml
Pipet ukur
Lakmus merah dan biru
Bahan
Fenol
Metanol
Aguades
Benzaldehida
Asam sitrat
Propanol
CaCo3
Kembang berwarna
FeCl3
H2So4 pekat
HNo3 pekat
NaOH 0,1M
3.4 Data Hasil Lab
Analisis data
praktikum kali ini adalah mengenal reaksi subtituti nukleofilik aromatic dan mengenal
sintesis fenol
Pembahasan
Tujuan praktikum kali ini adalah mengenal reaksi subtituti nukleofilik aromatic dan
mengenal sintesis fenol .proses pembuatan fenol tidak bisa dilakukan secara langsung antara
–OH dan cincin benzene dikarenakan sama-sama bermuatan parsial negative sehingga akan
saling tolak menolak. Cincin benzene terdapat awan electron dan tersabalikan oleh ikatan
rangkap sehingga sukar bereaksi secara langsung. Karena alasan itu, dapat dibuat suatu gugus
pergi yang baik yaitugaram diozonium (N2+) pada cincin aromatic sebelum diserang
nukleofil -OH. Proses pembentukan fenol pada praktikum ini terjadi reaksi diazotasi yaitu
reaksi antara amin aromatic primer dengan nitrit pada suasana asam.
Kesimpulan
Fenol merupakan asam yang jauh lebih kuat daripada alcohol. Karena fenol memiliki
anion, dengan muatan negative yang disebar oleh cincin aromatic. Fenol menpunyai struktur
yang serupa dengan alcohol tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatic,
dan dengan A-(sebgai aril) maka rumus fenol dituliskan sebagai Ar-OH.
ASAM KARBOKSILAT
4.2 Dasar Teori : Pada molekul asam karboksilat mengandung gugus karbonil (-COOH),
yang merupakan gabungan gugus (-C=O) dan gugus hidroksil (OH). Asam dengan satu gugus
–COOH disebut monokarboksilat, dua gugus –COOH disebut dikarboksilat dan ada yang
mengandung lebih dari dua gugus –COOH. Asam karboksilat sering dinamakan asam lemak,
karena banyak diperoleh dari hidrolisis lemak hewan dan minyak tumbuhan.
Alat
Tabung reaksi
Sundip kecil
PH universal
Batang pengaduk
Pipet tetes
Pipet ukur
Bahan
Asam tartat
Asam asetat
Asam sitrat
Aguades
NaOH 0,1 M
HCl pekat
Etanol 96%
H2So4 pekat
K2Cr2O7
4.3 Data Hasil Lab
1.1 Sifat fisika 1. asam tartat (padat, kristal halus) dan tak
berwarna.
1. Siapkan 3 tabung reaksi dan beri
label sesuai nama senyawa kimia. 2. asam asetat (cair dan beraroma menyengat).
2. Masukkan masing-masing tabung 1
3. asam sitrat (padat, kristal kasar) tak
sundip kecil zat-zat berikut :
berwarna.
Tabung 1 : asam tartrat
Tabung 2 : asam asetat
Tabung 3 : asam sitrat
1.4 Analisis reaksi asam karboksilat 1. asam sitrat + 5 tetes NaOH + 2 tetes HCl
dengan NaOH larut sempurna.
1. Siapkan 3 tabung reaksi dan beri 2. asam tartat + 5 tetes NaOH + 5 tetes HCl
label sesuai nama senyawa kimia larut sempurna.
2. Masukkan masing-masing
3. asam asetat + 5 tetes NaOH + 3 tetes HCl
tabung 1 sundip kecil zat-zat
larut sempurna.
berikut :
Tabung I : asam tartrat
Tabung II : asam sitrat
Tabung III : asam asetat
3. Tambahkan tetes demi tetes 0,1
M NaOH pada setiap tabung
reaksi sambil dikocok. Catatlah
reaksi yang terjadi
4. Tambahkan tetes demi tetes HCl
pekat pada setiap tabung reaksi
sambil dikocok. Catatlah
perubahan yang terjadi.
5. Tugas
a. Tulis semua persamaan
reaksi
b. Tulis rumus bangun dari
ketiga asam karboksilat
c. Golongkan ketiga asam
tersebut menurut :
turunan, rangkaian
karbon, kebasaan.
Analisis data
Pada hasil pengamatan dapat dibahaskan bahwa percobaan A dan B bertujuan untuk
mengetahui sifat asam karboksilat dan garam karboksilat. Pada A bagian 2 natrium asetat
(CH3COONa) dipanaskan terjadi perubahan bentuk dimana mula-mula berbentuk serbuk
putih menjadi cairan hijau kehitaman, pemanas ini bertujuan agar garam natrium asetat
terurai menjadi CH3COO- dan Na+. langkah selnjutanya menambahkan aguades yang
menyebkan adanya perubahan warna menjadi coklat kehitamsn. Penambahan aguades
terbentuknya asam asetat. Langkah terakhir yaitu penambahan CaCl2 sebagai pendeteksi
adanya asam karboksilat. Berdasarkan percobaan ditemukan bahwa setelah penambahan
CaCl2 terdapat endapan berwarna putih yang merupakan garam kalsium hidroksida
(Ca(OH)2) yang merupakan produkdari reaksi asam asetatdengan CaCl2.
Kesimpulan
ESTER
5.1 Tujuan
Selain pola umum diatas ada cara lain untuk mensintesis senyawa ester antara lain
mereaksikan alkohol dengan asil klorida, garam perak turunan asam karboksilat
dengan alkil halida dll.
Alat
Tabung reaksi
Sundip
Pipet ukur
Label
Gelas kimia 100ml
Labu Erlenmeyer
Bahan
Butanol
Asam karboksilat
H2So4 pekat
Aguades
Etil asetat,meetil salisilat, isoamil asetat, propel sitrat
Aseton
Plastic,nilon
Kayu, kertas
Kertas lakmus merah dan biru
NaoH 0,1 M
5.3 Data Hasil Lab
Analis data
Pembahasan
Ester merupakan senyawa karbon turunan dari asam karboksilat dimana gugus hidroksil
(-OH) asam karboksilat diganti dengan guus alkoksi.pada percobaaan kali ini yaitu pembutan
salah satu senyawa ester yang biasa di temukan di kehidupan sehari hari . Ester dibentuk dari
reaksi esterifikasi antara asam karboksilat dan gugus alcohol, senyawa yang digunakan
adalah asam asetat glasial dan butanol yang ditambahkan asam sulfat sebagai katalis untuk
menpercepat reaksi. Dalam pembuatan ester ini salah satu reaktan baik asam asetat ataupun
butanol harus ada yang berlebih atau dinaikank konsentrasinya untuk menggeser
kesetimbangan kearah produk sehingga hasil yang di apatkan bisa lebih banyak , dalam hal
ini yang dinaikkan konsentrasinya adalah asam asetat glasial mengingat zat tersebut
memiliki daya jual yang lebih murah dan lebih banyak didapat. Untuk menjaga kaulitas ester
tersebut maka suhu pada labu harus dijaga pada suhu 91 C, jangan sampai kurang atau lebih
dari yang ditetapkan. Jika suhu terlalu rendah maka reaksi tidak akan sempurna dan jika suhu
terlalu tinggi ester yang dihasilkan akan kurang murni bahkan bisa jadi rusak. Pada saat
proses pemanasan terdapat kondensor yang dialiri air supaya dingin. Hal ini bertujuan agar
ester yang dihasilkan langsung mengembung mengedap lagi. Setelah sekitar 30 menit di
refluksi maka ester yang dihasilkan di didinginkan beberapa menit kemudian di saring
dengan corong pisah. Pertama ester di ekstrasi dengan aguades , ketika di campurkan di
kocok kocok ester berda di atas permukaan air yang larut dengan sisa butanol karena
memiliki berat jenis yang lebih besar sehingga air terlebih dahulu di keluarkan dari corong
pisah sehingga tersisa ester.
Kesimpulan
Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa Ester terbentuk dari reaksi alcohol dan
asam karboksilat. reaksi yang terjadi pada pembuatan ester adalh reaksi bolak balik sehingga
kesetimbangan harus digeser kearah produk dengan menaikan konsentrasi reaktan.
Pertanyaan :
6.1 Tujuan
Alat
Sendok
Tabung reaksi
Pipet ukur
Bahan
Aguades
Methanol
Urea
NaoH 0,1M
Kertas lakmus merah dan biru atau kembang berwrana
Acetamida a
HNo3 pekat
CuSo4
HCl
NaNO2
NaOBr
Reaksi NaOBr
1.1.Larutkan setengah
sendok urea dengan
3 ml air
1.2.Tambahkan 2-3 tetes
NaOBr. Amati hasil
reaksi yang terjadi.
Analisis data
Senyawa ini adalah senyawa organic sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa
anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.
Pembahasan
Pada hasil pengamatan dibahaskan bahwa uji sifat fisika yaitu amati dan catat beberapa
sifat dari urea yaitu pada urea sifatnya wujud padat Kristal,dan aromanya tidak berbau dan
pada larutan tersebut terjadi warna putih.
Kesimpulan
Pada hasil pengatan dapat disimpulkan bahwa urea adalah senyawa yang tersusun dari
unsure karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CoN2H4 atau (NH2)2CO.
PERCOBAAN 7
7.1 Tujuan
Untuk mempelajari proses reaksi sulfonasi dan nitrasi pada fenol ataupun turunan fenol
Senyawa benzena dan turunannya merupakan bagian dari seyawa aromatik. Namun
semua senyawa turunan benzena tidak merupakan senyawa aromatik, karena senyawa
aromatik memiliki persyartan tertentu, antara lain memenehi aturan Erich Huckel, memiliki
orbital P yang kosong untuk membentuk ikatan dan harus siklik. Senyawa hasil sulfonasi dan
itrasi pada benzena merupakan senyawa turunan benzena.
Alat
Labu Erlenmeyer 25 ml
Pipet ukur
Cawan porselin
Tabung reaksi
Gelas kimia 50 ml
Thermometer 110 c
Korek api
Bahan
Benzena
Aguades
H2SO4 pekat
Es.
HNO3 pekat
Larutan KMno4
Sikloheksena
CCl4
7.3 Data Hasil Lab
Analisis data
Pada percobaan bahwa reaksi benzena biasanya terjadi melalui penggantian atom
hydrogen yang terikat pada karbon dengan gugus fungsi yang lain, atau dengan istilah reaksi
subtitusi.
Pembahasan
Pada percobaan ini yang dibahaskan tentang reaksi yang dapat terjadi pada senyawa
benzena, dengan kata lain akan menjelaskan reaksi pembuatan senyawa turunan benzena.
Kebanyakan reagen yang dapat bereaksi dengan cincin aromatic pada benzena dan
turunannya adalah elektrofil. Jika benzena digambarkan dengan rumus umum ArH, dimana
Ar merupakan gugus Aril, maka elektrofil akan mengantikankeduddukan hydrogen dalam
cincin. Reaksi tersebut dinamakan reaksi subtitusi elektrofilik.beberapa reaksi subtitusi
elektrofilik adalah reaksi nitrasi,sulfonasi, halogenasi, alkilasi dan asilasi.
Reaksi nitrasi adalah reaksi kimia yang terjadi pada benzena dan
asam nitrat dengan bantuan katalis asam sulfat.
Reaksi sulfonasi adalah reaksi kimia terjadi pada benzena dan
asam sulfat dengan adanya pemanasan.
Reksi halogenasi adalah reaksi kimia yang terjadi pada benzena
dan molekul halogen diatomic dengan bantuan katalis (biasanya
besi).
Kesimpulan : Pada hasil pengamatan disumpulkan bahwa reaksi nitrasi adalah yang terjadi
pada benzena dan asam nitrat dengan bantuan katalis. Dan senyawa benzena dan turunanya
merupakan bagian dari senyawa aromatic.
DAFTAR PUSTAKA
Hart, Harold. 1999. Kimia organic suatu kuliah singkat. Jakarta erlangga
Hart, Harold. 1999. Kimia organic suatu kuliah singkat. Jakarta erlangga