Anda di halaman 1dari 28

PERCOBAAN 1

PEMBUATAN ALKOHOL

1.1 Tujuan
Untuk mempelajari proses pembuatan alkohol.
1.2 Dasar teori
Alkohol merupakan senyawa organik yang mengandung satu atau lebih gugus hidroksil,
sehingga alkohol dapat dianggap sebagai derivat alkana dimana satu atau lebih atom H
pada alkana diganti oleh gugus hidroksil.
Alkohol diklasifikasi menjadi alkohol primer, sekunder, dan tersier. Pada senyawa
alkohol dapat mengandung satu gugus OH disebut monohidrik, dua gugus OH disebut
dihidrik, tiga gugus OH disebut trihidrik, empat gugus OH disebut tetrahidrik, atau lebih
dari lima gugus OH disebut polihidrik.

1.3 Data Hasil Lab


1.1 Alat dan Bahan
1.1.1 Alat
 Labu Erlenmeyer 100 ml
 Pipet ukur
1.1.2 Bahan
 Butanol
 HCl 90%
 NaOH 0,1 M

No. Prosedur Kerja Pengamatan


1. Masukan 10 mL butanol Setelah di campurkan 10 ml butanol dan HCl
dan 10 mL HCL 90% 90% yang terjadi adalah terhirup bau menyengat
kedalam labu erlenmeyer seperti bau hewan walang sangit pada waktu
100 mL. Amati perubahan 10:02:30:74 HCl yang di tambahkan pada HCl
yang terjadi. larut.
2. Kemuadian tambahkan 10 Ketika di tambahkan campuran tersebut dengan
mL NaOH 0,1 M. NaOH, alcohol berada pada bagian bawah,air
dan NaCl berada pada bagian atas

3.

Amati perubahan yang


terjadi.

1.5. Analisis data


Dari hasil pengamatan dapat diketahui alokohol adalah senyawa organic
sedangkan air adalah pelarut anorganik .

1.6. Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan percobaan pada pembuatan alcohol. Alcohol
adalah satu senyawa yang memiliki rumus umur R-OH dan diricikan oleh hadirnya
gugus hidroksil -OH. Dalam IUPAC, gugus hidroksil pada alcohol dinyatakan
dengan akhirnya –ol. Fenol merupakan senyawa yang memiliki gugus hidroksil
melekat langsung ke cincin aromatic. Fenol menpunyai rumus struktur yang serupa
dengan alcohol tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatic, dan
dengan Ar-(sebagai aril) maka rumus umum fenol dituliskan sebagai Ar-OH.

1.7. Kesimpulan dan saran


Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa alcohol
merupakan senyawa organic. Dan alcohol memiliki pH yang lebih mendekati netral.
PERCOBAAN 2

PEMBUATAN SENYAWA ESTER

2.1 Tujuan

Untuk mempelajari proses pembuatan ester.


2.2 Dasar teori
Senyawa ester merupakan turunan senyawa asam karboksilat, dimana atom H pada gugus
OH karboksilat diganti dengan gugus alkil baik alifatik maupun siklik ataupun aromatik.
Ataupun gugus OH pada karboksilat diganti dengan gugus oksi alkil atau O-alkil.

2.3 Alat dan bahan

Alat

 Labu Erlenmeyer 100 ml


 Pipet ukur
 Label
 Pipet tetes

Bahan

 Propanol
 HCl 90%
 Etanol
 NaOH 0,1 M

2.3 Data Hasil Lab

No. Prosedur Kerja Pengamatan


1. Siapkan 2 buah labu HCl di tambahkan ke dalam
erlenmeyer 100 mL, beri propanol,larut dan bau yang di hasilkan
lebel A dan B seperti senyawa eter.
2. Ke dalam labu erlenmeyer
A masukkan 10 mL
propanol dan 10 tetes HCl
90%
3. Aduk sampai homogen,
mati perubahan yang
terjadi
4. Ke dalam labu erlenmeyer Etanol di tambahkan dengan NaOH
B masukkan 10 mL etanol warna campuran menjadi keruh dan bau
dan 10 mL NaOH 0,1 M. yang sedikit menyengat
5. Aduk sampai homogen
6. Tuangkan hasil larutan
pada labu erlenmeyer B ke
dalam labu erlenmeyer A
7. Aduk sampai homogen, Warna yang di hasilkan keunguan dan
dan amati perubahan yang bau yang di hasilkan tidak terlalu
terjadi menyengat.

2.4 Pembahasan

Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara
suatu asam karboksilat dengan suatu alcohol. Pada percobaan ini yaitu reaksi pembuautan
ester yang bertujuan agar mahasiswa mampu memsintesis beberapa macam ester,
mengetahui pengaruh konsentrasi alcohol terhadap reaksi kesentimbangan pada pembuatan
ester, mengetahui pengaruh konsentrasi asam karboksilat terhadapreaksi kesetimbangan pada
permukaan ester serta manpu mengenal bau khas beberapa macam ester. Pada percobaan ini
praktikum menggunakan alat dan bahan yang disarankan oleh buku paduan praktikum. Alat
yang digunakan oleh praktikum yaitu adalah labu Erlenmeyer 100 mL pipet ukur, kertas label
dan pipet tetes, sedangkan bahan yang digunakan adalah propanol, HCL 90%, etanol dan
NaOH 0,1 m. reaksi penbuatan ester dissebut esterifikasi dan reaksi yang terjadi disebut
reaksi esterifikasi fischer. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi reaksi reversivel yang sangat
lambat, tetapi bila menggunakan katalis asam mineral seperti asam sulfat (H2SO4) dan asam
klorida (HCL) kesetimbangan akan tercapai dalam waktu yang cepat. Didapat hasil campuran
tersebut tidak menyatu, dan tercium bau fenol yang menyengat dari larutan. Karena reaksi
berlansung lambat dan dapat balik (reversivel), ester yang terbentuk tidak banyak. Bau khas
ester seringkali tertutupi atau terggangu oleh bau fenol. Sebuah cara sederhana untuk
mendeteksi bau ester adalah dengan menabur campuran reaksi ke dalam sejumlah air di
sebuah gelas kimia kecil. Ester cukup tidak larut dalam air dan cenderung menbentuk
sebuah lapisan tipis pada permukaan.asam dan alcohol yang berlebih akan larut dan terpisah
di bawah lapisan ester.

2.5 Kesimpulan dan saran

Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa Ester terbentuk dari reaksi alcohol dan
asam karboksilat . reaksi yang terjadi pada pembuatan ester adalh reaksi bolak balik sehingga
kesetimbangan harus digeser kearah produk dengan menaikan konsentrasi reaktan.
PERCOBAAN 3

FENOL

3.1 Tujuan

Untuk mempelajari proses pembuatan fenol.


3.2 Dasar teori
Senyawa fenol merupakan senyawa aromatik turunan benzena, dapat ditulis ArOH. Pada
umumnya senyawa fenol dan aromatik lainnya menggunakan nama dagang/trivial.
Dari sisi struktur gugus OH pada senyawa fenol terikat langsung pada atom C aromatik,
sedangkan alkohol lainnya, gugus OH terikat pada atom C alifatik.

3.3 Alat dan bahan

Alat
 Sundip
 Tabung reaksi
 Labu Erlenmeyer 100 ml
 Pipet ukur
 Lakmus merah dan biru
Bahan
 Fenol
 Metanol
 Aguades
 Benzaldehida
 Asam sitrat
 Propanol
 CaCo3
 Kembang berwarna
 FeCl3
 H2So4 pekat
 HNo3 pekat
 NaOH 0,1M
3.4 Data Hasil Lab

No. Prosedur Kerja Pengmatan


1. Sifat senyawa SIFAT FISIKA
1. Amati sifat-sifat fisik
Fenol berwarna orange .
Fenol, benzaldehida,
dan asam sitrat Bau : seperti bau lem kertas dan menyengat.
2. Kelarutan dalam air
Wujud : cair
dan alkohol
2.1.Masukkan satu Benzaldehida : berwarna bening
sundip fenol Wujud : cair dan mempunyai aroma yang
dalam tabung
menyengat.
reaksi sedang
2.2.Tambahkan 2 mL Asam Sitrat
air Wujud kristal padat
2.3.Aduk sampai
Berwarna putih dan tak beraroma
homogen, amati
kelarutan yang
terjadi KELARUTAN DALAM AIR
2.4.Ulangi percobaan
1. Fenol + air
2.1-2.3, ganti
fenol dengan Mula-mula fenol mengendap setelah di kocok
benzaldehida dan berubah warna menjadi putih karena fenol larut
asam sitrat. dalam air setelah beberapa detik.
3. Uji larutan fenol,
larutan 2. Benzaldehida + air
benzaldehida dan Menghasilkan gelembung gas dan larut dalam air.
larutan asam sitrat
pada bagian 2 dengan 3. Asam Sitrat + air
kertas lakmus merah Asam Sitrat larut dalam air.
dan biru atau dengan
kembang berwarna.

4. Kelarutan dalam KELARUTAN DALAM METANOL


metanol  Fenol + metanol larut sempurna dalam
4.1 Masukan 1 sundip metanol dan akan menghasilkan warna
fenol dalam tabung kuning.
sedang  Benzaldehida +methanol dan akan larut
4.2 Tambahkan 2 ml sempurna dan akan mrnghasilkan warna
metanol encer …% bening
4.3 Aduk sampai  Asam sitrat + methanol larut sempurna dan
homogen. akaan mrnghasilkan warna bening.
Amatilah kelarutan
yang terjadi
4.4 Ulangi percobaan
3.1-3.3, ganti fenol
dengan
benzaldehida 2 ml
dan asam sitrat 1
mpurna sundip
kecil.
AWAS! FENOL bersifat
KOROSIF.
Perbedaan Alkohol dan
Fenol
1) Tes dengan lakmus  5 tetes propanol ( sifatnya asam) setelah di uji
1.1 Teteskan 5 tetes dengan lakmus merah tidak ada perubahan
propanol dalam  5 tetes propanol diuji dengan lakmus biru
pelat tetes berubah warna menjadi merah
1.2 Uji propanol  1 sudip fenol diuji dengan lakmus merah tidak
dengan lakmus ada perubahan .
merah dan biru  1 sudip fenol diuji dengan lakmus biru
1.3 Ulangi percobaan berubah menjadi merah
1.1-1.2, ganti
propanol dengan
fenol 1 sundip
kecil
2) Tes dengan larutan  5 tetes CaCO3 + 5 tetes propanol warnanya
CaCO3 akan berubah menjadi bening dan mempunyai
2.1 Teteskan 5 tetes cincin.
propanol dalam
pelat tetes
2.2 Tambahkan 5 tetes
larutan CaCO3,
amati perubahan
yang terjadi
2.3 Ulangi percobaan
2.1-2.2, ganti
propanol dengan
fenol 1 sundip
kecil.
3) Tes dengan FeCl3  2 ml propanol + 5 FeCI3 akan berubah
3.1 Masukan 2 ml menjaadi warna kuning
propanol dalam
tabung reaksi
sedang
3.2 Teteskan 5 tetes  1 sudip fenol + 5 tetes FeCI3 menghasilkan
larutan FeCl3, warna hijau tua dan ada minyak yang terdapat
amati perubahan dalam larutan.
yang terjadi
3.3 Ulangi percobaan
3.1-3.2, ganti
propanol dengan
fenol 1 sundip
kecil
Ferri klorida tes adalah
khas untuk fenol : jika ada
warna ungu menunjukan
adanya gugusan
ferrifenoksida.
Liebermann reaksi nitroso Setelah H2SO4 pekat sebanyak 1 ml dimasukan
Tes warna – asam nitroso dalam labu erlemeyer ada gelembung gas dan
1. Masukkan 1 ml minyak dan terbentuknya cincin pada larutan
H2SO4 pekat dalam tersebut. Lalu setelah ditambahkan 5 tetes Fenol
labu erlenmeyer dalam larutan tersebut, adanya asap yang keluar dari
100 ml. campuran larutan tersebut. Dan pada dinding
2. Alirkan perlahan- erlemeyer terasa panas dan menghasilkan uap
lahan pada dinding berwarna kuning pada dinding labu erlemeyer.
erlenmeyer 2 ml
HNO3 pekat.
3. Tambahkan sebuah
kristal fenol
kedalam campuran
tersebut.
4. Aduk campuran
sampai homogen.
Amati perubahan
warna yang terjadi.
5. Tuangkan larutan Setelah larutan diatas ditambahkan dalam air es,
tersebut pada 10 larutan berubah menjadi sedikit merah dan
ml air es dalam mempunyai sedikit endapan.
gelas kimia 100 ml. Lalu setelah ditambahkan NaOH 10 ml, warna
Amati warnanya. larutan menjadi kuning dan endapan tadi
6. Tambahkan 10 ml mengumpal dan endapan berubah warna menjadi
NaOH 0,1 M. hitam.
Amati warna yang
terjadi.
Reaksi ini dikenal dengan
nama “Liebermann-Reaksi
Nitroso”. Reaksi ini
mencakup pembuatan
turunan nitroso fenol.

Analisis data

praktikum kali ini adalah mengenal reaksi subtituti nukleofilik aromatic dan mengenal
sintesis fenol
Pembahasan

Tujuan praktikum kali ini adalah mengenal reaksi subtituti nukleofilik aromatic dan
mengenal sintesis fenol .proses pembuatan fenol tidak bisa dilakukan secara langsung antara
–OH dan cincin benzene dikarenakan sama-sama bermuatan parsial negative sehingga akan
saling tolak menolak. Cincin benzene terdapat awan electron dan tersabalikan oleh ikatan
rangkap sehingga sukar bereaksi secara langsung. Karena alasan itu, dapat dibuat suatu gugus
pergi yang baik yaitugaram diozonium (N2+) pada cincin aromatic sebelum diserang
nukleofil -OH. Proses pembentukan fenol pada praktikum ini terjadi reaksi diazotasi yaitu
reaksi antara amin aromatic primer dengan nitrit pada suasana asam.

Kesimpulan

Fenol merupakan asam yang jauh lebih kuat daripada alcohol. Karena fenol memiliki
anion, dengan muatan negative yang disebar oleh cincin aromatic. Fenol menpunyai struktur
yang serupa dengan alcohol tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatic,
dan dengan A-(sebgai aril) maka rumus fenol dituliskan sebagai Ar-OH.

*HATI-HATI BEKERJA DENGAN ZAT ORGANIK AROMATIK KARENA


SANGAT REAKTIF DAN EKSPLOSIF*
PERCOBAAN 4

ASAM KARBOKSILAT

4.1 Tujuan : Mempelajari proses pembuatan asam karboksilat

4.2 Dasar Teori : Pada molekul asam karboksilat mengandung gugus karbonil (-COOH),
yang merupakan gabungan gugus (-C=O) dan gugus hidroksil (OH). Asam dengan satu gugus
–COOH disebut monokarboksilat, dua gugus –COOH disebut dikarboksilat dan ada yang
mengandung lebih dari dua gugus –COOH. Asam karboksilat sering dinamakan asam lemak,
karena banyak diperoleh dari hidrolisis lemak hewan dan minyak tumbuhan.

Alat dan bahan

Alat

 Tabung reaksi
 Sundip kecil
 PH universal
 Batang pengaduk
 Pipet tetes
 Pipet ukur
Bahan
 Asam tartat
 Asam asetat
 Asam sitrat
 Aguades
 NaOH 0,1 M
 HCl pekat
 Etanol 96%
 H2So4 pekat
 K2Cr2O7
4.3 Data Hasil Lab

No. Prosedur Kerja Pengamatan

1. SIFAT ASAM KARBOKSILAT SIFAT FISIK DARI :

1.1 Sifat fisika 1. asam tartat (padat, kristal halus) dan tak
berwarna.
1. Siapkan 3 tabung reaksi dan beri
label sesuai nama senyawa kimia. 2. asam asetat (cair dan beraroma menyengat).
2. Masukkan masing-masing tabung 1
3. asam sitrat (padat, kristal kasar) tak
sundip kecil zat-zat berikut :
berwarna.
Tabung 1 : asam tartrat
Tabung 2 : asam asetat
Tabung 3 : asam sitrat

Amati sifat fisika warna, aroma, wujud


semua asam tersebut. Bisa diganti dengan
asam karboksilat yang lain.

1.2 Kelarutan dalam air


Setelah dimasukan 5 ml air pada masing-

1. Tambahkan 5 ml air kedalam masing tabung reaksi yang berisi diantaranya :


asam pada ketiga tabung reaksi (as. Tartat, as. Sitrat, as. Asetat)
diatas
Ketiga asam karboksilat diatas larut dalam air.

2. Aduk sampai homogen. Baui dan


amati reaksi yang terjadi

1.3 Sifat keasaman Ketiga asam karboksilat diatas diuji dengan


kertas universal dan mempunyai pH masing-
masing 1.
Uji pH ketiga larutan asam tersebut
diatas dengan kertas universal

1.4 Analisis reaksi asam karboksilat 1. asam sitrat + 5 tetes NaOH + 2 tetes HCl
dengan NaOH larut sempurna.

1. Siapkan 3 tabung reaksi dan beri 2. asam tartat + 5 tetes NaOH + 5 tetes HCl
label sesuai nama senyawa kimia larut sempurna.
2. Masukkan masing-masing
3. asam asetat + 5 tetes NaOH + 3 tetes HCl
tabung 1 sundip kecil zat-zat
larut sempurna.
berikut :
Tabung I : asam tartrat
Tabung II : asam sitrat
Tabung III : asam asetat
3. Tambahkan tetes demi tetes 0,1
M NaOH pada setiap tabung
reaksi sambil dikocok. Catatlah
reaksi yang terjadi
4. Tambahkan tetes demi tetes HCl
pekat pada setiap tabung reaksi
sambil dikocok. Catatlah
perubahan yang terjadi.
5. Tugas
a. Tulis semua persamaan
reaksi
b. Tulis rumus bangun dari
ketiga asam karboksilat
c. Golongkan ketiga asam
tersebut menurut :
turunan, rangkaian
karbon, kebasaan.

2. SINTESIS ASAM KARBOKSILAT Dengan alkohol


2.1 Dengan alkohol Etanol + H2SO4 pekat + K2Cr2O7 pada
pemanasan pertama bau gas yang terbentuk
1. Masukkan 2 ml etanol 96%
ialah bau ester dan berwarna bening.
dalam tabung reaksi sedang
2. Tambahkan 5 tetes H2SO4 pekat
dan 1 sundip kecil K2Cr2O7
3. Panaskan dalam penangas air
sampai mendidih. Baui gas yang
terbentuk.
4. Panaskan kembali kedalam
penangas air selama 1 menit.
Pada pemanasan kedua warna larutan berubah
Baui gas yang terbentuk.
menjadi biru dan K2Cr2O7 larut dan aromanya
5. Apakah ada pebedaan aroma
tetap yakni bau ester.
antara langkah ketiga dan
keempat ? Jelaskan jawaban
anda !
6. Tulis semua reaksi kimia yang
terjadi !

2.2 Dengan aldehida Bau dari benzaldehida baunya menyengat.


1. Masukkan 2 ml benzaldehid
dalam tabung reaksi sedang. Benzaldehida + H2SO4 pekat menghasilkan
Catat aromanya. warna orange lalu ditambahkan K2Cr2O7
2. Tambahkan 5 tetes H2SO4 pekat
dan 1 sendok kecil K2Cr2O7 menghasilkan warna hitam pekat.
3. Panaskan dalam penangas air
sampai ada perubahan bau. Baui
gas yang terbentuk
4. Tulis semua reaksi yang terjadi.

Analisis data

Asam karboksilat dapat dinetralkan oleh basa menbentuk garam.


Pembahasan

Pada hasil pengamatan dapat dibahaskan bahwa percobaan A dan B bertujuan untuk
mengetahui sifat asam karboksilat dan garam karboksilat. Pada A bagian 2 natrium asetat
(CH3COONa) dipanaskan terjadi perubahan bentuk dimana mula-mula berbentuk serbuk
putih menjadi cairan hijau kehitaman, pemanas ini bertujuan agar garam natrium asetat
terurai menjadi CH3COO- dan Na+. langkah selnjutanya menambahkan aguades yang
menyebkan adanya perubahan warna menjadi coklat kehitamsn. Penambahan aguades
terbentuknya asam asetat. Langkah terakhir yaitu penambahan CaCl2 sebagai pendeteksi
adanya asam karboksilat. Berdasarkan percobaan ditemukan bahwa setelah penambahan
CaCl2 terdapat endapan berwarna putih yang merupakan garam kalsium hidroksida
(Ca(OH)2) yang merupakan produkdari reaksi asam asetatdengan CaCl2.

Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang dibuat dapat disimpulkan bahwa:

1. Asam karboksilat dapat dinetralkan oleh basa memnbentuk garam.


Garam yang terbentuk terwujud serbuk putih dan dapat dipisahkan
dengan menguapkanairnya.
2. Asam karboksilat dapat menghasilkan alkil halide dan Ca(OH)2)
dengan mereaksikan dengan CaCl2
3. Reaksi esterifikasi antara asam karboksilat dan alcohol akan
menghasilkan senyawa ester yang baunya harum.
PECOBAAN 5

ESTER

5.1 Tujuan

Mempelajari proses pembuatan ester

5.2 Dasar Teori

Cara pembuatan ester secara umum sebagai berikut :

R O(H) + RCOOH H2SO4 pekat


RCOOR’ + H2O

Selain pola umum diatas ada cara lain untuk mensintesis senyawa ester antara lain
mereaksikan alkohol dengan asil klorida, garam perak turunan asam karboksilat
dengan alkil halida dll.

Alat dan bahan

Alat
 Tabung reaksi
 Sundip
 Pipet ukur
 Label
 Gelas kimia 100ml
 Labu Erlenmeyer
Bahan
 Butanol
 Asam karboksilat
 H2So4 pekat
 Aguades
 Etil asetat,meetil salisilat, isoamil asetat, propel sitrat
 Aseton
 Plastic,nilon
 Kayu, kertas
 Kertas lakmus merah dan biru
 NaoH 0,1 M
5.3 Data Hasil Lab

No Prosedur Kerja Pengamatan


1. SINTESIS ESTER Butanol di tambah asam asetat di
1. Masukkan 2 ml butanol ke dalam tambah lagi H2SO4 berbaau
tabung reaksi sedang menyengat setelah di panaskan
2. Tambahkan 2 ml asam karboksilat ada perubahan bau,baunya seperti
(jika larutan) atau satu sundip ester
kecil asam karboksilat (jika padat)
3. Tambahkan 5 tetes H2SO4 pekat. Etanol di tambah asam asetat di
4. Panaskan dalam penangas air taambah lagi dengan H2SO4 dan
5. Tuangkan campuran tersebut pada di baui tercium baau menyengat
50 ml air dalam gelas kimia 100 setelah di paanaskan bau seperti
ml. Catat bau gas yang dihasilkan. bau balon tiup.
6. Dengan mengikuti langkah kerja Methanol di tambah asam asetat
diatas (1-5) buatlah ester berikut: di tambah lagi dengan H2SO4
etil asetat, metil salisilat, isoamil warna bening tidak berbau dan s
asetat, propil sitrat etelah di panasksn baunya seperti
7. Tulis semua reaksi yang terjdi balon tiup.
Propanol di tambah asam sitrat di
tambah dengan H2SO4 warnanya
bening tak berbau tetapi setelah di
panaskan tercium bau ester.
Isoamil di tambah asam asetat di
gtambah lagi dengan H2SO4
warna bening bau menyengat dan
setelah di panaskna akan terhirup
bau menyengat
2. SIFAT ESTER
1. Amati dan baui aroma ester yang 1. 5 tetes isoamil asetat + 2 ml
terbentuk pada bagian A diatas aguades dan akan larut dalam air
2. Kelarutan dalam air. 2. Propil sitrat 5 tetes + 2 ml
2.1 Masukkan 5 tetes ester pada bagian A aguades dan akan larut dalam air.
diatas kedalam 4 tabung reaksi sedang. 3. Butil asetat 5 tetes + 2 ml
Beri label nama senyawa. aguades dan akan larut daalam air
2.2 Tambahkan 2 ml air kedalam tabung 4. Etil asetat 5 tetes + 2 ml
tersebut. Amati dan catat hasil yang aguades dan akan larut dalam air .
terbentuk. 5. Metal asetat 5 tetes + 2 ml
3. Kelarutan dalam zat pelarut aguades dan aakan larut dalam
organik : air.
Ulangi percobaan 2.1-2.2, ganti air
dengan aseton sebagai zat pelarut
4. Masukkan 1 ml ester dari 3 ester KELARUTAN DALAM ASETON
1. Isoamil asetat 5 tetes + 2 ml
diatas ke dalam 3 buah tabung aseton akan larut daalaam aseton
reaksi sedang. Beri label nama
2. Propil sitrat 5 tetes + 2 ml
ester. aston akan larut dalam aseton
5. Tambahkan kedalam :
3. Butil asetat 5 ml + 2 m l aseton,
 Tabung I : beberapa tetes minyak akan larut dalam aseton
kelapa. Aduk sampai homogen
4. Etil asetat 5 ml + 2 ml aseton
amati perubahan yang terjadi. akan larut dalam aseton.
 Tabung II : beberapa potongan 5. Metal asetat 5 tetes + 2 ml
plastik, nilon. Aduk. Amati aseton , akan larut dalam aseton
perubahannya.
 Tabung III : potongan kayu,
SIFAT KEASAMAN
kertas. Aduk amati perubahannya.
6. Sifat keasaman atau kebasan ester. Uji PH dengan kertas lakmus
merah dan biru
Ujilah ester diatas menggunakan
kertas lakmus merah dan biru. BUTIL ASETAT :
Kertas lakmus biru berubaah
7. Penyabunan menjadi merah .
7.1.Masukkan 1 ml ester (pilih Kertas lakmus merah tetap merah
.
salah satu) diatas dalam labu
erlenmeyer 100 ml. METIL ASETAT
Kertas lakmus biru berubah
7.2.Tambahkan 5 ml NaOH 0,1 M menjadi merah .
7.3.Panaskan dalam penangas air Kertas lakmus merah tetap merah.
ETIL ASETAT
selama 15 menit. Catat Kertas lakmus biru berubah
perubahan yang terjadi. menjadi merah.
Kertas lakmus merah tetap
merah.
PROPIL SITRAT
Kertas lakmus biru berubah
menjadi merah.
Kertas lakmus mmerah tetap
merah.
ISOAMIL ASETAT
Kertas lakmus biru berubah
menjadi merah .
Kertas lakmus mmerah tetap
merah.
PENYABUNAN
Isoamil asetat + 5 ml NaOH
ketika di panaskan dalam
penangas air tercium aroma ester
dan tidak ada busa yang
terbentuk.

Analis data

Pembahasan

Ester merupakan senyawa karbon turunan dari asam karboksilat dimana gugus hidroksil
(-OH) asam karboksilat diganti dengan guus alkoksi.pada percobaaan kali ini yaitu pembutan
salah satu senyawa ester yang biasa di temukan di kehidupan sehari hari . Ester dibentuk dari
reaksi esterifikasi antara asam karboksilat dan gugus alcohol, senyawa yang digunakan
adalah asam asetat glasial dan butanol yang ditambahkan asam sulfat sebagai katalis untuk
menpercepat reaksi. Dalam pembuatan ester ini salah satu reaktan baik asam asetat ataupun
butanol harus ada yang berlebih atau dinaikank konsentrasinya untuk menggeser
kesetimbangan kearah produk sehingga hasil yang di apatkan bisa lebih banyak , dalam hal
ini yang dinaikkan konsentrasinya adalah asam asetat glasial mengingat zat tersebut
memiliki daya jual yang lebih murah dan lebih banyak didapat. Untuk menjaga kaulitas ester
tersebut maka suhu pada labu harus dijaga pada suhu 91 C, jangan sampai kurang atau lebih
dari yang ditetapkan. Jika suhu terlalu rendah maka reaksi tidak akan sempurna dan jika suhu
terlalu tinggi ester yang dihasilkan akan kurang murni bahkan bisa jadi rusak. Pada saat
proses pemanasan terdapat kondensor yang dialiri air supaya dingin. Hal ini bertujuan agar
ester yang dihasilkan langsung mengembung mengedap lagi. Setelah sekitar 30 menit di
refluksi maka ester yang dihasilkan di didinginkan beberapa menit kemudian di saring
dengan corong pisah. Pertama ester di ekstrasi dengan aguades , ketika di campurkan di
kocok kocok ester berda di atas permukaan air yang larut dengan sisa butanol karena
memiliki berat jenis yang lebih besar sehingga air terlebih dahulu di keluarkan dari corong
pisah sehingga tersisa ester.

Kesimpulan

Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa Ester terbentuk dari reaksi alcohol dan
asam karboksilat. reaksi yang terjadi pada pembuatan ester adalh reaksi bolak balik sehingga
kesetimbangan harus digeser kearah produk dengan menaikan konsentrasi reaktan.
Pertanyaan :

1. Sebutkan 3 cara lain pembuatan ester. Berikan masing-masing 1 contoh !


2. Berikan defenisi dan contoh (masing-masing 1) dari 3 macam ester berikut : sari
buah-buahan atau minyak atsiri, lemak atau minyak.
PERCOBAAN 6

UREA –NH2 –CO -NH2 (CARBAMIDA)

6.1 Tujuan

Mempelajari proses pembuatan amida

6.2 Dasar Teori :

Alat dan bahan

Alat
 Sendok
 Tabung reaksi
 Pipet ukur
Bahan
 Aguades
 Methanol
 Urea
 NaoH 0,1M
 Kertas lakmus merah dan biru atau kembang berwrana
 Acetamida a
 HNo3 pekat
 CuSo4
 HCl
 NaNO2
 NaOBr

6.3 Data Hasil Lab

No. Prosedur Kerja Pengamatan


1. Sifat fisika Wujud: padat ( Kristal)
1. Amati dan catat Aroma:tidak beraroma
beberapa sifat fisika dan Warna: padat
urea  Kelarutan dalam air
2. Kelarutan dalam air 1 sendok urea +1 ml air setelah di
2.1.Masukkan setengah kocok akan larut sempurna dalam air
sendok urea dalam 1. Kelarutan dalam alkohol.
tabung reaksi 1 sendok urea + 1 ml metanol akan
2.2.Tambahkan 1 ml air larut sempurna.
kemudian kocok.
Amati hasilnya HIDROLISIS MENJADI ASAM
3. Kelarutan dalam alkohol  1 sendok urea + 1 ml NaOH tes
3.1.Masukkan setengah
sendok urea dalam gas dengan lakmus basah
tabung reaksi mengahasilkan lakmus merah
3.2.Tambahkan 1 ml air, akan berubah menjadi warna
kemudian kocok. biru setelah itu larutan di
Amati hasilnya. panaskan dan akan terlihat
lakmus merah akan berubah
menjadi biru ( basa)
2. Reaksi-reaksi urea
1. Hidrolisis menjadi asam
1.1 Masukkan 1 sendok urea
kedalam tabung reaksi.

1.2 Tambahkan 1 ml NaOH 0,1


M. Amati gas yang terbentuk.

1.3Tes gas dengan kertas


lakmus yang basa

1.4 Panaskan campuran sampai


mendidih. Ulangi lagi tes
dengan kertas lakmus basa

1.5 Ulangi langkah 1-4 dengan


asetamida.

2.Sifat khas urea. REAKSI UREA DENGAN ASAM


OKSALAT
2.1 Reaksi urea dengan asam
nitrat. 1 sendok urea + 1 ml air (larutan A),
 Larutkan setengah ambil 2 tetes dan masukan dalam
sendok urea dalam 1 ml tabung reaksi dan ditambahkan dengan
air sebagai larutan A. HNO3 + 1ml air larut sempurna.
 Ambil 2 tetes dari
larutan A, kemudian REAKSI UREA DENGAN
tambahkan 2 tetes HNO3 PEREAKSI BIURET
pekat. Amati hasil reaksi 1 sendok kristal urea (panaskan) tes
yang terjadi. dengan kertas lakmus, Urea larut dan
Reaksi urea dengan asam lakmus merah menjadi biru dan
oksalat menghasilkan bau yang menyengat.
 Ambil 2 tetes larutan Setelah larutan dingin, larutannya
urea larutan A membentuk kristal.
 Tambahkan 2 tetes asam
oksalat pekat. Amati TES BIURET
hasil reaksi yang terjadi. Residu atau hasil + 1ml aquades + 1ml
Reaksi urea dengan pereaksi NaOH + 1ml CuSO4 terdapat endapan
biuret. biru.
 Masukkan 1 sendok
kristal urea kedalam REAKSI ASAM NITRIT
tabung reaksi, panaskan.
 Tes uap yang terbentuk Setengah sendok urea + 2ml larutan
dengan menggunakan urea + 1ml HCl + 1 tetes NaNO2,
kertas lakmus yang basa. terbentuk gas dalam larutan.
 Dinginkan dan amti
residunya.
Tes biuret
 Larutkan sedikit residu
diatas dalam 1 ml air
 Tambahkan 1 ml NaOH
0,1 M dan 1 tetes CuSO4
1%. Amati hasil reaksi
yang terjadi
Reaksi asam nitrit (HNO2)
 Larutkan setengah
sendok urea dengan 2 ml
air
 Tambahkan 1 ml HCl
encer dan 1 tetes
NaNO2. Amati hasil
reaksi yang terjadi

Reaksi NaOBr
1.1.Larutkan setengah
sendok urea dengan
3 ml air
1.2.Tambahkan 2-3 tetes
NaOBr. Amati hasil
reaksi yang terjadi.

Analisis data

Senyawa ini adalah senyawa organic sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa
anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.

Pembahasan

Pada hasil pengamatan dibahaskan bahwa uji sifat fisika yaitu amati dan catat beberapa
sifat dari urea yaitu pada urea sifatnya wujud padat Kristal,dan aromanya tidak berbau dan
pada larutan tersebut terjadi warna putih.

Kesimpulan

Pada hasil pengatan dapat disimpulkan bahwa urea adalah senyawa yang tersusun dari
unsure karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CoN2H4 atau (NH2)2CO.
PERCOBAAN 7

REAKSI SULFONASI NITRASI PADA BENZENA

7.1 Tujuan

Untuk mempelajari proses reaksi sulfonasi dan nitrasi pada fenol ataupun turunan fenol

7.2 Dasar Teori

Senyawa benzena dan turunannya merupakan bagian dari seyawa aromatik. Namun
semua senyawa turunan benzena tidak merupakan senyawa aromatik, karena senyawa
aromatik memiliki persyartan tertentu, antara lain memenehi aturan Erich Huckel, memiliki
orbital P yang kosong untuk membentuk ikatan dan harus siklik. Senyawa hasil sulfonasi dan
itrasi pada benzena merupakan senyawa turunan benzena.

Alat dan bahan

Alat
 Labu Erlenmeyer 25 ml
 Pipet ukur
 Cawan porselin
 Tabung reaksi
 Gelas kimia 50 ml
 Thermometer 110 c
 Korek api

Bahan
 Benzena
 Aguades
 H2SO4 pekat
 Es.
 HNO3 pekat
 Larutan KMno4
 Sikloheksena
 CCl4
7.3 Data Hasil Lab

No. Prosedur Kerja Pengamatan

1. Kelarutan dan berat jenis


1.1.Uji kelarutan benzena UJI KELARUTAN BENZENA
 Masukkan 1 tetes  1 tetes fenol + 1 ml air larut
benzena dalam labu sempurna.
erlenmeyer 25 ml
 Tambahkan 1 ml air. BANDINGKAN BERAT JENIS
Amati kelarutannya  Berat jenis fenol lebih berat di
 Bandingkan berat bandingkan dengan Air.
jenisnya dengan air
 Tuliskan sifat-sifat SIFAT FISIK FENOL
fisik lain dari benzena Warna:orange
1.2. Flamibilitas (sifat bakar) Bau : menyengat
 Tuangkan 3 tetes Wujud :cair
benzena dalam cawan
porselin SIFAT BAKAR
 Bakar dengan korek 3 tetes fenol dalam dalam cawaan
api ( lakukan diluar porselin lalu
lab)
2. Reaksi dengan asam sulfat
2.1.Masukkan 6 tetes 6 tetes fenol + 1 ml asam sulfaat maka
benzena kedalam tabung akan terbentuk warana coklat dan bau
reaksi menyengat
2.2.Tambahkan 1 ml H2SO4
pekat. Amati hasil reaksi
yang terjadi Kemudin di panaskan 15 menit pada
2.3.Panaskan larutan dalam suhu 75 derajat celcius dengan waktu
penangas air pada suhu 05:45:29 dapat di lihat cincin bewarna
500 C – 800 C selama 15 ungu kemudian di tambah air 25 ml
menit sambil dikocok menghasilkan larut setelah itu di tambah
selama 15 menit air 25 ml mmenghassilkan larut
2.4.Dinginkan dan tuangkan sempurna dan setelah di baui tercium
isinya kedalam 10 ml air bau menyengat dan larutan berubah
es. Senyawa apakah yang menjadi bening.
terbentuk ?
3. Reaksi dengan asam nitrat Setelah di masukan 2 ml H2SO4
3.1.Siapkan dalam sebuah tambahkan 1 ml asam nitrat tambahkan
tabung reaksi lagi 1 ml fenol maka akan terbentuk
campuran 2 ml H2SO4 endapan hitam dan tercium bau
pekat dengan 1 ml menyengat terlihat juga uap berwarna
asam nitrat pekat kuning.setelah itu di biarkan selama 10
3.2.Jika suhu campuran menit maka akan terlihat perubahan dari
asam itu belum warna kuning akan terlihat lebih hitam
mencapai 550 C – 600 pekat dan padat
C, letakkan tabung
kedalam penangas air
yang telah dipanaskan
sampai suhu 550 C –
600 C.
3.3.Biarkan campuran
tersebut dalam
penangas air sampai
10 menit. Kocoklah
sekali-sekali.
3.4.Ulangi tes tersebut
dengan siklo heksena
.
3.5.Hidrokarbon manakah
yang bereaksi dengan
asam nitrat ?
Catatan :
Apabila menggunakan HNO3
dengan senyawa organik selalu
bekerja dengan hati-hati, karena
reaksi ini kadang-kadang bersifat
eksplosif.
4. Tes untuk hidrokarbon tak jenuh
4.1.Pada 3 tetes benzena,
tambahkan 3 tetes 1%
larutan KmnO4.
Kocok sampai
homogen. Apakah
hasilnya ?
4.2.Ulangi percobaan
diatas dengan
menggunakan larutan
tinktur yodium dari
larutan KmnO4.
4.3.Ambil 1 ml benzena
dan tambahkan 1 tetes
larutan brom dalam
CCL4 sampai
diperoleh sedikit
warna
4.4.Siapkan 2 tabung.
Masukkan campuran
diatas pada kedua
tabung lalu tutup, satu
ditempatkan pada
sinar matahari dan
lainnya disimpan
dalam lemari
4.5.Setelah 10 menit
bandingkan kedua
tabung tersebut.
5. Kristalisasi Masukan 10 tetes fenol dalam tabung
5.1.Ukur 2 ml benzena reaksi sedang .
kedalam tabung reaksi Celuplah ke dalam butir-butir es batu
sedang dan biarkan terbuka beberapa menit yang
5.2.Celupkanlah kedalam ke 10 laarutan berubah menjadi Kristal
gelas kimia yang berisi berwarna orange.
butir-butir air es batu
selama 10-15 menit.
Amati perubahan.
6. Demonstrasi
6.1.Pada 5 tetes benzena,
tambahkan 2 tetes
cairan Brom. Amati
hasilnya.
6.2.Pada campuran
benzena dengan
Brom, tambahkan Fe.
Apakah hasilnya ?
6.3.Kerjakan diluar lab.

Analisis data

Pada percobaan bahwa reaksi benzena biasanya terjadi melalui penggantian atom
hydrogen yang terikat pada karbon dengan gugus fungsi yang lain, atau dengan istilah reaksi
subtitusi.

Pembahasan

Pada percobaan ini yang dibahaskan tentang reaksi yang dapat terjadi pada senyawa
benzena, dengan kata lain akan menjelaskan reaksi pembuatan senyawa turunan benzena.
Kebanyakan reagen yang dapat bereaksi dengan cincin aromatic pada benzena dan
turunannya adalah elektrofil. Jika benzena digambarkan dengan rumus umum ArH, dimana
Ar merupakan gugus Aril, maka elektrofil akan mengantikankeduddukan hydrogen dalam
cincin. Reaksi tersebut dinamakan reaksi subtitusi elektrofilik.beberapa reaksi subtitusi
elektrofilik adalah reaksi nitrasi,sulfonasi, halogenasi, alkilasi dan asilasi.

 Reaksi nitrasi adalah reaksi kimia yang terjadi pada benzena dan
asam nitrat dengan bantuan katalis asam sulfat.
 Reaksi sulfonasi adalah reaksi kimia terjadi pada benzena dan
asam sulfat dengan adanya pemanasan.
 Reksi halogenasi adalah reaksi kimia yang terjadi pada benzena
dan molekul halogen diatomic dengan bantuan katalis (biasanya
besi).

Kesimpulan : Pada hasil pengamatan disumpulkan bahwa reaksi nitrasi adalah yang terjadi
pada benzena dan asam nitrat dengan bantuan katalis. Dan senyawa benzena dan turunanya
merupakan bagian dari senyawa aromatic.
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal praktikum kimia Organik dan Modul praktikum Kimia Organik.

Hart, Harold. 1999. Kimia organic suatu kuliah singkat. Jakarta erlangga

Sitorus, M,2010, kimia organic,grana ilmu, Yogyakarta

Rasyid,M,2006,Kimia organic 1, UNM, makasar.

Basri, S, 2003. Kamus kimia. Rineka cipta Jakarta.

Hart, Harold. 1999. Kimia organic suatu kuliah singkat. Jakarta erlangga

Sitorus, M,2010, kimia organic,grana ilmu, Yogyakarta

Rasyid,M,2006,Kimia organic 1, UNM, makasar.

Anda mungkin juga menyukai