DISUSUN OLEH :
ABDUL AZIZ
062120064
REGULER 5A
PENDAHULUAN
METODE KERJA
2.1 Alat
- labu alas bulat 250 ml (alat refluk)
- gelas piala 2 liter
- corong buchner
- gelas ukur
- pemanas oli
- thermometer 200oC
2.2 Bahan
- fenol murni
- asam sulfat pekat
- asam sulfat encer
- norit
- phtalat anhidrat
- NaOH 10%
- HCl
- ethanol
2.3 Prosedur Kerja
Kedalam labu alas bulat 250 ml, dimasukkan 35 gram fenol, 25 gram anhidrat asam
ftalat dan 11 ml H2SO4 serta beberapa butir batu didih kemudian dipanaskan diatas penangas
minyak atau oli bekas selama 4 jam dengan suhu 115-120oC, selanjutnya dalam keadaan
panas campuran dituangkan ke dalam gelas piala 2 liter yang berisi air panas 1 liter kemudian
didihkan hingga bau fenol hilang lalu tambahkan air untuk mengganti air yang hilang atau
menguap kemudian dinginkan endapan yang terbentuk, saring dengan penyaring buchner dan
cuci dengan air, setelah itu padatan dilarutkan dalam larutan NaOH 10% kemudian disaring
terhadap bahan-bahan yang tidak larut, selanjutnya filtratnya diasamkam dengan asam asetat
ditambah 5 tetes HCl pekat sampai netral ( cek dngan kertas pH), setelah itu diamkan
semalam, akan terbentuk kristal fenol ftalein, lalu saring dan keringkan, timbang hasilnya dan
tentukan titik leburnya.
BAB III
3.3 Pembahasan
Praktikum kali merupakan pembuatan zat warna indikator fenolftalein. Fenolftalein
merupakan indikator sistetis (buatan) yang dapat dibuat didalam laboratorium dengan
menggunakan bahan fenol dan ftalat anhidrida melalui reaksi kondensasi. Fenolftalein
termasuk senyawa golongan ftalein yang bersifat asam lemeh. Fenolftalein umumnya dipakai
sebagai indikator dalam menentukan titik akhir titrasi asam kuat dengan basa kuat.
Fenolftalein mempunyai trayek pH 8,3-10,0.
Fenolftalein adalah pewarna yang berperan sebagai indikator pH Fenolftalein adalah
senyawa kimia dengan rumus molekul C20H14O4 dan sering ditulis sebagai Hln atau PP dalam
notasi singkat. Fenolftalein sering digunakan sebagai indikator dalam titrasi asam- basa.
Untuk aplikasi ini, ia berubah warna dari tak berwarna dalam larutan asam menjadi merah
muda dalam larutan basa.
Dalam pembuatan fenolftalein melibatkan penambahan H2SO4 yang dimana
penambahan H2SO4 tersebut untuk memberikan suasana asam. hal ini dilakukan karena titik
akhir titrasi lebih mudah diamati bila reaksi dilakukan dalam suasana asam dan
reaksi H2SO4 tersebut tidak menghasilkan produk dan tidak bereaksi dengan titran.
Proses pemanasan pada percobaan ini bertujuan untuk mempercepat reaksi dan
melelehkan padatan dari fenol dan anhidra phtalat, pemanasan ini berlangsung selama 4 jam
didalam labu alas bulat dengan suhu 150oC.
Setelah didapatkan endapan, endapan kemudian di larutkan ke dalam 10%
penambahannya bertujuan untuk melarutkan padatan pada reaksi antara fenol dan anhidra
phtalat.
Kemudian filtrat yang dihasilkan pada proses tersebut di tetesi 5 tetes HCl yang
bertujuan untuk menetralkan basa yang setelah dimasukkan ke dalam larutan NaOh 10%.
Kemudian larutan tersebut didiamkan selama 1 hari yang bertujuan untuk
mendapatkan kristal fenolftalein.
Dan didapatkan ekstrak sebanyak 2,3765 gram dengan titik lebur 150oC dan
didapatkan juga rendemennya sebesar 60,12%.
BAB IV
KESIMPULAN
Tranggono. 1990. Bahan Tambahan Pangan (Food Additives). Pusat Antar Universitas
Pangan dan Gizi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Yuliarti, N. 2007. Awas! Bahaya di balik lezatnya lakanan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, pp: 79-96.
Nuryanti, S., Matsjeh, S., Anwar, C. dan Raharjo, T.J., 2010, Indikator Titrasi Asam-Basa
dari Ekstrak Bunga Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L), Agritech, 30 (3): 178-183.
Bassett, J., Denney, R.C., Jeffrey, G.H., dan Mendham, J. 1994. Buku Ajar Vogel: Kimia
Analisis Kuantitatif Anorganik. Alih Bahasa A. Hadnyana P. Dan L. Setiono. Vogel’s
Textbook of Quantitative Inorganic Analysis Including Elementary Instrumental Analysis,
Fourth Edition. 1991. Jakarta: EGC.
Baeyer, A. (1871) “Ueber eine neue Klasse von Farbstoffen”. Berichte der Deutschen
Chemischen Gesellschaft. 4 (2) : 555-558
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Tuliskan reaksi pembuatan fenolftalein?
2. Kenapa campuran harus netral?
3. Pada saat rekristalisasi PP, apa saja yang perlu diperhatikan?
4. Apa gunanya PP? bagaimana struktur PP dalam suasana asam dan suasan basa?
5. Bagaiman bila PP ditambah NaOH berlebih? Tuliskan prubahan struktur molekulnya
Jawaban
1.