Anda di halaman 1dari 6

STRUKTUR DAN KESETIMBANGAN YANG TERJADI PADA MO (METIL ORANGE) DAN PP (PHENOLPHTALIN)

Tujuan Percobaan
Mengetahi stuktur dan kesetimbangan yang terjadi pada MO (Metil Orange) dan PP (Phenolphtalin).

Dasar Teori
Reaksi kimia adalah perubahan satu atau lebih unsur untuk senyawa kimia (pereaksi) membentuk senyawa baru. Sampai batas tertentu reaksi kimia dapat bersifat reversible namun juga dapat bersifat irreversible (tak dapat kembali ke bentuk semula) (Daintith,1997). Indicator adalah zat yang digunakan untuk menunjukkan keberadan bahan kimia atau ion berdasar warnanya (Daintith,1997). Suatu penetapan kasar pH suatu larutan dapat dilakukan dengan mudah dengan indikator asam basa. Indikator asam basa adalah asam atau basa organik yang mempunyai satu warna jika konsentrasi hidrogen lebih tinggi daripada suatu harga tertentu dan suatu warna lain jika konsentrasi itu lebih rendah (Keenan, 1980). Phenolphtalein; fenolftalein adalah zat warna yang digunakan sebagai indikator asambasa. Tidak berwarna di bawah pH 8 dan berwarna merah di atas pH 9,6. Senyawa ini digunakan melibatkan asam lemah dan basa kuat, juga digunakan sebagai pencahar. Methyl orange, jingga metil, adalah zat warna organik yang digunakan dalam indikator asam-basa. Berubah warna dari pH di bawah 3,1 menjadi kuning d atas pH 4,4 dan digunakan pada titrasi yang melibatkan basa lemah (Daintith, 1997).

Alat
Tabung Reaksi

untuk mereaksikan zat-zat kimia.

Pipet tetes untuk mengambil larutan dalam skala kecil.

Gelas ukur

untuk mengukur suatu larutan dalam jumlah tertentu.

Bahan
Air suling Hidrogen klorida Barium Nitrat Natrium Hidroksida Hydrogen nitrat Barium hidroksida Barium klorida 2

MO (Metil Orange) PP (Phenolphtalin)

Skema Kerja
1. Percobaan dengan Metil Orange

Mengisi tabung-tabung reaksi dengan 5 ml air suling

Meneteskan 5 tetes dengan masing-masing larutan diatas

Menambahkan 2 tetes MO ke masing-masing tabung

Aduk atau kocok masing-masing tabung

Amati perubahan yang terjadi

2. Percobaan dengan Phenolphtalin

Mengisi tabung-tabung reaksi dengan 5 ml air suling

Meneteskan 5 tetes dengan masing-masing larutan diatas

Menambahkan 2 tetes PP ke masing-masing tabung

Aduk atau kocok masing-masing tabung

Amati perubahan yang terjadi

Pengamatan
1. Reaksi dengan Metil Orange HCl + mo Ba(NO3)2 + mo NaOH + mo NaCl + mo HNO3 + mo Ba(OH)2 + mo BaCl2 + mo KOH + mo Asam ( warna merah ) Netral ( orange ) Basa (orange ) Netral (orange) Asam (merah) Basa (orange) Netral (orange) Basa (orange)

2. Reaksi dengan Phenolphtalin HCl + pp Ba(NO3)2 + pp NaOH + pp NaCl + pp HNO3 + pp Ba(OH)2 + pp BaCl2 + pp KOH + pp Asam ( tidak berubah warna ) Netral ( tidak berubah warna ) Basa ( pink ) Netral ( tidak berubah warna ) Asam ( tidak berubah warna ) Basa ( pink ) Netral ( tidak berubah warna ) Basa ( pink )

Pembahasan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui struktur dan kesetimbangan yang terjadi pada MO dan PP. Reaksi kimia adalah perubahan kimia dari senyawa asli menjadi senyawa lain yang berubah struktur atau komposisi juga sifatnya ( tidak terlalu tampak jika hanya kasat mata ). Reaksi fisika adalah perubahan dari suatu bahan yang dapat teramati (terjadi perubahan wujud). Indikasi untuk perubahan kimia yaitu adanya perubahan warna, adanya endapan, adanya perubahan suhu, juga terbentuknya atau timbulnya gas.

1. Reaksi dengan indicator Metil Orange Indikator Metil Orange adalah indicator yang berfungsi untuk mengetahui suatu senyawa itu bersifat asam atau bukan, hal ini terjadi karena trayek pH Metil Orange adalah 3,2 4,4. Indikator methyl orange akan berubah warna menjadi merah jika di bawah pH 3,2 dan menjadi orange jika di atas pH 4,4. Methyl orange jika direaksikan dengan larutan bersifat asam akan berubah warna menjadi merah dan jika basa berubah warna menjadi orange. Senyawa yang menghasilkan warna merah yaitu HCL dan HNO3, sedangkan yang menimbulkan warna orange adalah Ba(NO3)2, NaOH, NaCl, Ba(OH)2, BaCl2, dan KOH. Senyawa yang menghasilkan warna merah membuktikan bahwa senyawa tersebut bersifat asam. 2. Reaksi dengan indicator Phenolphtalin Indikator Phenolphtalin adalah indicator yang berfungsi untuk mengetahui suatu senyawa itu bersifat basa atau bukan, hal ini terjadi karena trayek pH Phenolphtalin adalah8,2 - 10. Indikator PP akan berubah warna dari pH di bawah 8,2 menjadi warna pink di atas pH 10. Jika direaksikan pada larutan bersifat asam maka akan berwarna bening atau tidak mengalami perubahan warna., sedangkan pada larutan yang bersifat basa akan berubah menjadi pink. Senyawa yang tidak menghasilkan warna (warna tetap) yaitu HCL dan HNO3, Ba(NO3)2, NaCl, dan BaCl2, sedangkan yang menimbulkan warna orange adalah NaOH, Ba(OH)2,

dan KOH. Senyawa yang menghasilkan warna pink membuktikan bahwa senyawa tersebut bersifat basa, sedangkan yang tidak mengalami perubahan warna bersifat asam atau netral.

Kesimpulan
Dengan trayek pH 3,2 4,4 metil orange dapat di gunakan untuk mengetahui keasaman suatu senyawa. Sehingga dapat dikatakan suatu senyawa bersifat asam jika senyawa tersebut terletak pada pH di bawah 7. Sedangkan untuk phenolphtalin, dengan trayek pH 8,2 10 dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kebasaan suatu senyawa. Sehingga dapat dikatakan suatu senyawa bersifat basa jika senyawa tersebut terletak pada pH di atas 7.

Daftar Pustaka
Daintith, J., 1997, Kamus Lengkap Kimia, 102, 103, 229, 283, 328, Erlangga, Jakarta Hadisoewoyo, 1981, Kamus Istilah Kimia Analitik, 151, Depdikbud, Jakarta Keenan, C., 1980, Ilmu Kimia untuk Universitas, Edisi VI, 630, Erlangga, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai