Tabung A dan B dibagi menjadi 2 sama rata untuk diuji pHnya dengan
penambahan sedikit asam (HCl) dan sedikit basa (NaOH). Untuk tabung A setelah
ditambah sedikit asam (HCl) harga pH-nya tetap. Sedangkan ditambah sedikit basa
(NaOH) harga pH-nya berubah menjadi 5. Tabung B setelah ditambah sedikit asam
(HCl) harga pH-nya tetap. Sedangkan ditambah sedikit basa (NaOH) harga pH-nya
berubah menjadi tetap.
Pada pengujian kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru kami
mendapatkan hasil bahwa kertas lakmus merah tetap warnanya ketika diuji dengan
larutan HCl dan larutan CH3COOH, tetapi membirukan kertas lakmus merah ketika
diuji menggunakan larutan NaOH dan larutan NH4OH. Kertas lakmus biru tetap
warnanya ketika diuji dengan larutan NaOH dan larutan NH 4OH, tetapi
memerahkan kertas lakmus biru ketika diuji menggunakan larutan HCl dan larutan
CH3COOH. Percobaan tersebut sesuai dengan teorinya bahwa kertas lakmus
dibedakan menjadi dua macam yaitu kertas lakmus merah dan biru. Jika kertas
lakmus merah dicelupkan kedalam larutan dan warna kertas berubah menjadi biru
berarti larutan tersebut bersifat basa sedangkan pada kertas lakmus biru dicelupkan
kedalam larutan dan ternayata berubah warna menjadi merah berarti larutan tersebut
bersifat asam. Kemudian apabila kertas lakmus dan biru dicelupkan kedalam larutan
dan tidak mengalami perubahan warna berarti bersifat netral (Lestari, 2016).
Surahman. 2018. Alternatif Pembuatan Indikator Asam dan Basa. Yogyakarta: PT.
Pelita Harapan