Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
dengan baik. Kami juga berterima kasih kepada guru bidang study Kimia yang telah
membantu dan membimbing kami dalam penyelesaian makalah ini.
Adapun isi dari makalah ini merupakan laporan dari hasil praktikum yang telah
kami laksanakan yaitu mengenai TITRASI ASAM-BASA.
Kami mengetahui bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan untuk
itu kami berharap berbagai kritik dan masukan dari Bunda untuk perbaikan makalah ini.
Terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini. Mohon maaf atas segala
kekurangan.

Medan, 12 Februari 2015

Kelompok 2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR
ISI................................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Tujuan Percobaan..................................................................................... 1
1.3 Perumusan Masalah.................................................................................. 2
1.4 Manfaat Percobaan.................................................................................... 2
1.5 Ruang Lingkup Percobaan........................................................................ 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 3
BAB III. METODELOGI PERCOBAAN................................................................. 5
3.1 Alat dan Bahan............................................................................................ 5
3.2 Prosedur Percobaan................................................................................... 5
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................... 7
4.1 Hasil.............................................................................................................. 7
4.2 Pembahasan................................................................................................ 7
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................... 9
5.1 Kesimpulan.................................................................................................. 9
5.2 Saran ........................................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................. 10
LAMPIRAN.................................................................................................................. 1
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asam dan basa merupakan dua golongsn zat kimia yang sangat penting. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita mengenal zat yang kita golongkan sebagai asam, misalnya
asam cuka, asam sitrun, asam jawa dan lain-lain. Kita juga mengenal berbagai zat yang
bisa digolongkan sebagai basa misalnya kapur sirih, kaustik soda, air sabun, air abu dan
lain-lain.
Berkaitan dengan sifat asam dan basa, larutan dikelompokkan kedalam tiga
digolongkan , yaitu bersifat asam, basa dan netral. Meskipun asam dan basa mempunyai
rasa yang berbeda tidaklah bijaksana untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan dengan
cara mencicipinya, karena banyak diantaranya yang dapat merusak kulit atau bersifat
racun.

1.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dari percobaan ini adalah agar siswa dapat menentukan apakah suatu
larutan bersifat asam atau basa.

1.3 Perumusan Masalah


Percobaan ini dilakukan atas berbagai perumusan masalah, antara lain:
 Apakah perbedaan sifat asa dan basa suatu larutan?
 Bagaimanakah pengidentifikasian asam basa dengan menggunakan indikator alami?
 Bagaimanakah pengidentifikasian asam basa dengan menggunakan indikator buatan?
 Bagaimanakah cara mengamati sifat asam dan basa suatu larutan?
1.4 Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan yang kami lakukan ini adalah :
 Untuk mengetahui perbedaan asam basa.
 Untuk mengetahui penggunaan indikator alami dan buatan dalam pengujian asam dan
basa
 Untuk mengetahui pH dari masing masing larutan asam basa yang di uji.
1.5 Ruang Lingkup Percobaan
Percobaan ini kami lakukan di dalam Laboratorium Kimia Madrasah Aliyah Negeri 1
Medan pada tanggal 29 Januari 2015 tepatnya pada pukul 13.30 sampai 14.30 WIB.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asam
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum
merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan
dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat
memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima
pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam
reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan
dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya
berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat berbahaya dapat merusak kulit dan hati-hati
mata, jika terpercik asam pekat bisa berakibat kebutaan. Jika kena asam pekat harus
langsung dicuci dengan air mengalir sampai benar-benar bersih.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
 Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.
 Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, terutama
bila asamnya asam pekat.
 Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif
terhadap logam.
 Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan cairan elektrolit.

2.2 Basa
Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang
menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.Basa adalah lawan (dual) dari asam,
yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari
7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat.
Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat
tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan
konsentrasi larutan basa tersebut.

Sifat-sifat Basa

1. Kaustik
2. Rasanya pahit
3. Licin seperti sabun
4. Nilai pH lebih dari 7
5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6. Dapat menghantarkan arus listrik
7. Menetralkan asam
8. Menyebabkan pelapukan

2.3 Identifikasi Asam Basa


Untuk mengetahui suatu larutan bersifat asam, basa, dan netral dapat dilakukan
dengan tiga cara yaitu:

1) Identifikasi larutan dengan larutan indikator

Untuk mengidentifikasi sifat asam basa larutan, selain menggunakan kertas lakmus
kita juga dapat menggunakan larutan yang berfungsi sebagai larutan indikator. Larutan
indikator adalah larutan kimia yang akan berubah warna dalam lingkungan tertentu.
Karena sifatnya yang dapat berubah warna inilah, larutan indikator dapat digunakan
sebagai alat identifikasi larutan asam dan basa.
Identifikasi larutan di laboratorium dapat menggunakan empat jenis
larutan indikator, yaitu larutan fenolftalein, metil merah, metil jingga, dan bromtimol biru.
Larutan indikator ini tidak seperti indikator lakmus yang mudah penggunaannya. Warna-
warna yang terjadi pada larutan indikator jika dimasukkan ke dalam larutan asam dan
basa, agak sulit diingat. Sebagai contoh, larutan fenolftalein. Pada lingkungan asam,
larutan fenolftalein tidak berwarna, di lingkungan basa berwarna merah, sedangkan di
lingkungan netral tidak berwarna. Berarti, untuk membedakan apakah suatu larutan
bersifat asam atau netral, tidak cukup hanya dengan menggunakan larutan fenolftalein.
Larutan metil merah dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral.
Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan
netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil merah juga akan menyebabkan larutan basa
berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat basa atau netral
kita tidak dapat menggunakan metil merah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel warna
larutan berikut ini.

Warna Larutan Indikator pada Lingkungan Asam, Basa, dan Netral :


1. Fenolftalein
Asam : tidak berwarna; Basa : merah; Netral: tidak berwarna
2. Metil merah
Asam : merah; Basa : kuning; Netral : kuning
3. Metil jingga
Asam : merah; Basa : kuning; Netral : Kuning
4. Bromtimol biru
Asam : Kuning; Basa : Biru; Netral : Biru agak kuning

2) Identifikasi larutan dengan kertas lakmus

Sifat asam atau basa suatu larutan dapat juga diidentifikasi menggunakan kertas
lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus yaitu:

 kertas lakmus warna biru. Di dalam larutan asam, warna kertas berubah menjadi merah,
sedangkan di dalam larutan netral atau basa, warna kertas tidak berubah (tetap biru).

 kertas lakmus warna merah. Di dalam larutan basa, warna kertas berubah menjadi biru,
sedangkan di dalam larutan netral atau asam, warna kertas tidak berubah (tetap merah)
(Johari, J, M, C, dan Rachmawati, M, 2004:162).

3) Identifikasi larutan dengan bahan alami

Bahan-bahan yang dapat dijadikan untuk mengidentifikasi sifat keasaman atau


kebasaan suatu zat dinamakan indikator. Bahan-bahan indikator biasanya akan berubah
warna ketika berada pada larutan tertentu. Ada banyak bahan di sekitar kita yang dapat
berfungsi sebagai indikator, misalnya kulit buah manggis. Kulit buah manggis yang
berwarna ungu akan berubah menjadi cokelat kemerahan jika berada dalam lingkungan
asam. Dalam lingkungan basa, ekstrak kulit buah manggis akan berubah menjadi warna
biru kehitaman. Ekstrak kembang sepatu yang berwarna merah jika ditambahkan ke
larutan asam akan tetap merah. Jika ditambahkan ke larutan basa akan berubah warna
menjadi kuning kehijauan (Sumarwan, dkk, 2007:67).
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

 Tabung reaksi
 Beaker glass
 Pipet tetes
 Gelas ukur
 Spatula
 Mortar + alu
 Tissue
 Jeruk nipis
 Kapur sirih
 Asam cuka
 Jesscool
 Adem sari
 Sabun colek
 Garam
 Buah bit
 Buah manggis
 Kunyit
 Lakmus universal
 Metil red
3.2 Prosedur Kerja
A. Membuat larutan indikator
 Siapkan 2 buah beaker glass
 Masukkan buah bit sepatu pada mortar lalu di giling, beri air 10 mL lalu aduk hingga
mengeluarkan lendir. Tuang ke dalam beaker glass.
 Kikis kulit buah manggis, masukkan ke dalam beaker glass tambahkan 10 mL air, aduk
rata.
B. Identifikasi larutan
1. Siapkan 7 buah tabung reaksi yang bersih, beri angka pada setiap tabung.
2. Masukkan bahan pada masing-masing tabung reaksi
3. Teteskan 5 tetes larutan indikator buah bit pada masing-masing tabung, amati perubahan
warnasetiap tabung reaksi. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
4. Cuci semua tabung reaksi dan bersihkan dengan tissue
5. Ulangi prosedur 1-4 dengan mengganti larutan indikator dengan kikisan kulit buah
manggis.
6. Ulangi prosedur 1-4 dengan mengganti larutan indikator dengan kunyit.
7. Ulangi prosedur 1-4 dengan mengganti larutan indikator dengan indikator universal.
8. Ulangi prosedur 1-4 dengan mengganti larutan indikator dengan metil red.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

A. Larutan Indikator Buah Bit

Tabung Bahan Warna Sifat


1 Jeruk nipis Merah rosa Asam
2 Kapur sirih Putih kekuningan Basa
3 Asam cuka Merah rosa Asam
4 Sabun colek ungu Basa
5 Jesscool Merah darah Asam
6 Garam Merah Netral
7 Adem sari Merah darah Asam

B. Larutan Indikator Kulit Manggis

Tabung Nama Bahan Warna Sifat


1 Jeruk nipis Jingga Asam
2 Kapur sirih Hijau pucat Basa
3 Asam cuka Jingga Asam
4 Sabun colek Hijau muda Basa
5 Jesscool Jingga Asam
6 Garam Orange Netral
7 Adem sari jingga asam

C. Larutan indikator Kunyit


Tabung Nama Bahan Warna Sifat
1 Jeruk nipis Orange Asam
2 Kapur sirih Cokelat pucat Basa
3 Asam cuka Orange Asam
4 Sabun colek Ungu kehitaman Basa
5 Jesscool Orange pucat Asam
6 Garam Orange terang Netral
7 Adem sari Kuning asam

D. Larutan Indikator Metil Red


Tabung Nama Bahan Warna Sifat
1 Jeruk nipis Orange pucat Asam
2 Kapur sirih Biru Basa
3 Asam cuka Orange bening Asam
4 Sabun colek Biru dongker Basa
5 Jesscool Orange pucat Asam
6 Garam Kuning jernih Netral
7 Adem sari Kuning asam

E. Larutan Indikator Universal


Tabung Nama Bahan pH Sifat
1 Jeruk nipis 2 Asam
2 Kapur sirih 14 Basa
3 Asam cuka 3 Asam
4 Sabun colek 10 Basa
5 Jesscool 4 Asam
6 Garam 6 Netral
7 Adem sari 5 asam

4.2 Pembahasan
 Jeruk Nipis
Apabila jeruk nipis ditetesi oleh larutan indikator buah bit, maka warnanya akan
berubah menjadi merah rosa / merah pekat. Apabila di tetesi kikisan kulit manggis
warnanya akan berubah menjadi jingga dan apabila di tetesi kunyit dan metil merah
warnanya akan berubah menjadi orange. Pada indikator universal jeruk nipis memiliki Ph
2. Hal ini menunjukkan bahwa jeruk nipis bersifat asam.

 Kapur Sirih
Apabila kapur sirih ditetesi indikator buah bit warnanya akan menjadi putih
kekuningan. Apabila di tetesi indikator kulit manggis warnanya akan menjadi hijau pucat.
Bila di tetesi kunyit warnanya akan menjadi cokelat pucat dan apabila di tetesi metil red
warnanya berubah menjadi biru. Pada indikator universal kapur sirih memiliki pH 14, ini
menunjukkan bahwa kapur sirih brsifat basa.

 Asam Cuka
Asam cuka jika di tetesi indikator buah bit warnanya akan menjadi merah rosa.
Jika ditetesi indikator kulit manggis warnanya menjadi jingga, di tetesi kunyit akan
berwarna orange, dan apabila ditetesi metil red warnanya akan menjadi orange. Asam
cuka memiliki pH 3 ini membuktikan bahwa asam cuka bersifat asam.
 Sabun Colek
Jika sabun colek ditetesi indikator buah bit warnanya akan menjadi ungu, jika
ditetesi indikator kulit manggis akan menjadi hijau muda, apabila di tetesi kunyit akan
menjadi ungu kehitaman, dan apabila di tetesi metil red warnanya akan menjadi biru laut.
Sabun colek memiliki pH 10, ini menunjukkan bahwa sabun colek memiliki sifat basa.

 Jesscool
Jika jesscool ditetesi indikator buah bit warnanya akan menjadi merah, jika ditetesi
indikator kulit manggis warnanya akan menjadi jingga, jika di tetesi kunyit warnanya akan
menjadi orange pucat, dan apabila di tetesi metil merah warnanya akan menjadi orange.
Pada indikator universal jesscool memiliki Ph 4, ini menunjukkan bahwa jesscool bersifat
asam.

 Garam
Garam apabila di tetesi indikator buah bit warnanya akan menjadi merah, jika
ditetesi kulit manggis berwarna orange, jika di tetesi kunyit berwarna orange terang, dan
apabila di tetesi metil red warnanya akan menjadi kuning. Garam pada indikator universal
memiliki pH 6, maka garam bersifat netral.

 Adem sari
Adem sari apabila di tetesi indikator buah bit warnanya akan menjadi merah darah,
apabila di tetesi kulit manggis akan berwarna jingga, apabila di tetesi kunyit berwarna
kuning, dan apabila di tetesi metil red akan berwarna kuning. Pada indikator universal
adem sari memiliki pH 5, maka adem sari bersifat asam.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan diatas dapat di simpulkan bahwa asam dan basa dapat di
identifikasi dengan beberapa indikator. Terdapat 3 indikator yang bisa digunakan untuk
mengidentifikasi asam dan basa yaitu indikator alami, indikator buatan, dan indikator
unversal. Adapun indikator alami yang dapat digunakan seperti buah bit.
Kita dapat mengidentifikasi larutan dengan berbagai indikator dengan cara melihat
perubahan warna yang terjadi dari larutan sebelum di tetesi indikator dan setelah di tetesi
indikator.
Sedangkan apabila menggunakan indikator universal kita dapat melihat dari pH
larutan, apabila pH larutan >7 maka larutan bersifat asam sdan sebaliknya jika pH suatu
larutan <7 maka larutan bersifat basa.

5.2 Saran

Saran terhadap percobaan ini, antara lain:


 Diperlukan ketelitian untuk melihat perubahan warna yang terjadi.
 Hati hati dalam menggunakan barang-barang yang di gunakan dalam percobaan karena
rentan pecah.
 Cucilah tabung reaksi dengan bersih setelah digunakan pada suatu indikator agar tidak
tercampur.
 Di butuhkan kerjasama tim yang baik agar praktikum ini berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

http://ted2y-sharahap.blogspot.com/2012/03/laporan-kimia-identifikasi-larutan-asam.html
http://farida-cie.blogspot.com/2012/08/makalah-kimia-asam-dan-basa-kelas-xi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam#Sifat-sifat
http://id.wikipedia.org/wiki/Basa#Sifat-sifat_Basa
http://www.jejaringkimia.web.id/2009/12/indikator-asam-basa.html

Anda mungkin juga menyukai