PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Praktikum
1.3.1 Untuk mengetahui perbedaan asam dan basa
1.3.2 Untuk mengetahui pengertian asam basah oleh beberapa tokoh
1.3.3 Untuk mengetahui identifikasi asam basah dengan kertas lakmus
1.3.4 Untuk mengetahui indikator asam basa
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
KOH (Kalium Hidroksida) KOH (aq) (aq) + (aq)
Mg(Magnesium Klorida) Mg (aq) + (aq)
(Kalium Hidroksida) (aq) + (aq)
Al(Aluminium Hidroksida) Al (aq) + (aq)
4
2. Teori Asam dan Basa menurut Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923, ilmwuan Denmark Johannes Bronsted dan Ilmuwan
Inggris Thomas Lowry mengemukakan teori asam dan basah berdasarkan serah
terima proton.
Teori
Asam adalah donor proton (ion hidrogen).
Basa adalah akseptor proton (ion hidrogen).
Pengertian asam dan basa yang dikemukakan oleh Bronsted – Lowry
memperbaiki kelemahan teori asam – basa Arrhenius. Pengertian asam – basa
Arrhenius hanya berlaku untuk senyawa yang larut dalam pelarut air karena reaksi
ionisasi yang menghasilkan ion dan ion hanya terjadi dalam pelarut air.
Dalam suatu persamaan reaksi asam – basa berdasarkan teori Bronsted –
Lowry, suatu asam dan basa masing – masing mempunyai pasangan. Pasangan
asam disebut basa konjugasi sedangkan pasangan basa disebut asam konjugasi.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam asam basa konjugasi:
a. Molekul atau ion yang membentuk pasangan asam basa harus berbeda hanya
satu ion Dalam suatu apsangan, asam selalu memilki kelebihan satu ion dari
basa.
b. Asam konjugasi dapat dicari dengan cara menambahkan satu ion pada zat
tersebut, sedangkan basa konjugasi dapat dicari dengan menghilangkan satu
ion pada zat tersebut.
c. Molekul atau ion yang mengandung atom H serta atom yang memiliki
pasangan elektron bebas dapat bersifat asam (memberikan ion) dan bersifat
basa (menerima ion 0) zat semacam ini disebut amfibrotik atu amfoter
5
Berdasarkan uraian diatas, kita mengetahui bahwa teori asam basa
Bronsted – Lowry dapat melengkapi teori asam basa Arrhenius. Namun demkian
perkembangan teori asam basa masih berlangjut. Pada tahun 1923, G.N. Lewis
mengajukan teori asam basa yang lebih luas lagi.
Hubungan antara teori Bronsted-Lowry dan teori Arrhenius
Teori Bronsted-Lowry tidak berlawanan dengan teori Arrhenius – Teori
Bronsted-Lowry merupakan perluasan teori Arrhenius. Ion hidroksida tetap
berlaku sebagai basa karena ion hidroksida menerima ion hidrogen dari asam dan
membentuk air. Asam menghasilkan ion hidrogen dalam larutan karena asam
bereaksi dengan molekul air melalui pemberian sebuah proton pada molekul air.
Ketika gas hidrogen klorida dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam
hidroklorida, molekul hidrogen klorida memberikan sebuah proton (sebuah ion
hidrogen) ke molekul air. Ikatan koordinasi (kovalen dativ) terbentuk antara satu
pasangan mandiri pada oksigen dan hidrogen dari HCl. Menghasilkan ion
hidroksonium, H3O+.
Ketika asam yang terdapat dalam larutan bereaksi dengan basa, yang
berfungsi sebagai asam sebenarnya adalah ion hidroksonium. Sebagai contoh,
proton ditransferkan dari ion hidroksonium ke ion hidroksida untuk mendapatkan
air.
Adalah sesuatu hal yang penting untuk mengatakan bahwa meskipun anda
berbicara tentang ion hidrogen dalam suatu larutan, H+(aq), sebenarnya anda
sedang membicarakan ion hidroksonium.
Permasalahan hidrogen klorida / amonia
Hal ini bukanlah suatu masalah yang berlarut-larut dengan menggunakan
teori Bronsted-Lowry. Apakah anda sedang membicarakan mengenai reaksi pada
keadaan larutan ataupun pada keadaan gas, amonia adalah basa karena amonia
menerima sebuah proton (sebuah ion hidrogen). Hidrogen menjadi tertarik ke
pasangan mandiri pada nitrogen yang terdapat pada amonia melalui sebuah ikatan
koordinasi.
6
Perhatikan reaksi ke arah depan:
HA adalah asam karena HA mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen)
ke air.
Air adalah basa karena air menerima sebuah proton dari HA.
Akan tetapi ada juga reaksi kebalikan antara ion hidroksonium dan ion A-:
H3O+ adalah asam karena H3O+ mendonasikan sebuah proton (ion
hidrogen) ke ion A-.
Ion A- adalah basa karena A- menerima sebuah proton dari H3O+.
7
orbital yang paling efektif dibanding yang lainnya, kemudian berturut-turut sesuai
ukuran atom donornya. Maka urutan basa yang paling kuat dari basa-basa tersebut
{(CH3)3N, (CH3)3P, (CH3)3As, (CH3)3Sb, (CH3)3Bi} adalah
(CH3)3N: > (CH3)3P: > (CH3)3As: > (CH3)3Sb: > (CH3)3Bi:
Nah itu jika susunan basa-basa nya memiliki gugus yang sama dan atom
donor yang berbeda. Namun bagaimana jika kita dihadapkan pada susunan basa
yang perbedaanya terletak pada atom-atom/ gugus-gugus yang terikat pada atom
donor yang sama?? Contohnya (CH3)3N:, H3N:, F3N:. Mudah saja!! Ketiga basa
ini juga kita misalkan bereaksi dengan H+, maka basa yang akan berikatan kuat
dengan H+ adalah basa yang atom donornya memberikan dorongan elektron yang
kuat kepada H+ atau basa yang memiliki kerapatan elektron yang besar pada atom
donor. Perbedaan yang nyata pada ketiga basa ini adalah gugus atau atom yang
terikat pada atom donornya. Semakin elektronegatif suatu gugus atau atom yang
terikat pada atom donor maka akan menyebabkan elektron bebas pada atom
donornya akan tertarik kearah atom tersebut lebih besar sehingga menyebabkan
dorongan elektron untuk berikatan dengan H+berkurang (kerapatan elektron atom
donor berkurang). Atau kita mengenal istilah efek induksi positif yang jika saya
artikan kemampuan atom/gugus yang terikat pada atom donor dalam memberikan
pengaruh positif pada atom donornya. Jika efek induksi positif dari atom/gugus
yang terikat besar maka akan menyebabkan dorongan positif ke arah atom donor
sehingga elektron bebas pada atom donornya kini memiliki kerapatan elektron
yang lebih besar. Maka urutan basa yang paling kuat dari basa-basa tersebut
{(CH3)3N, NH3:, NF3:} adalah
(CH3)3N: > H3N: > F3N:
8
Hubungan antara teori Lewis dan teori Bronsted-Lowry
Basa Lewis
Hal yang paling mudah untuk melihat hubungan tersebut adalah dengan meninjau
dengan tepat mengenai basa Bronsted-Lowry ketika basa Bronsted-Lowry
menerima ion hidrogen. Tiga basa Bronsted-Lowry dapat kita lihat pada ion
hidroksida, amonia dan air, dan ketianya bersifat khas.
Teori Bronsted-Lowry mengatakan bahwa ketiganya berperilaku sebagai
basa karena ketiganya bergabung dengan ion hidrogen. Alasan ketiganya
bergabung dengan ion hidrigen adalah karena ketiganya memiliki pasangan
elektron mandiri – seperti yang dikatakan oleh Teori Lewis. Keduanya konsisten.
Pada teori Lewis, tiap reaksi yang menggunakan amonia dan air
menggunakan pasangan elektron mandiri-nya untuk membentuk ikatan koordinasi
yang akan terhitung selama keduanya berperilaku sebagai basa.
Sepanjang menyangkut amonia, amonia menjadi sama persis seperti ketika
amonia bereaksi dengan sebuah ion hidrogen – amonia menggunakan pasangan
elektron mandiri-nya untuk membentuk ikatan koordinasi. Jika anda
memperlakukannya sebagai basa pada suatu kasus, hal ini akan berlaku juga pada
kasus yang lain.
Asam Lewis
Asam Lewis adalah akseptor pasangan elektron. Pada contoh sebelumnya,
BF3berperilaku sebagai asam Lewis melalui penerimaan pasangan elektron
mandiri milik nitrogen. Pada teori Bronsted-Lowry, BF3 tidak sedikitpun
disinggung menganai keasamannya. Inilah tambahan mengenai istilah asam dari
pengertian yang sudah biasa digunakan.
9
1. Mengidentifikasi asam – basa dengan kertas lakmus
Senyawa sam – basa dapat diidentifikasi menggunakan kertas lakmus dengan cara
mengamati perubahan warna kertas lakmus ketika bereaksi dengan larutan. Ada
dua macam kertas lakmus yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Ketika dicelupkan dalam larutan asam dan larutan basa, kertas lakmus merah dan
lakmus biru akan menghasilkan perubahan warna yang berbeda. Larutan yang
bersifat asam adalah air jeruk dan larutan cuka, sedangkan larutan yang bersifat
basa adalah air sabun dan larutan soda kue.
Kertas lakmus merah yang dicelupkan dalam larutan asam tidak akan
berubah warna, jika kertas tersebut dicelupkan pada larutan basa akan berubah
warna menjadi biru. Sebaliknya, jika kertas lakmus biru yang dicelupkan
kelarutan asam, lakmus akan berubah menjadi merah. Adapaun jika dicelupkan
kelarutan basa, warnanya tetap biru.
10
Tabel : Sifat Asam dan Basa
1. Alat dan Bahan
Alat Jumlah Bahan
Pelat tetes 1 buah Air kapur
Pipet tetes 1 buah Larutan cuka dapur
Air jeruk
Air sabun
Larutan gula
Ekstrak bunga kembang sepatu
Kunyit
Larutan kulit manggis
Kertas lakmus merah dan biru
2. Cara Kerja
a. Letakkan potongan kecil kertas lakmus merah pada salah satu lekukan pelat
tetes dan kertas lakmus biru pada lekukan yang lain. Kemudian, teteskan air
kapur pada kedua kertas lakmus tersebut dengan menggunakan pipet tetes,
amati apa yang terjadi.
b. Ulangi langkah diatas, menggunakan larutan lain yang sudah disediakan,
amati apa yang terjadi.
c. Tumbuk bunga sepatu (warna merah) sampai halus, kemudian tambahkan
beberapa tetes air. Aduk, kemudian ambillah airnya.
d. Letakkan air bunga sepatu tersebut kedalam dua lekukan pelat tetes. Teteskan
air kapur pada lekukan pertama dan larutan cuka pada lekukan kedua. amati
apa yang terjadi.
e. Lakukan langkah (c) dan (d) dengan menggunakan bahan lain yang
disediakan (kunyit, kulit manggis)
Tabel Pengamatan
Perubahan warna kertas lakmus
Kerta Lakmus Sifat Larutan
No. Bahan
Merah Biru Asam Netral Basa
1. Larutan cuka Merah Merah
2. Air kapur Biru Biru
3. Larutan gula Merah Biru
4. Air jeruk Merah Merah
5. Air sabun Merah Biru
11
6. Larutan garam Merah Biru
7. Ekstrak bunga sepatu Merah Biru
8. Kunyit Merah Biru
9. Kulit manggis Merah Merah
Tambahan :
1. Kulit manggis + cuka warnanya tetap
2. Kulit manggis + air kapur warnanya berubah menjadi cokelat
12
Harga tetapan ionisasi beberapa asam
b. Basa lemah
Untuk basa lemah BOH, kesetimbangan reaksinya adalah:
BOH(aq) (aq) + (aq)
Semakin besar nilai tetapan ionisasi basanya, berarti semakin banyak ion
yang dihasilkan, dan semakin kuat basa tersebuT.
Harga tetapan ionisasi beberapa basa:
Amonia 1,8 x
Hidrazin 1,7 x
OH Hidroksilamin 1,1 x
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asam adalah zat yang berasa asam dengan pH dibawah tujuh sedangkan
basa adalah zat yang bersifat kaustik dengan pH diatas tujuh dan senyawa yang
menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air. Pada umumnya basa adalah
senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH–. Nama senyawa basa
sama dengan nama kationnya yang diikuti kata hidroksida. Basa dapat
diidentifikasi dengan cara menggunakan kertas lakmus, indikator asam basa, dan
dengan indikator alami. Seperti hal-nya asam, basa juga terbagi dua macam yaitu
basa kuat dan basa lemah. Basa kuat adalah jenis senyawa sederhana yang dapat
mendeprotonasi asam sangat lemah di dalam reaksi asam – basa, sedangkan basa
lemah adalah larutan basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam
larutan.
3.2 Saran
Karena asam dan basa sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita
harus mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan
benar dan dapat bermanfaat untuk diri kita.
Bagi para pembaca, diharapkan agar lebih memperdalam pengetahuan
tentang asam basa baik melalui buku-buku referensi kimia maupun lewat situs-
situs web dan lebih baiknya lagi apabila dapat dilakukan percobaan agar lebih
memahami tentang asam basa karena kegunaannya yang sangat besar bagi
kehidupan kita sehingga perlu dipelajari dan dipahami.
14
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan judul “HASIL EKSPERIMEN LARUTAN ASAM DAN BASA” tepat
pada waktunya.
Makalah ini di persiapkan dan di susun untuk memenuhi tugas sekolah
serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, di dalam makalah ini kami
menyadari bahwa penulisanya masih sangat sederhana dan jauh dari
kesempurnaan. Namun, besar harapan kami semoga makalah yang disusun ini
bisa bermanfaat. Kami selaku penulis makalah ini dapat terselesaikan atas usaha
keras kami dan bantuan rekan-rekan dalam diskusi untuk mengisi kekuranganya.
Dalam pembuatan makalah ini kami sangat menyadari bahwa baik dalam
penyampaian maupun penulisan masih banyak kekurangannya untuk itu saran dan
kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk penunjang dalam
pembuatan makalah kami berikutnya.
Penulis
i
15
DAFTAR ISI
16ii
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/9031488/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_PH_AS
AM-BASA
http://tututsucilestari.blogspot.com/2012/06/laporan-kimia-asam-basa.html
http://elianimutiara29.blogspot.com/2014/01/makalah-kimia-larutan-basa_27.html
http://shyraalthafunisa.blogspot.com/2012/05/laporan-kimia-tentang-larutan-
basaasam.html
17
LAMPIRAN
Dokumentasi Kegiatan Uji Coba Larutan Asam Dan Basa
18