DISUSUN OLEH:
Indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda pada larutan
asam dan larutan basa. Pada percobaan ini bertujuan untuk mengamati perubahan-
perubahan pada larutan asam maupun basa. Percobaan ini dilakukan dengan cara
memasukkan air, HCl 0,1 N, NaOH 2N, CH3COOH 10%, air laut, dan air sabun
masing-masing kedalam 6 buah tabung reaksi lalu dicelupkan dengan kertas lakmus
pada setiap tabung, lalu dilakukan dengan cara yang sama namun dengan indikator
yang berbeda yaitu methyl blue, methyl orange, methyl red dan fenolftalein. Hasil
percobaan ini menunjukkan hasil dimana aquades dan air laut pada lakmus merah
dan biru tidak berubah warna, indikator PP berwarna bening, methyl red
menghasilkan warna kuning, methyl blue menghasilkan warna biru, dan methyl
orange berwarna orange, untuk bahan HCl 0,1 M dan CH3COOH 10%
menunjukkan hasil pada kertas lakmus merah tidak berubah warna, pada lakmus
biru berubah menjadi merah, indikator PP berwarna bening, methyl red berwarna
merah muda, methyl blue berwarna biru pudar dan methyl orange berwarna orang,
dan untuk larutan NaOH 2N dan air sabun, menunjukkan hasil pada kertas lakmus
merah yang berubah menjadi biru, kertas lakmus merah tidak berubah warna,
indikator PP berwarna merah muda keunguan, methyl red berwarna kuning, methyl
blue menunjukkan warna biru, dan methyl orange berwarna kuning. Dari percobaan
diperoleh kesimpulan bahwa air dan air laut bersifat netral, HCl dan CH3COOH
bersifat asam lalu NaOH 2N dan air sabun bersifat basa.
H+ bertambah
H+ berkurang
2.5 Pengukuran pH
Kertas lakmus hanya berfungsi menentukan apabila suatu zat bersifat asam
atau basa. Lakmus merah dan lakmus biru tidak dapat menunjukkan berapa harga
pH secara tepat. Adapun indikator asam-basa, seperti Fenol Etalein dan kertas
indikator universal dapat digunakan untuk mengukur pH larutan, selain itu dapat
juga digunakan pH meter.
2.5.1 Larutan Indikator
Indikator asam-basa merupakan suatu zat yang dapat berubah warna pada
pH yang berbeda-beda, sifat inilah yang dimanfaatkan untuk mengetahui nilai pH
suatu larutan. Perubahan warna zat atau larutan indikator memiliki rentang (trayek)
tertentu yang disebut trayek indikator.
Tabel 2.3 Trayek pH Beberapa Indikator.
Warna
Indikator Asam Basa Trayek pH
4.1 Hasil
Adapun hasil yang didapat dalam percobaan ini ditunjukkan pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 perubahan warna kertas lakmus dan indikator.
Bahan Lakmus Lakmus Indikator Metyl Methyl Metyl
Merah Biru PP Red Blue Orange
Air Merah Biru Bening Kuning Biru Orange
HCl 0,1 Merah Merah Bening Merah Biru Merah
M Muda Pudar
Air Laut Biru Biru Bening Kuning Biru Orange
NaOH Merah Biru Ungu Kuning Biru Orange
2N Pucat
CH3CO Merah Merah Bening Merah Biru Merah
OH 10% Muda
Air Biru Biru Merah Kuning Biru Kuning
Sabun Muda (Sedikit
terang)
Sumber : (Praktikum Kimia Analisa, 2021)
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah diperoleh maka, pada larutan
aquadest ketika dicelupkan dengan kertas lakmus merah, warna tetap merah dan
Ketika dicelupkan dengan kertas lakmus biru, warna kertas lakmus juga tetap
menunjukkan warna biru. Hal ini menandakan bahwa aquades bersifat netral.
Selanjutnya HCl dicelupkan dengan kertas lakmus berwarna merah , warna kertas
lakmus tetap merah dan ketika dicelupkan dengan lakmus biru menghasilkan warna
yang berubah menjadi merah , hal ini menandakan bahwa HCl bersifat asam.
Kemudian pada larutan air laut Ketika dicelupkan dengan kertas lakmus merah,
warna tetap merah dan Ketika dicelupkan kertas lakmus biru, warna kertas tetap
sama yaitu biru. Hal ini menandakan bahwa air laut bersifat netral. Selanjutnya
NaOH dicelupkan dengan kertas lakmus merah, warna kertas lakmus menjadi biru,
dan ketika dicelupkan dengan kertas lakmus biru, warna kertas lakmus tidak
berubah. Hal ini menunjukkan bahwa NaOH bersifat basa. Selanjutnya CH3COOH
dicelupkan dengan kertas lakmus merah, warna kertas lakmus tetap merah , dan
ketika dicelupkan dengan kertas lakmus biru, warna kertas lakmus berubah menjadi
merah. Hal ini menandakan bahwa CH3COOH bersifat asam. Selanjutnya ketika air
sabun dicelupkan dengan kertas lakmus merah, warna kertas berubah menjadi biru,
dan ketika dicelupkan dengan kertas lakmus biru warna kertas tidak berubah. Hal
ini menunjukkan bahwa air sabun bersifat basa.
Pada percobaan selanjutnya menggunakan indicator fenolftalein. Pada
larutan aquades Ketika ditambahkan fenolftalein menghasilkan warna bening, ini
menandakan bahwa larutan aquades bersifat netral. Selanjutnya larutan HCl
ditambahkan fenolftalein dan menunjukkan hasil larutan yang bening. Hal ini
dikarenakan larutan HCL yang bersifat asam dan termasuk golongan asam kuat .
Selanjutnya larutan air laut ditambahkan fenolftalein menghasilkanlarutan yang
berwarna bening, ini menandakan bahwa air laut bersifat netral. Selanjutnya NaOH
ditambahkan fenolftalein menghasilkan warna ungu yang berarti NaOH bersifat
basa dan termasuk golongan basa kuat. Selanjutnya larutan CH3COOH
ditambahkan fenolftalein menghasilkan warna bening yang menandakan larutan
CH3COOH bersifat asamdan termasuk basa lemah. Selanjutnya air sabun
ditambahkan fenolftalein menghasilkan warna merah muda yang menandakan
bahwa air sabun bersifat basa.
Pada percobaan selanjutnya menggunakan indicator methyl blue, pada
larutan aquades ketika ditambahkan menghasilkan warna biru yang berarti aquades
bersifat netral, selanjtnya larutan HCl ditambahkan methyl blue menghasilkan
warna biru pudar yang menandakan bahwa HCl bersifat asam. Selanjutnya air laut
ditambahkan dengan methyl blue yang menghasilkan warna biru yang menandakan
bahwa air laut bersifat netral. Selanjutnya NaOH ditambahkan methyl blue
menghasilkan larutan berwarna biru pekat yang menandakan bahwa NaOH bersifat
basa. Selanjutnya larutan CH3COOH ditambahkan methyl blue menghasilkan
warna biru, hal ini menandakan CH3COOH bersifat asam. Selanjutnya air sabun
ditambahkan methyl blue menghasilkan warna biru pekat, hal ini menandakan
bahwa larutan air sabun bersifat basa.
Pada percobaan selanjutnya menggunakan methyl orange, larutan aquadest
dan air laut ditambahkan masing-masing dengan larutan methyl orange
menghasilkan warna orange, hal ini menandakan bahwa aquades dan air laut
bersifat netral. Selanjutnya larutan HCL dan CH3COOH ditambahkan methyl
orange menghasilkan warna merah yang menandakan bahwa kedua bahan ini
bersifat asam. Selanjutnya NaOH dan air sabun ditambahkan methyl orange
menghasilkan warna orange dan kuning yang menadakan keduanya bersifat basa.
Pada percobaan selanjutnya menggunakan methyl red, larutan aquades dan
air laut ditambahkan methyl red dan menghasilkan warna kuning yang menandakan
bahwa keduanya bersifat netral. Selanjutnya larutan HCl dan CH3COOH
ditambahkan dengan methyl red dan menghasilkan warna merah muda yang
menandakan keduanya bersifat asam. Selanjutnya larutan NaOH dan air sabun
ditambahkan methyl red menghasilkan warna kuning pucat dan kuning yang
menandakan keduanya bersifat basa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpilkun bahwa :
1. Pada larutan aquades dan air laut tidak terjadi perubahan warna dikarenakan
larutan ini bersifat netral.
2. Pada larutan NaOH terjadi perubahan warna ketika ditambahkan dengan
indikator fenolftalein menjadi ungu dikarenakan larutan ini bersifat basa.
3. Pada larutan air sabun terjadi perubahan warna ketika ditambahkan dengan
indikator methyl red menjadi kuning dikarenakan larutan ini bersifat basa.
4. Pada larutan HCl dan CH3COOH terjadi perubahan warna ketika
ditambahkan dengan indikator methyl orange menjadi merah dikarenakan
larutan ini bersifat asam.
5.2 Saran
Sabaiknya praktikan mencuci semua peralatan yang telah digunakan agar
warna yang dihasilkan sesuai dengan teori yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 2000. Chemistry, The Study matter and It’s changes. New York:
John Wiles and Sons.
Chang, Raymond. 2002. Chemistry Edisi Ketujuh. New York: MC Grow Hill.
b. Metyl Blue : C H OS
37 27 9 3
d. Metyl Red : C H NO
15 15 3 2