Anda di halaman 1dari 21

Revisi, 24 Juni 2020

Revisi, 27 Juni 2020


Acc perbaikan, 29 Juni 2020
Acc, 02 Juli 2020
Asisten Lab, Nia Afriani 

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK


MEMBEDAKAN PERUBAHAN KIMIA DAN FISIKA

Diajukan untuk memenuhi Tugas Laporan Praktikum Kimia Dasar

Disusun Oleh:
Kelompok IV (A4)

Khalida afra NIM. 190140116


Aden Syahrullah Tarigan NIM. 190140117
Ika Nurdiah NIM. 190140133
Abdul Husein Nasution NIM. 190140135

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2020
ABSTRAK
Percobaan ini bertujuan untuk mengamati perubahan fisika dan kimia dan
mengamati perbedaan kedua perubahan tersebut. Perubahan fisika merupakan
perubahan suatu materi tanpa menghasilkan zat baru dan bersifat sementara
sedangkan perubahan kimia merupakan perubahan suatu materi dapat
menghasilkan zat baru dan bersifat kekal. Pada percobaan perubahan fisika
digunakan metode penguapan dan pengembunan, dimana air setelah dididihkan,
diuapkan lalu mengembun setelah beberapa saat menjadi air kembali sedangkan
pada percobaan perubahan kimia digunakan metode penguapan dan pengkristalan,
HCl dicampur NaOH kemudian larutan diuapkan hingga terbentuk kristal. Kristal
tersebut tidak bisa kembali menjadi HCl dan NaOH. Untuk membedakan
perubahan fisika dan kimia digunakan lilin sebagai bahan percobaan. Lilin yang
mencair lalu membeku kembali merupakan perubahan fisika sedangkan sumbu
yang menghitam dan memendek merupakan perubahan kimia. Jadi perbedaan
perubahan kimia merupakan perubahan yang tidak dapat kembali kebentuk
semula sedangkan perubahan fisika dapat kembali kebentuk asalnya.

Kata Kunci : Perubahan Fisika, Perubahan Kimia, Pemanasan, Pengkristalan,


Penguap
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum : Membedakan Perubahan Fisika dan Perubahan


Kimia
1.2 Pelaksana Praktikum : 1. Khalida Afra NIM. 190140116
2. Aden Syahrullah Tarigan NIM. 190140117
3. Ika Nurdiah NIM. 190140133
4. Abdul Husein Nasution NIM. 190140135
1.3 Tujuan Praktikum : Mengamati Perubahan Fisika, Kimia, dan
Membedakan Perubahannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Setiap zat yang ada dalam kehidupan ini dapat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan. Pengaruh tersebut dapat menyebabkan terjadinya perubahan fisika
atau kimia. Kedua macam perubahan ini merupakan satu kondisi yang diberikan
oleh zat jika pada zat terlarut diberikan zat stimulasi. Ini dapat berupa energi yang
secara teratur diberikan kepada zat tersebut (Sukardjo, 1989).
          Perubahan wujud tersebut ada dua macam, yaitu perubahan fisika dan
perubahan kimia. Kedua perubahan ini menyebabkan perubahan secara sementara
susunan atom, bahkan berubahnya secara permanen. Hal ini memberikan efek
yang berbeda bagi zat tersebut. Dalam kehidupan ini perubahan yang terjadi pada
setiap zat membawa pengaruh yang berbeda dan peruntukan berbeda pula
(Sukardjo, 1989).

2.1 Perubahan Kimia dan Fisika


Perubahan suatu wujud zat dapat terjadi secara fisis dan kimia.perubahan
wujud secara fisis (fisika) adalah perubahan pada wujud atau penampilan fisik
(sifat fisik) tetapi identitas dasarnya (sifat kimianya) tetap (masih materi semula).
Perubahan fisika tidak menghasilkan zat baru dan perubahannya merupakan
sementara. Sedangkan Perubahan kimia adalah perubahan pada identitas dasar
(sifat kimia), sehingga materinya berbeda dengan materi semula. Perubahan kimia
ini menghasilkan materi lain (materi baru) (Keenan, 1999).
Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita tidak bisa membedakan
bagaimana ciri-ciri dari perubahan kimia dengan perubahan fisika, kita
menganggap bahwa semuanya adalah sama saja, padahal sebenarnya sangat
berbeda. Ketika kita menyalakan sebuah lilin, maka akan terlibat perubahan
setelah 5 menit kemudian, dimana lilin akan meleleh sehingga akan berbeda dari
wujud semula, dan warna sumbu yang awalnya berwarna putih akan menjadi
hitam. Dari hasil ini, maka terlihat perubahan antara perubahan kimia dan fisika.
Dimana perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru dan
dapat kembali ke bentuk semulaa. Sedangkan perubahan kimia adalah perubahan
yang tidak dapat berubah ke bentuk semula dan menghasilkan zat baru. Itu artinya
lilin yang meleleh merupakan perubahan fisika dan perubahan warna sumbu lilin
menjadi hitam merupakan perubahan kimia (Chang, 2004).
Kimia menekankan pada kajian materi, termasuk komposisi, sifat,
struktur, perubahan yang dialaminya, dan hukum yang mengendalikan perubahan
tersebut. Materi adalah apapun yang mempunyai massa dan menempati kajian.
Setiap benda tidak peduli seberapa besar ataupun kecilnya, terdiri atas materi.
Sebaliknya, cahaya kalor dan suara adalah bentuk-bentuk energi. Energi adalah
kemampuan untuk menghasilkan perubahan. Bila terjadi perubahan energi pasti
terlihat di dalamnya dan bila bentuk energi berubah ke bentuk lain, ini merupakan
bukti bahwa perubahan sedang atau telah terjadi (Goldberg, 2008).
Sifat yang berkaitan dengan wujud (gas, cair, dan padat) atau
kemampuan sampai disebut sifat fisis. Beberapa sifat fisis yang umum dikenal
adalah rapatan, wujud pada suhu kamar, warna, keluasan, titik leleh dan titik beku.
Sifat fisis suatu sampel biasanya dapat ditentukan tanpa mengubah komposisinya
banyak sifat dapat ditentukan dan dapat dinyatakan dalam bentuk angka (misalnya
titik didih air 100oC) dan perbandingan sifat-sifat tersebut sering merupakan cara
terbaik untuk membedakan suatu zat lainnya.
Molekul dan energi kinetik dapat mengalahkan gaya tarik dengan
molekul di sekitarnya dan lepas dari permukaan cairan keadaan molekul
disekitarnya dan lepas dari permukaan cairan keadaan gas atau uap. Gejala ini
dinamakan penguapan kecendrungan suatu cairan untuk menguap meningkat
sesuai dengan meningkatnya suhu cairan. Sebaliknya, meningkatnya gaya-gaya
intermolekul dalam cairan cenderung menurunkan penguapan (Petruci, 1987).
Materi terbagi atas campuran dan senyawa. Campuran terbagi pula
menjadi dua bagian, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Dimana
letak perbedaan kedua campuran ini adalah ada tidaknya bidang batas antara
pelarut dengan zat terlarut. Campuran homogen contohnya suspensi dari koloid
telah dijelaskan diatas, perubahan fisika dan perubahan kimia.
Perubahan fisika adalah perubahan materi yang bersifat sementara dan
pada perubahan tersebut tidak terbentuk zat yang jenisnya baru, contoh: air
berubah menjadi es. Perubahan kimia merupakan perubahan materi yang bersifat
kekal dan pada perubahan tersebut terbentuk zat baru yang sifatnya berbeda
dengan zat aslinya, contohnya besi yang berkarat. Perubahan kimia juga kekal
dengan reaksi kimia pada reaksi kimia berlaku, hukum kekalan massa(lavoiser)
yaitu massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama, contohnya reaksi terjadi pada
persamaan 2.1.
Fe + S → FeS ......................................................(2.1)
56 gr + 32 gr 88 gr
Pada dasarnya reaksi kimia dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Reaksi sintesis
Pada reaksi ini beberapa zat sederhana bergabung membentuk zat baru
yang kompleks.
Contohnya : besi dan gas, oksigen dan udara bergabung membentuk
karat.
2. Reaksi analisis
Reaksi ini yang telah kompleks diuraikan menjadi beberapa zat yang
lebih sederhana.
Contohnya : proses pembentukan.
Sifat kimia adalah kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan
zat itu berubah, baik itu sendirian maupun dengan berinteraksi dengan zat lain dan
dengan berubah itu membentuk bahan-bahan. Contohnya : etil alkohol (C 2H5OH)
yang mudah melepas. Sifat kimia adalah karakteristik suatu zat yang
membedakannya dari zat-zat lain dan tidak melibatkan perubahan apa pun dengan
zat lain (Prahelrawan, 2009).

 2.2 Ciri-ciri Perubahan Fisika


Berlangsungnya perubahan fisika dapat diketahui dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
1.         Tidak terbentuk zat jenis baru
2.         Zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula
3.         Hanya diketahui perubahan sifat fisika saja yaitu bentuk, ukuran, dan
warna (Nana, 2006).

2.3 Ciri-ciri Perubahan Kimia


Dalam perubahan kimia selalu terbentuk zat baru, berikut penjelasaan
tentang ciri-ciri perubahan kimia.
1. Pembentukan Gas
Beberapa reaksi kimia tertentu mampu atau dapat membentuk gas,
contohnya adalah pada pembentukan reaksi logam antara Mg dan HCl. reaksi
yang terjadi dapat dilihat pada persamaan 2.2.
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(aq) ..............................(2.2)
2. Pembentukan Endapan
Reaksi endapan adalah reaksi yang menghasilkan suatu senyawa yang
berbentuk padatan, padatan tersebut tidak larut(tidak bercampur secara homogen)
dengan cairan disekitarnya, sehingga disebut endapan. Salah satu contohnya dapat
dilihat pada persamaan 2.3.
BaCl2(aq)+NaSO4(aq) → BaSO4(S) + 2NaCl(aq) .........................(2.3)
3. Perubahan Warna
Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, akan terjadi perubahan komposisi
dan terbentuk zat baru yang mungkin memiliki warna yang berbeda. Contoh
reaksi yang memberikan perubahan warna yang khas adalah reaksi antara lembaga
sulfat (CaSO4) dengan air. Warna CuSO4 akan putih bila ditambahkan air dan
berubah menjadi biru,warna biru tersebut adalah warna senyawa baru yang
terbentuk, yaitu: CuSO4. 5H2O.
4. Perubahan Suhu
Reaksi kimia disertai energi. Salah satu bentuk energi yang jenisnya
menyertai reaksi kimia adalah energi panas. Dengan demikian, terjadinya
perubahan kimia akan di tandai dengan perubahan energi panas, atau aliran kalor
dari luar lingkungan, suhu hasil reaksi dapat menjadi lebih tinggi atau dapat
menjadi lebih mudah dari suhu perubahannya (Syukri. S, 1999).

2.4 Perbedaan Perubahan Fisika dan Kimia


Perubahan kimia terjadi ketika suatu zat bereaksi dengan zat lain untuk
membentuk suatu zat baru, yang disebut sintesis atau sebaliknya, terurai menjadi
dua atau lebih zat yang berbeda. Proses ini disebut reaksi kimia dan secara umum,
tidak reversibel kecuali dengan reaksi kimia yang terjadi terus berlanjut. Beberapa
reaksi kimia menghasilkan panas dan disebut reaksi eksotermik, selain itu reaksi
kimia yang memerlukan panas untuk memungkinkan reaksi terjadi disebut dengan
reaksi endotermik (Chang, 2006).
Perubahan fisika terjadi ketika benda atau zat mengalami perubahan yang
tidak berubah komposisi kimianya. Ini berbeda dengan konsep perubahan kimia di
mana komposisi dari perubahan zat atau satu atau lebih zat menggabungkan atau
memecah untuk membentuk zat baru. Hasil perubahan fisika dapat dikembalikan
ke bentuk semula dengan menggunakan sarana fisik. Misalnya, garam terlarut
dalam air dapat dipulihkan dengan membiarkan air menguap dengan perantaraan
panas (Zumdahl, 2000).
Letak perbedaan antara perubahan fisika dan perubahan kimia adalah
pada komposisi zatnya sesudah dan sebelum reaksi. Dalam reaksi kimia, terdapat
banyak perubahan komposisi dari senyawa yang terlibat. Sedangkan dalam
perubahan fisika, terdapat banyak perbedaan dalam hal bentuk, bau, tekstur, dan
sebagainya (Davies, 1992).

2.5 Penyebab Terjadinya Perubahan Fisika


Beberapa penyebab terjadinya fisika antara lain:
a. Terjadi pelepasan dan pengambilan panas oleh zat.
b. Percampuran zat yang tidak bereaksi membentuk zat baru.
c. Tindakan fisik seperti dipotong ata dibelah.
2.6 Penyebab Terjadinya Perubahan Kimia
Beberapa penyebab terjadinya perubahan kimia yaitu:
a. Pembakaran.
b. Pencampuran zat yang menghasilkan zat baru.
c. Adanya aliran listrik.

2.5 Efek Perubahan Fisika dan Kimia Terhadap Manusia


Proses pembakaran hidrokarbon menjadi CO2 dan H2O disebut
pembakaran sempurna. Namun, adakalanya pembakaran hidrokarbon ini
berlangsung tidak sempurna. Pembakaran ini akan menghasilkan senyawa lain
CO2 dan H2O yaitu C dan CO dan dapat membahayakan bagi tubuh manusia.
Pembakaran tidak sempurna disebabkan oleh unsur C yang tidak
terbakar. Hal ini ditandai dengan terbentuknya asap yang berwarna hitam dan
nyala api yang berwarna kuning. Pembakaran minyak tanah panjang rantai karbon
pembakaran semakin tidak sempurna.
Pembakaran tidak sempurna berarti ada energi yang tidak
dihasilkan.Akibatnya, energi yang dibebaskanmenjadi berkurang. Hal ini
mengurangi efisiensi bahan bakar. Disamping berkurangnya energi yang
dihasilkan dapat membahayakan kesehatan.
Kotoran belerang yang dikandung minyak bumi akan menghasilkan gas-
gas SO2 dan SO3 yang menyebabkan hujan asam. Suhu tinggi saat pembakaran
minyak bumi mengakibatkan N2 dan O2 diudara, yang menyebabkan asap kabut
berwarna coklat pada udara, terutama dikota-kota metropolitan (Achmad dan
Hiskia, 1999).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat-alat
Adapun alat-alat yang digunakan sebagai berikut:
1. Gelas kimia 1 unit
2. Kaki tiga dan perangkatnya 1 unit
3. Kaca arloji 1 unit
4. Tabung reaksi 3 unit
5. Cawan penguap 1 unit
6. Gelas ukur 1 unit
7. Penggaris 1 unit

3.1.2 Bahan-bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan sebagai berikut:
1. Larutan HCl 4 M 3 ml
2. Larutan NaOH 0,1M 3 ml
3. Air suling 15 ml
4. Lilin 1 batang

3.2 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja sebagai berikut :
3.2.1 Perubahan Fisika
Dimasukkan 15 ml air suling dalam gelas kimia, diletakkan diatas
tungku kaki tiga kemudian ditutup dengan kaca arloji yang diatasnya telah diisi air
,dipanaskan sampai air dalam gelas kimia mendidih dan diamati titik-titik air pada
bagian bawah kaca arloji.

3.2.2 Perubahan Kimia


Kedalam tabung reaksi dimasukkan 3 ml larutan HCl 4 M dan tambahkan
3 ml larutan NaOH 0,1 M. Setelah direaksikan dimasukkan kedalam cawan
penguap dan dipanaskan diatas tungku kaki tiga sampai semua air menguap

3.2.3 Perubahan Fisika dan Kimia


Diletakkan Lilin diatas meja praktikum secara vertikal, diukur panjang
lilin, panjang sumbu, warna lilin, dan warna sumbu. dinyalakan lilin selama 5
menit. Diamati sebaik-baiknya dan catat tinggi nyala, warna sumbu, tinggi sumbu
bentuk sumbu, apakah berjelaga atau tidak, mencairnya lilin dan memadatnya
lilin kembali. Kemudian nyala lilin ditiup sampai padam, dan catat lagi hasil
pengamatan seperti tinggi sumbu, warna sumbu, panjang lilin dan warna lilin
setelah dibakar. Pada percobaan ini dikelompokkan perubahan kimia dan
perubahan fisika.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil dari percobaan ini dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
No Cara Kerja Hasil Pengamatan

1. Air dalam gelas kimia mendidih


dan menguap. Uap yang ada
Perubahan Fisika.
pada bagian bawah kaca arloji
Kedalam gelas kimia di masukkan
1. dan dinding-dinding gelas kimia
15 ml air suling, di panaskan di atas
menjadi kembali mencair
tungku kaki tiga, ditutup dengan
kewujud semula.
kaca arloji yang di atasnya telah di
2. air diatas kaca arloji menguap
isi air.
habis karena sifatnya terbuka
maka uap tidak kembali ke
wujud semula.
Perubahan Kimia.
Kedalam tabung reaksi dimasukkan 3
ml larutan HCl 4 M dan ditambahkan 1. selama proses pemanasan
2. 3 ml larutan NaOH 0,1 M. setelah larutan menguap.
direaksikandimasukkan kedalam 2. setelah menguap akan
cawan penguap dan dipanaskan membentuk butir-butir kristal
diatas tungku kaki tiga sampai semua berrupa garam.
airnya menguap.

Perubahan Fisika dan Kimia


Panjangl ilin = 21 cm
1. Sebelum lilin dinyalakan.
Panjang sumbu = 22 cm
Warna lilin = Putih
Warna sumbu = Putih
3. Panjang lilin = 20 cm
2. Saat api di nyalakan
Panjang sumbu = 2 cm
Warna sumbu = hitam

Panjang lilin = 20 cm
3. Setelah api dipadamkan
Panjang sumbu = 21 cm
warna sumbu = hitam
4.2 Pembahasan
1. Perubahan Fisika
Pada perubahan fisika, air yang dipanaskan diatas tungku kaki tiga akan
mendidih dan air akan menguap. Penguapan merupakan proses dari cair menjadi
gas. dalam percobaan ini gelas kimia ditutup dengan kaca arloji, sehingga ketika
air mendidih uapnya akan melekat pada kaca arloji dan dinding-dinding gelas
kimia dan mengasilkan titik-titik air, dimana titik-titik air yang memelakat pada
bagian bawah kaca arloji dan dinding gelas kimia tadi akan kembali turun ke
wadah dan menjadi wujud semula. Kejadian tersebut merupakan perubahan fisika
dan inilah alasannya mengapa perubahan fisika tidak menghasilkan zat baru
sifatnya dan perubahannya akan kembali ke bentuk semula. dan air yang berada
diatas kaca arloji akan menguap habis karena sifatnya yang terbuka sehingga
menyebabkan air menguap langsung ke udara bebas.
2. Perubahan Kimia
Pada percobaan perubahan kimia, HCl ditambahkan NaOH lalu
dipanaskan menghasilkan reaksi yang irreversibel. Rekasi yang terjadi dapat
dilihat pada persamaan 4.1.
HCl (aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H2O (aq) .....................................(4.1)
Garam yang dihasilkan berbentuk kristal dan halus. Reaksi ini berjalan
dengan baik karena menghasilkan garam (NaCl). Komponen pembentuk garam
dalam hal ini ialah anion dan HCl yaitu Cl -bertemu dengan kation dari basa yaitu
Na+ sehingga membentuk NaCl, sedangkan airnya (H2O) menguap. Hal ini
membuktikan terjadinya perubahan NaCl yang terbentuk dan tidak dapat kembali
ke bentuk semula (irreversible). Percobaan ini disebut perubahan kimia.
3. Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia,
saat lilin dinyalakan, nyala lilin berjelaga karena adanya proses
pembakaran yang menghasilkan CO2, lilin yang semula berbentuk padat dan keras
mengalami perubahan yaitu mencair, dari wujud padat menjadi wujud cair.
Kemudian membeku kembali menjadi lilin setelah dimatikan, dengan panjang
sumbu yang semula 21 cm berubah menjadi 20 cm (memendek), dan warna
sumbu mengalami perubahan warna dari warna putih menjadi warna hitam,
perubahan tersebut disebut perubahan kimia.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang didapat disimpulkan bahwa perubahan fisika
tidak menghasilkan zat yang baru dan dapat kembali ke keadaan wujud semula
(reversibel). Perubahan kimia dapat menghasilkan zat yang baru dan bersifat
irreversibel (tidak dapat kembali ke wujud semula). Air yang menguap dan
mengembun kembali serta proses melelehnya dan memadatnya kembali lilin
merupakan perubahan fisika. Larutan HCl ketika ditambah NaOH bila dipanaskan
akan menghasilkan zat baru yaitu NaCl dan perubahan warna pada sumbu lilin
merupakan perubahan kimia.

5.2 Saran
Dalam percobaan ini, selain menggunakan air suling untuk membuktikan
perubahan fisika bisa menggunakan larutan gula dan menggunakan proses
fermentasi, fotosintesis, dan peragian untuk membuktikan perubahan kimia.
DAFTAR PUSTAKA

Achmaddan Hiskia.1999. Kimia SMU Jilid ke-3. Jakarta: Erlangga.


Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep – Konsep. Jakarta: Erlangga.
Goldberg, dana E. 2008. Kimia untuk Pemula edisi: 3. Jakarta: Erlangga.
Hamdu G. 2012. Perubahan Materi. Jakarta: Erlangga.
Prahelrawan. 2009. Kimia untuk SMA/MA Edisi II. Jakarta: Gramedia.
Rulp H. Petrucci dan Suminar. 1987. Terapan Modern edisi: 4. Bogor: Erlangga.
Sutresna Nana. 2006. Kimia. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Widi, Prasetiawan. 2009. Kimia Dasar I. Jakarta: Cerdas Pustaka.
LAMPIRAN A
DATA PENGAMATAN

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

DATA PENGAMATAN

JUDUL PRAKTIKUM : Membedakan Perubahan Fisika dan Perubahan


Kimia
KELOMPOK :4
NAMA/NIM : 1. Khalida Afra NIM. 190140116
2. Aden Syahrullah Tarigan NIM. 190140117
3. Ika Nurdiah NIM. 190140133
4. Abdul Husein Nasution NIM. 190140135

No Cara Kerja Hasil Pengamatan

1. Air dalam gelas kimia mendidih


dan menguap. Uap yang ada
Perubahan Fisika.
pada bagian bawah kaca arloji
Kedalam gelas kimia di masukkan
1. dan dinding-dinding gelas kimia
15 ml air suling, di panaskan di atas
menjadi kembali mencair
tungku kaki tiga, ditutup dengan
kewujud semula.
kaca arloji yang di atasnya telah di
2. air diatas kaca arloji menguap
isi air.
habis karena sifatnya terbuka
maka uap tidak kembali ke
wujud semula.
Perubahan Kimia.
Kedalam tabung reaksi dimasukkan 3
ml larutan HCl 4 M dan ditambahkan 1. selama proses pemanasan
2. 3 ml larutan NaOH 0,1 M. setelah larutan menguap.
direaksikandimasukkan kedalam 2. setelah menguap akan
cawan penguap dan dipanaskan membentuk butir-butir kristal
diatas tungku kaki tiga sampai semua berrupa garam.
airnya menguap.
Perubahan Fisika dan Kimia Panjangl ilin = 21 cm
1. Sebelum lilin dinyalakan. Panjang sumbu = 22 cm
Warna lilin = Putih
Warna sumbu = Putih

3. Panjang lilin = 20 cm
2. Saat api di nyalakan Panjang sumbu = 2 cm
Warna sumbu = hitam

Panjang lilin = 20 cm
3. Setelah api dipadamkan Panjang sumbu = 21 cm
warna sumbu = hitam
LAMPIRAN B
TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Tuliskan rumus molekul lilin!


2. Mengapa kadang kala nyala api lilin berjelaga?
3. Sebutkan kristal apa yang terjadi pada percobaan kedua!
4. Jelaskan mengapa air setelah mendidih atau hampir mendidih terjadi
gelembung-gelembung!

Jawab:
1. Rumus molekul lilin adalah CnH2n+2dengan n = 20 – 35
2. Nyala api berjelaga dikarenakan adanya unsur zat yang menghampiri api
berupa angin yang berhembus, maka api lilin terkadang berjelaga
3. Kristal yang terbentuk adalah kristal NaCl. Dapat dilihat pada persamaan
reaksi berikut :
HCl (aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H2O (aq)
4. Setelah atau hampir mendidih, air akan bergelembung karena air bagian
bawah lebih cepat panas dan menjadi gas. Dengan kata lain gelembung
tersebut adalah air yang sudah menjadi gas.
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT

No. Nama dan Gambar Alat Fungsi

Gelas Kimia
1.
Menampung larutan dalan jumlah
yang banyak

Kaki tiga
2.

Untuk tempat memanaskan larutan

Kaca Arloji

3.
Untuk menutup gelas kimia, tempat
menimbang bahan

Tabung Reaksi

4.
Untuk menampung larutan dalam
jumlah yang sedikit dan untuk
mereaksikan larutan
Cawan Penguap
5.
Wadah untuk mereaksikan atau
mengubah suatu zat pada suhu
tinggi

Penggaris
6.

Untuk mengukur panjang atau lebar


pada bahan percobaan

Anda mungkin juga menyukai