BANDUL
Disusun Oleh:
Kelompok 4 (A1)
Nurazizah NIM. 200140006
Mustafaruddin NIM. 200140013
Nurhijjrah NIM. 200140014
Asni Berlian NIM. 200140020
Raudhatul Jannah NIM. 200140028
Dandy Frandica NIM. 200140031
Setiap gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak
periodik. Pergeseran partikel yang bergerak periodik selalu dapat dinyatakan
dalam fungsi sinus dan cosinus. Karena pernyataan menurut fungsi diberi istilah
harmonik, gerak periodik disebut juga sebagai gerak harmonik. Osilasi atau
vibrasi (getaran) adalah gerakan partikel secara bolak-balik melalui lintasan yang
sama. Banyak benda berosilasi yang gerak bolak-baliknya tidak tepat sama karena
gaya gesekan melepakan tenaga geraknya. Dawai biola akhirnya berhenti ber-
getar dan bandul akhirnya berhenti berayun. Gerak semacam ini disebut gerak
harmoni teredam. Meniadakan efek redam dapat dilakukan dengan menambah
tenaga ke dalam sistem yang berisolasi untuk mengisi tenaga yang terdisipasi oleh
gesekan. Pegas utama dalam arloji dan beban yang berayun pada bandul jam
mem- berikan tenaga ekstermal, sehingga sistem berisolasi yaitu roda keseim-
bangan atau bandul, seolah-olah bergerak tanpa redaman. Semua benda yang ada
di permukaan bumi mengalami gaya tarik yang arahnya kepusat bumi. Gaya yang
demikian disebut sebagai gaya gravitasi. Besar gaya gravitasi dipengaruhi oleh
massa benda dan jarak ke pusat bumi. Sehingga besarnya percepatan gravitasi di
setiap tempat berbeda. Besarnya percepatan grav-itasi akan berbeda untuk setiap
panjang tali, peroide dan jarak pusat massa yang berbeda. Pendulum sederhana
terdiri atas sebuah bola pendulum yang digantung pada ujung taliyang ringan.
Kita anggap bahwa tali tidak meregang dan massanya diabaikan sehingga
menyerupai gerak harmonik sederhana.
Gambar 2.1
-Bandul Matematis
Gerak osilasi merupakan variasi periodik terhadap waktu dari suatu hasil
pengukuran. Contoh gerak osilasi adalah gerak pada ayunan bandul sederhana.
Pada kata osilasi sering digunakan kata vibrasi atau getaran persamaan kata atau
sinonimnya, walaupun sebenarnya kata vibrasi atau getaran merujuk pada jenis
spesifik dari osilasi mekanis. Osilasi tidak hanya terjadi pada suatu sistem fisik,
tetapi juga bisa pada sistem biologi, dan bahkan dalam masyarakat (Wikipedia,
2016). Getaran merupakan gerak bolak-balik suatu partikel secara periode melalui
suatu titik kesetimbangan. Getaran dapat bersifat harmonis sederhana dan
kompleks. Gerak harmonis sederhana suatu getaran dimana resultan gaya yang
bekerja pada titik sembarang selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan besar
resultan gaya sebanding dengan jarak titik sembarang ke titik keseimbangan
tersebut. Beberapa contoh gerak harmonis sederhana adalah gerak harmonik pada
bandul (Young dan Roger, 2002 : 152)
Getaran merupakan gerak bolak-balik suatu partikel secara periode melalui
suatu titik kesetimbangan. Getaran dapat bersifat harmonis sederhana dan
kompleks. Gerak harmonis sederhana suatu getaran dimana resultan gaya yang
bekerja pada titik sembarang selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan besar
resultan gaya sebanding dengan jarak titik sembarang ke titik keseimbangan
tersebut. Beberapa contoh gerak harmonis sederhana adalah gerak harmonik pada
bandul (Young dan Roger, 2002 : 152). Menurut Oliver (1997), gerak harmonis
sederhana dapat dibedakam menjadi dua, yaitu:
1. Gerak harmonis sederhana linear, misalnya penghisap dalam silinder
gas, gerak osilasi air raksa, gerak osilasi airdalam pipa U, gerak horizontal
pegas, gerak vertikal pegas.
2. Gerak harmonis sederhana angular, misalnya gerak pada bandul fisis, dan
ayunan torsi.
Gambar 2.3
– Gerak Harmonik Sederhana
Benda yang bergerak harmonik sederhana pada ayunan sederhana
memiliki periode tertentu. Periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan
benda untuk melakukan suatu getaran. Benda dikatakan melakukan suatu getaran
atau satu getaran jika benda bergrak dari titik dimana benda tersebut mulai
bergerak dan kembali lagi ke titik tersebut. Frekuensi adalah banyaknya getaran
yang dilakukan benda selama satu detik, yang dimaksud dengan getaran disini
adalah getaran lengkap. Benda yang bergerak harmonis juga memiliki amplitudo
A, simpangan Y dan energi mekanik (Halliday, 1987 : 192).
Menurut Soedojo (1986), pada ayunan terdapat beberapa besaran fisika,
yaitu :
2.2 Amplitudo
Amplitudo adalah pengukuran skalar yang non-negatif dari besar
osilasi suatu gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak atau
simpangan terjauh dari titik kesetimbangan dalam suatu gelombang. Simpangan
adalah jarak antara kedudukan benda yang bergetar pada suatu saat sampai
kembali pada kedudukan seimbangnya. Energi mekanik adalah jumlah dari energi
kinetik dan energi potensial. Didalam setiap getaran energi potensial dan energi
kinetik Gambar 2.3 – Gerak Harmonik Sederhana
besarnya selalu berubah-ubah tetapi memiliki jumlah yang tetap. Besarnya energi
potensial dari benda yang bergetar secara periodik dapat diketahui melalui
persamaan berikut:
EP = Ky2
Dimana:
Ep : Energi potensial (j)
K : Konstanta (N/m)
y : Simpangan getaran (m)
2.3 Periode
Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun
secara beban dan periodik yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding yang
mempunyai ayunan. Dalam bidang fisika, prinsip ini pertama kali ditemukan pada
tahun 1602 oleh Gallileo Galilie.Bahwa periode atau lamanya gerak osilasi suatu
ayunan (T) dipengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi, dengan
mengikuti rumus :
𝑙
𝑇 = 2𝜋 √𝑔 ............(4.1)
Dimana :
T : Periode getaran ( s )
π : 3,14
ℓ : Panjang tali ( m )
g : Percepatan gravitasi (m/s2)
Ayunan matematis merupakan suatu partikel massa yang bergantung pada
suatu titik tetap pada seutas tali, dimana massa tali dapat diabaikan dan tali tidak
dapat bertambah panjang. Jika massa M bergantung pada seutas kawat halus
sepanjang ℓ dan bandul bergerak vertikal membentuk sudut θ, gaya pemulih
bandul tersebut adalah M.g.sin θ. Menurut Sears dan Mark (1982), secara
matematis
dapat dituliskan sebagai berikut:
F = M.g.Sin θ
Karena Sin θ = 0, maka
F = M.g
Dimana :
F : Gaya (N)
M : Massa benda (Kg)
g : Percepatan gravitasi (m/s2)
θ : Sudut simpangan (o)
ℓ: Panjang tali ( m )
Maka didapat persamaan gerak harmonik :
Y = Sin ω.t
Simpangan getaran(A) merupakan perpindahan maksimum dari titik
kesetimbangan yang diberikan oleh suatu bandul sederhana. Menurut Giancoli
(2002), besarnya amplitudo dapat diketahui melalui persamaan sebagai berikut:
A = ℓ sin θ
Dimana :
A : Simpangan getar atau Amplitudo (m)
θ : Sudut deviasi (o)
ℓ : Panjang Tali (m)
2.4 Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda
selama satu sekon, yang dimaksud disini adalah getaran lengkap. Satuan frekuensi
adalah Hertz. Frekuensi getaran(f) dapat dicari dengan menggunakan persamaan
yang merupakan hubungan antara periode dan frekuensi adalah sebagai berikut:
1
𝑓= 𝑇
Dimana :
f = frekuensi getaran (Hz)
T = Perioda getaran (s)
Ayunan atau bandul matematis merupakan suatu partikel massa yang
tergantung pada suatu titik tetap pada seutas tali yang tidak dapat bertambah
panjang. Periode dan frekuensi sudut pada bandul sederhana tidak tergantung
pada massa bandul, tetapi bergantumg pada panjang tali dan percepatan gravitasi
setempat. Pada kondisi ini, maka menurut Surya (2009), cara untuk mencari
percepatan gravitasi dapat digunakan rumus:
4𝜋 2 . 𝑙
𝑔=
𝑇2
Dimana :
g : Percepatan Gravitasi (m/s2)
ℓ : Panjang tali ( m )
T : Perioda getaran (s)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan sebagai berikut :
1. Bandul matematis dan perlengkapannya 1 buah
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran
4.2 Pembahasan
Bandul matematis dirangkai dan diukur dengan panjang tali yaitu 50 cm.
Kemudian bandul tersebut diberi simpangan sebesar 40°. Pada percobaan pertama
didapat 11,6 sekon dari waktu rata-rata selama 5 kali pengulangan, dengan
panjang tali 50 cm. Didapatkan periode sebesar 1,418 sekon dengan gravitasi
bumi yang didapatkan dari penurunan rumus yaitu 9,807 m/s2. Pada percobaan
kedua dengan panjang tali 40 cm dengan simpangan yang sama yaitu 40°. Dan
didapat rata-rata waktu 10,88 sekon dengan 5 kali pengulangan. Sehingga didapat
periode sebesar 1,268 sekon dan percepatan gravitasi bumi sebesar 9, 811 m/s2.
Pada percobaan yang ketiga, dengan panjang tali 30 cm dan simpangannya 40°.
Didapatkan waktu rata-rata 9,6 sekon dengan 5 kali pengulangan. Sehingga
didapat periode 1,098 sekon dan percepatan gravitasi bumi sebesar 9,813 m/s2.
Pada percobaan keempat dengan panjang tali 20 cm dan simpangan 40°.
Didapatkan waktu rata-rata 8,36 sekon dengan 5 kali pengulangan. Sehingga
didapat periode sebesar 0,897 sekon dan percepatan gravitasi 9,803 m/s2. Pada
percobaan yang kelima dengan panjang tali 10 cm dengan simpangan 40°.
Didapatkan waktu rata-rata 6,08 sekon dengan 5 kali pengulanngan. Sehingga
didapatkan periode sebesar 0,634 sekon dan percepatan gravitasi 9,811 m/s2.
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Perioda (T) dengan Panjang Tali (l)
Pada percobaan diatas dengan panjang tali yang sama memiliki hasil yang
sama pada perhitungan waktu dalam satu putaran bandul. Hal ini disebabkan
percepatan yang diberikan pada bandul bernilai sama, begitu pula pada simpangan
yang diberikan.
Ketika panjang tali dirubah maka waktu yang diperoleh dalam satu putaran
bandul akan semakain cepat. Sehingga dapat disimpulkan semakin rendah tali
yang di pakai semakin cepat waktu yang dibutuhkan beban untuk mencapai satu
putaran penuh. Kemudian gravitasi akan sangat berpengaruh dalam penentuan
jumlah prioda pada bandul.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Dengan melakukan percobaan diatas kita dapat mengetahui berapa
pengaruhnya kecepatan gravitasi pada kehidupan sehari – hari.
2. Semakin pendek tali maka akan semakin sedikit pula waktu yang
diperlukan dalam satu putaran bandul.
3. Nilai periode bandul dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya
panjang tali yang digunakan dan sudut simpangan awal, sedangkan faktor
yang tidak mempengaruhi periode adalah massa dan diameter bandul.
Panjang tali mempengaruhi periode karena hubungan panjang tali dengan
periode bandul berbanding lurus, semakin panjang tali maka periode
bandul akan semakin besar, dan semakin pendek tali yang digunakan maka
nilai periode akan semakil kecil.
4. Sudut simpangan awal mempengaruhi besar nilai periode apabila sudut
tersebut tidak relatif kecil, karena hanya sudut simpangan yang relatif
kecillah yang tergolong ke dalam getaran harmonik sederhana, apabila
sudut simpangan relatif besar maka perumusan periode memakai
persamaan deret tak hingga untuk sembarang derajat kepresisian.
5. ada faktor luar juga yang mempenagaruhi yaitu ketelitian cara praktikan
pada saat percobaan, misalnya pada saat pelepasan bola, apa bila tidak
sama caranya pada percobaan pertama dan kedua maka hasil yang akan
didapatkan akan berbeda.
5.2 Saran
Sebaiknya melakukan percobaan secara berulang-ulang, karena jika hanya
melakukan satu kali percobaan, tingkat ketetapan akan berkurang. Percobaan
harus secara teliti dan cermat dalam mengamati waktu dan menghitung getaran
yang terjadi. Karena akan mempengaruhi periode yang dihasilkan. Jika dalam
perhitungan periode terjadi kesalahan maka akan berpengaruh pada besarnya
percepatan gravitasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Bandul Matematis
(https://www.aca-demia.edu/28551140/BANDUL_MATEMATIS).
https://www.slideshare.net/RezkiAmaliah5/laporan-fisika-bandul
LAMPIRAN A
DATA PENGAMATAN
Judul Praktikum : Bandul
Kelompok : 4 (empat)
Nama/Nim : 1. Nurazizah NIM. 200140006
2. Mustafaruddin NIM. 200140013
3. Nurhijjrah NIM. 200140014
4. Asni Berlian NIM. 200140020
5. Raudhatul Jannah NIM. 200140028
6. Dandy Frandica NIM. 200140031
Tanggal Praktikum :
1. Diketahui : l = 50 cm = 0,5 m
α = 40 °
g = 9,8 m/s2
Ditanya : T ...?
g....?
l
Jawab : T = 2π√g
0,5 m
= 2 . 3,14 √
9,8 m/s2
= 6,28 √0,051 s2
= 6,28 (0,2258 s)
T = 1,418 s
4π2 l
Maka g =
T2
4.(3,14)2 . 0,5 m
=
(1,418 s)2
4 (9,8596). 0,5 m
=
2,0107 s2
g = 9,807 m/s2
2. Diketahui : l = 40 cm = 0,4 m
α = 40 °
g = 9,8 m/s2
Ditanya : T ...?
g....?
l
Jawab : T = 2π√g
0,4 m
= 2 . 3,14 √
9,8 m/s2
= 6,28 √0,0408 s2
= 6,28 (0,20199 s)
T = 1,268 𝑠
4π2 l
Maka g =
T2
4.(3,14)2 . 0,4 m
=
(1,268 s)2
4 (9,8596). 0,4 m
=
1,6078 s2
g = 9,811 m/s2
3. Diketahui : l = 30 cm = 0,3 m
α = 40 °
g = 9,8 m/s2
Ditanya : T ...?
g....?
l
Jawab : T = 2π√g
0,3 m
= 2 . 3,14 √
9,8 m/s2
= 6,28 √0,0306 s2
= 6,28 (0,17492 s)
T = 1,098 𝑠
4π2 l
Maka g =
T2
4.(3,14)2 . 0,3 m
=
(1,098 s)2
4 (9,8596). 0,3 m
=
1,2056 s2
g = 9,813 m/s2
4. Diketahui : l = 20 cm = 0,2 m
α = 40 °
g = 9,8 m/s2
Ditanya : T ...?
g....?
l
Jawab : T = 2π√g
0,2 m
= 2 . 3,14 √
9,8 m/s2
= 6,28 √0,020408 s2
= 6,28 (0,14285 s)
T = 0,897 𝑠
4π2 l
Maka g =
T2
4.(3,14)2 . 0,2 m
=
(0,897 s)2
4 (9,8596). 0,2 m
=
0,8046 s2
g = 9,803 m/s2
5. Diketahui : l = 10 cm = 0,1 m
α = 40 °
g = 9,8 m/s2
Ditanya : T ...?
g....?
l
Jawab : T = 2π√g
0,1 m
= 2 . 3,14 √
9,8 m/s2
= 6,28 √0,010204 s2
= 6,28 (0,10101 s)
T = 0,634 𝑠
4π2 l
Maka g =
T2
4.(3,14)2 . 0,1 m
=
(0,634 s)2
4 (9,8596). 0,1 m
=
0,401956 s2
g = 9,811 m/s2
LAMPIRAN C
TUGAS, PERTANYAAN DAN PRETEST
Tugas :
1. Apakah osilasi bandul matematis memenuhi keadaan gerak harmonis
sederhana ? jelaskan
2. Buatlah grafik hubungan perioda (T) dengan panjang tali (l)
Jawab :
1. Menurut saya , osilasi bandul matematis telah memenuhi gerak sederhana
karena telah melakukan getaran penuh sampai 8 kali dengan gesekan di
udara dan massa tali yang diabaikan.
2. Grafik hubungan perioda (T) dengan panjang tali (l)
Pretest :
1. Terangkan keadaan osilasi bandul matematis
2. Buktikan persamaan (4.1)
Jawab :
1. Jika sebuah benda kecil dengan berat kita gantungkan pada sebuah tali
penggantung (ringan tidak mulur) dan berayun dengan ragam selaras.
2. Pembuktian persamaan 4.1
Fp = −m. g sin θ
∑ F = m. a
Fp = ∑ F
−m. g sin θ = m. a
−g sin θ =a
d2 x
−g sin θ = 2
dt
d2 θ
−g sin θ =l 2
dt
−g sin θ = l (−ω2 θ )
−g . θ
= −ω2 θ
l
g
ω2 =
l
2π
ω =
T
2
2π 2
ω = ( )
T
4π2
2
ω = 2
T
Substitusi rumus tersebut ke rumus yang awal tadi :
g
ω2 =
l
4π2 g
=
T2 l
T . g = 4π2 . l
2
4π2 . l
T2 =
g
4π2 . l g
T = √ = √4 . √π2 √
g l
g
T = 2π√
l
LAMPIRAN D
GAMBAR ALAT
Berfungsi untuk
Alat 1 mengukur lamanya
Stop watch waktu yang
diperlukan dalam
kegiatan.
Berfungsi untuk
Alat 2 mengukur benda-
Mistar benda berbidang
datar serta
berdimensi kecil
saja.
Berfungsi sebagai
Alat 3 pendukung atau alat
Statif bantu untuk
peragaan
eksperimen,
termasuk menjepit
peralatan gelas,
seperti buret dalam
proses filtrasi,
perlengkapan
soxhlet, atau
penjepit kondesor
pada proses
pemanasan dengan
pendingin balik.
Berfungsi untuk
Alat 4 mengetahui besar
Busur sudut dan
menggambar sudut.