Anda di halaman 1dari 7

Koefisien Muai Termal

Ivan Pondra Syahputra (17010040), Teknik Teksil, Politeknik STTT Bandung


Email: syahputraivanpondra@gmail.com
Phone: 082217174388

Abstrak
Telah dilaksanakan praktikum yang dilakukan pada tanggal 1 November 2017 yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara bertambahnya suhu terhadap pertambahan panjang suatu bahan
dengan melaksanakan eksperimen koefisien muai termal. Koefisien muai termal adalah perubahan
panjang luas dan volume yang dikarenakan terkena panas. Pada eksperimen kali ini, praktikan
menggunakan batang berwarna kuning dan batang berwarna silver.Teori ralat dan penggunaan angka
penting juga digunakan dalam eksperimen ini.

1.PENDAHULUAN  Menentukan koefisien muai panjang


suatu batang logam
1.1 Latar Belakang
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran
atau besar suatu benda karena kenaikan 2.DASAR TEORI
suhu yang terjadi pada benda tersebut.
Atau pemuaian juga dapat dikatakan Pada umumnya ukuran suatu benda akan
sebagai bertambahnya panjang, luas, berubah apabila suhunya berubah. Pada
dan volume suatu benda karena benda-benda berbentuk batang, Perubahan
pengaruh kalor (panas). Kenaikan suhu ukuran panjang akibat perubahan suhu
mengakibatkan benda tersebut adalah sangatlah nyata, sedangkan
mendapatkan tambahan energi berupa penambahan ukuran luas penampang dapat
kalor yang menyebabkan molekul- diabaikan karenena kecilnya. Perubahan
molekul pada benda tersebut bergerak panjang akibat perubahan suhu dapat
lebih cepat. Setiap zat mempunyai dirumuskan sebagai berikut :
kemampuan muai yang berbeda beda. ΔL = ∝ . Lo. ΔT …(1)
Gas misalnya mempunyai kemampuan
∝ = ΔT/ Lo . 1/ ΔT …(2)
muai lebih besar diabanding zat padat
dan cair. Sedangkan zat cair (Gentingbocor,2011,SarassdansZamasky,
kemampuan muainya lebih besar
dibanding zat padat. 1981)

Seperti yang telah disebutkan diatas, Proses penyusutan dikarenakan tekanan


pemuaian dibagi menjadi tiga jenis, dirumuskan sebagai berikut
yaitu pemuaian zat padat, cair dan gas, ∆𝐿
namun pada kali ini kita hanya akan = −𝑘∆𝑃 … . (𝟑)
𝐿𝑜
membahas pemuaian yang terjadi pada
zat padat saja. Pemuaian yang terjadi 𝐿 = 𝐿𝑜 ( 1 − 𝛼∆𝑃 ) … . (𝟒)
pada zat padat dibagi menjadi tiga,
yaitu pemuaian panjang, luas, dan Untuk menentukan besar perubahan materi
volume. volume , maka

1.2 Tujuan 𝑉 = 𝐿3 … . (𝟓)


𝐿3 = 𝐿𝑜 3 (1 + 𝛼∆𝑇 )3 … . (𝟔) tempertur (lt) akan sebanding dengan
perubahan temperatur dengan panjang
𝐿3 = 𝐿𝑜 3 ( 1 + 3𝛼∆𝑇 + 3(𝛼∆𝑇)2 muais(Lo).(Gentingbocor,2011,haliday
+ (𝛼∆𝑇)3 ) … . (𝟕) resniek,1978)
𝑉 = 𝑉𝑜 ( 1 + 3𝛼∆𝑇 + 3(𝛼∆𝑇)2
+ (𝛼∆𝑇)3 ) … . (𝟖)
3. METODE PERCOBAAN
∆𝑉/𝑉𝑜 = 3𝛼∆𝑇 + 3(𝛼∆𝑇)^2 + (𝛼∆𝑇)3
3.1 Alat dan Bahan
….(9)
∆𝑉 • Seperangkat alat koefisien muai panjang
= 3𝛼∆𝑇 … . (𝟏𝟎)
𝑉𝑜 • Batang uji warna kuning dan silver
∆𝑉 • Jangka sorong
= 𝛽∆𝑇 … . (𝟏𝟏)
𝑉𝑜
• Penggaris 51,5cm dan 30cm
Dengan menggunakan persamaan (1) dan
(11) dapat ditentukan besar koefisien • Pemanas
termal untuk panjang dan juga untuk
• Thermometer
volume . (Putra, VGV dan Purnomosari, E,
2015) • Air
• Alat tulis
Koefisien muai panajang suatu benda
adalah perbandingan antara pertambahan
panjang terhadap panjang awal benda 3.2 Cara Kerja
persatuan kenaikan suhu . Jika suatu benda
1. Dihitung panjang awal logam (Lo)
padat dipanaskan maka benda tersebut akan
dan suhu awal logam (To)
memuai kesegala arah,denagn kata lain
2. Diukur diameter dari silinder (r)
ukuran panjang bertambahnya ukuran
dan panjang jarum silinder (R)
panjang suatu benda karena menerima
3. Dipanaskan batang yang akan di
kalor.alat untuk membandingkan muai
uji dengan uap yang dihasilkan
panjang dari berbagai logam adalah
pemanas
maschen brock.ketika tiga batang logam
yang berbeda jenis 4. Diukur suhu (T) dan ℒ tiap
(tembaga,almunium,besi) dan sama kenaikan jarum pada alat, dan
panjang walaupun panjang dari ketiga berhenti saat jarum sudah tidak
logam sama dengan mengalami kenaikan mengalami kenaikan lagi
suhu yang sama.tetapi pertambahan 5. Dilakukan hal yang sama untuk
panjangnya berbeda. batang – batang uji yang lain.

(aryanto,2009,http://aryanto.blog.uns.ac.id
/2009/09/12/pemuaian-panjang/) 4. DATA PERCOBAAN
Peristiwa yang mengikuti penambahan - JarumSpenunjuk(R)S:(21,5 ±
temperatur pada bahan adalah perubahan 0,05)cm
ukuran dan keadaanya.keadaan temperatur - Diameter silinder (d) : (1,82 ±
akan mengakibatkan terjadinya 0,01)cm
penambahan jarak rata-rata atom bahan. - Jari jari silinder (r): (0,91 ± 0,01)cm
Hal ini mengakibatkan terjadinya pemuaian
(ekspensi) pada seluruh padatan tersebut. Ketelitian Penggaris = 0,05 cm
Perubahan pada dimensi linier disebut
sebagai muai linier, jika penambahan -Ketelitian Jangka Sorong = 0,01 cm
temperatur ΔT adalah penambahan panjang -Ketelitian Termometer = 0,05 °C
ΔT, untuk penambahan temperatur yang
kecil, maka pertambahan panjang pada
Batang Kuningan 29,1 846,81
 Panjang Awal Batang Uji(Lo) 29,4 864,36
Batang Kuningan: (60,5 ± 29,7 882,09
0,05)𝑐𝑚
35,5 1260,25
 Suhu Awal Batang Uji (To) 36 1,296
Batang Kuningan : 28,7℃
 Perubahan suhu dan Perubahan
Panjang:  ∑T= 188,4 …(12
Tabel-1
 ∑T2=5973,2 …(13)
NO. T(OC) (∆𝓛  𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝟑𝟔℃ …(14)
± 𝟎, 𝟎𝟓) 𝒄𝒎
 ∆𝑇 = 𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑇𝑜
1 29,1 0,1=0,3cm = 36-28,7

2 29,4 0,3=0,9cm = 7,3 ℃ …(15)


∑𝑇
3 29,7 0,4=1,2cm  𝑥̅ = 𝑛

4 35,5 0,5=1,5cm

5 36 0,6=1,8cm 28,7 + 29,1 + 29,4 + 29,7 + 35,5 + 36


=
6
= 𝟑𝟏, 𝟒℃ … (𝟏𝟔)
Batang Silver
1 𝑛(∑∆𝑇 2 )−(∑∆𝑇)2
 Panjang Awal Batang Uji(Lo)  ∆∆𝑇 = √
𝑛 𝑛−1
Batang Silver: (59,7 ± 0,05)𝑐𝑚
1 6(5973,2)−(188,4)2
= √
 Suhu Awal Batang Uji (To) 6 6−1
Batang Silver : 28,7℃
35.839,2−(35.494,56)2
 Perubahan suhu dan Perubahan =6√
1
5
Panjang:
Tabel-2
1 344,64
=6√ 5
NO T(OC) (∆𝓛
8,264
± 𝟎, 𝟎𝟓) 𝒄𝒎 = 6
1 29,7 0,1=0,3cm = 1,377℃ …(16)
2 46 0,4=1,2cm  (∆𝑻 ± ∆∆𝑻)℃ = (𝟕, 𝟑𝟎𝟎 ±
𝟏, 𝟑𝟕𝟕)℃ …(17)
3 82,8 0,5=1,5cm
 Perubahan Panjang Batang (∆L)
𝑟
∆𝐿 = ∆ℒ
𝑅
5.HASIL dan PEMBAHASAN 0,91
= × 1,800
Batang Kuningan 21,5
= 𝟎, 𝟎𝟕𝟔𝒄𝒎 … (𝟏𝟖)
Tabel-3  𝑅𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 (∆∆𝐿)
T (oC) 𝑇 2 (oC)
28,7 823,69
𝜕∆𝐿 𝜕∆𝐿 ∆𝐿 ∆𝐿
∆∆𝐿 = | ∆𝑟| + | ∆𝑅| 𝐿𝑜. ∆𝑇 𝐿𝑜. ∆𝑇 ∆Lo|
𝜕𝑟 𝜕𝑅 =| ∆∆𝐿| + |
∆𝐿 𝐿𝑜
𝜕∆𝐿
+| ∆∆ℒ|
𝜕∆ℒ ∆𝐿
𝑟∆ℒ 𝑟∆ℒ 𝑟∆ℒ + | 𝐿𝑜. ∆𝑇 ∆∆𝑇|
𝑅 𝑅 ∆𝑇
=| ∆𝑟| + | ∆𝑅| + | 𝑅 ∆∆ℒ|
𝑟 𝑅 ∆ℒ
∆𝐿 ∆𝐿
=| ∆∆𝐿| + | ∆Lo|
𝐿𝑜 ∆𝑇 ∆𝐿 𝐿𝑜 ∆𝑇 𝐿𝑜
∆ℒ 𝑟∆ℒ 𝑟
=| ∆𝑟| + | 2 ∆𝑅| + | ∆∆ℒ| ∆𝐿
𝑅 𝑅 𝑅 +| ∆∆𝑇|
𝐿𝑜 ∆𝑇 ∆𝑇
1,800 0,91.1,800 1 ∆𝐿 ∆𝐿
=| 21,5 0,01| + | 462,25
0,05| + = |𝐿𝑜 ∆𝑇 ∆∆𝐿| + |𝐿𝑜2 ∆𝑇 ∆Lo|+|𝐿𝑜 ∆𝑇 2 ∆∆𝑇|
0,91 1 0,076
|21,5 0,05| =| 0,003| + | 0,05|
60,5.7,3 60,52 . 7,3
= |0,0008| + |0,0002| + |0,002| 0,076
+| 1,377|
60,5. 7,32
= 0,003cm…(19) =0,000007+0,0000001+ 0,00003

(∆𝐿 ± ∆∆𝐿)𝑐𝑚 = 3,95x10-5(℃)−1


=0,40x10-4(℃)−1 … (𝟐𝟒)
= (𝟎, 𝟎𝟕𝟔 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟑)𝒄𝒎 … (𝟐𝟎)
(𝜶 ± ∆𝜶)(℃)−𝟏
Untuk menentukan nilai 𝛼 adalah besar
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 dapat dilakukan = (𝟎, 𝟏𝟕 ± 𝟎, 𝟒𝟎) × 10−4 (℃)−𝟏 … (𝟐𝟓)
∆𝐿
= 𝛼∆𝑇 Tabel-4
𝐿𝑜
∆𝐿
0,076 .
= 𝛼7,3 No T(℃) ∆𝑇(℃) ∆𝐿(𝑐𝑚) 𝐿𝑜
60,5 10−3
1 28,7 0 0,0 0
0,076
𝛼= 2 29,1 0,4 0,0004 0,007
441,65
3 29,4 0,7 0,0007 0,011
𝛼 = 𝟎, 𝟏𝟕 × 𝟏𝟎−𝟒 (℃)−𝟏 … (𝟐𝟏)
4 29,7 1,0 0,001 0,016
𝛼 = 𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 = 𝟎, 𝟏𝟕 × 𝟏𝟎−𝟒 (℃)−𝟏 … (𝟐𝟐)
5 35,5 6,8 0,069 1,140
6 36 7,3 0,076 1,256
Ralat koefisien (∆α) Tabel-5
∆𝐿 Diplot pertambahan panjang terhadap
𝛼= pertambahan suhu, maka didapatkan
𝐿𝑜. ∆𝑇
𝜕𝛼 𝜕𝛼 𝜕𝛼
|∆𝛼| = |𝜕∆𝐿 ∆∆𝐿| + |𝜕𝐿𝑜 ∆Lo|+|𝜕∆𝑇 ∆∆𝑇|
 ∑T= 187,2 …(29)
 ∑T2=10.677,62 …(30)
 𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝟖𝟐, 𝟖℃ …(31)
 ∆𝑇 = 𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑇𝑜
= 36-28,7
= 54,1 ℃ …(32)
∑𝑇
 𝑥̅ = 𝑛
28,7 + 29,7 + 46 + 82,8
M1 =
(0,126+0,03) =
7,3 4
= 𝟐𝟏, 𝟑 × 𝟏𝟎−𝟒 (℃)−𝟏 … (𝟐𝟔) = 𝟒𝟔, 𝟖℃ … (𝟑𝟑)
(0,126−0,03) 1 𝑛(∑∆𝑇 2 )−(∑∆𝑇)2
M2 =
7,3
 ∆∆𝑇 = 𝑛 √ 𝑛−1

= 𝟏𝟑, 𝟏 × 𝟏𝟎−𝟒 (℃)−𝟏 … (𝟐𝟕) 1 4(10.677,82)−(187,2)2


= √
4 4−1

|𝑀1−𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑|+|𝑀2−𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑|
∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 = 1 42.671,28−(35.043,84)
2 =4√ 3
|21,3−0,17|+|13,1−0,17|
∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 =
2 1 7627,44
=4√
∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 = 𝟏𝟕, 𝟎𝟑 × 𝟏𝟎−𝟒 … (𝟐𝟖) 3

50,423
= 4
Dengan menggunakan persamaan (1), yaitu
= 16,80℃ …(34)
∆𝐿
= 𝛼∆𝑇 , maka dapat ditentukan bahwa 𝛼  (∆𝑻 ± ∆∆𝑻)℃ = (𝟓𝟒, 𝟏𝟎 ±
𝐿𝑜

dari kuningan adalah besar Mgradien= 𝟏𝟔, 𝟖𝟎)℃ …(35)


0,17 x 10−4 (℃)−1 ≈ 1,7 x 10−5 (℃)−1 Hasil  Perubahan Panjang Batang (∆L)
𝑟
dari literature (Halliday,1997) adalah 𝛼 ∆𝐿 = ∆ℒ
𝑅
kuningan= 1,9 x 10−5 (℃)−1. Hasil eksperimen 0,91
= × 1,500
21,5
dan literature memperlihatkan hasil yang tidak = 𝟎, 𝟎𝟔𝟑𝒄𝒎 … (𝟑𝟔)
jauh berbeda.  𝑅𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 (∆∆𝐿)
𝜕∆𝐿 𝜕∆𝐿
∆∆𝐿 = | ∆𝑟| + | ∆𝑅|
𝜕𝑟 𝜕𝑅
Batang Silver 𝜕∆𝐿
+| ∆∆ℒ|
Tabel-6 𝜕∆ℒ
𝑟∆ℒ 𝑟∆ℒ 𝑟∆ℒ
T (oC) 𝑇 2 (oC) 𝑅 𝑅
=| ∆𝑟| + | ∆𝑅| + | 𝑅 ∆∆ℒ|
28,7 823,69 𝑟 𝑅 ∆ℒ
29,7 882,09
∆ℒ 𝑟∆ℒ 𝑟
46 2116 =| ∆𝑟| + | 2 ∆𝑅| + | ∆∆ℒ|
𝑅 𝑅 𝑅
82,8 6855,84
1,500 0,91.1,500 1 ∆𝐿 ∆𝐿
=| 21,5 0,01| + | 462,25
0,05| + = |𝐿𝑜 ∆𝑇 ∆∆𝐿| + |𝐿𝑜2 ∆𝑇 ∆Lo|+|𝐿𝑜 ∆𝑇 2 ∆∆𝑇|
0,91
|21,5 0,05| 1 0,063
=| 0,003| + | 0,05|
59,7.54,1 59,72 . 54,1
= |0,00069| + |0,00014| + |0,002| 0,063
+| 16,8|
59,7. 54,12
= 0,0029cm =0,000009+0,00000016+ 0,000006

= 0,003cm …(37) = 0,152x10-4(℃)−𝟏 … (𝟒𝟏)


(𝜶 ± ∆𝜶)(℃)−𝟏
(∆𝐿 ± ∆∆𝐿)𝑐𝑚
= (𝟎, 𝟏𝟗𝟓 ± 𝟎, 𝟏𝟓𝟐) × 𝟏𝟎−𝟒 (℃)−𝟏 … (𝟒𝟐)
= (𝟎, 𝟎𝟔𝟑 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟑)𝒄𝒎 … (𝟑𝟖)
Tabel-7
Untuk menentukan nilai 𝛼 adalah besar
∆𝐿
.
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 dapat dilakukan No T(℃) ∆𝑇(℃) ∆𝐿(𝑐𝑚) 𝐿𝑜
10−3
1 28,7 0 0,0 0
∆𝐿
= 𝛼∆𝑇 2 29,7 1,0 0,001 0,016
𝐿𝑜
3 46 17,3 0,020 0,335
0,063 4 82,8 54,1 0,063 1,055
= 𝛼 54,1
59,7

0,0010
= Tabel-5
54,1 Diplot pertambahan panjang terhadap
pertambahan suhu, maka didapatkan
𝛼 = 𝟎, 𝟏𝟗𝟓 × 𝟏𝟎−𝟒 (℃)−𝟏 ...(39)

𝛼 = 𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 : 𝛼 = 𝟎, 𝟏𝟗𝟓 ×
𝟏𝟎−𝟒 (℃)−𝟏 …(40)

Ralat koefisien (∆α)


∆𝐿
𝛼=
𝐿𝑜. ∆𝑇
𝜕𝛼 𝜕𝛼 𝜕𝛼
|∆𝛼| = |𝜕∆𝐿 ∆∆𝐿| + |𝜕𝐿𝑜 ∆Lo|+|𝜕∆𝑇 ∆∆𝑇|
∆𝐿 ∆𝐿
=| 𝐿𝑜. ∆𝑇 ∆∆𝐿| + | 𝐿𝑜. ∆𝑇 ∆Lo|
∆𝐿 𝐿𝑜

∆𝐿
+ | 𝐿𝑜. ∆𝑇 ∆∆𝑇|
∆𝑇 (0.105+0,03)
M1 =
54,1
∆𝐿 ∆𝐿
=| ∆∆𝐿| + | ∆Lo| = 𝟐𝟒, 𝟗 × 𝟏𝟎−𝟒 (℃)−𝟏 … (𝟐𝟔)
𝐿𝑜 ∆𝑇 ∆𝐿 𝐿𝑜 ∆𝑇 𝐿𝑜
(0,105−0,03)
∆𝐿 M2 =
+| ∆∆𝑇| 54,1
𝐿𝑜 ∆𝑇 ∆𝑇
= 𝟏𝟑, 𝟖 × 𝟏𝟎−𝟒 (℃)−𝟏 … (𝟐𝟕) 7.DAFTAR PUSTAKA
1. Galih, V.DV, & Endah
|𝑀1−𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑|+|𝑀2−𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑|
∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 = 2
Purnomosari. 2015. Pengantar

∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 =
|24,9−0,195|+|13,8−0,195| Eksperimen Fisika untuk SMA/S1.
2
Bandung:CV.Mulia Jaya
∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 = 𝟏𝟗, 𝟏𝟓𝟓 × 𝟏𝟎−𝟒 … (𝟐𝟖)
2. Aryanto,2009,Pemuaian
Panjang,aryanto,2009,http://aryanto.bl
Dengan menggunakan persamaan (1), yaitu
∆𝐿
og.uns.ac.id/2009/09/12/pemuaian-
𝐿𝑜
= 𝛼∆𝑇 , maka dapat ditentukan bahwa 𝛼
panjang/),diakses pada 30 November
dari kuningan adalah besar Mgradien= 2017
−4 −1 −5 −1
0,195 x 10 (℃) ≈ 1,95 x 10 (℃) 3. Gentingbocor,2011, MENENTUKAN
Hasil dari literature (Halliday,1997) adalah 𝛼 KOEFISIEN MUAI PANJANG DARI
−5 −1
kuningan= 1,95 x 10 (℃) . Hasil SUATUsLOGAM,https://gentingboco
eksperimen dan literature memperlihatkan hasil r.wordpress.com/2011/03/31/contoh-
yang tidak jauh berbeda. laporan-menentukan-koefisien-muai-
panjang-dari-suatu-logam/,diakses
6. KESIMPULAN dan SARAN pada 30 November 2017
6.1 Kesimpulan
Telah dipelajari cara menggunakan ralat secara
pengukuran tunggal untuk menghitung
koefisien muai logam aluminium dan kuningan.
Hasil eksperimen dan literature
memperlihatkan sebagai berikut 𝛼 adalah besar
Mgradien aluminium= 1,95 × 10−5 (℃)−1 . Hasil dari
literature (Halliday, 1997) adalah α alumunium
= 2,4 x10-5(℃)−1 . Dan Mgradien kuningan =
1,7 ×10-5 (oC)-1 . Hasil dari literature (Halliday,
1997) adalah α kuningan = 1,9 x10-5(℃)−1 .
Hasil eksperimen dan literature
memperlihatkan hasil yang tidak jauh berbeda
pada batang kuningan dan memperlihatkan
literatur yang berbeda jauh dengan batang
alumunium

6.2 Saran
Dapat dilakukan uji larutan lain dan
menghitung besar koefisien muai panjang
logam jenis lain. Kesabaran sangat dibutuhkan
ketika melaksanakan praktikum ini.

Anda mungkin juga menyukai