Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

PEMUAIAN PANJANG

DISUSUN OLEH:

NAMA : SITI ARINA

NIM : 1012018015

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA JEMBER

JL. SLAMET RYADI NO 64 PATRANG KABUPATEN JEMBER

TAHUN AJARAN 2018-2019

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

1
Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan
suhu yang terjadi pada benda tersebut. Kenaikan suhu yang terjadi menyebabkan
benda itu mendapat tambahan energi berupa kalor yag menyebabkan molekul-
molekul pada benda tersebut bergerak lebih cepat.

1. Pemuaian panjang
adalah bertambahnya ukutran panjang suatu benda karena menerima kalor.
Bila suatu batang pada suatu suhu tertentu panjangnya l 0 , jika suhunya
dinaikkan sebesar ∆ T , maka batang tersebut akan bertambah panjang sebesar
∆ L yang dapat dirumuskan menjadi
∆ L=l 0 . α . ∆ T
Dengan α adalah koefisien muai panjang.
2. Pemuaian luas
Adalah bertambahnya ukuran luas suatu benda karena menerima kalor.
3. Pemuaian volume
Adalah bertambahnya ukuran volume suatu benda karena menerim kalor.
Pemuaian volume terjadi benda yang mempunya ukuran panjang lebar dan
tebal. Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena
itu untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien
muai panjang.

II. TUJUAN PRAKTIKUM


1. untuk mengetahui pengaruh kenaikan temperatur terhadap koefisien
muai panjang pada masing masing logam.
2. untuk mengetahui besar koefisien muai panjang berbeda pada
setiap logam.

2
3. untuk mengetahui hubungan antara koefisien muai panjang logam
dengan koefisien muai luas dan volumenya.

BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN PRAKTIKUM

I. ALAT DAN BAHAN


1. Batang logam

3
a. Tembaga
b. Aluminium
c. Besi

2. Statif penjepit logam dengan mistar

3. Termometer raksa

4. Bunsen

4
5. Korek api

6. Kapas

II. CARA KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ukurlah panjang awal logam
3. Letakkan batang besi, tembaga, aluminium pada statif
4. Letakkan termometer pada logam
5. Ukurlah suhu awal batang logam
6. Nyalakan bunsen pada statif, usahakan panas merata disepanjang
besi
7. Amati perubahan panjang logam setiap kenaikan suhu 50 , 100 dan
150sebanyak tiga kali kenaikan.
8. Lakukan langkah diatas sebanyak tiga kali pengulang.

5
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

6
I. TABEL PENGAMATAN

N0 Logam Panjang ∆L Suhu ∆T ∝ β γ


logam(cm) (cm (0c) ( 0C
l0 lt )
T0 Tt )
0
1. Besi 20,4c 22,4c 2cm 30 35 50 0,01 0,038 0,057
0
m m 9
0 0
20,4c 23,4c 3cm 30 40 10 0,01 0,028 0,042
0
m m 4
20,4c 23,4c 3cm 30 450 150 0,00 0,018 0,027
0
m m 9
2. Tembaga 20,3c 23,3,c 3cm 29 340 50 0,02 0,058 0,087
0
m m 9
20,3c 23,3c 3cm 29 390 100 0,01 0,028 0,042
0
m m 4
20,3c 24,3c 4cm 29 440 150 0,01 0,026 0,039
0
m m 3
3. Alumuniu 20,3c 22,3c 2cm 28 330 50 0,01 0,038 0,057
0
m m m 9
20,3c 27,3c 7cm 28 380 100 0,03 0,068 0,102
0
m m 4
20,3c 27,3c 7cm 28 430 150 0,02 0,044 0,066
0
m m 2

II. ANALISA DATA

1. Bagaimanakah pengaruh kenaikan temperatur terhadap koefisien muai


panjang pada masing masing logam?
Dari data yang telah saya ambil, pengaruh kenaikan temperatur atau suhu
terhadap koefisien muai panjanng pada masing-masing logam berbeda,
Jika suatu benda padat dipanaskan maka benda tersebut akan memuai
kesegala arah,dengan kata lain ukuran panjang bertambahnya ukuran
panjang suatu benda karena menerima kalor. tiga batang logam yang

7
berbeda jenis (tembaga,almunium,besi) dan sama panjang walaupun
panjang dari ketiga logam sama dengan mengalami kenaikan suhu yang
sama.tetapi pertambahan panjangnya berbeda.
Untuk menghitung koefisien muai panjang pada masing-masing logam

∆L
menggunakan rumus ∝= dan untuk mencari ∆ L yaitu Lt - L0
l o . ∆T
sedangkan untuk mencari ∆ T yaitu Tt – T0 dari data tersubut dapat dihitung
koefisien muai panjang pada masing-masing logam

2. Apakah besar koefisien muai panjang berbeda pada setiap logam yang
digunakan? jelaskan!
Iya berbeda, Dari hasil pengamatan kelompok kami besar koefisien muai
panjang setiap logam berbeda. Pada data diatas dihasilkan logam besi
mempunyai suhu awal 30˚C dengan kenaikan temperature 5˚
menghasilkan koefisien muai panjang 0,019, pada kenaikan temperature
10˚ menghasilkan koefisien muai panjang 0,014, pada kenaikan
temperature 15˚ menghasilkan koefisien muai panjang 0,009. Pada logam
tembaga mempunyai suhu awal 29˚C dengan kenaikan temperature 5˚
menghasilkan koefisien muai panjang 0,029, pada kenaikan temperature
10˚ menghasilkan koefisien muai panjang 0,014, pada kenaikan
temperature 15˚ menghasilkan koefisien muai panjang 0,013,. Pada logam
alumunium mempunyai suhu awal 28˚C dengan kenaikan temperature 5˚
menghasilkan koefisien muai panjang 0,019, pada kenaikan temperature
10˚ menghasilkan koefisien muai panjang 0,034, pada kenaikan
temperature 15˚ menghasilkan koefisien muai panjang 0,022. Tingkat
pemuaian logam-logam tersebut juga berbeda, apabila logam paling besar
pemuaiannya akan mendorong jarum penunjuk hingga berputar paling
jauh, sedangkan logam yang pemuaiannya paling kecil akan mendorong
jarum penunjuk berputar paling dekat.
3. Bagaimanakah hubungan antara koefisien muai panjang logam dengan
koefisien muai luas dan volumenya?

8
Dari hasil pengamatan kelompok kami hubungan antara koefisien muai
panjang logam dengan koefisien muai luas dan volumenya dengan
menghitung menggunakan rumus yang sudah ada dan sudah ditetapkan,
hubungan koefisien muai panjang dengan koefisien muai luas yaitu
menggunakan rumus β = 2α dimana besar koefisien muai luas setiap logam
berbeda. Jadi koefisien muai luas besarnya dua kali besar koefisien muai
panjang. Sedangkan untuk mencari muai volumenya menguunakan rumus
γ = 3α, jadi koefisien muai volume besarnya tiga kali besar koefisien muai
panjang.

III. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kelompok kami melakukan percobaan
untuk menentukan koefisien muai panjang, koefisien muai luas, dan
koefisien muai volume dengan menggunakan bahan 3 logam (besi,
tembaga, alumunium) masing-masing melakukan 3 kali pengulangan
dengan kenaikan suhu 50 , 100 , 150. Yang pertama pada besi dimana
besi mempunyai panjang awal 20,4cm dan suhu awal 300C saat
kenaikan 50C mengalami kenaikan suhu 350C dan pertambahan
panjang 2cm, sehingga diketahui keofisien muai panjang pada besi
sebesar 0,019, muai luas sebesar 0,038 dan koefisien muai volume
0,057. Yang kedua pada kenaikan 100C mengalami kenaikan suhu
400C dengan pertambahan panjang 3cm, sehingga diketahui keofisien
muai panjang pada besi sebesar 0,014 dan muai luas sebesar 0,028,
koefisien muai volume 0,042. Yang ketiga pada kenaikan 150C
mengalami kenaikan suhu 450C dengan pertambahan panjang 3cm,
sehingga diketahui keofisien muai panjang pada besi sebesar 0,009 dan
muai luas sebesar 0,018, koefisien muai volume 0,027.
Selanjutnya untuk pemuaian panjang pada tembaga memiliki
panjang awal 20,3cm dan suhu awal 290C saat kenaikan 50C
mengalami kenaikan suhu 340C dan pertambahan panjang 3cm,
sehingga diketahui koefisien muai panjang pada tembaga sebesar

9
0,029, muai luas sebesar 0,058 dan koefisien muai volume 0,087.
Yang kedua saat kenaikan 100C mengalami kenaikan suhu 390C
sehingga diketahui keofisien muai panjang pada tembaga sebesar
0,014 dan muai luas sebesar 0,028, koefisien muai volume 0,042.
Yang ketiga saat kenaikan 150C mengalami kenaikan suhu 440C
sehingga diketahui koefisien muai panjang pada tembaga sebesar
0,013, muai luas sebesar 0,026, dan koefisien muai volume 0,039.
Selanjutnya untuk pemuaian panjang pada aluminium memiliki
panjang awal 20,3cm dan suhu awal 280C saat kenaikan 50C
mengalami kenaikan suhu 330C dan pertambahan panjang 2cm,
sehingga diketahui koefisien muai panjang pada alumunium sebesar
0,019, muai luas sebesar 0,038 dan koefisien muai volume 0,057.
Yang kedua saat kenaikan 100C mengalami keniakan suhu 380C dan
pertambahan panjang 7cm, sehingga diketahui koefisien muai panjang
pada aluminium sebesar 0,034, muai luas sebesar 0,068 dan koefisien
muai volume 0,102. Yang ketiga saat kenaikan 150C mengalami
keniakan suhu 430C dan pertambahan panjang 7cm, sehingga diketahui
koefisien muai panjang pada aluminium sebesar 0,022, muai luas
sebesar 0,044 dan koefisien muai volume 0,066.
Dari data tersebut diketahui bahwa koefisien muai panjang
dipengaruhi oleh suhu dan jenis logam yang berbeda. Jika suatu benda
padat dipanaskan maka benda tersebut akan memuai kesegala
arah,dengan kata lain ukuran panjang bertambahnya ukuran panjang
suatu benda karena menerima kalor. tiga batang logam yang berbeda
jenis (tembaga,almunium,besi) dan sama panjang walaupun panjang
dari ketiga logam sama dengan mengalami kenaikan suhu yang
sama.tetapi pertambahan panjangnya berbeda. hubungan antara
koefisien muai panjang logam dengan koefisien muai luas dan
volumenya dengan menghitung menggunakan rumus yang sudah ada
dan sudah ditetapkan, hubungan koefisien muai panjang dengan
koefisien muai luas yaitu menggunakan rumus β = 2α dimana besar

10
koefisien muai luas setiap logam berbeda. Jadi koefisien muai luas
besarnya dua kali besar koefisien muai panjang. Sedangkan untuk
mencari muai volumenya menguunakan rumus γ = 3α, jadi koefisien
muai volume besarnya tiga kali besar koefisien muai panjang.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan, benda dapat mengalami


pemuaian ketika benda tersebut dipanaskan, yang mana pemuaian
tersebut dapat diamati dengan adanya perubahan panjang dan suhu.
Logam besi dan aluminium lebih cepat memuai dibandingkan
dengan tembaga karena perubahan panjang besi dan aluminium
lebih besar yaitu 2cm dan tembaga 3cm. Dan koefisien muai
panjang berhubungan dengan koefisien muai luas dan muai
volume.

4.2 SARAN
Praktikum kali ini secara keseluruhan berjalan dengan baik
dan menyenangkan tanpa adanya suatu kendala apapun, namun
untuk mendapatkan hasil percobaan sesuai dengan harapan maka
harus dilakukan dengan teliti dan hati-hati, serta manfaatkan waktu
dengan sebaiknya sehingga memperoleh hasil yang diinginkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8960977/Laporan-praktikum-fisika-dasar-muai-
panjang-benda-padat

https://www.academia.edu/18150435/Laporan_Praktikum_Fisika_Dasar_I_Acara
_IV_Pemuaian_Zat_Padat

https://www.slideshare.net/khairiramdhani/bab-iv-muai-panjang-zat-padat

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-dan-macam-pemuaian-terlengkap/

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/10/pengertian-pemuaian-panjang-
rumus-luas-volume-zat-padat.htm

12

Anda mungkin juga menyukai