Anda di halaman 1dari 9

DASAR TEORI

LKS GURU
Pada umumnya, ukuran suatu benda akan berubah apabila suhunya berubah. Pada
benda-benda yang berbentuk batang, perubahan ukuran panjang akibat perubahan suhu
adalah sangat nyata, sedangkan perubahan ukuran luas dapat diabaikan karena kecilnya.
Perubahan panjang akibat perubahan suhu dapat dirumuskan sebagai berikut :
L = . L0. T
Persamaan tersebut dapat diubah menjadi dimana L/L 0 adalah perubahan relatif dari
panjang dan T adalah perubaha suhu. Dengan demikian koefisien muai panjang ( ) suatu
zat didefinisikan sebagai perubahan relatif dari panjang zat itu perderajat perubahan suhu
(Winnamo, 2007). Efek-efek yang lazim dari perubahan temperatur (suhu) adalah suatu
perubahan ukuran bahan. Bila temperatur dinaikan maka jarak rata-rata di antara atom-atom
akan bertambah yang mengakibatkan suatu ekspansi dari seluruh benda padat tersebut.
Perubahan dari setiap dimensi linear tersebut, seperti panjang , lebar, atau tebalnya
dinamakan ekspansi linier. Koefisien ekspansi linear mempunyai nilai yang berbeda-beda
untuk bahan-bahan yang berbeda. Tegasnya boleh dikatakan bahwa koefisien ekspansi linear
atau koefisien muai panjang tergantung pada temperatur referensi yang dipilih unutk
menentukan panjangawal. Akan tetapi variasinya biasanya dapat diabaikan dibandingkan
terhadap ketelitian dengan nama pengukuran (Tepler, 1998).
Salah satu sifat zat pada umumnya adalah akan mengalami perubahan dimensi
(panjang, luas dan volume) bila dikenai panas, seandainya benda tersebut berwujud batang
atau kabel maka yang banyak menarik perahatian adalah perubahan panjangnya. Untuk itu
didefinisikan suatu besaran yang disebut koefisien muai panjang () suattu perubahan
fraksional panjang L/L0 dibagi perubahan suhu. Bila
L = Lt L0 Maka, Lt = L0 ( 1 + . T )
Persamaan diatas menyatakan bahwa panjang batang pada suatu kondisi dapat dinyatakan
dalam panjang batang disetiap kondisi lain asal suhu kedua kondisi itu diketahui (Winnamo,
2003).
Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena
menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan
dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh
benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali
(Chang, 2012).
Koefisien muai panjang suatu benda adalah perbandingan antara pertambahan
panjang terhadap panjang awal benda persatuan kenaikan suhu. Jika suatu benda padat
dipanaskan maka benda tersebut akan memuai kesegala arah,dengan kata lain ukuran panjang
bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Alat untuk
membandingkan muai panjang dari berbagailogam adalah moschen broek. Ketika tiga batang
logam yang berbeda jenis (tembaga,almunium,besi) dan sama panjang walaupun panjang dari
ketiga logam sama dengan mengalami kenaikan suhu yang sama, tetapi pertambahan
panjangnya berbeda (Waluyo, 2009).
Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal
benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu
benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan (waluyo, 2012).
METODE

A. TUJUAN PERCOBAAN

Untuk menentukan koefisien ekspansi linear untuk aluminium , kuningan dan


tembaga

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana hubungan antara perubahan panjang dengan perubahan suhu pada
aluminium , kuningan dan tembaga?

C. HIPOTESIS
Logam pipa yang dikenai kalor ( mengalami perubahan suhu ) logam pipa akan
bertambah panjang

D. IDENTIFIKASI VARIABEL
Variabel Manipulasi : jenis logam
Variabel Kontrol : panjang logam mula-mula, suhu awal dan suhu akhir
Variabel Respon : panjang logam akhir

E. ALAT DAN BAHAN


a. Satu set alat praktikum pemuaian panjang zat padat
1. Penjepit logam
2. Skala penunjuk perubahan panjang
3. Ketel uap dengan selang penyambung
b. Kuningan
c. Tembaga
d. Aluminium
e. Air

F. RANCANGAN PERCOBAAN

G. PRINSIP KERJA
Prinsip kerja yang digunakan oleh pengukur perubahan panjang ini adalah
menggunakan dua sensor yang berfungsi sebagai saklar untuk memulai dan
menghentikan perubahan panjang. Perhitungan perubahan panjang ini berfungsi untuk
mengetahui berapa panjang akhir logam yang telah mengalami perubahan suhu (T).
perubahan suhu terjadi akibat dikenai kalor oleh katel uap yang telah berisi air dan
dipanaskan, yang kemudian dihubungkan melalui selang menuju logam pipa, sehingga
logam pipa mengalami perubahan suhu, sebagai akibat dari perubahan suhu, logam pipa
mengalami pemuaian sehingga panjangnya mengalami perubahan.

H. Cara Pembuatan Alat Percobaan Pemuaian zat padat


1. Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan.
2. Menyediakan kayu berukuran 12 cm x 10 cm sebanyak 2 buah
3. Melubangi kayu sebesar baut untuk mengaitkan kedua kayu dengan logam berbentuk
persegi sebagai penyangga
4. Melubangi bagian atas kayu sampai ke tengah-tengah bagian kayu untuk temapat
penjepit logam.
5. Merekatkan kayu yang telah dipasang dengan sensor rotary encorder pada salah satu
sisi kayu
6. Merakit komponen untuk mikrokontroler nya terlebih dahulu.
7. Melubangi beberapa bagian box untuk tempat LCD dan saklar.
8. Memasang rakitan mikrokontroler pada box.
9. Memasang LCD dan saklar pada lubang yang telah disediakan pada box.
10. Menyetting program yang akan digunakan pada mikrokontroler.
11. Memasang sensor suhu (LM35) pada lubang yang sudah disediakan pada kayu.
12. Menghubungkan sensor (LM35) dengan box serta memastikan program yang
dimasukkan pada mikrokontroler bisa berfungsi.
13. Merapikan kabel yang terhubung.
14. Meyiapkan ketel uap yang telah disertakan selang penghubung
15. Menyiapkan berbagai jenis logam pipa
16. Menguji coba alat
17. Mencatat data yang diperoleh dari hasil uji coba alat.
I. Panduan Penggunaan Alat

1. Menyiapkan alat untuk praktikum pemuaian zat padat


2. Memasang logam pipa dengan panjang sama dan pada suhu awalnya 30,30 oC pada
penjepit logam.

3. Melindungi batang dan thermistor (sensor LM35) dengan pembungkus busa.


memasang pembungkus busa dari bawah batang sampai busa menutupi lingkar
batang (Lihat Gambar 2).

Gambar 2: isolasi batang busa semi penjepit penahan pin sensor gerakan berputar

4. Menghubungkan logam pipa dengan selang yang menghubungkan pada ketel uap.
5. Menghubungkan LCD penunjuk angka perubahan panjang dan waktu pada sumber
tegangan .

6. Isi ketel uap penuh dengan air. Nyalakan ketel uap dengan cara menyambungkan
pada sumber tegangan.
7. Saat memulai pemanasan klik tombol START untuk mulai merekam suhu. uap akan
mulai mengalir melalui batang lama kemudian. Uap mulai mengalir, amati dan catat
kenaikan suhu dan parubahan panjang di Data Studio Grafik ditampilkan sebagai
pemanasan batang.
8. Ulangi langkah 1-7 untuk jenis logam pipa yang berbeda

J. Data Percobaan

Pengukuran Aluminium

=
T0 Tt L/ L0
L0 Lt L (Lt-L0) ( ( T (Tt-T0)
Logam T
(mm) (mm) (mm) ( )
) ) (per
)
400,48 0,48 30,30 78,69 48,39 0,000025
400,48 0,48 30,30 78,69 48,39 0,000025
Aluminium 400 400,46 0,46 30,30 78,69 48,39 0,000024
400,45 0,45 30,30 78,69 48,39 0,000023
400,47 0,47 30,30 78,69 48,39 0,000019

Pengukuran Kuningan

=
T0 Tt L/ L0
L0 Lt L (Lt-L0) ( ( T (Tt-T0)
Logam T
(mm) (mm) (mm) ( )
) ) (per
)
400,34 0,34 30,30 78,69 48,39 0,000018
400,37 0,37 30,30 78,69 48,39 0,000019
Kuningan 400 400,38 0,38 30,30 78,69 48,39 0,000020
400,36 0,36 30,30 78,69 48,39 0,000019
400,37 0,37 30,30 78,69 48,39 0,000019

Pengukuran Tembaga

=
T0 Tt L/ L0
L0 Lt L (Lt-L0) ( ( T (Tt-T0)
Logam T
(mm) (mm) (mm) ( )
) ) (per
)
Tembaga 400 400,35 0,35 30,30 78,69 48,39 0,000018
400,35 0,35 30,30 78,69 48,39 0,000018
400,37 0,37 30,30 78,69 48,39 0,000019
400,35 0,35 30,30 78,69 48,39 0,000018
400,36 0,36 30,30 78,69 48,39 0,000019

K. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan perhitungan pemuaian panjang dari logam pipa dihasilkan koefisien
pemuaian panjang dari logam aluminium adalah 0,0000232/oC dan koefisien pemuaian
panjang dari logam kuningan adalah 0,000019/oC sedangkan koefisien pemuaian panjang
dari logam tembaga adalah 0,0000184/oC seperti yang sudah dijelaskan pada teori
sebelumnya bahwa koefisien pemuaian panjang pada logam besi dalam ketetapan standar
internasional atau SI adalah 0,000024 /oC, logam kuningan 0,000019/oC dan pada logam
tembaga adalah 0,000017/oC. Perbedaan hasil ini disebabkan karena kurangnya ketelitian
dan kehati-hatian dari praktikan dalam mengukur perubahan suhu dan perubahan panjang
dari kedua logam yang telah diamati sehingga dalam perhitungan didapatkan koefisien
pemuaian panjang yang berbeda dibandingkan dengan koefisien muai panjang dari
ketetapan satuan internasionalnya.
Pemuaian Panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena pengaruh
perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
Praktikum pemuaian kali ini bertujuan untuk mengetahui pemuaian yang terjadi pada
benda padat dan cara benda padat tersebut dapat memuai.
Praktikum pemuaian kali ini menggunakan logam yaitu aluminium, kuningan dan
tembaga. Percobaan dimulai dengan mengukur setiap panjang awal benda yaitu kedua
benda tersebut memiliki panjang yang sama yaitu 400 mm dengan suhu pengukuran yang
berbeda- beda dimana suhu awal adalah 30,30 oC logam pipa dipanaskan dengan
menggunakan ketel uap selama kurang lebih 15 menit. Berdasarkan hasil pengamatan dari
percobaan ini ternyata masing-masing benda mengalami perubahan panjang dan
perubahan suhu yang berbeda-beda. Hal ini membuktikan adanya perbedaan penyerapan
kalor atau panas pada logam. Akan tetapi, pertambahan panjang pada logam tembaga
lebih kecil dibandingkan dengan logam aluminium dan kuningan yang semula panjang
awal logam pipa 400 mm dengan suhu awal 30,30 oC setelah dipanaskan dengan waktu
15 menit panjang logam besi tersebut perubahan suhunya (T) adalah 48,39 oC.
Hal ini dapat membuktikan bahwa pemuaian lebih kecil terjadi pada logam tembaga
daripada logam kuningan dan aluminium pada suhu yang sama dengan perubahan suhu
sebesar 48,39 oC. Logam tembaga yang merupakan benda yang memiliki molekul serta
kerapatan yang lebih rapat sehingga menyebabkan tembaga lebih sulit untuk mengalami
pemuaian daripada logam aluminium dan kuningan.

Saat sebuah logam yang dipanaskan akan mengalami pertambahan panjang. Hal
ini yang biasa disebut dengan pemuaian panjang. Pertambahan panjang tersebut dapat
diukur dan bernilai. Nilai pertambahan panjang per panjang mula mula batang ini
berbanding lurus dengan koefisien muai panjang () dan kenaikan suhunya. Jika panjang
batang logam pada suhu 0 adalah L0 dan pada suhu T adalah L maka :
L = . L0 . t
Dari rumus persamaan tersebut, kita dapat mengerti bahwa pemuaian panjang suatu
benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda, koefisien muai
panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu benda sendiri
dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan.

L. KESIMPULAN

Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima
kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai
panjang benda tersebut.Berdasarkan analilisis diatas, dapat disimpulkan bahwa koefisien
pemuaian panjang dari logam aluminium adalah 0,0000232/oC dan koefisien pemuaian
panjang dari logam kuningan adalah 0,000019/oC sedangkan koefisien pemuaian panjang
dari logam tembaga adalah 0,0000184/oC. Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan
ini ternyata masing-masing benda mengalami perubahan panjang dan perubahan suhu
yang berbeda-beda. Hal ini membuktikan adanya perbedaan penyerapan kalor atau panas
pada logam. Akan tetapi, pertambahan panjang pada logam tembaga lebih kecil
dibandingkan dengan logam aluminium dan kuningan yang semula panjang. Logam
tembaga yang merupakan benda yang memiliki molekul serta kerapatan yang lebih rapat
sehingga menyebabkan tembaga lebih sulit untuk mengalami pemuaian daripada logam
aluminium dan kuningan.

Anda mungkin juga menyukai