Anda di halaman 1dari 7

Kinetik Gas & Termodinamika

Oleh: Nabila Auliani Kelas: GAC Level 2 Pelajaran: Fisika

BAB 1 Pendahuluan Ketika mobil bertabrakan, akan keluar kantong udara atau air bag yang mengembang. Air bag ini diciptakan oleh manusia untuk mencegah akibat fatal antara pengemudi dan setir dengan adanya bantalan yang besar. Manusia juga menciptakan mesin uap yang sangat berguna di bidang transportasi, sehingga manusia sudah tidak perlu repot-repot berjalan kaki menuju tempat yang jauh lagi. Tetapi, bagaimana air bag bisa mengembang dengan sendirinya? Dan bagaimana mesin uap bisa bekerja? Ternyata, baik air bag dan mesin uap dibuat berdasarkan konsep-konsep di ilmu fisika, yaitu Kinetik gas dan Termodinamika. Mari kita bahas kedua konsep ini dengan lebih lanjut. BAB 2.1 Isi: Kinetik Gas A. Persamaan Keadaan Gas Ideal Kinetik gas yaitu konsep yang mempelajari teori kinetik dalam sifat dan kelakuan gas. Pada umumnya, gas sangat susah dipelajari karena gas dapat bergerak sangat bebas lalu mengisi semua ruang yang ditampatinya. Dari sini, konsep kinetik gas dibuat untuk mempelajari sifat-sifat gas tersebut, dengan mempelajari gas ideal. Sifat=sifat gas ideal sendiri yaitu: 1. Gas terdiri dari partikel dalam jumlah banyak yang disebut molekul. 2. Partikel gas bergerak dengan acak. 3. Tidak ada gaya tarik-menarik antar partikel. 4. Setiap tumbukan yang terjadi bersifat lenting sempurna. 5. Partikel gas tersebar merata di dalam sebuah wadah. 6. Mengikuti Hukum Newton tentang gerak. Meskipun gas ideal tidak benar-benar ada dalam kehidupan nyata, gas pada tekanan sangat rendah (< 1 atm) dan dengan suhu jauh dari titik cair gas, persamaan gas ideal bisa dipenuhi dengan cukup akurat. Sifat-sifat gas juga dapat dipahami dari hukum-hukum gas seperti berikut: 1. Hukum Boyle

Robert Boyle melakukan sebuah penelitian tentang hubungan tekanan dan volume gas pada sebuah wadah tertutup dengan suhu konstan. Dari penelitian tersebut, disimpulkan bahwa: Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga konstan, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya. Atau secara matematis:

2. Hukum Charles dan Gay-Lussac

Jackues Charles dan Joseph Gay-Lussac melakukan sebuah penelitian tentang hubungan suhu dengan volume pada tekanan tetap. Dari penelitian tersebut, disimpulkan bahwa: Jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga konstan, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Atau secara matematis:

3. Hukum Boyle dan Gay-Lussac Dari hukum Boyle dan Hukum Charled & Gay-Lussac, disimpulkan bahwa:

Dari semua hukum diatas, dibentuklah sebuah persamaan yang dinamakan persamaan keadaan Gas Ideal. Persamaan gas ideal tersebut adalah sebagai berikut:

B. Tekanan Dan Energi Kinetik menurut Kinetik Gas

Hal sebelumnya yang kita pelajari adalah kinetik gas melalui sifat-sifat makroskopik (volume, suhu, tekanan), yaitu sifat yang dapat diukur dengan berbagai alat ukur. Di bagian kedua ini, kinetik gas akan dibahas melalui sifat-sofat mikroskopik, yaitu sifat yang tidak dapat diukur secara langsung, seperti rata-rata dan kelajuan. Persamaan-persamaan di sini dibagi menjadi 3 persamaan utama, yaitu: 1. Tekanan gas dalam ruang tertutup.

2. Energi kinetik rata-rata.

3. Kelajuan efektif gas.

4. Teorema ekipartisi energi.

C. Penerapan Kinetik Gas Ilmu Kinetik Gas ternyata sangat berguna bagi perkembangan kehidupan manusia. Tanpa ilmu ini, manusia tidak akan bisa menerapkannya pada benda-benda seperti balon gas, balon udara, air bag mobil dan bahkan, sekarang sudah diterapkan dalam motor bakar.

BAB 2.2 Isi: Termodinamika A. Hukum Pertama Termodinamika Secara bahasa, termodinamika terdiri dari dua kata, yaitu panas atau kalor (termo) dan pergerakan atau perubahan (dinamika). Dari sini, terlihat bahwa termodinamika mengkaji tentang kalor yang berpindah.

Pada hukum pertama termodinamika, digunakan istilah sistem, lingkungan dan batas. Sistem (yang berwarna kuning) yaitu sejumlah zat dalam suatu wadah yang menjadi pusat perhatian untuk dianalisis. Segala sesuatu diluar sistem disebut lingkungan (yang berwarna biru). Batas (yang berwarna hitam) yaitu garis yang memisahkan antara linkungan dan sistem. Ketika benda sedang bergerak, benda tersebut mempunyai energi kinetik yang menghasilkan usaha (W). Benda juga mempunyai energi potensial. Jika jumlah energi kinetik benda dijumlahkan dengan jumlah energi potensial benda, akan dihasilkan energi dalam (U). Dari sini, termodinamika bekerja dengan teori bahwa jika kalor mengalir dari lingkungan menuju sistem (sistem menerima energi), energi dalam sistem akan bertambah. Sebaliknya, jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan (sistem melepaskan energi), energi dalam sistem akan berkurang. Atau secara matematis:

Selain persamaan diatas, usaha, kalor dan energi dalam juha mempunyai persamaan masing-masing. Usaha pada proses isobarik (tekanan tetap) menggukan persamaan: W = pV= p(V2 V1) Sementara usaha pada tekanan yang berubah menggunakan persamaan:

Energi dalam menggunakan 2 persamaan, yaitu persamaan untuk gas monoatomik:

Dan untuk gas diatomik:

Pada termodinamika gas, persamaan dibedakan menurut 4 prosesnya yang berbeda-beda, yaitu:

1. Proses Isobarik Pada proses Isobarik, perubahan keadaan gas terjadi dalam tekanan tetap atau p tetap. Persamaan: C = V/T atau V1/T1 = V2/V2 2. Proses Isokhorik Pada proses Isokhorik, perubahan keadaan gas terjadi pada volume (v) yang tetap atau konstan. Persamaan: p/T atau P1/T1 = P2/T2 3. Proses Isotermal Pada proses Isoternal, perubahan keadaan gas terjadi pada suhu (T) tetap atau konstan. Persamaan: pV = C atau P1/V1 = P2/V2 4. Proses Adiabatik Pada proses Adiabatik, terjadi perubahan keadaan gas tanpa adanya aliran kalor yang masuk ke dalam atau keluar sistem (Q = 0). Persamaan: P1/V1 = P2/V2

B. Hukum Kedua Termodinamika Berbeda dengan hukum pertama temodinamika, hukum kedua termodinamika mengajarkan bahwa aliran kalor mempunyai arah, yaitu dari panas ke dingin. Hukum kedua ini bisa dipelajari dengan membahas prinsip-prinsip efisieansi termodinamika dan aplikasinya. 1. Prinsip-prinsip efisiensi termodinamika. Tiga prinsip tentang efisiensi termodinamika yang paling terkenal yaitu prinsip Kelvin-Planck, prinsip Clausius dan prinsip Carnot. Prinsip Kelvin-Planck yaitu hukum termodinamika yang dinyatakan oleh Kelvin dan Planck, bahwa Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu sumber pada suhu etrtentu seluruhnya menjadi usaha mekanik. Sementara itu, di Jerman, ahli matematika dan fisika Rudolf Clausius menyatakan hal yang juga sama, yaitu Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata memindahkan energi panas dari suatu benda dingin ke benda panas. Tentu saja kedua pernyataan ini kurang lebih memiliki poin yang sama, yaitu tidak mungkin ada sebuah mesin kalor yang cara bekerjanya sama saja, tetapi tidak mempunyai efek samping atau efek lebih lanjut. Kedua pernyataan ini memikirkan tentang efek, karena semua mesin kalor harus bersumber dari sebuah energi (misalnya minyak bumi, gas, batu bara) yang disediakan alam. Sementara di sisi lain, energi dari alam ini akan menghasilkan efek samping, jika digunakan secara terus-menerus. Meskipun mesin uap telah ditemukan, pada saat itu, prinsip-prinsip umum mesin kalor baru diketahui masyarakat karena dikemukakan oleh Nicolas Leonard

Sadi Carnot atau yang dikenal sebagai Carnot. Carnot menyatakan bahwa semua perpindahan dan pergerakan berhubungan dengan kalor. Carnot berhasil menemukan bahwa usaha (W) hanya bisa dihasilkan ketika kalor mengalir dari suhu tinggi ke rendah. Dari sini, Carnot mengusulkan mesin kalor ideal yang bekerja secara siklus dan dapat balik (Reversibel). Meskipun mesin ini tidak memiliki efisiensi sempurna, tetapi mesin ini merupakan mesin dengan efisiensi terbesar dibandingkan mesin kalor lainnya.

Konsep mesin kalor ideal yang kemudian dikenal sebagai siklus Carnot ini bekerja dengan siklus seperti gambar diatas. Dari sini, persamaan untuk menghitung efisiensi mesin kalor yaitu:

C. Aplikasi Hukum Termodinamika Hukum termodinamika, baik yang pertama maupun yang kedua dapat kita temukan pada kehidupan sehari-hari kita. Salah satunya yaitu pada kulkas, AC, mesin mobil, pompa kalor, mesin motor, menara pendingin pada PLTN dan bahkan pada peristiwa-peirstiwa alam, seperti udara di pegunungan yang lebih dingin. BAB 3 Penutup Untuk menyimpulkan, kinetik gas yaitu pembelajaran sifat-sifat gas melalui sisi makroskopik dan mikroskopik gas. Sementara termodinamika yaitu perpindahan kalor yang dibagi menjadi dua berdasarkan hukumnya, hukum termodinamika pertama dan kedua. Daftar Pustaka: Kanginan, Marthen. 2006. Fisika 2 Untuk Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga. http://desianaputripermana.blogspot.com/2010/06/termodinamika.html [Diakses 23/03/2013] http://fisikasmakelasxiipa.blogspot.com/2012/11/teori-kinetik-gas.html [Diakses 23/03/2013] http://aktifisika.wordpress.com/2009/02/25/termodinamika/ [Diakses 23/03/2013]

Anda mungkin juga menyukai