Anda di halaman 1dari 12

2013

Fisika Teknik 1

BAB I. PENYUSUNAN DAN PENGURAIAN VEKTOR


(Pertemuan ke 1)

PENDAHULUAN

Diskripsi singkat
Pada bab ini akan dijelaskan tentang macam-macam satuan, yang banyak digunakan
dalam fisika, baik untuk sistem engineering, mks dan cgs, dan contoh-contoh standard. Disamping
itu, dijelaskan juga tentang gaya dan eksistensinya. Selanjutnya dibahas juga tentang pengertian
vektor, komponen vektor dan penyusunan vektor serta cara mencari resultantenya.

Manfaat
Dengan mengenal berbagai macam satuan untuk besaran-besaran yang ada di dalam
fisika, mahasiswa dapat menggunakannya sesuai dengan sistem yang dipakai. Dengan memahami
macam-macam vektor dan cara menyusun, mengurai vektor dengan berbagai metode, dan
mencari resultante vektor, maka dapat menghitung atau menentukan besar serta arahnya.

Relevansi
Sistem satuan untuk besaran-besaran di dalam fisika sangat beragam, dan kadang
membingungkan, maka pengenalan sistem satuan ini sangat penting karena digunakan untuk
bab-bab selanjutnya. Menyusun, mengurai dan mencari resultante vektor, merupakan modal
dasar yang sangat penting untuk menyelesaikan persoalan-persoalan statika dan mekanika
(cabang fisika).

Learning Outcomes
Mahasiswa dapat mengenal berbagai macam satuan untuk besaran-besaran yang ada di
dalam fisika dan menggunakannya sesuai dengan sistem yang diterapkan. Disamping itu,
Mahasiswa faham tentang pengertian vektor dan contoh-contohnya, serta mampu membedakan
dengan skalar. Mahasiswa mampu menyusun, mengurai vektor gaya atau vektor lainnya, dengan
berbagai metode, dan mencari resultante vektor, serta menghitung atau menentukan besar serta
kemana arahnya.

s. johanes, dtm sv ugm 1


2013
Fisika Teknik 1

PENYAJIAN

1.1. Satuan-satuan & Standar


Ilmu fisika juga disebut ilmu tentang ukuran-ukuran. Dalam hubungan ini Lord Kelvin,
seorang sarjana fisika terkemuka, pernah berkata: “bilamana seseorang dapat memberikan
ukuran pada apa yang dibicarakannya dan menyatakannya dengan angka-angka, maka ia betul
tahu tentang sesuatu. Tetapi bila tidak, pengetahuannya masih dangkal dan belum mencukupi,
mungkin baru permulaan sesuatu pengetahuan, jadi belum sampai ke tingkat Ilmu apapun”.
Mengukur suatu besaran fisis berarti mencari perbandingan besarnya (magnitude)
tehadap sesuatu satuan besarnya (quantity). Berkat kerjasama internasional yang sudah lama
berjalan, satuan-satuan dalam llmu fisika sekarang ini, praktis sama di seluruh dunia.
Di dalam mekanika (cabang fisika), cukup dipakai satuan-satuan dari 3 macam besaran-
besaran yang tepat (panjang, massa & waktu). Satuan besaran-besaran lainnya merupakan
kombinasi ke 3 besaran tersebut.
Sesuatu benda yang mewujudkan suatu satuan disebut standard. Berikut adalah beberapa
contoh standard:
a. Standard internasional untuk panjang, yaitu
standard meter, supaya sama dengan kuadran bumi yang lewat Paris dibagi 10 juta.
standard meter, yaitu berupa sebatang logam paduan platina-iridium dengan
penampang lintang berbentuk huruf X. Induk standar meter ini disimpan oleh
International Bureau of Weights and Measures di Sevres, dekat Paris.
standard meter yang lebih baru (1960), yaitu merupakan panjang gelombang cahaya
merah-jingga lampu krypton 86 (1 meter = 1650763,73 panjang gelombang).
yard mula-mula ada standarnya, sekarang 1 yard = 3600/3937 meter.
satu foot (kaki) ditetapkan sepertiga dari yard
b. Standard untuk massa,
ialah berupa silinder terbuat dari platina-iridium, disebut standar kilogram.
Mula-mula, sama dengan massa 1000 cm3 air murni pada temperatur 4 oC
c. Standard untuk waktu
Satu second (detik), yaitu 1/86,400 hari matahari rata-rata.

s. johanes, dtm sv ugm 2


2013
Fisika Teknik 1

Berikut ini, adalah berbagai macam satuan dan beberapa faktor konversinya.

Panjang: m, cm, in(inchi), ft, yard = 133,3 Pa


1 in = 2,54 cm 1 torr = 1 mm Hg
= 0,0254 m Usaha, Tenaga: dyne cm = erg
1 ft = 12 in N.m = Joule (J)
= 0,3048 m BTU (British Thermal Unit)
1 yard = 3600/3937 meter Cal
Massa: slug, lb, g, kg Lb-ft
1 lb = 0,453592 kg Kg.m
1 slug = 14,594 kg 1 BTU = 778,16 lb.ft
Gaya: N(Newton), lb, dyne, kg = 252 cal
1 kg = 9,8 N = 1055 J
1 lb = 4,45 N 1 k cal = 4182 J
1 N = 105 dyne 1 lb-ft = 1,356 J
Tekanan: 1 atm = 14,696 lb/in2 (psi) 1 kg.m = 9,80665 J
= 1,01325.105 N/m2 (Pascal = Pa) Daya (Tenaga/waktu):
= 760 mmHg Joule/second (J/s) = watt
= 2116 lb/ft2 (psf) PK, HP, lb.ft/s, erg/s
1 bar = 105 N/m2 = 105 Pa = 100 kPa 1 HP = 550 lb.ft/s
1 mikro bar = 1 dyne/cm2 = 0,1 Pa = 746 watt
1 mmHg = 1333,22 mikro bar 1 PK = 736 watt

1.2. Gaya

Bila seseorang menarik atau mendorong suatu benda, maka dikatakan seseorang tersebut
mengerjakan gaya pada benda itu. Benda-benda mati juga dapat mengerjakan gaya (lihat hukum
ke tiga Newton, tentang aksi dan reaksi).
Eksistensi gaya dapat diperoleh:
1. Dengan medium, misalnya: gaya tarik (mediumnya tali), gaya dorong (mediumnya
tongkat)
2. Tanpa medium, misalnya: gaya gravitasi, medan listrik & medan magnet.

s. johanes, dtm sv ugm 3


2013
Fisika Teknik 1

1.3. Vektor & Skalar

Vektor: yaitu besaran-besaran yang mempunyai besar (magnitude) dan arah. Contohnya vektor
gaya, vektor kecepatan, vektor percepatan.
Skalar: yaitu besaran-besaran yang hanya mempunyai besar saja, arah tak punya. Contohnya
besaran volume, jumlah mahasiswa.
Suatu benda yang dikenai suatu gaya, maka akibat/dampak yang ditimbulkannya tergantung:
1. Garis kerja gaya, yaitu garis yang tak tertentu panjangnya, dan vektor gaya adalah
segmennya.
2. Titik tangkap gaya tersebut.
Contoh:
1. Bila seseorang mendorong daun pintu dalam arah horizontal, maka efek gaya yang
tertentu besarnya tergantung dari jarak garis kerjanya dari engsel pintu.
2. Jika benda yang dikenai gaya tersebut dapat berubah bentuk, maka perubahan bentuk
tergantung dari titik tangkapnya.
Pembicaraan di dalam Fisika ini dibatasi, yaitu berbicara tentang benda tegar sempurna
(perubahan bentuk akibat gaya hanya sedikit saja, atau bahkan dikatakan tidak ada), maka titik
tangkap gaya dapat dipindahkan sepanjang garis kerjanya.

1.4. Komponen Vektor

F F

(a) (b)
Gambar 1-1

Apabila sebuah kotak/balok ditarik atau didorong oleh gaya yang condong seperti pada
Gambar 1-1, maka akibat gaya tersebut, tergantung dari arah garis kerja gaya, yaitu,
1. Sebagian gaya akan menggerakkan kotak sepanjang lantai dan sebagian gaya lainnya akan
berusaha mengangkat kotak dari lantai (Gambar 1-1(a))

s. johanes, dtm sv ugm 4


2013
Fisika Teknik 1

2. Sebagian gaya akan menggerakkan kotak sepanjang lantai dan sebagian gaya lainnya akan
berusaha menekan kotak ke lantai (Gambar 1-1(b)).
Dari contoh tersebut di atas, nampaklah adanya pengertian tentang komponen gaya,
yaitu harga efektif suatu gaya dalam arah lain, selain arah gaya itu sendiri (lihat Gambar 1-2).

a
A

F
b

0 Fb B

Fc
C
c

Gambar 1-2

Fb (= F cos b), adalah komponen gaya F, dalam arah garis Ob


Fc (= F cos c), adalah komponen gaya F, dalam arah garis Oc

1.5. Gaya resultan atau vektor jumlahan

Pada umumnya pada suatu benda bekerja sejumlah gaya yang besar, arah dan titik
tangkapnya berbeda.
Pembicaraan dibatasi pada gaya-gaya yang bekerja pada satu bidang datar (gaya-gaya
koplanar) dan bertitik tangkap sama (gaya-gaya konkuren).
Gaya-gaya koplanar & konkuren dapat diganti gaya tunggal (resultan), yang efeknya sama
dengan gaya-gaya tersebut.

Metode penyusunan gaya


1. Jajaran genjang 2. Dua gaya saling tegaklurus
R
F2 F2 R

F1 F1
Gambar 1-3 Gambar 1-4

s. johanes, dtm sv ugm 5


2013
Fisika Teknik 1

3. Dua gaya sejajar 5. Poligon (tidak harus urut)

F2

F1 R
F4 R
F3
Gambar 1-5 R
F2
F4
F2 R
F1 F1
F1
F3
Gambar 1-6 F2

4. Segitiga Gambar 1-8

R
F2 F2 R

F1 F1
Gambar 1-7

6. Penguraian tegaklurus

F2
y
F2
F2y

F1
F3x
(a)
F2x F1x=F1 x
F3 x

y
F3y
F3
R
φ

x (b)

Gambar 1-9

s. johanes, dtm sv ugm 6


2013
Fisika Teknik 1

Metode penguraian tegaklurus berikut, dalam memberikan nama sudut, dengan cara lain.
Sudut diukur dari sumbu x+ (x positif), kemudian diputar berlawanan arah jarum jam, menuju ke
vektor gaya yang bersangkutan.

F1
F2

2
3
1

F3
Gambar 1-10

= sudut antara R dengan Rx &

Contoh 1. Jika pada Gambar 1-9 itu F1 = 120 N, F2 = 200 N & F3 = 150 N, serta = 60o & = 45o.
Hasil perhitungan disajikan dalam Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Perhitungan komponen- komponen gaya.

Gaya (N) Sudut (o) Komponen x (Newton) Komponen y (Newton)


F1 = 120 0 120 (ke kanan) = +120 0
F2 = 200 = 60 100 (ke kanan) = +100 173 (ke atas) = +173
F3 = 150 = 45 106 (ke kiri) = -106 106 (ke bawah) = -106

s. johanes, dtm sv ugm 7


2013
Fisika Teknik 1

Atau dengan cara lain, sudut-sudut vektor diukur dari sumbu x positif, selanjutnya diputar
berlawanan arah jarum jam. Maka Tabel 1 diubah menjadi Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2.

Gaya F (N) Sudut (o ) F cos (Newton) F sin (Newton)


F1 = 120 0 +120 0
F2 = 200 60 +100 +173
F3 = 150 225 -106 -106

Selisih Vektor
Kadang-kadang perlu mengurangi vektor dengan vektor lain, sama saja dengan
menambah vektor negatif.

B
-B
A+B A-B B-A B

A -A
(a) 0( o
b) (c)
Gambar 1-11

Tugas: Selesaikan soal nomer 1 dan 3, di Soal-soal untuk latihan dan tugas.

Latihan : Jika pada Gambar 1-9, dan diketahui F1 = 200 N, F2 = 300 N, F3 = 350 N & F4 = 250 N, serta
1 = 30o , 2 = 120o , 3 = 240o & 4 = 180o. Berapakah besar dan arah gaya resultannya?
Petunjuk: Gunakan seperti pada Tabel 2, untuk menyelesaikan soal ini.

s. johanes, dtm sv ugm 8


2013
Fisika Teknik 1

Soal-soal untuk latihan dan tugas


1. (a) Carilah dengan grafik komponen-komponen horizontal dan vertikal dari gaya sebear 40 lb
yang membentuk sudut 50o di atas horizontal arah ke kanan. Andaikan 1/16 inci = 1 lb.
(b) Ujilah hasilnya dengan hitung analisis komponen-komponen tersebut ?
2. Sebuah balok ditarik di sepanjang bidang miring dengan sudut 20o oleh gaya F yang
membentuk sudut 30o dengan bidang miring tersebut. (a) Berapakah besar gaya F ini
diperlukan agar komponen Fx yang sejajar dengan bidang miring itu besarnya 16 lb ? (b)
Dalam hal ini berapakah besar komponen Fy ?
3. Ketiga gaya yang diperlihatkan pada Gambar 1-12 bekerja pada suatu benda yang terletak di
persilangan sumbu-sumbu. (a) Tentukanlah komponen-komponen x dan y dari masing-
masing gaya. (b) Pakailah metode penguraian tegaklurus untuk mencari resultan dari gaya-
gaya tersebut ? (c) Tentukan arah serta besar gaya ke empat yang harus ditambahkan agar
resultan dari semua gaya sama dengan nol ? Tunjukkan gaya kempat ini dengan diagram.

600 N
y

400 N

310 N
Gambar 1-12

4. Tentukanlah resultan dari pasangan gaya berikut ini dengan penguraian tegak: 80 lb adalah
vertikal ke bawah, 100 lb arahnya 53o di atas horizontal ke kanan, 60 lb horizontal ke kiri.

5. Gaya F1 dan F2 bekerja sedemikian pada sebuah benda, sehingga gaya resultan R besarnya
sama dengan F1 serta membuat sudut 90o dengan F1. Andaikan F1 = R = 10 lb, tentukan besar
serta arah F2 (relatif terhadap F1)?

s. johanes, dtm sv ugm 9


2013
Fisika Teknik 1

6. Dua orang dewasa dan seorang anak hendak mendorong sebauah kotak, kearah yang
bertanda x pada Gambar 1-13. Kedua orang dewasa itu mendorong dengan gaya F1 dan F2,
yang besar dan arahnya diperlihatkan pada gambar. Tentukan besar dan arah gaya terkecil
yang harus dilakukan oleh anak tadi ?

F1=200 N

F2= 160 N
Gambar 1-13

7. Gaya F1 dan F2 bekerja pada suatu titik. Besar F1 = 8 N dan arahnya 60o di atas sumbu x
dalam kuadran pertama. Besar F2 = 5 N, arahnya 53o di bawah sumbu x dalam kuadran
keempat. (a) Berapakah komponen horizontal dan vertikal dari gaya resultan itu ? (b) Berapa
besarkah resultan itu ? (c) Berapakah besar selisih vektor F1 –F2 ?

Rangkuman
1) Mengukur suatu besaran fisis berarti mencari perbandingan besarnya (magnitude) tehadap
sesuatu satuan besarnya (quantity).
2) Sesuatu benda yang mewujudkan suatu satuan disebut standard.
3) Vektor: yaitu besaran-besaran yang mempunyai besar (magnitude) dan arah. Contohnya
vektor gaya, vektor kecepatan.
4) Skalar: yaitu besaran-besaran yang hanya mempunyai besar saja, arah tak punya. Contohnya
besaran volume, jumlah mahasiswa.
5) Komponen gaya, yaitu harga efektif suatu gaya dalam arah lain, selain arah gaya itu sendiri
6) Gaya-gaya Koplanar adalah gaya-gaya yang bekerja pada satu bidang datar.
7) Gaya-gaya konkuren adalah gaya-gaya yang bertitik tangkap sama
8) Gaya resultan adalah gaya tunggal, yang mewakili sejumlah gaya, yang efeknya sama dengan
gaya-gaya tersebut.

s. johanes, dtm sv ugm 10


2013
Fisika Teknik 1

9) Penyusunan vektor gaya dapat dilakukan dengan cara grafis maupun secara matematis
(analitis)
a) Dengan metode dua gaya sejajar dan searah, dua gaya sejajar tetapi berlawanan arah,
metode segitiga dan poligon
b) Dengan penguraian tegak, menggunakan persamaan-persamaan berikut
Komponen horizontal :
Komponen vertikal :
Jumlah gaya-gaya dalam arah horizontal:
Jumlah gaya-gaya dalam arah vertikal :

Resultante gaya: & arah gaya: atau

s. johanes, dtm sv ugm 11


2013
Fisika Teknik 1

PENUTUP

Tes formatif dan kunci tes formatif


Soal nomer 6. Kuncinya: gaya terkecil yang harus dikerjakan anak adalah 93,2 N.
Petunjuk penilaian dan umpan balik
Penilaian hasil tugas, latihan dan ujian debiri skor (nilai) antara 0 sampai dengan 100.
Kesahan hasil akhir bukanlan merupakan kesalahan yang fatal, kalaupun dikurangi skornya, hanya
sedikit saja (atau bahkan tak perlu dikurangi), tetapi kesalahan proses itu yang perlu pengurangan
nilai .

Tindak lanjut
Bagi mahasiswa yang skornya kurang dari 50, wajib mempelajari lagi uraian di depan, dan
selanjutnya diuji lagi.

s. johanes, dtm sv ugm 12

Anda mungkin juga menyukai