Fisika Teknik 1
PENDAHULUAN
Diskripsi singkat
Pada bab ini akan dijelaskan tentang macam-macam satuan, yang banyak digunakan
dalam fisika, baik untuk sistem engineering, mks dan cgs, dan contoh-contoh standard. Disamping
itu, dijelaskan juga tentang gaya dan eksistensinya. Selanjutnya dibahas juga tentang pengertian
vektor, komponen vektor dan penyusunan vektor serta cara mencari resultantenya.
Manfaat
Dengan mengenal berbagai macam satuan untuk besaran-besaran yang ada di dalam
fisika, mahasiswa dapat menggunakannya sesuai dengan sistem yang dipakai. Dengan memahami
macam-macam vektor dan cara menyusun, mengurai vektor dengan berbagai metode, dan
mencari resultante vektor, maka dapat menghitung atau menentukan besar serta arahnya.
Relevansi
Sistem satuan untuk besaran-besaran di dalam fisika sangat beragam, dan kadang
membingungkan, maka pengenalan sistem satuan ini sangat penting karena digunakan untuk
bab-bab selanjutnya. Menyusun, mengurai dan mencari resultante vektor, merupakan modal
dasar yang sangat penting untuk menyelesaikan persoalan-persoalan statika dan mekanika
(cabang fisika).
Learning Outcomes
Mahasiswa dapat mengenal berbagai macam satuan untuk besaran-besaran yang ada di
dalam fisika dan menggunakannya sesuai dengan sistem yang diterapkan. Disamping itu,
Mahasiswa faham tentang pengertian vektor dan contoh-contohnya, serta mampu membedakan
dengan skalar. Mahasiswa mampu menyusun, mengurai vektor gaya atau vektor lainnya, dengan
berbagai metode, dan mencari resultante vektor, serta menghitung atau menentukan besar serta
kemana arahnya.
PENYAJIAN
Berikut ini, adalah berbagai macam satuan dan beberapa faktor konversinya.
1.2. Gaya
Bila seseorang menarik atau mendorong suatu benda, maka dikatakan seseorang tersebut
mengerjakan gaya pada benda itu. Benda-benda mati juga dapat mengerjakan gaya (lihat hukum
ke tiga Newton, tentang aksi dan reaksi).
Eksistensi gaya dapat diperoleh:
1. Dengan medium, misalnya: gaya tarik (mediumnya tali), gaya dorong (mediumnya
tongkat)
2. Tanpa medium, misalnya: gaya gravitasi, medan listrik & medan magnet.
Vektor: yaitu besaran-besaran yang mempunyai besar (magnitude) dan arah. Contohnya vektor
gaya, vektor kecepatan, vektor percepatan.
Skalar: yaitu besaran-besaran yang hanya mempunyai besar saja, arah tak punya. Contohnya
besaran volume, jumlah mahasiswa.
Suatu benda yang dikenai suatu gaya, maka akibat/dampak yang ditimbulkannya tergantung:
1. Garis kerja gaya, yaitu garis yang tak tertentu panjangnya, dan vektor gaya adalah
segmennya.
2. Titik tangkap gaya tersebut.
Contoh:
1. Bila seseorang mendorong daun pintu dalam arah horizontal, maka efek gaya yang
tertentu besarnya tergantung dari jarak garis kerjanya dari engsel pintu.
2. Jika benda yang dikenai gaya tersebut dapat berubah bentuk, maka perubahan bentuk
tergantung dari titik tangkapnya.
Pembicaraan di dalam Fisika ini dibatasi, yaitu berbicara tentang benda tegar sempurna
(perubahan bentuk akibat gaya hanya sedikit saja, atau bahkan dikatakan tidak ada), maka titik
tangkap gaya dapat dipindahkan sepanjang garis kerjanya.
F F
(a) (b)
Gambar 1-1
Apabila sebuah kotak/balok ditarik atau didorong oleh gaya yang condong seperti pada
Gambar 1-1, maka akibat gaya tersebut, tergantung dari arah garis kerja gaya, yaitu,
1. Sebagian gaya akan menggerakkan kotak sepanjang lantai dan sebagian gaya lainnya akan
berusaha mengangkat kotak dari lantai (Gambar 1-1(a))
2. Sebagian gaya akan menggerakkan kotak sepanjang lantai dan sebagian gaya lainnya akan
berusaha menekan kotak ke lantai (Gambar 1-1(b)).
Dari contoh tersebut di atas, nampaklah adanya pengertian tentang komponen gaya,
yaitu harga efektif suatu gaya dalam arah lain, selain arah gaya itu sendiri (lihat Gambar 1-2).
a
A
F
b
0 Fb B
Fc
C
c
Gambar 1-2
Pada umumnya pada suatu benda bekerja sejumlah gaya yang besar, arah dan titik
tangkapnya berbeda.
Pembicaraan dibatasi pada gaya-gaya yang bekerja pada satu bidang datar (gaya-gaya
koplanar) dan bertitik tangkap sama (gaya-gaya konkuren).
Gaya-gaya koplanar & konkuren dapat diganti gaya tunggal (resultan), yang efeknya sama
dengan gaya-gaya tersebut.
F1 F1
Gambar 1-3 Gambar 1-4
F2
F1 R
F4 R
F3
Gambar 1-5 R
F2
F4
F2 R
F1 F1
F1
F3
Gambar 1-6 F2
R
F2 F2 R
F1 F1
Gambar 1-7
6. Penguraian tegaklurus
F2
y
F2
F2y
F1
F3x
(a)
F2x F1x=F1 x
F3 x
y
F3y
F3
R
φ
x (b)
Gambar 1-9
Metode penguraian tegaklurus berikut, dalam memberikan nama sudut, dengan cara lain.
Sudut diukur dari sumbu x+ (x positif), kemudian diputar berlawanan arah jarum jam, menuju ke
vektor gaya yang bersangkutan.
F1
F2
2
3
1
F3
Gambar 1-10
Contoh 1. Jika pada Gambar 1-9 itu F1 = 120 N, F2 = 200 N & F3 = 150 N, serta = 60o & = 45o.
Hasil perhitungan disajikan dalam Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Perhitungan komponen- komponen gaya.
Atau dengan cara lain, sudut-sudut vektor diukur dari sumbu x positif, selanjutnya diputar
berlawanan arah jarum jam. Maka Tabel 1 diubah menjadi Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2.
Selisih Vektor
Kadang-kadang perlu mengurangi vektor dengan vektor lain, sama saja dengan
menambah vektor negatif.
B
-B
A+B A-B B-A B
A -A
(a) 0( o
b) (c)
Gambar 1-11
Tugas: Selesaikan soal nomer 1 dan 3, di Soal-soal untuk latihan dan tugas.
Latihan : Jika pada Gambar 1-9, dan diketahui F1 = 200 N, F2 = 300 N, F3 = 350 N & F4 = 250 N, serta
1 = 30o , 2 = 120o , 3 = 240o & 4 = 180o. Berapakah besar dan arah gaya resultannya?
Petunjuk: Gunakan seperti pada Tabel 2, untuk menyelesaikan soal ini.
600 N
y
400 N
310 N
Gambar 1-12
4. Tentukanlah resultan dari pasangan gaya berikut ini dengan penguraian tegak: 80 lb adalah
vertikal ke bawah, 100 lb arahnya 53o di atas horizontal ke kanan, 60 lb horizontal ke kiri.
5. Gaya F1 dan F2 bekerja sedemikian pada sebuah benda, sehingga gaya resultan R besarnya
sama dengan F1 serta membuat sudut 90o dengan F1. Andaikan F1 = R = 10 lb, tentukan besar
serta arah F2 (relatif terhadap F1)?
6. Dua orang dewasa dan seorang anak hendak mendorong sebauah kotak, kearah yang
bertanda x pada Gambar 1-13. Kedua orang dewasa itu mendorong dengan gaya F1 dan F2,
yang besar dan arahnya diperlihatkan pada gambar. Tentukan besar dan arah gaya terkecil
yang harus dilakukan oleh anak tadi ?
F1=200 N
F2= 160 N
Gambar 1-13
7. Gaya F1 dan F2 bekerja pada suatu titik. Besar F1 = 8 N dan arahnya 60o di atas sumbu x
dalam kuadran pertama. Besar F2 = 5 N, arahnya 53o di bawah sumbu x dalam kuadran
keempat. (a) Berapakah komponen horizontal dan vertikal dari gaya resultan itu ? (b) Berapa
besarkah resultan itu ? (c) Berapakah besar selisih vektor F1 –F2 ?
Rangkuman
1) Mengukur suatu besaran fisis berarti mencari perbandingan besarnya (magnitude) tehadap
sesuatu satuan besarnya (quantity).
2) Sesuatu benda yang mewujudkan suatu satuan disebut standard.
3) Vektor: yaitu besaran-besaran yang mempunyai besar (magnitude) dan arah. Contohnya
vektor gaya, vektor kecepatan.
4) Skalar: yaitu besaran-besaran yang hanya mempunyai besar saja, arah tak punya. Contohnya
besaran volume, jumlah mahasiswa.
5) Komponen gaya, yaitu harga efektif suatu gaya dalam arah lain, selain arah gaya itu sendiri
6) Gaya-gaya Koplanar adalah gaya-gaya yang bekerja pada satu bidang datar.
7) Gaya-gaya konkuren adalah gaya-gaya yang bertitik tangkap sama
8) Gaya resultan adalah gaya tunggal, yang mewakili sejumlah gaya, yang efeknya sama dengan
gaya-gaya tersebut.
9) Penyusunan vektor gaya dapat dilakukan dengan cara grafis maupun secara matematis
(analitis)
a) Dengan metode dua gaya sejajar dan searah, dua gaya sejajar tetapi berlawanan arah,
metode segitiga dan poligon
b) Dengan penguraian tegak, menggunakan persamaan-persamaan berikut
Komponen horizontal :
Komponen vertikal :
Jumlah gaya-gaya dalam arah horizontal:
Jumlah gaya-gaya dalam arah vertikal :
PENUTUP
Tindak lanjut
Bagi mahasiswa yang skornya kurang dari 50, wajib mempelajari lagi uraian di depan, dan
selanjutnya diuji lagi.