Anda di halaman 1dari 6

LOMBA ESSAY MAHASISWA BARU FAKULTAS TEKNIK 2019

KOMUNITAS SAINS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA

JUDUL ESSAY

IMPLEMENTASI INDUSTRI 4.0 OLEH MAHASISWA TEKNIK KIMIA


DALAM MENGHADAPI ERA BONUS DEMOGRAFI

Diusulkan oleh:

Antika Sari

03031281924067

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2019
IMPLEMENTASI INDUSTRI 4.0 OLEH MAHASISWA TEKNIK KIMIA
DALAM MENGHADAPI ERA BONUS DEMOGRAFI

Oleh: Antika Sari

Jumlah penduduk Indonesia selama beberapa tahun mendatang akan terus


meningkat. Berdasarkan data yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada
2018 lalu jumlah populasi Indonesia mencapai 265 juta jiwa. Kemudian, pada
2024, angkanya berpotensi meningkat hingga 282 juta dan sekitar 317 juta jiwa
pada 2045.

Data BPS 2018, jumlah generasi millennial berusia 20-35 tahun mencapai 24
persen, setara dengan 63,4 juta dari 179,1 juta jiwa yang merupakan usia produktif
(14-64 tahun). Kondisi inilah yang menyebabkan Indonesia akan menghadapi era
bonus demografi sekitar tahun 2020-2030.

Salah satu generasi yang menyumbang persentase besar bagi kelompok penduduk
usia produktif adalah mahasiswa. Banyak kalangan yang memberikan persepsi
berbeda mengenai pengertian mahasiswa. Ada yang mengatakan mahasiswa
adalah adalah agen perubahan, dan ada pula yang mengatakan mahasiswa adalah
kaum intelektual yang memiliki ilmu yang tinggi. Terlepas dari persepsi tersebut,
mahasiswa adalah unit bagian dari masyarakat yang harus memberikan
kebermanfaatan untuk masyarakat tersebut dengan berbagai karyanya.

Dengan ilmu yang sudah didapat selama beberapa tahun mengenyam pendidikan
di bangku kuliah, sudah seharusnya para mahasiswa dapat
mengimplementasikannya untuk mewujudkan perubahan besar ke arah positif
bagi Indonesia terutama dalam menghadapi bonus demografi. Di era bonus
demografi nanti banyak yang harus dipersiapkan, dan salah satu yang paling
menunjang keberhasilan bonus demografi adalah industri.

Dunia saat ini telah emasuki era revolusi industri yang keempat atau disebut juga
industri 4.0. Era ini ditandai dengan penggunaan mesin-mesin otomasi yang
terintegrasi dengan jaringan internet. Di Indonesia, industri 4.0 pernah
diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo dalam acara pembukaan ILMS 2018.

1
Presiden menilai, ini merupakan sebuah peta jalan dan strategi Indonesia
memasuki era digital yang tengah berjalan. Menurutnya, penamaan Making
Indonesia 4.0 sangat tepat karena memiliki arti yang bagus yaitu membangun
kembali perindustrian Indonesia ke era baru pada revolusi industri keempat dan
merevitalisasi industri nasional secara menyeluruh.

Making Indonesia 4.0 ini akan berpengaruh di lima sektor, mulai dari industri
makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, serta kimia.
Dilihat dari 5 sektor tersebut tentu peran mahasiswa terutama mahasiswa jurusan
teknik kimia sangat penting dalam mewujudkan industri 4.0 yang berguna pada
era bonus demografi.

Berikut peran mahasiswa teknik kimia dalam menghadapi bonus demografi


dengan mengimplementasikan revolusi industri 4.0.

1. Menciptakan berbagai produk dengan inovasi modern


Dengan semakin banyaknya penduduk maka kebutuhan yang harus
dipenuhi semakin banyak pula, untuk itu pemerintah dituntut untuk
menyediakannya dengan cepat dan secara maksimal. Pada saat seperti
inilah para teknisi kimia industri harus cepat tanggap dalam membantu
pemerintah mengatasi masalah tersebut. Para teknisi kimia dapat berperan
secara aktif dalam peningkatan produksi berbagai macam produk yang
dibutuhkan oleh masyarakat banyak. Contohnya, makanan, minuman, dan
obat-obatan yang dalam hal ini dapat memanfaatkan industri 4.0. Jika
berhasil, bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat namun
dapat mempercepat ekspor dan menjadikan Indonesia sebagai produsen
food and beverage regional berskala internasional yang dapat memacu
pertumbuhan ekonomi Indonesia.

2. Mencari sumber-sumber energi terbarukan sebagai alternatif habisnya


energi tak terbarukan.
Indonesia memang merupakan negara besar dengan sumber daya alam
yang melimpah. Sumber daya alam sendiri adalah sesuatu yang disediakan
oleh alam yang membantu mendukung kehidupan manusia. Sumber daya

2
alam dibedakan menjadi dua yaitu sumber daya terbarukan dan sumber
daya tak terbarukan. Sumber daya terbarukan dapat diisi ulang oleh proses
alam secepat manusia menggunakannya. Contoh sinar matahari dan angin.
Sedangkan sumber daya tak terbarukan adalah sumber daya alam yang ada
dalam jumlah tetap dan tidak dapat digunakan terus-menerus. Contohnya
bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam.
Seiring dengan berjalannya waktu dan dengan masuknya Indonesia pada
era bonus demografi, maka penggunaan sumber daya alam akan terus
meningkat dan menyebabkan sumber daya alam tak terbarukan akan habis.
Untuk mengatasi masalah tersebut, para teknisi kimia dapat mengolah
sumber daya terbarukan sebagai alternatif pengganti sumber daya tak
terbarukan. Misalnya, mengolah sumber daya lain seperti biodiesel,
nitrogen cair, dan air secara cermat sebagai bahan bakar apabila minyak
bumi habis.
3. Membuka berbagai lapangan pekerjaan
Semakin bertambahnya penduduk usia produktif tentu berpengaruh
terhadap dunia kerja, mereka yang sudah masuk usia siap kerja tentu
membutuhkan pekerjaan untuk keberlangsungan hidup mereka.
Sayangnya, penyediaan lapangan pekerjaan oleh pemerintah tidak bisa
mengimbangi pertumbuhan penduduk terbukti dengan semakin banyaknya
angkatan kerja yang menjadi pegangguran. Pada kondisi seperti ini, para
teknisi kimia dapat ikut berperan dalam membantu pemerintah mengatasi
masalah tersebut yaitu dengan turut membuka lapangan pekerjaan. Teknisi
kimia dapat membuka perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang
industri. Dengan begitu, tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat banyak
di era bonus demografi tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi
Indonesia sehingga setara dengan negara-negara industri maju lainnya.

Masih banyak lagi peran mahasiswa teknik kimia dalam menghadapi bonus
demografi, berbagai peran tersebut harus dilakukan secara maksimal untuk
mencapai negara Indonesia yang sejahtera karena bukan tidak mungkin bonus
demografi yang seharusnya menjadi peluang bagi Indonesia untuk memiliki
sumber daya manusia yang handal berubah menjadi bencana demografi.

3
4
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/achmadhumaidy/5b60b02a5e1373561c0c46e6/revo
lusi-industri-4-0-untuk-produk-makanan-dan-minuman-dalam-negeri?page=all

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Industri_kimia

https://www.idntimes.com/news/indonesia/vanny-rahman/bonus-demografi-di-
indonesia-peluang-atau-tantangan-ims2019

https://www.contohsumberdayaalamterbarukandantakterbarukanHisham.id.mht

Anda mungkin juga menyukai