TOKOH MUDA
PENGGERAK INDUSTRI 4.0
1
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
2
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
Pendahuluan
Ekonomi global saat ini sedang berada pada puncak
perubahan besar sebagaimana munculnya Revolusi Industri
Pertama, Kedua, dan Ketiga. Indonesia hari ini memasuki
tahapan baru revolusi industri yang disebut Revolusi Industri 4.0.
Revolusi industri seperti mengalami puncak perkembangannya
dengan menciptakan berbagai teknologi digital yang semakin
memberikan dampak masif dalam kehidupan.
Perubahan yang yang terjadi saat ini sangat berpengaruh
dalam kehidupan jika dibandingkan dengan era revolusi industri
sebelumnya. Pada revolusi Industri 1.0, tumbuhnya mekanisasi
dan energi berbasis uap dan air menjadi penanda. Tenaga
manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Mesin
uap pada abad ke-18 merupakan salah satu pencapaian tertinggi.
Revolusi 1.0 memberi dampak pada peningkatan perekonomian
yang signifikan. Sepanjang dua abad setelah revolusi industri
berlangsung pendapatan perkapita beberapa negara di dunia
meningkat hingga enam kali lipat.
Perubahan Revolusi Industri 2.0 ditandai dengan mulai
berkembangnya energi listrik dan motor penggerak. Manufaktur
dan produksi secara masal terjadi diawal era tersebut. Pesawat
3
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
4
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
5
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
6
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
7
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
Dari sisi jumlah, data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2017
menunjukkan, jumlah anak muda di Indonesia mencapai 24,27
persen total penduduk. Itu berarti satu dari 4 empat orang di
Indonesia berusia antara 16 sampai 30 tahun. Sebagai generasi
penerus bangsa pemuda kiranya harus siap menuju perubahan
besar dalam menghadapi revolusi industri keempat 4.0.
Perubahan dan kemampuan baru ini diperlukan untuk
membangun sistem produksi yang lebih maju, kreatif, serta
inovatif.
Beberapa aspek yang harus dipersiapkan oleh generasi
milenial dalam mewujudkan Making Indonesia 4.0 dalam bidang
teknologi adalah mempelajari dasar, seperti bahasa programming,
algoritma, aliran sistem informasi dan user interface dan memiliki
suatu keunggulan yang tidak dikuasai oleh robot dan softskill
seperti inovasi, kreativitas, complex problem solving, kemampuan
adaptasi, rasa empati dan simpati, manajemen waktu dan
kolaborasi, dalam bidang Pendidikan, yaitu memahami cara
berinteraksi dan menerapkan pengetahuan yang beragam atau
multidisiplin ilmu, cara berkomunikasi yang baru,
mengembangkan pemikiran kritis dan pemecahan masalah yang
kompleks, imajinatif, kreatif, mudah beradaptasi, fleksibel dan
mengembangkan plastisitas otak, dalam bidang sosial budaya,
yaitu tetap mempertahankan dan mengenalkan budaya lokal
keluar negara Indonesia.
Maka, negara harus mengambil inisiatif mendorong semua
elemen masyarakat terkhusus generasi muda agar lebih peduli
pada era Industri 4.0. Dengan memberi pemahaman yang lebih
utuh dan mendalam, masyarakat dengan sendirinya akan
terdorong untuk bersiap menghadapi sekaligus merespon
perubahan-perubahan dimaksud. Suatu hal yang menjadi sumber
dasar juga adalah mendorong sektor pendidikan nasional --dari
pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi-- menyesuaikan
kurikulum pendidikan dengan tantangan dan kebutuhan pada
era sekarang ini. Kurikulum yang membuka akses bagi generasi
milenial mendapatkan ilmu dan pelatihan untuk menjadi pekerja
yang kompetitif dan produktif.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memegang
8
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
9
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
Pendahuluan
Saat ini dunia sedang menghadapi atau berada pada revolusi
industri 4.0. Berbagai aspek kehidupan mulai berubah akibat
dampak dari revolusi industri 4.0 termasuk perubahan pola pikir
dan gaya hidup manusia. Era Industri 4.0 akan terus
menghadirkan banyak perubahan yang tak bisa dibendung.
Karena itu, ada urgensinya jika negara berupaya maksimal dan
lebih gencar memberi pemahaman kepada semua elemen
masyarakat tentang hakikat era Industri 4.0 dengan segala
konsekuensi logisnya.
Langkah ini penting karena belum banyak yang berminat
memahami Industri 4.0. Masyarakat memang sudah melakoni
beberapa perubahan itu, tetapi kepedulian pada tantangan di era
digitalisasi dan otomasi sekarang ini pun terbilang minim.
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara
besar yang sedang berkembang, dengan berbagai potensi-potensi
yang dimilikinya. Sumber Daya Alam yang melimpah, dan
jumlah penduduk yang banyak menjadi modal utama bangsa
untuk bertransformasi menjadi negara maju.
10
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
11
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
12
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
13
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
14
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
15
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
16
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
17
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
18
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
19
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
A. Gopay
Gopay merupakan fitur terbaru dari aplikasi Gojek yang
berbasis mobile wallet atau dompet virtual yang digunakan untuk
menyimpan Gojek credit dan digunakan untuk membayar
transaksi dalam layanan produk-produk gojek (Muhammad Iqbal
Mubarok : 2017).
Pencetus Gopay merupakan anak muda yang bernama Aldi
Haryopratomo. Ia merupakan lulusan harvard university yang
pada tahun 2009 membangun startup RUMA atau Rekan Usaha
Mikro Anda untuk menjangkau pedagang kecil yang berjualan
pulsa listrik, telepon seluler, hingga layanan cicilan kredit.
Selanjutnya dia membangun perusahaan pinjaman untuk
desa – desa warga desa yang disebut dengan arisan mapan.
sehingga mencapai 2,5 juta anggota keluarga dan menambah
produk berupa tangungan bingkai sebagai tabungan biaya
pendidikan. Hingga pada 2016 Aldi bekerja sama dengan Nadiem
selaku pencetus Gojek sekaligus kerabat kuliah di harvard untuk
mengkolaborasikan Gojek dengan arisan mapan yang sekarang
berupa Gopay.1 Aldy terdaftar menjadi salah satu dari 10 top
fintech founder and in Indonesia.2
B. Modalku
Berdiri pada tahun 20163, platform peer to peer lending ini
berfokus pada pembiayaan UKM. Modalku mempertemukan
UKM dengan pemberi pembiayaan dengan pengajuan sebesar 50
Juta hingga 500 Juta.
CEO dan Founder modalku adalah Reynold Wijaya lulusan
Harvard. Dia melakukan riset pasar dan mencari konsep bisnis
modalku saat masih menjadi mahasiswa program master di
Harvard Business School. Perusahaan modalku petama kali
meluncur di Singapura dengan nama Funding Societies. Dia
memilih Singapura sebagai tempat meluncurkan fintech pertama
kali karena ingin melakukan tes pasar terlebih dahulu.
1
https://katadata.co.id/opini/2019/01/13/penetrasi-go-pay-harusnya-bisa-
lebih-cepat-daripada-alipay diakses pada 26 Agustus 2019 pukul 21.49
2
https://katadata.co.id/opini/2019/01/13/penetrasi-go-pay-harusnya-bisa-
lebih-cepat-daripada-alipay diakses pada 27 Agustus 2019 pukul 20.17
3
https://modalku.co.id/ diakses pada 27 Agustus 2019 pukul 20.20
20
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
21
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
6
Nofita wulansari, Et,.al, “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Melalui
Sinergi UMKM dan Good Governence Di Indonesia”, Snaper – Ebis, (2017).
7
Evy Nur Sugiarti, et,. Al, “Peran Fintech Dalam Meningkatkan Literasi
Keuangan Pada Usaha Mikro Kecil Menegah Di Malang”, E-JRA Vol. 08 No.
04 (2019).
8
Posmaria Sianturi, “Peran Ekonomi Digital Dalam Mendorong
Pertumbuhan Ekonomi Nasional”, Jurnal Inspirasi, Vol 8 No. 2 (2017)
22
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
9
Miswan Ansori, “Perkembangan dan Dampak Financial Technology
(Fintech) terhadap Industri Keuangan Syariah di Jawa tengah, Jurnal Studi
Keislaman Vol.5 No.1 (2019).
10
Egi arvian Firmansya. et.,al, “ Islamic Finacial Technology (Fintech) :
Its Challenges and Prospect”, Advance in sosial science, education and
Humanities research (ASSEHR), Volume 2016 (2018)
23
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
24
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
25
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
Pendahuluan
Pesatnya teknologi informasi dan digital memiliki peluang
dan tantangan. Pasalnya, kondisi ini akan berdampak luas dalam
berbagai sektor penting dalam kehidupan, baik ekonomi, sosial,
pendidikan, dan budaya.
Teknologi yang terus berkembang juga memunculkan apa
yang disebut dengan revolusi industri 4.0. Secara singkat,
pengertian industri 4.0 adalah tren di dunia industri yang
menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber.
Revolusi industri 4.0 juga membawa banyak perubahan
dalam dunia kerja. Penggunaan SDM semakin berkurang dan
digantikan dengan mesin atau robot. Hal ini tentunya memiliki
konsekuensi nyata dan mesti dihadapi. Artinya, revolusi industri
4.0 berdampak positif dan negatif dalam proses kehidupan.
Dengan adanya revolusi industri 4.0 banyak hal yang tak
terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba bermunculan berbagai inovasi
baru dan membuka lahan bisnis yang sangat besar. Munculnya
transportasi dengan sistem ride-sharing seperti Go-jek, Uber, dan
Grab merupakan gebrakan luar biasa abad ini. Kehadiran revolusi
industri 4.0 memang menghadirkan usaha baru, lapangan kerja
baru, dan profesi baru yang tak terpikirkan sebelumnya.
26
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
27
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
28
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
29
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
30
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
produktif.
Bonus demografi dapat diartikan sebagai suatu kondisi di
mana komposisi jumlah penduduk yang berusia produktif lebih
besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak
produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk yang
berada pada rentang umur 15-64 tahun. Salah satu diantara
mereka yakni kalangan generasi milenial.
Generasi milenial menjadi diskursus zaman ini. Pasalnya,
generasi milenial menjadi topik yang cukup hangat dikalangan
masyarakat, mulai dari segi pendidikan, teknologi maupun moral
dan budaya. Generasi milenial yakni sekelompok orang yang
lahir setelah Generasi X, yaitu orang yang lahir pada kisaran
tahun 1980-2000-an. Maka ini berarti generasi milenial adalah
para generasi muda yang berumur 17-37 pada tahun ini. Milenial
sendiri dianggap spesial karena generasi ini sangat berbeda
dengan generasi sebelumnya, apalagi dalam hal yang berkaitan
dengan teknologi.
Mereka adalah generasi yang mahir dan menguasai
teknologi. Di Indonesia sendiri dari jumlah 255 juta penduduk
yang telah tercatat, terdapat 81 juta merupakan generasi milenial
atau berusia 17-37 tahun. Hal ini berarti Indonesia memiliki
banyak kesempatan untuk membangun negaranya.
Generasi milenial sangat aktif di media sosial.
Kemampuannya di dunia teknologi dan sarana yang ada,
generasi milenial belum banyak yang sadar atas kesempatan dan
peluang di depan mereka. Generasi milenial cenderung lebih
tidak peduli terhadap keadaan sosial di sekitar mereka seperti
dunia politik ataupun perkembangan ekonomi Indonesia.
Kebanyakan dari generasi milenial hanya peduli untuk
membanggakan pola hidup kebebasan dan hedonisme. Memiliki
visi yang tidak realistis dan terlalu idealistis.
Teknologi juga membuat para generasi milenial
mengandalkan media sosial sebagai tempat mendapatkan
informasi. Saat ini, media sosial telah menjadi platform pelaporan
dan sumber berita utama bagi masyarakat. Kondisi ini
memungkinkan mereka untuk sering mengakses media sosial
dibandingkan dengan media yang lain.
31
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
32
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
33
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
34
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
Pendahuluan
Digitalisasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh
semua pihak, termasuk Indonesia yang merupakan pasar
potensial pada sektor tersebut. Pengembangan industri 4.0 yang
dilakukan oleh Jerman bertujuan untuk menjadikan negara ini
sebagai negara terdepan dalam bidang manufaktur1. Jerman sejak
tahun 2011 telah mendemonstrasikan apa itu yang dimaksud
industri 4.0 dalam acara Hanover Exhibition tahun 2011.2
Revolusi industri 4.0 yang dilakukan oleh Jerman
menunjukkan bahwa fenomena robotisasi dan komputerisasi
1
Lihat, Ar Rifan Ridwana, “Hubungan Industri 4.0 Terhadap
Perkembangan Teknologi Perumahan,” Dalam Prosiding Seminar Nasional
Desain Dan Arsitektur (SENADA), (Yogyakarta: UGM, 2019), Volume 2, 8 H.
545.
2
J. Lee, Industry 4.0 In Big Data Environment, (German: Harting
Magazine, 2013), H. 8-10. Kagermann H, Dkk., Recomendation For
Implementing The Strategic Initiative Industrie 4.0, Frankfurt/Main: Acatech,
2013.Crishtoph Jan Bartodziej, The Concept Industry 4.0: An Empirical
Analisys of Technologies and Aplications in Production Logistics, (Wiesbaden:
Springer Fachmedien Wiesbaden GmbH, 2017), h.33.
35
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
3
Ray Y. Zhong Dkk., “Intelligent Manufacturing In The Context Of
Industry 4.0: A Review,” Dalam Jurnal Engineering, (Amsterdam:
Elsevier,2017) Vol 3, No. 5, H. 616,
Https://Doi.Org/10.1016/J.ENG.2017.05.015. S. Erol, A. Jäger, P. Hold, K. Ott,
W. Sihn, Tangible Industry 4.0: A Scenario-Based Approach To Learning For
The Future Of Production, In 6th CLF - 6th CIRP Conference On Learning
Factories, (Procedia CIRP, 2016), 54, H. 13 – 18.
4
Asian Development Bank, Asian Development Bank Outlook Supplement,
(Manila: Asian Development Bank, 2019), H. 4.
5
Badan Pusat Statistik Indonesia, Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia
Februari 2019, Diunduh Dari Www.Bps.Go.Id Pada Senin 05 August 2019.
36
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
37
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
6
Tanja Victor YT, Pluralisme Agama Dan Problem Sosial, (Jakarta:
Pustaka Cidesindo, 1998), H. Xx.
7
Komaruddin Hidayat, Menafsirkan Kehendak Tuhan, (Bandung: Mizan,
2003), H. 89.
8
Lihat, Casram, “Membangun Sikap Toleransi Beragama Dalam
Masyarakat Plural”, Dalam WAWASAN: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial
Budaya, (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati), Volume 1 Nomor 2, Juli 2016,
H. 192.
9
Hoedi Prasetyo dan Wahyudi Sutopo, “Industri 4.0: Telaah Klasifikasi
Aspek Dan Arah Perkembangan Riset,” dalam Jurnal Teknik Industri 13, no. 1
(Semarang: UNDIP, 2018), Volume 13, nomor 01, h. 17.
10
Hikmahanto Juwana, Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional,
(Jakarta: Lentara Hati, 2002), H. 23.
38
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
11
Kartanegara Mulyadhi. “Islam Dan Multikulturalisme: Sebuah Cermin
Sejarah”. Dalam Baidhawy, Akiyuddin (Ed.), Reinvensi Islam Multikultura,
39
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
40
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
15
Pierre Bourdieu, The Forms Of Capital, Dalam Readings In Economic
Sociology, Ed. Oleh Nicole Woolsey Biggart, (Oxford, UK: Blackwell
Publishers Ltd, 2002), H. 51.
16
Andrew C. Inkpen Dan Eric W. K. Tsang Reviewed Work(S), “Social
Capital, Networks, And Knowledge Transfer,” Dalam The Academy Of
Management Review (Boston: Academy Of Management), Volume 30 Nomor 1
January 2005, H. 151.
17
Christian Waldstrøm Dan Gunnar Lind Haase Svendsen, "On The
Capitalization And Cultivation Of Social Capital: Towards A Neo-Capital
General Science?," Dalam The Journal Of Socio-Economics, (Amterdam:
ELSEVIER) Volume 37 Nomor 4 Agustus 2008, H.1496.
18
Lihat Rustanto B, “Penguatan Keluarga Miskin Melalui Penguatan
Modal Sosial” Dalam Jurnal Informasi, (Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta), Volume 12 Nomor 3 Tahun 2007. Kamarni, “Analisis Modal
Sosial Sebagai Salah Satu Upaya Dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi Kasus:
Rumah Tangga Miskin Di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang),” Dalam
Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, (Surabaya: Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Petra), Volume 3 Nomor 3 Tahun 2012. T Fujiwara Dan I
Kawachi, “A Prospective Study Of Individual-Level Social Capital And Major
Depression In The United States,” Dalam Journal Of Epidemiology &
Community Health, (London: BMJ Publishing Group), Volume 62 Nomor 7 Juli
2008, H. 627.
19
Iwang Gumilar, “Partisipasi Masyarakat Pesisir Dalam Pengelolaan
Ekosistem Hutan Mangrove Berkelanjutan Di Kabupaten Indramayu” Dalam
41
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
42
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
43
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
Pendahuluan
Pemuda merupakan akar utama dalam membangun
pertumbuhan emas negara di mana pemuda mempunyai peran
sentral yang sangat strategis dalam membangun bangsa dan
negara.
Untuk menuju Indonesia emas, pemuda harus dipersiapakan
untuk pembangunan bangsa secara utuh dengan literasi dan
perencanaan program untuk meningkatkan kapasitas bagi para
pemuda dengan tujuan agar masyarakat Indonesia bisa mencapai
tujuan negara.
Perjalanan sejarah kemerdekaan tidak terlepas dari peran
pemuda. Hal tersebut berlanjut di masa pembangunan hingga era
milenial. Contoh peran pemuda dalam hal teknologi tercermin
dari B.J Habibie yang sejak muda bisa mengangkat nama
Indonesia dalam kancah internasional.
Di jaman sekarang peran pemuda yang mengembangkan
industri 4.0 dalam dunia pendidikan salah satunya Adamas Belva
Syah Devara. Ia salah satu tokoh milenial Indonesia yang
44
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
45
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
46
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
47
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
yang efektif dan efisien bagi siswa dan membuat berbagai macam
inovasi sistem pengajaran yang membuat anak menjadi senang
dan gemar belajar.
Belva tidak hanya mendidik anak-anak melalui Ruang Guru,
tetapi juga menjadi teladan bagi anak muda lainnya untuk
menjawab permasalahan yang ada dengan memanfaatkan
teknologi. Salah satu pesan Belva bisa menjadi pelecut dan
motivasi kaum muda. “Kami percaya bahwa teknologi adalah kunci
untuk melampaui pencapaian pendidikan nasional selama ini dan
memastikan bahwa semua anak, tidak peduli domisili dan status
ekonominya, memiliki akses yang sama terhadap konten pendidikan
berkualitas tinggi. Kami sangat bangga dengan pencapaian tim Ruang
guru, dan terus bersemangat bahwa kami mungkin akan menjadi
katalisator utama dalam transformasi pendidikan di negara ini dengan
teknologi”.
Kata-kata ini pun yang menjadi penyemangat bagi kami
kaum muda untuk terus bisa mengoptimalisasikan potensi untuk
selalu mencetak prestasi dibidang apapun itu.
48
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
Pendahuluan
Potret pembangunan desa mengalami perubahan pasca
berlakunya Undang-Undang Desa yang memunculkan visi
komitmen baru terhadap desa. Pembangunan desa dalam konteks
kekinian menunjukan arah pada kemandirian masyarakat.
Pendapat dari Agusta (2014) memberi poin penting bahwa
kemandirian masyarakat dipandang sebagai suatu kondisi yang
terbentuk melalui perilaku kolektif masyarakat melakukan
perubahan sosial. Perubahan perilaku kolektif itu dapat didukung
melalui program intervensi masyarakat yang dikembangkan oleh
pihak luar (pemerintah) yang mensyaratkan adanya gerakan
partisipasi masyarakat. Selain itu dapat juga muncul atas dasar
inisiatif dan kreativitas masyarakat itu sendiri. Salah satunya
adalah peran pemuda dalam pembangunan desa.
Pemuda sebagai salah satu bagian dari masyarakat,
mempunyai peran yang sangat penting bagi kemajuan bangsa
dan negara. Pemuda menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2009 adalah Warga Negara Indonesia yang memasuki periode
penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai
30 tahun. Mereka tergolong dalam manusia yang produktif.
49
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
50
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
51
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
52
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
53
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
54
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
55
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
56
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
57
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
58
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
59
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
Pendahuluan
Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan dari pemerintah
Jerman sebagai salah satu inisiatif utama dan menyoroti revolusi
industri baru. Akibatnya, Industri 4.0 menunjukkan sistem yang
lebih produktif; perusahaan telah mencari adaptasi yang tepat
dari istilah ini. Istilah, Industri 4.0 terus berkembang dengan
berbagai konsep. Menurut Lasi, Fettke, Kemper, Feld & Hoffmann
(2014) konsep ini telah meluncurkan revolusi teknologi keempat,
yang didasarkan pada konsep dan teknologi yang mencakup
cyber-physical systems, Internet of things (IoT), dan Internet of services
(Ios). Melalui pengembangan dan integrasi individu terhadap
penggunaan cyber-physical systems, Internet of things (IoT), dan
Internet of services (Ios) telah menyebabkan munculnya perubahan
konsumen terkait Industri 4.0 (Dominici, Roblek, Abbate, Tani
(2016).
Prinsip dasar dari ilmu pemasaran adalah suatu produk atau
layanan yang ditawarkan kepada konsumen harus berdasarkan
suatu kebutuhan. Dengan adanya kebutuhan artinya produk atau
layanan yang ditawarkan telah memiliki pasar yang ada. Prinsip
ini terus mendukung dengan hadirnya Industri 4.0 khususnya di
Indonesia. Seluruh perusahaan atau organisasi di Indonesia harus
memahami bagaimana produk atau layanan konsumen dapat
dipasarkan tidak hanya melalui toko (store) tetapi juga bergerak
60
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
61
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
yang didasari Industri 4.0 atau era digital inilah yang disebut
peneliti sebagai Perilaku Konsumen 4.0.
Perilaku Konsumen 4.0 di Indonesia
Perilaku konsumen 4.0 di Indonesia mulai terlihat sejak tahun
2011. Munculnya perusahaan start-up berbasis smartphone di
Indonesia seperti Tokopedia, Bukalapak dan Go-Jek. Namun
fenomena yang menarik adalah Go-Jek, yang mampu merubah
perilaku konsumen. Pengguna ojek pangkalan saat ini telah
mengalami perubahaan perilaku, yaitu dengan penggunaan
aplikasi transportasi online seperti Go-Jek. Go-Jek didirikan pada
tahun 2010 dan saat ini telah menjadi startup decacorn (memiliki
nilai valuasi di atas 10 miliar dollar Amerika).
Salah satu tokoh Indonesia yang mampu meraih peluang di
era 4.0 yaitu Kevin Aluwi (29 tahun) yang merupakan Cofounder
& CFO Go-Jek. Selain Nadiem Makarim, Kevin Aluwi merupakan
pemuda Indonesia yang membanggakan. Kevin telah menjadi
daftar anak muda yang dinilai sebagai pemimpin muda yang
menjanjikan, wiraswastawan yang berbakat ataupun game changer
oleh Forbes (Forbes, 2016). Meskipun Kevin merupakan lulusan
pada bidang keuangan di University of Southern California, tetapi
Kevin lebih tertarik di bidang teknologi. Kevin sempat bekerja 1,5
tahun di Amerika Serikat dan pada tahun 2012, pulang ke
Indonesia bekerja di perusahaan inkubator startup, Merah Putih.
Setelah itu beliau bekerja di Zalora dan kemudian menjadi CFO di
Go-Jek. Kevin memiliki ketertarikan teknologi akibat bermain
game. Selain itu pola pikir kevin untuk terus berinovasi muncul
ketika sadar bahwa “perusahaan yang mengubah kehidupan kita
itu berbasis teknologi” (Rahman, 2016). Dengan penjelasan ini
maka dapat dikatakan bahwa perusahaan yang dapat sustainable
dan growth harus beradaptasi dengan perilaku konsumen 4.0.
Keputusan Kevin untuk pulang ke Indonesia merupakan
risiko dan tantangan yang besar bagi kevin. Namun Kevin
memiliki nilai yang perlu dimiliki oleh seluruh pemuda di
Indonesia yaitu nasionalisme. Kevin ingin mengabdikan diri di
tanah air, meskipun telah memiliki peluang karir di negara lain
(Mamnun, 2019). Sosok Kevin di Go-Jek telah membantu
pengembangan perusahaan hingga memiliki 4.000 pegawai dan
62
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
142 juta aplikasi Go-Jek per Maret 2019. Sebagai salah satu tokoh
muda penggerak Industri 4.0, Kevin telah mengajarkan kita agar
mau melek teknologi kepada para pemuda ataupun masyarakat
Indonesia. Bagaimana cara Kevin melakukannya ? Menurut
Chairul Tanjung (CEO CT Corp), inovasi dan kreativitas sebagai
kunci bagi dunia usaha dalam menghadapi revolusi industri 4.0
(Junida, 2019). Sebagai Chief Financial Officer (CFO) Go-Jek dan
kemudian menjadi chief information officer (CIO), Kevin telah
mengajarkan kita untuk memanfaatkan teknologi, data dan
pemahaman mengenai keinginan pasar. Kevin aktif dalam
memberikan wawasan kepada masyarakat, salah satunya ketika
menjadi pembicara di acara Selasa Startup. Pada acara tersebut
Kevin menceritakan pentingnya “Business Intelligence” dalam Go-
Jek. Go-Jek membentuk divisi business intelligence untuk
mengoptimalkan sistem pengelolaan data di lingkup internal Go-
Jek (Agustian, 2017). Hal ini dikarenakan Go-Jek merupakan
perusahaan startup on-demand.
Startup on-demand dapat diartikan sebagai perusahaan baru
yang didasarkan pada permintaan atau kebutuhan konsumen.
Pada tahun 2015, Kevin melihat kebutuhan untuk adanya analisis
data produktif dari keseluruhan operasi layanan yang diberikan
Go-Jek. Beberapa analisa yang dilakukan seperti analisa tren
mengenai kondisi pasar. Proses yang dilakukan Kevin di Business
Intelligence termasuk mengelola data, mengolah data,
mempresentasikan data hingga memperoleh insight. Proses
tersebut merupakan salah satu langkah pilar menuju Industri 4.0
yang dikenal dengan Big data. Big data secara umum dapat berarti
kumpulan data yang tidak dapat dirasakan, diperoleh, dikelola
dan diproses oleh information technology tradisional dan perangkat
lunak / perangkat keras dalam waktu yang dapat ditoleransi
(Chen, Mao dan Liu, 2014). Big data akan menjadi peluang dalam
pengembangan bisnis, dimana banyak perusahaan besar yang
menggunakan data untuk dijual atau disalahgunakan.
Fenomena penjualan database mulai terdengar ketika adanya
kebocoran data yang terjadi di Facebook, Pinjaman online berbasis
Fintech (financial technology). Lalu bagaimana dengan Go-Jek ? Go-
Jek memiliki berbagai data para penggunanya, termasuk e-mail,
63
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
64
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
Penutup
Perubahan perilaku pada era 4.0 atau disebut dengan
Perilaku Konsumen 4.0 telah terjadi di pasar Indonesia. Jika
dilihat berdasarkan cerita dari Kevin Aluwi yang mampu
memanfaatkan peluang seiring perkembangan teknologi, maka
akan muncul pemuda yang mampu membanggakan tidak hanya
di kancah lokal tetapi hingga mancanegara.
Banyak hal yang dapat dipelajari oleh Kevin seperti jiwa
nasionalis (nasionalisme) yang tinggi, keinginan untuk terus
berinovasi (innovation mindset). Perusahaan yang memiliki
innovation mindset dapat dilihat melalui interaksi para pekerja
berinteraksi satu sama lain. Dimana para pekerja memperlakukan
satu sama lainnya dengan rasa hormat (respect), kebanggaan
(admiration) dan kerja sama (cooperation). Mereka tersenyum,
tertawa dan mengekspresikan pertimbangan dan perhatian,
mendengarkan dan fokus pada manfaat yang diinginkan oleh
konsumen bukan pada keuntungan pribadi mereka sendiri
(Kuczmarksi, 1996). Namun yang perlu diteliti lebih lanjut adalah
perlu disadari bahwa sosok Kevin memiliki kemiripan dengan
William Tanuwijaya (pendiri Tokopedia). Kevin dan William
merupakan pemuda yang lahir menyukai teknologi karena game
khususnya di komputer. Seperti yang kita ketahui, Gamers
(pemain game) di Indonesia memiliki prestasi yang
membanggakan. Perlu diperhatikan bagaimana pola pikir para
pemain game seperti (Kevin dan William) ini untuk mengambil
peluang di Industri 4.0.
Hal ini sejalan dengan yang diharapkan oleh Airlangga
(Menteri Perindustrian), yang menyatakan bahwa peranan
wirausaha rintisan baru (startup) di sektor Industri kreatif akan
mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian
Indonesia. Pada tahun 2015, Kementrian Perindustrian telah
mendirikan Bali Creative Industry Center (BCIC) di Denpasar,
yang bertujuan untuk mengembangkan sektor industri fashion,
film, animasi dan video, serta application and game (Kemenperin,
2019). Jika dilihat dari dukungan berbagai pihak sebagai
inkubator usaha baru, maka sangat dibutuhkan tokoh lain yang
mau menggerakkan semangat dalam menghadapi perilaku
65
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
66
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
Business Intelligence.
Pada dasarnya setiap bidang ilmu akan mengalami tantangan
dan perubahaan. Dari segi pemasaran dan teknologi, perusahaan
perlu mempertimbangkan data yang dapat dikelola sehingga
menjadi suatu pengetahuan yang bermanfaat. Perusahaan perlu
mengidentifikasi keperluan konsumen (customer needs) sehingga
mampu menciptakan customer experience. Customer experience
merupakan perubahan yang terlihat dalam Perilaku Konsumen
4.0 di Indonesia. Seperti munculnya penggunaan alat pembayaran
online berbasis smartphone seperti Go-pay, Grab Pay (kemudian
tergantikan dengan adanya Ovo), Dana. Kondisi penggunaan alat
pembayaran secara tunai (cash) sedang menghadapi transisi
menuju cashless dengan menggunakan alat pembayaran online.
Go-pay, Ovo dan Dana saling berkompetisi meraih pangsa pasar
dan berupaya mengubah perilaku tradisional (membawa uang
tunai) menjadi perilaku konsumen 4.0 yaitu cashless.
Indonesia tidak hanya menghadapi Industri 4.0, tetapi juga
akan menghadapi fenomena Society 5.0 yang sudah
diperkenalkan pada Juni 2017 oleh Jepang. Society 5.0 tidak hanya
fokus pada perkembangan teknologi tetapi juga terkait dengan
kebijakan dan aturan. Istilah-istilah asing terus diperkenalkan
oleh berbagai negara. Namun apabila Indonesia menggunakan
ideologi dasar dalam berkehidupan yaitu Pancasila, maka tidak
ada perubahaan yang dapat menjadi ancaman. Perkembangan
teknologi dan fenomena sosial akan terus berkembang, tidak ada
tantangan yang tidak dapat dihadapi, namun adakah keinginan
untuk menghadapi perubahaan yang ada.
67
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
68
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
69
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
70
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
71
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
72
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
Kesimpulan
Di Indonesia dan khususnya untuk masyarakat Brebes yang
mempunyai angka terendah dalam pendidikan atau banyaknya
anak yang putus sekolah maka diperlukannya kesiapan yang
matang untuk dapat menghadapi tantangan era revolusi industri
4.0. Dengan meningkatkan kemampuan dan keterampilan
sumberdaya masyarakat Brebes melalui program-program yang
dapat dilakukan bersama untuk dapat membangun Indonesia
dan Kabupaten Brebes yang baik. Beberapa solusi yang dapat
dilakukan antara lain, 1). upaya pembuatan Taman Baca
Masyarakat yang tersebar di pelosok desa dengan segala program
literasinya 2) program anak asuh untuk mengurangi angka putus
sekolah sehingga dapat memotivasi bagi mereka yang tidak
bersekolah, dan dapat memberikan sebuah pemikiran bahwa
dengan pendidikan maka akan meningkatkan kesejahteraan dan
meningkatkan derajat manusia itu sendiri karena berilmu 3)
mendirikan yayasan pendidikan yang dapat dijangkau oleh
semua kalangan masyarakat sehingga mereka akan muncul
sebuah paradigma bahwa bersekolah untuk mengenyam
pendidikan itu murah 4) mengembangkan nilai-nilai karakter
masyarakat dengan mengembangkan karakter yang religius,
nasionalis, cerdas, tangguh, mandiri, jujur dan berintegritas serta
peduli antar sesama.
Tidak ada hasil yang sempurna apabila kita tidak dapat bisa
bekerjasama dengan baik, untuk memwujudkan semua itu kita
harus menanamkan rasa akan kecintaan terhadap tanah air dan
tanah kelahiran. Bekerjasama dengan seluruh elemen yang dapat
meningkatkan tarap kehidupan masyarakat untuk mampu
mengahadapi revolusi industri. Sehingga akan muncul tokoh
industri 4,0 atau penggerak dalam sebuah daerah tersebut yang
dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas mutu
masyarkakat yang baik. Ini sama halnya kita dapat meningkatkan
taraf hidup Indonesia yang baik.
73
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
Pendahuluan
Data mengenai tingkat literasi di Indonesia yang ditunjukkan
baik oleh lembaga luar negeri maupun dalam negeri seringkali
tidak menggembirakan. Data-data itu seolah memerintahkan kita
menelan kenyataan bahwa kondisi Indonesia memang seburuk
ini adanya.
Lihat saja data yang disajikan PISA yang mengungkapkan
bahwa dari keseluruhan negara yang disurvei untuk kemampuan
membaca, Indonesia berada di urutan bawah, peringkat 62 dari 70
negara yang disurvei. Aspek membaca memang menjadi salah
satu aspek dari tiga aspek yang dinilai oleh PISA selain aspek
kemampuan matematika dan sains. Nilai membaca Indonesia
tidak jauh berbeda dengan nilai aspek lain.
Rata-rata nilai negara-negara dunia yang disurvei untuk
membaca adalah 493. Sementara nilai Indonesia jauh di bawah itu
yang hanya mendapatkan 397. Nilai yang diperoleh Indonesia
bahkan hampir 100 poin lebih bawah dari rata-rata dunia. Nilai
Indonesia satu poin lebih rendah dibandingkan Peru. PISA
membuka nilai itu setelah melakukan survei kepada siswa SMA
usia 15 tahun pada tahun 2015.
74
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
75
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
76
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
77
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
78
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
79
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
itu tidak ada. Dalam kata lain, bukunya memang tidak terjangkau
dan tidak tersentuh.
Nirwan kerap kali mendapati buku-buku yang dibawanya ke
pelosok negeri disambut dengan luar biasa. Anak-anak dan orang
tua berkumpul membaca buku di sana. Para relawan pustaka
bergerak juga seringkali ditunggu kedatangannya meskipun
buku-buku yang mereka bawa merupakan buku-buku jadul dan
bekas. Buku yang kadang tidak ternilai di satu wilayah yang
aksesnya sangat mudah seperti di Jakarta, menjadi begitu berarti
di wilayah yang membutuhkan seperti Papua, Papua Barat,
maupun Nusa Tenggara Timur. Relawan juga menjadi teman
yang begitu akrab bagi anak-anak di sana.
Dengan Simpul Pustaka yang semakin meluas, Nirwan ingin
pemerintah desa menggunakan sebagian dana desa untuk
membeli buku-buku berkualitas. Buku itu nantinya diletakkan di
dalam perpustakaan desa. Penggunaan desa harus dialokasikan
selain pembangunan infrastruktur, juga sumberdaya manusia
desa setempat. Salah satunya adalah pembangunan desa tersebut.
Pustaka bergerak ingin menghadirkan bacaan bermutu di
tingkat SD. Tujuan lainnya adalah membuat jaringan masyarakat
madani yang secara sukarela bekerjasama membangun kekuatan
dan kemandirian masyarakat lokal dalam menyabarkan bacaan
bermutu serta membangun budaya ilmiah. Hal ini menjadi
penting karena di Indonesia masalah yang paling menonjol
adalah akses yang disebabkan oleh sarana perhubungan yang
kurang berkembang atau kondisi yang berpulau-pulau.
Nirwan melihat dalam sepuluh tahun ke depan, musuh
masyarakat Indonesia bukan lagi bangsa China, bangsa Amerika,
atau Eropa yang saat ini sudah maju. Lawan terberat nantinya
adalah robot-robot yang di dalamnya sudah tertanam kecerdasan
buatan, sehingga kualifikasi robot-robot tersebut sudah melebihi
manusia. Untuk melawan zaman robot itu, maka yang paling
penting adalah memiliki pengetahuan dan pemahan yang
memadai. Salah satu sumber pemahaman yang utuh itu berasal
dari buku dan tentu saja sistem perpustakaan yang bagus. Apa
yang dilakukan Nirwan ini menurutnya adalah alternatif untuk
mengelola perpustakaan. Bahwa perpustakaan tidak harus tutup
80
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
81
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
82
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
83
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
Pendahuluan
Dewasa ini, penyerapan tenaga kerja mengalami
perkembangan melalui kegiatan ekonomi terutama sektor
transportasi dalam bentuk transportasi online. Kehadiran
transportasi online tidak terlepas dari laju globalisasi. Layanan
yang ditawarkan adalah sebuah konsep baru melalui kolaborasi
aspek teknologi dan aspek jasa (transportasi). Tawaran ini
memberikan kemudahan masyarakat untuk mengakses fasilitas,
baik jasa maupun barang. Selain itu, adanya kejelasan tarif/biaya
atas dasar kesepakatan kedua pihak (penyedia dan penumpang),
luasnya jaringan untuk mendapatkan penumpang dan
sebagainya.
Di sisi lain, terjadi gesekan luar biasa dari pihak transportasi
konvensional. Pasalnya, masyarakat (pengguna jasa) mulai
membandingkan tawaran fasilitas di antara keduanya baik hal
biaya tarif maupun kemudahan akses. Penolakan ini menciptakan
tindakan radikal terhadap transportasi online, seperti aksi mogok
akbar transportasi konvensional, penghentian paksa terhadap
transportasi online yang sedang beroperasi, memonopoli area
84
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
1
Dewi Imasari, ”Polemik Taksi Online Vs Konvensional, Menhub: Perlu
Kesetaraan”, dalam https://news.detik.com/berita/d-3445677/polemik-taksi-
online-vs-konvensional-menhub-perlu-kesetaraan ,diakses pada 1 Oktober 2017.
2
UUD 1945 Pasal 27 Tentang Hak-hak Ekonomi. Versi PDF.
3
Ahmad Hatta, Tafsir Qur,an Perkata: Dilengkapi Dengan Asbabun Nuzul
& Terjemah (Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2009), 477.
85
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
Pembahasan
1. Transportasi Online dan Konvensional
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia transportasi
diartikan sebagai pengangkutan barang oleh berbagai jenis
kedaraan sesuai dengan kemajuan teknologi; perihal (seluk-
beluk) transpor; pemindahan bahan lepas hasil pelapukan dan
erosi oleh air, angin dan es.4 Mengacu pada definisi pertama
terkait kemajuan teknologi, transportasi dikalsifikasikan menjadi
dua jenis yaitu transportasi online dan konvensional. Kehadiran
transportasi online merupakan dampak dari arus tanpa batas
(globalisasi). Konsep yang ditawarkan oleh transportasi online
adalah layanan yang mengelaborasi aspek teknologi dengan
aspek jasa transportasi. Beberapa contoh dari transportasi online
adalah Uber, Go-Jek, Grab dan sebagainya. Aplikasi tersebut
menjembatani pihak penyedia jasa transportasi dengan calon
penumpang. Diharapkan adanya tawaran konsep tersebut
memudahkan berbagai pihak. Tawaran lainnya adalah
transparansi biaya jelas, layanan keramahan terjaga dan
keselamatan selama berkendara/beroperasi.
Sedangkan transportasi konvensional adalah salah satu jenis
transportasi yang masih menjaga cara-cara lama untuk
mendapatkan target. Seperti ojek yang menunggu penumpang di
pangkalan, bis di terminal dan sebagainya. Menikmati
transportasi konvensional identik dengan tawar-menawar
tarif/biaya antara penumpang dan penyedian transportasi
konvensional, kurangnya keramahan terhadap penumpang dan
sebagainya.
2. Ketenagakerjaan Dalam Tinjauan UU
Ketenagakerjaan berasal dari kata dasar yaitu “tenaga kerja”
yang diartikan sebagai orang yang bekerja atau mengerjakan
sesuatu; pekerja;pegawai; dan sebagainya.5 Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang
4
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Transportasi”, dalam
https://kbbi.web.id/transportasi , diakses pada 2 Oktober 2017.
5
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Ketenagakaerjaan”, dalam
https://kbbi.we.id/tenaga%20kerja , diakses pada 2 Oktober 2017.
86
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
6
Ibid.
7
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagkaerjaan, Versi
PDF, dalam www.hukumonline.com , diakses pada 1 Oktober 2017.
8
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 4 Tentang Landasan, Asas
dan Tujuan dalam Ketenagkaerjaan, Versi PDF, dalam www.hukumonline.com
, diakses pada 1 Oktober 2017.
9
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 9-11 Tentang Pelatihan
Kerja , Versi PDF, dalam www.hukumonline.com , diakses pada 1 Oktober
2017.
87
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
10
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 77 Tentang Waktu Kerja,
Versi PDF, dalam www.hukumonline.com , diakses pada 1 Oktober 2017.
11
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 86 Tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja, Versi PDF, dalam www.hukumonline.com , diakses pada
1 Oktober 2017.
12
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 88 Tentang Pengupahan,
Versi PDF, dalam www.hukumonline.com , diakses pada 1 Oktober 2017.
13
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 99 Tentang Kesejahteraan,
Versi PDF, dalam www.hukumonline.com , diakses pada 1 Oktober 2017.
14
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 68-75 Tentang Anak,
Versi PDF, dalam www.hukumonline.com , diakses pada 1 Oktober 2017.
15
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 76 Tentang Perempuan,
Versi PDF, dalam www.hukumonline.com , diakses pada 1 Oktober 2017.
88
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
16
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 Tentang
Pengesahan International Convenant On Economic, Social And Cultural Rights
(Konvenan Internasional Tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya). Versi
PDF, dalam https://www.komnasham.go.id/files/1475231620-uu-no-11-tahun-
2005-tentang-pengesahan-$PXTXO.pdf , diakses pada 29 September 2017.
17
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 Tentang
Pengesahan International Convenant On Economic, Social And Cultural Rights
(Konvenan Internasional Tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya). Versi
PDF, dalam https://www.komnasham.go.id/files/1475231620-uu-no-11-tahun-
2005-tentang-pengesahan-$PXTXO.pdf , diakses pada 29 September 2017.
18
Ibid.
89
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
هللا الذي سخرلكم البحر لتجري الفلك فيه بامره ولتبتغوا من فضله
) وسخرلكم ما فى السموات وما فى االرض12( ولعلكم تشكرون
)13( ان فى ذلك اليت لقوم يتفكرون.جميعا منه
Artinya: 12. Allah-lah yang menundukkan laut untuk mu agar kapal-
kapal dapat berlayar di atasnya dengan perintah-Nya, dan agar kamu
dapat mencari sebagian karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur. 13.
Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)
bagi orang-orang yang berpikir.19
Merujuk pada ayat di atas Allah menyampaikan bahwa
setiap individu mendapatkan kenikmatan atas kebesaran-Nya
akan tetapi melalui sebuah usaha/bekerja terlebih dahulu.20
Menurut Ahmad Hatta لتبتغواmemiliki makna “mencari”, dalam
konteks ini mengandung makna yang senada dengan “bekerja”.21
Anjuran bekerja merupakan esensi pendukung untuk
mempertahankan kelayakan hidup. Sebagaimana haikiat
penciptaan manusia adalah untuk ibadah kepada Allah, yang
mana ibadah tersebut dapat dimaknai dengan “bekerja”. Spirit itu
diperoleh melalui surat Saba’ ayat 13, berikut:
19
Ahmad Hatta, Tafsir Qur,an Perkata ..., 499.
20
Sri Herianingrum dan Tika Widiastuti, “Ketenagakerjaan”, dalam
Dewan Pengurus Nasional FORDEBI & ADESY, Ekonomi dan Bisnis Islam:
Seri Konsep dan Aplikasi Ekonomi dan Bisnis Islam (Jakarta: RajaGrafindo,
2016), 226-227.
21
Ahmad Hatta, Tafsir Qur,an Perkata ..., 499.
90
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
22
Ahmad Hatta, Tafsir Qur,an Perkata ..., 429.
23
Dewan Pengawas Syariah OJK, Kumpulan Khotbah Bisnis dan
Keuangan Syariah (Surabaya: Otoritas Jasa Keuangan, 2015), 326.
24
Ahmad Hatta, Tafsir Qur,an Perkata ..., 559.
91
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
92
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
25
Muhammad Amin dan Richard Kumaradjana, “Strategi Change
Management Untuk Mempercepat Implementasi Penggunaan Aplikasi
Perangkat Lunak Berbasis Open Source: Studi Kasus Kementrian Negara Riset
dan Teknologi”, dalam Journal of Business Strategy and Execution Vol. 1 No. 2
(Juni, 2009), 370.
26
Faisal Afif, “Alternatif Model Manajemen Perubahan (bagian 2)”, dalam
http://sbm.binus.ac.id/2013/09/02/alternatif-model-manajemen-perubahan-
bagian-2/ , diakses pada 2 Oktober 2017.
27
Muhammad Amin dan Richard Kumaradjana, “Strategi Change
Management ..., 371
93
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
28
Hilman Nugraha et al., “Perubahan Sosial dalam Perkembangan
Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembng”, dalam Jurnal Sosietas Vol. 5
No. 1 (2015).
29
Muhammad Amin dan Richard Kumaradjana, “Strategi Change
Management ..., 370.
94
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
95
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
96
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0
97