Anda di halaman 1dari 97

TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.

TOKOH MUDA
PENGGERAK INDUSTRI 4.0


 1
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

2 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

PERAN GENERASI MILENIAL


DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI INDONESIA

Pendahuluan
Ekonomi global saat ini sedang berada pada puncak
perubahan besar sebagaimana munculnya Revolusi Industri
Pertama, Kedua, dan Ketiga. Indonesia hari ini memasuki
tahapan baru revolusi industri yang disebut Revolusi Industri 4.0.
Revolusi industri seperti mengalami puncak perkembangannya
dengan menciptakan berbagai teknologi digital yang semakin
memberikan dampak masif dalam kehidupan.
Perubahan yang yang terjadi saat ini sangat berpengaruh
dalam kehidupan jika dibandingkan dengan era revolusi industri
sebelumnya. Pada revolusi Industri 1.0, tumbuhnya mekanisasi
dan energi berbasis uap dan air menjadi penanda. Tenaga
manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Mesin
uap pada abad ke-18 merupakan salah satu pencapaian tertinggi.
Revolusi 1.0 memberi dampak pada peningkatan perekonomian
yang signifikan. Sepanjang dua abad setelah revolusi industri
berlangsung pendapatan perkapita beberapa negara di dunia
meningkat hingga enam kali lipat.
Perubahan Revolusi Industri 2.0 ditandai dengan mulai
berkembangnya energi listrik dan motor penggerak. Manufaktur
dan produksi secara masal terjadi diawal era tersebut. Pesawat

 3
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

telepon, mobil, dan pesawat terbang menjadi contoh dari


pencapaian tertinggi. Revolusi Industri 3.0, ditandai dengan
tumbuhnya industri berbasis elektronika, teknologi informasi,
serta otomatisasi.
Revolusi Industri merupakan perubahan besar-besaran di
bidang industri yang berdampak luas pada kondisi sosial,
budaya, dan ekonomi. Saat ini, dunia telah memasuki era revolusi
industri 4.0, berbagai teknologi yang menjadi tanda dimulainya
revolusi industri 4.0 sudah mulai diterapkan di berbagai bidang.
Revolusi Industri 4.0 sudah mulai terjadi pada awal tahun
2011, yang ditandai meningkatnya konektivitas, interaksi, dan
batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya yang
semakin konvergen melalui teknologi informasi dan komunikasi.
Awal Revolusi Industri 4.0 juga ditandai dengan berkembangnya
IOT (Internet of/for Things) yang begitu cepat. Banyak hal yang
tidak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul dan menjadi
inovasi baru, serta membuka potensi bisnis yang sangat besar.
Seperti munculnya transportasi dengan sistem ride-sharing seperti
Go-jek, Uber, dan Grab, dan sebagainya.
Kehadiran revolusi industri 4.0 memang menghadirkan
usaha baru, lapangan kerja baru, profesi baru yang tidak
terpikirkan sebelumnya. Era Industri 4.0 ini akan terus
menghadirkan lebih banyak lagi perubahan yang tak bisa
dibendung.
Revolusi teknologi yang secara fundamental ini telah
mengubah cara hidup, bekerja, dan berhubungan satu sama lain.
Dalam skala, ruang lingkup, dan kompleksitasnya, transformasi
yang sedang terjadi berbeda dengan apa yang telah dialami
manusia sebelumnya. Bahkan belum diketahui secara pasti apa
yang akan terjadi di masa mendatang. Tetapi ada satu hal yang
harus dilakukan adalah dunia harus merespon terhadap
perubahan tersebut secara terintegrasi dan komprehensif.
Melibatkan seluruh pemangku kepentingan politik global, mulai
dari sektor publik dan swasta, akademisi, dan masyarakat sipil.
Tantangan Generasi Milenial
Sumber daya manusia Indonesia, generasi milenial tidak
luput dari perubahan yang dibawa revolusi industri 4.0. Generasi

4 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

milenial atau juga dikenal dengan Generasi Y adalah kelompok


demografi setelah Generasi X (Gen-X). Para ahli dan peneliti pada
umumnya menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran
kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-
an sebagai akhir kelahiran. Generasi yang lahir pada medio 1980-
1999 ini harus bersiap dengan kondisi tersebut karena masa
depan industri berada di tangan mereka. Tidak hanya pintar dan
menguasai teori, pemuda harus memiliki kemampuan belajar
(learning ability) yang tinggi untuk mengikuti perubahan yang
terjadi.
Pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM)
menjadi salah satu langkah pemerintah untuk memasuki era
industri 4.0. Pemerintah Indonesia menilai generasi milenial
berperan penting dalam mengembangkan ekonomi digital.
Pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi
salah satu langkah pemerintah untuk memasuki era industri 4.0.
Hal ini dapat dilihat dari beberapa upaya yang dilakukan
diantaranya program - program yang berkaitan dengan ekonomi
kreatif dan ekosistem digital di Indonesia.
Menurut data Bappenas (2017) penduduk Indonesia akan
mencapai kondisi 'bonus' demografi pada tahun 2030 hingga 2040
mendatang, dimana diperkirakan jumlah penduduk lansia atau
60 tahun keatas hanya mencapai 19,85%, selebihnya adalah
penduduk pada usia muda dan produktif. Bonus demografi yang
akan menjadikan Indonesia mampu bertransformasi menjadi
sebuah negara yang maju namun juga menyimpan berbagai
ancaman. Diantara ancaman yang akan terjadi adalah negara
Indonesia hanya akan menjadi pasar (konsumen) ekspansi dari
industri pada tingkat global karena ketidakmampuan kita dalam
bersaing dan berinovasi. Masalah ini menjadi pekerjaan rumah
kita bersama, tidak hanya dibebankan kepada pemerintah,
namun seluruh stakeholders yang peduli dengan bangsa dan
negara kita.
Pemuda Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton
dalam persaingan global, terutama pada bidang ekonomi. Negara
- negara maju mendorong pemudanya untuk menciptakan
komoditas - komoditas baru untuk memperkuat perekonomian

 5
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

negara, seperti halnya di Korea Selatan yang sukses


mempopulerkan musik K-Pop hingga drama Korea yang saat ini
sangat digemari pemuda di tanah air.
Tantangan yang akan dihadapi Indonesia tidak hanya pada
persaingan dan ekspansi ekonomi global, namun juga pada
fenomena revolusi industri 4.0. Jika hal ini tidak diberikan
perhatian yang serius dan lebih, maka bonus demografi yang
akan dimiliki bangsa Indonesia menjadi tidak berarti bahkan
menjadi sumber masalah baru bagi Indonesia. Revolusi indutri 4.0
akan berpotensi besar mengubah perilaku kehidupan manusia,
dimana dampaknya sedikit demi sedikit sudah terlihat di era saat
ini. Perubahan perilaku kehidupan tersebut akan mengubah
seluruh aspek kehidupan sosial dan ekonomi kita, diantaranya
berdampak pada perubahan lapangan pekerjaan, yang mana saat
ini masih bersifat konvensional sudah mulai menuju penggunaan
teknologi digital.
Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia telah
menggagas Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah roadmap (peta
jalan) yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah
strategi dalam memasuki era industri 4.0 Untuk mencapai sasaran
tersebut, langkah kolaboratif perlu melibatkan beberapa
pemangku kepentingan, mulai dari institusi pemerintahan,
asosiasi dan pelaku industri, hingga unsur akademisi.
Adapun kelima sektor prioritas yang tercantum dalam
roadmap Making Indonesia 4.0 yaitu revolusi pada industri
makanan dan minuman, industri otomotif, industri elektronik,
industri kimia, serta industri tekstil. Melalui komitmen dan
partisipasi aktif dari pemerintah, swasta dan publik melalui
kemitraan yang tepat sasaran, maka revolusi industri 4.0 akan
membawa manfaat bagi bangsa dan Negara.
Berdasarkan Global Competitiveness Report 2017, posisi daya
saing Indonesia berada di peringkat ke-36 dari 100 negara. Posisi
ini naik sebesar 5 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya,
namun perlu terus dilakukan perubahan secara sistematis dan
strategi yang jelas untuk berkompetisi. Yang mana saat ini semua
negara masih terus mempelajari implementasi sistem Industri 4.0,

6 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

sehingga dengan penyiapan peta jalannya, Indonesia berpeluang


unggul di Asia. Saat ini banyak negara di dunia, baik yang maju
maupun berkembang, telah menyerap pergerakan revolusi
industri 4.0 ini menjadi Agenda Nasional Negara dalam rangka
merevolusi strategi industrinya agar semakin berdaya saing
global.
Dalam aspirasi besar Making Indonesia 4.0 yang telah
ditetapkan oleh pemerintah menjadi sebuah agenda nasional
tersebut juga berpotensi menjadikan Indonesia masuk dalam
jajaran 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia
pada tahun 2030. Melalui revolusi industri 4.0, peningkatan
terhadap PDB ril bisa tumbuh 1-2 persen, penambahan hingga 10
juta lapangan kerja, dan kontribusi manufaktur terhadap PDB
sebesar 25 persen sampai tahun 2030.
Implementasi Revolusi Industri 4.0 tidak hanya memiliki
potensi yang besar dalam mengubah aspek industri, bahkan juga
mampu mengubah berbagai aspek dalam kehidupan manusia.
Indonesia memiliki pasar dalam negeri yang kuat, dan memiliki
banyak talenta di berbagai perguruan tinggi yang ada, sehingga
tersedianya pool of talent yang siap berdaya saing. Maka dari itu
langkah dasar yang sudah diawali oleh Indonesia, yakni dengan
meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui sebuah
program program link and match antara pendidikaan dengan
industri. Upaya ini dilaksanakan secara sinergi antara
Kemenperin dengan kementerian dan lembaga terkait seperti
Bappenas, Kementerian BUMN, Kementerian Ketenagakerjaan,
Kemeneterian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Dampak dari Revolusi Industri 4.0 nantinya diprediksi akan
menghilangkan beberapa jenis pekerjaan karena digantikan
sistem komputerisasi atau digital. Berdasarkan studi yang
dilakukan oleh McKinsey Global Institute pada 46 negara di
seluruh dunia, ditemukan bahwa lebih dari 800 juta pekerjaan
akan tergantikan oleh adanya automasi. Hal ini menjadi
tantangan dari para generasi muda dan lembaga pendidikan ke
depannya. Karena itulah dari sistem pendidikan juga harus
mampu menyesuaikan dengan kondisi ini.

 7
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Dari sisi jumlah, data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2017
menunjukkan, jumlah anak muda di Indonesia mencapai 24,27
persen total penduduk. Itu berarti satu dari 4 empat orang di
Indonesia berusia antara 16 sampai 30 tahun. Sebagai generasi
penerus bangsa pemuda kiranya harus siap menuju perubahan
besar dalam menghadapi revolusi industri keempat 4.0.
Perubahan dan kemampuan baru ini diperlukan untuk
membangun sistem produksi yang lebih maju, kreatif, serta
inovatif.
Beberapa aspek yang harus dipersiapkan oleh generasi
milenial dalam mewujudkan Making Indonesia 4.0 dalam bidang
teknologi adalah mempelajari dasar, seperti bahasa programming,
algoritma, aliran sistem informasi dan user interface dan memiliki
suatu keunggulan yang tidak dikuasai oleh robot dan softskill
seperti inovasi, kreativitas, complex problem solving, kemampuan
adaptasi, rasa empati dan simpati, manajemen waktu dan
kolaborasi, dalam bidang Pendidikan, yaitu memahami cara
berinteraksi dan menerapkan pengetahuan yang beragam atau
multidisiplin ilmu, cara berkomunikasi yang baru,
mengembangkan pemikiran kritis dan pemecahan masalah yang
kompleks, imajinatif, kreatif, mudah beradaptasi, fleksibel dan
mengembangkan plastisitas otak, dalam bidang sosial budaya,
yaitu tetap mempertahankan dan mengenalkan budaya lokal
keluar negara Indonesia.
Maka, negara harus mengambil inisiatif mendorong semua
elemen masyarakat terkhusus generasi muda agar lebih peduli
pada era Industri 4.0. Dengan memberi pemahaman yang lebih
utuh dan mendalam, masyarakat dengan sendirinya akan
terdorong untuk bersiap menghadapi sekaligus merespon
perubahan-perubahan dimaksud. Suatu hal yang menjadi sumber
dasar juga adalah mendorong sektor pendidikan nasional --dari
pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi-- menyesuaikan
kurikulum pendidikan dengan tantangan dan kebutuhan pada
era sekarang ini. Kurikulum yang membuka akses bagi generasi
milenial mendapatkan ilmu dan pelatihan untuk menjadi pekerja
yang kompetitif dan produktif.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memegang

8 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

peranan penting bagi masa depan bangsa. Sekarang segalanya


telah berubah, pengetahuan dan teknologi telah menghadirkan
nafas baru bagi umat manusia untuk mengatasi berbagai masalah.
Masa depan dunia bukan lagi berada di ruang fisik tapi ruang
digital, dan yang menguasai dunia digital adalah generasi
milenial. Maka tidak ada pilihan lain selain agar bekerja keras,
bekerja cerdas, dan selalu meningkatkan kualitas melalui adopsi
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada era ekonomi digital ini jumlah pengguna internet di
Indonesia yang telah melampaui 140 juta penduduk merupakan
peluang tumbuhnya pasar startup di Indonesia. Mayoritas dari
jumlah tersebut adalah generasi milenial, generasi tersebut
merupakan penerus yang diharapkan memunculkan banyak
inovasi sebagai pendorong perekonomian Indonesia.
Bonus demografi di Indonesia diprediksi akan terjadi pada
2030-2040 dimana jumlah usia produktif akan mencapai grafik
tertinggi yaitu sebesar 64% dari total jumlah penduduk Indonesia
(Badan Pusat Statistik). Sebagian besar penduduk Indonesia akan
didominasi oleh kaum milenial sehingga hal ini menjadi
tantangan bagi Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan
lapangan pekerjaan bagi 64% penduduk usia produktif.
Revolusi industri 4.0 dengan efek disrupsinya tidak hanya
menjadi peluang bagi para pelaku ekonomi kreatif, tapi
memberikan tantangan baru bagi Indonesia berupa banyaknya
lapangan pekerjaan yang harus digantikan oleh mesin dan robot
digital. Revolusi Industri 4.0 juga menuntut generasi milenial
untuk selalu bekerja aktif, kreatif dan inovatif yang mana dapat
dicapai melalui revolusi mental. Oleh karena itu perlunya sebuah
solusi dari generasi milenial sebagai pelaku utama di revolusi
industri 4.0 untuk menjadi pemegang kunci aktivitas ekonomi
Indonesia dalam memanfaatkan bonus demografi dan kemajuan
teknologi.

 9
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

PERAN PEMUDA DALAM PUSARAN


BONUS DEMOGRAFI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI

Pendahuluan
Saat ini dunia sedang menghadapi atau berada pada revolusi
industri 4.0. Berbagai aspek kehidupan mulai berubah akibat
dampak dari revolusi industri 4.0 termasuk perubahan pola pikir
dan gaya hidup manusia. Era Industri 4.0 akan terus
menghadirkan banyak perubahan yang tak bisa dibendung.
Karena itu, ada urgensinya jika negara berupaya maksimal dan
lebih gencar memberi pemahaman kepada semua elemen
masyarakat tentang hakikat era Industri 4.0 dengan segala
konsekuensi logisnya.
Langkah ini penting karena belum banyak yang berminat
memahami Industri 4.0. Masyarakat memang sudah melakoni
beberapa perubahan itu, tetapi kepedulian pada tantangan di era
digitalisasi dan otomasi sekarang ini pun terbilang minim.
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara
besar yang sedang berkembang, dengan berbagai potensi-potensi
yang dimilikinya. Sumber Daya Alam yang melimpah, dan
jumlah penduduk yang banyak menjadi modal utama bangsa
untuk bertransformasi menjadi negara maju.

10 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Di sisi lain, Menurut Bappenas (2018) penduduk Indonesia


akan mencapai kondisi bonus demografi pada tahun 2030
mendatang, di mana diperkirakan jumlah penduduk lansia atau
60 tahun keatas hanya mencapai 19,85%, selebihnya adalah
penduduk pada usia muda dan produktif.
Hal itu menjadi pertanyaan mendasar yang harus dijawab
oleh setiap pemuda saat ini. Bagaimana strategi pemuda mampu
survive dengan memanfaatkan bonus demografi Indonesia di era
revolusi industri 4.0 ?
Dampak Revolusi Industri Terhadap Generasi Muda
Indonesia hingga saat ini kita telah melalui 3 (tiga) revolusi
industri. Revolusi industri pertama ditandai oleh penggunaan
mesin uap untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan,
revolusi industri kedua ditandai dengan perkembangan energi
listrik dan motor penggerak.perkembangan energi listrik
digunakan untuk memaksimalkan produksi secara masal dan
revolusi industri ketiga ditandai dengan penggunaan teknologi
otomasi dalam kegiatan industri.
Sejak tahun 2011, kita telah memasuki revolusi industri
generasi keempat, yang secara luas dikenal dengan istilah
revolusi industri 4.0. Secara global, revolusi industri keempat
(industry 4.0) yang ditandai dengan meningkatnya konektivitas,
interaksi, dan semakin konvergensinya batas antara manusia,
mesin, dan sumber daya lainya melalui teknologi informasi dan
komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya tidak hanya dalam proses
produksi, melainkan juga seluruh rantai nilai guna mencapai
efesiensi yang setinggi-tingginya, sehingga melahirkan model
bisnis yang baru dan berbasis digital.
Tidak dapat dipungkiri jika revolusi industry 4.0 membuka
peluang yang luas bagi siapapun untuk maju. Informasi yang
sangat melimpah menyediakan manfaat yang besar untuk
pengembangan ilmu pengetahuan maupun perekonomian.
Masyarakat di era revolusi industry 4.0 memiliki ketergantungan
yang sangat besar pada teknologi informasi.
Hal memunculkan sebuah peluang baru di era industry 4.0.
Salah satu diantaranya adalah peluang berbisnis era digital. Daya
jangkau teknologi informasi tidak hanya berskala lokal tetapi

 11
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

hingga skala global. Melalui internet, akses informasi dapat


dijangkau hingga ke berbagai penjuru dunia. Peluang lain
diantaranya adalah saat setiap orang memiliki akses yang tinggi
untuk terlibat aktif untuk memberikan dan membagikan opini
kepada pihak lain melalui media sosial online. Situasi ini
membuka peluang bagi masyarakat untuk membentuk opini
positif tentang berbagai hal kepada pihak lain. Seperti diantarnya
adalah teknologi media sosial dapat dimanfaatkan untuk
membentuk komunitas atau grup keluarga di dunia virtual.
Walaupun secara geografis berjauhan tetapi didekatkan dengan
media sosial. Melimpahnya informasi tentunya tidak hanya
membawa pengetahuan positif saja, tetapi juga negatif.
Kemampuan seseorang untuk mengolah pengetahuan (knowledge)
menjadi kearifan (wisdom) dalam lingkungan sosialnya akan
menentukan tingkat ketahanannya di era informasi. Dengan
demikian, tindakan share and resharing informasi telah didasari
oleh nilai-nilai etis sehingga tidak akan menciptakan eskalasi
kegaduhan publik. Sebagai contoh, derasnya informasi berita
bohong (hoax) menjelang pilkada serentak maupun pilpres tidak
akan meningkatkan kegaduhan jika penerima informasi telah
memiliki kesadaran etis dalam menyaring informasi hoax.
Selain itu, dengan layanan ekonomi digital masyarakat dapat
menemukan metode usaha yang baru. Terbukti dengan adanya
digital ekonomi mulai terbentuk berbagai usaha yang
menguntungkan seperti layanan belanja online, ojek online, jasa
pembayaran online, dan sebagainya. Maka dari itu layanan
ekonomi digital dapat mempermudah siapa saja yang ingin
menjadi pengusaha.
Era revolusi industri 4.0 menciptakan suatu dunia baru:
digital marketplace. Kita melihat banyak bisnis lama yang sudah
mapan menjadi goyah setelah berhadapan dengan perusahaan
rintisan (startup).
Dunia juga tengah menyaksikan runtuhnya perusahaan-
perusahaan besar para pemilik brand yang sepuluh hingga tiga
puluh tahun lalu begitu memepesona dan berkibar. Tumbang
sana-sini, seperti yang dialami Kodak dan Nokia. keadaan yang
lebih parah terjadi pada perusahaan atau institusi yang tak

12 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

pernah menjembatani lintas generasi. Bridging generations


seharusnya menjadi salah satu program penting perubahan pada
abad ini yang harus dilakukan berkali-kali.
Suatu ketika saat peralihan terjadi secara masal, kita akan
selalu menemukan kelompok orang yang tak siap dan menolak
sebuah perubahan. Pengangguran menjadi suatu yang tak
terelakan. Namun, masa peralihan itu juga membuat manusia
mulai berpikir tentang pentingnya sekolah dan ketrampilan.
Revolusi industri generasi empat tidak hanya menyediakan
peluang, tetapi juga tantangan bagi generasi muda. Kementerian
Tenaga Kerja menyatakan bahwa akan ada jenis pekerjaan yang
hilang seiring berkembangnya revolusi industri 4.0.
Teknologi berkembang sendiri dan makin terpisah, serta jauh
meninggalkan agama dan etika, hukum, ilmu pengetahuan sosial
dan humaniora. Oleh karena itu, harus ada upaya untuk
menyeimbangkan pendidikan teknologi dengan humaniora.
Pengetahuan tentang alam dan kehidupan tidak utuh tanpa
disertai pengetahuan tentang mengapa sesuatu terjadi, bagaimana
terjadinya, bagaimana perkembangan selanjutnya serta
bagaimana sebaiknya dan seharusnya. Teknologi keras tidak utuh
tanpa teknologi lunak.(Jacob, 1988)
Perubahan tatanan kehidupan itu jelas akan mengubah
seluruh peta kehidupan sosial dan ekonomi kita, dimana salah
satunya berdampak perubahan lapangan-lapangan pekerjaan,
yang masih bersifat konvensional menuju penggunaan teknologi
digital. Kita tidak menginginkan pemuda kita hanya
'dimanfaatkan' sebagai pekerja-pekerja industri ekonomi global
yang hanya akan mengutungkan negara-negara maju saja.
Pemuda Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton
dalam 'persaingan' global, generasi muda harus berada di garda
terdepan dalam era revolusi industri 4.0. terutama pada bidang
ekonomi. Negara-Negara maju mendorong pemudanya untuk
menciptakan komoditas-komiditas baru untuk memperkuat
perekonomian, seperti halnya di Korea Selatan yang sukses
'menularkan' virus musik K-Pop hingga Drakor (film drama
korea), yang saat ini justru sangat digemari pemuda di tanah air.
Untuk melangkah ke sana, kita butuh inovasi-inovasi yang

 13
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

bersifat transformatif. Salah satu cakupan dalam revolusi industri


4.0 adalah internet of things, big data, cloud computing, artificial
intelegence, mobility, virtual dan augmented reality, sistem sensor dan
otomasi, virtual branding, dan sebagainya, maka akan terjadi
pertanyaan dan tantangan besar yang harus mampu kita jawab
bersama, bagaimana menyesuaikan diri terhadap kemajuan di era
industry 4.0.
Revolusi industri 4.0 sudah ada di depan mata. Pemerintah
Indonesia telah menetapkan Roadmap Making Indonesia 4.0
sebagai strategi dalam mencapai target menjadi 10 besar kekuatan
ekonomi dunia pada tahun 2030. Jumlah penduduk yang banyak,
ditunjang dengan perkembangan insfrastuktur dan sumber daya
manusia bisa menjadi modal penting untuk melaksanakn revolusi
industri 4.0
Pemuda Dalam Pusaran Bonus Demografi
Modal yang dimiliki indonesia untuk bisa menjadi negara
maju sangatlah banyak. Faktor kekuatan yang dimiliki seperti
bonus demografi, harus dikelola dengan baik. Banyak pakar
memprediksi, Indonesia bakal menjelma sebagai salah satu
kekuatan dunia saat itu.
Bagi Indonesia bonus demografi sejatinya seperti pedang
bermata dua, di satu sisi dengan meledaknya jumlah usia
produktif akan mungkin mempercepat roda produksi yang
kemudian berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi.
Sebaliknya, jika Indonesia tidak dapat memanfaatkan peluang ini,
atau tak mampu memberdayakan harta karun demografi itu,
maka Indonesia akan menghadapi bencana kependudukan.
Angka pengangguran yang meledak akan memicu berbagai
persoalan sosial. Kemiskinan, kriminalitas, ketimpangan
ekonomi, dan lainnya.
Di sisi lain, indonesia juga menghadapi arus revolusi industri
4.0 yang menimbulkan kejutan dunia baru, generasi baru, dan
wirausaha baru dengan cara-cara baru. Banyak hal yang
mengalami pergeseran tiba-tiba. Generasi baru datang dengan
caranya sendiri. Generasi ini disebut millennials yang lahir antara
sebelum dan setelah pergantian millenium. Sejak bayi, mereka
sudah akrab berbagai dan bermain di dunia digital.

14 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Generasi millennials berbeda dengan generasi-generasi


pendahulunya dalam banyak hal, yaitu:
 Mereka merasa jauh lebih merdeka, baik secara batiniah
maupun lahiriah. Merdeka dalam berpendapat, memilih
karier, bepergian, konsumsi, dan menjalin kehidupan.
 Akibatnya mereka menjadi amat ekstrover, kurang hati-hati
dalam bertindak, terlalu emosional, mudah pindah-pindah,
ingin cepat “naik kelas”, dan lebih materialistis.
 Namun, mereka juga menjadi lebih berpendidikan dan
memiliki akses yang besar pada segala sumber daya dan
informasi sehingga memudahkan mereka berkolaborasi.
 Masa mukim mereka terhadap segala hal menjadi lebih
pendek. entah itu terhadap tempat tinggal, keluarga, sekolah,
pekerjaan, atau kegitan-kegiatan yang serius (semisal
ideologi atau hal-hal terkait).
 Mereka lebih mengutamakan kebebasan dan kebahagian
ketimbang aturan-aturan yang membelenggu.
Karakteristik khas dari milennials ini kemudian harus coba
dipahami oleh pemerintah maupun swasta, sehingga dalam
mengembangkan dan memberikan perlakuan terhadap karyawan
– karyawanya bisa lebih sesuai dengan karakteristiknya.
Harapanya adalah dengan sesuainya perlakuan perusahaan
(motede pelatihan, regulasi perusahaan, cara rapat, cara
berkomunikasi dengan atasan, perlakuan pada hak – hak pribadi
karyawan, dsb) dapat meingkatkan produktivitas kerja dari
karyawan itu sedniri. Dalam sebuah industri meningkatnya
produktivitas kerja tentu saja mempercept putaran roda produksi,
sehingga pemaksimalan bonus demografi lebih mudah tercapai.
Pertanyaan selanjutnya ...
Siapa yang “memegang” sektor-sektor strategis pada saat
bonus demografi yang akan terjadi pada kurun waktu 2020-2030 ?
Pemuda menjadi komponen penting dikarenakan bagian dari
milennial dan usia produktif.
Target mewujudkan “Indonesia Emas” pada tahun 2045 serta
merespon era revolusi industri 4.0 dengan mulus akan didukung
oleh keuntungan demografi, yakni mulai tahun 2020 sampai

 15
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

dengan 2030, Indonesia memasuki era “Bonus Demografi”. Era


bonus demografi adalah masa ketika jumlah penduduk dengan
usia produktif (15 – 64 tahun) lebih banyak dari pada usia
nonproduktif (0 – 15 tahun, >64 tahun).
Angkatan kerja tersebut umumnya adalah pemuda yang
sekarang duduk dibangku SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.
Umur siswa SMP adalah 12-15 tahun, maka pada tahun 2045
mereka akan berumur 40-43 tahun. Umur siswa SMA adalah 15-
18 tahun, maka pada tahun 2045 mereka akan berumur 43-46
tahun, sedangkan umur siswa perguruan tinggi adalah ≥ 46
tahun. Perkiraan diatas menunjukkan bahwa peran pemuda-
pemudi masa kini sangat diperlukan untuk mewujudkan
“Indonesia Emas 2045”. Dalam Undang-Undang No. 40 Tahun
2009, “Pemuda adalah warga Negara Indonesia yang memasuki
periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia
16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun”.
Bonus Demografi sendiri merupakan penggabungan dua kata
yang memiliki maknanya masing-masing, seperti kata “bonus”
yang artinya keuntungan yang bersifat mengembirakan bagi yang
menerimanya, sedangkan “demografi” yang artinya ilmu yang
mempelajari tentang dinamika kependudukan. Tentunya posisi
tersebut semakin menempatkan pemuda sebagai posisi yang
penting. Oleh karena itu, Bonus Demografi dapat disalurkan
dengan cara-cara sebagai berikut.
 Mendorong percepatan peningkatan skill remaja, Hal ini
menunjukkan tanpa diantisipasi dengan mempersiapkan skill
remaja dengan baik sejak saat ini, bonus demografi belum
tentu membawa berkah bagi perekonomian nasional. Skill
menjadi kata kunci utama yang harus disiapkan untuk
menghadapi bonus demografi. Jika kita telah mengantisipasi
maka tidak mustahil Bonus Demografi yang ada justru
bergeser menjadi Beban Demografi akibat tingginya
pengangguran yang terjadi nanti akibat tidak siapnya skill
generasi muda Indonesia nanti.
 Membangun Etos Kerja Pemuda: Revolusi Mental, Skill yang
diperlukan remaja saat ini tidak hanya menyangkut hard skill
tetapi juga soft skill dimana karakter dan etos kerja menjadi

16 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

kunci utama yang harus dimiliki untuk membangun generasi


yang memiliki produktivitas tinggi
 Pemuda dan Remaja sebagai Arah Kebijakan Pembangunan
Nasional, Urgensi bonus demografi sudah menjadi perhatian
Presiden Joko Widodo dalam berbagai sambutannya dua
tahun terakhir. Arahan ini sudah mulai diterjemahkan para
pemangku kebijakan nasional dengan melakukan sinkronisasi
kebijakan masing-masing dengan pendekatan bonus
demografi. Prioritas pada kelompok Pemuda dan Remaja
seharusnya pun bukan hanya menjadi sorotan pemerintah
pusat tetapi juga daerah. Para pemimpin daerah saat ini harus
mampu menempatkan peningkatan skill pemuda dan remaja
sebagai prioritas kebijakan. Disinilah peran para pelaku
kebijakan menjadi penting untuk mengarusutamakan
pengembangan skill pemuda usia remaja.
Dengan membangun spirit revolusi mental sejak awal,
khususnya etos kerja remaja yang profesional, mandiri, dan
kreatif maka dapat dipastikan bonus demografi dapat diraih
dengan mudah. Menjadi suatu kebanggaan, saat kita menikmati
manisnya hasil bonus demografi merupakan buah dari jerih
payah pemuda-pemudi Indonesia yang cerdas, berintegritas,
beretos kerja tinggi dan bermental baja.
Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 selalu menjadi
momentum yang tidak pernah usang bagi para pemuda
Indonesia. Bukan hanya karena sumpah pemuda adalah
terobosan sejarah yang dilakukan kaum muda untuk
mempersatukan segala bentuk perbedaan demi kemajuan bangsa.
Tetapi, lebih dari itu, Sumpah Pemuda adalah momentum untuk
mengembangkan jiwa nasionalisme di tengah ragam bentuk
hegemoni kolonialisme.
Peringatan sumpah pemuda 28 Oktober 2019 akan datang
menjadi refleksi yang sangat penting direnungkan dan
direaktualisasikan agar semangat kolaborasi yang terkandung di
dalamnya dapat terus memberikan kreasi dan inovasi bagi
seluruh bangsa Indonesia, khususnya para pemuda. Tujuannya
satu, tercapainya kejayaan bangsa dalam segala aspek, baik di
masa kini maupun di masa yang akan datang.

 17
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

PENGUATAN PERTUMBUHAN EKONOMI


MELALUI PERAN GENERASI MILENIAL
DALAM ERA INDUSTRI 4.0

Revolusi industri 4.0 berkembang semakin pesat hal ini bisa


kita lihat dari munculnya bisnis stratup. Bisnis ini merupakan
implementasi dari perpaduan inovasi bisnis dengan kecanggihan
technology. Adapun istilah unicorn dalam bisnis ini yakni
perusahaan dengan valuasi diatas US$ 1 M. Terdapat 4 unicorn
yaitu Go-Jek, TokoPedia, Traveloka dan Buka Lapak. Kempat
unicorn ini telah menjadi sorotan dalam dunia bisnis sebagai
motivasi untuk berkompetisi sehingga memunculkan beberapa
bisnis baru seperti bisnis financial technology (fintech).
Fintech merupakan trobosan baru dalam dunia investasi dan
pembiayaan. Dimana bisnis ini mempunyai peluang yang sangat
besar di Indonesia. Berdasarkan data dari OJK per 7 Agustus 2019
terdapat 127 fintceh yang terdaftar.Hal ini menunjukan bahwa
fintech dapat diterima oleh masyarakat Indonesia karena fintech
telah menjadi solusi untuk memudahkan berbagai macam
kegiatan ekonomi seperti investasi, pembiayaan, dan
pengembangan usaha.
Pengguna fintech dapat dilihat dari hasil pengguna internet di
Indonesia. Berdasarkan data yang diambil dari Asosiasi

18 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Penyelenggara Jasa Internet di Indonesia (APJII) pada tahun 2018


menyatakan bahwa dari total populasi sebanyak 264,16 juta jiwa
penduduk Indonesia, ada sebanyak 171,1 juta jiwa atau sekitar
64,8% yang sudah terhubung internet. Yang artinya masyarakat
Indonesia sudah melek akan perkembangan technology dan
memberikan respon yang positif.
Fintech adalah penggunaan teknologi dalam sistem keuangan
yang menghasilkan produk, layanan, teknologi, dan/atau model
bisnis baru serta dapat berdampak pada stabilitas moneter,
stabilitas sistem keuangan, dan/atau efisiensi, kelancaran,
keamanan, dan keandalan sistem pembayaran. Perkembangan
teknologi terbukti membawa manfaat bagi konsumen, pelaku
usaha, maupun perekonomian nasional, namun disisi lain
memiliki potensi risiko yang apabila tidak dimitigasi secara baik
dapat mengganggu sistem keuangan. (lihat: bi.go.id)
Adapun regulasi dan sumber hukum yang mengatur
jalannya fintech sebagai berikut:
1. UU No 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi
elektronik.
2. UU No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.
3. PP Nomor 82 tahun 2012 tentang penyelenggaraan sistem
dan transaksi elektronik.
4. PBI No.19/12/PBI/2017 tentang penyelanggaraan teknologi
finansial.
5. POJK Nomor 77/ POJK.01/2016 tentang layanan pinjam
meminjam uang berbasis teknologi informasi.
6. POJK Nomor 1/ POJK.07/2013 tentang perlindungan
konsumen sektor jasa keuangan.
Fintech dan Milenial
Kita sudah tidak asing dengan istilah generasi milenial yang
mana generasi ini merupakan generasi yang tumbuh berkembang
dalam ruangan dinamis teknologi informasi. Generasi ini
merupakan generasi yang penuh dengan kreatifitas serta inovasi.
Kita bisa menyebutkan CEO dan founder dari Gopay dan Modalku
sebagai milenial yang sukses melahirkan perusahaan fintech.

 19
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

A. Gopay
Gopay merupakan fitur terbaru dari aplikasi Gojek yang
berbasis mobile wallet atau dompet virtual yang digunakan untuk
menyimpan Gojek credit dan digunakan untuk membayar
transaksi dalam layanan produk-produk gojek (Muhammad Iqbal
Mubarok : 2017).
Pencetus Gopay merupakan anak muda yang bernama Aldi
Haryopratomo. Ia merupakan lulusan harvard university yang
pada tahun 2009 membangun startup RUMA atau Rekan Usaha
Mikro Anda untuk menjangkau pedagang kecil yang berjualan
pulsa listrik, telepon seluler, hingga layanan cicilan kredit.
Selanjutnya dia membangun perusahaan pinjaman untuk
desa – desa warga desa yang disebut dengan arisan mapan.
sehingga mencapai 2,5 juta anggota keluarga dan menambah
produk berupa tangungan bingkai sebagai tabungan biaya
pendidikan. Hingga pada 2016 Aldi bekerja sama dengan Nadiem
selaku pencetus Gojek sekaligus kerabat kuliah di harvard untuk
mengkolaborasikan Gojek dengan arisan mapan yang sekarang
berupa Gopay.1 Aldy terdaftar menjadi salah satu dari 10 top
fintech founder and in Indonesia.2
B. Modalku
Berdiri pada tahun 20163, platform peer to peer lending ini
berfokus pada pembiayaan UKM. Modalku mempertemukan
UKM dengan pemberi pembiayaan dengan pengajuan sebesar 50
Juta hingga 500 Juta.
CEO dan Founder modalku adalah Reynold Wijaya lulusan
Harvard. Dia melakukan riset pasar dan mencari konsep bisnis
modalku saat masih menjadi mahasiswa program master di
Harvard Business School. Perusahaan modalku petama kali
meluncur di Singapura dengan nama Funding Societies. Dia
memilih Singapura sebagai tempat meluncurkan fintech pertama
kali karena ingin melakukan tes pasar terlebih dahulu.

1
https://katadata.co.id/opini/2019/01/13/penetrasi-go-pay-harusnya-bisa-
lebih-cepat-daripada-alipay diakses pada 26 Agustus 2019 pukul 21.49
2
https://katadata.co.id/opini/2019/01/13/penetrasi-go-pay-harusnya-bisa-
lebih-cepat-daripada-alipay diakses pada 27 Agustus 2019 pukul 20.17
3
https://modalku.co.id/ diakses pada 27 Agustus 2019 pukul 20.20

20 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Tak lama kemudian modalku meluncur ke Malaysia hingga


sampai saat ini modalku beroperasi di 3 negara yakni Singapura,
Indonesia, dan Malaysia.
Peran Fintech Pada Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Berdasarkan data OJK per- Juni 2019, akumulasi jumlah
pinjaman fintech lending sebesar Rp 44,806 triliun meningkat
sebesar 97,68% ytd, akumlasi jumlah lender sebanyak 498.824
entitas meningkat sebesar 140,39% ytd, akumulasi rekening
borrower sebanyak 9.743.679 entitas meningkat 123,51% ytd. Data
tersebut menunjukkan bahwa fintech di Indonesia mengalami
peningkatan yang sangat signifikan dan drastis. Hal ini karena
semakin banyaknya jumlah fintech yang berdiri. Disisi lain
perusahaan fintech sangat memudahkan masyarakat dalam
melakukan transaksi karena fintech bisa dilakukan dimana saja
dan kapan saja dengan persyaratan yang sangat sederhana.
Data Kominfo menyatakan bahwa perkembangan teknologi
Finansial (fintech technology/ fintech) di Indonesia dinilai
mampu meningkatkan produk domestik bruto (PDB) hingga Rp
25,97 triliun per tahun, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Dan mengalami peningkatan konsumsi rumah tangga
hingga Rp 8,94 triliun per tahun.4
Penelitian yang dilakukan oleh Suci Ramadhona,
Muhammad Zilal Hamazah, Eleonora Sofilda dalam jurnal yang
berjudul “fintech Peer – To – Peer Lenidng sebagai peluang
peningkatan UMK Di Indonesia”.5 Dengan 209 responden yang
bergeliat di bidang usaha kuliner, jasa, pakaian, pertanian, dan
mayoritas memiliki pemasukan sebesar 5-10 juta rupiah
menunjukkan faktor fleksibilitas merupakan faktor yang paling
tinggi yang membuat pelaku UMK melakukan pinjaman di
platform peer – to – peer lending. Berdasarkan penelitian ini
menunjukan bahwa fintech mempunyai dampak positif terhadap
pengembangan UMK.
Penelitian yang dilakukan oleh Nofita Wulansari, Et,. Al,
4
https://kominfo.go.id/content/detail/14123/indef-kontribusi-fintech-ke-
pdb-capai-rp-2597-triliun/0/sorotan_media diakses pda 27 Agustus pukul 20.54
5
Suci ramadhona, Et,.al, “Fintech peer – to – peer lending sebgai peluang
peningkatan UMK Di Indonesia”, Media Ekonomi, Vol. 26 No. 2 (2018)

 21
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

yang berjudul “Akselerasi pertumbuhan ekonomi melalui sinergi


UMKM dan Good Governence di Indonesia”.6 Penelitian menyatakan
bahwa fintech memberikan kemudahan akses pembiayaan,
investasi masyarakat menengah ke bawah sampai pedesaan yang
belum terjangkau layanan keuangan formal. Fintech digunakan
sebagai pembinaan dan membangun ekonomi masyarakat untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor UMKM yang
kreatif. Inovasi model pembiayaan terbaru ini dapat menjangkau
berbagai daerah, menampung UMKM yang saling berhubungan
dalam usaha mereka sehingga dapat saling sharing dan bertukar
informasi, dari pemasok sampai costumer.
Hasil penelitian Evy Nur Sugiarti, Et,.Al dengan judul “Peran
Fintech Dalam Meningkatkan Literasi Keuangan Pada Usaha Mikro
Kecil Menegah Di Malang”.7 hasil penelitian menyatakan bahwa
peran fintech dalam meningkatkan literasi keuangan UMKM di
Malang sudah diterapkan pada beberapa UMKM. Pemilik usaha
superheru menyatakan bawah fintech dapat mempermudah
melakukan transaksi contohnya gopay. Fintech membantu
meningkatkan jalannya usaha UMKM dalam hal loterasi seperti
pembiayaan, penagturan keuangan dan lain – lain.
Berdasarkan penelitian yang dilakuakan oleh Posmaria
Sianturi dengan judul “Peran Ekonomi Digital Dalam Mendorong
Pertumbuhan Ekonomi Nasional”.8 Menyatakan bahwa
berkembangnya e-Commerce memberikan potensi dalam
mendorong UMKM, dan menginisiasi pemerintaha RI untuk
menargetkan Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar
di Asia Tenggara pada 2020.
Penelitian yang dilakukan oleh Miswan Ansori dalam jurnal
yang berjudul “Perkembangan dan Dampak Financial Technology

6
Nofita wulansari, Et,.al, “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Melalui
Sinergi UMKM dan Good Governence Di Indonesia”, Snaper – Ebis, (2017).
7
Evy Nur Sugiarti, et,. Al, “Peran Fintech Dalam Meningkatkan Literasi
Keuangan Pada Usaha Mikro Kecil Menegah Di Malang”, E-JRA Vol. 08 No.
04 (2019).
8
Posmaria Sianturi, “Peran Ekonomi Digital Dalam Mendorong
Pertumbuhan Ekonomi Nasional”, Jurnal Inspirasi, Vol 8 No. 2 (2017)

22 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

(fintech) terhadap industri keuangan syariah di Jawa Tengah”.9


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan
dampak fintech terhadap industri keuangan syariah di Jawa
Tengah. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa
kenaikan fintech mencapai 100% yaitu pada Juni 2018 dengan nilai
sebesar Rp. 7,635,474,172,634 naik menjadi 13,834,316,215,007. Hal
itu dikarenakan masyarakat yang semakin banyak menggunakan
fintech khususnya di daerah pulau Jawa sekitar 90% borrower dan
lender berasal dari pulau Jawa. Hal ini dikarenakan masyarakat
lebih tertarik pada layanan keuangan yang lebih transparansi
informasi yang jelas, transaksi yang mudah serta bisa dilakukan
di berbagai channel. Semua manfaat itu terdapat dalam transaksi
fintech. Perkembangan fintech begitu pesat hal itu bisa dilihat dari
keseluruhan jumlah fintech di Indonesia yang terdaftar di OJK ada
88 fintech dan hanya 2 fintech yang berbasis syariah. Adapun
jenis fintech yang banyak diminati adalah Peer To Peer Lending
(P2PL). Dimana jenis fintech ini bisa dilakukan dengan
menggunakan smartphone dengan syarat yang mudah dan lebih
efesien.
Penelitian dalam jurnal internasional yang dilakukan oleh Egi
Arvian Firmansyah dan Mokhamad Anwar dengan jurnal yang
berjudul “Islamic Financial Technology (Fintech); Its Challenges and
Prospect”.10 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tantangan
dan prospek fintech syariah. Hasil dari penelitian tersebut
menyatakan bahwa prospek fintech syariah sangat bagus terutama
di kalangan negara muslim yang merupakan gerakan baru dalam
keuangan Islam. Salah satu tantangan fintech syariah adalah
terkait regulasi di mana pemerintah perlu memberikan peraturan
khusus yang mendukung fintech syariah. Regulasi dianggap
masih sangat longgar sehingga menimbulkan beberapa masalah
seperti masalah perlindungan konsumen dan privasi.

9
Miswan Ansori, “Perkembangan dan Dampak Financial Technology
(Fintech) terhadap Industri Keuangan Syariah di Jawa tengah, Jurnal Studi
Keislaman Vol.5 No.1 (2019).
10
Egi arvian Firmansya. et.,al, “ Islamic Finacial Technology (Fintech) :
Its Challenges and Prospect”, Advance in sosial science, education and
Humanities research (ASSEHR), Volume 2016 (2018)

 23
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Berdasarkan dari hasil penelitian menyatakan bahwa fintech


memberikan dampak positif terhadap penguatan pertumbuhan
ekonomi di Indonesia khususnya pada sektor UMKM.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan disimpulkan bahwa peran
anak muda atau yang dikenal dengan generasi melenial
mempunyai peluang sangat penting dalam pertumbuhan
ekonomi. Dua sosok hebat yaitu Aldi Haryopratomo dan Reynold
Wijaya merupakan salah satu contoh dari ribuan pemuda hebat di
Indonesia yang menjadi motivator dan penerus bangsa yang
peduli akan ekonomi Indonesia. Meskipun mereka menjalani
pendidikan di luar negeri tapi mereka tak segan untuk mengabdi
dan kembali ke tanah kelahiran ini perjuangan anak bangsa.
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar sehingga
menjadikan peluang untuk mencetak generasi emas sebagai
penerus bangsa. Hal ini menunjukan bahwa pemuda Indonesia
bisa berprogesif dalam kemajuan Indonesia. Seperti pepatah yang
dinyatakan oleh Sukarno “Berilah saya sepuluh pemuda, maka akan
aku guncang dunia!”. Menunjukan bahwa semangat perjuangan
pemuda Indonesia sanggup mengubah Indonesia menjadi lebih
baik.
Generasi muda mempunyai peran dalam meningkat ekonomi
di mana dengan ide – ide yag dicetuskan seperti munculnya
fintech dapat menjadikan solusi alternatif dalam transaksi bisnis.
Fintech memberi kemudahan khususnya UMKM dalam
mengembangkan usahanya. Tak hanya itu fintech juga membantu
pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan produk domestik
bruto (PDB) hingga Rp 25,97 triliun per tahun, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dan mengalami peningkatan
konsumsi rumah tangga hingga Rp 8,94 triliun per tahun.
Untuk penerus bangsa sebagai generasi milenial kita harus
berusaha dan berjuang dan menggapai pendidikan semaksimal
mungkin untuk meningkatkan perekenomian Indonesia dengan
menggali kompentensi dan menyalurkan ide – ide kreatif.
Untuk pemerintah diharapkan agar lebih tegas lagi dalam
penangan fintech karena meskipun sudah banyak fintech yang
terdaftar dan diawasi oleh di OJK tapi masih banyak fintech ilegal

24 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

yang berkeliaran sehingga hal tersebut akan menimbulkan


kerugian dan banyak korban bagi orang – orang yang buta akan
fintech. Diharapkan ada mitigasi khusus sehingga tidak ada lagi
fintech yang ilegal.

 25
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

NAJWA SHIHAB, INDUSTRI 4.0


DAN GENERASI MILENIAL INDONESIA

Pendahuluan
Pesatnya teknologi informasi dan digital memiliki peluang
dan tantangan. Pasalnya, kondisi ini akan berdampak luas dalam
berbagai sektor penting dalam kehidupan, baik ekonomi, sosial,
pendidikan, dan budaya.
Teknologi yang terus berkembang juga memunculkan apa
yang disebut dengan revolusi industri 4.0. Secara singkat,
pengertian industri 4.0 adalah tren di dunia industri yang
menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber.
Revolusi industri 4.0 juga membawa banyak perubahan
dalam dunia kerja. Penggunaan SDM semakin berkurang dan
digantikan dengan mesin atau robot. Hal ini tentunya memiliki
konsekuensi nyata dan mesti dihadapi. Artinya, revolusi industri
4.0 berdampak positif dan negatif dalam proses kehidupan.
Dengan adanya revolusi industri 4.0 banyak hal yang tak
terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba bermunculan berbagai inovasi
baru dan membuka lahan bisnis yang sangat besar. Munculnya
transportasi dengan sistem ride-sharing seperti Go-jek, Uber, dan
Grab merupakan gebrakan luar biasa abad ini. Kehadiran revolusi
industri 4.0 memang menghadirkan usaha baru, lapangan kerja
baru, dan profesi baru yang tak terpikirkan sebelumnya.

26 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Tidak hanya itu, dalam bidang hiburan, ekonomi kreatif,


jurnalistik dan berbagai sektor lainnya. Revolusi industri 4.0 telah
mengubah proses cara hidup, bekerja, dan melakukan interaksi
satu sama lain.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan
dengan adanya revolusi industri 4.0 memberi kesempatan bagi
Indonesia untuk berinovasi. Revolusi yang fokus pada
pengembangan ekonomi digital dinilai bakal menguntungkan
Indonesia. Pengembangan ekonomi digital adalah pasar dan
bakat, dan Indonesia memiliki keduanya. Ia tidak sependapat
bahwa revolusi industri 4.0 akan mengurangi tenaga kerja,
sebaliknya malah meningkatkan efisiensi.
Selanjutnya, dunia ekonomi kreatif dalam bidang
entertainment seperti halnya acara diskusi di beberapa TV
nasional merupakan salah satu terobosan baru menggerakkan
industri 4.0. Misalnya, acara Mata Najwa dan Catatan Najwa yang
saat ini digawangi oleh jurnalis senior, Najwa Shihab. Program ini
mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang
mengkonsumsi tayangan tersebut.
Selain itu, Najwa Shihab juga memiliki peran sentral dalam
menggerakkan industri 4.0 terutama di bidang media. Ia berusaha
menampilkan konten dan diskusi yang segar, update dan dialog
yang mencerdaskan dan bernilai edukasi. Melalui Catatan Najwa,
Najwa Shihab berusaha mengangkat problematika dan peristiwa
yang tengah terjadi untuk dikupas dengan tuntas. Materi dialog
interaktif yang terupdate dan dipandu dengan atraktif menjadi
daya tarik tersendiri.
Najwa Shihab dan Kontribusinya dalam Revolusi Industri 4.0
Teknologi informasi terus mengalami perkembangan yang
pesat. Kondisi ini menghadirkan tatanan baru dalam kehidupan
manusia. Interaksi individu satu dengan lainnya tidak melalui
proses pertemuan dan bertatap muka. Tetapi, melalui ruang-
ruang virtual. Hal tersebut mengindikasikan bahwa teknologi
telah mengubah gaya dan tren hidup manusia.
Tren tersebut telah mengubah banyak bidang kehidupan
manusia, termasuk dalam bidang ekonomi, dunia kerja, dan gaya
hidup manusia itu sendiri. Singkatnya, revolusi industri 4.0

 27
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

menanamkan kecanggihan teknologi yang dapat terhubung


dengan berbagai bidang kehidupan manusia.
Membahas mengenai revolusi industri 4.0, salah satu tokoh
yang berperan dalam perkembangan dan kemajuan revolusi
industri 4.0 adalah Najwa Shihab. Ia merupakan sosok tokoh
muda yang cerdas dan bertalenta. Profesinya sebagai jurnalis
telah mengantarkan dirinya untuk berproses dalam dunia
teknologi informasi dan jurnalistik.
Najwa Shihab menjadi aktor penting dalam perkembangan
revolusi industri 4.0. Potensi yang dimilikinya dalam dunia
jurnalistik membuat dirinya mampu mengeksplorasi dan masuk
ke berbagai sektor penting. Ia telah banyak berdiskusi dan
mewawancarai para tokoh inspiratif dan inovatif. Sehingga, hal
tersebut menjadi kelebihannya dalam menggali informasi penting
dari berbagai narasumber.
Mata Najwa, Catatan Najwa dan Narasi Tv merupakan
program-program unggulan yang dipandu oleh Najwa Shihab.
Melalui berbagai program tersebut, Najwa Shihab ingin
memberikan perspektif berita dan informasi yang benar dan
berimbang. Hal tersebut tentu akan memberikan kontribusi bagi
masyarakat Indonesia agar tidak mentah-mentah dan langsung
menerima berita tanpa mengkroscek kebenaran informasi yang
didapat.
Di tengah arus informasi yang bergulir cepat. Mata Najwa
dan Catatan Najwa menjadi penyeimbang informasi yang
beragam di masyarakat.
Pada tahun 2018, Najwa Shihab setelah berkecimpung
menjadi jurnalis selama 17 tahun, Najwa Shihab mendirikan
Narasi TV, sebuah perusahaan berita dan media omni-channel
yang menciptakan dan mengelola beberapa jenis konten. Salah
satu program unggulan yang ditampilkan dalam Narasi TV yakni
Shihab dan Shihab. Program ini merupakan acara diskusi dan
tanya jawab antara Najwa Shihab dan ayahnya, Quraish Shihab.
Materi diskusi dan dialog pun mengenai keislaman dan isu-isu
keagamaan terkini.
Peran Najwa Shihab mengelola Narasi TV patut diapresiasi.
Sebab dengan konten dan informasi yang kekinian. Narasi TV

28 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

menghadirkan perspektif dan tayangan yang menarik bagi


generasi milenial. Program-program yang mencerdaskan dan
edukatif membuat Narasi TV disukai dan diminati oleh
penikmatnya.
Seperti halnya acara Tech It Easy menampilkan informasi
penting mengenai teknologi terbaru perspektif generasi milenial.
Melalui kanal ini, para generasi milenial akan tertarik dan
mengkonsumsi informasi dan berita terbaru perihal teknologi
kekinian.
Program Mata Najwa juga mendapatkan apresiasi dan respon
positif dari masyarakat. Materi dan permasalahan yang dibahas
pun merespon dan mendiskusikan isu-isu terbaru. Mata Najwa
menjadi program unggulan di Narasi TV. Program Mata Najwa
pernah membahas mengenai penjara Sukamiskin yang di
dalamnya dihuni para koruptor kelas kakap negeri ini, seperti
halnya Lutfi Hasan Ishaq (mantan ketua PKS), Setya Novanto
(mantan ketua DPR), Jero Wacik (mantan menteri ESDM),
Suryadharma Ali (mantan Menteri Agama), Nazaruddin
(sekretaris partai Demokrat) dan beberapa koruptor lainnya.
Penjara yang seharusnya mampu membuat jera para
koruptor yang dihukum. Tetapi, mereka di penjara mendapatkan
perlakuan yang spesial dibandingkan dengan para tawanan
lainnya. Tentu hal ini mendapat perhatian publik dan
pemerintah.
Mata Najwa menayangkan berbagai isu dan permasalahan
yang tengah dihadapi pemerintah dan masyarakat. Tema-tema
yang didiskusikan pun beragam, baik ekonomi, politik, budaya,
agama, pendidikan, dan tema lainnya. Keberagaman tema
tersebut membuat program Mata Najwa mendapatkan
pengakuan dan apresiasi publik. Sektor ekonomi digital dan
ekonomi kreatif juga menjadi pembahasan yang menarik dalam
diskusi di program Mata Najwa.
Program Shihab dan Shihab menjadi acara diskusi menarik di
Narasi TV. Program ini menghadirkan tanya jawab dan diskusi
seputar permasalahan keislaman diramu dengan gaya milenial.
Quraish Shihab sebagai tokoh panutan masyarakat dan pakar
tafsir Al-Quran membuat program tersebut disukai dan diminati

 29
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

oleh masyarakat. Diskusi Shihab dan Shihab melalui pembahasan


yang ringan dan menarik membuat penonton larut dalam acara
tersebut. Disetiap diskusi Shihab dan Shihab mencoba
memberikan pemahaman dan solusi integratif ditengah
problematika yang kompleks yang tengah dihadapi masyarakat.
Kontribusi Najwa Shihab dalam dunia media, jurnalistik, dan
teknologi informasi tidak diragukan lagi. Najwa Shihab juga
bergerak dalam bidang literasi. Ia diangkat menjadi duta baca
Indonesia pada tahun 2016-2020 oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, dengan tugas utama menyebarkan minat
baca ke penjuru negeri dan berusaha mengkampanyekan budaya
baca masyarakat Indonesia.
Najwa Shihab menjadi penggerak kecintaan pada buku,
bicara tentang literasi, dan memiliki kepedulian pada tingkat
membaca buku di kalangan anak muda. Ia terlibat dalam
beberapa gerakan literasi. Selain Duta Baca Indonesia, Najwa
Shihab juga menjadi Duta Pustaka Bergerak. Jaringan literasi yang
mendedikasikan untuk membangun perpustakaan bergerak, dari
satu wilayah ke wilayah lain, dengan sarana prasarana sederhana.
Melalui program tersebut, ada banyak pihak yang
mendistribusikan buku-buku kepada masyarakat luas. Tugas
Najwa Shihab adalah membangun kepedulian terhadap buku dan
gerakan membaca, serta menyebarkan bahan bacaan ke berbagai
penjuru negeri dalam upayanya meningkatkan minat baca di
Indonesia.
Aktivitas dan kontribusi Najwa Shihab dalam berbagai
bidang tersebut menjadi penggerak dan memotivasi para
masyarakat untuk cerdas dalam membaca dan memahami
informasi yang diterima. Selain itu, gerakan literasi yang masif
dan keberlanjutan akan memunculkan inspirasi dan terobosan di
kalangan anak-anak Indonesia, terutama bagi generasi milenial.
Masa Depan Generasi Milenial di Tengah Revolusi Industri 4.0
Indonesia mengalami bonus demografi pada tahun 2020-
2030. Kondisi ini membuat kondisi negara akan memiliki sekitar
180 juta orang berusia produktif, sementara yang tidak produktif
berkurang menjadi 60 juta jiwa. Ini berarti bahwa 10 orang usia
produktif hanya akan menanggung 3-4 orang usia tidak

30 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

produktif.
Bonus demografi dapat diartikan sebagai suatu kondisi di
mana komposisi jumlah penduduk yang berusia produktif lebih
besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak
produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk yang
berada pada rentang umur 15-64 tahun. Salah satu diantara
mereka yakni kalangan generasi milenial.
Generasi milenial menjadi diskursus zaman ini. Pasalnya,
generasi milenial menjadi topik yang cukup hangat dikalangan
masyarakat, mulai dari segi pendidikan, teknologi maupun moral
dan budaya. Generasi milenial yakni sekelompok orang yang
lahir setelah Generasi X, yaitu orang yang lahir pada kisaran
tahun 1980-2000-an. Maka ini berarti generasi milenial adalah
para generasi muda yang berumur 17-37 pada tahun ini. Milenial
sendiri dianggap spesial karena generasi ini sangat berbeda
dengan generasi sebelumnya, apalagi dalam hal yang berkaitan
dengan teknologi.
Mereka adalah generasi yang mahir dan menguasai
teknologi. Di Indonesia sendiri dari jumlah 255 juta penduduk
yang telah tercatat, terdapat 81 juta merupakan generasi milenial
atau berusia 17-37 tahun. Hal ini berarti Indonesia memiliki
banyak kesempatan untuk membangun negaranya.
Generasi milenial sangat aktif di media sosial.
Kemampuannya di dunia teknologi dan sarana yang ada,
generasi milenial belum banyak yang sadar atas kesempatan dan
peluang di depan mereka. Generasi milenial cenderung lebih
tidak peduli terhadap keadaan sosial di sekitar mereka seperti
dunia politik ataupun perkembangan ekonomi Indonesia.
Kebanyakan dari generasi milenial hanya peduli untuk
membanggakan pola hidup kebebasan dan hedonisme. Memiliki
visi yang tidak realistis dan terlalu idealistis.
Teknologi juga membuat para generasi milenial
mengandalkan media sosial sebagai tempat mendapatkan
informasi. Saat ini, media sosial telah menjadi platform pelaporan
dan sumber berita utama bagi masyarakat. Kondisi ini
memungkinkan mereka untuk sering mengakses media sosial
dibandingkan dengan media yang lain.

 31
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Penggunaan gadget yang terlalu sering juga membuat


mereka kecanduan. Artinya, hal ini tentunya akan berdampak
besar bagi kehidupan mereka. Selain itu, dinamika masyarakat
Indonesia diramaikan dengan disrupsi teknologi yang terjadi di
berbagai industri. Disrupsi di sektor transportasi dengan
hadirnya "ride sharing", bahkan sempat membuahkan persaingan
tajam dengan penyedia layanan transportasi konvensional.
Di tengah era disrupsi ini, generasi milenial harus bisa
memanfaatkan peluang yang ada. Kecanggihan teknologi mampu
dikembangkan untuk kemanfaatan yang lebih besar. Melalui
potensi yang tersedia, mereka dapat membuka lapangan kerja
baru dengan menciptakan aplikasi berbasis online yakni
mendirikan start-up.
Start-up (perusahaan rintisan) menjadi solusi alternatif bagi
generasi milenial dalam menciptakan lapangan kerja di Indonesia.
Hal ini membuka kesempatan bagi mereka yang membutuhkan
pekerjaan dapat menjadi bagian dari perubahan dalam dunia
kerja tersebut.
Revolusi industri 4.0 memiliki dampak positif bagi
masyarakat. Tetapi, jika tidak dapat dikelola dengan baik, maka
akan berdampak negatif. Hal ini harus direspon dan dieksekusi
melalui terobosan baru dan gebrakan yang integratif. Sehingga,
berbagai permasalahan negeri ini mampu diatasi dengan upaya
strategis dan berkelanjutan.
Selain upaya untuk mengembangkan teknologi,
pengembangan sumber daya manusia juga harus dilakukan.
Sebab kecanggihan teknologi tanpa adanya sumber daya manusia
yang unggul maka mereka akan diperbudak oleh teknologi. Hal
ini perlu adanya usaha strategis agar sumber daya manusia yang
unggul mampu mengembangkan teknologi dengan baik.
Najwa Shihab sebagai salah satu tokoh penggerak industri 4.0
berupaya untuk menampilkan konten-konten yang
memanfaatkan teknologi digital. Narasi TV menjadi media
berkarya yang memadukan antara jurnalistik dan teknologi.
Di zaman industri 4.0 ini, media informasi dalam bentuk
Narasi TV menjadi terobosan baru di dunia multimedia dan
jurnalistik. Terobosan-terobosan seperti ini seharusnya menjadi

32 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

hal yang massif dengan tayangan yang edukatif dan


mencerdaskan masyarakat.
Penutup
Revolusi industri 4.0 tengah bergulir di zaman ini. Berbagai
sektor kehidupan lambat laun tampak mengalami perubahan.
Peluang dan tantangan yang ada harus mampu dimanfaatkan
dan dikelola dengan baik. Kecanggihan teknologi dan
persebararan informasi yang begitu cepat menjadi peluang besar
bagi masyarakat untuk membuat terobosan-terobosan baru dalam
kehidupan.
Dunia kerja yang dituntut dengan efisiensi kerja, efektivitas
dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas yang telah
ditargetkan. Melalui kecepatan informasi seperti saat ini, maka
pekerjaan yang membutuhkan waktu lama akan mampu
diminimalisir dengan waktu yang relatif cepat.
Sebagai tokoh yang bergerak dalam industri media, Najwa
Shihab memegang peranan penting dalam memajukan dan
mengembangkan revolusi industri 4.0. Media informasi Narasi
TV menjadi gebrakan dan terobosan baru dalam dunia media dan
jurnalistik dalam menampilkan berita dan informasi yang
kekinian. Hal itu sangat disukai dan diminati oleh para generasi
milenial.
Selain itu, masa depan generasi milenial tampaknya akan
terus mengalami dinamika dalam merespon dan menjawab
berbagai tantangan zaman. Tetapi, jika mereka mampu melihat
peluang dan menciptakan terobosan baru dalam berbagai sektor.
Maka, mereka mampu berkontribusi besar dalam berbagai bidang
kehidupan.
Harapan besar ke depan dengan adanya revolusi industri 4.0.
Generasi milenial mampu mandiri, menjawab problematika yang
tengah dihadapi oleh pemerintah dengan solusi alternatif.
Sehingga, berbagai problematika Indonesia dapat diatasi satu per
satu. Melalui keberlangsungan industri 4.0 diharapkan akan
banyak bermunculan start-up dan penemuan-penemuan baru
dalam dunia industri ekonomi kreatif. Terciptanya lapangan kerja
baru dan semakin berkurangnya pengangguran serta masyarakat
miskin di Indonesia.

 33
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Pemerintah, para pemegang kebijakan, dan seluruh elemen


masyarakat harus bersinergi dan saling bahu membahu demi
terciptanya konektivitas yang baik antar sektor. Di tengah
revolusi industri 4.0, dunia kerja semakin dimudahkan dengan
bantuan teknologi. Media komunikasi pun terus berkembang dan
manusia semakin dipermudah dengan teknologi informasi yang
mudah diakses dan dinikmati oleh semua kalangan.

34 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

OPTIMALISASI INDUSTRI 4.0 DALAM MEMBANGUN


HARMONI UMAT BERAGAMA MELALUI GERAKAN
SOCIAL CAPITAL MASYARAKAT

Pendahuluan
Digitalisasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh
semua pihak, termasuk Indonesia yang merupakan pasar
potensial pada sektor tersebut. Pengembangan industri 4.0 yang
dilakukan oleh Jerman bertujuan untuk menjadikan negara ini
sebagai negara terdepan dalam bidang manufaktur1. Jerman sejak
tahun 2011 telah mendemonstrasikan apa itu yang dimaksud
industri 4.0 dalam acara Hanover Exhibition tahun 2011.2
Revolusi industri 4.0 yang dilakukan oleh Jerman
menunjukkan bahwa fenomena robotisasi dan komputerisasi

1
Lihat, Ar Rifan Ridwana, “Hubungan Industri 4.0 Terhadap
Perkembangan Teknologi Perumahan,” Dalam Prosiding Seminar Nasional
Desain Dan Arsitektur (SENADA), (Yogyakarta: UGM, 2019), Volume 2, 8 H.
545.
2
J. Lee, Industry 4.0 In Big Data Environment, (German: Harting
Magazine, 2013), H. 8-10. Kagermann H, Dkk., Recomendation For
Implementing The Strategic Initiative Industrie 4.0, Frankfurt/Main: Acatech,
2013.Crishtoph Jan Bartodziej, The Concept Industry 4.0: An Empirical
Analisys of Technologies and Aplications in Production Logistics, (Wiesbaden:
Springer Fachmedien Wiesbaden GmbH, 2017), h.33.

 35
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

sudah dimulai. Kemudahan yang diciptakan oleh perkembangan


industri bertujuan untuk membuat sebuah perusahaan
melakukan peningkatan produksi dengan mengupgrade dan
mentransformasikan ke Cyber-Pshycal Sytems, Internet of Thing
(IoT) and Cloud Computing.3 Pengembangan teknologi dewasa ini
merupakan kebutuhan yang vital, di mana itu dapat menunjang
kebutuhan masyarakat maupun negara dalam aktivitas produksi
maupun berkomunikasi.
Indonesia pada dasarnya merupakan negara yang
mempunyai permasalahan di bidang ketenagakerjaan dan
ekonomi. Oleh sebab itu, Indonesia tidak dapat menghindari
fenomena industri 4.0, karena jika hal tersebut dihindari maka
akan semakin jauh jarak ketertinggalan dari negara lain. Asian
Development Bank telah memproyeksikan bahwa PDB Indonesia
akan mengalami stagnasi pada level 5,1%.4 Badan Pusat Statistik
Indonesia mencatat jumlah pengangguran mencapai level 5,1%.5
Hal itu menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia
akan mengalami masalah yang krusial di saat pertumbuhan
industri 4.0 telah terjadi.
Kondisi yang menguntungkan sebenarnya dimiliki oleh
Indonesia. Indonesia diproyeksikan akan menjadi negara yang
mempunyai banyak generasi muda produktif pada tahun 2030-
2040. Sekitar 64% Penduduk Indonesia akan berada pada usia
produktifnya. Hal itu tentunya harus disikapi dengan benar
sebagai bagian misi pemerintahan. Membiarkan generasi muda
sama dengan memberikan aset yang berharga jatuh ke tangan
pihak-pihak lain.

3
Ray Y. Zhong Dkk., “Intelligent Manufacturing In The Context Of
Industry 4.0: A Review,” Dalam Jurnal Engineering, (Amsterdam:
Elsevier,2017) Vol 3, No. 5, H. 616,
Https://Doi.Org/10.1016/J.ENG.2017.05.015. S. Erol, A. Jäger, P. Hold, K. Ott,
W. Sihn, Tangible Industry 4.0: A Scenario-Based Approach To Learning For
The Future Of Production, In 6th CLF - 6th CIRP Conference On Learning
Factories, (Procedia CIRP, 2016), 54, H. 13 – 18.
4
Asian Development Bank, Asian Development Bank Outlook Supplement,
(Manila: Asian Development Bank, 2019), H. 4.
5
Badan Pusat Statistik Indonesia, Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia
Februari 2019, Diunduh Dari Www.Bps.Go.Id Pada Senin 05 August 2019.

36 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Namun, di lain hal, dewasa ini banyak konflik-konflik


horizontal antar masyarakat terjadi karena sikap pendeskreditan
nilai-nilai toleransi baik karena perbedaan budaya, agama, suku
dan pemikiran. Sikap intoleransi dan pemikiran yang sempit
terhadap permasalahan tersebut membuat golongan tertentu
menolak keberadaan golongan lainnya. Indonesia adalah salah
satu negara yang rentan akan pergesekan karena memiliki banyak
suku dan kelompok yang masih memegang nilai-nilai idiologi
masing-masing. Kecacatan akan terjadi jika norma-norma pribadi
berada di atas norma agama dan negara, yang akan membuat
sebuah kekacauan di tengah-tengah masyarakat.
Dewasa ini sikap domestikasi masyarakat terlihat jelas
bagaimana sekolompok masyarakat memisahkan diri dari
peradaban kemasyarakatan. Sikap-sikap intoleran berkembang
seiring tumbuhnya sikap-sikap individualis masyarakat. Banyak
dari mereka menggunakan perkembangan teknologi secara tidak
bijak yaitu sebagai media untuk memprovokasi, memberikan
informasi yang tidak benar dan menggunakannya sebagai ruang
diskusi untuk mengucilkan seseorang. Hal tersebut membuat
fungsi industri 4.0 menjadi negatif di dalam bidang ekonomi dan
sosial. Tentu itu akan membuat nilai-nilai kerukunan masyarakat
akan hilang sesuai dengan apa yang dilakukan oleh kelompok-
kelompok tertentu.
Gerakan-gerakan radikal, persekusi, dan intimidasi
merupakan gerakan-gerakan yang saat ini banyak dilakukan
dengan memanfaatkan perkembangan teknologi 4.0 untuk
mendeskreditkan hak-hak warga negara. Dalam UUD 1945 Bab X
pasal 27 tentang warga negara, ayat 1 sudah jelas menjelaskan
bahwa semua warga negara Indonesia memiliki persamaan
kedudukan di dalam sebuah negara. Hal tersebut menunjukkan
kesamarataan hak warga negara, baik pada segi hukum, sosial,
pendidikan, keagamaan dan kebudayaan. Lebih jauh, di dalam
ayat 2 juga dijelaskan bahwa setiap warga negara Indonesia
memiliki hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
dimanapun mereka berdomisili.
Pada dasarnya idiologi setiap agama, suku dan budaya
mengajarkan untuk saling mengasihi seperti halnya sebuah

 37
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

agama yang mengajarkan untuk hidup damai dan saling


menghormati satu sama lainnya.6 Sikap ekslusif dalam sebuah
agama merupakan sebuah anggapan bahwa ajaran agama yang
dianutnya adalah sebuah ajaran yang paling benar dan
mengesampingkan ajaran agama lainnya. Dimana mereka
menganggap bahwa ajaran agama lainnya adalah salah.7
Nurcholish Madjid juga menjelaskan bahwa sikap tersebut
menganggap ajaran agama lain adalah salah dan menyesatkan.8
Fenomena Revolusi Industri 4.0
Berdasarkan sejarah, Industri 4.0 merupakan ide gagasan
industri ke empat setelah penemuan mesin uap di Inggris pada
tahun 1784 (revolusi industri yang pertama, penemuan listrik
yang digunakan untuk kegiatan produksi pada abad ke-19
(Revolusi kedua), dan penggunaan mesin komputer pada 1970
untuk kegiatan manufaktur.9 Fenomena tersebut menuntut agar
manusia memiliki nilai-nilai kreativitas yang mampu
membangun smart factory dengan memanfaatkan nilai-nilai
perkembangan industri 4.0.
Pada umumnya, teknologi berkembang sejalan dengan
kebutuhan manusia dengan tujuan untuk memberikan
kemudahan dalam hidup daripada sebelumnya. Perkembangan
ini, selain digunakan untuk berkomunikasi seperti kebanyakan
orang, juga dapat digunakan sebagai media penyebaran berita,
pencarian data, kegiatan belajar mengajar dan untuk melakukan
kegiatan bisnis.10 Ketersediaan teknologi tersebut seharusnya

6
Tanja Victor YT, Pluralisme Agama Dan Problem Sosial, (Jakarta:
Pustaka Cidesindo, 1998), H. Xx.
7
Komaruddin Hidayat, Menafsirkan Kehendak Tuhan, (Bandung: Mizan,
2003), H. 89.
8
Lihat, Casram, “Membangun Sikap Toleransi Beragama Dalam
Masyarakat Plural”, Dalam WAWASAN: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial
Budaya, (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati), Volume 1 Nomor 2, Juli 2016,
H. 192.
9
Hoedi Prasetyo dan Wahyudi Sutopo, “Industri 4.0: Telaah Klasifikasi
Aspek Dan Arah Perkembangan Riset,” dalam Jurnal Teknik Industri 13, no. 1
(Semarang: UNDIP, 2018), Volume 13, nomor 01, h. 17.
10
Hikmahanto Juwana, Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional,
(Jakarta: Lentara Hati, 2002), H. 23.

38 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

digunakan dengan sebaik-baiknya untuk kegiatan industri,


membuat sebuah jaringan, pasar, dan memangkas nilai modal
industri.
Kehadiran industri 4.0 mempunyai dampak positif dan
negatif dalam peradaban masyarakat. Bonus demografi yang
dimiliki oleh Indonesia pada dasarnya selain menjadi
keuntungan, juga menjadi sebuah permasalahan karena
berpotensi menambah nilai pengangguran dan disparitas
ekonomi.
Kerukunan Umat Beragama
Revolusi Industri telah terjadi sejak Jerman menggelar
pameran di Hanover pada tahun 2011, di mana mereka
memperkenalkan produk-produk teknologi yang memiliki nilai
manfaat yang tinggi. Mereka menyusun sedemikian rupa
fasilitas-fasilitas teknologi untuk memudahkan aktivitas manusia
dengan melakukan robotisasi dan komputerisasi. Namun,
berkembangnya industri 4.0 di sebuah negara maka hal itu akan
berbanding dengan jumlah manusia yang akan digantikan
perannya oleh robot.
Kerukunan dalam bernegara menunjukkan bahwa negara
tersebut berdaulat dan kuat dalam banyak sektor. Pembangunan
social capital di tengah-tengah masyarakat yang agraris
seharusnya dilakukan oleh baik pemerintah maupun tokoh-tokoh
agama, adat dan budaya. Social capital merupakan sebuah modal
yang dapat dibangun dari masyarakat dengan memanfaatkan
nilai-nilai gotong royong. Terlebih, Indonesia yang mewarisi
nilai-nilai kerukunan dalam berbudaya, bernegara dan beragama
tentunya tidak sulit melakukan perlindungan atas hak-hak
individu masyarakat.
Kehidupan sosial masyarakat merupakan sebuah kehidupan
yang mencakup banyak hal untuk membangun rasa kebersamaan
dan saling memiliki satu sama lain, sehingga menghasilkan sikap
saling menjaga atas pluralisme dan membangun harmoni dalam
bersosial.11 Hal tersebut dapat dilakukan dengan menajamkan

11
Kartanegara Mulyadhi. “Islam Dan Multikulturalisme: Sebuah Cermin
Sejarah”. Dalam Baidhawy, Akiyuddin (Ed.), Reinvensi Islam Multikultura,

 39
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

proses-proses interaksi antar manusia. Interaksi sosial merupakan


sebuah hubungan yang terjadi antar manusia yang bersifat
dinamis yang mana hal itu akan menimbulkan dinamika
konstruktif di masyarakat.12
Untuk menjaga persatuan negara, dulu maka dibuatlah
sebuah gerakan bela negara dengan semangat nasionalisme, yaitu
semangat mencintai sebuah negara untuk terhindar dari nilai-
nilai kekerasan dan kehancuran.13 Namun saat ini hal-hal tersebut
tidak harus dilakukan karena kemudahan yang diciptakan oleh
industri 4.0 memudahkan masyarakat untuk melakukan gerakan-
gerakan yang dinamis dan terkoordinasi dengan menggunakan
fasilitas-fasilitas yang canggih.
Social Capital Masyarakat
Capital of social (modal sosial) merupakan kegiatan yang
mempunyai nilai-nilai kebajikan yang dapat digunakan untuk
membangun hubungan-hubungan yang baik antar masyarakat,
dimana Islam juga telah memberikan gambaran dalam memenuhi
kebutuhan individu maupun kelompok-kelompok, yaitu dengan
melakukan penghimpunan modal sosial dari masyarakat. Social
Capital atau dapat disebut sebagai modal sosial, yaitu
kemampuan masyarakat untuk bekerja bersama demi
mendapatkan tujuan bersama dalam sebuah kelompok atau
organisasi.14
Bourdieu menjelaskan bahwa penggabungan social capital
masyarakat mempunyai potensi untuk membangun peradaban

(Surakarta: PSB UMS, 2005), H. 207-210.


12
Elly M. Setiadi dan Kolip Usman, Pengantar Sosiologi: Pemahaman
Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. 2011), h. 62.
13
Lihat, Lestanta Budiman, “Komunikasi, Budaya Toleran Dan
Nasionalisme Di Lingkungan Civitas Akademika UPN Veteran Yogyakarta,”
Dalam JURNAL ILMU KOMUNIKASI, (Yogyakarta: UPN Veteran),Volume
13 Nomer 2, Mei-Agustus 2015, H. 146.
14
Lihat Badaruddin. Pemanfaatan Modal Sosial dalam Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Keluarga dan Komunitaas (Studi pada Komunitas
Petani Karet di Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat). Jurnal
Wawasan. Vol. 12 No. 2. 2006. Cahyono B, Adhiatma A. Peran Modal Sosial
dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Petani Tembakau di Kabupaten
Wonosobo.

40 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

dengan memanfaatkan hubungan-hubungan sosial.15 Social capital


merupakan sumber kekuatan yang berasal dari dalam, tersedia
melalui dan berasal dari jaringan hubungan yang dimiliki oleh
individu maupun kelompok.16 Selain itu, juga merupakan sumber
daya yang akan mendapatkan keuntungan di masa depan dari
jaringan personal,17 yang mempunyai pengaruh atas jaringan-
jaringan sosial berdasarkan komunitas-komunitas di dalam
masyarakat.18
Partisipasi masyarakat merupakan modal yang sangat
berharga dalam konsep pembangunan. Arnstein menjelaskan
bahwa keterlibatan masyarakat dapat diukur dengan
menggunakan instrumen partisipasi yang dikenal dengan tipologi
delapan tangga partisipasi masyarakat (eight rungson the leader of
citizen participation). Delapan bentuk partisipasi masyarakat
tersebut berupa kontribusi pikiran, waktu, tenaga dan dana yang
diaplikasikan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan.19

15
Pierre Bourdieu, The Forms Of Capital, Dalam Readings In Economic
Sociology, Ed. Oleh Nicole Woolsey Biggart, (Oxford, UK: Blackwell
Publishers Ltd, 2002), H. 51.
16
Andrew C. Inkpen Dan Eric W. K. Tsang Reviewed Work(S), “Social
Capital, Networks, And Knowledge Transfer,” Dalam The Academy Of
Management Review (Boston: Academy Of Management), Volume 30 Nomor 1
January 2005, H. 151.
17
Christian Waldstrøm Dan Gunnar Lind Haase Svendsen, "On The
Capitalization And Cultivation Of Social Capital: Towards A Neo-Capital
General Science?," Dalam The Journal Of Socio-Economics, (Amterdam:
ELSEVIER) Volume 37 Nomor 4 Agustus 2008, H.1496.
18
Lihat Rustanto B, “Penguatan Keluarga Miskin Melalui Penguatan
Modal Sosial” Dalam Jurnal Informasi, (Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta), Volume 12 Nomor 3 Tahun 2007. Kamarni, “Analisis Modal
Sosial Sebagai Salah Satu Upaya Dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi Kasus:
Rumah Tangga Miskin Di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang),” Dalam
Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, (Surabaya: Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Petra), Volume 3 Nomor 3 Tahun 2012. T Fujiwara Dan I
Kawachi, “A Prospective Study Of Individual-Level Social Capital And Major
Depression In The United States,” Dalam Journal Of Epidemiology &
Community Health, (London: BMJ Publishing Group), Volume 62 Nomor 7 Juli
2008, H. 627.
19
Iwang Gumilar, “Partisipasi Masyarakat Pesisir Dalam Pengelolaan
Ekosistem Hutan Mangrove Berkelanjutan Di Kabupaten Indramayu” Dalam

 41
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Temuan Lapangan dan Diskusi


Revolusi industri yang terjadi di Indonesia memberikan
dampak yang signifikan, meskipun beberapa lembaga survei
memproyeksikan bahwa hanya 1% pengaruh industri 4.0 atas
pertumbuhan ekonomi barat. Dewasa ini industri 4.0 telah
mengambil bagian di dalam masyarakat, di mana banyak dari
mereka menggunakan fasilitas seperti internet, mesin sebagai
cybersecurity, cloud, additive manufacturing, augmented reality, big
data and analityc, autonomous robots, Simulasi dan Integrasi sistem
(horisontal maupun vertikal).20
Hadirnya fasilitas-fasilitas di lingkungan masyarakat
merupakan keuntungan yang didapatkan oleh generasi mileneal,
di mana mereka dapat mengakses apapun yang mereka mau dan
memproduksi apa yang mereka rencanakan. Gerakan-gerakan
sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh masyarakat desa
Yosomulyo, Metro Pusat, Kota Metro telah membuktikan nilai
kebermanfaatan dari industri 4.0 dalam membangun sebuah
peradaban. Mereka membangun pasar digital dengan
memanfaatkan internet of thing untuk melakukan kampanye
pengenalan tentang pasar digital Yosomulyo Pelangi (Payungi)
Kemudahan dalam berkomunikasi membuat semakin
meningkatnya solidaritas masayarakat. Bukan hanya itu, dalam
bidang ekonomi, pembangunan industri kreatif dengan
memanfaatkan Internet of Thing telah sukses merangkul banyak
kelompok yang berada di Kota Metro yang mempunyai latar
belakang yang berbeda. Nilai-nilai kesadaran masyarakat tentang
multikulturalisme semakin tinggi karena pendidikan lingkungan
tercipta seiring pembangunan pasar digital yang dilakukan.
Tumbuhnya perekonomian masyarakat pada dasarnya akan
mendegradasikan nilai kesenjangan dan nilai kriminalitas warga.
Kerukunan warga dalam tahap ini merupakan modal utama

Jurnal AKUATIKA, (Bandung: Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan


Universitas Padjajaran), Volume 3 Nomor 2 September 2012, H. 207.
20
Ali Sadiyoko dan Christian F Naa, “Industry 4.0: Pengaruhnya Terhadap
Rencana Strategis Pengembangan Jangka Panjang Teknik Mekatronika
UNPAR,” dalam Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi, h. 89,
https://doi.org/10.5614/joki.2018.10.2.2.

42 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

dalam membangun pasar berbasis digital. Lebih jauh, semangat


gotong royong yang dimiliki masyarakat adalah potensi untuk
meningkatkan kualitas hidup dan kuantitas hasil yang
didapatkan. Gerakan sadar pada indusri 4.0 membuat
sekelompok warga di desa Yosomulyo mendapatkan hasil yang
maksimal.
Dalam bidang sosial kemasyarakatan, hadirnya pasar digital
membuat kerukunan warga semakin kuat dengan memanfaatkan
teknologi sebagai media bersosial. Social capital masyarakat
semakin tumbuh seiring diberlakukannya kesepakatan untuk
tidak saling mengambil kesempatan orang lain. Artinya, pasar
digital Payungi terbuka untuk semua kalangan baik anak-anak,
dewasa, orang tua ataupun orang yang memiliki perbedaan latar
belakang suku, adat, budaya, dan agama.
Kesuksesan membangun peradaban tersebut adalah sebuah
cara untuk menciptakan kerukunan warga yang mempunyai
latarbelakang yang berbeda. Dalam perkembangannya banyak
akademisi, pemerintah, tokoh agama, tokoh adat hadir dan
menikmati beberapa produk tradisional maupun event-event
yang diselenggarakan. Tidak hanya itu, tetapi juga pasar digital
ini telah mampu menyatukan semua elemen masyarakat, yaitu
pelaku industri ekonomi kreatif, anak jalanan, pengrajin, penjual
jajanan tradisional, dan lain sebagainya.
Hal itu menjelaskan bahwa pengorganisasian modal sosial
masayarakat akan menciptakan peradaban yang beradab. Tidak
banyak yang tahu tentang bagaiamana memanfaatkan keberadan
modal sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat sehingga
keberadaannya tidak teroptimalkan. Industri 4.0 juga memiliki
peran untuk membangun peradaban dan menghancurkannya.
Namun, jika keberadaannya disikapi dengan benar maka ide apa
yang direncanakan akan menjadi sebuah jawaban dari
permasalahan yang dihadapi oleh kebanyakan orang saat ini.

 43
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

TOKOH MUDA PENGGERAK


INDUSTRI 4.0 DI ERA MILENIAL

“Manfaatkanlah masa mudamu sebaik-baiknya.


Karena harapan dunia selalu bertumpu pada pemuda”

Pendahuluan
Pemuda merupakan akar utama dalam membangun
pertumbuhan emas negara di mana pemuda mempunyai peran
sentral yang sangat strategis dalam membangun bangsa dan
negara.
Untuk menuju Indonesia emas, pemuda harus dipersiapakan
untuk pembangunan bangsa secara utuh dengan literasi dan
perencanaan program untuk meningkatkan kapasitas bagi para
pemuda dengan tujuan agar masyarakat Indonesia bisa mencapai
tujuan negara.
Perjalanan sejarah kemerdekaan tidak terlepas dari peran
pemuda. Hal tersebut berlanjut di masa pembangunan hingga era
milenial. Contoh peran pemuda dalam hal teknologi tercermin
dari B.J Habibie yang sejak muda bisa mengangkat nama
Indonesia dalam kancah internasional.
Di jaman sekarang peran pemuda yang mengembangkan
industri 4.0 dalam dunia pendidikan salah satunya Adamas Belva
Syah Devara. Ia salah satu tokoh milenial Indonesia yang

44 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

menggagas sebuah perubahan dalam industri pendidikan. Ia


mengoptimalkan peran teknologi untuk menghasilkan sistem
pembelajaran yang menyenangkan.
Peran tokoh muda dalam penggerak industri 4.0 yang
digagas oleh Belva pun sangat terasa di Indonesia melalui aplikasi
Ruang Guru. Belva merupakan tokoh muda Indonesia yang
cerdas dan peka dalam memanfaatkan teknologi. Ruang Guru
didirikannya sejak tahun 2014 bersama Iman Usman. Berkat
Ruang Guru, keduanya masuk dalam jajaran pengusaha sukses
dibawah 30 tahun versi Forbes 30 under 30 untuk teknologi
konsumen di Asia.
Sejak SMA, Belva selalu meraih peringkat satu dan menjuarai
berbagai kompetisi olimpiade ilmiah, pidato, dan debat berbahasa
Inggris. Pada tahun 2007, Belva terpilih menjadi salah satu dari
delapan siswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa penuh dari
pemerintah Singapura untuk melanjutkan studinya ke Nanyang
Technological University, Singapura, salah satu institut teknik
terbaik di Asia. Belva merupakan orang Indonesia pertama yang
diterima di program gelar ganda dalam program studi Ilmu
komputer dan Bisnis di Nanyang Technological University.
Selama kuliah, Belva mendapatkan banyak prestasi akademis
dan berhasil masuk pada Double Dean's List sebagai salah satu
dari 5% mahasiswa dengan prestasi tertinggi, dalam program
studi Ilmu komputer maupun Bisnis. Pada tahun 2009, ia terpilih
oleh universitas untuk ikut serta dalam program pertukaran
pelajar ke University of Manchester, Manchester, Inggris.
Dan pada tahun 2011, Belva menorehkan prestasi untuk
Indonesia dengan berhasil meraih tiga medali emas prestisius dari
Nanyang Technological University, Lee Kuan Yew Gold Medal,
(penghargaan tertinggi bagi mahasiswa di universitas), Infocomm
Development Authority of Singapore Gold Medal (penghargaan
bagi peraih nilai akademis tertinggi di program studi Ilmu
komputer), dan Accenture Gold Medal (penghargaan bagi peraih
nilai akademis tertinggi di program studi Bisnis). Atas
prestasinya, diiringi dengn kuliah, beliau mendapatkan
kesempatan bekerja di perusahaan berpengaruh di Singapura,
Goldman Sachs dan Accenture.

 45
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Selain prestasi akademis, Belva juga aktif dalam kegiatan


organisasi. Ia dipercaya menjabat Sekretaris Jenderal
Perhimpunan Pelajar Indonesia Singapura dan dinobatkan
menjadi Young Leader for Indonesia 2011 oleh McKinsey &
Company.
Pada tahun 2013, ia melanjutkan sekolahnya melalui
pendidikan pascasarjananya dan menjadi orang Indonesia
pertama yang diterima di program gelar ganda di Harvard
University, Cambridge, Massachusetts dan Stanford University,
Palo Alto, California sekaligus, dua universitas paling bergengsi
di dunia. Di Harvard University ia mengambil jurusan Master of
Public Administration (Kebijakan Publik), sedangkan di Stanford
University, ia mengambil jurusan Master of Business
Administration (Bisnis Manajemen). Karena berprestasi dalam
bidang akademis, ia juga mendapatkan kesempatan terdaftar
sebagai mahasiswa tamu di Massachusetts Institute of
Technology, yang merupakan salah satu universitas terbaik di
dunia
Seusai studi sarjananya di Singapura, Belva memutuskan
untuk kembali ke Indonesia dan menolak banyak tawaran
pekerjaan dengan gaji yang tinggi di Singapura. Di Jakarta, ia
memutuskan untuk bekerja di Unit Kerja Presiden Bidang
Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan di bawah
kepemimpinan Kuntoro Mangkusubroto, dan sebagai konsultan
manajemen di McKinsey & Company.
Hingga kemudian pada tahun 2016, Ia memutuskan fokus
dalam perbaikan pendidikan di Indonesia, dan kembali ke tanah
air menjabat sebagai direktur utama di Ruang Guru.
Saat ini Ruang Guru dikenal sebagai perusahaan teknologi
terbesar dan terlengkap di Indonesia yang berfokus pada layanan
berbasis pendidikan dan telah memiliki lebih dari 6 juta
pengguna serta telah mengelola lebih dari 150.000 guru yang
menawarkan jasa di lebih dari 100 bidang pelajaran.
Ruang guru berkomitmen untuk menjadi mitra bagi
pemerintah daerah demi memberikan pendidikan berkualitas
melalui Sistem Manajemen Belajar (LMS). Tahun lalu, Ruang guru
pun berhasil bekerja sama dengan 32 (dari 34) pemerintah

46 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

provinsi dan lebih dari 326 pemerintah kota dan kabupaten di


Indonesia. Selain itu, Ruang guru juga menawarkan video belajar
berlangganan, marketplace les privat, layanan bimbingan belajar
on-demand, tryout ujian online, dan lain-lain.
Melalui website resminya, Ruang guru menguatkan
komitmennya tidak hanya hadir sebagai sebuah bisnis, tetapi
untuk meningkatkan kualitas guru dengan menciptakan lapangan
pekerjaan dan tambahan penghasilan bagi guru di Indonesia.
Ruangguru telah dinobatkan menjadi penerima beragam
penghargaan diantaranya penghargaan oleh Google Launchpad
Accelerator 2016, Awardee, UNICEF Youth Innovation Forum
2015, Innovation to Watch, Bubu Awards 2016, Indonesia's Best
Education Web dan masih banyak lagi penghargaan yang lain.
Membaca Peluang Bimbingan Belajar
Banyaknya siswa didik yang ingin memaksimalkan proses
belajar di luar sekolah. Walau siswa sudah belajar seoptimal
mungkin dengan penerapan K13, tetap saja mengalami kendala.
Terkadang masih banyak pelajaran yang belum diserap
sepenuhnya oleh anak. Sehingga kurang optimalnya bagi anak
untuk menyerap materi yang sudah disampaikan oleh seorang
guru, dan akhirnya pun orang tua menambah lagi jam belajar
anak dengan memasukan anak ke tempat bimbingan belajar dan
hal ini pun masih juga kurang efektif karena waktu anak untuk
bermain pun menjadi terhambat,dan keceriaan anak dan
kefokusan anak pun semakin berkurang.
Hemat penulis, Belva sangat cerdas dalam mengambil sebuah
peluang dengan mengoptimalkan teknologi untuk pendidikan
dengan membuat Ruang Guru guna memudahklan anak
Indonesia menjadi generasi emas yang kaya akan intelektualitas
serta membuat waktu menjadi efisien dan lebih efektif
Dibawah kepemimpinan Belva, hanya dalam setahun,
Ruangguru berkembang pesat lima kali lipat dan menjadi
perusahaan teknologi pendidikan terbesar di Indonesia,
menjangkau lebih dari 10 juta siswa dan 150.000 guru. Hal ini
bukan hanya berdampak bagi siswa saja tetapi berdampak juga
bagi kaum pengajar. Dalam hal ini pengajar/guru pun bisa sama-
sama belajar untuk mengoptimalisasikan sistem pembelajran

 47
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

yang efektif dan efisien bagi siswa dan membuat berbagai macam
inovasi sistem pengajaran yang membuat anak menjadi senang
dan gemar belajar.
Belva tidak hanya mendidik anak-anak melalui Ruang Guru,
tetapi juga menjadi teladan bagi anak muda lainnya untuk
menjawab permasalahan yang ada dengan memanfaatkan
teknologi. Salah satu pesan Belva bisa menjadi pelecut dan
motivasi kaum muda. “Kami percaya bahwa teknologi adalah kunci
untuk melampaui pencapaian pendidikan nasional selama ini dan
memastikan bahwa semua anak, tidak peduli domisili dan status
ekonominya, memiliki akses yang sama terhadap konten pendidikan
berkualitas tinggi. Kami sangat bangga dengan pencapaian tim Ruang
guru, dan terus bersemangat bahwa kami mungkin akan menjadi
katalisator utama dalam transformasi pendidikan di negara ini dengan
teknologi”.
Kata-kata ini pun yang menjadi penyemangat bagi kami
kaum muda untuk terus bisa mengoptimalisasikan potensi untuk
selalu mencetak prestasi dibidang apapun itu.

48 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

PERAN PEMUDA DALAM MENGGERAKKAN


EKONOMI DESA BERBASIS E-COMMERCE

Pendahuluan
Potret pembangunan desa mengalami perubahan pasca
berlakunya Undang-Undang Desa yang memunculkan visi
komitmen baru terhadap desa. Pembangunan desa dalam konteks
kekinian menunjukan arah pada kemandirian masyarakat.
Pendapat dari Agusta (2014) memberi poin penting bahwa
kemandirian masyarakat dipandang sebagai suatu kondisi yang
terbentuk melalui perilaku kolektif masyarakat melakukan
perubahan sosial. Perubahan perilaku kolektif itu dapat didukung
melalui program intervensi masyarakat yang dikembangkan oleh
pihak luar (pemerintah) yang mensyaratkan adanya gerakan
partisipasi masyarakat. Selain itu dapat juga muncul atas dasar
inisiatif dan kreativitas masyarakat itu sendiri. Salah satunya
adalah peran pemuda dalam pembangunan desa.
Pemuda sebagai salah satu bagian dari masyarakat,
mempunyai peran yang sangat penting bagi kemajuan bangsa
dan negara. Pemuda menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2009 adalah Warga Negara Indonesia yang memasuki periode
penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai
30 tahun. Mereka tergolong dalam manusia yang produktif.

 49
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Sebagai unsur terkecil sebuah Negara, desa melalui amanat


Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014, bahwa desa mempunyai
kewenangan dalam mengelola sumber daya dan dana desa untuk
kemandirian desa.
Hari ini kita memasuki era disrupsi, oleh sebagian orang
dinilai sebagai ancaman dan sebagian lain menilainya sebagai
peluang. Era tersebut bernama era Revolusi Industri 4.0. Era yang
merupakan fase keempat dari perjalanan sejarah revolusi industri
yang dimulai pada abad ke-18. Menurut Prof Klaus Schwab,
Ekonom terkenal dunia asal Jerman, Pendiri dan Ketua Eksekutif
World Economic Forum (WEF), dunia mengalami empat revolusi
industri. Revolusi Industri 1.0 ditandai dengan penemuan mesin
uap untuk mendukung mesin produksi, kereta api, dan kapal
layar. Berbagai peralatan kerja yang semula bergantung pada
tenaga manusia dan hewan kemudian digantikan dengan mesin
uap. Dampaknya, produksi dapat dilipatgadakan dan
didistribusikan ke berbagai wilayah secara lebih massif. Namun
demikian, revolusi industri ini juga menimbulkan dampak negatif
dalam bentuk pengganguran masal.
Ditemukannya energi listrik dan konsep pembagian tenaga
kerja untuk menghasilkan produktif dalam jumlah besar pada
awal abad 19 telah menandai lahirnya Revolusi Industri 2.0.
Energi listrik mendorong para ilmuwan unrtuk menemukan
berbagai teknologi lainnya seperti lampu, mesin telegraf, dan
teknologi ban berjalan. Puncaknya, diperoleh efesiensi produksi
hingga 300 persen.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat pada awal abad 20 telah melahirkan teknologi
informasi dan proses produksi yang dikendalikan secara
otomatis. Mesin industri tidak lagi dikendalikan oleh tenaga
manusia tetapi menggunakan Programmable Logic Controller(PLC)
atau sistem otomatisasi berbasis komputer. Dampaknya biaya
produksi menjadi semakin murah. Teknologi Informasi juga
semakin maju di antaranya teknologi kamera yang terintegrasi
dengan mobile phone dan semakin berkembangnya industri kreatif
di dunia musik dengan ditemukannya musik digital.
Revolusi industri mengalami puncaknya saat ini dengan

50 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

lahirnya teknologi digital yang berdampak masif terhadap hidup


manusia di seluruh dunia. Revolusi industri kini atau generasi
keempat mendorong sistem otomatisasi di dalam semua proses
aktivitas. Teknologi internet yang semakin masif tidak hanya
menghubungkan jutaan manusia di seluruh dunia tetapi juga
telah menjadi basis bagi transaksi perdagangan dan transportasi
secara online. Munculnya bisnis transportasi online seperti, Gojek,
Uber dan Grab menunjukan integrasi aktivitas manusia dengan
teknologi informasi dan ekonomi menjadi semakin meningkat.
Berkembangnya teknologi autonomous vehicle(mobil tanpa sopir),
drone, aplikasi media sosial, bioteknologi dan nanoteknologi
semakin menegaskan bahwa dunia dan kehidupan manusia telah
berubah secara fundamental.
Presiden Joko Widodo pernah menyampaikan “Digitalisasi,
computing power dan data analytic telah melahirkan terobosan-
terobosan yang mengejutkan di berbagai bidang, yang
mendisrupsi (mengubah secara fundamental) kehidupan kita.
Bahkan mendisrupsi peradaban kita, yang mengubah lanskap
ekonomi global, nasional, dan daerah serta lanskap politik global,
nasional dan daerah. Lanskap intruksi global, nasional, dan
daerah, semuanya akan berubah.”
Dampak Revolusi Industri Pada Kehidupan
Fenomena Revolusi Industri 4.0 juga memiliki dampak nyata
pada kehidupan manusia dewasa ini. Berbagai contoh adanya
Revolusi Industri 4.0 adalah pemesanan tiket online, jual beli
online, pemesanan hotel online dan sebagainya. Revolusi Industri
4.0 ini tidak hanya berlaku di dunia industri namun juga
merambah ke pelayanan publik, misalnya aplikasi lamaran Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) online, ujian online, pengaduan
online, perizinan online, dan sebagainya. Oleh karena itu,
Revolusi Industri 4.0 tidak hanya menambah efesiensi dalam
dunia industri namun juga menyelesaikan berbagai masalah
publik.
Kehadiran Revolusi Industri 4.0 memberikan peluang
sekaligus ancaman jika tidak dikelola dengan benar. Peluang
tersebut dapat kita manfaatkan untuk memberikan kemudahan
terhadap kehidupan manusia. Salah satu contohnya adalah

 51
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

penggunaan Big Data dalam pengambilan keputusan. Big Data


adalah sebuah teknologi informasi baru yang ditandai dengan
empat karakteristik unik, yakni memungkinkan proses
pengelolaan, penyampaian, dan analisis data dalam beragam
bentuk/format(variety), berjumlah besar(volume), dengan
pertambahan data yang sangat cepat(velocity), dan perlu analis
dalam penggunaannya(veracity). Revolusi Industri 4.0 juga
mendorong perkembangan media sosial dengan pesat. Seiring
dengan penggunaan smartphone, semakin banyak personal data
yang bisa dikumpulkan. Contoh mudahnya, apabila seorang
terbiasa menggunakan Instagram, Twitter, dan Facebook, maka
akan diarahkan kepada akun-akun yang sesuai dengan minatnya
di menu explore. Instagram, Twitter dan Facebook merekam jenis-
jenis akun yang sering dikunjungi sehingga memberikan
rekomendasi akun yang memiliki kesamaan minat. Namun,
Revolusi Industri 4.0 juga membawa berbagai tantangan. Jika
tidak disikapi dengan tepat, Revolusi Industri 4.0 dikhawatirkan
mengganti porsi dan fungsi manusia dalam dunia kerja(job less),
hadirnya artificial intelligence, robotics, machine learning, diprediksi
mampu menggeser beberapa posisi pekerjaan.
Menuju Smart Village
Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
inilah, dalam amanat undang-undang desa dipertegas, bahwa
desa dapat menciptakan kesejahteraanya sendiri dan
mengembangkannya untuk kemakmuran warganya. UU Desa
memberi ruang bagi pengembangan Desa Cerdas atau Smart
Village. Dengan dana desa contohnya, maka akan memberikan
ruang bagi pemerintah hingga masyarakat desa untuk berlomba-
lomba melakukan inovasi-inovasi, terutama dibidang
pengembangan teknologi informasi. sehingga masyarakat desa
dapat menciptakan gerakan penggembangan ekonomi lokal
secara berkelanjutan dan tanpa mengharap bantuan dari
Pemerintah Pusat dan Daerah.
Salah satu konsep yang ada seperti konsep Desa Cerdas atau
Smart Village. Konsep pengembangan TIK yang salah satunya
diarahkan untuk mendorong peningkatan ekonomi di
masyarakat. Terutama pengembangan TIK dalam bidang

52 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

pertanian, perkebunan dan perikanan. Pemanfaatan TIK untuk


dapat bersaing secara global bagi masyarakat desa belum
sepenuhnya berjalan dengan baik. Kurangnya penggunaan TIK
sebagai sarana untuk memudahkan pekerjaan dan menciptakan
peran aktif masyarakat untuk menciptakan demokratisasi di desa.
Pemanfaatan perkembangan terknologi ini, hanya dilakukan
sebagian personal, sehingga tidak seluruhnya masyarakat desa
bisa berkontribusi. Misalnya untuk memasarkan hasil panen.
Karena kurangnya memanfaatkan perkembangan teknologi,
sehingga kadangkala hasil panen yang terlalu besar tidak sampai
terjual dan terbuang sia-sia. Persoalan ini yang sudah seharusnya
mulai dikurangi, bahkan sudah harus tidak ada lagi di era yang
serba cepat dan berkembang ini.
Gagasan Smart Village yang sekarang dikembangkan di
beberapa kota atau kabupaten di Indonesia, misalnya di
kabupaten Banyuwangi melalui program Cyber Village-nya.
Bupati Banyuwangi Bapak H. Abdullah Azwar Anas, dalam
sambutannya pada Launching Program Pengembangan Desa
Berbasis Teknologi(Cyber Village) “Melalui program ini
Banyuwangi mulai berbenah untuk mengejar ketertinggalan.”
dalam bidang teknologi. Selain contoh Cyber Village nya
Banyuwangi, ada lagi kampung Cyber di kawasan RT 36 RW 09
Taman Kelurahan Patehan Kecamatan Kraton Kota Yogyakarta.
Kawasan ini merupakan salah satu Area Mergan Sari milik
Kesultanan Yogyakarta di Kota Yogyakarta dan area wisata
sejarah “Taman Sari”.
Dalam Undang-Undang Desa menegaskan bahwa desa
diharapkan menjadi mandiri dengan mengembangkan potensi di
desa masing-masing. Kalau desa tersebut mempunyai produk-
produk unggulan, hasil pertanian, perkebunan dan perikanan
perlu di ekspose sehingga kemanfaatannya bisa diketahui dan
dirasakan semua orang, baik dari luar maupun dalam negeri.
Kembali ke potensi yang ada di desa, masyarakat desa
utamanya pemuda sebagian mempunyai kebiasaan kurang peduli
dengan hasil-hasil yang diolah oleh para petani. Ketika panen
tiba, kadang petani disulitkan dengan cara bagaimana
memasarkan hasil produk-produk yang dihasilkan. Sehingga

 53
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

antara ketersedian barang dengan penjualan kadang tidak


seimbang, yang pada akhirnya petani sering mengalami kerugian.
Konsep e-Commerce merupakan seperangkat dinamika
teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan
perusahaan, konsumen, dan komunitas melalui transaksi
elektronik dalam perdagangan elektronik barang, jasa, dan
informasi (Baum, 1999).
Menurut Kalakota dan Whinston (1996), e-Commerce
didefinisikan dari berbagai sudut pandang. Dari aspek
komunikasi, e-Commerce merupakan pengiriman informasi,
produk/layanan atau pembayaran melalui line telepon, jaringan
komputer atau elektronik lainnya. Dari aspek bisnis e-Commerce
merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi dan
aliran kerja perusahaan. Dari aspek layanan, e-Commerce
merupakan alat yang memenuhi keinginan perusahaan,
konsumen dan manajemen dalam meningkatkan mutu barang
dan kecepatan pelayanan. Dari aspek online, e-Commerce
menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli produk
serta informasi melalui internet dan jaringan jasa online lainnya.
Pada aspek online, penjualan yang dilakukan memiliki jangkauan
luas atau tidak terbatas oleh wilayah. Calon pembeli tidak perlu
menghabiskan waktu banyak untuk mendapatkan informasi
produk yang diinginkan, serta menghemat waktu untuk
mendapatkan informasi produk yang diinginkan, serta
menghemat waktu perjalanan untuk menempuh toko fisik yang
seperti dilakukan pada pembelian secara konvesional.
Dalam strategi e-Commerce, Kotler (2007) mengatakan ada
pembagian bisnis internet menurut pihak-pihak yang terlibat
dalam transaksi penjualan, yaitu :
1. Business to Business (B2B) merupakan transaksi perdagangan
online yang dilakukan antar bisnis, perusahaan ataupun
organisasi.
2. Business to Consumer (B2C) merupakan perdagangan online
yang dilakukan antara perusahaan menjual ke konsumen
individual, biasa disebut retail (eceran).
3. Consumer to Consumer (C2C) merupakan perdagangan online
yang dilakukan antara konsumen.

54 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

4. Counsemer to Bussiness (C2B) merupakan transaksi penjualan


online terjadi ketika individu menjual produk atau jasa
kepada perusahaan.
Mekanisme e-Commerce seperti halnya dalam aktivitas bisnis
konvensional, sistem e-Commerce juga melalui tahapan-tahapan
aktivitas tentu yang biasa diistilahkan dengan proses bisnis. Dari
berbagai jenis proses bisnis yang ada, proses transaksi
perdagangan antara penjual dan pembeli merupakan hal yang
mendasar yang harus dipahami oleh praktisi bisnis. Pembelian
antara dua entiti bisnis biasanya dilakukan melalui jaringan
tertentu. Menurut Konsiur (1997), di dalam proses bisnis ini, ada
empat aliran entiti yang harus dikelola dengan baik yaitu aliran
produk, aliran informasi, aliran uang, dan aliran dokumen.
Fasilitas e-Commerce yang ada harus dapat mengsinkronisasikan
keempat aliran tersebut, sehingga proses transaksi dapat
dilakukan secara efesien, efektif, dan terkontrol dengan baik.
Gambaran proses penjualan melalui e-Commerce yang akan
dilakukan oleh para pemuda dalam rangka menggerakkan
ekonomi desa adalah dengan cara penjual (seller) dalam hal ini
petani menawarkan produk hasil pertanian, perkebunan, atau
perikanan melalui internet dengan dibantu oleh pemuda sebagai
pendamping (colleague) dalam mengoprasionalkan e-Commerce ini
kepada calon pembeli (buyer). Penjual dapat membuat Website
dengan didampingi pendamping sebagai sarana menjual
produknya sekaligus memberikan informasi tentang profil hasil
pertanian, perkebunan atau perikanan yang ditawarkan.
Pendamping penjual (colleague seller) akan dipegang oleh pemuda
desa yang melek IT, sehingga dalam pengoprasionalan program
e-Commerce bisa berjalan dengan baik.
Cara calon pembeli (buyer) dapat mencari informasi tentang
produk yang dibutuhkan melalui internet bahkan meminta
informasi tentang produk pertanian, perkebunan atau perikanan
dari website-website yang ada terdaftar di internet. Pada website
terjadi pertukaran informasi antara penjual dan pembeli.
Setelah aktifitas pertukaran informasi terjadi dan calon
pembeli berminat untuk membeli produk yang ditawarkan, maka
pembeli dapat melakukan pemesanan melalui media elektronik

 55
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

online internet seperti melalui email, telepon, faks. Jika pembeli


ingin membayar untuk barang yang telah dipilih, ia harus
mengisi formulir transaksi. Biasanya formulir ini menanyakan
identitas pembeli serta nomor kartu kredit. Karena informasi ini
bisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah, maka pihak
penyedia jasa e-Commerce telah mengusahakan agar pengiriman
data-data tersebut berjalan secara aman, dengan menggunakan
standar security yang telah ditentukan, atau dengan e-cash yang
sebenarnya merupakan suatu account khusus untuk pembayaran
melalui internet. Account tersebut dibuka dengan menggunakan
kartu kredit yang dipunyai sebelumnya. Customer hanya perlu
mengisi pada account e-cash untuk digunakan.
Setelah pembeli mengadakan transaksi, retailer akan
mengirimkan barang yang dipesan melalui jasa pengiriman
langsung ke alamat tujuan pembeli. Beberapa cybershop
menyediakan fasilitas bagi pembeli untuk mengecek status
barang yang telah dikirim melalui internet sehingga dapat
memonitor lokasi produk tersebut.
Setelah transaksi selesai dilakukan dan produk telah
didistribusikan ke tangan pembeli, barulah proses terakhir yaitu
aktivitas purna jual dijalankan. Pada proses ini penjual dan
pembeli melakukan berbagai aktivitas atau komunikasi seperti
keluhan terhadap kualitas produk, diskusi mengenai cara
menggunakan produk dengan baik, pertanyaan atau permintaan
informasi mengenai produk-produk lain, pemberitahuan akan
produk-produk baru yang ditawarkan kepada pembeli potensial.
Target dari interaksi ini adalah agar di kemudian hari terjadi
kembali transaksi bisnis antara kedua pihak yang didasari pada
kepuasan pelanggan dan pelanggan menjadi setia terhadap
produk yang ditawarkan oleh pebisnis.
Menurut Fingar (2000), ada beberapa keuntungan bagi
pebisnis dalam penggunaan e-Commerce yaitu :
1. Jangkauan pasar luas, tanpa batas-batas wilayah. Bagi
pebisnis ini kesempatan untuk dapat memperluas bisnis
dengan menjangkau pelanggan diseluruh dunia tanpa batas
sehingga dapat meningkatkan keuntungan.
2. e-Commerce menghemat biaya-biaya; antara lain:

56 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Penghematan biaya pemasaran dengan kemudahan dan


teknologi yang canggih dalam menyampaikan informasi
tentang barang dan jasa langsung ke konsumen di mana saja
berada, menghemat biaya operasional seperti barang-barang
yang akan dijual atau tidak perlu dipajang serta dapat
memangkas biaya penyimpanan dan pemeliharaan barang
karena pebisnis dapat mengirimkan langsung barang yang
dijual setelah ada permintaan dari konsumennya.
Menghemat biaya fisik dari toko karena para pebisnis hanya
butuh mendigitalisasikan informasi-informasi tentang barang
atau jasa yang akan dijual.
3. Ketersediaan, dapat berbisnis selama 24 jam sehari, 7 hari
seminggu. Tidak mengenal hari libur, dan hari besar. Pesanan
dari konsumen dapat diterima setiap saat walaupun pada
kenyataannya memang tidak 24 jam untuk salalu membuka
internet tetapi ada fasilitas internet yang dapat menyimpan
pesanan konsumen.
4. Skalabilitas dalam artian dapat diperluas atau diperbanyak
item barang tanpa batasan karena tidak butuh biaya besar
untuk menambah produk yang akan ditawarkan karena
pebisnis hanya perlu mendigitalisasi produk dalam bentuk
gambar dan diberikan infomasi rinci saja.
Pada sisi konsumen, juga memperoleh keuntungan dalam
pembelian online melalui internet antara lain:
1. Memperoleh informasi yang beragam dan mendetail, melalui
internet konsumen dapat memperoleh aneka informasi
barang dan jasa dari penjual.
2. Menawarkan harga yang lebih murah karena adanya
pengurangan sejumlah biaya yang dilakukan perusahaan
dalam melakukan bisnis melalui internet.
3. Konsumen juga dapat menghemat waktu untuk berbelanja
karena cukup pada satu tempat saja serta dapat
melakukannya ditempat mereka sedang beraktivitas.
Menurut Rahardjo (2003), ada beberapa risiko yang mungkin
dialami oleh para pebisnis dalam membangun bisnisnya melalui
internet atau e-Commerce yaitu:

 57
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

a. Infrastruktur telekomunikasi di Indonesia masih terbatas


atau belum merata hingga ke pelosok Indonesia dan
harganya masih relatif lebih mahal. Padahal e-Commerce
bergantung kepada infrastruktur telekomunikasi.
Dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk secara bertahap
membangun infrastrukur yang baik dan terprogram sehingga
secara bertahap, rakyat Indonesia mulai dapat dikenalkan
dengan internet sebagai salah satu hasil dari perkembangan
teknologi informasi dengan biaya yang murah dan
terjangkau.
b. Delivery channel. Pengiriman barang masih ditakutkan hilang
di jalan, ketepatan waktu dalam pengiriman barang juga
masih diragukan dan jangkauan daerah pengiriman barang
sering menjadi masalah.
c. Kultur dan Kepercayaan (trust). Orang Indonesia belum
terbiasa berbelanja dengan menggunakan Katalog, masih
harus secara fisik melihat/memegang barang yang dijual.
Masalah lainnya yaitu calon konsumen banyak yang kurang
percaya dengan sistem penjualan online disebabkan takut
tertipu, ketika calon pembeli sudah melakukan pembayaran
namun tidak ada pengantaran barang.
d. Munculnya kejahatan dalam transaksi online internet.
Penggunaan kartu kredit curian/palsu.
Dengan melihat kelebihan dan kekurangan e-Commerce ini
tentu perlu banyak persiapan yang harus dilakukan. Salah
satunya mempersiapkan operator/pemuda yang siap untuk
menjalankan program ini. Setelah itu, butuh pendampingan
untuk siap dilatih dalam rangka meningkatkan sumber daya
manusianya. Serta yang paling penting adalah membangun
komitmen bersama untuk memajukan perekonomian desa
melalui e-Commerce ini.
Untuk lebih mudahnya mengidentifikasi penjual/petani,
peran operator/pemuda terlebih dahulu mengidentifikasi produk
apa saja yang dihasilkan oleh desa, mendata calon konsumen
yang siap menerima hasil dari pertanian, perkebunan atau
perikanan di desa. Karena produk yang dihasilkan kadang cepat
rusak atau busuk peran operator bersama petani harus

58 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

mempersiapkannya lebih, misal dibuat wadah yang tertutup.


Selain itu, juga di buat packaging yang menarik agar konsumen
tertarik terutama konsumen dikalangan muda. Misal penjualan
hasil perkebunan melon, yang dipotong dan dimasukan ke dalam
strofom dan dibungkus rapi. Hasil perikanan ikan segar, yang
sudah dibersihkan dan dimasukan kedalam kemasan yang kedap
udara, sehingga kesegarannya tetap terjaga.
Hasil pertanian, perkebunan atau perikanan ini akan lebih
mudah diketahui atau dikenal oleh konsumen apabila dipasarkan
melalui jejaring e-Commerce. Konsumen akan lebih cepat
mendapatkan barang tanpa harus keluar rumah dan petani lebih
cepat menemukan konsumennya yang sesuai dengan produksi
yang dihasilkan. Melalui e-Commerce ini juga pemuda yang sudah
terlatih diberikan kesempatan untuk bekerja dalam rangka
memasarkan produk hasil desa. Sehingga desa bisa mandiri
secara ekonomi.

 59
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

PERILAKU KONSUMEN 4.0

Pendahuluan
Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan dari pemerintah
Jerman sebagai salah satu inisiatif utama dan menyoroti revolusi
industri baru. Akibatnya, Industri 4.0 menunjukkan sistem yang
lebih produktif; perusahaan telah mencari adaptasi yang tepat
dari istilah ini. Istilah, Industri 4.0 terus berkembang dengan
berbagai konsep. Menurut Lasi, Fettke, Kemper, Feld & Hoffmann
(2014) konsep ini telah meluncurkan revolusi teknologi keempat,
yang didasarkan pada konsep dan teknologi yang mencakup
cyber-physical systems, Internet of things (IoT), dan Internet of services
(Ios). Melalui pengembangan dan integrasi individu terhadap
penggunaan cyber-physical systems, Internet of things (IoT), dan
Internet of services (Ios) telah menyebabkan munculnya perubahan
konsumen terkait Industri 4.0 (Dominici, Roblek, Abbate, Tani
(2016).
Prinsip dasar dari ilmu pemasaran adalah suatu produk atau
layanan yang ditawarkan kepada konsumen harus berdasarkan
suatu kebutuhan. Dengan adanya kebutuhan artinya produk atau
layanan yang ditawarkan telah memiliki pasar yang ada. Prinsip
ini terus mendukung dengan hadirnya Industri 4.0 khususnya di
Indonesia. Seluruh perusahaan atau organisasi di Indonesia harus
memahami bagaimana produk atau layanan konsumen dapat
dipasarkan tidak hanya melalui toko (store) tetapi juga bergerak

60 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

menuju pasar online hingga munculnya penggunaan aplikasi yang


membantu menghubungkan kebutuhan pasar dengan penyedia
produk ataupun layanan (supplier).
Pasar konsumen (consumer market) terus berkembang, dan
ada banyak teknologi yang berkembang dan dapat meningkatkan
atau memberikan “experience” atau pengalaman bagi konsumen.
Experience inilah yang mulai dipertimbangkan oleh berbagai
perusahaan dalam menawarkan nilai tambah yang mampu
meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli.
Perkembangan teknologi seperti augmented reality dan virtual
reality dapat mengubah cara pandang seseorang (Forbes, 2018).
Sehingga perubahaan teknologi seperti inilah yang diharapkan
dapat memacu ide-ide baru seperti adanya self-driving cars
ataupun teknologi lainnya yang mampu memenuhi kebutuhan
konsumen.
Berbagai Industri mulai mentargetkan pasar online dengan
seiring pertumbuhan pengguna smartphone di Indonesia. Pada
tahun 2015-2018, pengguna smartphone meningkat dari 39%
menjadi 66% dan yang menariknya adalah penggunanya berusia
produktif yaitu 18-34 tahun (Alfarizi, 2019). Penggunaan
smartphone untuk mengambil pasar online dikenal dengan istilah
consumer technology. Istilah ini juga menjadi kategori istimewa
dalam majalah Forbes (majalah bisnis dan keuangan dari
Amerika) yang memberikan penghargaan kepada para pemuda
(dengan batas usia maksimal 30 tahun) kepada 30 orang yang
dinilai berkontribusi dan diakui secara global dalam
meningkatkan penggunaan consumer technology .
Para akademisi di bidang pemasaran menyadari bahwa
terjadinya perubahaan perilaku dalam lingkungan pemasaran
saat ini yang disebabkan oleh intermediasi digital. Industri 4.0
telah mengubah dunia, dimana suatu merek diharapkan dapat
berinteraksi dengan konsumen. Adanya teknologi baru
menciptakan pasar baru yang pada nantinya akan menciptakan
konsumen baru, dan pesaing baru. Konsumen dan pesaing baru
tersebut akan menciptakan “new expectations” dan akhirnya
mengubah cara pandang dari suatu nilai yang ada pada suatu
merek. (Gielens, Steenkamp, 2019). Perubahan perilaku konsumen

 61
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

yang didasari Industri 4.0 atau era digital inilah yang disebut
peneliti sebagai Perilaku Konsumen 4.0.
Perilaku Konsumen 4.0 di Indonesia
Perilaku konsumen 4.0 di Indonesia mulai terlihat sejak tahun
2011. Munculnya perusahaan start-up berbasis smartphone di
Indonesia seperti Tokopedia, Bukalapak dan Go-Jek. Namun
fenomena yang menarik adalah Go-Jek, yang mampu merubah
perilaku konsumen. Pengguna ojek pangkalan saat ini telah
mengalami perubahaan perilaku, yaitu dengan penggunaan
aplikasi transportasi online seperti Go-Jek. Go-Jek didirikan pada
tahun 2010 dan saat ini telah menjadi startup decacorn (memiliki
nilai valuasi di atas 10 miliar dollar Amerika).
Salah satu tokoh Indonesia yang mampu meraih peluang di
era 4.0 yaitu Kevin Aluwi (29 tahun) yang merupakan Cofounder
& CFO Go-Jek. Selain Nadiem Makarim, Kevin Aluwi merupakan
pemuda Indonesia yang membanggakan. Kevin telah menjadi
daftar anak muda yang dinilai sebagai pemimpin muda yang
menjanjikan, wiraswastawan yang berbakat ataupun game changer
oleh Forbes (Forbes, 2016). Meskipun Kevin merupakan lulusan
pada bidang keuangan di University of Southern California, tetapi
Kevin lebih tertarik di bidang teknologi. Kevin sempat bekerja 1,5
tahun di Amerika Serikat dan pada tahun 2012, pulang ke
Indonesia bekerja di perusahaan inkubator startup, Merah Putih.
Setelah itu beliau bekerja di Zalora dan kemudian menjadi CFO di
Go-Jek. Kevin memiliki ketertarikan teknologi akibat bermain
game. Selain itu pola pikir kevin untuk terus berinovasi muncul
ketika sadar bahwa “perusahaan yang mengubah kehidupan kita
itu berbasis teknologi” (Rahman, 2016). Dengan penjelasan ini
maka dapat dikatakan bahwa perusahaan yang dapat sustainable
dan growth harus beradaptasi dengan perilaku konsumen 4.0.
Keputusan Kevin untuk pulang ke Indonesia merupakan
risiko dan tantangan yang besar bagi kevin. Namun Kevin
memiliki nilai yang perlu dimiliki oleh seluruh pemuda di
Indonesia yaitu nasionalisme. Kevin ingin mengabdikan diri di
tanah air, meskipun telah memiliki peluang karir di negara lain
(Mamnun, 2019). Sosok Kevin di Go-Jek telah membantu
pengembangan perusahaan hingga memiliki 4.000 pegawai dan

62 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

142 juta aplikasi Go-Jek per Maret 2019. Sebagai salah satu tokoh
muda penggerak Industri 4.0, Kevin telah mengajarkan kita agar
mau melek teknologi kepada para pemuda ataupun masyarakat
Indonesia. Bagaimana cara Kevin melakukannya ? Menurut
Chairul Tanjung (CEO CT Corp), inovasi dan kreativitas sebagai
kunci bagi dunia usaha dalam menghadapi revolusi industri 4.0
(Junida, 2019). Sebagai Chief Financial Officer (CFO) Go-Jek dan
kemudian menjadi chief information officer (CIO), Kevin telah
mengajarkan kita untuk memanfaatkan teknologi, data dan
pemahaman mengenai keinginan pasar. Kevin aktif dalam
memberikan wawasan kepada masyarakat, salah satunya ketika
menjadi pembicara di acara Selasa Startup. Pada acara tersebut
Kevin menceritakan pentingnya “Business Intelligence” dalam Go-
Jek. Go-Jek membentuk divisi business intelligence untuk
mengoptimalkan sistem pengelolaan data di lingkup internal Go-
Jek (Agustian, 2017). Hal ini dikarenakan Go-Jek merupakan
perusahaan startup on-demand.
Startup on-demand dapat diartikan sebagai perusahaan baru
yang didasarkan pada permintaan atau kebutuhan konsumen.
Pada tahun 2015, Kevin melihat kebutuhan untuk adanya analisis
data produktif dari keseluruhan operasi layanan yang diberikan
Go-Jek. Beberapa analisa yang dilakukan seperti analisa tren
mengenai kondisi pasar. Proses yang dilakukan Kevin di Business
Intelligence termasuk mengelola data, mengolah data,
mempresentasikan data hingga memperoleh insight. Proses
tersebut merupakan salah satu langkah pilar menuju Industri 4.0
yang dikenal dengan Big data. Big data secara umum dapat berarti
kumpulan data yang tidak dapat dirasakan, diperoleh, dikelola
dan diproses oleh information technology tradisional dan perangkat
lunak / perangkat keras dalam waktu yang dapat ditoleransi
(Chen, Mao dan Liu, 2014). Big data akan menjadi peluang dalam
pengembangan bisnis, dimana banyak perusahaan besar yang
menggunakan data untuk dijual atau disalahgunakan.
Fenomena penjualan database mulai terdengar ketika adanya
kebocoran data yang terjadi di Facebook, Pinjaman online berbasis
Fintech (financial technology). Lalu bagaimana dengan Go-Jek ? Go-
Jek memiliki berbagai data para penggunanya, termasuk e-mail,

 63
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

data pribadi, hingga data-data layanan yang digunakan oleh


konsumen. Secara etis, data tersebut seharusnya hanya digunakan
oleh pihak internal atau divisi business development yang dipimpin
oleh Kevin. Namun berbagai isu muncul seperti penjualan data,
data yang bocor ataupun pemberian data ke aplikasi pinjaman
online (Masyrafina, 2019). Pentingnya big data tersebut
menunjukkan bahwa Industri 4.0 dapat menjadi peluang dan
ancaman bagi seluruh industri di Indonesia.
Menurut Hofmann dan Rush (2017), Industri 4.0, sering
disebut juga “Fourth Industrial Revolution”, juga dikenal dengan
“smart manufacturing”, “industrial internet”, atau “integreted
industry”, saat ini menjadi topik yang banyak dibahas yang
diduga memiliki potensi untuk mempengaruhi seluruh industri
dengan mengubah cara barang dirancang (designed), diproduksi
(manufactured), dikirim (delivered) dan dibayar (paid). Berdasarkan
hasil survei online kepada 31 pemuda di Indonesia (berusia 16-30
tahun), hanya 10 orang yang mengetahui mengenai Industri 4.0
atau sebesar 32,26% sedangkan 21 orang atau sebesar 67,74%
tidak mengetahui istilah tersebut. Dari 21 orang yang tidak
mengetahui istilah tersebut sebanyak 15 orang (71,43%) tertarik
untuk mengetahui “Industri 4.0”. Sehingga dapat dikatakan
bahwa pemuda di Indonesia memiliki keinginan untuk belajar
sesuatu yang baru akan tetapi perlu diperhatikan bagaimana cara
penyampaian informasi sesuai dengan generasi mereka.
Airlangga Hartarto selaku Menteri Perindustrian juga
menyatakan bahwa Industri 4.0 mengacu pada penyiapan SDM
dengan pendidikan vokasi yang mengarah pada high skill
(engineer) dan peningkatan keterampilan SDM dari dominan low-
middle menjadi high level skill (Kementerian Perindustrian, 2019).
SDM yang dimaksudkan dalam Industri 4.0, tidak hanya
mempertimbangkan dari segi keterampilan dalam beradaptasi
terhadap teknologi. Pentingnya SDM bagi perusahaan
dikarenakan pilar dalam membangun hubungan dengan
konsumen maupun supplier. SDM saat ini haruslah percaya akan
data, dimana dengan adanya data maka akan membantu mereka
dalam mengambil suatu keputusan.

64 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Penutup
Perubahan perilaku pada era 4.0 atau disebut dengan
Perilaku Konsumen 4.0 telah terjadi di pasar Indonesia. Jika
dilihat berdasarkan cerita dari Kevin Aluwi yang mampu
memanfaatkan peluang seiring perkembangan teknologi, maka
akan muncul pemuda yang mampu membanggakan tidak hanya
di kancah lokal tetapi hingga mancanegara.
Banyak hal yang dapat dipelajari oleh Kevin seperti jiwa
nasionalis (nasionalisme) yang tinggi, keinginan untuk terus
berinovasi (innovation mindset). Perusahaan yang memiliki
innovation mindset dapat dilihat melalui interaksi para pekerja
berinteraksi satu sama lain. Dimana para pekerja memperlakukan
satu sama lainnya dengan rasa hormat (respect), kebanggaan
(admiration) dan kerja sama (cooperation). Mereka tersenyum,
tertawa dan mengekspresikan pertimbangan dan perhatian,
mendengarkan dan fokus pada manfaat yang diinginkan oleh
konsumen bukan pada keuntungan pribadi mereka sendiri
(Kuczmarksi, 1996). Namun yang perlu diteliti lebih lanjut adalah
perlu disadari bahwa sosok Kevin memiliki kemiripan dengan
William Tanuwijaya (pendiri Tokopedia). Kevin dan William
merupakan pemuda yang lahir menyukai teknologi karena game
khususnya di komputer. Seperti yang kita ketahui, Gamers
(pemain game) di Indonesia memiliki prestasi yang
membanggakan. Perlu diperhatikan bagaimana pola pikir para
pemain game seperti (Kevin dan William) ini untuk mengambil
peluang di Industri 4.0.
Hal ini sejalan dengan yang diharapkan oleh Airlangga
(Menteri Perindustrian), yang menyatakan bahwa peranan
wirausaha rintisan baru (startup) di sektor Industri kreatif akan
mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian
Indonesia. Pada tahun 2015, Kementrian Perindustrian telah
mendirikan Bali Creative Industry Center (BCIC) di Denpasar,
yang bertujuan untuk mengembangkan sektor industri fashion,
film, animasi dan video, serta application and game (Kemenperin,
2019). Jika dilihat dari dukungan berbagai pihak sebagai
inkubator usaha baru, maka sangat dibutuhkan tokoh lain yang
mau menggerakkan semangat dalam menghadapi perilaku

 65
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

konsumen 4.0 khususnya di Indonesia.


Memiliki pemikiran yang luas tidak hanya di bidangnya. Jika
dilihat dari latar belakang Kevin, meskipun beliau merupakan
lulusan di bidang keuangan, akan tetapi mempelajari bidang
lainnya seperti pemasaran (bernegosiasi, melihat pasar dan
melakukan marketing research berbasis data). Kevin juga telah
menyukai teknologi dikarenakan kegemaran bermain game.
Sebagai perusahaan startup on-demand, Kevin juga menggunakan
data sebagai dasar pengambilan keputusan dan upaya
penyelesaian masalah. Sebagai pimpinan Go-Jek, banyak insight
yang dapat dilihat dari Kevin sebagai tokoh yang mampu
memotivasi generasi muda Indonesia untuk mau bergerak
mempertimbangkan perilaku konsumen 4.0.
Sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor penting dalam
Industri 4.0. Pengembangan SDM saat ini haruslah berbasis
teknologi sehingga dapat menggunakan teknologi terbaru dalam
proses produksi ataupun pemberian layanan. Industri 4.0
memiliki beberapa keuntungan bagi perusahaan-perusahaan
seperti menghemat biaya produksi, mengembangkan ide inovatif,
pengembangan pasar baru dan segmen baru. Munculnya istilah
baru dalam bidang sumber daya manusia dalam menghadapi
Industri 4.0 yaitu dikenal dengan Smart Human Resources 4.0 (SHR
4.0).
SHR 4.0 adalah konsep baru yang berkembang sebagai
bagian dari Revolusi Industri ke-4 secara keseluruhan dan
ditandai oleh inovasi dalam teknologi digital seperti Internet of
Things (IoT), Big Data Analytics, dan Artifical intelligence (AI) serta
menggunakan kecepatan jaringan seperti 4G dan 5G dalam
pengelolaan karyawan kedepannya (Sivathanu dan Pillai, 2018).
Suatu perusahaan akan memerlukan SHR 4.0 untuk
mengatasi transformasi Industri 4.0. Dalam hal ini smartphone
akan bersama augmented reality dan virtual reality akan
menciptakan ketertarikan generasi mendatang (gen Z dan alpha),
untuk dapat mengelola talenta dan memfasilitasi interaksi jarak
jauh antar tim dalam bekerja. Selain itu dengan SHR 4.0, akan
terjadi perubahaan perubahaan struktur organisasi seperti yang
dihadapi oleh Go-Jek saat ini dengan menambah divisi baru yaitu

66 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Business Intelligence.
Pada dasarnya setiap bidang ilmu akan mengalami tantangan
dan perubahaan. Dari segi pemasaran dan teknologi, perusahaan
perlu mempertimbangkan data yang dapat dikelola sehingga
menjadi suatu pengetahuan yang bermanfaat. Perusahaan perlu
mengidentifikasi keperluan konsumen (customer needs) sehingga
mampu menciptakan customer experience. Customer experience
merupakan perubahan yang terlihat dalam Perilaku Konsumen
4.0 di Indonesia. Seperti munculnya penggunaan alat pembayaran
online berbasis smartphone seperti Go-pay, Grab Pay (kemudian
tergantikan dengan adanya Ovo), Dana. Kondisi penggunaan alat
pembayaran secara tunai (cash) sedang menghadapi transisi
menuju cashless dengan menggunakan alat pembayaran online.
Go-pay, Ovo dan Dana saling berkompetisi meraih pangsa pasar
dan berupaya mengubah perilaku tradisional (membawa uang
tunai) menjadi perilaku konsumen 4.0 yaitu cashless.
Indonesia tidak hanya menghadapi Industri 4.0, tetapi juga
akan menghadapi fenomena Society 5.0 yang sudah
diperkenalkan pada Juni 2017 oleh Jepang. Society 5.0 tidak hanya
fokus pada perkembangan teknologi tetapi juga terkait dengan
kebijakan dan aturan. Istilah-istilah asing terus diperkenalkan
oleh berbagai negara. Namun apabila Indonesia menggunakan
ideologi dasar dalam berkehidupan yaitu Pancasila, maka tidak
ada perubahaan yang dapat menjadi ancaman. Perkembangan
teknologi dan fenomena sosial akan terus berkembang, tidak ada
tantangan yang tidak dapat dihadapi, namun adakah keinginan
untuk menghadapi perubahaan yang ada.

 67
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

MAJU DAN BERGERAK DALAM MENINGKATKAN


PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia menyatakan


bahwa setiap warga negara Indonesia berhak atas pendidikan dan
penghidupan yang layak. Dengan pernyataan ini setiap pemuda
generasi bangsa berhak mendapatkan pendidikan baik dilembaga
sekolah atau luar sekolah. Akan tetapi dengan berkembangnya
zaman dan meningkatnya perekonomian bangsa, mengakibatkan
biaya pendidikan sangat tinggi dan banyak generasi pemuda
yang putus sekolah dan belum dapat memenuhi apa yang sudah
dicanangkan oleh pemerintah yaitu wajib belajar 12 tahun.
Akibat putus sekolah banyak dari para pemuda generasi
bangsa memilih bekerja untuk membantu orang tua guna
memenuhi kehidupan yang layak. Dengan keterampilan dan
pendidikan yang rendah mereka mendapatkan pekerjaan yang
seadanya jauh dari yang diharapkan sebelumnya bahwa dengan
bekerja maka kehidupan mereka akan jauh lebih baik.
Rumusan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada
topik Tujuan pembangunan berkelanjutan 2030 atau Sustainable
Development Goals (SDGs) mempunyai 17 tujuan yaitu tanpa
kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera,
pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi
layak, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan

68 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

pertumbuhan ekonomi, industri, inovasi dan istruktur,


berkurangnya kesenjangan, kota dan komunitas berkelanjutan,
konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan
perubahan iklim, ekosistem laut, ekosistem daratan, perdamaian
keadilan dan kelembagaan yang tangguh dan kemitraan untuk
mencapai tujuan.
Telah disebutkan di atas bahwa salah satu dari tujuan SDGs
adalah pendidikan yang berkualitas yaitu memastikan bahwa
pendidikan yang berkualitas yang layak dan insklusif serta
mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang,
untuk dapat mencapainya harus mendapat dukungan dari semua
pihak baik pemerintah selaku pemangku kewenangan dalam
aturan pendidikan serta warga negara Indonesia umumnya sesuai
Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) tahun 2003.
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh pemuda untuk
mewujudkan tujuan pembangunan nasional diantaranya adalah
ikut berperan aktif dalam dunia pendidikan. Banyak hal yang
dapat kita bantu dalam dunia pendidikan khususnya untuk
daerah tertinggal yang mengalami indeks penduduk dengan
pendidikan yang terendah.
Salah satu kegiatan yang dapat menunjang pendidikan
generasi penerus adalah dengan membuat sebuah gerakan
membaca. Dengan dukungan pemerintah setempat dan warga
sekitar kita dapat mendirikan sebuah taman baca yang menarik
untuk disinggahi baik kalangan pelajaar atau umum. Tidak hanya
dengan memanfaatkan taman tersebut untuk menjadi fungsi yang
lebih baik, tetapi kita juga dapat mengalih fungsikan kepada
kegiatan-kegiatan positif di dalamnya. Seperti yang sudah kita
tahu bahwa taman-taman yang didirikan di sekitar perkotaan
besar banyak digunakan hal-hal yang negatif bagi kalangan
pemuda.
Revolusi Industri
Revolusi industri 1.0 atau yang pertama dimulai tahun 1800,
yang ditandai dengan ditemukanya mesin uap, semua industri
menganti tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi Industri
2.0 dimulai tahun 1900, dengan ditemukannya tenaga listrik.
Peralatan pabrik banyak digantikan dengan penggunaan listrik.

 69
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Revolusi industri 3.0 dimulai tahun 1970, saat ditemukannya PLC


(Program Logic Control), rangkaian elektronik yang dapat
mengontrol mesin-mesin, dengan hanya menggunakan program.
Dengan menggunakan PLC mesin-mesin industri bisa bisa
berjalan secara otomatis. Revolusi industri 4.0 dimulai tahun 2000,
dengan adanya transaksi data yang besar, smart factory, virtual
reality, yang kalau digabungkan akan menjadi suatu perubahan
yang besar, dapat dibayangkan pada suatu saat kita tidak perlu
lagi melakukan belanja rutin bulanan, kita tinggal mengsetting
apa yang diperlukan dan beberapa persediaan minimum yang
perlu ada di dalam rumah tangga, semua order dilakukan secara
otomotis ke beberapa toko pelanggan (Iswan dkk,29-32).
Dari penjelasan di atas, revolusi industri membawa
peningkatan dan perubahan yang harus dihadapi oleh
masyarakat. Dengan adanya ilmu pengetahuan yang diperoleh
maka masyarakat akan dapat menghadapinya dengan baik dan
hidup layak.
Revolusi digital dan era disrupsi teknologi adalah istilah lain
dari industri 4.0. Disebut revolusi digital karena terjadinya
proliferasi komputer dan otomatisasi pencatatan di semua
bidang. Industri 4.0 dikatakan era disrupsi teknologi karena
otomatisasi dan konektivitas di sebuah bidang akan membuat
pergerakan dunia industri dan persaingan kerja menjadi tidak
linear. Salah satu karakteristik unik dari industri 4.0 adalah
mengaplikasikan kecerdasan buatan atau artificial intelligence
(Tjandrawina, 2016).
Tantangan dan Permasalahan Revolusi Industri 4.0.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki keberagaman
adat dan budaya dan pulau-pulau yang memiliki sumber daya
alam yang melimpah. Dengan kondisi keberagaman itulah yang
membuat kita harus bisa menjadikannya sebuah unsur negara
menjadi maju dengan mengkolaborasikan dalam segala arah.
Dengan perkembangan revolusi industri maka setiap bangsa
harus bisa mengatasi permasalahan- permasalahan yang
dihadapinya terutama pada bidang pendidikan.
Dengan berbagai upaya dalam menghadapi revolusi industri
4.0 berbagai masalah pun masih terjadi di berbagai daerah.

70 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Seperti yang terjadi pada lapangan yang merupakan tanah


kelahiran penulis bahwasanya masih banyaknya anak yang putus
sekolah dan belum kembali ke sekolah lagi.
Contoh yang terjadi pada kabupaten Brebes yang merupakan
salah satu daerah provinsi JawaTengah yang menjadi daerah
termiskin dan tertinggal dalam pendidikan. Dengan jumlah anak
sekolah sebesar 17.429 anak. Hingga saat ini program gerakan
bersekolah yang diluncurkan pada tahun 2017 dan tahun 2019
Pemkab Brebes baru mencapai 23,37% atau 4.074 anak yang
bersekolah, ungkap Sekda Brebes, Djoko Gunawan, Minggu
(14/7/2019) pada tribunjateng.com.
Dengan begitu berbagai upaya yang digalakkan dari berbagai
kalangan masyarakat baik yang tergabung dalam sebuah
komunitas atau organisasi berupaya untuk mencari solusi agar
tingkat kesadaran pada masyarakat Brebes meningkat dan dapat
menghadapi era revolusi industri 4.0 dengan baik, walau masih
ada berbagai kekurangan yang sangat jauh dari perkembangan
teknologi yang ada.
Dengan mendirikan sebuah lembaga sekolah formal atau non
formal yang menjadikan lahan untuk meningkatkan SDM.
Paradigama pendidikan yang harus diselaraskan dengan
munculnya era industri 4.0 yaitu (1) literasi digital, teknologi, dan
human (2) Kegiatan ektrakulikuler untuk pengembangan
kepemimpinan dan bekerja dalam tim (3) Entrepreneurship dan
internship (4) Menanamkan bahwa pendidikan sepanjang hayat.
Paradigma di atas untuk diterapkan dalam lingkup dunia
pendidikan. Tidak hanya pendidikan yang harus ditingkatkan
tetapi setelah mereka mengenyam pendidikan berarti harus
adanya lahan pekerjaan.
Informasi dan teknologi mempengaruhi aktivitas sekolah
dengan sangat masif. Informasi dan pengetahuan baru menyebar
dengan mudah dan aksesibel bagi siapa saja yang
membutuhkannya. Pendidikan mengalami disrupsi yang sangat
hebat sekali. Peran guru yang selama ini sebagai satu-satunya
penyedia ilmu pengetahuan sedikit banyak bergeser menjauh
darinya. Di masa mendatang, peran dan kehadiran guru di ruang
kelas akan semakin menantang dan membutuhkan kreativitas

 71
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

yang sangat tinggi.


Era revolusi industri 4.0 merupakan tantangan berat bagi
guru Indonesia. Mengutip dari Jack Ma dalam pertemuan
tahunan World Economic Forum 2018, pendidikan adalah
tantangan besar abad ini. Jika tidak mengubah cara mendidik dan
belajar-mengajar, 30 tahun mendatang kita akan mengalami
kesulitan besar. Pendidikan dan pembelajaran yang sarat dengan
muatan pengetahuan mengesampingkan muatan sikap dan
keterampilan sebagaimana saat ini terimplementasi, akan
menghasilkan peserta didik yang tidak mampu berkompetisi
dengan mesin. Dominasi pengetahuan dalam pendidikan dan
pembelajaran harus diubah agar kelak anak-anak muda Indonesia
mampu mengungguli kecerdasan mesin sekaligus mampu
bersikap bijak dalam menggunakan mesin untuk kemaslahatan.
Siapkah guru di Indonesia menghadapi era revolusi industri
4.0 ketika masih disibukkan oleh beban penyampaian muatan
pengetahuan dan ditambah berbagai tugas administratif? Saat ini
guru merasa terbebani dengan kurikulum dan beban
administratif yang terlalu padat sehingga tidak lagi memiliki
waktu tersisa memberi peluang anak didik menjelajahi daya-daya
kreatif mereka menghasilkan karya-karya orisinal. Akibatnya,
interaksi sosial anak didik terbatasi, daya kreasinya terbelenggu,
dan daya tumbuh budi pekerti luhurnya bantet.
Era revolusi industri 4.0 akan berdampak pada peran
pendidikan khususnya peran pendidiknya. Jika peran pendidik
masih mempertahankan sebagai penyampai pengetahuan, maka
mereka akan kehilangan peran seiring dengan perkembangan
teknologi dan perubahan metode pembelajarannya. Kondisi
tersebut harus diatasi dengan menambah kompetensi pendidik
yang mendukung pengetahuan untuk eksplorasi dan penciptaan
melalui pembelajaran mandiri (Sukartono, Revolusi Industri 4.0 )
Dengan penjelasan diatas maka tokoh nasional yang
berpengaruh dalam menghadapi revolusi industri adalah seorang
pendidik atau guru yang dapat menciptakan manajemen
pendidikan dengan mutu yang baik sehingga para peserta didik
mampu menghadapi akan revolusi industri 4.0.

72 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Kesimpulan
Di Indonesia dan khususnya untuk masyarakat Brebes yang
mempunyai angka terendah dalam pendidikan atau banyaknya
anak yang putus sekolah maka diperlukannya kesiapan yang
matang untuk dapat menghadapi tantangan era revolusi industri
4.0. Dengan meningkatkan kemampuan dan keterampilan
sumberdaya masyarakat Brebes melalui program-program yang
dapat dilakukan bersama untuk dapat membangun Indonesia
dan Kabupaten Brebes yang baik. Beberapa solusi yang dapat
dilakukan antara lain, 1). upaya pembuatan Taman Baca
Masyarakat yang tersebar di pelosok desa dengan segala program
literasinya 2) program anak asuh untuk mengurangi angka putus
sekolah sehingga dapat memotivasi bagi mereka yang tidak
bersekolah, dan dapat memberikan sebuah pemikiran bahwa
dengan pendidikan maka akan meningkatkan kesejahteraan dan
meningkatkan derajat manusia itu sendiri karena berilmu 3)
mendirikan yayasan pendidikan yang dapat dijangkau oleh
semua kalangan masyarakat sehingga mereka akan muncul
sebuah paradigma bahwa bersekolah untuk mengenyam
pendidikan itu murah 4) mengembangkan nilai-nilai karakter
masyarakat dengan mengembangkan karakter yang religius,
nasionalis, cerdas, tangguh, mandiri, jujur dan berintegritas serta
peduli antar sesama.
Tidak ada hasil yang sempurna apabila kita tidak dapat bisa
bekerjasama dengan baik, untuk memwujudkan semua itu kita
harus menanamkan rasa akan kecintaan terhadap tanah air dan
tanah kelahiran. Bekerjasama dengan seluruh elemen yang dapat
meningkatkan tarap kehidupan masyarakat untuk mampu
mengahadapi revolusi industri. Sehingga akan muncul tokoh
industri 4,0 atau penggerak dalam sebuah daerah tersebut yang
dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas mutu
masyarkakat yang baik. Ini sama halnya kita dapat meningkatkan
taraf hidup Indonesia yang baik.

 73
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

GERAK NIRWAN ARSUKA


MENYIAPKAN MANUSIA INDUSTRI 4.0

Pendahuluan
Data mengenai tingkat literasi di Indonesia yang ditunjukkan
baik oleh lembaga luar negeri maupun dalam negeri seringkali
tidak menggembirakan. Data-data itu seolah memerintahkan kita
menelan kenyataan bahwa kondisi Indonesia memang seburuk
ini adanya.
Lihat saja data yang disajikan PISA yang mengungkapkan
bahwa dari keseluruhan negara yang disurvei untuk kemampuan
membaca, Indonesia berada di urutan bawah, peringkat 62 dari 70
negara yang disurvei. Aspek membaca memang menjadi salah
satu aspek dari tiga aspek yang dinilai oleh PISA selain aspek
kemampuan matematika dan sains. Nilai membaca Indonesia
tidak jauh berbeda dengan nilai aspek lain.
Rata-rata nilai negara-negara dunia yang disurvei untuk
membaca adalah 493. Sementara nilai Indonesia jauh di bawah itu
yang hanya mendapatkan 397. Nilai yang diperoleh Indonesia
bahkan hampir 100 poin lebih bawah dari rata-rata dunia. Nilai
Indonesia satu poin lebih rendah dibandingkan Peru. PISA
membuka nilai itu setelah melakukan survei kepada siswa SMA
usia 15 tahun pada tahun 2015.

74 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Sebagai pembanding, setahun berikutnya, institusi lain yaitu


Central Connecticut State University (CCSU) juga mengeluarkan
data tentang tingkat litersi dunia. Penelitian CCSU itu mengambil
beberapa indikator seperti perspustakaan, surat kebar,
pendidikan, serta ada tidaknya alat penunjang seperti komputer.
Posisi Indonesia berdasarkan penelitian CCSU berada di urutan
60 dari 61 negara yang disurvei.
Dua data tersebut, kalau kita memang mau menerimanya,
mencerminkan kondisi kualitas Indonesia yang tidak baik-baik
saja. Padahal pada tahun 2030 Indonesia digembor-gemborkan
menghadapi bonus demografi, ketika jumlah masyarakat yang
usia produktif dibandingkan yang lain. Saat negara lain
mendapatkan bonus demografi, biasanya pertumbuhan mereka
melesat, asal dibarengi dengan kualitas sumberdaya manusia
yang memadai. Kemampuan membaca menjadi salah satu kunci
menghadapi bonus demografi itu.
Kemampuan membaca juga menjadi kunci menghadapi
gegap-gempita media sosial yang menuntut kita serba cepat.
Minimnya pemahaman literasi membuat kita mudah menelan
mentah-mentah data yang tersaji di media, tanpa mengkaji lebih
mendalam. Kesukaan membaca buku pada sisi ini penting karena
bagaimanapun buku menuntut kita menyelami suatu gagasan
atau opini secara lebih mendalam dan tidak hanya mukanya saja.
Kebiasaan menganalisis secara lebih mendalam itu akan
mendewasakan kita dalam menyikapi berita-berita di media
sosial yang lebih sering abu-abu. Kualitas ini pula yang
menentukan apakah kita sudah siap menghadapi industri 4.0 atau
belum.
Nirwan Menggagas Pustaka Bergerak
Setahun sebelum PISA mengeluarkan hasil survei itu dan dua
tahun sebelum CCSU mengeluarkan hasil penelitiannya, Nirwan
Ahmad Arsuka juga sudah sering mendengar data-data seperti
itu menyebar di mana-mana. Saat itu jabatannya masih direktur
sebuah perpustakaan mewah di Jakarta Pusat milik seorang
konglomerat. Perpustakaan itu bernama Freedom Intitute.
Perpustakaan itu berada di kawasan Proklamasi, sudah masuk
dalam kawasan menteng, sebuah kawasan elit di Ibu Kota Jakarta.

 75
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Perpustakaan itu memang termasuk mewah untuk ukuran


perpustakaan bikinan orang Indonesia.
Namun Nirwan melihat ada yang janggal dari perpustakaan
itu. Meskipun Menteng kawasan elit, namun di sela-sela kawasan
itu hidup masyarakat dari kelas menengah ke bawah. Nirwan
melihat perpustakaan yang diurusnya ini meskipun terbuka
untuk umum namun tidak didatangi anak-anak kampung sebelah
karena tampilannya yang terlalu mewah. Niwan juga mengerti,
pengunjung perpustakaannya berasal dari kelas menengah ke
atas. Kalau bukan, pengunjungnya berasal dari kalangan terdidik.
Dia melihat masyarakat sekitar itu enggan untuk masuk di
perpustakaan elit ini. Padahal menurutnya buku itu mereka
butuhkan.
Setelah memikirkan itu, Nirwan kemudian pada 17 Agustus
2014, mengajak dua kudanya, Merpu dan Arjuna Ireng,
menyelami pelosok Jawa Barat sambil membawa buku. Dia ingin
menantang keakuratan data kondisi literasi Indonesia secara
langsung di lapangan. Dia ingin membuktikan bahwa data-data
itu salah belaka. Perjalanannya kali itu dia rencanakan belasan
hari. Dia memulai perjalanan dari Pamulang, Tangerang Selatan,
Banten menuju Paromopong, Bandung, Jawa Barat. Dia menaiki
Arjuna Ireng dan perbekalan dia titipkan ke Merpu karena
kakinya sebelumnya sempat sakit.
Niwan memilih kuda karena itu membawa memori indahnya
jauh ke belakang saat dia masih kanak-kanak. Neneknya dulu
mengajarinya berkuda sewaktu kecil. Sehingga saat besar, ia
sudah mahir berkuda. Dia sengaja memilih kuda karena ingin
memasuki pelosok-pelosok Jawa Barat yang belum tersentuh
aspal. Dia ingin menarik perhatian anak-anak di kampung-
kampung dengan kuda itu. Dia juga menjelajahi sejarah-sejarah
setiap daerah yang dikunjunginya. Meskipun kemudian dia
menyesal karena tidak semua yang ditemuinya mengerti riwayat
atau legenda daerahnya masing-masing.
Perjalanan Nirwan saat itu membawa banyak buku. Dia
berusaha menyebarluaskan buku ke dalam pelosok-pelosok Jawa
Barat. Dia melihat saat di Freedom Institute bahwa buku menjadi
barang mewah yang harus didatangi pembacanya. Pikiran itu

76 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

menurutnya harus dibalik. Bahwa bukulah yang harus


mendatangi para (calon) pembacanya, bukan sebaliknya. Maka
dengan begitu, ilmu pengetahuan akan memancar lebih besar.
Saat mengunjungi pelosok-pelosok Jawa Barat itu Nirwan
tersadarkan bahwa hipotesis dia benar. Data-data yang
disampaikan oleh lembaga dunia tentang tingkat literasi
Indonesia tidak sepenuhnya tepat. Minat baca buku masyarakat
Indonesia dalam pantauannya tidak rendah, hanya saja, akses
untuk mendapatkan buku itu yang tidak ada. Bila bukunya
memang tidak ada, lantas apa yang mau dibaca. Buktinya, saat
menjejali pelosok Jawa Barat, banyak sekali anak-anak yang
mengerubunginya dan membaca buku-buku yang dia bawa.
Beberapa anak bahkan membantu dia mencarikan rumput dan air
untuk makanan dan minuman Merpu dan Arjuna Ireng.
Pasca Perjalanan menyusuri Jawa Barat dan memperoleh
beberapa fakta di lapangan, Nirwan kemudian membentuk
Pustaka Bergerak. Pustaka Bergerak ini merupakan simpul atau
tali yang menghubungkan gerakan-gerakan literasi di penjuru
Indonesia. Pustaka Bergerak juga semacam menjadi alternatif
bentuk perpustakaan yang baru.
Perpustakaan yang ada selama ini menurutnya dikelola
secara konvensional sehingga kurang tepat menjawab tantangan
zaman. Pustakawan di dalamnya lebih disibukkan urusan
administratif dibandingkan urusan strategis. Menurutnya, nafas
sebuah perpustakaan adalah pembaca di dalamnya. Bila
pembacara tidak ada, maka perpustakaan kehilangan nafasnya,
kehilangan namanya, dan hanya menyisakan gedungnya. Pada
kondisi seperti ini, maka perpustakaan tidak lebih dari gedung
belaka yang menyimpan buku-buku tertata serta berdebu.
Pustaka Bergerak dalam benak Nirwan berusaha
menghadirkan perpustakaan yang mendekati pembacanya. Akses
yang selama ini menjadi masalah utama dipangkas. Buku
menurutnya harus mendekati manusia, bukan manusia yang
mendekati buku. Tidak penting lagi menata buku secara rapi.
Tidak penting lagi memeriksa apakah buku sudah dikembalikan
atau belum. Bagi Nirwan, yang lebih penting dari itu semua
adalah kegemaran masyrakat membaca buku tidak tertutupi.

 77
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Nirwan begitu cepat membuat Pustaka Bergerak karena dia


selama ini akrab sebagai penulis esai di beberapa jurnal
kebudayaan atau media meskipun latar belakang pendidikannya
adalah teknik nuklir dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Berkat esai-esai kebudayaannya itulah dia memiliki banyak
jaringan.
Sebab yang lain mengapa dia bisa mudah membentuk
Pustaka Bergerak karena pengalaman dia mengurus
perpustakaan Freedom Institute. Karena itu, dia memiliki kawan-
kawan di berbagai wilayah yang juga bergerak di bidang literasi.
Meskipun mengenal banyak gerakan literasi di Indonesia, namun
dia menemukan ada yang aneh lagi di sini. Menurutnya, gerak
literasi kawan-kawannya di daerah itu tidak menyatu dalam satu
wadah. Tidak ada wadah yang menyatukan gerak mereka.
Gerakan-gerakan itu terputus-putus di setiap daerah sehingga
suara mereka tidak terdengar lantang di tingkat nasional. Maka
Pustaka Bergerak ini dibuat untuk menyuarakan suara gerakan
literasi di daerah sekaligus menyatukan langkah dan gerak untuk
literasi Indonesia di masa mendatang.
Pustaka Bergerak menyebut titik-titik di daerah sebagai
simpul pustaka. Setidaknya kini sudah ada lebih dari 2000 simpul
pustaka di seluruh Indonesia. Sudah ada pula lebih dari 10.000
relawan yang bergerak dalam Pustaka Bergerak. Relawan mereka
berasal dari profesi yang bermacam-macam.
Pada tiga tahun awal berdiri, jaringan Pustaka Begerak
bergerak secara mandiri. Dengan sistem yang sangat sederhana
dan memangkas hal-hal administratif, maka Pustaka Begerak
lebih cepat bergerak dan lebih hemat ongkos. Biasanya gerakan
literasi di daerah diinisasi oleh orang yang sudah jatuh cinta
dengan buku. Koleksi-koleksi buku yang selama ini tediam di
rak-rak mereka, digerakkan menggunakan berbagai macam alat
yang ada. Semua bergantung pada situasi dan kondisi yang
paling dekat.
Dengan konsep menggerakkan buku, mayoritas gerakan
Pustaka Bergerak menggunakan alat transportasi yang
menyesuikan dengan kondisi wilayahnya masing-masing.
Ridwan misalnya, di Mandar, membuat perahu yang akan dia

78 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

gunakan sebagai Perahu Pustaka untuk mengirimkan buku-buku


ke pulau-pulau di tengah lautan. Ada pula di daerah lain yang
berprofesi sebagai penjual jamu, menyebarkan buku-bukunya
sambil berdagang. Di beberapa wilayah lain ada yang
menggunakan motor dan menyebutnya motor pustaka. Daerah
lain lagi menggunakan Bemo Pustaka, Noken Pustaka, Serabi
Pustaka, dan masih banyak lainnya.
Tiga tahun setelah berdiri, Pustaka Bergerak mencatatakan
sejarah baru. Saat itu, setelah bertemu dengan Presiden Joko
Widodo, Pos Indonesia diinstruksikan untuk menggratiskan
pengiriman buku ke berbagai pelosok di Indonesia pada tanggal
17 setiap bulan. Instruksi Jokowi itu disambut baik oleh berbagai
kalangan literasi. Sejak instruksi itu ditekan dan mulai dijalankan
Pos Indonesia, Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur
menjadi tiga wilayah paling besar dalam mendapatkan kiriman
buku. Padahal sebelumnya, tiga kawasan itu yang kondisinya
paling memprihatinkan dengan akses buku yang tidak memadai.
Beberapa waktu yang lalu, Perpustakaan Nasional juga
menyumbangkan 60 Motor Pustaka ke berbagai wilayah di
Indonesia.
Meskipun telah mendapatkan bantuan dari sana-sini, Nirwan
tetap menjaga idealismenya. Dia memang membuka kesempatan
untuk bekerjasama, namun dia menutup kesempatan bila ada
orang yang menunggangi gerakan ini untuk kepentingan politik
dan sejenisnya. Dia tidak ingin bantuan yang didapatkan dari
pihak lain menghambat idealisme awal berdirinya pustaka
bergerak. Dengan begitu, maka idealisme dan kesucian Pustaka
Begerak ini tetap terjaga.
Inti ide Pustaka Begerak adalah terus bergerak menjangkau
lapisan-lapisan masyarakat. Nirwan menilai nafas dari sebuah
perpustakaan adalah pembacanya. Tanpa itu, perpustakaan tidak
layak disebut perpustkaaan. Menurutnya, sebagus apapun
perpustakaan, selengkap apapun koleksinya, bila tak ada
pembaca di dalamnya maka perpustakaan itu lebih baik
dinamakan gudang buku yang terususun rapi dan berdebu.
Problem utama literasi itu ternyata bukan pada minat baca
masyarakat yang rendah. Namun lebih kepada akses untuk buku

 79
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

itu tidak ada. Dalam kata lain, bukunya memang tidak terjangkau
dan tidak tersentuh.
Nirwan kerap kali mendapati buku-buku yang dibawanya ke
pelosok negeri disambut dengan luar biasa. Anak-anak dan orang
tua berkumpul membaca buku di sana. Para relawan pustaka
bergerak juga seringkali ditunggu kedatangannya meskipun
buku-buku yang mereka bawa merupakan buku-buku jadul dan
bekas. Buku yang kadang tidak ternilai di satu wilayah yang
aksesnya sangat mudah seperti di Jakarta, menjadi begitu berarti
di wilayah yang membutuhkan seperti Papua, Papua Barat,
maupun Nusa Tenggara Timur. Relawan juga menjadi teman
yang begitu akrab bagi anak-anak di sana.
Dengan Simpul Pustaka yang semakin meluas, Nirwan ingin
pemerintah desa menggunakan sebagian dana desa untuk
membeli buku-buku berkualitas. Buku itu nantinya diletakkan di
dalam perpustakaan desa. Penggunaan desa harus dialokasikan
selain pembangunan infrastruktur, juga sumberdaya manusia
desa setempat. Salah satunya adalah pembangunan desa tersebut.
Pustaka bergerak ingin menghadirkan bacaan bermutu di
tingkat SD. Tujuan lainnya adalah membuat jaringan masyarakat
madani yang secara sukarela bekerjasama membangun kekuatan
dan kemandirian masyarakat lokal dalam menyabarkan bacaan
bermutu serta membangun budaya ilmiah. Hal ini menjadi
penting karena di Indonesia masalah yang paling menonjol
adalah akses yang disebabkan oleh sarana perhubungan yang
kurang berkembang atau kondisi yang berpulau-pulau.
Nirwan melihat dalam sepuluh tahun ke depan, musuh
masyarakat Indonesia bukan lagi bangsa China, bangsa Amerika,
atau Eropa yang saat ini sudah maju. Lawan terberat nantinya
adalah robot-robot yang di dalamnya sudah tertanam kecerdasan
buatan, sehingga kualifikasi robot-robot tersebut sudah melebihi
manusia. Untuk melawan zaman robot itu, maka yang paling
penting adalah memiliki pengetahuan dan pemahan yang
memadai. Salah satu sumber pemahaman yang utuh itu berasal
dari buku dan tentu saja sistem perpustakaan yang bagus. Apa
yang dilakukan Nirwan ini menurutnya adalah alternatif untuk
mengelola perpustakaan. Bahwa perpustakaan tidak harus tutup

80 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

pada sore hari, bahwa pengelolaan perpustakaan tidak harus


dihabiskan untuk hal-hal yang sifatnya teknis dan kurang
strategis.
Pustaka bergerak sesuai namanya pada akhirnya mendobrak
budaya perpustakaan yang berdiam dan minta didatangi.
Perpustakaan yang berdebu dan hanya diisi orang-orang itu saja.
Perpustakaan yang tanggal peminjamannya sudah lama sekali.
Namun peran orang-orang daerah tersebut adalah sama.
Kelebihan Nirwan hanya menyambungkan. Namun itu justru
intinya untuk membuat gerakan ini benar-benar berdaya dan
suaranya didengar.
Nirwan pada beberapa kali kesempatan mengucapkan rasa
syukurnya dengan adanya relawan-relawan di daerah. Corak
relawan di daerah itu menurutnya begitu unik. Mereka yang
terdiri dari latar belakang bermacam-macam itu benar-benar
menjalani peran sebagai relawan. Mereka sama sekali tidak
dibayar bahkan harus merelakan buku-buku koleksi yang begitu
mereka cintai, namun yang lebih penting dari itu semua adalah
mereka mencintai apa yang mereka kerjakan. Rata-rata penggerak
pustaka bergerak di daerah-daerah mencintai buku.
Melalui Pustaka Bergerak, Nirwan dan jaringan gerakan
literasi di bawah ingin membuktikan bahwa tanpa bantuan
pemerintahpun, mereka tetap bisa bergerak. Buktinya, bantuan
dari pemerintah untuk menggratiskan pengiriman buku setiap
tanggal 17 itu baru muncul tiga tahun setelah Pustaka Bergerak
berjalan.
Pustaka Bergerak selama ini tidak banyak diurus oleh
mahasiswa yang kuliahnya di jurusan perpustakaan. Mereka
diurus oleh pecinta dan penggila buku. Meski begitu Nirwan
tetap ingin agar mahasiswa jurusan Perpustakaan di berbagai
Universitas di Indonesia memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) Pustaka Bergerak. Dengan begitu, maka mahasiswa
memiliki wadah untuk mengekspresikan kreatifitasnya dalam
mengelola sebuah perpustakaan. Mahasiswa tersebut juga pada
akhirnya diharapkan membuat gebrakan inovatif perpustakaan
yang cocok di tengah masyarakat. Pada akhirnya, mahasiswa juga
akan mengenalkan sebuah budaya kepada masyarakat.

 81
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Beberapa mungkin tidak begitu menganggap penting buku


seiring dengan perkembangan zaman, namun buku adalah satu-
satunya media yang memaksa kita hidup lebih lambat. Zaman
modern menuntut kita hidup serba cepat termasuk dalam
menyerap informasi. Sehingga informasi yang sifatnya abu-abu
sekalipun sering kita telan mentah-mentah. Lewat buku, budaya
menjadi lebih melambatkan informasi untuk diserap itu nampak.
Buku juga menuntut pembacanya menyelami sebuah informasi
lebih mendalam. Dalam menjawab tuntutan zaman media sosial,
maka laku hidup seperti ini harus diutamakan. Karena kalau
tidak, informasi sampah yang terus membanjiri keseharian kita di
zaman serba sosial media ini.
Mungkin sebagian kita menilai terlalu berlebihan menyebut
laku hidup Nirwan Ahmad Arsuka sebagai pahlawan literasi.
Namun, upaya dia menyatukan gerakan literasi seluruh
Indonesia dalam satu wadah dan menjaganya tetap suci itu
adalah hal luar biasa.
Keunikan Pustaka Bergerak adalah kemurnian niat relawan-
relawan di dalamnya. Penggerak Pustaka Bergerak berasal dari
kalangan yang mencintai buku. Di dalam sistem relawan literasi
juga minim penggunaan uang karena yang ditukarkan adalah
informasi melalui buku. Sehingga dengan begini, potensi untuk
melakukan penyelewengan di dalam relawan literasi minim
sekali kemungkinannya. Kalaupun ada penyelewengan itupun
hanya kehilangan buku karena tidak dikembalikan.
Mengingat penggerak literasi sudah mencintai apa yang
mereka lakukan, sebenarnya mereka tidak butuh balas jasa
apapun, baik itu gaji atau mungkin pahala. Mereka benar-benar
tulus karena mereka memang mencintai apa yang dikerjakannya.
Hal yang membuat mereka bahagia adalah antusiasme
masyarakat untuk ikut mencintai buku dan berdiskusi tentang
itu.
Relawan literasi juga tidak harus menunggu momen-momen
tertentu untuk bergerak. Mereka bisa bergerak kapan saja dan
dimana saja. Mereka tidak harus mengumpulkan dana banyak
dahulu untuk menyumbang, cukup mengumpulkan kemauan.
Relawan seperti inilah yang seharusnya menjamur di Indonesia

82 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

karena masalah paling pelik di Indonesia sampai saat ini,


meskipun berulangkali Nirwan sendiri membantahnya, tetap saja
masalah sumberdaya manusia.
Meskipun tidak langsung bersentuhan dengan teknologi
seperti yang umumnya ada pada tokoh industri 4.0, namun
keberadaan Pustaka Bergerak adalah menyiapkan pondasi
kapasitas manusia dalam menyiapkan industri ini. Orang
seringkali lupa bahwa dibalik teknologi yang serba canggih nanti,
manusia pada akhirnya hanya menjadi penonton belaka bila tidak
memiliki kecukupan pengetahuan.
Industri 4.0 sebenarnya juga terlalu Jakartasentris karena
wilayah yang paling bisa untuk menerapkan ini adalah Ibu Kota
dengan segala fasilitas yang ada. Sementara wilayah-wilayah
pelosok akan semakin tertinggal. Keberadaan Pustaka Bergerak
menutup ketertinggalan di pelosok-pelosok yang sulit terjangkau
atau sulit memenuhi kebutuhan industri 4.0.
Kondisi perpustakaan selama ini yang meskipun sudah
menggunakan teknologi begitu canggih, nyatanya manusia di
dalamnya tidak begitu canggih karena dilihat dari kunjungan ke
perpustakaan, tidak banyak yang berubah. Sekalipun tidak
menggunakan teknologi yang mewah sekali, kehadiran Pustaka
Bergerak ini membuat inovasi yang radikal yang manfaatnya
betul-betul dirasakan. Kehadirannya juga menjawab tantangan
zaman dan meratakan akses mendapatkan informasi sesuai
kebutuhan Industri 4.0.

 83
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

TRANSPORTASI ONLINE VS KONVENSIONAL


DALAM TINJAUAN AL-QURAN

Pendahuluan
Dewasa ini, penyerapan tenaga kerja mengalami
perkembangan melalui kegiatan ekonomi terutama sektor
transportasi dalam bentuk transportasi online. Kehadiran
transportasi online tidak terlepas dari laju globalisasi. Layanan
yang ditawarkan adalah sebuah konsep baru melalui kolaborasi
aspek teknologi dan aspek jasa (transportasi). Tawaran ini
memberikan kemudahan masyarakat untuk mengakses fasilitas,
baik jasa maupun barang. Selain itu, adanya kejelasan tarif/biaya
atas dasar kesepakatan kedua pihak (penyedia dan penumpang),
luasnya jaringan untuk mendapatkan penumpang dan
sebagainya.
Di sisi lain, terjadi gesekan luar biasa dari pihak transportasi
konvensional. Pasalnya, masyarakat (pengguna jasa) mulai
membandingkan tawaran fasilitas di antara keduanya baik hal
biaya tarif maupun kemudahan akses. Penolakan ini menciptakan
tindakan radikal terhadap transportasi online, seperti aksi mogok
akbar transportasi konvensional, penghentian paksa terhadap
transportasi online yang sedang beroperasi, memonopoli area

84 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

operasi dan sebagainya.1 Polemik di antara keduanya menjadi


perhatian serius pemerintah, karena menyangkut pembahasan
hak-hak ekonomi pada setiap individu yang tertuang dalam UUD
1945 pasal 27.2 Pentingnya pembahasan hak-hak ekonomi
diperkuat dalam naskah suci yang berkaitan dengan kebutuhan
manusia yaitu surat Fushshilat ayat 10, berikut:

‫وجعل فيها رواسي من فوقها وبرك فيها وقدر فيها اقواتها‬


)10( ‫ سواء لسائلين‬.‫في اربعة ايا م‬
Artinya: 10. Dan Dia ciptakan padanya gunung-gunung yang kukuh di
atasnya. Dan kemudian Dia berkahi, dan Dia tentukan makanan-
makanan (bagi penghuni)nya dalam empat masa, memadai untuk
(memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukannya.3
Melalui ayat di atas, Allah menetapkan bagian-bagian bagi
setiap individu sesuai dengan kebutuhannya. Kerangka
pemikiran berlandaskan ayat tersebut kembali menguatkan pasal
27 mengenai hak-hak ekonomi bagi setiap individu. Melihat
masalah yang telah dijelaskan di atas, menjadi menarik dan
penting untuk dibahas secara komprehensif untuk melahirkan
solusi. Oleh sebab itu, tulisan ilmiah ini mengangkat judul
“Problematika Transportasi Online Vs Konvensional Dalam
Tinjauan HAM & Alquran”. Pada bagian pertama, menjelaskan
latar belakang munculnya sebuah masalah antara transportasi
online dan konvensional. Bagian kedua, menjelaskan problematika
transportasi online dan konvensional melalui tinjauan HAM,
Alquran dan perspektif Kurt Lewin. Sedangkan bagian terakhir
merupakan kesimpulan dan saran yang ditawarkan sebagai solusi
bersama.

1
Dewi Imasari, ”Polemik Taksi Online Vs Konvensional, Menhub: Perlu
Kesetaraan”, dalam https://news.detik.com/berita/d-3445677/polemik-taksi-
online-vs-konvensional-menhub-perlu-kesetaraan ,diakses pada 1 Oktober 2017.
2
UUD 1945 Pasal 27 Tentang Hak-hak Ekonomi. Versi PDF.
3
Ahmad Hatta, Tafsir Qur,an Perkata: Dilengkapi Dengan Asbabun Nuzul
& Terjemah (Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2009), 477.

 85
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Pembahasan
1. Transportasi Online dan Konvensional
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia transportasi
diartikan sebagai pengangkutan barang oleh berbagai jenis
kedaraan sesuai dengan kemajuan teknologi; perihal (seluk-
beluk) transpor; pemindahan bahan lepas hasil pelapukan dan
erosi oleh air, angin dan es.4 Mengacu pada definisi pertama
terkait kemajuan teknologi, transportasi dikalsifikasikan menjadi
dua jenis yaitu transportasi online dan konvensional. Kehadiran
transportasi online merupakan dampak dari arus tanpa batas
(globalisasi). Konsep yang ditawarkan oleh transportasi online
adalah layanan yang mengelaborasi aspek teknologi dengan
aspek jasa transportasi. Beberapa contoh dari transportasi online
adalah Uber, Go-Jek, Grab dan sebagainya. Aplikasi tersebut
menjembatani pihak penyedia jasa transportasi dengan calon
penumpang. Diharapkan adanya tawaran konsep tersebut
memudahkan berbagai pihak. Tawaran lainnya adalah
transparansi biaya jelas, layanan keramahan terjaga dan
keselamatan selama berkendara/beroperasi.
Sedangkan transportasi konvensional adalah salah satu jenis
transportasi yang masih menjaga cara-cara lama untuk
mendapatkan target. Seperti ojek yang menunggu penumpang di
pangkalan, bis di terminal dan sebagainya. Menikmati
transportasi konvensional identik dengan tawar-menawar
tarif/biaya antara penumpang dan penyedian transportasi
konvensional, kurangnya keramahan terhadap penumpang dan
sebagainya.
2. Ketenagakerjaan Dalam Tinjauan UU
Ketenagakerjaan berasal dari kata dasar yaitu “tenaga kerja”
yang diartikan sebagai orang yang bekerja atau mengerjakan
sesuatu; pekerja;pegawai; dan sebagainya.5 Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang

4
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Transportasi”, dalam
https://kbbi.web.id/transportasi , diakses pada 2 Oktober 2017.
5
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Ketenagakaerjaan”, dalam
https://kbbi.we.id/tenaga%20kerja , diakses pada 2 Oktober 2017.

86 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

berkaitan dengan tenaga kerja.6 Sedangkan dalam Undang-


undang Nomor 13 Tahun 2003, Ketenagakerjaan diartikan sebagai
segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu
sebelum, selama dan sesudah masa kerja.7 Pembahasan mengenai
ketenagakerjaan erat berkaitan dengan pembangunan nasional
terutama ekonomi, tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945.
Pemerintah memiliki tanggungjawab untuk mengatur
pembangunan terutama melalui ketenagakerjaan.
Pembangunan Ketenagakerjaan memiliki tujuan, yaitu
pertama, memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja
secara optimal dan manusiawi, kedua, mewujudkan pemerataan
kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai
dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah, ketiga,
memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam
mewujudkan kesejahteran, dan keempat, miningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya. Menciptakan
8

pembangunan ketenagakerjaan yang berdasarkan cita-cita


Pancasila dan UUD 1945 tidak lepas dari perencanaan kerja yang
ditujukan pada para tenaga kerja. Setiap tenaga kerja wajib
dibekali sebuah keterampilan/skill yang sesuai minat bakat serta
kebutuhan dari lapangan kerja.9 Contohnya melalui pengadaan
training, sekolah keterampilan singkat, praktik/magang dan
sejenisnya.
Setiap tenaga kerja yang telah melakukan suatu pekerjaan,
memiliki hak-hak yang mesti dipenuhi oleh penyedia lapangan
kerja, yaitu pertama, hak atas estimasi waktu kerja, waktu kerja
telah ditentukan meliputi 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat
puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1
(satu) minggu, atau 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat

6
Ibid.
7
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagkaerjaan, Versi
PDF, dalam www.hukumonline.com , diakses pada 1 Oktober 2017.
8
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 4 Tentang Landasan, Asas
dan Tujuan dalam Ketenagkaerjaan, Versi PDF, dalam www.hukumonline.com
, diakses pada 1 Oktober 2017.
9
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 9-11 Tentang Pelatihan
Kerja , Versi PDF, dalam www.hukumonline.com , diakses pada 1 Oktober
2017.

 87
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1


(satu) minggu.10 Kedua, hak keselamatan dan kesehatan untuk
setiap tenaga kerja selama berkaitan dengan produktivitas kerja.11
Ketiga, hak upah/penghasilan, setiap tenaga kerja memperoleh
upah/penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan
layak berdasarkan keringat usahanya.12 Keempat, hak menperoleh
kesejahteraan baik tenaga kerja itu sendiri maupun keluarga
bersangkutan.13
Selain itu, keterkaitan anak dan perempuan dalam konteks
tenaga kerja juga mendapat perhatian pemerintah, yaitu Anak-
anak tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan kecuali atas izin
orang tua dengan estimasi waktu kerja maksimal 3 jam.14
Sedangkan untuk perempuan diperbolehkan melakukan
pekerjaan dengan catatan memberikan fasilitas khusus bagi ibu
hamil, tidak memberikan jam kerja antara pukul 23.00 sampai
07.00 bagi yang berusia kurang dari 18 tahun.15 Serangkaian
landasan hukum di atas memiliki ikatan kuat pada setiap
pasalnya.
3. Ketenagakerjaan Dalam Tinjauan HAM
Setiap negara memiliki kewajiban melindungi, mamajukan
dan melaksanakan semua hak asasi manusia dan kebebasan dasar
dalam bidang sosial, ekonomi, politik, maupun bidang lainnya.
Indonesia sebagai negara yang mengesahkan hak asasi manusia
terutama bidang ekonomi, turut kontribusi bersama masyarakat
internasional melalui Konvenan Internasional Tentang Hak-hak

10
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 77 Tentang Waktu Kerja,
Versi PDF, dalam www.hukumonline.com , diakses pada 1 Oktober 2017.
11
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 86 Tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja, Versi PDF, dalam www.hukumonline.com , diakses pada
1 Oktober 2017.
12
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 88 Tentang Pengupahan,
Versi PDF, dalam www.hukumonline.com , diakses pada 1 Oktober 2017.
13
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 99 Tentang Kesejahteraan,
Versi PDF, dalam www.hukumonline.com , diakses pada 1 Oktober 2017.
14
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 68-75 Tentang Anak,
Versi PDF, dalam www.hukumonline.com , diakses pada 1 Oktober 2017.
15
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 76 Tentang Perempuan,
Versi PDF, dalam www.hukumonline.com , diakses pada 1 Oktober 2017.

88 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Ekonomi, Sosial dan Budaya.16 Kehadiran Konvenan ini, secara


tegas diharapkan adanya jaminan atas pengakuan dan
penghormatan hak-hak serta kebebasan dasar pada lingkup
ekonomi, sosial dan budaya.
Hak-hak ekonomi dalam konvenan ini tertuang pada
beberapa pasal, diantaranya yaitu pertama, pasal 6 membahas hak
pekerjaan bagi setiap tenaga kerja bahwa negara melindungi
setiap jenis pekerjaan yang dipilih sesuai dengan minat dan bakat
serta berhak mendapatkan bekal keterampilan dan kelayakan
upah/penghasilan.17 Kedua, pasal 7 membahas tentang kondisi
kerja yang adil. Pada pasal ini terlihat bahwa keberlangsungan
masa depan tenaga kerja adalah poin penting. Oleh sebab itu
Negara pihak Konvenan memastikan setiap tenaga kerja
mendapatkan tempat kerja yang layak baik perihal
upah/penghasilan maupun kesempatan naik jenjang dalam karir.
Ketiga, pasal 8 membahas pembentukan dan keikutsertaan tenaga
kerja dalam serikat/organisasi sejenisnya. Pasal ini melindungi
segala kegiatan setiap tenaga kerja yang berkaitan dengan
produktivitas kerja.18
Hak-hak yang telah tertuang dalam Konvenan Internasional
ini mewajibkan setiap negara anggota terutama Indonesia untuk
merealisasikan butir demi butir pasal yang telah ditentukan.
Konvenan ini menggambarkan cita-cita setiap individu untuk
mendapat kehidupan layak secara manusiawi dan adil.
4. Ketenagakerjaan Dalam Tinjauan Alquran
Pembahasan ketenagakerjaan tidak hanya diatur dalam
landasan hukum, jauh sebelum itu Allah telah mengatur konsep

16
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 Tentang
Pengesahan International Convenant On Economic, Social And Cultural Rights
(Konvenan Internasional Tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya). Versi
PDF, dalam https://www.komnasham.go.id/files/1475231620-uu-no-11-tahun-
2005-tentang-pengesahan-$PXTXO.pdf , diakses pada 29 September 2017.
17
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 Tentang
Pengesahan International Convenant On Economic, Social And Cultural Rights
(Konvenan Internasional Tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya). Versi
PDF, dalam https://www.komnasham.go.id/files/1475231620-uu-no-11-tahun-
2005-tentang-pengesahan-$PXTXO.pdf , diakses pada 29 September 2017.
18
Ibid.

 89
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

ketenagakerjaan dalam Alquran. Melalui surat Al-Jatsiyah ayat


12-13, berikut:

‫هللا الذي سخرلكم البحر لتجري الفلك فيه بامره ولتبتغوا من فضله‬
‫) وسخرلكم ما فى السموات وما فى االرض‬12( ‫ولعلكم تشكرون‬
)13(‫ ان فى ذلك اليت لقوم يتفكرون‬.‫جميعا منه‬
Artinya: 12. Allah-lah yang menundukkan laut untuk mu agar kapal-
kapal dapat berlayar di atasnya dengan perintah-Nya, dan agar kamu
dapat mencari sebagian karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur. 13.
Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)
bagi orang-orang yang berpikir.19
Merujuk pada ayat di atas Allah menyampaikan bahwa
setiap individu mendapatkan kenikmatan atas kebesaran-Nya
akan tetapi melalui sebuah usaha/bekerja terlebih dahulu.20
Menurut Ahmad Hatta ‫ لتبتغوا‬memiliki makna “mencari”, dalam
konteks ini mengandung makna yang senada dengan “bekerja”.21
Anjuran bekerja merupakan esensi pendukung untuk
mempertahankan kelayakan hidup. Sebagaimana haikiat
penciptaan manusia adalah untuk ibadah kepada Allah, yang
mana ibadah tersebut dapat dimaknai dengan “bekerja”. Spirit itu
diperoleh melalui surat Saba’ ayat 13, berikut:

‫يعملون له ما يشاء من محاريب وتما ثيل وجفان كالجواب وقدور‬


)13(‫ وقليل من عبادي الشكور‬.‫ اعملوا ال داود شكرا‬.‫رسيت‬
Artinya: 13. Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai
dengan apa yang dikehendakinya; di antaranya (membuat) gedung-
gedung yang tinggi, patung-patung, pring-pring yang (besar) seperti

19
Ahmad Hatta, Tafsir Qur,an Perkata ..., 499.
20
Sri Herianingrum dan Tika Widiastuti, “Ketenagakerjaan”, dalam
Dewan Pengurus Nasional FORDEBI & ADESY, Ekonomi dan Bisnis Islam:
Seri Konsep dan Aplikasi Ekonomi dan Bisnis Islam (Jakarta: RajaGrafindo,
2016), 226-227.
21
Ahmad Hatta, Tafsir Qur,an Perkata ..., 499.

90 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

kolam, dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah


wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit
sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.22
Keterkaitan kedua surat tersebut memberikan motivasi bagi
setiap individu yang memiliki hak-hak hidup untuk bekerja,
karena esensi dari bekerja tersebut adalah beribadah.23 Sedangkan
mengenai teknis-teknis dari ketenagakerjaan terdapat pada surat
At-Thalaq ayat 6 berikut:

‫اسكينو هن من حيث سكنتم من وجدكم والتضاروهن لتضيقوا‬


.‫ وان كن اوالت حمل فانفقوا عليهن حتى يضعن حملهن‬.‫عليهن‬
.‫ وأتمروا بينكم بمعروف‬. ‫فان ارضعن لكم فاتوا هن اجوراهن‬
)6( ‫وان تعسرتم فسترضع له اخرى‬
Artinya: 6. Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat
tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan
mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (istri-istri
yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka
nafkahnya sampai mereka melahirkan kendungannya, kemudian jika
menyusukan (anak-anak) mu, maka berikanlah imbalannya kepada
mereka; dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan
baik; dan jika kamu menemui kesulitan, maka perempuan lain boleh
menyusukan (anak itu) untuknya.24
Ayat di atas menjelaskan mengenai ketentuan nafkah atau
hak yang harus diberikan suami pada istri. Kandungan ayat
tersebut dapat dijadikan landasan yang berbicara mengenai hak-
hak tenaga kerja yaitu hak upah/penghasilan. Sama halnya jika
terjadi talak terhadap istri yang hamil, maka suami wajib
memberikan hak istri tersebut sampai mereka melahirkan dan
menyusui (jika tidak menyusukan pada orang lain). Kandungan
ayat tersebut relevan berkaitan dengan ketenagakerjaan, yaitu
ketika para pekerja telah melaksanakan kewajibannya maka

22
Ahmad Hatta, Tafsir Qur,an Perkata ..., 429.
23
Dewan Pengawas Syariah OJK, Kumpulan Khotbah Bisnis dan
Keuangan Syariah (Surabaya: Otoritas Jasa Keuangan, 2015), 326.
24
Ahmad Hatta, Tafsir Qur,an Perkata ..., 559.

 91
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

penyedia lapangan kerja dianjurkan segera memenuhi hak


upah/penghasilannya. Selain itu, ketika terjadi pemberhentian
hubungan dengan penyedia lapangan kerja baik dikarenakan
masa kerjasama usai atau karena hal lain, maka pihak penyedia
lapangan kerja tetap wajib memberikan upah/pesangon
berdasarkan perjanjian.
5. Problematika Transportasi Online Vs Konvensional Perspektif Kurt
Lewin
Perubahan merupakan sesuatu yang pasti akan terjadi. Akan
tetapi, perubahan itu terjadi dengan baik atau tidak bergantungan
dari pihak-pihak terkait yang disebut agen perubahan. Dalam
konteks problematika transportasi online vs konvensional,
landasan hukum (UU dan HAM) dan Alquran memiliki
kesamaan konsep dalam menyikapi permasalahan ini. Oleh
karena itu, dibutuhkan pendekatan lain untuk menelaah secara
mendalam. Konsep perubahan yang digagas oleh Kurt Lewin
menjadi pilihan untuk menelaah dari sisi yang berbeda. Kurt
Lewin dikenal sebagai pakar yang menginspirasi bagi dunia
manajemen. Salah satu karyanya adalah formulasi sebuah model
perubahan.
Kurt Lewin percaya bahwa suatu siklus organisasi/usaha
tidak akan berhenti dan mati, oleh sebab itu gagasannya
menawarkan 3 tahap perubahan, yaitu pertama, unfreezing, tahap
ini sebagai pondasi utama untuk mengetahui alasan-alasan
diperlukannya sebuah perubahan. Dalam kata lain tahap ini
adalah tahap pengumpulan ide-ide untuk menggagas perubahan.
Jika pada tahap ini ditemukan faktor-faktor penghambat
perubahan lebih besar dibandingkan hasilnya maka perubahan
tersebut tidak layak dilakukan dan sebaliknya. Dimensi ini
memberikan keleluasan bagi masyarakat untuk brainstorming
tentang hal-hal yang telah berlalu, dicapai, gagal dan yang
diimpikan.
Diharapkan melalui tahap ini masyarakat memahami
pentingnya keluar zona nyaman. Oleh sebab itu unfreezing

92 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

diartikan sebagai pencairan.25


Kedua, Change, bagi Kurt Lewin perubahan adalah proses
perpindahan atau transisi dan di setiap perpindahan akan
ditemukan guncangan. Tahap ini merupakan fase perubahan itu
sendiri, yang mana ide-ide yang diimajinasikan sebelumnya
mulai direalisasikan. Wajar jika tahap ini disebut sebagai tahap
yang paling sulit.26 Kesalahan pada proses ini adalah terjadinya
asimetris informasi antara pemberi ide dan penerima ide,
sehingga menimbulkan konflik yang berdampak pada kegagalan
perubahan tersebut. Ketiga, Refreezing, yaitu pembekuan.
Sebagaimana tersirat dalam pengertian refreezing, maka tahap ini
bertujuan untuk menstabilkan lingkungan organisasi/usaha yang
mana pada tahap change mengalami guncangan. Adanya fase
refreezing hal yang menyolok terlihat adalah menuai kritik dari
lingkungan. Hal ini disebabkan ketidaksiapan lingkungan dalam
menerima sebuah perubahan.27 Selama proses perubahan
berlangsung, terdapat dua kekuatan yang saling bertentangan
yaitu pihak yang mendukung dan pihak yang menolak. Kedua
kekuatan ini saling menekan dan memiliki pandangan tersendiri
dalam memaknai perubahan.
Pada konteks problematika transportasi online vs
konvensional kedua kekuatan yang dimaksud adalah pihak
transportasi online sebagai pihak pendukung dan pihak
transportasi konvensional sebagai pihak penolak. Kondisi ini
menggambarkan sebuah siklus perubahan khas Kurt Lewin.
Pihak transportasi online sebelumnya telah mengalami masa
unfreezing yang ditandai dengan kesadaran melihat realita dunia
ketenagakerjaan yang mengikuti perkembangan zaman. Dampak

25
Muhammad Amin dan Richard Kumaradjana, “Strategi Change
Management Untuk Mempercepat Implementasi Penggunaan Aplikasi
Perangkat Lunak Berbasis Open Source: Studi Kasus Kementrian Negara Riset
dan Teknologi”, dalam Journal of Business Strategy and Execution Vol. 1 No. 2
(Juni, 2009), 370.
26
Faisal Afif, “Alternatif Model Manajemen Perubahan (bagian 2)”, dalam
http://sbm.binus.ac.id/2013/09/02/alternatif-model-manajemen-perubahan-
bagian-2/ , diakses pada 2 Oktober 2017.
27
Muhammad Amin dan Richard Kumaradjana, “Strategi Change
Management ..., 371

 93
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

kesadaran tersebut dituangkan melalui ide-ide pembaharuan


yaitu mengelaborasi aspek teknologi dan aspek jasa transportasi.
Dihasilkan sebuah aplikasi berbasis teknologi yang mendukung
perkembangan sektor transportasi. Selanjutnya, pada tahap
Change, pihak transportasi online melakukan pengenalan atau
mengkomunikasikan ide baru tersebut kepada masyarakat
melalui promosi/marketing. Melalui tahap ini akan terbentuk
golongan-golongan baik pro maupun kontra. Setelah masyarakat
merasakan kehadiran perubahan tersebut, tahap selanjutnya
adalah unfreezing yaitu tahap untuk memastikan apakah
perubahan tersebut terjadi lebih lanjut seiring adanya penolakan
dari pihak transportasi konvensional atau justru menguap begitu
saja.
Perspektif Kurt Lewin membuktikan bahwa fenomena antara
kedua sektor tersebut mengalami perubahan yang saling
bertentangan. Kehadiran perubahan tersebut, menurut Soekanto
didorong oleh beberapa faktor, yaitu (1) Kontak dengan
kebudayaan lain, (2) sistem pendidikan yang maju, (3) sikap
menghargai hasil karya orang lain dan keinginan-keinginan
untuk maju, (4) toleransi terhadap hal-hal yang menyimpang, (5)
adanya open stratification dalam lingkungan masyarakat, (6)
penduduk yang heterogen, (7) ketidakpuasan masyarakat dalam
menyikapi kondisi tertentu, (8) orientasi ke masa depan dan (9)
nilai meningkatkan taraf hidup.28 Sedangkan Curtis W. Cook
dalam Management dan Organizational Behavior menganalisa
perubahan yang terjadi dikarenakan beberapa hal, diantaranya
yaitu (1) perkembangan teknologi, (2) kondisi ekonomi, (3)
kompetisi global, (4) perubahan sosial dan demografik, (5)
tantangan internal.29 Berangkat dari kedua pandangan pakar di
atas ditemukan adanya faktor dominan muncul yaitu pertama,
perkembangan teknologi sebagi dampak laju globalisasi
memfasilitasi keinginan-keinginan baru untuk menghadirkan

28
Hilman Nugraha et al., “Perubahan Sosial dalam Perkembangan
Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembng”, dalam Jurnal Sosietas Vol. 5
No. 1 (2015).
29
Muhammad Amin dan Richard Kumaradjana, “Strategi Change
Management ..., 370.

94 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

sebuah perubahan yaitu kemudahan jangkauan untuk


memperoleh transportasi melalui aplikasi beberbasi teknologi.
Kedua, kompetisi tanpa batas (global) yaitu tingginya
persaingan dalam penyerapan lapangan kerja baik di daerah
maupun nasional, baik dari dalam maupun luar negeri, baik laiki-
laki maupun perempuan, baik tenaga mesin maupun manusia
dan sebaginya. Ketiga, kondisi ekonomi, di mana seiring
berkembangnya zaman berkembang pula kebutuhan masyarakat.
Kedua faktor ini mendorong setiap tenaga kerja berevolusi untuk
bertahan memenuhi kebutuhan sekaligus beradaptasi dengan
zaman. Dari kedua faktor ini masyarkat (pihak transportasi online
dan pengguna jasa) mencoba menikmati fasilitas yang
ditawarkan. Akan tetapi, bagi pihak transportasi konvensional,
perubahan tersebut dianggap sebagai petaka di siang hari.
Respon inilah yang menurut Kurt Lewin, terdapat kesalahan
dalam mengkomunikasikan ide baru (transportasi online) disertai
ketidaksiapan dari subjek transportasi konvensional tersebut.
Meminjam gagasan Kurt Lewin bahwa “perubahan tidak
memiliki akhir, akan tetapi membutuhkan jeda atau istirahat pada
satu fase (refreezing)”30. Oleh sebab itu, kehadiran transportasi
online tidak sekedar hadir dan hapus kembali, melainkan menjadi
kacamata untuk melihat ketidakpastian di masa yang akan
datang. Sebenarnya, hal ini bisa diterapkan oleh transportasi
konvensional yaitu menerapkan konsep perubahan Kurt Lewin
(unfreezing-change-refreezing). Aktualisasi melalui konsep tersebut
akan menghadirkan sesuatu yang baru dari trasportasi
konvensional, yang mana tidak hanya dengan melalui basis
teknologi, tetapi bisa melalui pembaharuan sistem usaha/bisnis
atau pemasaran atau packaging, dan atau peningkatan pelayanan.
Apabila langkah-langkah tersebut diteladani, maka dipastikan
terciptanya keserasian dan kesetaraan antara transportasi online
dan konvensional sebagai layanan publik.
6. Anak Muda dan Industri 4.0
30
Faisal Afif, “Alternatif Model Manajemen Perubahan (bagian 2)”, dalam
http://sbm.binus.ac.id/2013/09/02/alternatif-model-manajemen-perubahan-
bagian-2/ , diakses pada 2 Oktober 2017.

 95
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

Nadiem Makarim, Alumni Harvard University, barangkali


tidak akan menyangka bahwa aplikasi online Internet yang
digagasnya spulang dari Harvard akan menjadi salah satu
terobosan lonjakan teknologi raksasa di Indonesia. Gojek sebagai
bagian dalam dinamika perjalanan transportasi online di
Indonesia perlahan berubah menjadi raksasa bisnis yang
menjangkau, tidak hanya kalangan menengah kota, namun juga
merembet ke berbagai lapisan masyarakat. Belakangan, Gojek
juga tidak hanya mengambil alih pasar transportasi di kota-kota
besar Indonesia, namun juga mengakuisisi beragam fitur
kemudahan teknologi yang mempermudah masyarakat
menggunakannya.
Di sisi lain, tanggapan memang banyak diperoleh Nadiem.
Namun paska besarnya jangkauan Gojek, berbagai aplikasi
serupa bahkan yang lebih luas lagi meluncur mudah di Indonesia
dengan memanfaatkan kemudahan transaksi dan berbagai
macam fitur. Posisi anak muda sekarang merajai berbagai sektor
yang membutuhkan teknologi sederhana namun mencakup
banyak hal dalam kehidupan manusia. temuan-temuan lain
industry 4.0 seperti Bukalapak, blibli.com dan lain sebagainya
semakin menunjukan arah baru dunia dan Indonesia yang terus
berubah. Pemerintah di sisi lain, sangat perlu mengikuti arus
perkembangan zaman ini, bukan malah semakin
mengerdilkannya agar tidak tergerus zaman.
Penutup
Problematika yang terjadi antara transportasi online dan
konvensional merupakan salah satu upaya penegakkan hak asasi
manusia dalam bidang ekonomi. Dikarenakan kehadiran fasilitas
transportasi yang ditawarkan kepada masyarakat melalui aplikasi
teknologi. Kehadiran itu menciptakan kemurkaan dari
transportasi konvensional yang berdampak pada aksi radikal.
Akan tetapi, merujuk pada HAM dan Alquran kehadiran
transportasi online tidak melanggar konsep dan aturan
ketenagakerjaan. Karena setiap tenaga kerja memiliki hak untuk
mendapatkan kesempatan kerja yang layak berdasarkan
kemampuan, minat dan bakat. Jika dihadapkan dengan perspektif
Kurt Lewin, maka ditemukan jawaban yang sama yaitu tidak

96 
TOKOH MUDA PENGGERAK INDUSTRI 4.0

melanggar. Karena Kurt Lewin melihat kondisi tersebut


merupakan proses dari perubahan yang merupakan akibat
adanya keinginan-keinginan untuk maju atau keluar zona
nyaman.
Melaui ketiga perspektif di atas (HAM-Alquran-Kurt Lewin)
menawarkan keserasian antara transportasi online dan
konvensional yaitu transportasi online tetap diperbolehkan
beroperasi karena kegiatan tersebut meruapakan bentuk
inovasi/pembaharuan. Sedangkan bagi transportasi
konvensional, terciptanya kesadaran sosial dalam menyikapi
kehadiran transportasi online juga menyadari bahwa untuk
mempertahankan kehadirantransportasi konvensional
dibutuhkan inovasi atau pembaharuan. Pembaharuan yang
ditawarkan bisa diterapkan melalui peningkatan keramahan
layanan, keselamatan penumpang, kejujuran tarif/biaya dan
sebagainya.
Saran
Bagi pemerintah, sebagai pihak regulator diharapkan mampu
melahirkan kebijakan-kebijakan yang mampu memfasilitasi
kehadiran transportasi online dan konvensional. Selain itu,
pemerintah dituntut untuk memahami perubahan-perubahan
yang terjadi di masa mendatang baik aspek sosial, politik, budaya
dan ekonomi. Diharapkan kebijakan yang dihasilkan relevan
dengan permasalahan-permaslahan akan datang.
Bagi transportasi konvensional, sebagai jasa transportasi yang
lebih dahulu hadir, sebaiknya mengadopsi konsep perubahan
Kurt Lewin (unfreezing-change-refreezing) sebagai ikhtiar untuk
bertahan di tengah zaman yang semakin dinamis. Ikhtiar tersebut
bisa dilakukan melakukan peningkatan layanan keramahan,
kejujuran dalam mengenakan tarif, keselamatan penumpang dan
sebagainya.
Bagi transportasi online, adanya gesekan ini diharapkan
mampu menciptakan inovasi-inovasi yang merupakan salah satu
ikhtiar untuk keluar zona nyaman dan sekaligus
mempertahankan kesempatan kerja.

 97

Anda mungkin juga menyukai