Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MELALUI KAWASAN RUANG

TERBUKA HIJAU (RTH)

(Studi pada Taman Jam Agung di Kota Pasuruan)

Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Administrasi Pembangunan

Disusun Oleh:

M. HARMANSHAH

14503010711146

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2018
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I: PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................... 3

BAB III: PEMBAHASAN ..................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kebahagiaan di dalam hidup adalah suatu hal yang menjadi harapan di dalam
kehidupan banyak orang, bahkan sepertinya semua orang mendambakan kehidupan
yang berbahagia. Menurut Seligman (2006) istilah kebahagiaan juga banyak dikenal
dalam psikologi positif. Kebahagiaan menjadi penghalang stres. Seperti dikemukakan
Argyle (2001) bahwa kejadian hidup yang positif mengurangi keputusasaan dan
depresi, dam membawa individu menjadi individu yang memiliki jiwa yang sehat.
Namun demikian ukuran kebahagiaan yang dirasakan oleh masing-masing orang akan
berbeda. Dua orang dengan kondisi latar belakang yang sama bisa saja salah satu
merasa bahagia dengan keadaan keluarganya sekarang, sedangkan seorang lain tidak
merasa bahagia. Salah satu yang diwujudkan oleh pemerintah Kota Pasuruan dalam
memenuhi kebahagiaan masyarakatnya adalah melalui pembangunan infrastruktur
berupa Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) didasarkan pada pertimbangan dapat


terwujudnya keseimbangan, keserasian, dan keselamatan bangunan gedung dengan
lingkungan di sekitarnya, serta mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan
gedung dan ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungan
di sekitarnya. Sebagai bagian dari rencana tata ruang, maka kedudukan RTH akan
menjadi penentu keseimbangan lingkungan hidup dan lingkungan binaan karena RTH
merupakan paru-paru kota. Rencana tata ruang menjadi landasan dalam mengantisipasi
pesatnya perkembangan ruang-ruang terbangun, yang harus diikuti dengan kebijakan
penyediaan ruang terbuka. Tata ruang dan lingkungan hidup mengandung arti yang
sangat luas karena kota yang baik merupakan kesatuan ruang yang direncanakan
berdasarkan kebutuhan komponen penyusunan ruangnya, sehingga dapat menciptakan
suasana kenyamanan dan kesehatan bagi warganya. RTH menjadi salah satu kebutuhan
masyarakat untuk dapat meningkatkan kebahagiaan hidupnya, termasuk Kota
Pasuruan. Melihat pentingnya pembangunan RTH di Kota Pasuruan, penulis tertarik
untuk menganalisis hal ini dengan mengangkat judul “Analisis Pembangunan

1
Infrastruktur Melalui Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Taman Jam
Agung Kota Pasuruan”.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah untuk tulisan ini
adalah: bagaimana analisis pembangunan infrastruktur melalui kawasan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) di Taman Jam Agung Kota Pasuruan?

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
Pembangunan dapat dilihat dalam perspektif dan ukuran yang berbeda, oleh
karena itu diperlukan persamaan persepsi dan kriteria dalam melihat makna
pembangunan. Pembangunan pada awalnya hanya diarahkan untuk mencapai tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi sebagai wujud tingkat kesejahteraan penduduk yang
tinggi pada suatu negara, namun kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
belum tentu menunjukan tingkat kesejahteraan penduduk yang tinggi khususnya pada
negara yang sedang berkembang.
Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari keputusan-keputusan
yang telah di ambil dan diselenggarakan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (Siagian, 2009:4). The Liang Gie (dalam
Pasalong, 2011:3) mendefenisikan administrasi adalah rangkaian kegiatan terhadap
pekerjaan yang dilakukan oleh sekelompok orang di dalam kerjasama untuk mencapai
tujuan tertentu.
Pasalong (2011:3) administrasi adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
sekelompok orang dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan atas dasar efektif, efesien
dan rasional. Selanjutnya ia menyatakan administrasi mempunyai dua dimensi yaitu
dimensi karakteristik dan dimensi unsur-unsur. Dimensi karakteristik yang melekat
pada administrasi yaitu efesien, efektif dan rasional sedangkan dimensi unsur-unsur
administrasi yaitu:
a. Adanya tujuan atau sasaran yang ditentukan sebelum melaksanakan suatu
pekerjaan.
b. Adanya kerjasama baik sekelompok orang atau lembaga pemerintah maupun
lembaga swasta.
c. Adanya sarana yang digunakan oleh sekelompok atau lembaga dalam
melaksanakan tujuan yang hendak dicapai.

Pembangunan menurut Siagian (2009:4) didefenisikan sebagai rangkaian usaha


mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh
oleh suatu negara bangsa menuju modernitas dalam rangkaian pembinaaan bangsa
(nation-building). Selanjutnya ia berpendapat paling sedikit tujuh ide pokok yang
muncul dari defenisi pembangunan merupakan upaya yang secara sadar ditetapkan

3
sebagai sesuatu untuk dilaksanakan, pembangunan dilakukan secara terncana baik
dalam arti jangka panjang, jangka sedang, dan jangka pendek, rencana pembangunan
mengandung makna pertumbuhan dan perubahan, pembangunan mengarah ke
modernitas, modernitas yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan pembangunan
perdefnisi bersifat multi dimensional, semua hal yang disinggung di tujukan kepada
usaha pembinaan bangsa.

Sebagai suatu perubahan yang terencana dan berkesinambungan, pembangunan


pada hakikatnya bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup
manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pembangunan perlu
diimplementasikan kedalam berbagai program pembangunan yang dapat secara
langsung menyentuh masyarakat. Pembangunan memerlukan cara atau pedoman
tindakan yang terarah “bagaimana” meningkatkan kualitas hidup manusia tersebut.
Suatu perangkat pedoman untuk memberikan arah terhadap pelaksanaan strategi-
strategi pembangunan dapat dikatakan sebuah kebijakan (Suharto, 2006:4).

Selanjutnya Todaro (dalam Suharto, 2006:3) mengemukakan bahwa sedikitnya


pembangunan harus memiliki tiga tujuan yang satu sama lain saling terkait yaitu:

a. Meningkatkan ketersediaan dan memperluas distribusi barang kebutuhan dasar


seperti makanan, perumahan, kesehatan, dan perlindungan kepada seluruh anggota
masyarakat.
b. Mencapai kualitas hidup yang bukan hanya untuk meningkatkan kesejahteraan
secara material, melainkan juga untuk mewujudkan kepercayaan diri dan
kemandirian bangsa. Aspek ini meliputi peningkatan pendapatan, penyediaan
lapangan kerja, pendidikan dan budaya serta nilai kemanusiaan.
c. Memperluas kesempatan ekonomi dan sosial bagi individu dan bangsa melalui
pembebasan dari perbudakan dan ketergantungan pada orang atau bangsa lain serta
pembebasan dari kebodohan dan penderitaan.

Dapat dipahami bahwa proses pembangunan dapat diupayakan kearah yang


positif serta lebih maju dari sebelumnya. Dalam membangun tentunya tidak akan
semudah membalikan telapak tangan. Perlu usaha-usaha secara sadar, pengorbanan dan
proses yang memakan waktu serta harus dilalui dengan kerjasama semua pihak yang
terlibat. Upaya-upaya sadar yang dikaitkan dengan negara untuk melakukan perbaikan
dikenal dengan administrasi pembangunan.

Siagian (2009:5) mendefenisikan adminstrasi pembangunan yaitu seluruh usaha


yang dilakukan oleh suatu negara bangsa untuk bertumbuh, berkembang, dan berubah
secara sadar dan terencana dalam semua segi kehidupan dan penghidupan negara

4
bangsa yang bersangkutan dalam rangka pencapaian tujuan akhirnya. Sedangkan
Mostopadidjaya dalam afiffudin (2010:51) menyatakan bahwa administrasi
pembangunan adalah ilmu dan seni tentang bagaimana pembangunan suatu sistem
administrasi yang mampu menyelenggarakan berbagai fungsi pemerintahan dan
pembangunan secara efektif dan efesien. Dari beberapa pengertian administrasi
pembangunan tersebut dapat dipahami sangat penting untuk kemajuan suatu negara
melalui usaha-usaha yang dilakukan pemerintah. Administrasi pembangunan
mempunyai fungsi dalam perumusan kebijakan dan program-program pembangunan
yang pelaksanaan diilakukan secara efekttif untuk kesejahteraan rakyat.

Afiffudin (2010:64) menjelaskan bahwa fokus analisis administrasi


pembangunan adalah proses pembangunan yang diselenggarakan oleh suatu bangsa
dalam rangka pencapaian tujuan dan cita-cita negara atau bangsa tertentu, termasuk
cara-cara ilmiah yang dipergunakan dalam pemecahan masalah, meghadapi tantangan,
memanfaatkan peluang dan menyingkirkan ancaman. Disiplin ilmu administrasi
pembangunan memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan displin Ilmu-ilmu yang lain
yaitu :

a. Orientasi administrasi pembangunan lebih mengarah kepada usaha perubahan-


perubahan keadaan yang dianggap lebih baik.
b. Administrasi pembangunan melakukan perbaikan dan penyempurnaan administrasi
dikaitkan dengan aspek perkembangan di bidang-bidang lain seperti ekonomi,
sosial, politik dan lain-lain.

B. PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Pengertian Infrastruktur menurut Grigg (1988) merupakan “sistem fisik yang
menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan gedung dan fasilitas publik
lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia baik kebutuhan
sosial maupun kebutuhan ekonomi”. Pengertian ini merujuk pada infrastruktur sebagai
suatu sistem. Dimana infrastruktur dalam sebuah sistem adalah bagian-bagian berupa
sarana dan prasarana (jaringan) yang tidak terpisahkan satu sama lain.
Infrastruktur sendiri dalam sebuah sistem menopang sistem sosial dan sistem
ekonomi sekaligus menjadi penghubung dengan sistem lingkungan. Ketersediaan
infrastruktur memberikan dampak terhadap sistem sosial dan sistem ekonomi yang ada
di masyarakat. Oleh karenanya, infrastruktur perlu dipahami sebagai dasar-dasar dalam
mengambil kebijakan (Kodoatie, 2005).

5
Gambar 1. Infrastruktur Sebagai Penopang/Pendukung Sistem Ekonomi, Sosial-
Budaya, Kesehatan, dan Kesejahteraan
Sumber: Grigg dan Fontane (2000)

Pembangunan infrastruktur dalam sebuah sistem menjadi penopang kegiatan-


kegiatan yang ada dalam suatu ruang. Infrastruktur merupakan wadah sekaligus
katalisator dalam sebuah pembangunan. Ketersediaan infrastruktur meningkatkan akses
masyarakat terhadap sumberdaya sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas yang menuju pada perkembangan ekonomi suatu kawasan atau wilayah.
Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur menjadi penting untuk dikembangkan
untuk meningkatkan perekonomian serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

C. PEMBANGUNAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)


Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan
makhluk hidup lain, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya (UU
No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang). Sedangkan, ruang terbuka merupakan
ruang yang direncanakan karena kebutuhan akan tempat-tempat pertemuan dan
aktivitas bersama di udara terbuka. Dengan adanya pertemuan bersama dan relasi antara
orang banyak, kemungkinan akan timbul berbagai macam kegiatan di ruang umum
terbuka tersebut. Sebetulnya ruang terbuka merupakan salah satu jenis saja dari ruang
umum (Eko Budiharjo & Djoko Sujarto, Kota Berkelanjutan, 2005:89).
Menurut UU No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, Ruang Terbuka
Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang

6
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh
secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Ruang terbuka hijau public merupakan
ruang terbuka yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota yang digunakan
unutk kepentingan masyarakat secara umum. Yang termasuk ruang terbuka hijau public
antara lain adalah taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur hijau sepanjang
jalan, sungai, dan pantai. Yang termasuk ruang terbuka hijau privat antara lain adalah
kebun halaman rumah/gedung milik mastarakat atau swasta yang ditanami tumbuhan.
Proporsi 30 (tiga puluh) persen merupakan ukuran minimal untuk menjamin
keseimbangan ekosistem kota, baik keseimbangan system hidrologi dan system
mikrolimat, maupun system ekologis lain, yang selanjutnya aka meningkatkan fungsi
dan proporsi ruang terbuka hijau di kota, pemerintah, masyarakat, dan swasta di dorong
untuk menanam tumbuhan diatas bangunan miliknya. Proporsi ruang terbuka hijau
public seluas minimal 20 (dua puluh) persen yang disediakan oleh pemerintah daerah
kota dimaksudkan agar proporsi ruang terbuka hijau minimal dapat lebih dijamin
pencapaiannya sehingga memungkinkan pemanfaatannnya secara luas oleh
masyarakat.
Jenis ruang terbuka hijau terdiri dari jenis ruang terbuka hijau publik dan ruang
terbuka hijau privat, seperti penjelasan sebagai berikut:
a. RTH Publik
RTH publik merupakan ruang terbuka hijau yang dimili dan dikelola oleh
pemerintah daerah yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum.
Yang termasuk ruang terbuka hijau public antara lain adalah:
1. Taman kota
2. Taman pemakaman umum
3. Jalur hijau sepanjang sungai, jalan, dan pantai
b. RTH Privat
Yang termasuk ruang terbuka hijau privat antara lain berupa kebun atau halaman
rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan.

Menurut Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departement Pekerjaan Umum


(2008) menunjukan bahwa tujuan pembentukan Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah:
1. Keindahan (tajuk, tegakan, pengarah, pengaman, pengisi, dan pengalas),
mengurangi pencemaran udara, peredam kebisingan, memperbaiki iklim mikro,
penyangga system kehidupan dan kenyamanan.
7
2. Perlindungan, pencegah erosi dan penahan badai.
3. Pendidikan, kesenangan, kesehatan, interaksi sosial.
4. Pendukung ekositem makro, vebtilasi dan pemersatu ruang kota.
5. Kenyamanan spasial, visual, audial dan termal serta nilai ekonomi.
6. Pelayanan masyarakat dan penyangga lingkungan kota, wisata alam, produksi hasil
hutan.
7. Keseimbangan ekosistem.
8. Reservasi dan perlindungan situs bersejarah.

Berdasarkan Pedoman Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen


Pekerjaan Umum Tahun 2007, menyebutkan bahwa fungsi Ruang Terbuka Hijau
(RTH) adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Bio ekologis (fisik), yaitu memberi jaminan pengadaan RTH menjadi bagian
dari sirkulasi udara (paru-paru kota), pengatur iklim mikro, agar system sirkulasi
udara dan air secra alami dapat berlangsung lancer, sebagai peneduh, produsen
oksigen, penyerap air hujan, penyedia habitat satwa, penyerap (pengolah) polutan
median udara, air dan tanah serta penahan angin.
2. Fungsi sosial ekonomi (produktif) dan budaya yang mampu menggambarkan
ekspresi budaya local. RTH merupakan media komunikasi arga kota, tempat
rekreasi, tempat pendidikan dan penelitian.
3. Ekositem perkotaan produsen oksigen, tanaman berbunga, berbuah dan berdaun
indah serta bias menjadi bagian dari usaha pertanian, kehutanan dan lain
sebagainya.
4. Fungsi estetis yaitu meningkatkan kenyamanan, memperindah lingkungan kota
baik dari skala mikro: halaman rumah, lingkungan permukiman, maupun makro:
lanskap kota secara keseluruhan. Mampu menstimulasi kreatifitas dan produktivitas
warga kota. Juga bisa berekreasi secara aktif mapun pasif seperti bermain,
berolahraga, atau kegitan sosialisasi lain yang sekaligus menghasilkan
“keseimbangan kehidupan fisik dan psikis”. Dapat tercipta suasana serasi dan
seimbang antara berbagai bangunan gedung, infrastruktur jalan dengan pepohonan
hutan kota, taman kota, taman kota pertanian dan perhutanan taman gedung, jalur
hijau jalan, bantaran rel kereta api serta jalur biru bantarn kali.

8
BAB III

PEMBAHASAN

A. STUDI KASUS
Tahun 2017, tingkat kebahagiaan orang Indonesia mengalami penurunan.
Survei ini dilakukan oleh Pendiri Lingkaran Survei Indonesia yaitu Denny JA. Denny
menjelaskan bahwa penurunan kebahagiaan rata-rata manusia Indonesia yang
disorotinya terutama sejak tahun 2016. Pada tahun 2016, kebahagiaan manusia
Indonesia ada di peringkat 79. Tahun ini, peringkat itu menurun ke level 81. Denny JA
melakukan riset mendalam mengenai kebahagiaan selama 30 tahun di bidang
psikologi, neuro science, ekonomi, politik, yang diringkas dalam rumus 3P + 2S.
Formula ini gabungan dari Personal Relationship, Positivity (cara berpikir dan sikap
hidup positif), Passion (keterlibatan sepenuh hati), Small Winning (Pencapaian hidup)
dan Spirituality (membangun hidup spiritual) (www.liputan6.com, 10 Juli 2017).

Di Kota Pasuruan, Monumen Jam Agung Pasuruan dibangun dan menjadi salah
satu Landmark Baru Kota Pasuruan. Monument ini dibangun di akhir tahun 2017.
Lahan taman tersebut seluas 35x39 meter. Jam Agung ini mempunyai ukuran 2x2 meter
dengan ketinggian menara 14 meter. Monumen ini terletak di depan GOR Untung
Suropati Kota Pasuruan, lokasinya berada di Jalan Sultan Agung Kota Pasuruan. Selain
dilengkapi taman, taman Jam Agung ini juga dilengkapi dengan pedestrian melingkar,
sehingga para pengunjung bisa menikmati suasana sambil berjalan. Selain itu, terdapat
fasilitas 10 tempat duduk yang mengitari taman yang bisa digunakan untuk bersantai
oleh para pengunjung. Monumen ini juga dilengkapi dengan lonceng yang akan
berbunyi saat jarum jam berada tepat di angka 12. Saat akhir pekan, taman monumen
ini didatangi oleh banyak pengunjuk. Pada waktu pagi dan sore hari adalah waktu yang
tepat untuk menikmati suasana taman, tak luput juga saat malam hari, saat lampu lampu
sekitar taman menghiasi megahnya monumen ini (www.news.detik.com, 14 Februari
2018).

Walikota Pasuruan, Setiyono, mengaku sangat senang bisa mewujudkan impian


masyarakat Pasuruan untuk mendapatkan tempat dan taman yang representatif untuk
menghabiskan waktu bersama keluarga, dan menjadi ikon Kota Pasuruan. Dia berharap
warga ikut menjaga kebersihan taman tersebut. Setiyono selaku pemerintah berusaha

9
memberikan yang terbaik bagi masyarakat, termasuk sarana Ruang Terbuka Hijau
(RTH) ini. Setiyono berharap pemerintah dan masyarakat bisa bersama-sama menjaga
dan melestarikan RTH yang sudah ada, sehingga taman tersebut tetap bisa dinikmati
bersama dalam jangka waktu yang lama (www.timesindonesia.co.id, 15 Februari
2018).

B. ANALISIS
Ruang Terbuka Hijau atau yang disingkat dengan sebutan RTH merupakan
suatu kawasan/lahan yang salah satu fungsinya dijadikan taman rekresing untuk
penghalang stres. Setiap kota membutuhkan RTH untuk menghilangkan jenuh bagi
masyarakatnya. Kota Pasuruan dalam hal ini membangun infrastuktur baru dengan
nama Taman Jam Agung. Taman ini diwujudkan dengan monumen jam yang
dilengkapi lonceng. Dengan hadirnya taman tersebut, masyarakat Kota Pasuruan bisa
melepas penat setelah berkegiatan.

Dilihat dari kondisi kebahagiaan di Indonesia, tahun 2017 tingkat kebahagiaan


masyarakat Indonesia mengalami penurunan. Penurunan tersebut salah satu
penyebabnya adalah karena tidak ada pemenuhan small winning dalam hal mentalitas.
Dengan kondisi mental yang tidak bahagia maka masyarakat Indonesia tidak dapat
mencapai tingkat kehidupan yang bahagia. Indikator pencapaian hidup yang dijadikan
penilaian dari survey kebahagiaan suatu Negara perlu diperhatikan pula oleh
Pemerintah Kota Pasuruan. Oleh karena itu, pemerintah setempat membangun sebuah
taman untuk masyarakatnya agar bisa terus bahagia.

Tindak lanjut pemerintah Kota Pasuruan akan taman tersebut adalah perlumya
pengawasan secara berkelanjutan agar keberadaaan Taman Jam Agung dapat terus
dinikmati masyarakat luas. Pengawasan yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah
melibatkan karangtaruna untuk membuat suatu event positif yang mampu mengundang
pengunjung lokal, domestik, maupun internasional. Dengan adanya kegiatan positif
tersebut, pelestarian Taman Jam Agung bisa terus terjaga. Pemerintah Kota Pasuruan
juga perlu melibatkan satpol PP dan polisi setempat untuk mengatur pedagang kaki lima
dan kriminalitas yang terjadi di kawasan taman tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Afiffudin. 2010. Pengantar Administrasi Pembangunan. Bandung: Alfabeta.


Ardyan, Robert. 15 Februari 2018. Menengok Menara Jam, Ikon Baru Kota Pasuruan. Melalui
https://www.timesindonesia.co.id/read/166411/20180215/095156/menengok-menara-
jam-ikon-baru-kota-pasuruan/, diakses pada tanggal 4 November 2018.
Arifin, Muhajir. 14 Februari 2018. Ini Lho Taman Jam Agung Setinggi 14 Meter di Pasuruan.
Melalui https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3866766/ini-lho-taman-jam-agung-
setinggi-14-meter-di-pasuruan, diakses pada tanggal 4 November 2018.
Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum Tahun 2007 Tentang Ruang
Terbuka Hijau (RTH).
Grigg, Neil, & Fontane G. Darrel. 2000. Infrastructure System Management & Optimization.
Internasional Seminar “Paradigm & Strategy of Infrastructure Management” Civil
Engeenering Departement Dipononegoro University.
Pasolong, Harbani. 2011. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
Romadoni, Ahmad. 10 Juli 2018. Survei: Indeks Kebahagiaan Indonesia Menurun. Melalui
https://www.liputan6.com/news/read/3017213/survei-indeks-kebahagiaan-indonesia-
menurun, diakses pada tanggal 4 November 2018.
Siagian. 2009. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Suharto, Edi. 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

11

Anda mungkin juga menyukai