Disusun oleh :
2. ASTRID.
Identifikasi Isu-Isu dan Analisis ASTRID (Aktual, Spesifik, Transformasi, Relevan,
Inovatif dan Dapat dilakukan) ditampilkan pada tabel berikut :
Jum Perin
ISU STRATEGIS
lah gkat
No ISU
A S T R I D
15 10 10 15 20 30
1. Belum optimalnya koordinasi 12 9 7 13 15 27 83 II
dengan unit kerja dinas terkait
data dukung yang akan
digunakan sebagai bahan
perencanaan dan penganggaran
2. Belum optimalnya monitoring 12 9 7 13 15 26 82 III
kinerja dinas secara berkala
melalui e-SAKIP sehingga
menghambat kelancaran
penyusunan LAKIP,
tPeringka
ahJuml
ISU STRATEGIS
No ISU
A S T R I D
15 10 10 15 20 30
3. Belum optimalnya penyiapan 12 8 7 13 15 23 78 V
bahan pengajuan dan verifikasi
Surat Permintaan Pembayaran
(UP, GU, TU, LS) ke Badan
Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah,
4. Belum optimalnya koordinasi 12 8 7 13 14 25 79 IV
obyek sumber Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dinas dengan
Badan Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah,
5. Belum optimalnya inventarisasi 12 9 7 13 16 27 84 I
dan rekonsiliasi secara berkala
barang milik daerah / aset.
Dengan
Berdasarkan analisis dengan metode ASTRID, disimpulkan bahwa isu strategis adalah
Belum optimalnya inventarisasi dan rekonsiliasi secara berkala barang milik daerah /
aset.
C. DIAGNOSA ORGANISASI
1. Tabel Kondisi Saat ini dan Kondisi Yang Diharapkan.
3. Diagnosa Organisasi
Berdasarkan analisis isu strategis dengan menggunakan ASTRID model yang menjadi isu
strategis adalah “Belum optimalnya inventarisasi dan rekonsiliasi secara berkala barang
milik daerah / aset”. Selanjutnya diagnosa menggunakan model kongruensi dari Nedler-
tushman dengan 4 unsur pokok Intput, output, proses transformasi dan kongruensi
sebagai berikut :
1) Input
a. Lingkungan organisasi
- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap adalah Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) yang membidangi urusan lingkungan hidup yang menjadi
kewenangan Pemerintah Kabupaten Cilacap.
- DLH Kabupaten Cilacap dalam menjalankan urusannya mempunyai 1
sekretariat dan 3 bidang (Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan,
Bidang Pengelolaan Persampahan, Limbah B3 dan Peningkatan
Kapasitas, Bidang Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
serta 3 UPTD yaitu UPT Pengelolaan Persampahan Wilayah Timur, UPT
Pengelolaan Persampahan Wilayah Barat dan UPT Laboratorium
Lingkungan.
- Unit kerja di Sekretariat yang menangani Barang Milik Daerah / Aset
adalah Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Aset.
b. Sejarah organisasi
- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap terbentuk sejak Tahun 2017
berdasarkan Peraturan Bupati Cilacap No 96 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap.
- DLH Kabupaten Cilacap berdasarkan urusan yang dilaksanakan,
merupakan penggabungan antara Badan Lingkungan Hidup dan Bidang
Persampahan pada DCKTR Kabupaten Cilacap.
2) Output
Keluaran yang diharapkan terkait program ketahanan keluarga antara lain
a. Pengurus barang dapat melaksanakan rekonsiliasi aset pada semester I
dan pada akhir tahun dengan baik tanpa hambatan.
b. Pencatatan kondisi dan lokasi serta mutasi masuk dan keluar Barang Milik
Daerah berjalan dengan baik.
c. Penganggaran belanja modal yang nantinya aakan tercatat sebagai aset
telah sesuai dengan aturan yang berlaku.
d. Masing-masing unit kerja dinas memahami pengelolaan Barang Milik
Daerah / aset dengan baik.
3) Proses transformasi
a. Komponen Tugas
- Sub bagian Perencanaan, Keuangan dan Aset merupakan unsur yang
membidangi pengelolaan Barang Milik Daerah / aset di lingkungan
DLH Kabupaten Cilacap.
- Sub bagian Perencanaan, Keuangan dan Aset memiliki jejaring dan
penyedia data dukung di masing-masing unit kerja pada DLH
Kabupaten Cilacap.
b. Komponen individu
- Seksi yang membidangi program ketahanan keluarga (Ka bidang ,
kepala seksi, dan staf) memahami konsep ketahan kelurga dan
mampu mengembangkan program, mampu berkolabrasi dengan
jejaring yang ada untuk memaksimalkan capaian program Ketahanan
kelurga.
- Jejaring para pengurus barang dan pembantu pengurus barang saling
berkoordinasi terkait pengelolaan BMD.
c. Komponen organisasi formal
- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap membentuk tim
pengelolaan aset internal yang terdiri dari Kasubag Perencanaan
Keuangan dan Aset, Pengurus Barang dan Para Pembantu Pengurus
Barang di masing-masing unit kerja dinas yang mengelola aset cukup
banyak yaitu di Sekretariat, Bidang Pengelolaan Persampahan,
Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas, UPT Pengelolaan
Persampahan Wilayah Timur, UPT Pengelolaan Persampahan Wilayah
Barat dan UPT Laboratorium Lingkungan.
- Sinergitas antar pengurus barang dan pembantu pengurus barang di
masing-masing unit kerja dinas tersebut.
d. Komponen organisasi informal
- Para pengelola Barang Milik Daerah membentuk media komunikasi
dan koordinasi melalui grup whats app.
- Pengurus Barang Milik Daerah DLH Kabupaten Cilacap dan Kasubag
Perencanaan Keuangan dan Aset selalu intens berkonsultasi dan
berkoordinasi dengan pengampu Barang Milik Daerah pada BPPKAD
Kabupaten Cilacap dan berkoordinasi dengan pengelola Barang Milik
Daerah pada OPD lain.
4) Kongruensi
Dukungan kebijakan, Sumber daya manusia, dukungan dana, diharapkan dapat
saling mendukung dan selaras. Serta pelaksanaan strategi yang jitu dalam
pengelolaan Barang Milik Daerah yang efektif dan akuntabel dengan sistem
berjenjang dan berkala diharapkan mampu mengoptimalkan pemecahan
masalah.
D. GAGASAN PERUBAHAN
Solusi inovasi dari pemecahan masalah di atas adalah : Optimalisasi tata kelola barang
milik daerah / aset melalui pengelolaan berjenjang dan berkala pada Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Cilacap.
Langkah-langkah Intervensi:
1) Pembentukan Tim Pengelolaan Barang Milik Daerah yang terdiri dari pengurus
barang dan para pembantu pengurus barang di masing-masing unit dinas yang
mengelola BMD cukup banyak yaitu di Sekretariat, Bidang Pengelolaan
Persampahan, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas, UPT Pengelolaan
Persampahan Wilayah Timur, UPT Pengelolaan Persampahan Wilayah Barat dan
UPT Laboratorium Lingkungan.
2) Pertemuan Koordinasi dan peningkatan kapasitas Pengelolaan Barang Milik
Daerah kepada para pembantu pengurus barang dan pihak pihak internal dinas
yang terkait aset.
3) Pembuatan strategi Pengelolaan Barang Milik Daerah yang efektif dan akuntabel,
secara berjenjang dan berkala. Berjenjang dengan memanfaatkan bantuan para
pembantu pengurus barang di masing-masing unit kerja. Berkala dengan secara
rutin setiap bulan melaksanakan pengelolaan BMD dengan menyusun mutasi
persediaan, melaksanakan inventarisasi BMD dan mengumpulkan data dukung
untuk rekonsiliasi aset.
4) Pelaksanaan strategi Pengelolaan Barang Milik Daerah yang efektif dan akuntabel
secara berjenjang dan berkala.
5) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan strategi Pengelolaan Barang Milik Daerah
yang efektif dan akuntabel secara berjenjang dan berkala.