Anda di halaman 1dari 43

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


POTENSI TANAH AIR INDONESIA
SUMBER DAYA ALAM
Lebih Dari
17.000 Kekayaan Aneka Hayati
Produksi Ikan
Pulau 3 Besar 3 Besar
Dunia Dunia
Panjang Garis Pantai
54.716
Letak Geografis
Km Potensi Migas
Persilangan Jumlah Penduduk 70%
4 Besar Perairan
Dunia
POTENSI TANAH AIR INDONESIA
KEKAYAAN BUDAYA DAN RAMAH TAMAH
POTENSI TANAH AIR INDONESIA
KEKAYAAN ALAM

Gas Alam
Minyak Bumi
Emas dan
Logam Lain

Batubara dan
Mineral Lain

Hutan dan
Hasil Laut Biodiversiti Perkebunan dan Pertanian
POTENSI TANAH AIR INDONESIA
SDM DENGAN PRESTASI INTERNASIONAL
SISI LAINNYA
KRISIS IDENTITAS DAN PANDEMIK KORUPSI

Corruption Perceptions Index 2015


SISI LAINNYA
KRISIS IDENTITAS DAN PANDEMIK KORUPSI

Corruption Perceptions Index 2015


LEMAHNYA ETOS KERJA
LEMAHNYA ETOS KERJA
TIDAK BERSIH DAN TERTIB
Tingkat Pencemaran Udara Indonesia Tertinggi di Dunia
Data World Bank menempatkan Jakarta , kota dengan kadar polutan/partikulat
tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City. Sumbangan terbesar
pencemaran udara di Indonesia adalah emisi gas buang dari kendaraan bermotor
(85%) selebihnya dari kebakaran hutan dan perindustrian.

Data Bloomberg (2010) : Daftar 15 negara dengan tingkat polusi


paling mematikan
1. China 2. India 3. Pakistan 4. Bangladesh 5. Nigeria 6. Rusia
7. Amerika Serikat 8. Indonesia 9. Ukraina 10. Vietnam
11. Mesir 12. Jerman 13. Turki 14. Iran 15. Jepang

Tingkat polusi udara Indonesia peringkat ke-8 paling mematikan,


dengan rata-rata kematian sebesar 50.000 jiwa/thn. (China Pekanbaru, 1 September 2015

dengan total rata-rata 1,3 juta jiwa setiap tahunnya).


Jumlah Tindak Pidana di Indonesia
2010-2015
355 000
352 936
347 605
350 000

345 000
341 159 342 084
340 000

335 000
332 490

330 000
325 317
325 000

320 000

315 000

310 000

2010 2011 2012 2013 2014 2015


Sumber: Biro Pengendalian operasi, Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia
MARAKNYA TAWURAN DAN KEKERASAN

AYO
Sejarah “Revolusi Mental merupakan satu
gerakan untuk menggembleng
manusia Indonesia agar menjadi
manusia baru yang berhati putih,
berkemauan baja, bersemangat
elang rajawali, berjiwa api yang
menyala-nyala”
Bung Karno, Hari Prokalmasi, 17 Agustus 1957

Sukarno Berhati Putih


Berkemauan Baja
Bersemangat Elang Rajawali
Berjiwa Api yang Menyala-nyala
“Untuk lebih memperkokoh
kedaulatan, meningkatkan daya saing
dan mempererat persatuan bangsa
kita perlu melakukan revolusi mental“
- Joko Widodo -
APA ITU REVOLUSI MENTAL?
MELAKUKAN MEMBANGUN TUJUAN
PERUBAHAN KARAKTER NASIONAL
MEWUJUDKAN
CARA BERPIKIR INTEGRITAS TUJUAN
BERNEGARA

CARA KERJA ETOS KERJA


INDONESIA:
BERDAULAT,
BERDIKARI,
GOTONG
CARA HIDUP BERKEPRIBADIAN
ROYONG
TIGA RUMPUN
NILAI STRATEGIS REVOLUSI MENTAL

• Jujur
• Dapat Dipercaya
Integritas • Berkarakter
• Bertanggungjawab

• Kerja Keras
• Optimis
Etos Kerja • Produktif
• Inovatif
• Berdaya Saing

• Bekerjasama
Gotong • Solidaritas Tinggi
• Komunal
Royong • Berorientasi pada Kemaslahatan
• Kewargaan
SASARAN UMUM DAN
ARAH KEBIJAKAN
Revolusi Mental mengandung nilai-nilai esensial yang harus
diinternalisasi baik pada setiap individu maupun bangsa, yaitu:
1. Integritas yang mencakup sikap jujur, disiplin, tanggung jawab,
sportif, adil, serta taat hukum dan aturan;
2. Etos Kerja yang mencakup sikap optimistik, kerja keras,
berprestasi, gigih/pantang menyerah, mandiri, produktif,
hemat, kreatif, inovatif, berprestasi dan mengutamakan
pelayanan publik prima; dan
3. Gotong Royong yang mencakup kerja sama, kesetiakawanan,
solidaritas, menghargai perbedaan dan kemajemukan,
toleransi, saling menghargai/menghormati, dan berorientasi
pada kemaslahatan umum.
TUJUAN REVOLUSI MENTAL

Mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, perilaku dan cara kerja,
beroirentasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia
menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-
bangsa lain di dunia

Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik menatap


masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk
berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjadi bangsa maju dan
modern dengan pondasi Pancasila, Trisakti dan Nilai-Nilai Revolusi Mental

Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari


secara ekonomi, dan berkepribadian yang kuat melalui
pembentukan manusia Indonesia baru yang unggul
Berdaulat

Berdikari

Berkepribadian

REVOLUSI MENTAL
Pada Tahun 2016,
70% Perubahan ditujukan untuk ASN dan
30% Perubahan ditujukan untuk masyarakat
Bukan proyek Pemerintah tetapi Gerakan Sosial untuk
mendorong kemajuan Indonesia

Ada tekad politik untuk menjamin kesungguhan Pemerintah

Harus bersifat lintas-sektoral


PRINSIP
Bersifat partisipatif, kolaborasi antara Pemerintah,
masyarakat sipil, sektor privat dan akademisi
REVOLUSI
Diawali oleh program pemicu untuk mengubah perilaku
MENTAL
masyarakat secara konkrit dan cepat
Desain program harus user friendly, popular, menjadi bagian
dari gaya hidup dan sistematik-holistik
Bertujuan mengatur kehidupan sosial (moralitas publik) dan
bukan mengatur moralitas privat

Dampaknya dapat diukur


PERAN/KONTRIBUSI
YANG DIHARAPKAN
Penyelenggara Dunia Pendidikan/Akademisi
Negara
• Memberlakukan kebijakan • Mengkreasikan kegiatan –
untuk mendukung kegiatan konsorsium yang
pembentukan konsorsium berdampak nyata
GNRM • Kontribusi pemikiran dan ide
• Mengalokasikan anggaran • Menggerakan sekolah, kampus,
(APBN/APBD) pondok pesantren, dll
• Menggerakan/memobilisasi
aparat Pemerintah

Dunia Usaha
Masyarakat/Komunitas
• Menjadi pelopor/berpartisipasi
• Menjadi aktif
pelopor/berpartisipasi aktif • Kontribusi nyata melalui
• Kontribusi sumberdaya rumah program/kegiatan yang
tangga/komunitas mendukung GNRM
• Inisiasi kegiatan – kegiatan
nyata
BERSATU
4 (EMPAT) AGENDA STRATEGIS GNRM
TAHUN 2015-2019

1.Payung hukum (Inpres GNRM).


2.Reformasi birokrasi yang melayani dan
berintegritas.
3.Pembentukan Gugus Tugas daerah untuk
membangun inisiatif dan partisipasi pelaku GNRM.
4.Praktik keteladanan disemua simpul perubahan
dan tingkatan kepemimpinan.
TINDAK LANJUT INPRES GNRM
• Menugaskan kepada K/L, Gubernur, Walikota dan Bupati
untuk melaksanakan Gerakan Nasional Revolusi Mental.
• Segera dilakukan pembentukan Gugus Tugas di K/L,
Provinsi, Kabupaten/Kota, sebagai agen perubahan.
• Provinsi/Kabupaten/Kota untuk menyiapkan kader-kader
simpul perubahan
• Provinsi/Kabupaten/Kota untuk menyiapkan anggaran
GNRM mulai tahun 2017.
GUGUS TUGAS
GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL
GUGUS TUGAS GNRM SEBAGAI
MOTOR PENGGERAK PERUBAHAN
Gugus Tugas GNRM penggabungan
sumberdaya bersama beberapa pihak terkait,
(Pemerintah, Masyarakat/Komunitas,
Lembaga Pendidikan/Cendekiawan, dan
Dunia Usaha), dalam melakukan suatu
upaya/gerakan atau kegiatan tertentu untuk
mencapai tujuan – tujuan dari Revolusi
Mental.
Gugus Tugas akan melibatkan :
Pendidik (guru, dosen), Polisi, Budayawan dan
Seniman,Tokoh Agama, Tokoh Politik dan Kader Partai
Politik,Tokoh Masyarakat, Akademisi/ organisasi profesi,
Pemuda dan Mahasiswa,Tokoh Wanita,
Wartawan/Media, Disabel, dan, Netizen (penggiat
dunia maya seperti blogger, aktivis sosial media)
PERAN PENTING
GUGUS TUGAS REVOLUSI MENTAL
NASIONAL/PROPINSI

1. Merumuskan strategi dan langkah Gerakan Nasional Revolusi Mental;


2. Mensosialisasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental kepada
masyarakat luas;
3. Melakukan kajian mengenai hal-hal terkait Gerakan Nasional Revolusi
Mental,
4. Merumuskan kerangka dasar Gerakan Nasional Revolusi Mental;
5. Menggerakkan aktivitas Gerakan Nasional Revolusi Mental
6. Memantau jalannya Gerakan Nasional Revolusi Mental; dan
7. Mengevaluasi pelaksanaan Gerakan Nasional Revolusi Mental dsb.
OUPUT FGD
PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS PROPINSI
• Menyamakan presepsi GNRM bagi semua anggota
Gugus Tugas Propinsi
• Membagi kedalam 3 Kelompok (GIM; GIB dan GIT)
dengan daftar penanggungjawab
• Komitmen bersama untuk melaksanakan tugas sebagai
Agen Perubahan GNRM
• Tersedianya Susunan Organisasi Gugus Tugas Propinsi
beserta keanggotaannya yang selanjutnya segera
disyahkan berdasarkan SK Gubernur
CONTOH-CONTOH
PERUBAHAN BAIK DI SEKITAR KITA
GERAKAN INDONESIA TERTIB

29
CONTOH-CONTOH
PERUBAHAN BAIK DI SEKITAR KITA
GERAKAN INDONESIA TERTIB

30
CONTOH-CONTOH
PERUBAHAN BAIK DI SEKITAR KITA
GERAKAN INDONESIA TERTIB

31
CONTOH-CONTOH
PERUBAHAN BAIK DI SEKITAR KITA
GERAKAN INDONESIA BERSIH

32
CONTOH-CONTOH
PERUBAHAN BAIK DI SEKITAR KITA
GERAKAN INDONESIA BERSIH

33
CONTOH-CONTOH
PERUBAHAN BAIK DI SEKITAR KITA
GERAKAN INDONESIA MELAYANI
CONTOH-CONTOH
PERUBAHAN BAIK DI SEKITAR KITA
GERAKAN INDONESIA MELAYANI
Sekretariat Revolusi Mental
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI
Lantai 5, Jl. Medan Merdeka Barat No. 3
Jakarta Pusat 10110, INDONESIA
www.revolusimental.go.id

Sekretariat.revolusimental@kemenkopmk.go.id
sekretariat.revolusimental@gmail.com
Fax: (021) 3453284

@revmen_id revmen.id revolusimental_id


LAMPIRAN

INSTRUKSI PRESIDEN
TENTANG
GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL
Instruksi Presiden tentang Gerakan Nasional Revolusi Mnetal
PROGRAM PENANGGUNG JAWAB
• Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan melakukan : koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian
pelaksanaan Gerakan Nasional Revolusi Mental
INDONESIA MELAYANI Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengkoordinasikan
Program Gerakan Indonesia Melayani dan bertanggung jawab atas terwujudnya perilaku
Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil Negara yang melayani;
INDONESIA BERSIH Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman mengkoordinasikan Program Gerakan
Indonesia Bersih dan bertanggung jawab atas terwujudnya perilaku masyarakat
Indonesia yang bersih;
INDONESIA TERTIB Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan mengkoordinasikan Program
Gerakan Indonesia Tertib dan bertanggung jawab atas terwujudnya perilaku masyarakat
Indonesia yang tertib;
INDONESIA MANDIRI Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengkoordinasikan Program Gerakan
Indonesia Mandiri dan bertanggung jawab atas terwujudnya perilaku masyarakat
Indonesia yang mandiri;
INDONESIA BERSATU Menteri Dlam Negeri mengkoordinasikan Program Gerakan Indonesia Bersatu dan
bertanggung jawab atas terwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yang bersatu;
PELAKSANAAN GNRM SESUAI Para Menteri Kabinet Kerja, Sekretaris Kabinet, Jaksa Agung RI, Panglima TNI, Kepala
TUPOKSI Kepolisian RI, Para Kepala Lembaga Pemerintahan Non Kementerian, Para Kepala
Sekretariat Lembaga Negara, Para Gubernur, dan Para Bupati/ Walikota
Program Gerakan Indonesia Melayani
Program Gerakan Indonesia Melayani, yang difokuskan kepada:
1. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara;
2. Peningkatan Penegakan disiplin Aparatur Pemerintah dan Penegak Hukum;
3. Penyempurnaan standar pelayanan dan sistem pelayanan yang inovatif (e-government);
4. Penyempurnaan sistem manajemen kinerja (performance-based management system)
Aparatur Sipil Negara;
5. Peningkatan perilaku pelayanan publik yang cepat, transparan, akuntabel, dan responsif;
6. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan (deregulasi);
7. Penyederhanaan pelayanan birokrasi (debirokratisasi);
8. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan publik;
9. Penurunan Indeks Persepsi Korupsi;
10.Peningkatan penegakan hukum dan aturan di bidang pelayanan publik; dan
11.Penerapan sistem penghargaan dan sanksi beserta keteladanan pimpinan.
Program Gerakan Indonesia Bersih
Program Gerakan Indonesia Bersih, yang difokuskan kepada:
1. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat lingkungan keluarga,
lingkunganpendidikan, lingkungan kerja dan komunitas;
2. Peningkatan sinergi penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang perilaku hidup
bersih dan sehat;
3. Pengembangan sistem pengelolaan sampah yang holistik dan terintegrasi termasuk kali
bersih, sarana dan prasarana pelayanan publik;
4. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan (deregulasi);
5. Pemberian kemudahan bagi perusahaan/swasta/lembaga yang melakukan pengelolaan
sampah;
6. Mengutamakan peran serta masyarakat di dalam menunjang perilaku bersih dan sehat;
dan
7. Peningkatan penegakan hukum di bidang kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Program Gerakan Indonesia Tertib
Program Gerakan Indonesia Tertib, yang difokuskan kepada:
1. Peningkatan perilaku tertib penggunaan ruang publik;
2. Peningkatan perilaku tertib pengelolaan pengaduan;
3. Peningkatan perilaku tertib administrasi kependudukan;
4. Peningkatan perilaku tertib berlalu-lintas;
5. Peningkatan perilaku antri;
6. Peningkatan sinergi penyediaan sarana dan prasarana penunjang perilaku
tertib;
7. Peningkatan penegakan hukum perilaku tertib; dan
8. Menumbuhkan lingkungan keluarga, satuan pendidikan, satuan kerja dan
komunitas yang ramah dan bebas kekerasan.
Program Gerakan Indonesia Mandiri
Program Gerakan Indonesia Mandiri, yang difokuskan kepada:
1. Peningkatan perilaku yang mendukung tercapainya kemandirian bangsa dalam berbagai sektor kehidupan;
2. Peningkatan perilaku yang mendukung tercapainya pertumbuhan kewirausahaan dan ekonomi kreatif;
3. Peningkatan peran koperasi dan UMKM terhadap ekonomi nasional;
4. Peningkatan apresiasi seni, kreatifitas karya budaya dan warisan budaya;
5. Peningkatan perilaku yang mendukung tercapainya pemerataan ekonomi dan pengembangan potensi daerah
tertinggal;
6. Peningkatan perilaku yang mendukung penggunaan produk dan komponen dalam negeri;
7. Peningkatan kapasitas dan kompetensi Tenaga Kerja;
8. Peningkatan penelitian dan pengembangan di bidang ekonomi, pangan, dan energi;
9. Peningkatan sinergi penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang kemandirian di bidang ekonomi,
pangan, dan energi;
10. Peningkatan penggunaan hasil penelitian dan pengembangan teknologi dalam negeri;
11. Pemberian kemudahan bagi perseorangan atau Perusahaan Dalam Negeri untuk mendaftarkan dan
pemeliharaan Hak Kekayaan Intelektual;
12. Peningkatan internalisasi nilai-nilai persaingan usaha yang sehat;
13. Peningkatan pengakuan dan pemberian dukungan terhadap hasil karya atau prestasi anak bangsa;
14. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan (deregulasi); dan
15. Peningkatan penegakan hukum terhadap pelaku pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual dan perilaku usaha
yang tidak sehat.
Program Gerakan Indonesia Bersatu
Program Gerakan Indonesia Bersatu, yang difokuskan kepada:
1. Peningkatan perilaku yang mendukung kehidupan demokrasi Pancasila;
2. Peningkatan perilaku toleran dan kerukunan inter dan antar umat beragama;
3. Peningkatan perilaku yang mendukung kesadaran nasionalisme, patriotisme, dan
kesetiakawanan sosial;
4. Peningkatan kebijakan yang mendukung persatuan dan kesatuan bangsa;
5. Peningkatan perilaku yang memberikan pengakuan dan perlindungan terhadap kaum
minoritas dan marjinal;
6. Peningkatan dukungan terhadap inisiatif dan peran masyarakat di dalam pembangunan;
7. Peningkatan perilaku kerjasama inter dan antar lembaga, komponen masyarakat dan
lintas sektor;
8. Peningkatan penegakan hukum terhadap pelaku pelanggaran yang mengganggu
persatuan dan kesatuan bangsa;
9. Penyelenggaraan pendidikan agama yang mengajarkan keragaman, toleransi dan budi
pekerti; dan
10.Peningkatan peran lembaga agama, keluarga dan media publik dalam persemaian nilai-
nilai budi pekerti, toleransi dan hidup rukun.

Anda mungkin juga menyukai