Anda di halaman 1dari 4

TEKS LEARNIG JOURNAL AGENDA 1

Materi 1 – Wawasan Kebangsaan

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Perkenalkan nama saya Fadilla Indaryati CPNS dari instansi Dinas Tenaga Kerja, Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah.

Pada saat ini saya sedang mengikuti latsar Golongan III/a angkatan 11 Kabupaten
Banyumas.

Sekarang saya sudah memasuki tahap 2 on campus 1.

Tahap ini dilakukan secara daring yang terbagi menjadi kelas virtual atau synchronous dan
asynchronous yang merupakan self learning yang terdiri dari penugasan individu dan
kelompok.

Pembelajaran pada saat synchronous cukup efektif, karena penyampaian materi oleh
Widyaiswara sangat jelas dan mudah dipahami, sehingga memudahkan saya dalam
mengerjakan tugas asynchronous baik tugas individu maupun kelompok.

Ada tiga materi yang telah disampaikan oleh Bapak Hendri Santosa, SE, Ak, M.Si, CA, pada
pembelajaran ini, yaitu: wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela Negara, analisis isu
kontemporer, serta kesiapsiagaan bela Negara.

Disini saya membuat learning journal pertama yaitu tentang wawasan kebangsaan dan nilai-
nilai bela Negara.

Pembelajaran diawali dengan memahami apa itu wawasan kebangsaan. Wawasan


kebangsaan merupakan cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri, lingkungannya dan
tanah airnya, yang dilandasi dengan 4 konsensus dasar berbangsa dan bernegara.

Wawasan kebangsaan perlu dimiliki oleh seluruh bangsa Indonesia guna menyatukan cara
pandang yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain wawasan kebangsaan, juga mempelajari tentang nilai-nilai bela Negara, dimana kami
mengidentifikasikan 5 nilai-nilai bela Negara, yaitu: cinta tanah air, sadar berbangsa dan
bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi Negara, rela berkorban untuk bangsa dan
Negara, serta kemampuan awal bela Negara.

Dari nilai-nilai bela Negara tersebut, masing-masing memiliki indikator yang harus
diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara baik di lingkungan kantor
maupun di masyarakat.

Demikian learning journal pertama yang saya sampaikan. Akhir kata Wassalamualaikum Wr.
Wb.
Teks Pernyataan Video Visualisasi Bangsa (KELOMPOK)

Memahami keanekaragaman agama, ras, suku, bahasa dan budaya tidaklah mudah, namun
kuncinya adalah toleransi.

Keanekaragaman makanan khas daerah di Indonesia bisa menjadi peluang

Memperkenalkan makan khas daerah-daerah yang ada di Indonesia merupakan salah satu
cara termudah.

Makanan adalah salah satu cara termudah untuk memperkenalkan budaya suatu dareah
kepada orang lain, jika bahasa dan budaya menjadi hambatan, maka makanan bisa menjadi
jembatan kepada perbedaan tersebut.

Cara termudah untuk menjangkau budaya (asing) tanpa mengetahui bahasanya, menurut
saya, adalah makanan.

Kondisi bangsa Indonesia yang multikultural tentu diisi dengan keanekaragaman budaya,
adat istiadat, suku bangsa, bahasa, dan agama.

Maka dari itu, Bhinneka Tunggal Ika diadopsi menjadi semboyan bangsa untuk
mengingatkan kita bahwa semangat persatuan dalam perbedaan sesungguhnya telah
tumbuh dan berkembang dalam akar sejarah bangsa Indonesia. Marilah kita senantiasa
menjadikan keanekaragaman sebagai sumber daya yang kaya untuk memajukan kesatuan
bangsa Indonesia.

Indonesia memiliki warisan budaya yang kaya. Wilayah kepulauan yang membentang dari
Sabang hingga Merauke membuat Indonesia memiliki keragaman budaya dari berbagai
suku bangsa. Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik pada tahun 2010, ada lebih dari
300 kelompok etnik atau 1.340 kelompok suku bangsa di Indonesia. Keanekaragaman ini
mencetuskan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu.
Meski memiliki aneka ragam suku, budaya, agama, dan golongan, Indonesia tetaplah satu
kesatuan. Semboyan tersebut mengukuhkan bahwa sejatinya keragaman yang ada di
negeri kita ini merupakan kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh
negara lain.

Berbagai keragaman tersebut melahirkan bentuk keragaman budaya Indonesia. Keragaman


budaya tersebut beraneka macam, seperti rumah adat, upacara adat, pakaian adat
tradisional, tarian adat tradisional, alat musik dan lagu tradisional, senjata tradisional,
bahkan beragam makanan khas.

Keragaman ini menjadi inspirasi dari semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang berarti meskipun
berbeda-beda namun tetap satu. Walaupun terdapat berbagai macam suku, budaya,
agama, dan golongan, namun Indonesia tetap bersatu sebagai satu kesatuan. Semboyan
tersebut menegaskan bahwa keberagaman yang ada di negara kita merupakan sebuah
kekayaan dan keindahan yang unik, yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Materi 2 – Nilai-nilai Bela Negara

Perkenalkan nama saya Fadilla Indaryati peserta latsar CPNS Golongan III/a angkatan 11
Kelompok 2 Kabupaten Banyumas dari instansi Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah.

Disini saya menyampaikan leraning journal kedua saya tentang pengalaman mengikuti
pembelajaran agenda 1 modul 2 tentang analisis isu kontemporer.

Pada pembelajaran ini saya mendapatkan ilmu yang sangat berharga tentang bagaimana
cara menganalisis isu-isu yang berkembang, terutama pada instansi tempat saya
ditugaskan, yang sesuai dengan tugas dan fungsi saya.

Saya melakukan identifikasi dan deskripsi mengenai isu-isu aktual yang berkembang di
instansi saya, sesuai dengan data dan fakta yang ada.

Bagaimana cara kita untuk menyikapi isu-isu yang ada, bagaimana cara mengatasinya, dan
apa konsekuensi yang akan didapatkan, apabila isu-isu tersebut tidak segera ditindaklanjuti
atau dicarikan solusi pemecahan masalahnya. Juga bagaimana membuat rekomendasi
penyelesaian terhadap isu-isu tersebut dengan gagasan yang kreatif sebagai employer
branding bangga melayani bangsa.

Poin-poin penting yang saya pelajari pada pembelajaran ini adalah bagaimana
mengidentifikasi, menganalisis isu melalui beberapa metode, antara lain: menggunakan
teknik APKL:

A Aktual

P Problematik

K Kekhalayakan

L Kelayakan

Kemudian dengan menggunakan analisis isu atau USG: Urgency, Seriousness dan Growth.

Selanjutnya, pada kesempatan ini juga dipelajari bagaimana cara menganalisis penyebab
masalah dengan diagram fishbone.

Setelah belajar mengenai analisis isu kotemporer, akan ditemukan rekomendasi


penyelesaian isu, dimana hal tersebut dapat meminimalisir dan memberikan solusi bagi isu-
isu actual yang berkembang pada instansi tempat saya bertugas.

Sekian yang dapat saya sampaikan. Terima kasih, wassalamu’alaikum wr.wb.


Materi 3 – Kesiapsiagaan Bela Negara

Perkenalkan nama saya Fadilla Indaryati peserta latsar CPNS Golongan III/a angkatan 11
Kelompok 2 Kabupaten Banyumas dari instansi Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah.

Disini saya menyampaikan learning journal ketigas saya tentang pengalaman mengikuti
pembelajaran agenda 1 modul 3 tentang Kesiapsiagaan Bela Negara.

Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang
baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam
yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai
kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk
menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Kesiapsiagaan Bela Negara akan menjadi modal penguatan jasmani, mental dan spiritual
dalam pelaksaaan tugas CPNS yang memiliki fungsi utama sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu Negara bangsa dari segala
Ancaman, Ganguan, Hambatan, dan Tantangan (AGHT) baik dari dalam maupun luar
negeri.

Setelah itu, kami diberi tugas mengenai rencana aksi bela Negara, dengan minimal 3 nilai-
nilai bela Negara yang diimplementasikan, dengan masing-masing 3 indikator.

RABN rencana aksi bela Negara yang dibuat nantinya akan dilaksanakan /
diimplementasikan selama Masa Habituasi

Sekian yang dapat saya sampaikan.

Terima kasih, wassalamu’alaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai