https://drive.google.com/file/d/1ashE2FDJrcNO0qJZDMAoopSh6tB2U3tG/view?usp=share_link
IDENTIFIKASI ISU
Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Banyumas
mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja,
bidang koperasi, bidang usaha mikro, kecil dan menengah dan bidang transmigrasi yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada kabupaten.
Dalam melaksanakan tugasnya Dinnakerkop UKM terdiri dari Sekretariat, Bidang Pelatihan,
Penempatan, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi (P3K2T), Bidang Hubungan
Industrial, Bidang Koperasi, Bidang UMKM, UPTD, dan Jabatan Fungsional.
Berdasarkan identifikasi selama kurang lebih 1 (satu) tahun bergabung di Dinnakerkop UKM
pada Bidang Hubungan Industrial, terdapat beberapa isu atau permasalahan yang memerlukan
solusi serta peningkatan dan inovasi dalam kinerja pelayanan, sebagai berikut:
APKL merupakan salah satu alat bantu dalam teknik tapisan isu, yaitu dengan memahami
isu kritikal, menganalisis isu secara utuh dan menggunakan kemampuan konseptual untuk
mencari alternatif jalan keluar pemecahan isu.
Aktual: Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan bakal
terjadi dalam waktu dekat.
Problematik: Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya
alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
Kekhalayakan: Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada umumnya,
bukan untuk seseorang atau kelompok.
KeLayakan: Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
kewenangan dan tanggung jawab.
Dalam Analisa APKL, makna skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yaitu menandakan bahwa semakin
tinggi skor berarti isu tersebut bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya.
Tabel Identifikasi/Analisis Isu (APKL) Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja,
Koperasi dan UKM Kabupaten Banyumas
Kriteria Skor
No Isu Jumlah Peringkat
A P K L
1. Kurang optimalnya pembinaan 5 5 5 5 20 I
kepada perusahaan terkait
pembentukan dan pengembangan
Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit
2. Pencatatan Perjanjian Waktu Kerja
Tertentu (PKWT) di Dinnakerkop
3 3 3 3 12 V
UKM masih dilakukan secara
manual
3. Belum adanya Buku Pencatatan
Serikat Pekerja/Serikat Buruh di
Dinnakerkop UKM yang dapat dilihat
disetiap saat dan terbuka untuk
4 4 5 4 17 II
umum sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2000
tentang Serikat Pekerja/Serikat
Buruh Pasal 23 ayat (2)
4. Kurang optimalnya sosialisasi
kepada perusahaan tentang
3 3 4 3 13 IV
pengajuan Peraturan Perusahaan
(PP) di Dinnakerkop UKM
5. Belum optimalnya sosialisasi Upah
Minimum Kabupaten (UMK) di 4 3 4 3 14 III
perusahaan
Dalam Analisa USG, makna skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yaitu menandakan bahwa semikin tinggi
skor berarti isu tersebut bersifat sangat mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya.
Seriousnes
No Isu Urgency Growth Jumlah Peringkat
s
1. Kurang optimalnya 5 5 5 15 I
pembinaan kepada
perusahaan terkait
pembentukan dan
pengembangan
Lembaga Kerja
Sama (LKS) Bipartit
2. Belum adanya Buku
Pencatatan Serikat
Pekerja/Serikat
Buruh di
Dinnakerkop UKM
yang dapat dilihat
disetiap saat dan
terbuka untuk umum 4 4 4 12 II
sesuai dengan
Undang-Undang
Nomor 21 Tahun
2000 tentang Serikat
Pekerja/Serikat
Buruh Pasal 23 ayat
(2)
3. Belum optimalnya
sosialisasi Upah
Minimum Kabupaten 4 4 3 11 III
(UMK) di
perusahaan.
Simpulan: dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu
diselesaikan adalah Kurang optimalnya pembinaan kepada perusahaan terkait pembentukan
dan pengembangan Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit.
Dampak yang akan terjadi jika isu tersebut tidak segera diselesaikan adalah:
a. Tidak optimalnya fungsi LKS Bipartit sebagai forum komunikasi dan konsultasi
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan industrial di perusahaan;
b. Berkurangnya komunikasi kebijakan maupun aspirasi antara pengusaha dan
pekerja/buruh yang berpotensi menimbulkan permasalahan hubungan industrial di
perusahaan;
c. Berkurangnya pembentukan dan pemberdayaan LKS Bipartit di perusahaan,
SEBAB AKIBAT
Kurang
optimalnya
pembinaan
kepada
MAN METHODE
perusahaan
terkait
pembentukan
Belum adanya dan
Kurangnya
SOP mengenai pengembangan
pemahaman
petugas dalam pembentukan Lembaga Kerja
mensosialisasikan dan Sama (LKS)
pengembangan Bipartit
LKS Bipartit
Belum
optimalnya Belum adanya
penggunaan media informasi
media untuk alat tentang syarat
sosialisasi pembentukan
dan
pengembangan
LKS Bipartit di
perusahaan
MACHINE
MATERIAL
Gagasan kegiatan yang dipilih untuk memecahkan isu yang diprioritaskan berdasarkan analisis
akar penyebab mengacu Diagram Fishbone, maka penulis menyusun gagasan pada rancangan
aktualisasi, sebagai berikut: