Anda di halaman 1dari 4

LEARNING JURNAL

Nama Pelatihan : LATSAR

Nama Peserta : SRI ARNIDA NINGSI, AMD.KEB

NDH : 36

Kegiatan Pembelajaran Mandiri tanggal : 07 AGUSTUS 2021

A. Pokok Pembelajaran
1. Konsep Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan salah satu nilai-nilai dasar PNS yang perlu diinternalisasi,
diaktualisasi dan diimplementasikan sehingga menjadi karakter. Kata akuntabilitas dan
responsibilitas sering diartikan sama, walaupun memiliki arti berbeda. Respontabilitas
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab/bertindak atas amanah yang diterima
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban mempertanggungjawabkan amanah yang
diembangnya. Namun keduanya tidak dapat dipisahkan karena saling berkesinambungan
satu sama lain.
Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas, antara lain:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a relationship), adalah
hubungan antara dua belah pihak antara individu/institusi dengan negara dan
masyarakat.
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountabiliy is results oriente). Hasil yang
diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung
jawab, adil dan inovatif.
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability requires reporting). Dengan
memberikan laporan kinerja mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang
telah dilakukan.
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi. Akuntabilitas adalah kewajiban menunjukkan
tanggung jawab, dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi.
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja. Tujuan utama dari akuntabilitas adalah
memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Fungsi utama akuntabilitas publik
a. Peran demokratis untuk menyediakan kontrol demokratis
b. Peran konstitusional untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
c. Peran belajar untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas.
3. Jenis-jenis akuntabilitas
a. Akuntabilitas vertikal adalah akuntabilitas yang pertanggungjawabannya atas
pengelolaan dananya kepada otoritas yang lebih tinggi
b. Akuntabilitas horizontal merupakan akuntabilitas yang pertanggungjawabannya kepada
masyarakat luas.
4. Tingkatan akuntabilitas memilki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal,
akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, akuntabilitas
stakeholder.
5. Untuk dapat menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yang pertama kepemimpinan, trasparansi, integritas, tanggung jawab,
keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi. Bilamana kesembilang
point yang telah disebutkan dapat terlaksana dengan baik maka seorang individu atau
sebuah organisasi baru bisa dikatakan akuntabel.
6. MEKANISME AKUNTABILITAS
a. Uraian materi
Setiap organisasi memiliki mekanisme akuntabilitas tersendiri. Yang dapat diartikan
secara berbeda-beda dari setiap anggota organisasi sehingga membentuk perilaku
berbeda-beda pula.contoh mekanisme akuntabilitas organisasi, antara lain sistem
penilaian kerja, sistem akuntansi, sistem akreditasi,dan sistem pengawasan (cctv,
fingger prints, ataupun sowtware untuk memonitor pegawai menggunakan komputer
atau website yang di kunjungi).
 Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel harus
mengandung dimensi
1). Akuntabilitas kejujuran dan hukum yang terkait dengan kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan yang diterapkan
2). Akuntabilitas proses terkait dengan apakah prosedur yang digunakan dalam
melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi
akuntansi, sistem informasi manajemen, dan prosedur administrasi.
3.) akuntabilitas program dapat memberikan pertimbangan apakah tujuan yang
ditetapkan dapat tercapai, dan apakah ada alternatif program lain yang memberikan
hasil maksimal dengan biaya minimal
4). Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah atas
kebijakan yang diambilterhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas.
 Akuntabilitas tidak akan mungkin terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas. Di
indonesia, alat akuntabilitas antara lain adalah perencanaan strategis (strategic
Plans), Kontak Kinerja, dan Laporan Kinerja.
 Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa aspek yang
harus diperhatikan yaitu : Kepimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab
(responsibilitas), Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi
 5 langkah yang harus dilakukan dalam membuat framework akuntabilitas di
lingkungan kerja PNS yaitu: Tentukan Tanggung Jawab, Rencanakan Apa Yang Akan
Dilakukan Untuk Mencapai Tujuan, Lakukan Implementasi Dan Monitoring
Kemajuan, Berikan Laporan Secara Lengkap, Serta Berikan Evaluasi Dan Masukkan
Perbaikan.
7. Akuntabilitas Dalam Konteks
a. Transparansi dan Akses
Keterbukaan informasi telah dijadikan standar normatif untuk mengukur legitimasi
sebuah pemerintahan. Dalam payung besar demokrasi, pemerintahan senantiasa harus
terbuka kepada rakyatnya sebagai bentuk legitimasi (secara substantif). Partisipasi ini
dapat berupa pemberian dukungan atau penolakan terhadap kebijakan yang di ambil
pemerintah ataupun evaluasi terhadap suatu kebijakan.
Informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau
diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan
pnyelenggaraan negara dan/atau dan penyelenggara badan publik lainnya
Informasi publik terbagi menjadi dua kategori :
1) Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan
2) Informasi yang dikecualikan (perlu dirahasiakan), yang didasarkan pada Undang-
undang, Kepatutan, kepentingan umum.

Prinsip keterbukaan informasi antara lain :

1) Maximum acces limited exemption (male) : pada prinsipnya semua informasi bersifat
terbuka dan bisa diakses masyarakat, kecuali jika informasi tersebut apabila dibuka
dapat merugikan kepentingan publik maka informasi tersebut dapat bersifat
terbatas.
2) Permintaan tidak perlu disertai alasan : akses informasi merupakan hak setiap orang,
namun harus juga diperhatikan jika terjadi penyalahgunaan informasi
3) Mekanisme yang sederhana, Murah, dan cepat : nilai dan daya guna suatu informasi
sangat ditentukan oleh konteks waktu.
4) Informasi harus utuh dan benar : informasi yang disampaikan haruslah utuh dan
benar jika tidak, maka dikhawatirkan akan menyesatkan.
5) Informasi proaktif : badan tertentu dibebani kewajiban untuk menyampaikan jenis
informasi tertentu yang penting untuk diketahui publik misal BMKG
6) Perlindungan penjabat yang bertikad baik dalam pemberian informasi harus di
lindungi, misalnya pejabat yang memberikan bocoran dokumen tentang praktik
korupsi.
b. Fraud dan perilaku korup
Penyalahgunaan wewenang akan berdampak pada praktik kecurangan yang diartikan
sebagai sekumpulan tindakan yang tidak di isinkan dan melanggar hukum yang di tandai
dengan adanya unsur kecurangan yang disengaja.
Penggunaan sumber daya milik negara
B. Penerapan akuntabilitas
 Didalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab harus mengenali batas-batas
pengetahuan, keterampilan pribadi dan tidak melampaui wewenang dalam
melakukan tindakan.
 Kegiatan membantu mutu, yang bisa mencakup penilaian sejawat, pendidikan yang
berkesinambungan, kaji ulang kasus-kasus dan audit maternal/perinatal.
 Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi dari
keputusan tersebut.
 Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan profesional lainnya dengan rasa hormat
dan martabat.
 Harus selalu menyampaikan informasi yang benar dan utuh
 Tidak membocorkan identitas yang melapor tentang adanya penyalahgunaan
aturan

Anda mungkin juga menyukai