AGENDA I
MODUL PELATIHAN DASAR CPNS
KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
BAB II
KERANGKA KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
BAB III
KEMAMPUAN AWAL BELA NEGARA
Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal bela negara,
baik secara fisik maupun non fisik.
Pusat Pengembangan Kesegaran Jasmani Tahun 2003 membaginya kedalam dua faktor,
yaitu:
1) Faktor dalam (endogen) yang ada pada manusia adalah: Genetik, Usia, dan Jenis
kelamin.
2) Faktor luar (eksogen) antara lain: aktivitas fisik, kebiasaan merokok, keadaan/status
kesehatan, dan Indeks Massa Tubuh (IMT)
Sifat kesiapsiagaan jasmani sebagaimana sifat organ tubuh sebagai sumber kesiapsiagaan dapat
dinyatakan, bahwa:
1) Kesiapsiagaan dapat dilatih untuk ditingkatkan.
2) Tingkat kesiapsiagaan dapat meningkat dan/atau menurun dalam periode waktu tertentu,
namun tidak datang dengan tiba-tiba (mendadak).
3) Kualitas kesiapsiagaan sifatnya tidak menetap sepanjang masa dan selalu mengikuti
perkembangan usia.
4) Cara terbaik untuk mengembangkan kesiapsiagaan dilakukan dengan cara
melakukannya.
3. Kesiapsiagaan Mental
Kesiapsiagaan mental adalah kesiapsiagaan seseorang dengan memahami
kondisi mental, perkembangan mental, dan proses menyesuaikan diri terhadap berbagai
tuntutan sesuai dengan perkembangan mental/jiwa (kedewasaan) nya, baik tuntutan
dalam diri sendiri maupun luar dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan
lingkungan rumah, sekolah, lingkungan kerja dan masyarakat.
Sasaran latihan kesiapsiagaan mental adalah dengan mengembangkan dan/atau
memaksimalkan kekuatan mental dengan memperhatikan modal insani, diantaranya
adalah modal intelektual, modal emosional, modal sosial, modal ketabahan, dan modal
etika/moral.
Ahli jiwa mengatakan bahwa pengaruh mental itu dapat dilihat pada perasaan, pikiran,
kelakuan, dan kesehatan.
manajemen hubungan sosial merupakan muara dari derajat kompetensi emosional dan
intelegensi. Adapun cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional menurut Norman Rosenthal,
MD, bukunya yang berjudul “The Emotional Revolution” yaitu:
a. Coba rasakan dan pahami perasaan anda
b. Jangan menilai atau mengubah perasaan Anda terlalu cepat.
c. Lihat bila Anda menemukan hubungan antara perasaan Anda saat ini dengan perasaan
yang sama di masa lalu
d. Hubungkan perasaan Anda dengan pikiran Anda.
e. Dengarkan tubuh Anda
f. Jika Anda tidak tahu bagaimana perasaan Anda, mintalah bantuan orang lain
g. Masuk ke alam bawah sadar Anda
h. Tanyakan pada diri Anda: Apa yang saya rasakan saat ini.
i. Tulislah pikiran dan perasaan Anda ketika sedang menurun.
j. Tahu kapan waktu untuk kembali melihat keluar.
D .KEARIFAN LOKAL
Merujuk pada penjelasan yang diuraikan Oleh Prof. Haryati Soebadio, ntariksa (2009) ,
Nurma Ali Ridwan (2007) Dan Nakornthap (1996) , dapat dinyatakan bahwa :
kearifan lokal adalah hasil pemikiran dan perbuatan yang diperoleh manusia di tempat ia
hidup dengan lingkungan alam sekitarnya untuk memperoleh kebaikan. Kearifan Lokal
dapat berupa ucapan, cara, langkah kerja, alat, bahan dan perlengkapan yang dibuat manusia
setempat untuk menjalani hidup di berbagai bidang kehidupan manusia.
Suatu tatanan dalam masyarakat tidak mungkin tidak memiliki kearifan lokal
selayaknya jati dirinya sendiri. Demikian pula dengan bangsa yang besar seperti Indonesia,
ada jati diri bangsa yang dihasilkan dari jati diri seluruh suku yang ada di dalam bangsa
Indonesia.
Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa sebagai esensi Sumpah Pemuda yang dinyatakan
pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan kearifan lokal dalam tataran nasional. Dengan
menjaga dan melestarikan kearfian lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang
luhur dan terhormat tersebut merupakan sesuatu hal yang tidak bisa terbantahkan lagi
sebagai salah satu modal yang kita miliki untuk melakukan bela negara.
BAB IV
RENCANA AKSI BELA NEGARA
Aksi Nasional Bela Negara dapat didefinisikan sebagai sinergi setiap warga negara
guna mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dengan
berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil,
dan makmur.
BAB V
KEGIATAN KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
A. PERATURAN BARIS BERBARIS
Pengertian Baris Berbaris (PBB) adalah suatu wujud latihan fisik, dalam rangka
membina dan kerjasama bertujuan untuk mewujudkan disiplin yang prima, agar dapat
menunjang pelayanan yang prima pula, juga dapat membentuk sikap, pembentukan
disiplin, membina kebersamaan dan kesetiakawanan dan lain sebagainya.
Praktik pelaksanaan PBB sangat bermanfaat bagi peserta Latsar CPNS selama
mengikuti Diklat maupun setelah Diklat, guna mendukung tugas pokok, pembinaan
disiplin dan memupuk rasa kebersamaan antar peserta yang dilatih melalui kegiatan
PBB, dengan melakukan gerakan-gerakan enerjik berdisiplin yang tinggi, serta
penciptaan rasa karsa dari latihan PBB sebagai bekal dalam pelaksanaan tugas.
B. KEPROTOKOLAN
UU No 8 tahun 1987 tersebut disempurnakan melalui Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2010 tentang Keprotokolan yang memberikan penjelasan bahwa “Keprotokolan
“ adalah : “serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan
atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan
sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau
kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.”
Konsep keprotokolan dalam modul ini adalah hal yang lebih difokuskan kepada
kemampuan memahami dan melakukan pengaturan keprotokolan dalam berbagai bentuk
upacara ada bersifat acara kenegaraan atau acara resmi maupun berupa upacara bendera,
atau upacara bukan upacara bendera serta acara kunjungan.
C. KEWASPADAAN DINI
Kemampuan kewaspadaan dini ialah kemampuan yang dikembangkan untuk
mendukung sinergisme penyelenggaraan pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter
secara optimal, sehingga terwujud kepekaan, kesiagaan, dan antisipasi setiap warga
negara dalam menghadapi potensi ancaman.
D. MEMBANGUN TIM
PNS yang samapta adalah PNS yang mampu meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan terkait dengan pelaksanaan kerja. Dengan memiliki kesiapsiagaan yang baik
maka PNS akan mampu mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
baik dari dalam maupun dari luar. Melalui Latsar CPNS, Anda diberikan pembekalan
berupa pengetahuan dan internalisasi nilai-nilai kesiapsiagaan melalui berbagai macam
permainan yang berguna untuk membangun tim yang efektif dalam setiap melaksanakan
kegiatan yang memerlukan kerjasama 2 orang atau lebih.