Anda di halaman 1dari 3

Nama : Stephani Virda Novianti, S.

KM NIP : 199211292020122013
Angkatan : CLXXXIII Kelompok :1
Instansi : UPT Kesehatan Puskesmas Winongan Kabupaten Pasuruan
Widyaiswara : Drs. Arif Rofiq, M.Si
Tugas : Resume Wawasan Kebangsaan Dan Nilai – Nilai Bela Negara

Wawasan Kebangsaan

Wawasan kebangsaan yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa dan kesadaran terhadap
sistem nasional yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka
Tunggal Ika guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan Negara demi
mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur dan sejahtera. Terdapat 4 konsensus dasar
berbangsa dan bernegara yaitu : (1) Pancasila; (2) Undang - Undang Dasar 1945; (3) Bhinneka
Tunggal Ika; (4) Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila disebut pertama kali oleh Ir Soekarno dalam siding BPUPKI pada 1Juni 1945.
Pancasila disini merupakan landasan atau dasar bagi Negara. Pancasila menjadi titik temu yang
sangat majemuk, baik dari segi budaya, agama, suku, dll yang dapat mengakomodir keinginan
semua kelompok masyarakat tersebut. Pancasila juga sebagai tuntunan , ideologi bangsa, serta
sebagai pandangan hidup dan memberikan nilai dan norma positif.
UUD 1945dirancang sejak 29 Mei – 16 Juli 1945 oleh BPUPKI yang menghasilkan
Piagam Jakarta sebagai pembukaan UUD 1945 serta menyusun batang tubuhnya. Pada 18
Agustus 1945 UUD 1945 disahkan. UUD memiliki fungsi khas yaitu membatasi kekuasan
pemerintah agar tidak sewenang-wenang agar hak warga Negara terpenuhi. Hal ini disebut
konstitusionalisme. Adanya UUD 1945 menjadikan Indonesia adalah sebuah negara berdasarkan
hukum.
Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semboyan Negara Indonesia disebutkan pertama
oleh Mpu Tantular dalam kitab Sutasoma. Kalimat tersebut menyatakan sebuah daya kreatif
dalam upaya mengatasi keanekaragaman kepercayaan dan keagamaan sehubungan dengan
kondisi Kerajaan Majapahit kala itu. Sementara dalam lambang NKRI, pengertian dari semboyan
tersebut diperluas untuk mengatasi perbedaan suku, bahasa, adat istiadat, dan beda kepulauan
dalam kesatuan nusantara raya. Semboyan ini diuraikan menjadi berbeda-beda tetapi hakekatnya
satu.
Negara Kesatuan Republik Indonesia dimulai sejak peristiwa proklamasi kemerdekaan
pada tanggal 17 Agustus 1945. Tujuan dari NKRI tersebut tercantum dalam Pembukaan UUD
1945 alinea IV yaitu : (1) Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia; (2)
Memajukan kesejahteraan umum; (3) Mencerdaskan kehidupan bangsa; (4) Ikut melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Selain keempat hal di atas, wawasan kebangsaan juga meliputi 4 hal lain yaitu : bendera
yang disebut Bendera Merah Putih; bahasa yaitu Bahasa Indonesia; lambang Negara yaitu
Garuda Pancasila, serta lagu kebangsaaan yaitu Indonesia Raya.

Nilai- Nilai Bela Negara

Bela Negara dalam sejarah Negara Indonesia sudah dilakukan sejak para pendahulu kita.
Bela Negara dilakukan oleh para pejuang baik sebelum kemerdekaan dan sesudah kemerdekaan.
Bela Negara pada zaman itu masih bersifat fisik yaitu perang gerilya ataupun pemerintahan
darurat. yang berupaya menjaga keberadaan Negara Indonesia agar tetap berdiri dan jauh dari
ancaman dijajah lagi oleh bangsa lain. Beberapa tindakan bela Negara yaitu Operasi Kraai,
Perintah Kilat no 1, Perintah Siasat no 1, adanya Pemerintahan Darurat RI, serta dilaksanakannya
perundingan-perundingan (missal Persetujuan Roem-Royen) untuk mengatasi permasalahan
Indonesia dan Belanda.
Pada era reformasi, ancaman sudah berubah bentuk menjadi sebuah kondisi, tindakan,
potensi, baik alamiah atau rekayasa, berbentuk fisik atau non fisik, berasal dari dalam atau luar
negri, secara langsung atau tidak langsung yang diperkirakan / diduga atau yang sudah nyata
dapat membahayakan tatanan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai
tujuan nasional. Ancaman adalah setiap usaha/kegiatan, dari dalam maupun luar negri yang
bertetangan dengan Pancasila, membahayakan kedaulata negara, mengancam keutuhan NKRI,
dan keselamatan bangsa. Ancaman tersebut bisa mengancam aspek ideologi, politik, ekonomis,
sosial, dan budaya maupun aspek pertahanan dan keamanan. Ancaman juga bisa terjadi karena
konflik kepentingan, baikindividu hingga nasional. Ancaman ini dapat dikendalikan dengan
adanya sinergitas antar kementrian dan lembaga negara yang mengutamakan kerja sama lintas
sektor.
Agar potensi ancaman tidak menjadi ancaman secara nyata maka diperlukan
kewaspadaan dini dari setiap warga negara. Kewaspadaan dini ini dapat mencegah segala potensi
ancaman, termasuk penyakit menular dan konflik sosial. Kewaspadaan dini dapat ditimbulkan
dengan kesadaran temu dan lapor cepat kepada aparat berwenang. Jika warga negara peduli
terhadap lingkungan sekitar, peka terhadap fenomena atau gejala yang mencurigakan, serta siap
siaga mengatasi potensi ancaman maka ancaman kepada negara RI dapa segera diantisipasi.
Bela negara yaitu tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI untuk menjamin
kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai ancaman. Negara dan warga
negara saling membutuhkan. Warga negara harus kompak dan bersatu membela negara kuat.
Tindakan bela negara pada zaman kini berbeda zaman dahulu karena ancaman pada zaman dulu
berbeda dengan zaman sekarang.
Nilai dasar bela negara menurut UU 23 tahun 2019 yaitu (a) cinta tanah air; (b) sadar
berbansga dan bernegara; (c) setia pada Pancasila sebagai ideologi negara; (d) rela berkorban
untuk bangsa dan negara; (e) kemampuan awal bela negara. Kesadaran bela negara ditumbuhkan
dari kecintaan pada Tanah Air Indonesia dan dikembangkan dengan sadar sebagai bagian dari
negara yang majemuk yang merdeka karena peruangan dan pengorbanan terdahulu. Kepentingan
bangsa dan negara harus diutamakan daripada kepentingan pribadi dan golongan.
Pengembangan kesadaran bela negara salah satunya didasari oleh kesetiaan pada
Pancasila sebagai ideologi negara yang mampu mempersatukan kemajemukan bangsa. Pancasila
terbukti mampu menjaga integritas bangsa serta menjadi dasar beripikir, bersikap dan bertindak
setiap warga negara terutama para penyelenggara negara. Hal penting lainya yaitu kerelaan
berkorban untuk bangsa dan negara dikembangkan dengan aksi nyata, tanpa pamrih dan didasari
pada keyakinan bahwa pengorbanan itu tidak sia-sia. Setiap warga negara harus berkotnribusi
demi kemajuan bangsa dan negara. Kesadaran bela negara juga perlu diaktualisasikan dengan
aksi nyata berupa kemampuan awal bela negara yang dapat diartikan secara luas. Tindakan bela
negara secara nyata dapat diaplikasikan dalam lingkup pekerjaan dan pengabdian sesuai profesi
masing-masing. Agar kesadaran bela negara ini muncul maka diperlukan pembinaan kesadaran
bela negara yang dapat diselenggarakan di lingkup pendidikan, masyarakat, dan pekerjaan
contohnya sebagai berikut.
Bagi ASN, sikap cinta tanah air dapat dilakukan dengan menjadi panutan sikap
kepahlawanan bagi masyarakat, menjaga nama baik negara, dan menyumbang ide kreatif &
inovatif mewujudkan kemandirian bangsa sesuai kemampuan masing-masing. Selanjutnya, sikap
kesadaran berbangsa dan bernegara bagi ASN dapat diaktualisasikan dengan menjalankan tugas
professional, tidak memihak, prinsip keahlian, berpikir dan berbuat sesuai peran, tugas, dan funsi
ASN. Kemudian sikap dan perilaku setia pada Pancasila dinyatakan antara lain dengan
memegang teguh ideologi Pancasila dan menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
Sikap rela berkorban untuk bangsa dan negara dapat dilakukan dengan memberikan layanan
kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdayaguna, dan santun serta bersedia
mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan negara. Terakhir,
kemampuan awal bela negara bagi ASN dapat dilakukan dengan melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah serta memiliki sikap menjaga kesehatan fisik dan psikis dengan pola hidup
sehat.
Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia

Prinsip yang harus dihayati dalam persatuan dan kesatuan bangsa adalah Bhinneka
Tunggal Ika; nasionalisme Indonesia; kebebasan yang bertanggung jawab, wawasan nusantara,
dan persatuan pembangunan untuk mewujudkan cita-cita reformasi. Nasionalisme adalah sikap
mencintai bangsa dan negara sendiri yang dibina dengan cara mengembangkan persamaan
diantara suku bangsa penghuni nusantara, sikap toleransi dan rasa senasib sepenanggungan. Hal
yang dihindari dalam memupuk semangat nasionalisme yaitu sukuisme, chauvinism,
ekstrimisme, dan provinsialisme. Sedangkan sikap patriotism yaitu sikap sudi berkorban segala-
galanya termasuk nyawa untuk mempertahankan negara.
Dalam UU No 30 Tahun 2014 tentang Administasi Pemerintahan terdapat perubahan
penting dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintahaan yaitu mengenai jenis produk hukum
dalam administrasi pemerintahan, hak diskresi bagi pejabat pemerintahan perlindungan hukum
dan jaminan keamanan dalam menjalankan tugasnya.
Pancasila sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan pada
tanggal 18 Agustus 1945, merupakan dasar negara Republik Indonesia, baik dalam arti sebagai
dasar ideologi maupun filosofi bangsa. Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU
No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan sebagai sumber
dari segala sumber hukum negara. Artinya, setiap materi muatan kebijakan negara,
termasuk UUD 1945, tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
Konstitusi atau UUD, yang bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia disebut UUD
1945 hasil Amandemen I, II, III dan IV terakhir pada tahun 2002 (UUD 1945) merupakan
hukum dasar tertulis dan sumber hukum tertinggi dalam hierarki peraturan perundang-undangan
Republik Indonesia. Atas dasar itu, penyelenggaraan negara harus dilakukan untuk disesuaikan
dengan arah dan kebijakan penyelenggaraan negara yang berlandaskan Pancasila dan konstitusi
negara, yaitu UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 sebagai dokumen yang ditempatkan di bagian depan UUD
1945, merupakan tempat dicanangkannya berbagai norma dasar yang melatar belakangi,
kandungan cita-cita luhur dari Pernyataan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan oleh
karena itu tidak akan berubah atau dirubah, merupakan dasar dan sumber hukum bagi Batang-
tubuh UUD 1945 maupun bagi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia apapun
yang akan atau mungkin dibuat. Norma- norma dasar yang merupakan cita-cita luhur bagi
Republik Indonesia dalam penyelenggaraan berbangsa dan bernegara tersebut dapat ditelusur
pada Pembukaan UUD 1945 tersebut yang terdiri dari empat (4) alinea. Dari sudut hukum,
batang tubuh UUD 1945 merupakan tataran pertama dan utama dari penjabaran 5 (lima) norma
dasar negara (ground norms) Pancasila beserta norma-norma dasar lainnya yang termuat dalam
Pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum yang memberi kerangka dasar hukum sistem
administrasi negara Republik Indonesia pada umumnya, atau khususnya sistem
penyelenggaraan pemerintahaan negara yang mencakup aspek kelembagaan, ketatalaksanaan,
dan aspek sumber daya manusianya.
Kemudian, untuk mewujudkan tujuan nasional dibutuhkan pegawai ASN yang diberi
tugas berupa pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu. Tugas
pelayanan publik dilakukan dengan memberikan pelayanan atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan Pegawai ASN. Adapun tugas pemerintahan dilaksanakan dalam
rangka penyelenggaraan fungsi umum pemerintahan yang meliputi pendayagunaan
kelembagaan, kepegawaian, dan ketatalaksanaan. Sedangkan dalam rangka pelaksanaan tugas
pembangunan tertentu dilakukan melalui pembangunan bangsa serta melalui pembangunan
ekonomi dan sosial yang diarahkan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh
masyarakat. Tugas Pegawai ASN adalah (1) melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, (2)
memberikan pelayanan publik yang dan berkualitas; dan (3) mempererat persatuan dan kesatuan
NKRI.

Anda mungkin juga menyukai