RESUME
MODUL SMART ASN
Empat prinsip etika tersebut menjadi ujung tombak self-control setiap individu dalam
mengakses, berinteraksi, berpartisipasi, dan berkolaborasi di ruang digital, sehingga media
digital benar-benar bisa dimanfaatkan secara kolektif untuk hal-hal positif. Digital safety
merupakan Kemampuan User dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,
menimbang dan meningkatkan kesadaran pelindungan data pribadi dan keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari. Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan
menggunakan internet dan media digital.
Komputer yang kita gunakan tidak terhubung secara langsung dengan internet.
Komputer kita dapat terkoneksi karena adanya perusahaan penyedia jasa internet (internet
service provider) yang menyediakannya. Ada beberapa pertimbangan dalam memilih jasa
internet yang bisa kita gunakan : 1) Kecepatan akses, 2) Stabilitas, 3) Pelayanan terhadap
pelanggan, 4) menyesuaikan biaya jasa internet dengan kemampuan dan kebutuhan kita.
Kita juga bisa terhubung dengan internet dengan menggunakan Wi-Fi lewat penyedia
jasa internet yang kita gunakan. Semua orang dapat mengakses wifi pada jaringan publik,
bisa saja ada kemungkinan pengguna lain yang berniat buruk.
Dalam menggunakan internet, salah satu aktivitas yang sering kita lakukan adalah
menggunakan mesin pencarian informasi untuk menunjang kegiatan. Ia lebih banyak
diakses secara mobile dibandingkan melalui komputer. Situs ini digunakan oleh semua
kelompok usia hampir secara merata. Pengguna terbanyak ada pada kelompok usia 25-34
tahun yaitu sebesar 32%.
Aktivitas transaksi jual beli daring atau yang kita kenal dengan e-commerce makin
digemari oleh masyarakat. Transaksi digital cenderung lebih aman dilakukan bilamana
penjual bergabung dengan lokapasar yang sudah menyediakan metode pembayaran resmi.
Salah satunya dengan memanfaatkan fitur dompet digital.
Karya kreatif di media sosial itu baik namun jika tidak diimbangi dengan pengetahuan,
etika, dan tanggung jawab sosial yang tinggi, maka hasilnya dapat menjadi negatif.
Sehingga, dibutuhkan peningkatan kompetensi terkait interaksi, partisipasi dan kolaborasi
aktif di ruang digital. Interaksi merupakan proses komunikasi dua arah antar pengguna
terkait mendiskusikan ide, topik, dan isu dalam ruang digital. Pada media digital,
interaksi bersifat sosial. Hasil yang diharapkan adalah interaksi yang sehat dan
menghangatkan seperti menjalin relasi atau pertemanan pada umumnya. Partisipasi
merupakan proses terlibat aktif dalam berbagi data dan informasi yang bermanfaat bagi diri
sendiri dan orang lain. Proses ini berakhir pada menciptakan konten kreatif dan positif
untuk menggerakkan lingkungan sekitar. Kolaborasi merupakan proses kerjasama antar
pengguna untuk memecahkan masalah bersama. Secara standar perangkat digital sudah
dirancang dengan segudang fitur pengaman untuk memastikan aktivitas kita saat bermedia
digital aman dan nyaman. Meski begitu masih ada celah keamanan baik karena pengguna
lalai dalam mengoperasikan perangkat maupun lupa mengaktifkan fitur pengaman yang
bisa merugikan penggunanya.
Hindari untuk menampilkan identitas digital seperti tanggal lahir kita dan nama ibu
kandung. Sebab, identitas tersebut biasanya digunakan dalam transaksi perbankan
yang tentu hanya kitasaja yang boleh menggunakannya
Jejak digital beresiko disalahgunakan untuk hal-hal negatif paling sering dilaporkan
oleh pengguna internet, antara lain: mempublikasikan informasi pribadi yang mengarah ke
penindasan atau pelecehan daring, serta menerbitkan informasi pribadi atau bisnis yang
digunakan untuk serangan manipulasi psikologis hingga informasi yang merusak reputasi,
seperti kehilangan pekerjaan. Pemanfaatan jejak digital secara positif seringkali digunakan
oleh aparat penegak hukum untuk kasus-kasus kriminal, baik yang berbasis dunia daring
(cyber crime) maupun yang terjadi di dunia luring.
Arus informasi yang datang dapat mempengaruhi pola pikir dalam diri seseorang hendaknya
mencerna informasi yang masuk dan memilih informasi yang positif yang di sesuaikan dengan
Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pola kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari rumah secara daring ikut membentuk
perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh
masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga negara.