ii
Lampiran :
Keputusan Direktur RSUD Panggul
Kabupaten Trenggalek
Nomor : 188.45/53/406.010.001/2022
Tentang : Penetapan Program Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi Tahun
2022 Pada Rumah Sakit Umum
Daerah Panggul Kabupaten
Trenggalek
KATA PENGANTAR
1
TIM PENYUSUN
Anggota :
dr. Wiji Kusbiyah
dr. Fatah Subiyantoro,Sp.B,FINACS
dr. Endah Setyarini, Sp.A, M.Biomed
dr. Indri Hapsari Raganingtyas,Sp.OG
dr. Agus Dahana,Sp.PD,FINASIM
dr. Antonius Gatot Subroto,Sp.S
Nanang Hidayat, SKM.M.Kes
Erni Widiastuti,S.Kep.,Ns
Novi Rohmawati,S.Kep.,Ns
Frelis Marisdiana,A.Md.Kep.
Reni Nur Satya Irawati,S.Farm,Apt
Atik Widyorini,ST
Deni Erawati,A.Md.KL
Oktora Sandy Suparyono Putro,SST,MT
Miswanto,A.Md.Kep
dr. Dimas Rendhyka Dewandaru
Erna Kartikarini,S.Gz.Rd
Rulyanto,A.Md.Rad
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
DAFTAR TABEL...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1 LATAR BELAKANG................................................................................
2 TUJUAN................................................................................................
BAB IV SASARAN......................................................................................15
3
DAFTAR TABEL
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
Pneumonia) tidak ditemukan infeksi. Rerata infeksi nosokomial secara
keseluruhan di RSUD Panggul Trenggalek masih fluktuatif pada
tahun 2023.
6
Dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di
lingkungan rumah sakit Panggul Trenggalek diperlukan pengelolaan
sarana dan prasarana yang diperlukan serta pembinaan terhadap
perubahan sikap dan perilaku sumberdaya manusia yang terlibat
dalam memberikan pelayanan kesehatan pada penderita, yang
dituangkan dalam program pencegahandan pengendalian infeksi
Rumah Sakit Panggul Trenggalek.
1.2 TUJUAN
7
dan adanya rencana tindak lanjut terhadap masalah
tersebut.
e. Identifikasi dini kejadian luar biasa (KLB).
f. Mengukur dan menilai keberhasilan program PPI dan
rencana tindak lanjut terhadap masalah yang ditemui.
g. Mencegah terhadap segala resiko meningkatnya angka
infeksi nosokomial/HAI’s disebabkan oleh proses
pembangunan gedung/sarana fisik maupun tindakan
yang dilakukan petugas rumah sakit.
h. Komite PPI berperan aktif sebagai konsultan dalam
proses pembangunan gedung/sarana fisik lainnya.
i. Adanya laporan periodik tentang angka kepatuhan
petugas dalam penerapan SPO dan Bundles HAIs terkait
PPI dan adanya rencana tindak lanjut terhadap masalah
yang ditemukan.
j. Meningkatnya kepatuhan petugas dalam penerapan SPO
dan Bundles HAI’s secara paripurna.
k. Meningkatkan mutu pelayanan unit instalasi Sentral
sterilisasi dan loundry guna menekan kejadian infeksi
nosokomial di Rumah Sakit.
l. Terciptanya kondisi lingkungan Rumah Sakit yang
memenuhi persyaratan agar menjamin pencegahan
Infeksi Nosokomial .
m. Meningkatkan mutu layanan RS melalui PPI, yang
dilaksanakan oleh semua departemen/unit di RS yang
meliputi: manajemen risiko, Clinical governance, serta
K3.
8
BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Program PPI RSUD Panggul Trenggalek tahun 2023
merupakan tindaklanjut dari evaluai pelaksanaan program tahun
2021 yaitu mencakup kegiatan:
9
5. Program Meningkatkan Pengawasan terhadap Penggunaan
antimikroba yang rasional
a. Melaksanakan pemeriksaan / peta kuman melalui kerjasama
dengan laboratorium / pihak ketiga.
b. Sosialisasi hasil peta kuman kepada komite medis dan tindak
lanjut untuk penggunaan antimikroba yang rasional
6. Program Asesmen berkala terhadap risiko
a. Merencanakan pemeriksaan secara berkala bagi petugas berresiko
sesuai dengan potensi resikonya.
b. Berkoordinasi dengan Managemen dan K3RS
c. ICRA (Infection Control Risk Asessment) meliputi :
1. ICRA Bangunan fisik (PCRA)
2. ICRA HAIs
3. ICRA ISS
4. ICRA Gizi
5. ICRA Sanitasi
6. ICRA Prosedur Tindakan Invasif
7. ICRA Pemulasaraan Jenazah
7. Program Menetapkan sasaran penurunan resiko (lihat AP 5.3)
a. Berkoordinasi dengan pokja AP dan MFK terkait managemen
resiko di unit Laboratorium dan Farmasi ( AP 5.3, MFK 2,MFK 4 &
MFK 5 )
b. Menetapkan sasaran penurunan resiko berdasarkan manrisk di
laboratorium dan Farmasi
c. Menentukan Rencana tindak lanjut
d. Pelaporan dan Evaluasi kegiatan
8. Program mengukur dan mereview resiko infeksi
a. Koordinasi IPCN & IPCLN perihal kejadian infeksi HAI’s
b. IPCN melakukan investigasi kejadian HAI’s
c. Identifikasi kasus
10
BAB III
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
11
f. Membuat laporan secara periodik (bulanan, tribulan, semester,
maupun tahunan)
g. Monitoring dan evaluasi hasil surveilans
h. Rapat koordinasi dengan Komite PPI (IPCLN-IPCL) setiap 3
bulan sekali
i. Rapat koordinasi dengan staf Medis 1 bulan sekali
4. Pelaksanaan program Investigasi outbreak kejadian luar biasa
(KLB)
a. Bila ada kejadian KLB, yang mengetahui atau penanggung
jawab ruangan lapor kepada Komite PPI
b. Komite PPI ( IPCN ) melakukan investigasi kejadian
c. Rapat koordinasi dengan K3RS & KPPRS ( insidental )
d. Membentuk Tim KLB multi disiplin
e. Melakukan komunikasi, melaporkan kepada direktur dan
pihak terkait untuk menentukan langkah-langkah tindakan
yang dilakukan
f. Identifikasi kebutuhan sarpras sesuai kasus KLB
g. Membuat laporan lengkap KLB untuk komite PPI dan Direktur
Rumah Sakit
5. Pelaksanaan program Meningkatkan pengawasan Penggunaan
antimikroba yang rasional
a. Berkoordinasi dengan Tim PPRA RS dalam pengawasan
penggunaan antimikroba yang rasional
6. Pelaksanaan program Asesment Resiko secara berkala :
a. ICRA bangunan fisik
1. Membentuk tim ICRA bangunan fisik di lingkungan RSUD
PanggulTrenggalek oleh Direktur RS
2. Rapat koordinasi dengan Managemen, K3RS, IPSRS,
Vendor dan bagian Teknis
3. Komite PPIRS membuat kajian resiko pencegahan infeksi
dan izin renovasi sebelum dilakukan renovasi /
pembangunan (mengisi ceklist atau form renovasi)
12
4. Setelah pembangunan selesai komite PPIRS melakukan
evaluasi kembali melalui ceklist atau form renovasi
bangunan
b. ICRA HAI’s
1. Rapat koordinasi dengan pihak terkait ICRA HAI’s bila
terjadi infeksi (HAI’s).
2. Komite PPIRS menentukan langkah-langkah pencegahan
dan menurunkan kejadian infeksi
3. Rencana tindak lanjut
4. Pelaporan hasil ICRA HAI’s kepada Direktur
c. ICRA INSTALASI SENTRAL STERILISASI
1. Rapat koordinasi dengan penanggung jawab ISS dalam
menangani ICRA ISS bila terjadi Infeksi
2. Komite PPIRS menentukan langkah-langkah pencegahan
dan menurunkan kejadian infeksi
3. Rencana tindak lanjut
4. Pelaporan hasil ICRA ISS kepada Direktur
d. ICRA Laundry
1. Rapat koordinasi dengan penanggung jawab Laundry
dalam menangani ICRA Laundry bila terjadi infeksi
2. Komite PPIRS menentukan langkah-langkah pencegahan
dan menurunkan kejadian infeksi
3. Rencana tindak lanjut
4. Pelaporan hasil ICRA Laundry kepada Direktur
e. ICRA Gizi
1. Rapat koordinasi dengan penanggung jawab Instalasi Gizi
dalam menangani ICRA Gizi bila terjadi infeksi
2. Komite PPIRS menentukan langkah-langkah pencegahan
dan menurunkan kejadian infeksi
3. Rencana tindak lanjut
4. Pelaporan hasil ICRA Gizi kepada Direktur
f. ICRA Sanitasi
13
1. Rapat koordinasi dengan penanggung jawab Sanitasi dalam
menangani ICRA Sanitasi bila terjadi infeksi
2. Komite PPIRS menentukan langkah-langkah pencegahan
dan menurunkan kejadian infeksi
3. Rencana tindak lanjut
4. Pelaporan hasil ICRA Sanitasi kepada Direktur
g. ICRA Kamar Jenazah
1. Rapat koordinasi dengan penanggung jawab Kamar
Jenazah dalam menangani ICRA Kamar Jenazah bila
terjadi infeksi
2. Komite PPIRS menentukan langkah-langkah pencegahan
dan menurunkan kejadian infeksi
3. Rencana tindak lanjut
4. Pelaporan hasil ICRA Kamar Jenazah kepada Direktur
h. ICRA Tindakan invasif
1. Rapat koordinasi dengan Bidang Pelayanan Keperawatan
dalam tindakan invasif bila terjadi infeksi
2. Komite PPIRS menentukan langkah-langkah pencegahan
dan menurunkan kejadian infeksi
3. Rencana tindak lanjut
4. Pelaporan hasil ICRA Tindakan invasif kepada Direktur
7. Pelaksanaan program penetapan sasaran penurunan resiko
a. Koordinasi dengan Asesmen Pelayanan, Manejemen Fasilitas
Kesehatan terkait managemen resiko di unit Laboratorium dan
Farmasi (AP 5.3, MFK 2, MFK 4 & MFK 5)
b. Rapat Komite PPI untuk menetapan sasaran penurunan resiko
berdasarkan manrisk di laboratorium dan Farmasi
c. Menentukan Rencana tindak lanjut
d. Pelaporan dan Evaluasi kegiatan
8. Pelaksanaan program mengukur dan mereview resiko infeksi
a. IPCLN melaporkan kejadian infeksi kepada IPCN
b. IPCN melakukan investigasi ke TKP
14
c. Identifikasi kejadian infeksi
BAB IV
SASARAN
15
Target
No Program
Sasaran Capaian
Seluruh Petugas
80 % dalam 1
1 Program Hand Hygiene Pasien, keluarga
tahun
dan pengunjung
Seluruh Petugas
IPCLN 80 % dalam
3 Program surveilans HAI’s
Seluruh ruang 1tahun
keperawatan
Program Investigasi 80 % jika
Seluruh Petugas
4 outbreak kejadian luar terjadi insiden
Seluruh area RS
biasa (KLB) KLB
Program Peningkatan Staf Medis
80 % dalam 1
5 Pengawasan Penggunaan Fungsional
tahun
Antimikroba Rasional Area IBS RS
Staf yang beresiko
Program assesment berkala 80 % dalam 1
6 Seluruh petugas
terhadap resiko tahun
Seluruh area RS
Penunjang
Program menetapkan 80 % dalam 1
7 (Laboratorium,
sasaran penurunan resiko tahun
Farmasi)
Seluruh Petugas
Program Mengukur dan IPCLN 80 % dalam
8
mereview resiko infeksi Seluruh kasus 1tahun
infeksi
16
BAB V
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
17
BULAN (TAHUN 2023)
PENANGGUNG
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 JAWAB
0 1 2
18
BULAN (TAHUN 2023)
PENANGGUNG
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 JAWAB
0 1 2
19
BULAN (TAHUN 2023)
PENANGGUNG
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 JAWAB
0 1 2
20
BULAN (TAHUN 2023)
PENANGGUNG
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 JAWAB
0 1 2
b. ICRA
2. ICRA HAI’s X
3. ICRA ISS X
4. ICRA Laundry X
5. ICRA Gizi X
6. ICRA Sanitasi X
21
BULAN (TAHUN 2023)
PENANGGUNG
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 JAWAB
0 1 2
22
BAB VI
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
BAB VII
ANGGARAN
23
24