Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI (PPI) TAHUN 2023


PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANGGUL
KABUPATEN TRENGGALEK

ii
Lampiran :
Keputusan Direktur RSUD Panggul
Kabupaten Trenggalek
Nomor : 188.45/53/406.010.001/2022
Tentang : Penetapan Program Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi Tahun
2022 Pada Rumah Sakit Umum
Daerah Panggul Kabupaten
Trenggalek

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


yang telah melimpahkan rahmat taufik dan hidayah-Nya kepada kami
sehingga kami dapat menyusun PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI TAHUN 2022 PADA RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH PanggulKABUPATEN TRENGGALEK
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Komitmen pimpinan
rumah sakit dan dukungan dari para klinisi di rumah sakit
serta semua yang ada dapat untuk mencegah dan mengurangi
Healthcare Associated Infections (HAIs). Untuk itu dengan
disusunnya program ini yang aplikatif diharapkan
penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian infeksi di
Rumah sakit dapat dilakukan dengan lebih optimal.
Program Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Tahun
2022 Pada RSUD PanggulTrenggalek ini sebagai acuan bagi
semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pencegahan dan
pengendalian infeksi di RSUD Panggul Kabupaten Trenggalek,
terutama dalam mewujudkan keselamatan pasien serta
melindungi para petugas dan pengunjung fasilitas pelayanan
kesehatan dari kemungkinan terpapar dengan HAIs, sehingga
penerapan Pencegahan Pengendalian Infeksi ini berdampak
pada peningkatan kualitas yang bermutu, efektif dan efisien
serta tercapainya kendali mutu dan kendali biaya dalam
pelayanan kesehatan.
Kami menyadari penyusunan pedoman pengorganisasian ini
masih belum sempurna, dan kami mengharapkan adanya masukan
untuk penyempurnaan pedoman ini.

1
TIM PENYUSUN

Ketua : dr. Elfin Widijatmoko,Sp.PK

Wakil Ketua: dr. Tri Rika Ernawati

Sekretaris : Muchammad Fathoni,S.Kep.,Ners

Anggota :
dr. Wiji Kusbiyah
dr. Fatah Subiyantoro,Sp.B,FINACS
dr. Endah Setyarini, Sp.A, M.Biomed
dr. Indri Hapsari Raganingtyas,Sp.OG
dr. Agus Dahana,Sp.PD,FINASIM
dr. Antonius Gatot Subroto,Sp.S
Nanang Hidayat, SKM.M.Kes
Erni Widiastuti,S.Kep.,Ns
Novi Rohmawati,S.Kep.,Ns
Frelis Marisdiana,A.Md.Kep.
Reni Nur Satya Irawati,S.Farm,Apt
Atik Widyorini,ST
Deni Erawati,A.Md.KL
Oktora Sandy Suparyono Putro,SST,MT
Miswanto,A.Md.Kep
dr. Dimas Rendhyka Dewandaru
Erna Kartikarini,S.Gz.Rd
Rulyanto,A.Md.Rad

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................

DAFTAR TABEL...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

1 LATAR BELAKANG................................................................................

2 TUJUAN................................................................................................

3.1 TUJUAN UMUM...............................................................................

3.2 TUJUAN KHUSUS...........................................................................

BAB II KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN...................................

BAB III CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN...............................................11

BAB IV SASARAN......................................................................................15

BAB VJADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN................................................16

BAB VI EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN...............21

BAB VII ANGGARAN..................................................................................21

3
DAFTAR TABEL

Tabel 6.1 Sasaran Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.........15

Tabel 7.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Komite PPI..............................16

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah


kesehatan di dunia, termasuk Indonesia. Ditinjau dari asal atau
didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas (Community Acquired
Infection) atau berasal dari lingkungan Rumah Sakit (Hospital
Acquired Infection) atau HAI’s (Health Care Associated Infection).

HAI’s akan meningkatkan angka kesakitan dan angka kematian


disamping itu akan menyebabkan bertambah lamanya penderita
dirawat di Rumah Sakit, penggunaan obat yang lebih banyak serta
diperlukan tindakan-tindakan khusus, baik untuk terapi atau
diagnosanya akibatnya beban biaya yang akan ditanggung penderita
bertambah besar. Bagi petugas kesehatan, baik medis atau non medis
juga merupakan resiko paparan infeksi dari pasien atau lingkungan
Rumah Sakit.

Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang


komprehensif diperlukan untuk menjaga keamanan pasien, keluarga,
pengunjung dan petugas dari resiko-resiko terkena infeksi
nosokomial. Hal ini dapat meningkatkan mutu pelayanan, cakupan
dan efisiensi. Berbagai program Kegiatan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi RSUD Panggul Trenggalek dilaksanakan oleh
Komite PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) akan berupaya
untuk berbuat lebih baik guna mencapai tujuan yang dimaksud
sehingga akan berjalan seimbang antara visi, misi, nilai dan tujuan
didirikan Rumah Sakit ini.

Prevalensi infeksi nosokomial RSUD Panggul Trenggalek Tahun


2021 yaitu angka plebitis 0,027 ‰. Sedangkan angka ISK (Infeksi
Saluran Kemih), decubitus, VAP (Ventilator Associated Pneumonia),
IADP (Infeksi Aliran Darah Pusat) dan HAP (Hospital Associated

5
Pneumonia) tidak ditemukan infeksi. Rerata infeksi nosokomial secara
keseluruhan di RSUD Panggul Trenggalek masih fluktuatif pada
tahun 2023.

Sesuai dengan Instruksi Keputusan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor: 382/Menkes/SK/III/2007 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
fasilitas kesehatan lainnya. Bahwa Rumah Sakit sebagai salah satu
sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Pedoman ini juga penting
berlandaskan pada :

1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan


(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3495)
2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen (Lembaran Negara Nomor 42 Tahun 1999)
3. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Nomor 4431 Tahun 2004)
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga
kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
159b/Menkes /Per/II/1998 tentang Rumah Sakit
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan

Fungsi rumah sakit dalam proses penyembuhan dan pemulihan


penderita, mengandung unsur upaya penanggulangan dan
pencegahan penyakit. Sehingga perlu memperhatikan upaya
pencegahan dan penngendalian kejadian infeksi di lingkungannya.

6
Dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di
lingkungan rumah sakit Panggul Trenggalek diperlukan pengelolaan
sarana dan prasarana yang diperlukan serta pembinaan terhadap
perubahan sikap dan perilaku sumberdaya manusia yang terlibat
dalam memberikan pelayanan kesehatan pada penderita, yang
dituangkan dalam program pencegahandan pengendalian infeksi
Rumah Sakit Panggul Trenggalek.

Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit


tahun 2023 yang dimaksud meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan serta pembinaan dalam upaya
menurunkan angka kejadian infeksi di Rumah Sakit yang merupakan
tindak lanjut dari evaluasi pelaksanaan program tahun 2022.

1.2 TUJUAN

1.2.1 TUJUAN UMUM

Mencegah, meminimalkan kejadian infeksi nosokomial


(Health Care Associated Infection/HAI’s) pada pasien, petugas,
pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit
PanggulTrenggalek.

1.2.2 TUJUAN KHUSUS

a. Terwujudnya perubahan perilaku petugas RSUD


PanggulTrenggalek sesuai dengan standar PPIRS .
b. Terwujudnya mutu pelayanan RSUD PanggulTrenggalek
kepada pasien secara paripurna dalam program
pencegahan dan pengendalian infeksi.
c. Terwujudnya efisiensi dan efektifitas kinerja petugas
terhadap penurunan angka infeksi RSUD
PanggulTrenggalek sehingga menurunkan cost rumah
sakit.
d. Adanya laporan periodik tentang angka kejadian infeksi
nosokomial / HAI’s di unit-unit pelayanan rumah sakit

7
dan adanya rencana tindak lanjut terhadap masalah
tersebut.
e. Identifikasi dini kejadian luar biasa (KLB).
f. Mengukur dan menilai keberhasilan program PPI dan
rencana tindak lanjut terhadap masalah yang ditemui.
g. Mencegah terhadap segala resiko meningkatnya angka
infeksi nosokomial/HAI’s disebabkan oleh proses
pembangunan gedung/sarana fisik maupun tindakan
yang dilakukan petugas rumah sakit.
h. Komite PPI berperan aktif sebagai konsultan dalam
proses pembangunan gedung/sarana fisik lainnya.
i. Adanya laporan periodik tentang angka kepatuhan
petugas dalam penerapan SPO dan Bundles HAIs terkait
PPI dan adanya rencana tindak lanjut terhadap masalah
yang ditemukan.
j. Meningkatnya kepatuhan petugas dalam penerapan SPO
dan Bundles HAI’s secara paripurna.
k. Meningkatkan mutu pelayanan unit instalasi Sentral
sterilisasi dan loundry guna menekan kejadian infeksi
nosokomial di Rumah Sakit.
l. Terciptanya kondisi lingkungan Rumah Sakit yang
memenuhi persyaratan agar menjamin pencegahan
Infeksi Nosokomial .
m. Meningkatkan mutu layanan RS melalui PPI, yang
dilaksanakan oleh semua departemen/unit di RS yang
meliputi: manajemen risiko, Clinical governance, serta
K3.

8
BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Program PPI RSUD Panggul Trenggalek tahun 2023
merupakan tindaklanjut dari evaluai pelaksanaan program tahun
2021 yaitu mencakup kegiatan:

1. Kebersihan tangan / Hand hygiene


a. Edukasi kontinyu kepada petugas, pasien, keluarga dan
pengunjung tentang Handwash dan Handrub 6 langkah, 5 moment
for Hand Hygiene
b. Audit kepatuhan cuci tangan
c. Audit tersedianya sarana cuci tangan secara kontinyu : tissu,
cairan handrub, cairan handwash
2. Alat pelindung diri
a. Pemantauan penggunaan APD sesuai indikasi
b. Audit kepatuhan penggunaan APD yang benar
c. Audit fasilitas APD
3. Program surveilans Resiko Infeksi
Membuat perencanaan surveilans yang meliputi :
a. Melakukan pengumpulan data
b. Melakukan analisa data
c. Membuat interpretasi data
d. Melakukan diseminasi data dan evaluasi data
e. Melakukan rencana tindak lanjut terhadap hasil interpretasi
4. Program Investigasi outbreak / kejadian luar biasa (KLB)
a. Melakukan investigasi kejadian
b. Melakukan komunikasi, melaporkan kepada direktur dan pihak
terkait untuk menentukan langkah-langkah tindakan yang
dilakukan
c. Manajemen penyediaan sarana dan prasarana
d. Melakukan pengawasan
e. Menyatakan akhir dari kejadian

9
5. Program Meningkatkan Pengawasan terhadap Penggunaan
antimikroba yang rasional
a. Melaksanakan pemeriksaan / peta kuman melalui kerjasama
dengan laboratorium / pihak ketiga.
b. Sosialisasi hasil peta kuman kepada komite medis dan tindak
lanjut untuk penggunaan antimikroba yang rasional
6. Program Asesmen berkala terhadap risiko
a. Merencanakan pemeriksaan secara berkala bagi petugas berresiko
sesuai dengan potensi resikonya.
b. Berkoordinasi dengan Managemen dan K3RS
c. ICRA (Infection Control Risk Asessment) meliputi :
1. ICRA Bangunan fisik (PCRA)
2. ICRA HAIs
3. ICRA ISS
4. ICRA Gizi
5. ICRA Sanitasi
6. ICRA Prosedur Tindakan Invasif
7. ICRA Pemulasaraan Jenazah
7. Program Menetapkan sasaran penurunan resiko (lihat AP 5.3)
a. Berkoordinasi dengan pokja AP dan MFK terkait managemen
resiko di unit Laboratorium dan Farmasi ( AP 5.3, MFK 2,MFK 4 &
MFK 5 )
b. Menetapkan sasaran penurunan resiko berdasarkan manrisk di
laboratorium dan Farmasi
c. Menentukan Rencana tindak lanjut
d. Pelaporan dan Evaluasi kegiatan
8. Program mengukur dan mereview resiko infeksi
a. Koordinasi IPCN & IPCLN perihal kejadian infeksi HAI’s
b. IPCN melakukan investigasi kejadian HAI’s
c. Identifikasi kasus

10
BAB III
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Pelaksanaan program Hand Hygiene


a. Edukasi ulang perihal kebersihan tangan / Hand hygiene
dengan Handwash dan Handrub, 5 moment for Hand Hygiene
kepada semua karyawan, pasien dan penunggu pasien Rumah
Sakit PanggulTrenggalek.
b. Audit ketersediaan Fasilitas Hand Hygiene (tissu, cairan
handrub, cairan handwash).
c. Audit kepatuhan cuci tangan
d. Monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Audit
Kepatuhan Hand Hygiene.
e. Rapat koordinasi dengan PMKP & Kepala Ruangan 3 bulan
sekali.
2. Pelaksanaan program pemakaian alat pelindung diri (APD)
Koordinasi dengan Komite K3 dalam :
a. Sosialisasi dan edukasi ulang tentang pemakaian dan
pelepasan APD yang benar kepada semua karyawan.
b. Pemantauan penggunaan APD sesuai indikasi.
c. Audit kepatuhan penggunaan APD yang benar dengan
menggunakan alat ukur/tool kepatuhan penggunaan APD.
d. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penggunaan APD.
3. Pelaksanaan program surveilans Resiko Infeksi
a. Membuat rencana kegiatan surveilans
b. Mengisi form surveilans harian melalui SIRS dilakukan oleh
IPCLN
c. Supervisi kegiatan surveilans infeksi di ruangan dilakukan
oleh IPCN
d. Mengumpulkan data surveilan tiap bulan, analisa data, untuk
mendapatkan informasi infeksi Rumah Sakit
e. Membuat interpretasi data

11
f. Membuat laporan secara periodik (bulanan, tribulan, semester,
maupun tahunan)
g. Monitoring dan evaluasi hasil surveilans
h. Rapat koordinasi dengan Komite PPI (IPCLN-IPCL) setiap 3
bulan sekali
i. Rapat koordinasi dengan staf Medis 1 bulan sekali
4. Pelaksanaan program Investigasi outbreak kejadian luar biasa
(KLB)
a. Bila ada kejadian KLB, yang mengetahui atau penanggung
jawab ruangan lapor kepada Komite PPI
b. Komite PPI ( IPCN ) melakukan investigasi kejadian
c. Rapat koordinasi dengan K3RS & KPPRS ( insidental )
d. Membentuk Tim KLB multi disiplin
e. Melakukan komunikasi, melaporkan kepada direktur dan
pihak terkait untuk menentukan langkah-langkah tindakan
yang dilakukan
f. Identifikasi kebutuhan sarpras sesuai kasus KLB
g. Membuat laporan lengkap KLB untuk komite PPI dan Direktur
Rumah Sakit
5. Pelaksanaan program Meningkatkan pengawasan Penggunaan
antimikroba yang rasional
a. Berkoordinasi dengan Tim PPRA RS dalam pengawasan
penggunaan antimikroba yang rasional
6. Pelaksanaan program Asesment Resiko secara berkala :
a. ICRA bangunan fisik
1. Membentuk tim ICRA bangunan fisik di lingkungan RSUD
PanggulTrenggalek oleh Direktur RS
2. Rapat koordinasi dengan Managemen, K3RS, IPSRS,
Vendor dan bagian Teknis
3. Komite PPIRS membuat kajian resiko pencegahan infeksi
dan izin renovasi sebelum dilakukan renovasi /
pembangunan (mengisi ceklist atau form renovasi)

12
4. Setelah pembangunan selesai komite PPIRS melakukan
evaluasi kembali melalui ceklist atau form renovasi
bangunan
b. ICRA HAI’s
1. Rapat koordinasi dengan pihak terkait ICRA HAI’s bila
terjadi infeksi (HAI’s).
2. Komite PPIRS menentukan langkah-langkah pencegahan
dan menurunkan kejadian infeksi
3. Rencana tindak lanjut
4. Pelaporan hasil ICRA HAI’s kepada Direktur
c. ICRA INSTALASI SENTRAL STERILISASI
1. Rapat koordinasi dengan penanggung jawab ISS dalam
menangani ICRA ISS bila terjadi Infeksi
2. Komite PPIRS menentukan langkah-langkah pencegahan
dan menurunkan kejadian infeksi
3. Rencana tindak lanjut
4. Pelaporan hasil ICRA ISS kepada Direktur
d. ICRA Laundry
1. Rapat koordinasi dengan penanggung jawab Laundry
dalam menangani ICRA Laundry bila terjadi infeksi
2. Komite PPIRS menentukan langkah-langkah pencegahan
dan menurunkan kejadian infeksi
3. Rencana tindak lanjut
4. Pelaporan hasil ICRA Laundry kepada Direktur
e. ICRA Gizi
1. Rapat koordinasi dengan penanggung jawab Instalasi Gizi
dalam menangani ICRA Gizi bila terjadi infeksi
2. Komite PPIRS menentukan langkah-langkah pencegahan
dan menurunkan kejadian infeksi
3. Rencana tindak lanjut
4. Pelaporan hasil ICRA Gizi kepada Direktur
f. ICRA Sanitasi

13
1. Rapat koordinasi dengan penanggung jawab Sanitasi dalam
menangani ICRA Sanitasi bila terjadi infeksi
2. Komite PPIRS menentukan langkah-langkah pencegahan
dan menurunkan kejadian infeksi
3. Rencana tindak lanjut
4. Pelaporan hasil ICRA Sanitasi kepada Direktur
g. ICRA Kamar Jenazah
1. Rapat koordinasi dengan penanggung jawab Kamar
Jenazah dalam menangani ICRA Kamar Jenazah bila
terjadi infeksi
2. Komite PPIRS menentukan langkah-langkah pencegahan
dan menurunkan kejadian infeksi
3. Rencana tindak lanjut
4. Pelaporan hasil ICRA Kamar Jenazah kepada Direktur
h. ICRA Tindakan invasif
1. Rapat koordinasi dengan Bidang Pelayanan Keperawatan
dalam tindakan invasif bila terjadi infeksi
2. Komite PPIRS menentukan langkah-langkah pencegahan
dan menurunkan kejadian infeksi
3. Rencana tindak lanjut
4. Pelaporan hasil ICRA Tindakan invasif kepada Direktur
7. Pelaksanaan program penetapan sasaran penurunan resiko
a. Koordinasi dengan Asesmen Pelayanan, Manejemen Fasilitas
Kesehatan terkait managemen resiko di unit Laboratorium dan
Farmasi (AP 5.3, MFK 2, MFK 4 & MFK 5)
b. Rapat Komite PPI untuk menetapan sasaran penurunan resiko
berdasarkan manrisk di laboratorium dan Farmasi
c. Menentukan Rencana tindak lanjut
d. Pelaporan dan Evaluasi kegiatan
8. Pelaksanaan program mengukur dan mereview resiko infeksi
a. IPCLN melaporkan kejadian infeksi kepada IPCN
b. IPCN melakukan investigasi ke TKP

14
c. Identifikasi kejadian infeksi

BAB IV
SASARAN

Sasaran untuk terlaksananya pencapaian hasil kegiatan program


pencegahan dan pengendalian infeksi sebagai berikut :

Tabel 0.1 Sasaran Program Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi

15
Target
No Program
Sasaran Capaian
 Seluruh Petugas
 80 % dalam 1
1 Program Hand Hygiene  Pasien, keluarga
tahun
dan pengunjung

Program pemakaian dan  Seluruh Petugas


 80 % dalam 1
2 pelepasan alat pelindung  Pasien, keluarga
tahun
diri (APD) dan pengunjung

 Seluruh Petugas
IPCLN  80 % dalam
3 Program surveilans HAI’s
 Seluruh ruang 1tahun
keperawatan
Program Investigasi  80 % jika
 Seluruh Petugas
4 outbreak kejadian luar terjadi insiden
 Seluruh area RS
biasa (KLB) KLB
Program Peningkatan  Staf Medis
 80 % dalam 1
5 Pengawasan Penggunaan Fungsional
tahun
Antimikroba Rasional  Area IBS RS
 Staf yang beresiko
Program assesment berkala  80 % dalam 1
6  Seluruh petugas
terhadap resiko tahun
 Seluruh area RS
 Penunjang
Program menetapkan  80 % dalam 1
7 (Laboratorium,
sasaran penurunan resiko tahun
Farmasi)
 Seluruh Petugas
Program Mengukur dan IPCLN  80 % dalam
8
mereview resiko infeksi  Seluruh kasus 1tahun
infeksi

16
BAB V
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Tabel 0.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Komite PPI

BULAN (TAHUN 2023)


PENANGGUNG
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 JAWAB
0 1 2

1. Melaksanakan rapat koordinasi PPI Komite PPI

a. Rapat koordinasi dengan pihak managemen RS (K3RS,


KP3RS) X

b. Rapat koordinasi Komite PPI X X

c. Rapat koordinasi dengan Kepala Ruang & Kepala Instalasi


dan IPCLN X X

d. Rapat PPI jika terjadi kasus infeksi emergency X X

2. Pelaksanaan program Hand Hygiene Komite PPI

17
BULAN (TAHUN 2023)
PENANGGUNG
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 JAWAB
0 1 2

a. Edukasi ulang tentang handwash dan handrub 6 langkah, 5


moment for Hand Hygiene kepada petugas, pasien, keluarga X X X X X X X X X X X X
dan pengunjung

b. Audit kepatuhan cuci tangan X X X X X X X X X X X X

c. Audit tersedianya Fasilitas cuci tangan secara kontinyu :


X X X X X X X X X X X X
tissue, cairan handrub, cairan handwash.
d. Monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program
X X X X X X X X X X X X
kebersihan tangan

e. Rapat koordinasi dengan PMKP & Kepala Ruangan X X X X

3. Pelaksanaan program pemakaian alat pelindung diri (APD) Komite PPI

a. Sosialisasi dan edukasi ulang indikasi dan tehnik pemakaian


APD yang benar kepada semua karyawan, pasien, X X X X X X X X X X X X
pengunjung dan keluarga

18
BULAN (TAHUN 2023)
PENANGGUNG
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 JAWAB
0 1 2

b. Pemantauan penggunaan APD sesuai indikasi X X X X X X X X X X X X

c. Audit kepatuhan penggunaan APD yang benar dengan


X X X X X X X X X X X X
menggunakan alat ukur/tool kepatuhan penggunaan APD

d. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penggunaan APD. X X X X X X X X X X X X

4. Pelaksanaan program surveilans Resiko Infeksi Komite PPI

a. Membuat rencana kegiatan surveilans X X X X

b. Supervisi kegiatan surveilans infeksi di ruangan dilakukan


X X X X X X X X X X X X
oleh IPCN
c. Mengisi form surveilans harian melalui SIRS dilakukan oleh
X X X X X X X X X X X X
IPCLN
d. Mengumpulkan data surveilan tiap bulan, analisa data,
X X X X X X X X X X X X
untuk mendapatkan informasi infeksi Rumah Sakit

e. Membuat interpretasi data X X X X

19
BULAN (TAHUN 2023)
PENANGGUNG
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 JAWAB
0 1 2

f. Membuat laporan secara periodik (bulanan, tribulan,


X X X X
tahunan)

g. Monitoring dan evaluasi hasil surveilans X X X X

5. Pelaksanaan program Investigasi outbreak kejadian luar


Komite PPI
biasa (KLB)
a. Melakukan komunikasi, melaporkan kepada direktur dan
pihak terkait untuk menentukan langkah-langkah tindakan INSIDENTAL
yang dilakukan

b. Identifikasi kebutuhan sarpras sesuai kasus KLB INSIDENTAL

c. Membuat laporan lengkap KLB untuk Komite PPI dan


INSIDENTAL
Direktur Rumah Sakit
Pelaksanaan program meningkatkan pengawasan
6. Komite PPI
Penggunaan antimikroba yang rasional
a. Berkoordinasi dengan Tim PPRA Rumah Sakit dalam X X

20
BULAN (TAHUN 2023)
PENANGGUNG
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 JAWAB
0 1 2

pengawasan penggunaan antimikroba yang rasional

7. Pelaksanaan program Asesment Resiko secara berkala Komite PPI

a. Identifikasi petugas yang beresiko secara berkala dan wajib


X
dilakukan pemeriksaan dan vaksinasi

b. ICRA

1. ICRA Bangunan Fisik INSIDENTAL

2. ICRA HAI’s X

3. ICRA ISS X

4. ICRA Laundry X

5. ICRA Gizi X

6. ICRA Sanitasi X

21
BULAN (TAHUN 2023)
PENANGGUNG
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 JAWAB
0 1 2

7. ICRA Kamar Jenazah X

8. ICRA Tindakan Invasif X

8. Pelaksanaan program mengukur dan mereview resiko


Komite PPI
infeksi

a. IPCLN melaporkan kejadian infeksi kepada IPCN X X X X X X X X X X X X

b. IPCN melakukan investigasi ke TKP X X X X X X X X X X X X

c. Identifikasi kejadian infeksi X X X X X X X X X X X X

22
BAB VI
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan semua program PPI dilakukan oleh Komite PPI


Rumah Sakit bekerja sama dengan Kepala Ruangan dan IPCLN baik di
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan maupun Instalasi Gawat
Darurat. Kemudian disusun laporan dan dilaporkan kepada Direktur dan
ditembuskan kepada Kepala Bidang Pelayanan di Rumah Sakit Umum
Daerah Panggul Kabupaten Trenggalek.

BAB VII
ANGGARAN

Untuk pelaksanaan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


(PPI) ini dibebankan kepada anggaran belanja Rumah Sakit.

DIREKTUR RSUD PANGGUL


KABUPATEN TRENGGALEK

dr.PIRANTO TRIADMODJO BARUS


Pembina
NIP. 196611292002121002

23
24

Anda mungkin juga menyukai